PEDOMAN PELAKSANAAN

PENYELENGGARAAN PASANGGIRI

DI Susun Ulang Oleh :

- Parno Supriatna S,Sn
- A. Solihin

DPW PPSI JAWA BARAT

 BAB I

PASAL 1

1. SENI
2. BELADIRI
3. OLAH RAGA
4. MENTAL SPIRITUAL

AYAT II

1. MEMILIKI UNSUR KEASLIAN DAN KEINDAHAN GERAK

2. GERAK BELADIRINYA HARUS BISA DI BACA

PASAL 2

1. MEMILIKI UNSUR GERAK

2. MEMILIKI UNSUR WIRAHMA

AYAT III

1. IBING PENCA BUKANLAH TARI

2. PENCA MENGANDUNG UNSUR GERAK PERTARUNGAN
3. TARI MENGANDUNG UNSUR GERAK NATURAL ( GERAKAN BERCOCOK TANAM,
BINATANG, MEMANEN, PERMAINAN )

 UNTUK IBING PENCA PPSI TIDAK DI PERBOLEHKAN MENGGUNAKAN

GERAKAN BINATANG TIDAK BOLEH JUGA SEPERTI TARI.
 BAB II

PASAL 3

AYAT 1 POLA DALAM IBING PENCA

 IBING ANGGANA ( TUNGGAL) 1 ORANG

 IBING RAMPAK ( MASAL ) 5 ORANG
 IBING IJEN ( PASANGAN ) 2 ORANG

AYAT 2 RAMPADAN PIRIGAN IBINGAN PENCA

 KENDANG INDUNG ( KEMPRANG, GEDUG )

 KENDANG ANAK ( KULANTER )
 TAROMPE`T
 GO`ONG

PASAL 4

SUMBER POTENSI YANG DAPAT DIPASANGGIRIKAN

 IBING ANGGANA
 RAMPAK
 IJEN
 WIYAGA

PASAL 5

KLARIFIKASI PATANDANG BERDASARKAN USIA

 ANAK-ANAK ( 6 SAMPAI 12 TAHUN )

 REMAJA ( 13 SAMPAI 18 TAHUN )
 DEWASA ( 19 SAMPAI 36 TAHUN )

AYAT III

 KEBENARAN DOMISILI DI BENARKAN MELALUI KTP/KK DAN KTA PPSI

PASAL 6

 WAKTU TAMPILAN 4 SAMAPI 5 MENIT DI SEMUA KATEGORI.

 BAB III
PASAL 7

1. PATANDANG TAMPIL DI GELANGGANG YANG SUDAH DI SEDIAKAN

2. GELANGGANG BERUPA PANGGUNG SATU LANTAI UKURAN 5 X 5 METER PERSEGI
( MINIMAL )
3. NAYAGA DI SEDIAKAN TEMPAT KHUSUS

PASAL 8

PERLENGKAPAN PASANGIRI

 STOPWACH ( TIMER )
 PELUIT
 FORMULIR PESERTA
 BLANGKO PENILAIAN
 PAMIRIG DI SEDIAKAN PANITIA/ BOLEH MEMBAWA SENDIRI
 PEDOMAN LAINNYA BELUM DI ATUR DI PEDOMAN ( MATRAS DLL)

PASAL 9

PAKAIAN KHAS

 HITAM – HITAM ( PANGSI ), BET PPSI

 IKAT PINGGANG ( SABUK ) SESUAI KATEGORI,
- ANAK – ANAK HIJAU
- REMAJA KUNING
- DEWASA MERAH

PASAL 10

KATEGORI ( POLA ) YANG DI PASANGGIRIKAN

1. IBING ANGGANA ( TUNGGAL )

IBING RAMPAK ( RAMPAK )
IJEN ( IJEN )
2. KETIGA KATEGORI DI ATAS BISA DI PASANGGIRIKAN SELURUHNYA ATAU SALAH
SATU SAJA
3. KATEGORI IBING DI TENTUKAN OLEH PANITIA YANG SEBELUMNYA SUDAH DI
KOMUNASIKAN KEPADA PATANDANG ( TEKNICAL MEETING )
 PASAL 11

PERATURAN TAMPILAN

1. PATANDANG DI PANGGIL 3X BERTURUT – TURUT TIDAK HADIR PATANDANG

DINYATAKAN MENGUNDURKAN DIRI ( GUGUR )
2. PENAMPILAN PATANDANG DI AWALI PENGHORMATAN YANG DI TETAPKAN
OLEH KETENTUAN PPSI BAIK DATANG/ MENINGGALKAN ARENA

PASAL 12

SASARAN PENILAIN

 INTISARI POLA PENCA

 ADEG – ADEG
 WIRAHMA
 KATEPATAN GERAK
 ANGGAH – UNGGUH

PASAL 13

BOBOT PENILAIAN

 INTISARI POLA PENCA ( IK ) : 30

 ADEG – ADEG ( IK ) : 25
 WIRAHMA ( IK ) : 20
 KATEPATAN GERAK ( IK ) : 20
 ANGGAH – UNGGUH ( IK ) : 15

PASAL 14

PENILAIAN UNTUK WIYAGA ( PAMIRIG ) DI ATUR SECARA KHUSUS

BAB IV
PASAL 15 PERANGKAT PASANGGIRI

1. DEWAN HAKIM
2. DEWAN JURI
3. JURI
4. DEWAN PENDEKAR

 Jika di perlukan ada tambahan akan di sesuaikan

 BAB IV
PASAL 16

PERLENGKAPAN PERANGKAT

 TIMER ( PENGAMAT WAKTU )

TUGAS TIMER MEMBERIKAN ABA – ABA ATAU ISYARAT YANG DI
SEPAKATI BIASANYA DENGAN PELUIT
- PELUIT 1 : AWAL GERAK
- PELUIT 2 : MENUNJUKAN WAKTU 4 MENIT
- PELUIT 3 : MENUNJUKAN WAKTU 5 MENIT

PASAL 17

AYAT 1 PENGATUR PASANGGIRI

 KETUA
 SEKERTARIS
 BEBERAPA ANGGOTA
 BEBERAPA PENGAMAT WAKTU
 TIM KESEHATAN

AYAT II

TINGKATAN KETUA PASANGGIRI

 PROVINSI
 KABUPATEN/ KOTA
 KECAMATAN
 KELURAHAN/ DESA

TUGAS KETUA

 MENGATUR DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS JALANNYA PASANGGIRI

AYAT III

MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN HAKIM DAN DEWAN JURI

 PASAL 18

AYAT 1

PANITIA PELAKSANA PASANGGIRI

 KETUA
 SEKERTARIS
 BENDAHARA
 SEKSI – SEKSI/ SUB BIDANG SESUAIN KEBUTUHAN

AYAT II

TINGKATAN PANITIA PELAKSANA

 PROVINSI
 KABUPATEN/ KOTA
 KECAMATAN
 KELURAHAN/ DESA

DENGAN TUGAS :

 MENYUSUN RENCANA DAN PERSIAPAN PASANGGIRI

 MELAKSANAKAN TUGAS ADMINISTRASI
 MENCATAT DATA
 MENYIAPKAN SARANA DAN FASILITAS YANG DI BUTUHKAN PATANDANG
 MENYEDIAKAN MATERI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYELENGGARAAAN
PASANGGIRI.

PASAL 19

PANITIA MEMBERI ARAHAN :

 SEORANG KETUA DAN BEBERAPA ANGGOTA PANITIA PENGARAH DI ANGKAT

OLEH PENGURUS SESUAI TINGKATANNYA :
- PROVINSI,
- KAB/ KOTA,
- KECAMATAN,
- KELURAHAN/ DESA ( AYAT 1 & 2 )
 PASAL 22

AYAT 1

JURI DI PILIH OLEH DEWAN HAKIM DENGAN SYARAT :

 SEHAT JASMANI DAN ROHANI

 PANDAI DALAM PENCA SILAT
 TELAH MENGIKUTI PENATARAN JURI
 NETRAL DAN MAMPU MENGAMBIL KESIMPULAN DENGAN CEPAT DAN TEPAT
 USIA 37 SAMAPAI 55 TAHUN.

AYAT 2

TUGAS DAN KEWAJIBAN JURI :

 MEMBERIKAN PENILAIAN ATAS DASAR KRITERIA YANG TELAH DI TENTUKAN

 MENCATAT PELANGGARAN – PELANGGARAN
 MENJUMLAHKAN HASIL PENILAIAN SERTA MENANDATANGANI LEMBAR
PENILAIAN YANG TELAH DI ISI
 DALAM MENJALANKAN TUGAS & KEWAJIBANNYA PARA JURI BERSIKAP SE-
OBJEKTIF MUNGKIN DAN TIDAK MEMIHAK SESUAI JANJI JURI.

PASAL 23

JURI, DEWAN JURI DAN DEWAN HAKIM HARUS MENGUCAPKAN SUMPAH JANJI

PASAL24

TUGAS DEWAN PENDEKAR SEBAGAI PENGAMAT JALANNYA PASANGGIRI SERTA

PENASEHAT YANG BERJUMLAH SESUAI DENGAN KEBUTUHAN.
 BAB V
KEPUTUSAN PEMENANG

PASAL 25

AYAT 1

PEMENANG ADALAH NILAI TERBESAR DARI 1 – 6

AYAT II

JIKA ADA PENILAIAN YANG SAMA DI AMBIL DARI ALTERNATIF :

- ANGKA TERTINGGI DARI ( IK ),

- WAKTU DAN KEPUTUSAN DEWAN HAKIM

BAB VI
PELANGGARAN DAN AKIBAT

PASAL 26

BILAMANA TIDAK MENGIKUTI TATA TERTIB PASANGGIRI MAKA PATANDANG DI

DISKUALIFIKASI

BAB VII
PASAL 27

KETENTUAN PEDOMAN TEKNIS PASANGGIRI DI TENTUKAN SECARA TERSENDIRI

( DALAM TEKNICAL MEETING )

 BAB VIII
PENUTUP
PASAL 28

AYAT I

 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PASANGGIRI BERLAKU DI LINGKUNGAN PPSI,

MULAI DARI DPW, DPD, DPC, DPAC.

AYAT II

 HAL – HAL LAIN YANG BELUM DI ATUR DALAM PEDOMAN INI AKAN DI
TENTUKAN KEMUDIAN.

“ HATURNUHUN “