PAPARAN IRWASDA

POLDA GORONTALO
DALAM RANGKA

SOSIALISASI
SATGAS SABER PUNGLI
Gorontalo, 21 November 2017
 PROGRAM PEMERINTAH
 PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO-JUSUF KALLA TELAH MENETAPKAN NAWACITA
SEBAGAI AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN, GUNA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN. DIMULAI DENGAN PEMBANGUNAN FONDASI
DAN DILANJUTKAN DENGAN UPAYA PERCEPATAN DI BERBAGAI BIDANG, SALAH SATUNYA
REFORMASI DIBIDANG HUKUM MELIPUTI 3 PILAR UTAMA, YAKNI: PENATAAN REGULASI,
PEMBENAHAN LEMBAGA/APARAT PENEGAK HUKUM SERTA PEMBANGUNAN BUDAYA HUKUM
MENCIPTAKAN BUDAYA HUKUM YANG KUAT.

 REFORMASI HUKUM (TAHAP I) DIFOKUSKAN PADA 5 PROGRAM PRIORITAS , YAKNI:

PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR, PEMBERANTASAN PENYELUNDUPAN, PERCEPATAN
PELAYANAN SIM, STNK, BPKB DAN SKCK, RELOKASI LAPAS DAN PERBAIKAN LAYANAN HAK
PATEN, MERK DAN DESAIN.
2
 PROGRAM PEMERINTAH
 UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBERANTASAN PUNGLI, PRESIDEN TELAH MENGELUARKAN
PERPRES NOMOR 87 TAHUN 2016 TANGGAL 20 OKTOBER 2016 TENTANG SATGAS SABER PUNGLI.
 BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG SATUAN TUGAS SAPU
BERSIH PUNGUTAN LIAR BAHWA PRAKTIK PUNGUTAN LIAR TELAH MERUSAK SENDI KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA SEHINGGA PERLU UPAYA PEMBERANTASAN SECARA
TEGAS, TERPADU, EFEKTIF, EFISIEN DAN MAMPU MENIMBULKAN EFEK JERA SERTA DALAM UPAYA
PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR PERLU DIBENTUK SATUAN TUGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR.
 PRESIDEN JOKO WIDODO MEMPERINGATKAN SELURUH INSTANSI KEMENTERIAN/LEMBAGA UNTUK
MENGHENTIKAN PRAKTIK PUNGUTAN LIAR (PUNGLI) DAN MENUNJUK MENTERI KOORDINATOR POLITIK,
HUKUM DAN KEAMANAN (MENKO POLHUKAM) SEBAGAI PENGENDALI DAN PENANGGUNGJAWAB
TERHADAP KEGIATAN SATGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR (SABER PUNGLI).
 SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 455/26/XI/2016 TGL 11 NOVEMBER 2016 TTG
PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR.

3
 PERATURAN PRESIDEN
PUNGLI SUDAH
MERUSAK SENDI
KEHIDUPAN BERMASY,
BERBGS & BERNEGARA

TERBITKAN
PERPRES 87 TH 2016
TTG PEMBENTUKAN
SATGAS SABER PUNGLI

UPAYA PEMBERANTASAN SECARA TEGAS, TERPADU,

EFEKTIF, EFISIEN & MAMPU MENIMBULKAN EFEK JERA 4
 STRUKTUR ORGANISASI
KEP GUBERNUR GTLO
UNIT PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR NOMOR -. 455/261/X11/2016
TGL 11 NOVEMBER 2016.
PROV. GORONTALO

PENANGGUNG JAWAB
GUBERNUR GORONTALO
WAKIL PENANGGUNG JAWAB I
KAPOLDA GORONTALO
WAKIL PENANGGUNG JAWAB II
KAJATI GORONTALO

KETUA PELAKSANA UPP PROV GORONTALO

IRWASDA
AGUS SUPRIYANTO, SIK
WKL I : IRWIL PROV : AHMAD ROSADY SAMBAS,Ak

WKL II : AS WAS KEJATI : JOELIS SOELISTYANTO, SH, MH

POK AHLI
SEKRETARIS

BID. OPS BID. LOG BID. ADM UM BID KEU BID. DATA INFO

KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT
INTELIJEN PENCEGAHAN PENINDAKAN YUSTISI
DIR INTEL DIR BIMMAS DIR KRIMSUS DIR KRIMUM

SEKRETARIAT SEKRETARIAT SEKRETARIAT SEKRETARIAT

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

......... ......... ........ .........

......... ......... ......... .........
5
 DEFINISI
PUNGLI ?

ADALAH PENGENAAN BIAYA ATAU PUNGUTAN DI

TEMPAT YANG SEHARUSNYA TIDAK ADA BIAYA
DIKENAKAN ATAU DI PUNGUT DI LOKASI ATAU PADA
KEGIATAN TERSEBUT TIDAK SESUAI KETENTUAN.

SEHINGGA DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI KEGIATAN

MEMUNGUT BIAYA ATAU MEMINTA UANG SECARA
PAKSA OLEH SESEORANG KEPADA PIHAK LAIN DAN HAL
TERSEBUT MERUPAKAN SEBUAH PRAKTEK KEJAHATAN
ATAU PERBUATAN PIDANA. 6
 FENOMENA PUNGLI

PUNGLI LEBIH DAHSYAT,

LEBIH BERBAHAYA &
CAKUPANNYA LEBIH LUAS
DARI PADA KORUPSI

7
 PENYEBAB KORUPSI/PUNGLI

GREEDY
(KESERAKAHAN)

GONE OPPORTUNITY
(KESEMPATAN,
THEORY KEWENANGAN)

NEED
(KEBUTUHAN)

EXPOSURES
(PENGUNGKAPAN)
MENURUT JACK BOLOGNE 8
 DAMPAK PUNGLI

MENGAPA PUNGLI HARUS DIHAPUS ?

Mengganggu dan
memberatkan masyarakat 1

Mempengaruhi iklim investasi,

2 ekonomi biaya tinggi

Menurunkan wibawa hukum

dan kepercayaan masyarakat 3
terhadap pemerintah
9
 DATA IPK INDONESIA

Singapura, ranking 7, score 84, Brunei ranking 41 score 58

Malaysia, ranking 55, score 49, Indonesia ranking 90 score 37
Philipina, Thailand, Timor Leste rangking 101, score 35 10
 WEWENANG SATGAS

1. MEMBANGUN SISTEM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR;

2. MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI DARI
KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI;
3. MENGOORDINASIKAN, MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN OPERASI
PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR;
4. MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN;
5. MEMBERIKAN REKOMENDASI KEPADA PIMPINAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
SERTA KEPALA PEMERINTAH DAERAH UNTUK MEMBERIKAN SANKSI KEPADA
PELAKU PUNGLI SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN;
6. MEMBERIKAN REKOMENDASI PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN TUGAS
UNIT SABER PUNGLI DI SETIAP INSTANSI PENYELENGGARA PUBLIK KEPADA
PIMPINAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN KEPALA PEMERINTAH DAERAH; DAN
11
7. MELAKSANAKAN EVALUASI KEGIATAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR.
 STRATEGI BERANTAS PUNGLI

STRATEGI PRE EMPTIF (PEMBINAAN)

 MEMBANGUN BUDAYA/ANTI PUNGLI BAIK MASY, APARATUR MAUPUN PENGUSAHA
 MENIGKATKAN SOSIALISASI KEPADA MASYS DLM GERAKAN NASIONAL
PEMBERANTASAN PUNGLI, PEMDA BEBAS DARI PUNGLI
STRATEGI PREVENTIF (PENCEGAHAN)
 MELAK PEMETAAN RAWAN PUNGLI DI SETIAP SATKER & PEMDA
 MENGOPTIMALKAN FUNGSI SAT WAS INTERNAL BAIK WAS MELEKAT WAS FUNGSIONAL
INTERN DGN JADWAL & PRIORITAS YG TERARAH
 WAS FUNGSIONAL OLEH BPK & BPKP DGN PARA INSPEKTUR LEBIH TERKOOORDINIR &
TERSINKRONISASI
 MENGOPTIMALKAN SISTEM PELAYANAN PUBLIK YG PRIMA BERBASIS TEKNOLOGI &
INFORMASI
STRATEGI REPRESIF (PENEGAKAN HUKUM)
 MENINDAK TEGAS THDP OKNUM APARAT PENYELENGGARA NEGARA/PEGAWAI NEGERI,
MASY YG TERLIBAT DLM PUNGUTAN LIAR SESUAI KETENTUAN PER UU YG BERLAKU
12
 PELAYANAN PUBLIK OLEH SATKER DAN PEMDA
 KEGIATAN EKSPORT – IMPORT
 PENEGAKAN HUKUM
 PERIJINAN / KELENGKAPAN ADMINISTRASI

 KEPEGAWAIAN (JUAL BELI JABATAN )

 PENDIDIKSN ( DANA BOS )
 PENGADAAN BARANG DAN JASA
 PUNGLI LAINNYA YANG RESAHKAN
MASYARAKAT.
13
 Orang perorangan atau kelompok
masyarakat agar :
 Tidak lakukan pungli;
 Turut serta dalam praktik pungli;
 Tidak menjadi korban pungli;
 Mau melaporkan adanya pungli
yang dilakukan oleh aparat negara
Sasaran pelayan publik

Aparat negara yan publik :

 Tidak lakukan praktik pungli
 Turut serta dalam praktik pungli;
 Tidak salahgunakan wewenang
 Tulus ikhlas dalam tugas pelayanan
 Mau melaporkan adanya pungli di
instansinya 14
 1. JUAL BELI JABATAN
2. PENYALAHGUNAAN DANA BOS
3. UANG KOMITE SEKOLAH
4. UANG SERAGAM SEKOLAH
Bentuk 5. PUNGUTAN UANG BANGKU DAN
pungli PAGAR
6. UANG BUKU DAN UANG LKS
7. UANG REKREASI
8. UANG KALENDER
9. PENGADAAN BARANG DAN JASA

15
 Perhubungan Darat

 Izin penyelenggaraan angkutan orang

dalam trayek;
 Izin penyelenggaraan angkutan orang
tidak dalam trayek;
 Izin penyelenggaraan angkutan barang
khusus
 Izin penyelenggaraan angkutan alat berat;
 Sertifikasi uji tipe kendaraan bermotor;
 Sertifikasi rancang bangun dan rekayasa
ranmor;
 Uji kelayakan kendaraan (KIR);
 Jembatan timbang;
 Razia di jalan;
 Pengadaan barang dan jasa. 16
 1. Ijin Farmasi Industri Obat :
- Persetujuan prinsip
- Perpanjangan persetujuan prinsip
- Ijin industri farmasi
Ijin - Perubahan ijin industri farmasi
- Perubahan ijin
produksi
farmasi 2. Industri Farmasi Bahan Obat :
- Persetujuan prinsip
- Perpanjangan persetujuan prinsip
- Ijin industri farmasi
- Perubahan ijin industri farmasi
- Perubahan ijin
17
 1. Rekruitmen pegawai
2. Jula beli jabatan
3. Pengangkatan bidan
Pungli 4. Distribusi obat
non 5. Pungutan liar pada dana jaminan kesehatan
nasional (JKN)
perijinan
6. Penerimaan bidan / dokter pegawai tidak
tetap (PTT)
7. Pungutan liar pada pencairan dana bantuan
operasional kesehatan (BOK)

18
 1. Sektor perijinan (PTSP, 500 perijinan)
- Ijin usaha dan pergudangan
- Ijin kelaikan fungsi bangunan
- Ijin mendirikan bangunan (IMB)
- Ijin ketataruangan
- Ijin kegiatan badan usaha
Bidang - Ijin lingkungan
- Ijin kelaikan usaha, dll
2. Hibah dan bantuan sosial
3. Kepegawaian :
- Jual beli jabatan
- Penerimaan PNS (K1 dan K2)
4. Penyalahgunaan dana desa
5. Pengadaan barang dan jasa.
19
  Hasil anev laporan masyarakat;
 Hasil lidik;
 Hasil pemetaan;
Sumber  Hasil penggalangan;
 Info dari sumber tertutup;
 Info dari sumber terbuka.

20
 REKAPITULASI OTT BERDASARKAN INSTANSI
DI PROVINSI GORONTALO

JUMLAH
NO INSTANSI JUMAH KASUS KETERANGAN
PELAKU

1 POLRI 2 4  
2 DISHUB 3 4  
3 DESA / KELURAHAN 1 1  
4 DINAS PERTANAHAN 1 1  
5 SWASTA (PT) 1 1  
6 LSM 1 3  
7 MASYARAKAT 6 14  

JUMLAH 15 28  
21
 PERKEMBANGAN PENANGANAN
KASUS OTT PROVINSI GORONTALO

Perkembangan Penanganan Kasus

NO KASUS
Restoratif Diserahkan ke
Lidik/Sidik P19 P21 Hap 1 Hap 2 Penuntutan Sidang PN Vonis SP3
Justce instansi terkait
Pungutan liar sebesar Rp.
3.000 terhadap semua
kendaraan yg masuk ke dalam
RSUD Prof. Dr. Aloe Saboe
1 dengan tidak memberikan X
karcis sebagai bukti
pembayaran
                   
Pungutan liar sebesar Rp.
10.000 terhadap setiap
kendaraan jenis truk yg masuk
ke dalam Pelabuhan
Penyebrangan Gorontalo
2 dengan tidak memberikan   X  
karcis sebagai bukti
pembayaran sesuai dengan
tarif PNBP
             
Pungutan pengurusan Surat
Ijin Berlayar kapal penangkap
ikan di Kantor
3 Kesyahbandaran dan Otoritas   X      
pelabuhan Gorontalo

           
Pungutan liar kepada Manager
Theraphi Happy Dream an.
DEBY MARLIA ITEM dengan Limpah ke Bid
cara meminta uang Propam Polda
4 pengamanan tempat usaha Gorontalo
Teraphi Happy Dream sesuai (Pelanggaran
kepangkatan. Disiplin)

                    22
 PERKEMBANGAN PENANGANAN
KASUS OTT PROVINSI GORONTALO

Perkembangan Penanganan Kasus

NO KASUS
Restoratif Diserahkan ke
Lidik/Sidik P19 P21 Hap 1 Hap 2 Penuntutan Sidang PN Vonis SP3
Justce instansi terkait
Pengintaian terhadap
pengunjung Penginapan Tiara
yang diduga pasangan bukan
suami isteri, saat kedua
pasangan tersebut keluar dari
Penginapan Tiara kedua oknum Limpah ke Bid
anggota Polri melakukan Propam Polda
5 pembuntutan, mencegatnya Gorontalo
dengan alasan sedang (Pelanggaran
menjalankan operasi untuk Disiplin)
menakut nakuti akan membawa
kedua pasangan selingkuh
tersebut ke kantor Polisi jika
tidak memberikan uang.
                   
Pungutan liar dengan meminta
tarif parkir tidak sesuai dengan
6 ketentuan di depan Toko Virgo   X    
Kota Gorontalo
             
Pemereasan Oknum anggota
LSM terhadap Oknum Kepala
7         X
sekolah
           
Pungutan liar uang administrasi
pengurusan surat / dokumen
kapal yang dilakukan oknum
PNS Kantor Kesyahbandaran
8 dan Otoritas Pelabuhan       X
Gorontalo

             
23
 PERKEMBANGAN PENANGANAN
KASUS OTT PROVINSI GORONTALO

Perkembangan Penanganan Kasus

NO KASUS
Restoratif Diserahkan ke
Lidik/Sidik P19 P21 Hap 1 Hap 2 Penuntutan Sidang PN Vonis SP3
Justce instansi terkait
Pungli dengan meminta
sejumlah uang kepada
pengendara kendaraan
9         X
bermotor yang parkir di
Pasar tradisional Limboto
           
Pungli dengan meminta
sejumlah uang kepada
pengendara kendaraan
10 bermotor yang melintasi         X
Jembatan penghubung Kec
Pulubala
           
Pungutan liar untuk
kendaraan yang parkir di
11   X      
Shoping Center Limboto
           
Pungutan liar dengan
meminta sejumlah uang
kepada pengendara
12         X
kendaraan bermotor yang
Parkir di RS. Toto
           
Pungli untuk pembelian BBM
oleh Masyarakat di Depo
13 AMPS Desa Tihu Kec Bone         X
Pantai
           

24
 PERKEMBANGAN PENANGANAN
KASUS OTT PROVINSI GORONTALO

Perkembangan Penanganan Kasus

NO KASUS
Restoratif Diserahkan ke
Lidik/Sidik P19 P21 Hap 1 Hap 2 Penuntutan Sidang PN Vonis SP3
Justce instansi terkait
Pungutan liar untuk
pengurusan Surat / Sertifikat
14 Tanah di Kantor Desa Tihu   X
Kec Bone Pantai
                 
Pungutan liar untuk
pengurusan Surat /
Sertifikat tanah di Kantor
15   X
Pertanahan Kab Bone
Bolango
                 

25
 REKAPITULASI OTT BERDASARKAN PENANGANAN UPP
DI PROVINSI GORONTALO

JUMLAH
NO UPP PROVINSI / KAB / KOTA JUMLAH OTT KETERANGAN
TERSANGKA

1 UPP PROVINSI GORONTALO 5 10  

2 UPP KOTA GORONTALO 3 9  

3 UPP KABUPATEN GORONTALO 3 5  

UPP KABUPATEN GORONTALO

4 NIHIL NIHIL  
UTARA

5 UPP KABUPATEN BONE BOLANGO 4 4  

6 UPP KABUPATEN BOALEMO NIHIL NIHIL  

7 UPP KABUPATEN POHUWATO NIHIL NIHIL  

Jumlah 15 28  

26
 DATA JUMLAH PELAKSANAAN SOSIALISASI SABER
PUNGLI UPP KAB/KOTA/PROV GORONTALO

JUMLAH
NO UPP KAB/KOTA/PROV PELAKSANAAN
SOSIALISASI
1. UPP PROV GORONTALO 10
2. UPP KOTA GORONTALO 5
3. UPP KAB GORONTALO 3
4. UPP KAB GORONTALO UTARA -
5. UPP KAB BONE BOLANGO 5
6. UPP KAB BOALEMO 8
7. UPP KAB POHUWATO 5
JUMLAH 36

27
 DATA REKAPITULASI OTT BERDASARKAN
PENANGANAN UPP DI PROV GORONTALO

JUMLAH JUMLAH JUMLAH BARANG BUKTI

NO UPP KAB/KOTA/PROVINSI KETERANGAN
OTT TERSANGKA UANG YANG DISITA
1 Perkara ADR / RJ
1 Perkara P-18
1. UPP PROVINSI GORONTALO 5 10 1 Perkara P-21 Rp. 4.370.000,-
2 Perkara di limpahkan ke
Propam
1 Perkara ADR / RJ
2. UPP KOTA GORONTALO 3 9 Rp 3.011.500,-
2 Perkara P-21

2 Perkara ADR / RJ
3. UPP KAB GORONTALO 3 5 Rp 357.000,-
1 Perkara P-21

4. UPP KAB GORONTALO UTARA - - - -

2 Perkara ADR / RJ
5. UPP BONE BOLANGO 4 4 1 Perkara P-18 Rp. 25.191.000,-
1 Perkara P-21

6. UPP KAB BOALEMO - - - -

7. UPP KAB POHUWATO - - - -

JUMALAH 15 28 Rp 32.929.500,-
28
 REKAPITULASI OTT
NO UPP OTT TSK NO UPP OTT TSK
1 SATGAS 1 3 20 KALBAR 23 35
2 ACEH 53 94
21 KALTENG 7 11
3 SUMUT 138 218
22 KALSEL 30 56
4 SUMBAR 19 39
23 SULUT 30 32
5 RIAU 50 88
24 GORONTALO 15 28
6 KEP. RIAU 19 29
25 SULTENG 18 24
7 JAMBI 32 87
26 SULBAR 13 21
8 BENGKULU 23 40
27 SULSEL 55 109
9 SUMSEL 59 101
10 KEP. BABEL 10 17
28 SULTRA 12 19

11 LAMPUNG 43 68 29 BALI 44 87

12 BANTEN 27 52 30 NTB 29 29
13 DKI JAKARTA 138 409 31 NTT 12 37
14 JABAR 211 569 32 MALUKU 9 14
15 JATENG 35 69 33 MALUT 18 32
16 DIY 10 12 34 PAPUA BARAT 4 7
17 JATIM 95 182 35 PAPUA 7 11
18 KALTARA 6 9
TOTAL 1.316 2.667
19 KALTIM 21 29 29
 REKAPITULASI SOSIALISASI
NO UPP JUMLAH NO UPP JUMLAH
1 ACEH 54 19 KALBAR 33
2 SUMUT 198 20 KALTENG 35
3 SUMBAR 58 21 KALSEL 66 TERBANYAK
4 RIAU 22 22 SULUT 18 UPP PROVINSI
5 KEP. RIAU 36 23 GORONTALO 36
JAMBI
6 JAMBI 292 24 SULTENG 18
7 BENGKULU 20 25 SULBAR 9
8 SUMSEL 39 26 SULSEL 12
9 KEP. BABEL 12 27 SULTRA 5
10 LAMPUNG 34 28 BALI 55
11 BANTEN 11 29 NTB 37
12 DKI JAKARTA 79 30 NTT 3
13 JABAR 144 31 MALUKU 23
14 JATENG 24 32 MALUT 13
15 DIY 74 33 PAPUA BARAT 7
16 JATIM 19 34 PAPUA 12
17 KALTARA 34 TOTAL 1.640 30
18 KALTIM 108
 PENEKANAN
1. BERIKAN “MASUKAN” PD PEMDA
TERKAIT YAN PUBLIK UNTUK HINDARI
PELUANG TERJADINYA PUNGLI.

2. PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARAN

DIKOORDINASIKAN KPD PIHAK PEMDA &
HARUS SESUAI ATURAN YG BERLAKU :
a. SE MENDAGRI NO. 700/4277/SJ TGL 11
NOV 2016 TTG PEMBENTUKAN UNIT
SATGAS PEMBERANTASAN PUNGLI
PROV & KAB/KOTA
 BENTUK UNIT
PEMBERANTASAN PUNGLI (UPP)
TINGKAT PROV & KAB/KOTA.
 SUSUN ORGANISASI UPP
 UPP BERKOORDINASI DGN SATGAS
 BERIKAN DUKGAR DLM RANGKA
31
OPS GIAT UNIT SABER PUNGLI
 PENEKANAN
PENEKANAN

BAGI PEMDA YG BLM

MENGANGGARKAN SEGERA MELAK
PERGESERAN ANGGARAN DGN CARA
MERUBAH PERATURAN KEPALA
DAERAH TTG PENJABARAN
ANGGARAN APBD TAHUN 2017.

c. SURAT MENDAGRI NO. 910/704/A.I/D

TGL 5 JULI 2017 TTG
PENGANGGARAN GIAT SABER
PUNGLI/UPP

DALAM RANGKA EFEKTIFITAS

SATGAS ATAU UPP DI DAERAH,
PEMDA SESUAI DGN KEBUTUHAN &
MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN APBD
32
UNTUK MENGANGGARKAN GIAT YG
 PENEKANAN

3. JALIN KEBERSAMAAN DLM ORGANISASI

SABER PUNGLI UNTUK MENINGKATKAN
KEBERHASILAN TUGAS BERANTAS
PUNGLI SEHINGGA KEPERCAYAAN
PUBLIK TERUS MENINGKAT.

4. PEMBERDAYAAN MASY DLM CEGAH

PUNGLI DIOPTIMALKAN.

5. KESIAPSIAGAAN DAN KETANGGAP

SEGERA PETUGAS DLM MERESPON
SERTA MENINDAK LANJUTI LAP ADUAN
MASY TERUS DITINGKATKAN.

6. LATIHKAN TERUS MENERUS

33 KEMAMPUAN TEKNIS & TAKTIS
34
SEKIAN & TERIMA KASIH