SOSIALISASI

SOSIALISASI
PERATURANKAPOLRI
PERATURAN KAPOLRINOMOR
NOMOR2626TAHUN
TAHUN2010
2010
TENTANG
TENTANG
TATACARA
TATA CARAPEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN
PERATURANKEPOLISIAN
PERATURAN KEPOLISIAN

BIDANG HUKUM

MEI 2012
LATAR BELAKANG
UTK LAKS TUPOKSI POLRI, KHUSUSNYA PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI DLM BENTUK PERATURAN,  PERLU ADANYA STANDAR
BAKU TTG MEKANISME PENYUSUNAN, BENTUK DAN TEKNIS
►► PENULISANNYA

►►
●
amanatkan bhw dlm rangka penyelenggaraan tupok polri & tugas2 kepolisian sbg penjabaran dari tupok, Polri
sec umum berwenang keluarkan Peraturan Kepolisian dlm lingkup kewenangan administratif kepolisian

PASAL 15 AYAT (1) HRF E UU NO. 2 THN 2002 TTG POLRI

►► ●
Peraturan selain Hierarki Perundang–undangan yaitu UUD 1945, Tap MPR, UU/PP ganti UU, PP, PERPRES, Perda Prop
dan Perda Kab juga mencakup peraturan yg ditetapkan oleh: MPR, DPR, DPRD, MA, MK, BPK, KY, BI, MENTERI, Badan ,
LEMBAGA, atau KOMISI , DPRD PROP, GUBERNUR, DPRD KOTA, BUPATI/WALIKOTA, KEP DESA

PSL 8 UU NO. 12 THN 2011 TTG PEMBENTUKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

2
I. KETENTUAN UMUM
SGL PERATURAN YG DIKELUARKAN OLEH POLRI DLM
PERATURAN SGL PERATURAN YG DIKELUARKAN OLEH POLRI DLM
PERATURAN RANGKA MEMELIHARA KETERTIBAN & MENJAMIN
KEPOLISIAN RANGKA
KEPOLISIAN MEMELIHARA KETERTIBAN & MENJAMIN
KEAMANAN UMUM SESUAI DGN PERATURAN PERUNDANG-
(PERPOL) KEAMANAN UMUM
(PERPOL) SESUAI DGN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN.
UNDANGAN.

PERATURAN PERPOL YG DIBUAT OLEH KAPOLRI & BERLAKU UTK

PERATURAN
KAPOLRI
PERPOL YG DIBUAT OLEH KAPOLRI & BERLAKU UTK
SELURUH WILAYAH KERJA KEPOLISIAN YG MEMPUNYAI
KAPOLRI
(PERKAP) SELURUH WILAYAH KERJA KEPOLISIAN YG MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM YG MENGIKAT INTERNAL & EKSTERNAL
(PERKAP) KEKUATAN HUKUM YG MENGIKAT INTERNAL & EKSTERNAL

PERPOL YG DIBUAT OLEH KEPALA SATUAN PEMBINA FUNGSI

PERATURAN PERPOL YG DIBUAT OLEH KEPALA SATUAN PEMBINA FUNGSI
PERATURAN KEPOLISIAN YG LINGKUP BERLAKUNYA TERBATAS PD
KASATFUNG KEPOLISIAN YG LINGKUP BERLAKUNYA TERBATAS PD
KASATFUNG LINGKUNGAN FUNGSI MASING-MASING
LINGKUNGAN FUNGSI MASING-MASING

3
Tujuan & Prinsip

 SBG PEDOMAN BAGI SELURUH JAJARAN POLRI DLM

 SBG PEDOMAN BAGI SELURUH JAJARAN POLRIDI DLM
PEMBUATAN PERPOL YG DAPAT DIBERLAKUKAN LINGK
PEMBUATAN PERPOL
TUGAS MASING 2 YG DAPAT DIBERLAKUKAN DI LINGK
TUJUAN 
 TUGAS MASING 2 KESERAGAMAN DLM TATA CARA BUAT PERPOL
TERWUJUDNYA
TERWUJUDNYA KESERAGAMAN
DILINGK POLRI DLM TATA CARA
SESUAI DG KETENTUAN YG BUAT PERPOL
BERLAKU GUNA
DILINGK POLRI SESUAI DG KETENTUAN YG BERLAKU
DUKUNG KELANCARAN PELAKS GAS DLM RANGKA WUJUD GUNA
DUKUNG KELANCARAN
KEPASTIAN HUKUM PELAKS GAS DLM RANGKA WUJUD
KEPASTIAN HUKUM

 KEJELASAN TUJUAN  PERPOL HRS SEBUTKAN TUJUAN

 KEJELASAN TUJUAN
PENBENTUKAN  PERPOL HRS SEBUTKAN TUJUAN
SCR JELAS
 KEJELASAN RUMUSAN  KETENTUAN PERPOL HRS PENUHI SYARAT
PENBENTUKAN SCR JELAS
 KEJELASAN RUMUSAN
TEKNIS SUSUN  KETENTUAN
PERATURAN, PERPOL ISTILAH,
SISTEMATIKA, HRS PENUHI SYARAT
TERMINOLOGI
TEKNIS SUSUN PERATURAN, SISTEMATIKA, ISTILAH,
BHS HUKUM JELAS TDK TIMBUL INTERPRETASI DLM PELAKS TERMINOLOGI
BHS HUKUM JELAS TDK TIMBUL
NESESITAS/KEBUTUHAN  INTERPRETASI
PERPOL BENAR2 DLMDIPERLUKAN
PELAKS DLM
 NESESITAS/KEBUTUHAN  PERPOL BENAR2 DIPERLUKAN DLM
PRINSIP
LAKS GAS POL
LAKS GAS POL
KONSISTEN/KESESUAIAN  PERPOL MATERI MUATAN SESUAI
 KONSISTEN/KESESUAIAN
SELARAS TDK BERTENTANGAN  PERPOL MATERI YG
DG PERATURAN MUATAN SESUAI
LEBIH TINGGI.
 TRANSPARAN/TERBUKA  PROSES PEMBENTUKAN PERPOL MULAI
SELARAS TDK BERTENTANGAN DG PERATURAN YG LEBIH TINGGI.
 TRANSPARAN/TERBUKA
PERENCANAAN,  PROSES PEMBENTUKAN
PERSIAPAN, SUSUN DAN PERPOL
BAHAS MULAI
HARUS
PERENCANAAN, PERSIAPAN,
TRANSPARAN/ TERBUKA , SERTASUSUN DANUNSUR
LIBATKAN BAHAS HARUS
TERKAIT
 APLICABLE  PERPOL HARUS MEMUAT KETENTUAN2 YG DPT
TRANSPARAN/ TERBUKA , SERTA LIBATKAN UNSUR TERKAIT
 APLICABLE  PERPOL
DILAKS SCR EFEKTIP HARUS MEMUAT
DI LINGK KETENTUAN2 POLRI
INT/EXTERNAL YG DPTDG
DILAKS
MEMPERHATIKAN ASPEK FILOSOFIS , SOSIOLOGIS DAN YURIDIS.DG
SCR EFEKTIP DI LINGK INT/EXTERNAL POLRI
MEMPERHATIKAN ASPEK FILOSOFIS , SOSIOLOGIS DAN YURIDIS.
4
II. BENTUK & MATERI MUATAN
1. PERKAP
1. PERKAP
2. PERATURAN KASATFUNG MABES
2. PERATURAN KASATFUNG MABES
3. PERATURAN KAPOLDA
BENTUK 3. PERATURAN KAPOLDA
4. PERATURAN KASATFUNG POLDA
BENTUK 4. PERATURAN KASATFUNG POLDA
5. PERATURAN KAPOLRES
5. PERATURAN KAPOLRES

1. TIDAK BERTENTANGAN DGN PUU YG LEBIH TINGGI

1. TIDAK BERTENTANGAN DGN PUU YG LEBIH TINGGI
2. HIERARKI, KONSISTEN, HARMONISASI,
2. HIERARKI, KONSISTEN, HARMONISASI,
SINKRONISASI DG PERPOL YG LBH
SINKRONISASI DG PERPOL YG LBH
TINGGI/SEDERAJAT
TINGGI/SEDERAJAT
3. DIJABARKAN LBH RINCI BILA MELAKS PRINTAH
3. DIJABARKAN LBH RINCI BILA MELAKS PRINTAH
MATERI PERPOL YG LEBIH TINGGI
MATERI PERPOL YG LEBIH TINGGI
4. TDK MEMUAT SANKSI PIDANA /PERDATA
4. TDK MEMUAT SANKSI PIDANA /PERDATA
5. TDK MEMUAT ATURAN YG BERSIFAT TIMBULKAN
5. TDK MEMUAT ATURAN YG BERSIFAT TIMBULKAN
KWAJIBAN MASY YG BERTENTANGAN DG HKM
KWAJIBAN MASY YG BERTENTANGAN DG HKM
6. KESESUAIAN JUDUL DG BTG TUBUH
6. KESESUAIAN JUDUL DG BTG TUBUH
5
Hal-hal yg perlu diperhatikan Dlm
penyusunan Perpol

1 LATAR BELAKANG & PERTIMBANGAN DLM PEMBUATAN PERPOL

2 SINKRONISASI DG PER-UU-AN YG LBH TINGGI/ SEDERAJAT

3 HARMONISASI MATERI MUATAN

4 TEKNIK PENYUSUNAN

GUNAKAN BAHASA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DG KALIMAT YG

5 JELAS ,TEGAS, SINGKAT DAN MUDAH DIMENGERTI

6
III. HIERARKI PERPOL
 Berdasarkan Perkap No 26 Thn 2010

PERATURAN KAPOLRI

PERATURAN KASATFUNG
TK MABES POLRI

PERATURAN KAPOLDA

PERATURAN KASATFUNG
TK POLDA

PERATURAN
KAPOLRESTRO/KAPOLRESTABES/
KAPOLRESTA/KAPOLRES

7
Peraturan Kapolri
 PENJABARAN & PELAKS DARI PUU YG LEBIH TINGGI;
 PENJABARAN PELAKS TUGAS KEPOLISIAN YG BLM TERCAKUP dLM PUU;
 KEBIJAKAN KAPOLRI YG BUTUHKAN ATURAN PELAKSANAAN;
MATERI  HUB TATA KERJA DI LINGK POLRI GUNA PERLANCAR GIAT RUTIN/OPERASI
KEPOLISIAN;
MUATAN  STRATEGI ANTISIPASI PERKEMBANGAN SITUASI TERTENTU YG BERKAITAN DGN
TUGAS POLRI;
 KETENTUAN YG BERSIFAT ADMINISTRATIF DI LINGKUNGAN POLRI.

 KIRIM RAN PERKAP DARI KASATKER

 PENGAJUAN SARAN PEMBUATAN PERKAP
PEMRAKARSA KPD KAPOLRI;
DARI PENGEMBAN FUNGSI
 PAPARAN SATKER PEMRAKARSA KPD
 ARAHAN KAPOLRI SEC TERTULIS/LISAN
PEJABAT UTAMA MABES POLRI (BILA
 BENTUK POKJA OLEH PEMRAKARSA
DIPERLUKAN);
 BUAT RAN PERKAP OLEH POKJA
 TTD PERKAP OLEH KAPOLRI;
 BAHAS OLEH POKJA DGN UNDANG SATKER
 REGISTRASI PERKAP KE SETUM POLRI;
PROSEDUR TERKAIT
 PENYERAHAN PERKAP YG TELAH
 KIRIM HASIL PEMBAHASAN KE FUNGSI
PEMBUATAN BINKUM DISERTAI SOFTCOPY FILE
DIREGISTRASI KPD FUNGSI BINKUM POLRI
SEBANYAK 3 RANGKAP ASLI BESERTA
 FUNGSI BINKUM POLRI BENTUK POKJA &
SOFTCOPY FILE;
LAKUKAN PEMBAHASAN AWAL;
 PENGUNDANGAN KE DLM BERITA NEGARA
 HARMONISASI & SINKRON RAN PERKAP;
RI MELALUI FUNGSI BINKUMPOLRI; Dan
 KIRIM HASIL HARMONISASI DAN SINKRON
 SOS OLEH PENGEMBAN FUNGSI DAN/ATAU
KPD KASATKER PEMRAKARSA
FUNGSI BINKUMPOLRI
8
Peraturan Kasatfung TK Mabes Polri
 PERINTAH PERKAP
 PERINTAH PERKAP
PETUNJUK TEKNIS & TAKTIS BERKAITAN DGN PELAKS TUGAS SESUAI
 PETUNJUK TEKNIS
FUNGSI MASING2 & TAKTIS BERKAITAN DGN PELAKS TUGAS SESUAI
FUNGSI MASING2
MEKANISME HUB TATA KERJA INTERN & ANTAR SATKER DI SATUAN
 MEKANISME
FUNGSI HUB TATA KERJA INTERN & ANTAR SATKER DI SATUAN
MATERI FUNGSI
PEMBERDAYAAN UNSUR2 DI SATUAN FUNGSI
 PEMBERDAYAAN UNSUR2 SATUAN
DI SATUAN FUNGSI
MUATAN OPTIMALKAN KINERJA
 OPTIMALKAN KINERJA SATUAN
FUNGSI;
UPAYA TINGKATKAN PERAN &FUNGSI;
EFEKTIVITAS YAN SATUAN FUNGSI;
 UPAYA TINGKATKAN PERAN
PERATURAN URUSAN DALAM & EFEKTIVITAS YAN SATUAN FUNGSI;
 PERATURAN URUSAN DALAM

 BUAT RAN PERATURAN KASATFUNG OLEH SATUAN FUNGSI PEMRAKARSA

  BUAT RAN PERATURAN
BAHAS & PERBAIKAN KASATFUNG OLEH SATUAN
RAN PERATURAN FUNGSIDIPEMRAKARSA
KASATFUNG LINGK INTERNAL SATUAN
 BAHAS & PERBAIKAN RAN PERATURAN KASATFUNG DI LINGK INTERNAL SATUAN
FUNGSIONAL
 FUNGSIONAL
PEMBAHASAN ANTAR SATKER PD SATU FUNGSI, DIKOORDINASIKAN KASATFUNG
 PEMBAHASAN
PEMRAKARSA ANTAR SATKER PD SATU FUNGSI, DIKOORDINASIKAN KASATFUNG
 PEMRAKARSA
HARMONISASI & SINKRON OLEH FUNGSI PEMRAKARSA & DAPAT UNDANG FUNGSI
 HARMONISASI & SINKRON
BINKUM POLRI, OLEH FUNGSI
AHLI, AKADEMISI, PEMRAKARSA
&/ATAU NARASUMBER & DAPAT
LAIN UNDANG
DARI LUARFUNGSI
POLRI;
PROSEDUR  BINKUM POLRI,
PAPARAN AHLI, AKADEMISI,
DI DEPAN &/ATAU NARASUMBER
PEJABAT STRUKTURAL LAINPEMRAKARSA
SATUAN FUNGSI DARI LUAR POLRI;
  PAPARAN DI DEPAN PEJABAT STRUKTURAL SATUAN FUNGSI PEMRAKARSA
PEMBUATAN FINALISASI/PENYEMPURNAAN
  FINALISASI/PENYEMPURNAAN
RAN PERATURAN
RAN SATUAN
PERATURAN
KASATFUNG
KASATFUNG
TTD OLEH PEJABAT STRUKTURAL FUNGSI PEMRAKARSA
  TTDPENGESAHAN
OLEH PEJABAT STRUKTURAL
RANC SATUAN
PERATURAN FUNGSIOLEH
KASATFUNG PEMRAKARSA
KAPOLRI
  PENGESAHAN RANC PERATURAN KASATFUNG OLEH KAPOLRI
REGISTRASI PERATURAN KASATFUNG DI SETUM POLRI OLEH FUNGSI PEMRAKARSA
  REGISTRASI
SOS OLEHPERATURAN KASATFUNG&DI
FUNGSI PEMRAKARSA SETUM
DAPAT POLRI OLEH
LIBATKAN FUNGSI
FUNGSI PEMRAKARSA
BINKUMPOLRI
 SOS OLEH FUNGSI PEMRAKARSA & DAPAT LIBATKAN FUNGSI BINKUMPOLRI
9
 Peraturan Kapolda
 PENJABARAN PERKAP
  PENJABARAN PERKAP KAPOLDA DI BIDANG BIN & OPS
JUKLAK KEBIJAKAN
  JUKLAK KEBIJAKAN
JUKLAK KAPOLDA
PENERAPAN PUU DI BIDANG BIN
TERMASUK & OPS
PERDA YG TERKAIT DGN TUPOK
 JUKLAK
POLRIPENERAPAN PUU TERMASUK PERDA YG TERKAIT DGN TUPOK
 POLRI
HUB TATA KERJA DI LINGK POLDA GUNA PERLANCAR GIAT RUTIN
MATERI  HUB TATA KERJA DI KEPOLISIAN
LINGK POLDA GUNA PERLANCAR GIAT RUTIN
MATERI ATAUPUN OPERASI
MUATAN ATAUPUN OPERASI KEPOLISIAN
 JUKLAK OPSNAL DLM ANTISIPASI PERKEMBANGAN SITUASI TERTENTU DI
MUATAN  JUKLAK OPSNAL
WILAYAH DLM ANTISIPASI PERKEMBANGAN SITUASI TERTENTU DI
POLDA;
WILAYAH POLDA;
 KETENTUAN TTG ADM PELAYANAN POLRI
  KETENTUAN
PERATURANTTGURUSAN
ADM PELAYANAN
DALAM POLRI
 PERATURAN URUSAN DALAM
 ARAHAN DAN/ATAU PERSETUJUAN KAPOLDA
  ARAHAN
BENTUKDAN/ATAU
POKJA PERSETUJUAN KAPOLDA
  BENTUK
SUSUNPOKJA
RAN PERATURAN KAPOLDA OLEH POKJA
  SUSUN RAN
BAHAS PERATURAN
RAN PERATURANKAPOLDA
KAPOLDAOLEH POKJA
DI LINGKUNGAN INTERNAL POKJA
  BAHAS RAN PERATURAN KAPOLDA DI LINGKUNGAN
BAHAS RAN PERATURAN KAPOLDA YG MUATAN MATERINYAINTERNAL POKJAMELIPUTI ANTAR
 BAHAS RANDIKOORDINASIKAN
FUNGSI, PERATURAN KAPOLDA YG MUATAN
OLEH PEJABAT MATERINYA MELIPUTI ANTAR
BINKUMPOLDA
 FUNGSI, DIKOORDINASIKAN OLEH PEJABAT BINKUMPOLDA
HARMONISASI & SINKRON OLEH FUNGSI BINKUM POLDA
PROSEDUR   HARMONISASI
PAPARAN RAN & SINKRON OLEH
PERATURAN FUNGSI DI
KAPOLDA BINKUM
DEPANPOLDA
PARA PEJABAT UTAMA POLDA
PROSEDUR
PEMBUATAN   PAPARAN RAN PERATURAN
PENYEMPURNAAN KAPOLDA DIKAPOLDA
RAN PERATURAN DEPAN PARA PEJABAT UTAMA POLDA
PEMBUATAN   PENYEMPURNAAN RAN PERATURAN KAPOLDA
TTD PERATURAN KAPOLDA OLEH KAPOLDA
  TTDPENGESAHAN
PERATURAN KAPOLDA
PERATURANOLEH KAPOLDA
KAPOLDA OLEH KAPOLRI
  PENGESAHAN PERATURAN KAPOLDA OLEH
REGISTRASI PERATURAN KAPOLDA DI SETUM KAPOLRI
POLRI
  REGISTRASI
SOS OLEHPERATURAN KAPOLDA
SATUAN FUNGSI DI SETUM POLRI
PEMRAKARSA, YG DAPAT DIBANTU FUNGSI BIDKUM
 SOSPOLDA
OLEH SATUAN FUNGSI PEMRAKARSA, YG DAPAT DIBANTU FUNGSI BIDKUM
POLDA 10
Peraturan Kasatfung TK Polda

 JUKNIS & TAKTIS BERKAITAN DGN PELAK TUGAS SESUAI

 JUKNIS & TAKTIS
FUNGSI MASING2BERKAITAN DGN PELAK TUGAS SESUAI
 FUNGSI MASING2
MEKANISME HUB TATA KERJA INTERN DI SATUAN FUNGSI
  MEKANISME HUB
PEMBERDAYAAN TATA KERJA
UNSUR2 DIINTERN
SATUANDIFUNGSI;
SATUAN FUNGSI
  PEMBERDAYAAN UNSUR2 SATUAN
OPTIMALKAN KINERJA DI SATUAN FUNGSI;
FUNGSI;
MATERI   OPTIMALKAN KINERJA SATUAN
UPAYA TINGKATKAN PERAN FUNGSI;
& EFEKTIVITAS PELAYANAN
MUATAN  UPAYA TINGKATKAN
SATUAN FUNGSI; DANPERAN & EFEKTIVITAS PELAYANAN
 SATUAN FUNGSI;
PERATURAN DAN DALAM.
URUSAN
 PERATURAN URUSAN DALAM.

 PENGAJUAN GAGASAN PEMBUATAN RAN PERATURAN KASATFUNG DARI SATUAN

 PENGAJUAN GAGASAN PEMBUATAN
FUNGSI PEMRAKARSA KPD KAPOLDA RAN PERATURAN
MELALUI KASATFUNG
PEJABAT DARI SATUAN
BINKUM POLDA
 FUNGSI PEMRAKARSA
PERSETUJUAN KPD KAPOLDA
KAPOLDA UTK SUSUNMELALUI PEJABAT
PERATURAN BINKUM POLDA
KASATFUNG TINGKAT POLDA
  PERSETUJUAN KAPOLDA UTK SUSUN PERATURAN KASATFUNG TINGKAT POLDA
BUAT & BAHAS RAN PERATURAN KASATFUNG OLEH SATUAN FUNGSI PEMRAKARSA
  BUAT & BAHAS
BAHAS RAN PERATURAN
RAN PERATURAN KASATFUNG
KASATFUNG DGN OLEH SATUAN
LIBATKAN FUNGSI
SATUAN PEMRAKARSA
FUNGSI POLDA
  BAHAS RAN PERATURAN
HARMONISASI KASATFUNG
& SINKRON DGN LIBATKAN
OLEH FUNGSI SATUAN
PEMBINAAN FUNGSI
HUKUM POLDA
POLDA;
  HARMONISASI
PRESENTASI &POKJA
SINKRON OLEH
ATAS RANFUNGSI PEMBINAAN
PERATURAN HUKUMDI
KASATFUNG POLDA;
DEPAN KASATFUNG
 PRESENTASI POKJA ATAS RAN PERATURAN KASATFUNG DI DEPAN KASATFUNG
PEMRAKARSA
PROSEDUR
 PEMRAKARSA
PERBAIKAN & PENYEMPURNAAN RANPERATURAN KASATFUNG
PEMBUATAN   PERBAIKAN & PENYEMPURNAAN
FINALISASI RANPERATURAN KASATFUNG
RAN PERATURAN KASATFUNG
  FINALISASI
TTD RANRAN PERATURAN
PERATURAN KASATFUNG
KASATFUNG OLEH KASATFUNG PEMRAKARSA
  TTDPENGESAHAN
RAN PERATURAN KASATFUNG OLEH
RAN PERATURAN KASATFUNGKASATFUNG
OLEH PEMRAKARSA
KAPOLDA
  PENGESAHAN
REGISTRASIRAN
RANPERATURAN
PERATURANKASATFUNG
KASATFUNGOLEH KAPOLDA
  REGISTRASI
SOS OLEHRAN PERATURAN
SATUAN FUNGSI KASATFUNG
PEMRAKARSA & DPT DIBANTU FUNGSI BIDKUM POLDA
 SOS OLEH SATUAN FUNGSI PEMRAKARSA & DPT DIBANTU FUNGSI BIDKUM POLDA
11
Peraturan Kapolres
 PENJABARAN PERATURAN YG LEBIH TINGGI
  PENJABARAN
PENJABARANPERATURAN
KEBIJAKAN YGKAPOLRI
LEBIH TINGGI
& KAPOLDA
  PENJABARAN KEBIJAKAN
JUKLAK KEGIATAN BIN KAPOLRI
& OPS & KAPOLDA
  JUKLAK
HUB KEGIATAN BINDI&LINGK
TATA KERJA OPS KESATUAN GUNA PERLANCAR GIAT RUTIN
 HUB TATA KERJA DI
ATAUPUN GIAT OPS LINGK KESATUAN GUNA PERLANCAR GIAT RUTIN
 ATAUPUN
JUKLAKGIAT OPS DLM RANGKA ANTISIPASI PERKEMBANGAN SITUASI
OPSNAL
 JUKLAK OPSNAL DLM RANGKA ANTISIPASI PERKEMBANGAN SITUASI
MATERI TERTENTU DI WILAYAHNYA
 TERTENTU DI WILAYAHNYA
PENJABARAN PELAKS TUGAS & ADM PELAYANAN POLRI
MUATAN   PENJABARAN PELAKS TUGAS
JUKLAK PENERAPAN PUU & ADM PELAYANAN
TERMASUK POLRI
PERDA YG TERKAIT DGN TUPOK
 JUKLAK
POLRIPENERAPAN PUU TERMASUK PERDA YG TERKAIT DGN TUPOK
 POLRI
PERATURAN URUSAN DALAM
 PERATURAN URUSAN DALAM

 PENGAJUAN GAGASAN PEMBUATAN RAN PERPOL DARI KAPOLRES KPD KAPOLDA

 PENGAJUAN GAGASAN
MELALUI FUNGSI PEMBUATAN
BINKUM POLDA RAN PERPOL DARI KAPOLRES KPD KAPOLDA
 MELALUI FUNGSI BINKUM
PERSETUJUAN KAPOLDAPOLDAUTK SUSUN RAN PERPOL TINGKAT POLRES
  PERSETUJUAN KAPOLDA UTK
PEMBENTUKAN POKJA DENGAN SUSUN RAN PERPOL
SURAT PERINTAHTINGKAT POLRES
KAPOLRES
  PEMBENTUKAN
BUAT & BAHAS POKJA DENGAN
DI LINGK SURATPOLRES
INTERNAL PERINTAH KAPOLRES OLEH WAKAPOLRES
YG DIKOORDINIR
  BUAT & BAHAS DI LINGK INTERNAL POLRES YG DIKOORDINIR
HARMONISASI & SINKRONISASI OLEH FUNGSI BINKUM POLDA OLEH WAKAPOLRES
  HARMONISASI & SINKRONISASI
DLM HAL DIPANDANG PERLU,OLEH
DPTFUNGSI BINKUM
DILAKUKAN POLDADI DEPAN PARA PEJABAT
PAPARAN
PROSEDUR  DLM HAL DIPANDANG
UTAMA POLDA PERLU, DPT DILAKUKAN PAPARAN DI DEPAN PARA PEJABAT
PEMBUATAN  UTAMA POLDA
PENYEMPURNAAN RAN PERPOL TINGKAT POLRES OLEH POKJA
  PENYEMPURNAAN
TTD RAN PERPOLRAN PERPOL
TINGKAT TINGKAT
POLRES OLEHPOLRES OLEH POKJA
KAPOLRES
  TTDPENGESAHAN
RAN PERPOL PERPOL
TINGKATTINGKAT
POLRES POLRES
OLEH KAPOLRES
OLEH KAPOLDA
  PENGESAHAN
REGISTRASIPERPOL
PERPOLTINGKAT
TINGKATPOLRES
POLRESOLEH KAPOLDA
DI SETUM POLDA
  REGISTRASI PERPOL TINGKAT POLRES DI SETUM
SOS PERPOL TINGKAT POLRES OLEH WAKAPOLRES POLDA
 SOS PERPOL TINGKAT POLRES OLEH WAKAPOLRES
12
IV. KEWENANGAN PENGESAHAN

►► PERKAP
●
DITETAPKAN KAPOLRI
●
DI UNDANGKAN BERITA NEGARA

PERATURAN ●
DIBUAT DAN DI TTD KSTFUNG YBS

►►
KASATFUNG TK ●
DISYAHKAN KAPOLRI
●
REGISTRASI DI SETUM POLRI
MABES POLRI

PERATURAN ●
DIBUAT DAN DI TTD KAPOLDA

►► KAPOLDA
●

●
DISYAHKAN KAPOLRI
REGISTRASI DI SETUM POLRI

PERATURAN ●
DIBUAT DAN DI TTD KSTFUNG YBS

►►
KASATFUNG TK ●
DISYAHKAN KAPOLDA
●
REGISTRASI DISETUM POLDA
POLDA

PERATURAN DIBUAT DAN DI TANDA TANGANI KAPOLRES

●

►►
●
DISYAHKAN KAPOLDA
REGISTRASI DISETUM POLDA
KAPOLRES
●

●
SOS OLEH WAKAPOLRES
13
 V. TEKNIK PEMBUATAN PERPOL
JUDUL  MEMUAT JENIS, NO, THN PENETAPAN, DAN NAMA PERATURAN

 FRASE “DENGAN RAHMAT TUHAN YG MAHA ESA”

 JABATAN PEMBENTUK PERPOL
 KONSIDERAN “MENIMBANG” MEMUAT URAIAN SINGKAT
POKOK2 PIKIRAN (FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, YURIDIS) YG JADI
PEMBUKAAAN
LATAR BELAKANG & ALASAN BUAT PERPOL
 DASAR HUKUM “MENGINGAT” MEMUAT PUU YG
MEMERINTAHKAN
 DIKTUM “MEMUTUYSKAN” & MENETAPKAN

 KETENTUAN UMUM (DEFINISI & HAL2 YG BERSIFAT UMUM SPT

KERANGKA TUJUAN & PRINSIP
PENYUSUNAN BATANG TUBUH  MATERI POKOK YG DIATUR
 KETENTUAN SANKSI & PERALIHAN (JIKA DIPERLUKAN)
 KETENTUAN PENUTUP

 RUMUSAN PENGUNDANGAN & PENEMPATAN DLM BERITA NEG

(KHUSUS PERKAP)
PENUTUP  TTD PENGESAHAN & PENETAPAN PERPOL
 PENGESAHAN PERPOL OLEH PEJABAT YG LEBIH TINGGI
(KHUSUS PERPOL DI BAWAH PERKAP)

LAMPIRAN JIKA DIPERLUKAN

PENJELASAN JIKA DIPERLUKAN

14
 Mekanisme Pengajuan Peraturan Kapolri
1 12 PENYERAHAN PERKAP 11
PEMRAKARSA BUAT POKJA DIVKUM MENGUNDANGKAN
KEPADA PEMRAKARSA PERKAP DALAM BERITA
INTERN UTK SUSUN DRAFT DIGANDAKAN &
PERKAP NEGARA DI KEMENKUM HAM
DISOSIALISASIKAN

10 RAN PERKAP YG SUDAH DI

2 TTD KAPOLRI, DIBAWA
KIRIM DRAFT PERKAP KPD PEMRAKARSA KE SETUM UTK
DIVKUM POLRI PENOMORAN DAN
DISERAHKAN KE DIVKUM 3
SET (+SOFTCOPY
3
DIVKUM U.P. BAGSUNKUM
VERIFIKASI DRAFT PERKAP 9
PARAF KASETUM DAN
WAKAPOLRI
4 JIKA TDK SESUAI/
BERTENTANGAN DGN
KETENTUAN, 8 PEMRAKARSA CHECK
DIKEMBALIKAN KPD KONSEP, JIKA SETUJU, PARAF
PEMRAKARSA, JIKA SESUAI KASATKER DAN BUAT
AKAN DIJADWALKAN PENGANTAR UNTUK TTD
RAPAT KAPOLRI

5 6 7
RAPAT DGN PEMRAKARSA & RAPAT SINKRONISASI EDIT FINAL & PARAF
SATKER MABES POLRI YG & HARMONISASI KADIVKUM DI KIRIM KE
TERKAIT DGN MATERI KONSEP PERKAP PEMRAKARSA
15
Mekanisme Pengajuan Peraturan Kasatfung
Tingkat Mabes Polri
1 PEMRAKARSA MEMBUAT 11
POKJA INTERNAL UTK
SUSUN KONSEP PER
KASATFUNG
2
ARSIP & INVENTARISIR
PEMRAKARSA LAKUKAN
HARMONISASI KONSEP DGN
ANTAR SATKER DLM SATU
FUNGSI
3 KIRIM KONSEP PER
KASATFUNG KE DIVKUM
UTK DILAKS VERIFIKASI &
SINKRONISASI (HARD COPY
& SOFT COPY)
4 5
DIVKUM U.P. BAGSUNKUM
VERIFIKASI KONSEP,
DITINJAU DARI ASPEK
SUBSTANSI, MATERI
MUATAN & LEGAL
DRAFTING
PENYERAHAN 10
SALINAN PER REGISTRASI DI SETUM
KASATFUNG KPD POLRI
SETUM POLRI &
DIVKUM POLRI
(+SOFTCOPY) UTK
9 PENGESAHAN KAPOLRI
MELALUI PERMINTAAN
PARAf KADIVKUM ,
KASETUM , WAKAPOLRI.
8 PENANDATANGANAN OLEH
KASATFUNG
7 SATFUNG PEMRAKARSA
MENELITI HASIL VERIFIKASI
DAN SINKRONISASI DARI
DIVKUM
HASIL VERIFIKASI DAN
SINKRONISASI KONSEP
PERBAIKAN DIKIRIM KPD
SATFUNG PEMRAKARSA
16
 Mekanisme Pengajuan Peraturan Kapolda
1 11
ARAHAN DAN /ATAU PENGGANDAAN & REGISTRASI DI SETUM
PERSETUJUAN KAPOLDA SOSIALISASI POLRI

2 10
PEMBENTUKAN POKJA PENGESAHAN
KAPOLRI

3 9
PENYUSUNAN DRAFT PENANDATANGANAN
OLEH POKJA OLEH
KAPOLDA
4
PEMBAHASAN DRAFT DI
LINGK INTERNAL POKJA 8 PENYEMPURNAAN
RANCANGAN
PER KAPOLDA

5 RAPAT PEMRAKARSA 6
DG SATFUNG
7
RAPAT SINKRONISASI PAPARAN KONSEP PER
TERKAIT, DI KOORD & HARMONISASI KAPOLDA DIHADAPAN
KABIDKUM OLEH KABIDKUM PEJABAT UTAMA POLDA
17
 Mekanisme Pengajuan Peraturan Kasatfung
Tingkat Polda
PEMRAKARSA AJUKAN
1 12 PENGGANDAAN & SOS 11
KONSEP PERAT KASATFUNG
KPD KAPOLDA MELALUI PERATURAN REGISTRASI DI SETUM
FUNGSI PEJABAT BIDKUM KASATFUNG OLEH POLDA
POLDA PEMRAKARSA
DIBANTU FUNGSI
BIDKUM
10
2 PERSETUJUAN KAPOLDA PENGESAHAN OLEH
UTK SUSUN PERAT KAPOLDA
KASATFUNG TINGKAT
POLDA
9
3 PENYUSUNAN RAN TTD PER KASATFUNG OLEH
PERATURAN KASATFUNG KASATFUNG YBS
OLEH SATUAN FUNGSI
PEMRAKARSA

4 8
PEMBAHASAN DRAFT DG FINALISASI DRAFT
MELIBATKAN SATUAN PER KASATFUNG
FUNGSI TERKAIT

6 7
5 SINKRONISASI & PRESENTASI DRAFT OLEH PERBAIKAN &
HARMONISASI OLEH FUNGSI POKJA DI DEPAN PENYEMPURNAAN
BIDKUM POLDA KASATFUNG PEMRAKARSA DRAFT
18
 Mekanisme Pengajuan Peraturan Kapolres
PENGAJUAN IDE/GAGASAN 11
1 SUSUNAN PER KAPOLRES KPD
10
SOSIALISASI PERPOL
KAPOLDA MELALUI BIDKUM REGISTRASI DI SETUM POLDA
OLEH WAKAPOLRES
POLDA

2 PERSETUJUAN KAPOLDA 9
UTK SUSUN DRAFT PER PENGESAHAN OLEH KAPOLDA
KAPOLRES

3 PEMBENTUKAN POKJA
8
PENANDATANGAN PERPOL
 SPRIN KAPOLRES
OLEH KAPOLRES

4 PEMBUATAN & BAHAS

DRAFT PER KAPOLRES
DIKOORD INASI 7
PENYEMPURNAAN DRAFT PER
WAKA POLRES
KAPOLRES

5 6
SINKRONISASI & PAPARAN DRAFT PER
HARMONISASI OLEH KAPOLRES DIHADAPAN
SUBBAGKUM POLRES PEJABAT UTAMA POLDA
19
VI. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

 PASAL YG LEBIH TINGGI TIDAK DAPAT MERUJUK PADA PASAL DI BAWAHNYA;

 RUJUKAN PADA PASAL GUNAKAN RUMUSAN “…..SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL………”;

►►
 RUJUKAN PADA AYAT GUNAKAN RUMUSAN “…….SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (..)
…………”;
 PENULISAN RUJUKAN ANTAR AYAT DALAM SATU PASAL CUKUP DITULIS “PADA AYAT”
SEDANGKAN RUJUKAN ANTAR AYAT DGN BEDA PASAL DITULIS “DALAM PASAL…AYAT ( )”;

 BAHASA PERATURAN BERPEDOMAN PADA BAHASA INDONESIA DAN EJAAN YG

DISEMPURNAKAN;

►►
 PENULISAN TANDA BACA “ / “ DIANTARA DUA KATA ATAU KALIMAT, TIDAK DIBERI SPASI
(CONTOH : WAJIB LULUS KOMPETENSI BAHASA INGGRIS, PERANCIS, DAN/ATAU
MANDARIN)

 KATA PENGHUBUNG ANTAR HALAMAN, TIDAK MENGGUNAKAN TANDA BACA “/”;

►►
 TATA TULIS DAN FORMAT PENULISAN SUATU PERPOL, BERBEDA DENGAN PENULISAN UTK
NASKAH DINAS LAINNYA (NOTA DINAS, SURAT, DLL.), DAN BERPEDOMAN PADA PERKAP
NOMOR 26 TAHUN 2010 TTG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPOLISIAN.

 DLM HAL MUATAN MATERI PERPOL YG DIBUAT OLEH PEJABAT POLRI, YG DINILAI

►► BERTENTANGAN DGN PUU & PERPOL YG DIBUAT OLEH PEJABAT YG LEBIH TINGGI,
KAPOLRI ATAU PEJABAT YG MENGESAHKAN PERPOL BERWENANG UTK MENCABUT ATAU
BATALKAN PERPOL DIMAKSUD.
20
VII. KETENTUAN PENUTUP
PADA
PADA SAAT
SAAT PERATURAN
PERATURAN INI
INI BERLAKU,
BERLAKU, PERKAP
PERKAP NO
NO 15
15 TH
TH 2007
2007
TTG NASKAH DINAS DILINGKUNGAN POLRI TETAP BERLAKU,
TTG NASKAH DINAS DILINGKUNGAN POLRI TETAP BERLAKU,
SEPANJANG
SEPANJANG TDK
TDK BERTENTANGAN
BERTENTANGAN DGDG PERATURAN
PERATURAN INI
INI

PERKAP INI DITETAPKAN TGL 1 OKT 2010 &

MULAI BERLAKU SEJAK DITETAPKAN .

DI
DI UNDANGKAN
UNDANGKAN DI
DI JAKARTA
JAKARTA PD
PD TGL
TGL 11
11 OKT
OKT 2010
2010 SBGMN
SBGMN
DALAM
DALAM BERITA
BERITA NEGARA
NEGARA REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA THTH 2010
2010
NOMOR
NOMOR 500.
500.

21
 JUDUL:

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JENIS
NOMOR TAHUN
PERATURAN NOMOR 26 TAHUN 2010 PEMBUATAN

TENTANG

TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPOLISIAN

NAMA
PERATURAN
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 500

PENGUNDANGAN
22
HAL PENTING YG HRS DIKETAHUI
DLM PENYUSUNAN PERPOL

1. Pahami substansi yg akan diatur/dibuat

Pahami jangkauan, kegunaan, & batasan peraturan

2.
tsb

3. Tdk disharmonisasi dgn PUU

Pengelompokan materi muatan dirumuskan scr

4.
lengkap sesuai kesamaan materi

Mampu memperhitungkan implikasi dan konsekuensi

5.
dr rumusan tsb

Rumusan norma implementatif, responsif, & tdk

6.
multi tafsir
23
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR ....... ( NAMA POLRES )
NOMOR ....... TAHUN .......

TENTANG

( NAMA PERATURAN )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KAPALA KEPOLISIAN RESOR ....... ( NAMA POLRES ),

Menimbang : a. Bahwa ....... ;

b. Bahwa ....... ;
c. Bahwa ....... ;

mengingat : 1. ..................... ;
2. ..................... ;
3. ..................... ;
24
 MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR .......

( Nama Polres ) TENTANG ....... ( Nama Peraturan ).

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal ...

BAB II
( dan seterusnya )
Pasal ...

BAB .......
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...

25
Peraturan Kapolres ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : .......
Pada tanggal : .......
KEPALA KEPOLISIAN RESOR ..... ( Nama Polres )

NAMA KAPOLRES
PANGKAT NRP. ...........
Disahkan di : .......
Pada tanggal : .......
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH

Drs. DIDIEK S. TRIWIDODO, M.M, M.Hum

INSPEKTUR JENDERAL POLISI

REGISTRASI SETUM POLDA NOMOR ....... TAHUN .......

26
 Sekian dan
Terima Kasih