OPTIMALISASI

SISPAM OBVITNAS
&
PROMOTER
 DASAR HUKUM

KEPPRES NO. 63 / 2004, OBYEK VITAL NASIONAL ADALAH KAWASAN /

LOKASI, BANGUNAN / INSTALASI, DAN / ATAU USAHA YANG MENYANGKUT
HAJAT HIDUP ORANG BANYAK, KEPENTINGAN NEGARA DAN / ATAU
SUMBER PENDAPATAN NEGARA YANG BERSIFAT STRATEGIS.

SKEP KAPOLRI NO.POL. : SKEP/738/X/2005 TANGGAL 13 OKTOBER 2005

TENTANG PEDOMAN SISPAM OBVITNAS

CIRI-CIRI OBVITNAS: 1) MENGHASILKAN KEBUTUHAN POKOK SEHARI-HARI : 2) ANCAMAN DAN

GANGGUAN TERHADAPNYA MENGAKIBATKAN BENCANA THD KEMANUSIAAN DAN
PEMBANGUNAN : 3) ANCAMAN DAN GANGGUAN TERHADAPNYA MENGAKIBATKAN
KEKACAUAN TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI SCR NASIONAL; DAN / ATAU : 4) ANCAMAN
DAN GANGGUAN TERHADAPNYA MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA.

PENETAPAN OBYEK KEAMANAN YANG MASUK DALAM KATEGORI

OBVITNAS DILAKUKAN OLEH KEMENTERIAN ATAU LEMBAGA
PEMERINTAHAN NON DEPARTEMEN ( KEPPRES NOMOR 63 TAHUN 2004 )
1
 ANCAMAN YG BERSUMBER DARI LINGKUNGAN INTERNAL MAUPUN
EKSTERNAL YG BERPOTENSI MEMBAHAYAKAN KELANGSUNGAN OPSNAL
OBVITNAS,

 GANGGUAN YG DPT MENIMBULKAN KERUGIAN BERUPA KORBAN JIWA,

HARTA BENDA SERTA DAPAT MENGAKIBATKAN TRAUMA PSIKIS, AL:
GANGGUAN DLM BENTUK KEJAHATAN BAIK KEJAHATAN KONVENSIONAL,
TRANSNASIONAL MAUPUN KEJAHATAN YG BERIMPILIKASI KONTINJENSI,
TERORISME.

 GANGGUAN DLM BENTUK BUKAN KEJAHATAN SEPERTI AKSI MOGOK KERJA

UNJUK RASA MENJURUS PADA TINDAKAN ANARKIS, DLL.

 GANGGUAN DLM BENTUK PERISTIWA SEPERTI BENCANA ALAM, KEBAKARAN

KARENA PROSES ALAM, KECELAKAAN KERJA, SERANGAN / GANGGUAN
BINATANG BUAS DLL.
2
 KENDALA-KENDALA

KURANGNYA PEMAHAMAN SISTEM PAM (STANDAR KONFIGURASI

PENGAMANAN) DIHADAPKAN PD KIR ANCAMAN GANGGUAN
KEAMANAN, SEPERTI BA, PENCURIAN SD SERANGAN TERORISME
YG DPT BERDAMPAK SERIUS THD OBVITNAS.
KURANGNYA INTENSITAS KOORDINASI PENGELOLA OBVITNAS
DGN APARATUR KEAMANAN EKSTERNAL (PEMDA, TNI DAN
POLRI).
SARPRAS TERBATAS/BLM TERCUKUPI, SBG CONTOH BLM
TERPASANGNYA CCTV.
PERS YG MASIH TERBATAS DAN TDK SESUAI KEKUATAN RIIL DGN
AREAL YG ADA.
3
 LANJUTAN . . . .

 BLM SEMUA MEMANFAATKAN TEKNOLOGI MODERN / CANGGIH.

 PENGELOLAAN THD POTENSI LINGKUNGAN BLM MAKSIMAL.
 REKRUTMEN BLM MENGIKUTI STANDAR KEMAMPUAN PELAKS
KEAMANAN.
 PINTU UTAMA MASUK TAMU / PENGUNJUNG KETAT, TETAPI UTK
PARA KARYAWAN SANGAT LONGGAR DAN TIDAK ADA UPAYA
PEMERIKSAAN OLEH OUTSOURCING / SATPAM.
 SINYALEMEN PAM OBJEK VITAL NASIONAL SEBAGAI COST,
SEHARUSNYA SEBAGAI ASSET ATAU INVESTASI BAGI OBVITNAS ITU
SENDIRI.

5
 OPTIMALISASI
PENYELENGGARAAN SISPAM
OBVITNAS
BERDASARKAN
SKEP KAPOLRI NO. 738/2005

6
 PRINSIP DASAR PENGAMANAN OBVITNAS

PAM OBVITNAS
KEPPRES 63 / 2004
KECUALI ISTANA & KEDIAMAN RESMI
KECUALI ISTANA
PRESIDEN & KEDIAMAN
& WAKIL RESMI
PRESIDEN (PS. 10)
PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN (PS. 10)
PSL 4 PENGELOLA OBVIT BERTGGJWB ATAS PENYELENGG.
PAM INTERNAL
AYAT 1 PAM OBVIT MASING-2

SISPAM YANG ADA

PSL 4
AYAT 2
POLRI WAJIB BERI BANTUAN PAM PEDOMAN
SISPAM OBVITNAS

TENTUKAN KONFIGURASI STANDAR PERS & PSL 5

SARPRAS PAM AYAT 1

PENGELOLA OBVITNAS HRS PENUHI STANDAR

• POLA PAM
KUALITAS DR POLRI, DEP TERKAIT & PSL 5 • KONFIGURASI STANDAR PAM
AYAT 2 • STANDAR KUALITAS / PUAN
KETENTUAN INTERNASIONAL YG BERLAKU • JEMEN AUDIT

PENGELOLA OBVITNAS & POLRI LAKS AUDIT PSL 5

SISPAM BERDASARKAN KEP KAPOLRI AYAT 3
7
 TATARAN TANGGUNG JAWAB POLRI
THD PAM OBVITNAS
PASAL 6
POLRI KERAHKAN KUAT PAM
OBVITNAS BERDASARKAN
KEBUTUHAN DAN KIRKA BACK UP
ANCAMAN & GANGGUAN KUAT PAM
PENGELOLA
APABILA BUTUH BANTUAN
PERKUATAN, DPT MINTA OBVITNAS
BANTUAN TNI SESUAI PER-UU
YANG BERLAKU

PASAL 7
UTK OBVITNAS YG MRPK
BAGIAN ORGANIK ATAU DLM
LINGK TNI DILAKS OLEH TNI

PASAL 8
8
 SISPAM OBVITNAS

OB OB OB OB
IDENTIFIKASI VIT VIT
OB OB
IDENTIFIKASI UMUM PENTING
VIT
SUS
VIT VIT VIT
NASSTRA NONSTRA L.L

POTENSI KERAWANAN
POTENSI KERAWANAN
BEDA TIAP-2 OBVIT MILIKI KARAKTERISTIK / SPESIFIKASI BEDA
BEDA
ANCAMAN
ANCAMAN
GANGGUAN
GANGGUAN
PELAKSANA
HRS DI ANTISIPASI PELAKSANA
OTORITAS OBVIT
HRS DI ANTISIPASI OTORITAS OBVIT
DICEGAH &
DICEGAH
DITANGGULANGI & POLRI MASY TNI
DITANGGULANGI POLRI MASY TNI

BUAT POLA PAM BENTUK, SIFAT, JENIS,

BENTUK, SIFAT,
SASARAN, METODEJENIS,
SASARAN, METODE
DILAKUKAN
DILAKUKAN MIN, LOG
AUDIT PROSES TAPKAN KONFIG STANDARD PERS, MAT, METODE
AUDIT PROSES PERS, MAT, METODE GAR,MIN, LOG
KODAL
JEMENNYA ( PS. 5 (1) ) GAR, KODAL
JEMENNYA
BERIKAN STANDARD PUAN DIKLAT
( PS. 5 (3) ) ( PS. 5 (2) ) DIKLAT 9
 POLA PENGAMANAN
- LANGSUNG
LANGSUNG
BENTUK -- TAK
TAK LANGSUNG
LANGSUNG
−
− BAG
BAG DALAM
VITAL
DALAM OBYEK
VITAL (INNER
OBYEK
(INNER AREA),
AREA),
(( SECURITY -- MANUSIA
MANUSIA
-- SECURITY BY BY HUMAN
HUMAN )) −
-- (( SECURITY (( HUMAN
HUMAN )) − BAGI
BAGI LUAR
LUAR OBYEK
OBYEK
SECURITY BY BY VITAL
METODE CONTRUCTION VITAL (OUTER
(OUTER AREA),
AREA),
CONTRUCTION )) -- (( SECURITY
BY
BY ELEKTRONICS
ELEKTRONICS
SECURITY
S FISIK // BENDA
-- FISIK
(PHYSICAL)
(PHYSICAL)
BENDA
W−
− LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
/MECHANICS
/MECHANICS ))
-- (( SECURITY
A DOKUMEN
-- DOKUMEN I SEKITAR
SEKITAR OBYEK
OBYEK
SECURITY Y Y BY
BY NATURE
NATURE VITAL
(DOKUMENTS) VITAL (ENVIRONMENT
)) -- (( SECURITY
SECURITY BY BY S (DOKUMENTS)
L AREA)
AREA)
(ENVIRONMENT
ANIMALS
ANIMALS )) -- -- KEGIATAN
KEGIATAN
(SECURITY
(SECURITY BY BY (ACTIVITES)
(ACTIVITES)
IDENTIFICATION)
IDENTIFICATION) --
(SECURITY
(SECURITY BY BY COMMUNITY)
COMMUNITY)
SIFAT TERBUKA
- TERBUKA
-- TERTUTUP
TERTUTUP

PAM TERBUKA DALAM BENTUK :

GIAT PEMERIKSAAN, PENGATURAN,
-- PEMERIKSAAN, PENGATURAN, PENJAGAAN,
PENJAGAAN, PENGAWALAN
PENGAWALAN PATROLI
PATROLI DAN
DAN PENGAWASAN
PENGAWASAN
-- PENANGANAN
PENANGANAN TERHADAP
TERHADAP :: AKSI
AKSI UNJUK
UNJUK RASA
RASA PEMOGOKAN
PEMOGOKAN ATAU
ATAU KERUSUHAN
KERUSUHAN MASSA,
MASSA,
ANCAMAN
ANCAMAN ATAU GANGGUAN TEROR, BENCANA ALAM, KECELAKAAN KERJA
ATAU GANGGUAN TEROR, BENCANA ALAM, KECELAKAAN KERJA BAHAYA
BAHAYA
KEBAKARAN
KEBAKARAN &
& TINDAK
TINDAK PIDANA
PIDANA SECARA
SECARA TERBATAS.
TERBATAS.
-- PENEGAKAN
PENEGAKAN TATA TERTIB DAN PERATURAN OBYEK
TATA TERTIB DAN PERATURAN OBYEK VITAL.
VITAL.
-- MEMBERDAYAKAN
MEMBERDAYAKAN PERAN
PERAN SERTA
SERTA KARYAWAN
KARYAWAN DAN
DAN MASYARAKAT
MASYARAKAT DI
DI SEKITAR
SEKITAR OBYEK
OBYEK VITAL
VITAL
(( COMMUNITY
COMMUNITY DEVELOMENT
DEVELOMENT ))
PAM TERTUTUP DALAM BENTUK :
-- DETEKSI
DETEKSI TERHADAP
TERHADAP POTENSI
POTENSI KERAWANAN
KERAWANAN YANG
YANG MUNGKIN
MUNGKIN TERJADI
TERJADI BAIK
BAIK YANG
YANG BERSUMBER
BERSUMBER
DARI
DARI DALAM
DALAM MAUPUN
MAUPUN LUAR
LUAR LINGKUNGAN
LINGKUNGAN OBYEK
OBYEK VITAL
VITAL
-- PENGAWASAN
PENGAWASAN TERHADAP
TERHADAP MANUSIA
MANUSIA (( TAMU
TAMU // KARYAWAN
KARYAWAN )) BARANG,
BARANG, DOKUMEN
DOKUMEN
-- PENGAWASAN
PENGAWASAN TERHADAP
TERHADAP KARYAWAN
KARYAWAN DAN
DAN MASYARAKAT
MASYARAKAT DISEKITAR
DISEKITAR OBYEK
OBYEK VITAL
VITAL
(COMMUNITY DEVELOMENT)
(COMMUNITY DEVELOMENT)

PERLU KONFG STANDARD 10

 KONFIGURASI STANDARD
Psl. 5 ayat 1.
POKOK-2
• Strategi pembinaan Kamtibmas dalam pengamanan obyek
• KUAT PERS
• INFRASTRUKTUR vital nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
pengamanan swakarsa yang dilaksanakan otoritas
• JENIS2 GIAT (PAM BUKA / TTP) pengelola obyek vital.
KOMPONEN • MANAJEMEN BID KAM
• WAS & BIN DAERAH PAM • Penyelenggaraan pengamanan obyek vital nasional
STANDARD • DIKLAT & BINPERS dengan tetap memegang tujuan serta mengutamakan
• KETENT & PERAT (PILUN) upaya-upaya pre-emptif dan preventif yang merupakan
• ADMINISTRASI tugas dan tanggungjawab pengelola obyek vital nasional.
• PROSEDUR PAM INTERNAL • Dalam menentukan konfigurasi Standard pengamanan,
• PROSEDUR PAM EKSTERNAL pengelola obyek vital nasional agar mengintensifkan
program pembangunan masyarakat (community
development) dan pada saat bersamaan Polri membangun
• SECURITY PLAN program kemitraan dengan masyarakat (community
(GENERAL & policing) di lingkungan obyek vital nasional sebagai salah
PENYELENGG EMERGENCY) satu strategi pembinaan Kamtibmas.
PAM OBVIT • Pengelola obyek vital nasional bersama Polri menentukan
• SDM PERS PAM
konfigurasi Standard pengamanan masing-masing obyek
• POS vital nasional yang meliputi kekuatan dan kemampuan
personel beserta sarana prasarana pengamanannya
• ALKOM mereferensi perkiraan PG, AG dan GN.
SARPRAS • AL TRANSPORT
• Kebijakan di bidang keamanan oleh otoritas pengelola
• PAM FISIK obyek vital nasional harus dipandang sebagai aset atau
• PAM PERS investasi dan bukan merupakan beban biaya (cost).
PROSEDUR • PAM INFO / DOK
• PAM GIAT 11
 SASARAN PAM OBVITNAS DIKELOMPOKKAN MENJADI

• PAM ASSET YANG MENCAKUP PAM MATERIAL. KEKAYAAN &INVENTARIS

PERUSAHAAN (INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK, JARINGAN, GARDU,
INSTALASI SAMBUNGAN RUMAH, TANAH DAN BANGUNAN, ALAT
TRANSPORTASI DAN PERALATAN FASILITAS KANTOR)

• PAM MANUSIA (PERSONAL SECURITY), PAM THD ORANG2 YG MEMILIKI

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENTING DLM KEBERLANGSUNGAN
KEGIATAN.

• PAM INFORMASI (KEMUNGKINAN PENYADAPAN) DAN DOKUMEN

(ARSIP,DATA, PERJANJIAN DLL),

• PAM KEGIATAN YANG MENCAKUP PAM KEGIATAN

PEMBANGUNAN/PENGUSAHAAN KETENAGALISTRIKAN DAN KEGIATAN
PERUSAHAAN LAINNYA.

12
 OPTIMALISASI PAM INTERNAL DI OBVITNAS

FUNGSIKAN SELURUH KOMPONEN PENGAMANAN YANG ADA DI

PAMOBVITNAS :

MEMAKSIMALKAN KOMPONEN INTI SEBAGAI UJUNG TOMBAK

PENGAMANAN DALAM MELAKSANAKAN PAM RUTIN DAN KHUSUS
UNTUK PAM GIAT PERUSAHAAN, UNIT INDUK/ANAK PERUSAHAAN
DENGAN TINDAKAN PREEMTIF, PREVENTIF DAN REPRESIF TERHADAP
ANCAMAN/ KERAWANAN.

TINGKATKAN KOMPONEN DASAR SEBAGAI PELAKSANA

PENGAMANAN DIBIDANG MASING-MASING DILANDASI IKHLAS DAN
TANGGAP TERHADAP SITUASI DISEKITAR.

MENYIAGAKAN KOMPONEN KHUSUS SEBAGAI PENAMBAHAN

PERKUATAN PENGAMANAN SEBAGAI ANTISIPASI APABILA ADA
PENINGKATAN ANCAMAN TERHADAP OPRASIONALISASI PERUSAHAAN.

MENYIAPKAN KOMPONEN PENDUKUNG PENGAMANAN INSTALASI

DILINGKUNGAN PERUSAHAAN (BERDAYAKAN MASYARAKAT SEKITAR
PERUSAHAAN).
13
 LANGKAH LANGKAH PERKUATAN
PAM INTERNAL

1. OPTIMALKAN PAM INTERNAL DI DAERAH-DAERAH

2. LENGKAPI SOP / PROTAP PADA UNIT INDUK/ANAK
PERUSAHAAN
3. LENGKAPI SARANA & PRASARANA DISEMUA DAERAH
4. ATUR ZONA-ZONA DENGAN KLASIFIKASI TERTUTUP,
TERLARANG, TERBATAS DAN BEBAS TERBATAS.
5. TINGKATKAN KOORDINASI DENGAN POLRI/TNI/PEMDA
6. BUDAYAKAN CSR DIARAHKAN TERCIPTANYA LINGKUNGAN
YANG KONDUSIF.
7. TUNJUK PENANGGUNG JAWAB PAM INTERNAL DI UNIT /ANAK
PERUSAHAAN MINIMAL SETINGKAT SUPERVISOR, UNTUK
MEMPERMUDAH KOORDINASI.

14
 KESIMPULAN

ANCAMAN DAN GANGGUAN KEAMANAN THD OBVITNAS PADA

AKHIRNYA SCR LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG
BERDAMPAK THD SISTEM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PADA
TINGKATAN TERTENTU JUGA BERDAMPAK THD STABILITAS
POLITIK, SISTEM PENYELENGGARAAN NEGARA.

TERDAPAT BEBERAPA POTENSI KERAWANAN PD OBVITNAS

ANTARA LAIN DLM BENTUK ANCAMAN YG BERSUMBER DARI
LINGKUNGAN INTERN / EKSTERN, SERTA BERBAGAI GANGGUAN
YG DPT MENIMBULKAN KERUGIAN SEMUA KOMPONEN.

SEMENTARA ITU TERDAPAT BERBAGAI KENDALA DLM

PENANGANAN OBVITNAS AL; LEMAHNYA KOORDINASI,
PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI, TERMASUK KETERBATASAN
PERS DAN SARPRAS YG KURANG MEMADAI.

15
 LANJUTAN . . . .

UTK ITU DIPERLUKAN STRATEGI PENINGKATAN PAM OBVITNAS

SEKALIGUS DLM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN, PENANGKALAN DAN
PENANGGULANGAN MELALUI:

• IMPLEMENTASI KEPPRES NO. 63 THN 2004 DAN SKEP KAPOLRI NO. 738
THN 2005 KHUSUSNYA DLM PENENTUAN KONFIGURASI STANDAR
PENGAMANAN YG DIHADAPKAN PD GANGGUAN DAN ANCAMAN YG AKAN
DAN MUNGKIN TERJADI.

• PENINGKATAN SINERGITAS GIAT PAM ANTARA PIHAK PENGELOLA

OBVITNAS DGN APARATUR KEAMANAN EKSTERNAL (PEMDA, TNI DAN
POLRI).

• PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERS, DUKUNGAN SARPRAS,

PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI PERINGATAN DINI, DETEKSI DINI
SISPAM MASING-MASING OBYEK.

• MENINGKATKAN PROGRAM PEMBANGUNAN MASY DI SEKITAR OBVITNAS

BERSAMA-SAMA DGN PEMDA, TNI DAN POLRI GUNA MENDUKUNG PAM PD
OBVITNAS.
16
8

Sekian & Terima

Kasih
6/19/21 17