Anda di halaman 1dari 2

1.

3 Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi dalam perancangan pabrik Epichlorohydrin dari bahan baku gliserol
dengan metode scoring terhadap tiga (3) alternative lokasi potensial yang telah ditentukan yaitu
Dumai (Riau), Cilegon (Banten) dan Serang (Banten). Ketiga alternative lokasi tersebut
dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik karena melihat potensi dari aspek
ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, transportasi dan utilitas. Selain itu ketiga lokasi tersebut
dipilih berdasarkan kapasitas dan juga jumlah kebutuhan bahan baku yang dperlukan untuk
pabrik serta pertimbangan besarnya biaya transportasi pengiriman bahan produksi. Berikut
metode scoring dalam pemilihan lokasi.

Tabel 1.2 Metode Scoring Pemilihan Lokasi

Alternatif Faktor-Faktor Yang Diperhatikan Jumlah

Lokasi (1) (2) (3) (4)

Cilegon 5 × 40 = 5 x 30 = 5 x 20 = 5 x 10 =

Serang 5 x 40 = 3 x 30 = 4 x 20 = 5 x 10 =

Dumai 4 × 40 = 4 × 30 = 5 × 20 = 5 × 10 =

Keterangan : Bahan baku (1) sangat penting maka berbobot 40, tenaga kerja (2) berbobot 30,
tranportasi (3) berbobot 20, dan utilitas (4) berbobot 10. Pemilihan score : (1) =
Sangat Buruk, (2) = Buruk, (3) = Cukup, (4) = Baik, (5) = Sangat Baik

Potensi bahan baku berupa Gliserol didapatkan dari PT. Wilmar Bioenergi yang berada di
kota Dumai, Riau dengan kapasitas produksi sebesar 1.050.000 ton/tahun. Natrium hidroksida
diperoleh dari PT. Asahimas Chemical yang berada di Cilegon dengan kapasitas produksi
sebesar 200.000 MT/tahun. Sedangkan bahan baku Asam klorida diperoleh dari PT. Sulfindo
Adiusaha yang berada di Serang, Banten dengan kapasitas sebesar 125.000 MT/tahun. Serang
menjadi lokasi alternative karena dengan meninjau bahan baku serta dapat meminimalisir resiko
dalam pendistribusian bahan baku. Jarak bahan baku Gliserol yang diperoleh dari PT. Wilmar
Bioenergi di Dumai berjarak (± 1.324,1 km) ke Serang dan Natrium hidroksida diperoleh dari
PT. Asahimas Chemical di Cilegon berjarak (± 16,5 km) ke Serang.
Selain itu ketersediaan tenaga kerja yang ditinjau dari Badan Pusat Statistik berdasarkan
jumlah Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan di Kota Serang
sekitar 9.983 jiwa untuk lulusan SMK, 1.045 jiwa untuk lulusan Diploma III, sehingga total
pencari kerja sebanyak 11.028 jiwa. Untuk kota Cilegon jumlah pencari kerja sebanyak 8.108
jiwa sedangkan untuk kota Dumai jumlah pencari kerja sebanyak 3.065 jiwa. Dari ketiga kota
tersebut Serang memiliki jumlah pencari kerja tertinggi (BPS, 2022)

Aspek transportasi juga menjadi salah satu penilaian dalam pemilihan lokasi untuk
mempermudah dalam proses distribusi bahan baku dan produk yang ditinjau dari ketersediaan
akses darat dan akses laut. Kota Serang memiliki sarana transportasi darat yang memadai, karena
kota Serang memiliki beberapa jalan tol dan pelabuhan seperti Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan
Merak, Pelabuhan Golden Key dan Pelabuhan Pelindo 2, sehingga memudahkan transportasi
baik jalur darat maupun jalur laut.

Dari aspek utilitas yang ditinjau dari ketersediaan bahan pendukung yang meliputi
penyediaan air, bahan bakar dan listrik untuk pengoperasian alat industry. Serang memiliki
beberapa aliran sungai yang dapat dimanfaatkan sebagai air baku untuk keperluan utilitas pabrik
seperti Sungai Cibanten, Sungai Cikanduan, Sungai Cilandak, dan Cipadukan. Selain itu Serang
juga memiliki beberapa pembangkit listrik yaitu PLTU Suralaya, PLTU Jawa 7, PLN Serang
yang dapat memenuhi kebutuhan listrik. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dapat
diperoleh dari PT. Sadikun Niagamas Raya yang merupakan perusahaan minyak dan LPG.

Anda mungkin juga menyukai