Anda di halaman 1dari 2

Kuesioner pertanyaan terbuka

Maundri Prihanggo, Geomatics TU Delft (Maundri.Prihanggo@student.tudelft.nl)


Nama : Fadhli Akbar
Instansi : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Provinsi DKI Jakarta
Jabatan : CPNS
Pengalaman Kerja: 4 Tahun
Pendidikan : S-1
Kebijakan Satu Peta memiliki peran penting dalam berbagai macam aspek, termasuk memberikan kepastian
hukum dan kemudahan berusaha bagi investor sebelum melakukan aktivitas investasi dimana hal ini akan
mendukung peningkatan ekonomi secara local dan nasional. Namun, tahap awal dari Kebijakan Satu Peta
adalah penyediaan peta dasar skala besar skala 1:5.000.

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kebijakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik, Satu Data Indonesia dan
Satu Peta? Bila iya, sejauh apa pemahaman Bapak/Ibu? Apakah ada keterkaitan antar kebijakan ini?

Saya mengetahui kebijakan ini, menurut saya keterkaitannya SPBE mendukung kebijakan satu peta, dimana
contohnya penggunaan peta dasar yang saat ini dapat di publish menjadi service agar dapat dipakai oleh
banyak platform lain untuk banyak instansi dalam membuat peta tematik.

2. Kebijakan satu peta berperan sebagai tata kelola data spasial dalam bentuk peta yang terdiri dari peta dasar
dan peta tematik. Peta dasar berperan sebagai acuan dalam pembuatan peta tematik. Apakah Bapak/Ibu
pernah terlibat dalam kegaitan yang menggunakan peta dasar? Bila iya sejauh apa data tersebut digunakan?

Kita yang produksi

3. Kualitas peta dasar seperti apa yang dibutuhkan Pemerintah DKI Jakarta? Apakah kualitas yang ada
sekarang sudah sesuai? Ataukah memerlukan ketelitian geometris dan atribut yang lebih detail? Informasi
seperti apa yang dibutuhkan oleh Pemerintah DKI Jakarta?

Penting, skala 1.000 karena digunakan untuk perizinan

4. Dalam bentuk apa peta dasar yang Bapak/Ibu butuhkan? Apakah dalam bentuk service seperti web map
service dan web feature service atau format data raw yang dapat dibaca mesin (machine readable) seperti
shapefile, geojson, geopackage dan lainnya.

Kita buat dua duanya, service dan raw data seperti geodatabase

5. Untuk keperluan apa saja peta dasar tersebut digunakan? RDTR, pelayanan publik atau lainnya? Iya untuk
pelayanan perizinan seperti IMB, SLF

6. Apakah Pemerintah DKI Jakarta terlibat dalam implementasi Kebijakan Satu Peta?
Ya dengan adanya Jakarta satu

7. Menurut Bapak/Ibu, dalam hal apa saja Pemerintah DKI Jakarta dapat terlibat dalam implementasi
Kebijakan Satu Peta? Sampai sejauh mana implementasi tersebut dapat dilakukan?

Menjadi Jakarta satu


8. Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah DKI Jakarta dapat turut bermitra dalam kegiatan penyediaan peta
dasar? Dalam bentuk apa kemitraan tersebut dapat dilakukan?

BIG asistensi dan Esri terkait service

9. Apa saja yang diperlukan untuk menjalankan kemitraan tersebut?

10. Apakah proses kemitraan ini dapat menjamin keberlangsungan dari kegiatan? Misal, kegiatan penyediaan
peta dasar tidak dapat dilakukan dalam waktu satu tahun.

11. Sebagai bagian dari UU Cipta Kerja, saat ini terdapat Perpres 11/2021 terkait KPBUMN untuk
penyelenggaraan IGD. Perpres ini dimaksudkan untuk mendukung percepatan kebijakan satu peta pada skala
besar dengan melibatkan BUMN sebagai investor dan pelaksana. Seperti KPBU pada umumnya, BUMN akan
mencari keuntungan dalam bentuk komersialisasi data dalam kegiatan ini. Bagaimana menurut pendapat
Bapak/Ibu terkait komersialisasi data tersebut?

12. Apakah Pemerintah DKI Jakarta memiliki alternatif lain selain mekanisme KPBUMN?

13. Apakah memungkinkan bila Pemerintah DKI Jakarta turut berperan dari sisi pendanaan untuk kegiatan
penyediaan peta dasar?
Selama ini pendanaan peta dasar masih sendiri

Anda mungkin juga menyukai