Anda di halaman 1dari 25

A.

KOMPETENSI AWAL
1 Peserta didik mampu menjelaskan definisi Idiologi
2 Peserta didik dapat menjelaskan terbentuknya idiologi pancasila

B. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1 Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(berempati pada orang lain)

2 Berkebhinekaan Global, Keragaman budaya, mengenal aspek perubahan yang terjadi di


suatu region dan berdampak pada region lainnya.

3 Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan
proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong Royong

4 Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran) Kreatif

5 Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil )

6 Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana, melakukan


komunikasi untuk mencapai tujuan bersama)

I. KOMPETENSI INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang
rumusan Pancasila sebagai dasar negara;
2. Peserta didik dapat menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara, ideologi negara, dan identitas nasional
3. Peserta didik dapat mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
10. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai
1 dasar negara
10.1.1 Menyebutkan tokoh-tokoh penyusun ideologi Pancasila
10.1.2 Menjelaskan latar belakang penyusunan Pancasila
10.1.3 Menemukan ide-ide yang disampaikan oleh tokoh-tokoh tentang Pancasila
10. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas
2 nasional
10.2.1 Menyebutkan fungsi dan kedudukan pancasila .
10.2.2 Menjelaskan Fungsi dan kedudukan pancasila
10.2.3 Menghubungkan fungsi pancasila sebagai dasar Negara dengan fungsi pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum

10. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal
3 dan nasional.
10.3.1 Menjelaskan produk-produk dalam negeri
10.3.2 Mendemonstrasikan dengan membuat pameran produk dalam negeri

10. Mengkaji penerapan niai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa;
4
10.4.1 Menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
10.4.2 Menjelaskan maksud dari Nilai-nilai pancasila
10.4.3 Melakukan refleksi diri derngan membuat jurnal harian yang berkaitan dengan
pengamalan Pancasila yang dilakukan di sekitar siswa.

10. Mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
5 global;

10. Menginisiasi sebuah kegiatan bersama serta menetapkan tujuan dan target bersama;
6
10. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam anggota ke lompok untuk
7 memenuhi kebutuhannya
10. Menganalisis hal-hal apa dianggap penting dan berharga yang dapat diberikan kepada orang-
8 orang yang membutuhkan di masyarakat luas, dalam skala negara dan Kawasan;

10. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan


9 perkembangan dan konteks peserta didik.

C. PEMAHAMAN BERMAKNA
1 Memahami dasar Negara Pancasila dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2 Mengembangkan sikap jujur dan disiplin, tanggung jawab, serta dapat
mengembangkan berpikir kritis, komunikatif, kolaborasi, keratifitas dalam nilai-nilai
Pancasila.

D. PERTANYAAN PEMANTIK
1 Mengapa suatu Negara harus memiliki sebuah idiologi ?
2 Apa yang kalian ketahui tentang Ideologi Pancasila?

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Petunjuk Pembelajaran
1) Anak-anak kalian dapat membaca dan memberikan tanda “khusus” di buku teks
pelajaran (BTP) PPKn terbitan Kemdikbud.
2) Setelah membaca dan menggarisbawahi (memberi tanda khusus) pada kata-kata
penting yang ada di buku teks pelajaran, diharapkan kalian dapat berlatih untuk
berpikir tinggi melalui kegiatan belajar yang terdapat pada modul ajar ini.
3) Setiap kegiatan belajar pada UKB ini, kalian dapat mencatat/mengerjakan pada
buku tulis.
4) Kalian dapat belajar secara bertahap dan berlanjut dengan menyelesaikan
“Lembar Kerja” dan refleksi diri pada materi “cara pandang para pendiri negara
tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara”.
5) Jika sudah paham, kalian boleh secara mandiri atau mengajak teman untuk
mengajukan tes kepada guru geograf agar kalian dapat melanjutkan kegiatan
belajar pada modul ajar berikutnya.

Pertemuan ke 1 - 3
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
 Guru memeriksa kerapihan siswa dan kelas
 Guru melaksanakan presensi kehadiran siswa.
 Guru memperhatikan kondisi siswa hasil dari Diagnoasa Kognitip dan Non
kognitip.
 Guru meinginformasikan dan menekankan profil pelajar pancasila yang
ingin di capai yaitu :
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak
Mulia,Berkebhinekaan Global (toleransi),Mandiri,Gotong
Royong,Berpikir kreatif dan Bernalar Kritis
 Guru mereview materi sebelumnya mengenai sejarah idiologi Pancasila,
dengan menayangkan foto situasi sidang perumusan dasar negara pancasila

Sumber: https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2019/11/15/755146879.jpg,
diakses 2 Februari 2022, pukul 14.11 WIB

 Guru meminta siswa untuk menjawab / mengerjakan pretest terkait foto


situasi sidang BPUPKI dan latar belakang terbentuknya idiologi Pancasila
 Guru Menginformasikan Tujuan Pembelajaran pada KBM hari ini
2. Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan capaian pembelajaran pada KBM hari ini
 Guru membagi siswa ke dalam 7 kelompok,masing-masing kelompok
terdiri dari 5 orang
 Guru mengarahkan siswa mempelajari materi ini dengan menggunakan
model Discovery Learning
 Sintak model Discovery Learning
10.1 Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan
Pancasila sebagai dasar negara
1) Pemberian rangsangan (Stimulation); dengan menayangkan
Video pembelajaran tentang lambang Negara burung garuda
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); Mencari
hubungan lambang Negara dengan idiologi pancasila dalam
proses pembentukannya
3) Pengumpulan data (Data Collection); tokoh – tokoh yang
merumuskan idiologi pancasila,latar belakang
dibentuknya,menemukan ide-ide yang disampaikan oleh para
tokoh serta Menganalisis cara pandang para pendiri negara
tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara
4) Pembuktian (Verification), Mengumpulkan dan menganalisis
pidato tentang idiologi dari pendiri Negara tentang rumusan
Pancasila sebagai dasar negara
5) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization). tentang
rumusan Pancasila sebagai dasar Negara

3. Penutup
 membuat rangkuman/simpulan hasil pembelajaran
 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Mempersiapkan diri publikasi/ presentasi tentang cara pandang para
pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara
 Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi
 Peserta didik melaksanakan assesmen
 Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari dipertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke 4-6
1. Pendahuluan
 Berdoa sebelum belajar sesuai agama masing-masing
 Melakukan absensi dan cek kehadiran
 Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mencermati gambar
berikut ini :

Ilustrator: Robbi Gandamana

Apa yang ada dalam fikiran kalian tentang gambar tersebut ?......
2. Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan capaian pembelajaran pada KBM hari ini
 Guru mengarahkan siswa mempelajari materi ini dengan menggunakan
model Discovery Learning
 Sintak model Discovery Learning

10.2 menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara,


ideologi negara, dan identitas nasional
1) Pemberian rangsangan (Stimulation); dengan menayangkan
Power point tentang fungsi dan kedudukan pancasila
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); Mencari
penjelasan tentang fungsi dan kedudukan pancasila dalam
penerapannya di berbagai lingkungan
3) Pengumpulan data (Data Collection); tentang fungsi dan
kedudukan pancasila dalam penerapannya di berbagai
lingkungan
4) Pembuktian (Verification), tentang fungsi dan kedudukan
pancasila dalam penerapannya di berbagai lingkungan
5) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization) tentang fungsi
dan kedudukan pancasila dalam penerapannya di berbagai
lingkungan
3. Penutup
 membuat rangkuman/simpulan hasil pembelajaran
 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Mempersiapkan diri publikasi/ presentasi tentang fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam penerapannya di berbagai lingkungan
 Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi
 Peserta didik melaksanakan assesmen
 Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari dipertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke 7-10
1. Pendahuluan
 Berdoa sebelum belajar sesuai agama masing-masing
 Melakukan absensi dan cek kehadiran
 Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mencermati gambar
berikut ini :

Sumber: https://statics.indozone.id/local/61baecdb9f87c.jpg, diakses 2 Juni


2022, pukul 14.11 WIB
Gambar 1.20 Usaha kerajinan ukiran kayu khas Jepara.
Berdasarkan gambar tersebut adalah merupakan salah satu ciri khas produk
dalam negeri yang berkualitas yang dapat dipasarkan di dunia.Nah sekarang
coba kalian perhatikan adakah bentuk produk dalam negeri yang ada di
lingkungan sekitarmu ?....

2. Kegiatan Inti
 Secara kelompok mengidentifikasi produk – produk dalam negeri
 Setiap kelompok juga di bagi untuk memilah mana yang termasuk
budaya local dan nasional
 Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat Galery / Pameran
 Pembelajaran menggunakan metoda Galery Walk
10.3 mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional.
1. Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5
orang masing-masing kelompoknya dan ditugaskan untuk
mengidentifikasi produk budaya local dari 7 daerah yang
berbeda.
2) Setiap kelompok mendiskusikan untuk membuat daftar
produk /budaya local dan budaya nasional .
3) Daftar Produk budaya local dan budaya nasional . dibuat di atas
karton dan di hias semenarik mungkin
4) Setiap kelompok mengumpulkan produk budaya local dan
budaya nasional .sesuai daerah masing-masing.
5) Setiap kelompok menyiapkan rencana untuk membuat Galery
stand semenarik mungkin
6) Masing-masing kelompok membagi tugas
7) Peserta didik yang ditugaskan berjalan mencari informasi ke
setiap stand yang berbeda dan menyampaikan informasi yang
di peroleh kepada anggotanya
8) Peserta didik yang lain memberikan informasi dan promosi
terkait produk pamerannya
9) Setiap kelompok akan mendapatkan informasi tentang pameran
produk daerah masing-masing
10) Setiap kelompok mengumpulkan dan menyimpulkan informasi

3. Penutup
 membuat rangkuman/simpulan hasil pembelajaran
 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi
 Peserta didik melaksanakan assesmen
 Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari dipertemuan selanjutnya.

2. Materi Esensial
Fakta : Idiologi Pancasila
Konsep :
 cara pandang beberapa pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila
secara mendalam.
 menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara,
ideologi negara, dan identitas nasional
 mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional

Prosedural : Pelaksanaan siding BPUPKI dalam merumuskan idiologi pancasila

Metakognitif :
Proyek pameran prodak dalam negeri berupa makanan atau cindera mata dari daerah
masing2.

3. ASESMEN
1 Assesmen Formatif : Terdiri dari penilaian kognitif (Pretes dan Postes), penilaian
sikap dan penilaian keterampilan
2 Asesmen Sumatif : dilaksanakan setelah satu materi pokok selesai disampaikan
3 Instrumen Penilaian : Penilaian formatif dan sumatif terlampir.

Assesmen Formatif
Formatif Refleksi
Bentuk Penilaian : saya sudah memahami Konsep Negara
a. Sikap: Jurnal, Observasi Pancasila
b. Pengetahuan : Tes
c. Keterampilan : Unjuk Kerja & Laporan Tertulis

saya mampu membedakan fungsi dan


kedudukan pancasila

Saya dapat mengenali dan mempromosikan


produk dalam negeri baik produk local maupun
nasional
4. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
1 Bagi peserta didik yang nilainya dibawah rata-rata akan dilakukan intervew dan
pendampingan oleh guru
2 Bagi peserta didik yang masuk kategori PAHAM seutuhnya melanjutkan ke tujuan
pembelajaran selanjutnya.

5. REFLEKSI PESERTA DIDIK & GURU

PENGAYAAN DAN REMIDIAL


1 Bagi peserta didik yang nilainya dibawah rata-rata akan dilakukan intervew dan
pendampingan oleh guru
2 Bagi peserta didik yang masuk kategori PAHAM seutuhnya melanjutkan ke tujuan
pembelajaran selanjutnya.

REFLEKSI PESERTA DIDIK & GURU

1 Bagi siswa :
a. Apa kesulitan yang anda hadapi dalam kegiatan pembelajaran tentang dasar
negara pancasila dan dalam menyelesaikan soal Assesmen ?
b. Setelah anda mengetahui kesulitan yag dialami, apa yang akan dilakukan
untuk mengatasi kesulitan tersebut ?
2 Bagi Guru :
a. Bagaimana saya dapat mendesain kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa saya ?
b. Bagaimana solusi yang akan di kerjakan untuk mengatasi permasalahan dalam
melaksanakan KBM yang dihadapi ?
II. LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. INSTRUMEN PENILAIAN (RUBRIK PENILAIAN, SOAL DLL)

Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji
kemampuan mereka, dengan cara:

 Membuat infografis/video, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

 Menjawab pertanyaan terbuka yang ada pada Buku Siswa

 Aspek Penilaian
Penilaian
Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Keterampilan

• Partisipasi diskusi • Observasi guru • Efektivitas penyajian


Pemahaman materi video/infograis
• (esai) • Penilaian diri sendiri kepada
Konten Penilaian teman
• infografis/video • sebaya publik

B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Lembar Kerja 1: Grafik TIK

Aktivitas Belajar 1

Pada bagian ini, pertama-tama kalian diminta untuk mengisi tabel KWL. KWL adalah singkatan dari What
I Know, What I Want to Know, dan What I Learned, yang berarti “Apa yang saya tahu”, “Apa yang saya
ingin ketahui”, dan “Apa yang telah saya ketahui”.
Pertama-tama kalian perlu mengisi dua kolom di awal pembelajaran. Berikut panduan
pertanyaan untuk mengisi tabel KWL:

Saya Tahu ... Saya Ingin Tahu … Saya Telah Ketahui ...
diisi di awal pembelajaran diisi di awal pembelajaran diisi di akhir pembelajaran
Keterangan

 Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang
Pancasila (diisi di awal pembelajaran).
 Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin tahu lebih
banyak tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran).
 Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka
pelajari tentang Pancasila (diisi di akhir pembelajaran).

Aktivitas Belajar 2

Jigsaw Learning
Kalian akan dibagi ke dalam tiga kelompok ahli:
Kelompok Yamin;
Kelompok Soepomo; dan
Kelompok Soekarno.
Setiap kelompok ahli akan membaca dan mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang ditugaskan.

 Setelah selesai berdiskusi dengan anggota kelompok, kalian akan berkumpul


membentuk kelompok baru yang terdiri dari anggota kelompok lainnya dan
mempresentasikan masing-masing hasil diskusi pada kelompok sebelumnya.
 Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok sebelumnya, ka-lian
memberikan kesempatan kepada peserta diskusi dari kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan dan memberikan tanggapan.
 Setelah itu, semua perwakilan dari masing-masing kelompok kembali ke kelom-poknya
masing-masing.
 Setiap kelompok menunjuk satu orang untuk mempresentasikan hasil diskusi dari
kelompok campuran di depan kelas.
 Kalian semua mendapat kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggap-an
terhadap presentasi di depan kelas.
 Kalian semua mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan memberi-kan
tanggapan (feedback).

Aktivitas Belajar 3

Uji Pemahaman
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian tentang unit ini, jawablah pertanyaan berikut.
1. Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap negara
merdeka? Apa perbedaannya?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2.Menurut kalian, apa yang menjadi kesamaan pemikiran dari pendiri bangsa terhadap pengertian
negara merdeka?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Jelaskan makna dari negara merdeka menurut pandangan kalian sendiri?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Bagaimana memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama
Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Apa saja kedudukan dan fungsi pancasila?


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Jelaskan kaitan antara fungsi pancasila sebagai dasar Negara dengan fungsi pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hokum !
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Apa saja yang anda ketahui tentang produk dalam negeri?,sebutkan minimal 10
jenis !
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Apa yang anda ketahui tentang budaya local dan budaya nasional? Dari jenis-jenis
prodak dalam negeri yang kalian sebutkan mana saja yang termasuk budaya local dan
budaya nasional ?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
10. Bagaimana cara anda memperkenalkan dan mepromosikan prodak dalam negeri baik
yang bersifat budaya local atau budaya nasional ?berikan penjelasan!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------

Aktivitas Belajar 4

Pilihlah satu jawaban yang benar! Beri tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E
dan alasannya!
1. Salah satu tokoh bangsa yang menyampaikan ide gagasan bahwa
negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang
berdasarkan pada persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin,
musyawarah, serta keadilan rakyat adalah ....
A. Soekarno
B. Muh. Yamin
C. Soepomo
D. Muh. Hatta
E. Soegondo Djoyopuspito
Alasan: ................................................
2. Pernyataan berikut yang tepat tentang ide tentang dasar negara
merdeka adalah .....
A. Soekarno memberikan gagasan dasar negara yang diberi nama Pancakarsa
B. isi usulan dasar negara Muh. Hatta secara lisan, yaitu Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan,Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat
C. usulan dasar negara yang disahkan adalah usulan Soepomo
D. dasar negara yang tercantum di Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
adalah rumusan yang disahkan PPKI pada 18 Agustus 1945
E. usulan dasar negara yang disahkan menjadi dasar negara adalah
usulan Muh. Yamin
Alasan: ................................................
3. Nilai positif yang dapat kita teladani dari sidang panitia kecil yang
membahas perubahan Piagam Jakarta adalah ....
A. semangat saling berbagi
B. mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama
C. m e m b u a t k e p u t u s an berdasarkan kepentingan pribadi
D. sikap tanggung jawab
E. semangat saling menghargai dan toleransi antarsesama
Alasan: ................................................
4. Pernyataan yang tepat tentang penerapan nilai Pancasila adalah ....
A. perilaku korupsi merugikan negara dan bertentangan dengan sila
kelima
B. semangat berbagi menjadi wujud penerapan sila keempat
C. membuat keputusan bersama menjadi wujud pelaksanaan sila ketiga
D. mencintai produk dalam negeri menjadi perwujudan sila kedua
E. mengutamakan kepentingan bersama wujud penerapan sila pertama
Alasan: ................................................

5. Berikut ini wujud pelaksanaan nilai Pancasila.


1) Tidak memaksakan agama.
2) Cinta tanah air.
3) Bertoleransi antarumat beragama.
4) Menghargai persamaan derajat.
5) Rajin melaksanakan ibadah.
Jadi, ciri-ciri jamur adalah ....
A. benar semua
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 2, dan 3
D. 4 saja
E. 4 dan 5
Alasan: ................................................
6. Kedudukan Pancasila sebagai pa nd a nga n s e ba ga i d a s a r ,
pandangan, atau paham dalam be rs ik ap dan t in gk ah laku
masyarakat merupakan Pancasila sebagai ....
A. identitas negara
B. ideologi negara
C. dasar negara
D. hukum dasar
E. sumber hukum
Alasan: ................................................
7. Pancasila memiliki karakteristik yang membedakan bangsa satu dengan
yang lain. Konteks ini berkaitan dengan adat istiadat, kebudayaan,
dan karakter khas suatu negara. Dengan demikia, Pancasila memiliki
kedudukan sebagai ....
A. identitas negara
B. ideologi negara
C. dasar negara
D. hukum dasar
E. sumber hukum
Alasan: ................................................
8. Kabupaten Dairi, salah satu kabupaten di daerah Danau Toba,
Sumatra Barat berencana mengadakan promosi budaya mulai dari
bulan Juni hingga November. Pada setiap bulan setidaknya ada satu
hingga dua kegiatan promosi. Dengan demikian, ....
A. promosi akan terkendala waktu
B. promosi akan gagal karena tidak efektif
C. anggaran pemerintah daerah akan meningkat
D. promosi mungkin akan sulit berhasil
E. tujuan promosi budaya dapat tercapai
Alasan: ................................................

Ikutilah petunjuk berikut untuk mengerjakan soal nomor 9 dan 10!


A. Jika kedua pernyataan benar dan keduanya mempunyai hubungan sebab
akibat.
B. Jika kedua pernyataan benar, tetapi tidak mempunyai hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan pertama benar, sedangkan pernyataan kedua salah.
D. Jika pernyataan pertama salah, sedangkan pernyataan kedua benar.
E. Jika kedua pernyataan tersebut salah.

9. Candi, batik, dan wayang adalah contoh budaya nasional.


Sebab
Ketiga hasil budaya tersebut memiliki karakteristik dan identitas negara Indonesia.
Jawaban : ...........................................
Alasan : ............................................
9. Ngaben, Selametan. Grebeg Mulud, dan tradisi lainnya termasuk budaya
lokal.
Sebab
Tradisi tersebut hidup dan berkembang di daerah tertentu.
Jawaban : ...........................................
Alasan : ............................................

C. BAHAN BACAAN UNTUK PESERTA

Ide-Ide Pendiri Bangsa tentang Negara Merdeka

Perjuangan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan melewati fase yang panjang
dan berliku. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa kekalahan Belanda atas Jepang dalam
perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan Belanda
menuju ke penjajahan Jepang. Jepang dapat menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda
menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada 8 Maret 1942. Jepang menggunakan
sejumlah semboyan, seperti “Jepang Pelindung Asia”, “Jepang Cahaya Asia”, dan “Jepang
Saudara Tua” untuk menarik simpati bangsa Indonesia.
Namun, kemenangan Jepang ini tidak bertahan lama. Pihak Sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, dan Belanda) melakukan serangan balasan kepada Jepang untuk merebut kembali
Indonesia. Sekutu berhasil menguasai sejumlah daerah. Mencermati situasi yang semakin
terdesak itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945. Untuk
mengantisipasi kekalahan Jepang yang semakin memburuk, Perdana Menteri Kuniaki Koiso
berusaha memulihkan kewibawaan Jepang di wilayah jajahannya. Pada tanggal 7 September
1944, Perdana Menteri Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia yang disampaikan pada sidang istimewa teatau (sidang parlemen Jepang). Untuk
menindaklanjuti janji tersebut,Jepang mengumumkan rencananya untuk membentuk
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan/BPUPK).
Jepang pun mewujudkan janjinya dengan membentuk BPUPK pada 29 April 1945,
bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. BPUPK beranggotakan 62 orang yang
terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia dan perwakilan Jepang.
BPUPK melaksanakan dua kali sidang; 1) pada 29 Mei-1 Juni 1945 membahas tentang
Dasar Negara, 2) pada 10-17 Juli 1945 membahas tentang Rancangan Un-dang-Undang
Dasar. Pada sidang pertama 29 Mei-1 Juni 1945, Mohammad Yamin, Soepomo, dan
Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar-dasar negara. Ketiga-nya memiliki pemikiran
yang berbeda tentang dasar negara, sebagaimana tercermin dalam pidato yang disampaikan
ketiganya pada saat sidang BPUPK yang pertama.
Dalam pidatonya, Mohammad Yamin menyampaikan lima dasar bagi negara merdeka,
yaitu: 1) peri kebangsaan, 2) peri kemanusiaan, 3) peri ketuhanan, 4) peri kerakyatan, dan 5)
kesejahteraan sosial. Setelah menyampaikan pidato, Mohammad Yamin baru kemudian
menuliskan konsep dasar negara merdeka.
Ternyata, konsep tertulisnya berbeda dengan yang dipidatokan. Dalam naskah
tertulisnya, Mohammad Yamin menuliskan 5 dasar bagi negara merdeka: 1) ketuhanan yang
maha esa, 2) kebangsaan persatuan indonesia, 3) rasa kemanusiaan yang adil dan beradab,
4) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan 5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Pada hari berikutnya, Soepomo juga menyampaikan pidato yang berisi lima da-sar
negara merdeka, yaitu: 1) persatuan, 2) kekeluargaan, 3) keseimbangan lahir dan batin, 4)
musyawarah, dan 5) keadilan rakyat.
Hari terakhir sidang pertama BPUPK, Soekarno menyampaikan dasar negara yang
menurutnya juga merupakan philosophische grondslag atau weltanschauung. Isti-lah
Pancasila philosophische grondslag berasal dari bahasa Belanda, sebuah terminolo-gi yang
sudah dipahami oleh anggota BPUPK. Kata philosophische bermakna ilsafat, sementara
grondslag berarti norma (lag), dasar (grands).
"Apa Philosoische grodslag dari Indonesia merdeka?" tanya Soekarno dalam si-dang
BPUPK. “Itulah fundamen, ilosoi, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, has-rat, yang
sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal dan
abadi,” jelas Soekarno.
Soekarno menyampaikan lima dasar yang dinamainya sebagai Pancasila. Kelima dasar
negara merdeka itu adalah: 1) kebangsaan Indonesia, 2) internasionalisme atau peri
kemanusiaan, 3) mufakat atau demokrasi, 4) kesejahteraan sosial, 5) ketuhanan yang
berkebudayaan.

Dari ketiga rumusan di atas, terlihat perbedaan konsep dan cara pandang me-ngenai
idealnya negara merdeka, meskipun juga terdapat kesamaan/kemiripan kon-sep dari
ketiganya. Tak hanya ketiga tokoh tersebut, tokoh-tokoh lain yang menjadi anggota BPUPK
juga terlibat secara aktif dalam mendiskusikan dan merumuskan tentang negara merdeka
dan dasar negara.
Panitia Sembilan dan Mukaddimah Dasar Negara
Seusai sidang pertama BPUPK, dibentuklah panitia kecil yang bertugas mengum-
pulkan berbagai usulan para anggota untuk kemudian dibahas pada sidang berikutnya. Ada
banyak usulan yang masuk mengenai Indonesia Merdeka mulai dari soal dasar negara,
bentuk negara dan kepala negara, warga negara, hingga soal relasi agama dan negara.
Untuk mengerucutkan usulan dan pembahasan mengenai dasar negara, diben-tuklah
panitia kecil yang berjumlah sembilan orang, sehingga dikenal dengan Panitia Sembilan,
yang diketuai oleh Soekarno. Panitia Sembilan menggelar rapat pada 22 Juni 1945 tentang
dasar negara. Diskusi berlangsung alot ketika membahas menge-nai relasi agama dan
negara. Akhirnya, disepakatilah rancangan pembukaan hukum dasar, yang oleh Soekarno
dinamai Mukaddimah, sementara Mohammad Yamin me-nyebutnya Piagam Jakarta, dan
Sukirman Wirjosandjojo menyebutnya Gentlement’s Agreement.
Dalam alenia keempat Mukaddimah, terdapat rumusan dasar negara, yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan; dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hasil keputusan Panitia Sembilan tersebut kemudian dilaporkan ke hadapan seluruh


anggota BPUPK pada 22 Juni 1945. Karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya,
BPUPK dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Agenda berikutnya adalah me-nyiapkan dan
mematangkan serta mengesahkan hal-hal penting untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.
Maka pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
PPKI belum menjalankan tugas, sementara situasi Indonesia semakin memanas seiring
dengan dibomnya Nagasaki dan Hiroshima. Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah
kepada sekutu. Bersamaan dengan itu, terjadi kekosongan kekuasaan, se-hingga situasi
tersebut dimanfaatkan oleh para pendiri bangsa untuk mempercepat kemerdekaan
Indonesia. Akhirnya, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17
Agustus 1945.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya 18 Agustus 1945, PPKI me-
laksanakan sidang. Dalam sidang inilah, peristiwa penghapusan tujuh kata dalam Piagam
Jakarta terjadi. Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh penting di balik ide penghapusan
tujuh kata tersebut. Alasannya, sejumlah pihak “keberatan” dengan adanya tujuh kata
tersebut sehingga berpotensi terjadi perpecahan. Diskusi dan lobi-lobi dilakukan kepada
sejumlah tokoh yang selama ini mengusulkan Indonesia ber-asaskan Islam, seperti Ki Bagus
Hadikusumo dan K.H.A. Wachid Hasjim.

Para tokoh Islam itu pun berbesar hati dan mendahulukan kepentingan bersama, yakni
menjaga keutuhan bangsa. Mereka akhirnya sepakat dengan penghapusan tu-juh kata dalam
Piagam Jakarta tersebut.
Fungsi dan Kedudukan Pancasila
Pancasila memiliki peran penting sebagai penentu arah dan pedoman bagi
bangsa Indonesia untuk mewujudkan tujuan yang luhur. Pancasila juga menjadi
sarana untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pancasila memiliki fungsi sebagai dasar negara, ideologi negara, dan
sebagai identitas nasional. Pancasila memiliki kedudukan paling tinggi, yaitu
sebagai sumber hukum dasar nasional. Hal ini ditegaskan dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan bahwa Pancasila sebagai sumber hukum negara. Oleh karena itu,
perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila

1. Pancasila sebagai Dasar Negara


Kedudukan ini mengartikan pancasila sebagai hal paling mendasar dari norma-norma yang
berlaku di Indonesia.
Ini semua tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat dan juga Instruksi
Presiden No. 12 Tahun 1968.
Pancasila juga disusun atas hierarkis piramidal, artinya masing-masing sila terikat satu
dengan yang lainnya.
2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Apa itu pandangan hidup?
Pandangan hidup diartikan sebagai cara kita memandang suatu hal baik itu untuk diri
sendiri atau hal lainnya.
Tentunya sebagai sebuah negara, Indonesia juga memiliki pandangan hidup untuk
menjamin kehidupan warga negaranya.
Pandangan hidup biasanya dijadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan
yang sedang dihadapi.
Dalam lingkup besar, pandangan hidup bangsa berasal dari dasar dan cita-cita negara.
Karena itulah pandangan hidup juga dianggap sebagai nilai-nilai yang dianut oleh bangsa.
Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah pancasila. Artinya segala sesuatu yang kita
lakukan harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Kepribadian bangsa adalah ciri-ciri khusus yang membedakan antara bangsa satu dengan
bangsa yang lainnya.
Kepribadian yang dimiliki Indonesia merupakan hasil dari perjuangan, perubahan, dan
perkembangan yang telah dilalui.
Mulai dari sejarah, adat, budaya, dan masih banyak lagi.
Pancasila juga berkedudukan sebagai kepribadian bangsa. Melalui pancasila, bangsa
Indonesia memiliki ciri yang berbeda dari bangsa lain.
Isi nilai-nilai pancasila mencerminkan kepribadian masyarakat yang ada di Indonesia.
4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Rakyat
Pancasila sebagai perjanjian luhur rakyat diartikan sebagai perjanjian yang sudah
disepakati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Walaupun sebenarnya kesepakatan itu diwakilkan oleh para anggota sidang BPUPKI dan
PPKI.
5. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Pancasila sebagai sumber hukum artinya adalah seluruh hukum yang berlaku di Indonesia
harus dibuat berdasarkan pancasila.
Baik itu undang-undang dan hukum yang tertulis atau yang tidak tertulis.
Jadi, ketika akan membuat sebuah undang-undang atau hukum, kita wajib untuk menelaah
kesesuaian dengan nilai-nilai pancasila.
6. Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Apakah teman-teman sudah tahu apa arti ideologi?
Ideologi bisa diartikan sebagai cara pikir atau cara pandang seseorang atau kelompok
terhadap suatu hal.
Jadi, ideologi nasional adalah cara pikir masyarakat dalam cakup yang besar, yaitu negara.
Pancasila sebagai ideologi nasional berfungsi sebagai perwujudan nilai yang menjadi cita-
cita bangsa.
Kemudian dicerminkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh warga negaranya.
Nah, itulah tadi penjelasan tentang kedudukan, fungsi, dan arti pancasila bagi bangsa
Indonesia.
Sikap Positif terhadap Fungsi dan Kedudukan Pancasila
Sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa Pancasila, kita tidak hanya cukup menghafal dan
memahami isi setiap sila Pancasila. Akan tetapi, kita juga harus menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah wujud
sikap positif terhadap fungsi dan kedudukan Pancasila. Perhatikan uraian berikut.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama ini mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia percaya dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan dan ketakwaan tersebut diwujudkan dalam
bentuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Hal ini dilakukan
menurut ajaran agama dan kepercayaannya masing- masing. Kita sebagai makhluk ciptaan
Tuhan dan makhluk sosial harus senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa
dengan adanya anugerah nilai-nilai luhur Pancasila. Nilai luhur yang tercermin dalam sila
pertama antara lain sebagai berikut.
a. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama atau kepercayaan yang dianut.
c. Melaksanakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
d. Membina toleransi dengan sesama pemeluk agama.
e. Membina kerja sama dan kerukunan hidup dengan sesama pemeluk agama.
f. Mengakui hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak
pribadi.
g. Mengakui kebebasan setiap warga negara untuk menjalankan ibadah berdasarkan
agamanya masing-masing.
Apakah kamu telah menjalankan nilai-nilai di atas? Apakah kamu telah menjalankan
perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya? Apakah kamu telah membiasakan diri untuk
bertoleransi terhadap umat beragama lainnya? Apa bentuk peran sertamu dalam
mewujudkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia? Coba jawab semua bentuk
refleksi sila pertama di atas dengan jujur. Jadilah pribadi yang menjunjung tinggi nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua Pancasila memuat nilai-nilai pokok kemanusiaan. Nilai-nilai


kemanusiaan tersebut harus dijunjung tinggi. Karena manusia memiliki
kedudukan yang sederajat, sehingga manusia harus diperlakukan secara adil dan
beradab. Nilai-nilai kemanusiaan harus dihargai dan ditegakkan dalam kehidupan
sehari-hari.
nilai kemanusiaan yang terkandung dalam nilai sila kedua Pancasila. Lalu, apa
sajakah nilai-nilai yang terkandung di dalam sila kedua Pancasila? Berikut nilai
yang terkandung di dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
a. Mengakui dan mempertahankan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melaksanakan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
j. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus dapat menjalankan nilai- nilai
kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus dapat menjadi individu yang peduli
pada sesama.

3. Persatuan Indonesia
Apakah kalian telah mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan di
lingkungan sekitar? Apa saja yang akan kalian lakukan untuk menjaga keutuhan
NKRI? Apa saja yang kalian lakukan untuk memupuk rasa cinta tanah air? Apa
saja yang kalian telah lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam
Indonesia? Semua pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan perwujudan nilai
Persatuan Indonesia. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kalian harus
menanamkan semangat nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa juga harus sesuai dengan sila ketiga Pancasila. Berikut nilai-nilai yang
terkandung di dalam sila ketiga Pancasila.
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus melaksanakan nilai-nilai di atas
dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari lingkungan keluarga hingga kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Pernahkah kalian bermusyawarah bersama teman-temanmu? Pernahkah
kalian menyampaikan usul atau pendapat? Apakah kalian pernah menghadapi
perbedaan pendapat dan salah satu pihak tidak mau menerima keputusan
bersama? Apa yang akan kalian lakukan jika menemukan perbedaan pendapat
saat bermusyawarah? Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan refleksi dari
pelaksanaan nilai-nilai sila keempat Pancasila. Coba jawablah dengan jujur
pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama teman-temanmu.
Budaya musyawarah merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam sila
keempat Pancasila. Budaya musyawarah juga menjadi salah satu budaya masyarakat
Indonesia dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut
kepentingan bersama. Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
a. Menyelesaikan masalah melalui musyawarah.
b. Menghindari segala bentuk kekerasan.
c. Menghargai pendapat orang lain.
d. Melaksanakan musyawarah yang didasari akal sehat dan hati nurani yang
luhur.
e. Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah secara ikhlas dan
bertanggung jawab.
f. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
g. Mengutamakan kepentingan umum.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berarti setiap rakyat Indonesia
mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Sila kelima Pancasila memiliki nilai-nilai antara lain
sebagai berikut:
a. Menyadari adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
b. Bersikap adil kepada sesama tanpa membeda-bedakan suku, agama,
golongan, jenis kelamin, dan asal-usul lainnya.
c. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan umum.
d. Suka bekerja keras dan mencari kemajuan hidup.
e. Mengusahakan terciptanya kesejahteraan bersama.
f. Berusaha mewujudkan keadilan dalam kehidupan sosial.
Sebagai refleksi dari pelaksanaan nilai-nilai di atas, jawablah beberapa
pertanyaan ini dengan jujur. Apakah kalian dapat melaksanakan nilai keadilan
terhadap teman yang berbeda gender? Bagaimana caramu melaksanakan hak dan
kewajiban sebagai peserta didik, anggota keluarga ataupun generasi masa depan
bangsa? Apa yang akan kalian lakukan jika menemukan suatu ketidakadilan di
lingkungan sekitar?
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila sangatlah luhur.
Artinya, nilai-nilai itu benar-benar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Mari kita wujudkan tujuan pokok kita dalam berbangsa dan bernegara,
yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur secara materiil dan spiritual

Perwujudan Nilai Pancasila (Cinta ProdukmDalam Negeri)


Salah satu perwujudan nilai sila ketiga Pancasila adalah mencintai produk dalam
negeri. Dapatkah kalian menyebutkan apa saja produk dalam negeri itu? Apakah kamu
juga menggunakan produk-produk tersebut?
Selain produk, ada pula budaya Indonesia yang harus kita cintai dan lestarikan di
tengah era globalisasi ini. Cinta budaya adalah wujud nyata sila ketiga Pancasila.
Bagaimanakah upaya promosi budaya lokal dan nasional di tengah kemajuan zaman? Apa
sajakah bentuk tantangan dan peluangnya?

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau-pulau yang sangat indah,
selain itu juga Indonesia cukup terkenal karena memiliki banyak laut-laut yang indah dan
juga terumbu karangnya yang sangat indah. Bahkan Indonesia sudah cukup terkenal di mata
dunia. Akan tetapi banyak masyarakat Indonesia yang justru tidak mengetahui apa sajakah
potensi-potensi yang dimiliki oleh negara tercinta kita ini. Bahkan mungkin banyak orang-
orang di Indonesia ini tidak mengetahui bagaimanakah cara agar budaya Indonesia dapat
berkembang dan menjadi semakin terkenal di mata dunia.

Selain itu banyak budaya-budaya yang kita miliki malah dicuri oleh banyak orang di
luar negeri karena kurangnya bangsa Indonesia ini untuk menjaga budaya yang sudah
dimilikinya, tentu sangat menyedihkan bukan? Jika tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia
diakui oleh beberapa negara, kemudian ukir-ukiran milik nenek moyang di Indonesia diakui
juga oleh beberapa negara, dan lain sebagainya. Maka dari itu seharunya bangsa Indonesia ini
menjaga budaya-budaya yang sudah dimiliki.

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan budaya
Indonesia agar lebih dikenal di mata dunia, dan juga tidak dicuri oleh banyak masyarakat-
masyarakat luar negri. Mau tahu apa sajakah caranya? Yuk simak beberapa penjelasannya
berikut ini!

CARA UNTUK MEMPROMOSIKAN BUDAYA INDONESIA

Berikut ini merupakan beberapa cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk
mempromosikan budaya negara Indonesia sendiri, diantaranya sebagai berikut ini :

1. Dengan memperkenalkan tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia.


Tips yang pertama yaitu dengan cara memperkenalkan tari-tarian yang dimiliki oleh
Indonesia. Ada banyak sekali tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia ini seperti Tari
Saman, Tari Gambyong, dan lain sebagainya. Di setiap daerahnya memiliki masing-
masing tarian yang sangat unik, bahkan ada beberapa tarian yang menggunakan senjata-
senjata tradisional, hal inilah yang juga bisa membantu Anda untuk memperkenalkan
budaya yang ada di Indonesia. Mungkin salah satu caranya yaitu Anda bisa membuat
rumah kreasi dengan tari-tarian dari seluruh Indonesia.
2. Dengan memperkenalkan music dan nyanyian yang dimiliki oleh Indonesia.
Tips yang kedua yaitu memperkenalkan music dan nyanyi-nyanyian tradisional yang
dimiliki oleh Indonesia. Ada banyak music-musik tradisional bahkan alat musiknya yang
sangat unik seperti angklung, gendang, gamelan, dan lainnya. Caranya juga sama, Anda
bisa memperkenalkan beberapa music maupun nyanyian yang dimiliki oleh Indonesia
yaitu dengan membuat rumah kreasi maupun mini panggung yang bisa Anda manfaatkan
untuk memperkenalkan apa sajakah alat music, music, dan juga nyanyian-nyanyian yang
dimiliki oleh Indonesia.
3. Dengan memperkenalkan makanan yang dimiliki oleh Indonesia.
Tips yang ketiga yaitu memperkenalkan makanan yang dimiliki oleh Indonesia. Di setiap
daerah di Indonesia juga memiliki makanan-makanan khasnya seperti gudeg, soto banjar,
mie aceh, dan lain sebagainya. Bahkan Indonesia juga cukup terkenal dengan jajanan-
jajanan pasar seperti kue cucur, klepon, lupis, dan lain sebagainya. Hal inilah yang bisa
Anda lakukan untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia dengan cara
memperkenalkan makanan apa sajakah yang dimiliki oleh Indonesia ini.
4. Dengan selalu menggunakan batik khas Indonesia.
Tips yang keempat yaitu selalu menggunakan batik-batik Indonesia. Hal inilah yang
mungkin banyak orang berat untuk melakukannya. Banyak orang Indonesia yang
menganggap batik tidak bisa digunakan untuk mendatangi ke beberapa acara-acara
tertentu, padahal sudah banyak desainer-desainer di Indonesia yang merancang busana
yang bisa Anda gunakan untuk mendatangi ke beberapa acara baik formal maupun bebas.
Masih banyak orang Indonesia yang juga menggunakan baju-baju produk luar negri
sehingga membuat batik di Indonesia semakin punah. Maka dari itu sebaiknya tetap
gunakanlah batik, agar banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia ini
mengetahui bahwa masyarakat Indonesia sangat mencintai untuk menggunakan batik
yang merupakan produk dalam negri.
5. Memperbanyak wisata-wisata yang ada di Indonesia.
Tips yang kelima yaitu dengan memperbanyak objek wisata yang ada di Indonesia.
Indonesia memang memiliki cukup banyak wisata-wisata yang menarik untuk dikunjungi
bahkan dari Sabang hingga Merauke pun Indonesia miliki. Ada salah satu pulau yang
paling banyak diminati oleh banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, pulau
tersebut adalah Pulau Bali. Pulau ini merupakan pulau yang sangat sering didatangi oleh
wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegara, banyak wisatawan yang beralasan
mengunjungi tempat ini karena di Pulau Bali ini memiliki banyak keindahan alam seperti
pantai-pantainya, wisata Pura, wisata bawah lautnya, dan sebagainya.Inilah yang
membuat Indonesia tidak terkenal di mata dunia, karena mungkin yang masyarakat
ketahui hanyalah Pulau Bali yang memiliki keindahan wisata alam terbaik di Indonesia,
padahal ada banyak sekali wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi selain yang
ada di Pulau Bali. Misalkan Pulau Batam, Pulau Lombok, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa,
dan lain sebagainya.
6. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tips yang keenam yaitu memperkenalkan bahasa Indonesia di mata dunia. Jika bahasa
Inggris saja bisa menjadi bahasa Internasional di seluruh dunia lalu mengapa bahasa
Indonesia tidak bisa? Lalu bagaimanakah caranya? Caranya memang tidak mudah,
mungkin Anda perlu membiasakan bahwa wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia
maka harus memahami bahasa Indonesia. Walaupun ini mungkin terlihat sangat susah
namun jika dilakukan secara perlahan maka hasilnya pun akan maksimal. Tentu mau kan
bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional yang diketahui oleh seluruh dunia?
7. Keramahtamahan warga Indonesia terhadap wisatawan asing.
Tips yang ketujuh yaitu sikap ramah tamah yang dimiliki oleh warga Indonesia. Memang
sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, banyak juga wisatawan yang
menggunakan tour guide selama mereka berada di Indonesia. Hal inilah yang bisa Anda
lakukan sebagai cara untuk memperkenalkan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Dengan sikap ramah tamah, sabar, dan selalu bersikap sopan maka banyak wisatawan
yang akan menganggap bahwa orang Indonesia sangatlah ramah, baik, dan juga sopan.
8. Menggunakan media sosial.
Tips yang kedelapan yaitu mempromosikan budaya Indonesia yang kita miliki dengan
menggunakan media sosial. Cara yang terakhir ini memang akan dapat membantu cukup
banyak karena banyak orang yang menggunakan sosial media bukan saja di Indonesia
namun juga di seluruh dunia, maka dari itu promosi budaya dengan media sosial memang
cara yang tepat.
Itulah beberapa contoh dan cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan
budaya-budaya yang sudah dimiliki oleh Indonesia di mata dunia. Jika Anda bisa membuat
Indonesia tidak dipandang sebelah mata, maka bantu lah untuk terus memamerkan budaya
yang kita miliki ke seluruh dunia. Jika hal-hal diatas mungkin dirasa susah bagi sebagian
orang, maka Anda bisa melakukannya dengan mempromosikan melalui sosial media, karena
sosial media ini dapat dijangkau oleh beberapa orang bukan saja di Indonesia namun di
seluruh dunia. Maka dari itu jika hal kecil ini bisa Anda lakukan, lalu tunggu apalagi?

Semoga dengan beberapa penjelasan di atas dapat membantu Anda yang ingin sekali
membantu Indonesia agar budaya-budayanya dapat terkenal di mata Dunia. Semoga dapat
membantu dan juga bermanfaat! Yuk promosikan budaya kita sekarang juga!

D. GLOSARIUM
asas dasar: sesuatu yang menjadi tumpuan berpi kir dan berpendapat.
Bhinneka Tunggal Ika: bermakna meskipun ber bedabeda tetapi pada hakikatnya satu
kesa tuan.
BPUPKI: singkatan dari kata Badan Penyelidik Usahausaha Persiapan Kemerdekaan.
budaya: berasal dari bahasa Sansakerta, yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan seba gai halhal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
civil society: suatu jaringan yang kompleks dari lembagalembaga swadaya masyarakat
di luar pemerintahan negara yang bekerja se cara merdeka atau bersama
pemerintahan yang diatur oleh hukum dan merupakan ranah publik yang
beranggotakan perseo rangan.
dasar negara : pondasi bagi berdirinya suatu ne gara, sumber pelaksanaan kehidupan
ke tatanegaraan atau sumber segala peraturan yang ada dalam suatu negara
dilaksanakan secara nasional.
dekrit presiden: keputusan yang dikeluarkan presiden/kepala negara atas suatu
permasa lahan yang sangat penting, mendesak, dan darurat.
demokrasi Pancasila: sistem demokrasi indo nesia yang berlandaskan pada nilainilai
Pancasila terutama sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
mukadimah/pendahuluan: kata pengantar UndangUndang Dasar Negara Republik
Indo nesia Tahun 1945.
musyawarah: berunding atau berembuk tentang masalah bersama.
nasionalisme: satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia.
negara: suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya, baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh peme rintahan yang berada di
wilayah tersebut.
negara kesatuan: negara berdaulat yang dise lenggarakan sebagai satu kesatuan
tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang ter tinggi dan satuan satuan
subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaankekuasaan yang dipilih oleh
pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Digital : berkaitan dengan atau menggunakan komputer atau internet.
Identitas : jati diri.
Ideologi : kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Promosi : perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang, dan sebagainya); reklame.

Daftar Pustaka

Erwin, Muhammad. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung:


Refika Aditama.
Syarbaini, Syahrial. 2014. Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Winarno. 2012. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Panduan Praktis Pembelajaran.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Nuswantari. 2019. Pendidikan Pancasila (Membangun Karakter Bangsa). Yogyakarta: DEEPUBLISH
Parapat, Lili Herwati. 2019. Buku Ajar Sastra dan Budaya Lokal untuk Perguruan Tinggi.
Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai