KOMPETENSI AWAL
1 Peserta didik mampu menjelaskan definisi Idiologi
2 Peserta didik dapat menjelaskan terbentuknya idiologi pancasila
3 Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan
proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong Royong
4 Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran) Kreatif
I. KOMPETENSI INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang
rumusan Pancasila sebagai dasar negara;
2. Peserta didik dapat menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara, ideologi negara, dan identitas nasional
3. Peserta didik dapat mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
10. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai
1 dasar negara
10.1.1 Menyebutkan tokoh-tokoh penyusun ideologi Pancasila
10.1.2 Menjelaskan latar belakang penyusunan Pancasila
10.1.3 Menemukan ide-ide yang disampaikan oleh tokoh-tokoh tentang Pancasila
10. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas
2 nasional
10.2.1 Menyebutkan fungsi dan kedudukan pancasila .
10.2.2 Menjelaskan Fungsi dan kedudukan pancasila
10.2.3 Menghubungkan fungsi pancasila sebagai dasar Negara dengan fungsi pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum
10. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal
3 dan nasional.
10.3.1 Menjelaskan produk-produk dalam negeri
10.3.2 Mendemonstrasikan dengan membuat pameran produk dalam negeri
10. Mengkaji penerapan niai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa;
4
10.4.1 Menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
10.4.2 Menjelaskan maksud dari Nilai-nilai pancasila
10.4.3 Melakukan refleksi diri derngan membuat jurnal harian yang berkaitan dengan
pengamalan Pancasila yang dilakukan di sekitar siswa.
10. Mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
5 global;
10. Menginisiasi sebuah kegiatan bersama serta menetapkan tujuan dan target bersama;
6
10. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam anggota ke lompok untuk
7 memenuhi kebutuhannya
10. Menganalisis hal-hal apa dianggap penting dan berharga yang dapat diberikan kepada orang-
8 orang yang membutuhkan di masyarakat luas, dalam skala negara dan Kawasan;
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
1 Memahami dasar Negara Pancasila dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2 Mengembangkan sikap jujur dan disiplin, tanggung jawab, serta dapat
mengembangkan berpikir kritis, komunikatif, kolaborasi, keratifitas dalam nilai-nilai
Pancasila.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1 Mengapa suatu Negara harus memiliki sebuah idiologi ?
2 Apa yang kalian ketahui tentang Ideologi Pancasila?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Petunjuk Pembelajaran
1) Anak-anak kalian dapat membaca dan memberikan tanda “khusus” di buku teks
pelajaran (BTP) PPKn terbitan Kemdikbud.
2) Setelah membaca dan menggarisbawahi (memberi tanda khusus) pada kata-kata
penting yang ada di buku teks pelajaran, diharapkan kalian dapat berlatih untuk
berpikir tinggi melalui kegiatan belajar yang terdapat pada modul ajar ini.
3) Setiap kegiatan belajar pada UKB ini, kalian dapat mencatat/mengerjakan pada
buku tulis.
4) Kalian dapat belajar secara bertahap dan berlanjut dengan menyelesaikan
“Lembar Kerja” dan refleksi diri pada materi “cara pandang para pendiri negara
tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara”.
5) Jika sudah paham, kalian boleh secara mandiri atau mengajak teman untuk
mengajukan tes kepada guru geograf agar kalian dapat melanjutkan kegiatan
belajar pada modul ajar berikutnya.
Pertemuan ke 1 - 3
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
Guru memeriksa kerapihan siswa dan kelas
Guru melaksanakan presensi kehadiran siswa.
Guru memperhatikan kondisi siswa hasil dari Diagnoasa Kognitip dan Non
kognitip.
Guru meinginformasikan dan menekankan profil pelajar pancasila yang
ingin di capai yaitu :
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak
Mulia,Berkebhinekaan Global (toleransi),Mandiri,Gotong
Royong,Berpikir kreatif dan Bernalar Kritis
Guru mereview materi sebelumnya mengenai sejarah idiologi Pancasila,
dengan menayangkan foto situasi sidang perumusan dasar negara pancasila
Sumber: https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2019/11/15/755146879.jpg,
diakses 2 Februari 2022, pukul 14.11 WIB
3. Penutup
membuat rangkuman/simpulan hasil pembelajaran
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
Mempersiapkan diri publikasi/ presentasi tentang cara pandang para
pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi
Peserta didik melaksanakan assesmen
Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari dipertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke 4-6
1. Pendahuluan
Berdoa sebelum belajar sesuai agama masing-masing
Melakukan absensi dan cek kehadiran
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mencermati gambar
berikut ini :
Apa yang ada dalam fikiran kalian tentang gambar tersebut ?......
2. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan capaian pembelajaran pada KBM hari ini
Guru mengarahkan siswa mempelajari materi ini dengan menggunakan
model Discovery Learning
Sintak model Discovery Learning
Pertemuan ke 7-10
1. Pendahuluan
Berdoa sebelum belajar sesuai agama masing-masing
Melakukan absensi dan cek kehadiran
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mencermati gambar
berikut ini :
2. Kegiatan Inti
Secara kelompok mengidentifikasi produk – produk dalam negeri
Setiap kelompok juga di bagi untuk memilah mana yang termasuk
budaya local dan nasional
Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat Galery / Pameran
Pembelajaran menggunakan metoda Galery Walk
10.3 mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional.
1. Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5
orang masing-masing kelompoknya dan ditugaskan untuk
mengidentifikasi produk budaya local dari 7 daerah yang
berbeda.
2) Setiap kelompok mendiskusikan untuk membuat daftar
produk /budaya local dan budaya nasional .
3) Daftar Produk budaya local dan budaya nasional . dibuat di atas
karton dan di hias semenarik mungkin
4) Setiap kelompok mengumpulkan produk budaya local dan
budaya nasional .sesuai daerah masing-masing.
5) Setiap kelompok menyiapkan rencana untuk membuat Galery
stand semenarik mungkin
6) Masing-masing kelompok membagi tugas
7) Peserta didik yang ditugaskan berjalan mencari informasi ke
setiap stand yang berbeda dan menyampaikan informasi yang
di peroleh kepada anggotanya
8) Peserta didik yang lain memberikan informasi dan promosi
terkait produk pamerannya
9) Setiap kelompok akan mendapatkan informasi tentang pameran
produk daerah masing-masing
10) Setiap kelompok mengumpulkan dan menyimpulkan informasi
3. Penutup
membuat rangkuman/simpulan hasil pembelajaran
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi
Peserta didik melaksanakan assesmen
Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari dipertemuan selanjutnya.
2. Materi Esensial
Fakta : Idiologi Pancasila
Konsep :
cara pandang beberapa pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila
secara mendalam.
menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara,
ideologi negara, dan identitas nasional
mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional
Metakognitif :
Proyek pameran prodak dalam negeri berupa makanan atau cindera mata dari daerah
masing2.
3. ASESMEN
1 Assesmen Formatif : Terdiri dari penilaian kognitif (Pretes dan Postes), penilaian
sikap dan penilaian keterampilan
2 Asesmen Sumatif : dilaksanakan setelah satu materi pokok selesai disampaikan
3 Instrumen Penilaian : Penilaian formatif dan sumatif terlampir.
Assesmen Formatif
Formatif Refleksi
Bentuk Penilaian : saya sudah memahami Konsep Negara
a. Sikap: Jurnal, Observasi Pancasila
b. Pengetahuan : Tes
c. Keterampilan : Unjuk Kerja & Laporan Tertulis
1 Bagi siswa :
a. Apa kesulitan yang anda hadapi dalam kegiatan pembelajaran tentang dasar
negara pancasila dan dalam menyelesaikan soal Assesmen ?
b. Setelah anda mengetahui kesulitan yag dialami, apa yang akan dilakukan
untuk mengatasi kesulitan tersebut ?
2 Bagi Guru :
a. Bagaimana saya dapat mendesain kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa saya ?
b. Bagaimana solusi yang akan di kerjakan untuk mengatasi permasalahan dalam
melaksanakan KBM yang dihadapi ?
II. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji
kemampuan mereka, dengan cara:
Aspek Penilaian
Penilaian
Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Keterampilan
Aktivitas Belajar 1
Pada bagian ini, pertama-tama kalian diminta untuk mengisi tabel KWL. KWL adalah singkatan dari What
I Know, What I Want to Know, dan What I Learned, yang berarti “Apa yang saya tahu”, “Apa yang saya
ingin ketahui”, dan “Apa yang telah saya ketahui”.
Pertama-tama kalian perlu mengisi dua kolom di awal pembelajaran. Berikut panduan
pertanyaan untuk mengisi tabel KWL:
Saya Tahu ... Saya Ingin Tahu … Saya Telah Ketahui ...
diisi di awal pembelajaran diisi di awal pembelajaran diisi di akhir pembelajaran
Keterangan
Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang
Pancasila (diisi di awal pembelajaran).
Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin tahu lebih
banyak tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran).
Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka
pelajari tentang Pancasila (diisi di akhir pembelajaran).
Aktivitas Belajar 2
Jigsaw Learning
Kalian akan dibagi ke dalam tiga kelompok ahli:
Kelompok Yamin;
Kelompok Soepomo; dan
Kelompok Soekarno.
Setiap kelompok ahli akan membaca dan mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang ditugaskan.
Aktivitas Belajar 3
Uji Pemahaman
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian tentang unit ini, jawablah pertanyaan berikut.
1. Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap negara
merdeka? Apa perbedaannya?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2.Menurut kalian, apa yang menjadi kesamaan pemikiran dari pendiri bangsa terhadap pengertian
negara merdeka?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Jelaskan makna dari negara merdeka menurut pandangan kalian sendiri?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Bagaimana memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama
Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas Belajar 4
Pilihlah satu jawaban yang benar! Beri tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E
dan alasannya!
1. Salah satu tokoh bangsa yang menyampaikan ide gagasan bahwa
negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang
berdasarkan pada persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin,
musyawarah, serta keadilan rakyat adalah ....
A. Soekarno
B. Muh. Yamin
C. Soepomo
D. Muh. Hatta
E. Soegondo Djoyopuspito
Alasan: ................................................
2. Pernyataan berikut yang tepat tentang ide tentang dasar negara
merdeka adalah .....
A. Soekarno memberikan gagasan dasar negara yang diberi nama Pancakarsa
B. isi usulan dasar negara Muh. Hatta secara lisan, yaitu Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan,Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat
C. usulan dasar negara yang disahkan adalah usulan Soepomo
D. dasar negara yang tercantum di Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
adalah rumusan yang disahkan PPKI pada 18 Agustus 1945
E. usulan dasar negara yang disahkan menjadi dasar negara adalah
usulan Muh. Yamin
Alasan: ................................................
3. Nilai positif yang dapat kita teladani dari sidang panitia kecil yang
membahas perubahan Piagam Jakarta adalah ....
A. semangat saling berbagi
B. mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama
C. m e m b u a t k e p u t u s an berdasarkan kepentingan pribadi
D. sikap tanggung jawab
E. semangat saling menghargai dan toleransi antarsesama
Alasan: ................................................
4. Pernyataan yang tepat tentang penerapan nilai Pancasila adalah ....
A. perilaku korupsi merugikan negara dan bertentangan dengan sila
kelima
B. semangat berbagi menjadi wujud penerapan sila keempat
C. membuat keputusan bersama menjadi wujud pelaksanaan sila ketiga
D. mencintai produk dalam negeri menjadi perwujudan sila kedua
E. mengutamakan kepentingan bersama wujud penerapan sila pertama
Alasan: ................................................
Perjuangan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan melewati fase yang panjang
dan berliku. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa kekalahan Belanda atas Jepang dalam
perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan Belanda
menuju ke penjajahan Jepang. Jepang dapat menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda
menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada 8 Maret 1942. Jepang menggunakan
sejumlah semboyan, seperti “Jepang Pelindung Asia”, “Jepang Cahaya Asia”, dan “Jepang
Saudara Tua” untuk menarik simpati bangsa Indonesia.
Namun, kemenangan Jepang ini tidak bertahan lama. Pihak Sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, dan Belanda) melakukan serangan balasan kepada Jepang untuk merebut kembali
Indonesia. Sekutu berhasil menguasai sejumlah daerah. Mencermati situasi yang semakin
terdesak itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945. Untuk
mengantisipasi kekalahan Jepang yang semakin memburuk, Perdana Menteri Kuniaki Koiso
berusaha memulihkan kewibawaan Jepang di wilayah jajahannya. Pada tanggal 7 September
1944, Perdana Menteri Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia yang disampaikan pada sidang istimewa teatau (sidang parlemen Jepang). Untuk
menindaklanjuti janji tersebut,Jepang mengumumkan rencananya untuk membentuk
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan/BPUPK).
Jepang pun mewujudkan janjinya dengan membentuk BPUPK pada 29 April 1945,
bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. BPUPK beranggotakan 62 orang yang
terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia dan perwakilan Jepang.
BPUPK melaksanakan dua kali sidang; 1) pada 29 Mei-1 Juni 1945 membahas tentang
Dasar Negara, 2) pada 10-17 Juli 1945 membahas tentang Rancangan Un-dang-Undang
Dasar. Pada sidang pertama 29 Mei-1 Juni 1945, Mohammad Yamin, Soepomo, dan
Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar-dasar negara. Ketiga-nya memiliki pemikiran
yang berbeda tentang dasar negara, sebagaimana tercermin dalam pidato yang disampaikan
ketiganya pada saat sidang BPUPK yang pertama.
Dalam pidatonya, Mohammad Yamin menyampaikan lima dasar bagi negara merdeka,
yaitu: 1) peri kebangsaan, 2) peri kemanusiaan, 3) peri ketuhanan, 4) peri kerakyatan, dan 5)
kesejahteraan sosial. Setelah menyampaikan pidato, Mohammad Yamin baru kemudian
menuliskan konsep dasar negara merdeka.
Ternyata, konsep tertulisnya berbeda dengan yang dipidatokan. Dalam naskah
tertulisnya, Mohammad Yamin menuliskan 5 dasar bagi negara merdeka: 1) ketuhanan yang
maha esa, 2) kebangsaan persatuan indonesia, 3) rasa kemanusiaan yang adil dan beradab,
4) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan 5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Pada hari berikutnya, Soepomo juga menyampaikan pidato yang berisi lima da-sar
negara merdeka, yaitu: 1) persatuan, 2) kekeluargaan, 3) keseimbangan lahir dan batin, 4)
musyawarah, dan 5) keadilan rakyat.
Hari terakhir sidang pertama BPUPK, Soekarno menyampaikan dasar negara yang
menurutnya juga merupakan philosophische grondslag atau weltanschauung. Isti-lah
Pancasila philosophische grondslag berasal dari bahasa Belanda, sebuah terminolo-gi yang
sudah dipahami oleh anggota BPUPK. Kata philosophische bermakna ilsafat, sementara
grondslag berarti norma (lag), dasar (grands).
"Apa Philosoische grodslag dari Indonesia merdeka?" tanya Soekarno dalam si-dang
BPUPK. “Itulah fundamen, ilosoi, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, has-rat, yang
sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal dan
abadi,” jelas Soekarno.
Soekarno menyampaikan lima dasar yang dinamainya sebagai Pancasila. Kelima dasar
negara merdeka itu adalah: 1) kebangsaan Indonesia, 2) internasionalisme atau peri
kemanusiaan, 3) mufakat atau demokrasi, 4) kesejahteraan sosial, 5) ketuhanan yang
berkebudayaan.
Dari ketiga rumusan di atas, terlihat perbedaan konsep dan cara pandang me-ngenai
idealnya negara merdeka, meskipun juga terdapat kesamaan/kemiripan kon-sep dari
ketiganya. Tak hanya ketiga tokoh tersebut, tokoh-tokoh lain yang menjadi anggota BPUPK
juga terlibat secara aktif dalam mendiskusikan dan merumuskan tentang negara merdeka
dan dasar negara.
Panitia Sembilan dan Mukaddimah Dasar Negara
Seusai sidang pertama BPUPK, dibentuklah panitia kecil yang bertugas mengum-
pulkan berbagai usulan para anggota untuk kemudian dibahas pada sidang berikutnya. Ada
banyak usulan yang masuk mengenai Indonesia Merdeka mulai dari soal dasar negara,
bentuk negara dan kepala negara, warga negara, hingga soal relasi agama dan negara.
Untuk mengerucutkan usulan dan pembahasan mengenai dasar negara, diben-tuklah
panitia kecil yang berjumlah sembilan orang, sehingga dikenal dengan Panitia Sembilan,
yang diketuai oleh Soekarno. Panitia Sembilan menggelar rapat pada 22 Juni 1945 tentang
dasar negara. Diskusi berlangsung alot ketika membahas menge-nai relasi agama dan
negara. Akhirnya, disepakatilah rancangan pembukaan hukum dasar, yang oleh Soekarno
dinamai Mukaddimah, sementara Mohammad Yamin me-nyebutnya Piagam Jakarta, dan
Sukirman Wirjosandjojo menyebutnya Gentlement’s Agreement.
Dalam alenia keempat Mukaddimah, terdapat rumusan dasar negara, yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan; dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Para tokoh Islam itu pun berbesar hati dan mendahulukan kepentingan bersama, yakni
menjaga keutuhan bangsa. Mereka akhirnya sepakat dengan penghapusan tu-juh kata dalam
Piagam Jakarta tersebut.
Fungsi dan Kedudukan Pancasila
Pancasila memiliki peran penting sebagai penentu arah dan pedoman bagi
bangsa Indonesia untuk mewujudkan tujuan yang luhur. Pancasila juga menjadi
sarana untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pancasila memiliki fungsi sebagai dasar negara, ideologi negara, dan
sebagai identitas nasional. Pancasila memiliki kedudukan paling tinggi, yaitu
sebagai sumber hukum dasar nasional. Hal ini ditegaskan dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan bahwa Pancasila sebagai sumber hukum negara. Oleh karena itu,
perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila
3. Persatuan Indonesia
Apakah kalian telah mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan di
lingkungan sekitar? Apa saja yang akan kalian lakukan untuk menjaga keutuhan
NKRI? Apa saja yang kalian lakukan untuk memupuk rasa cinta tanah air? Apa
saja yang kalian telah lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam
Indonesia? Semua pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan perwujudan nilai
Persatuan Indonesia. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kalian harus
menanamkan semangat nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa juga harus sesuai dengan sila ketiga Pancasila. Berikut nilai-nilai yang
terkandung di dalam sila ketiga Pancasila.
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus melaksanakan nilai-nilai di atas
dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari lingkungan keluarga hingga kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Pernahkah kalian bermusyawarah bersama teman-temanmu? Pernahkah
kalian menyampaikan usul atau pendapat? Apakah kalian pernah menghadapi
perbedaan pendapat dan salah satu pihak tidak mau menerima keputusan
bersama? Apa yang akan kalian lakukan jika menemukan perbedaan pendapat
saat bermusyawarah? Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan refleksi dari
pelaksanaan nilai-nilai sila keempat Pancasila. Coba jawablah dengan jujur
pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama teman-temanmu.
Budaya musyawarah merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam sila
keempat Pancasila. Budaya musyawarah juga menjadi salah satu budaya masyarakat
Indonesia dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut
kepentingan bersama. Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
a. Menyelesaikan masalah melalui musyawarah.
b. Menghindari segala bentuk kekerasan.
c. Menghargai pendapat orang lain.
d. Melaksanakan musyawarah yang didasari akal sehat dan hati nurani yang
luhur.
e. Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah secara ikhlas dan
bertanggung jawab.
f. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
g. Mengutamakan kepentingan umum.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau-pulau yang sangat indah,
selain itu juga Indonesia cukup terkenal karena memiliki banyak laut-laut yang indah dan
juga terumbu karangnya yang sangat indah. Bahkan Indonesia sudah cukup terkenal di mata
dunia. Akan tetapi banyak masyarakat Indonesia yang justru tidak mengetahui apa sajakah
potensi-potensi yang dimiliki oleh negara tercinta kita ini. Bahkan mungkin banyak orang-
orang di Indonesia ini tidak mengetahui bagaimanakah cara agar budaya Indonesia dapat
berkembang dan menjadi semakin terkenal di mata dunia.
Selain itu banyak budaya-budaya yang kita miliki malah dicuri oleh banyak orang di
luar negeri karena kurangnya bangsa Indonesia ini untuk menjaga budaya yang sudah
dimilikinya, tentu sangat menyedihkan bukan? Jika tari-tarian yang dimiliki oleh Indonesia
diakui oleh beberapa negara, kemudian ukir-ukiran milik nenek moyang di Indonesia diakui
juga oleh beberapa negara, dan lain sebagainya. Maka dari itu seharunya bangsa Indonesia ini
menjaga budaya-budaya yang sudah dimiliki.
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan budaya
Indonesia agar lebih dikenal di mata dunia, dan juga tidak dicuri oleh banyak masyarakat-
masyarakat luar negri. Mau tahu apa sajakah caranya? Yuk simak beberapa penjelasannya
berikut ini!
Berikut ini merupakan beberapa cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk
mempromosikan budaya negara Indonesia sendiri, diantaranya sebagai berikut ini :
Semoga dengan beberapa penjelasan di atas dapat membantu Anda yang ingin sekali
membantu Indonesia agar budaya-budayanya dapat terkenal di mata Dunia. Semoga dapat
membantu dan juga bermanfaat! Yuk promosikan budaya kita sekarang juga!
D. GLOSARIUM
asas dasar: sesuatu yang menjadi tumpuan berpi kir dan berpendapat.
Bhinneka Tunggal Ika: bermakna meskipun ber bedabeda tetapi pada hakikatnya satu
kesa tuan.
BPUPKI: singkatan dari kata Badan Penyelidik Usahausaha Persiapan Kemerdekaan.
budaya: berasal dari bahasa Sansakerta, yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan seba gai halhal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
civil society: suatu jaringan yang kompleks dari lembagalembaga swadaya masyarakat
di luar pemerintahan negara yang bekerja se cara merdeka atau bersama
pemerintahan yang diatur oleh hukum dan merupakan ranah publik yang
beranggotakan perseo rangan.
dasar negara : pondasi bagi berdirinya suatu ne gara, sumber pelaksanaan kehidupan
ke tatanegaraan atau sumber segala peraturan yang ada dalam suatu negara
dilaksanakan secara nasional.
dekrit presiden: keputusan yang dikeluarkan presiden/kepala negara atas suatu
permasa lahan yang sangat penting, mendesak, dan darurat.
demokrasi Pancasila: sistem demokrasi indo nesia yang berlandaskan pada nilainilai
Pancasila terutama sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
mukadimah/pendahuluan: kata pengantar UndangUndang Dasar Negara Republik
Indo nesia Tahun 1945.
musyawarah: berunding atau berembuk tentang masalah bersama.
nasionalisme: satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia.
negara: suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya, baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh peme rintahan yang berada di
wilayah tersebut.
negara kesatuan: negara berdaulat yang dise lenggarakan sebagai satu kesatuan
tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang ter tinggi dan satuan satuan
subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaankekuasaan yang dipilih oleh
pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Digital : berkaitan dengan atau menggunakan komputer atau internet.
Identitas : jati diri.
Ideologi : kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Promosi : perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang, dan sebagainya); reklame.
Daftar Pustaka