Anda di halaman 1dari 17

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Geografis Kabupaten Cianjur

Secara Geografis, Kabupaten Cianjur terletak pada koordinat 106 o 42’ - 107o
25’ Bujur Timur dan 6o 21’ – 7o 25’ Lintang Selatan. Luas wilayah
Kabupaten Cianjur 361.434,98 ha terbagi dengan ciri topografi sebagian
besar berupa daerah pegunungan, berbukit-bukit dan sebagian merupakan
dataran rendah, dengan ketinggian 0 s/d 2.962 meter diatas permukaan laut
(Puncak Gunung Gede) dengan kemiringan antara 1% s/d 15%.

Secara umum Cianjur beriklim tropis, dengan pengaruh angin sangat besar,
sehingga terdapat pergantian musim, yakni musim kemarau dan musim
penghujan, curah hujan pertahunnya rata-rata berkisar antara 2.500
milimeter sampai 4.000 milimeter dengan jumlah hari hujan 150 hari per
tahun. Adapun suhu udara Kabupaten Cianjur berkisar antara 15 derajat
selsius. Suhu terendah terjadi di Cianjur bagian utara dan suhu tertinggi
terjadi di Cianjur bagian selatan.

B. Wilayah Administrasi Kabupaten Cianjur


1. Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 kecamatan, dengan jumlah
desa/kelurahan 360 dengan jumlah desa sebanyak 354 dan 6 kelurahan
di wilayah Kecamatan Cianjur. Adapun wilayah administratif
Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta.
2. Sebelah Barat : Kabupaten Sukabumi.
3. Sebelah Selatan : Cianjur Selatan.
4. Sebelah Timur : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.

Ibu Kota Kabupaten Cianjur memiliki 10.389 Rukun Tetangga (RT)


sebagai level pemerintahan desa/kelurahan satuan lingkungan setempat
(SLS) terkecil yang dibawahi oleh 2.780 Rukun Warga (RW).

50
Kecamatan Cianjur memiliki jumlah SLS terbanyak yaitu sebanyak
589 RT dan 186 RW sedang Kecamatan dengan jumlah SLS terendah
adalah Kecamatan Campakamulya dengan 121 RT dan 24 RW

Sumber : Tim PKL Kabupaten Cianjur 2016


Gambar III.1 : Peta Administrasi Kabupaten Cianjur

Batas Administrasi Kabupaten Cianjur (Wilayah Studi) adalah :

a. Utara : Kabupaten Bogor dan Kabupaten


Purwakarta
b. Barat : Kabupaten Sukabumi
c. Timur : Kabupaten Bandung Barat ,
d. Selatan : Kecamatan Cibeber

Kabupaten Cianjur umumnya mempunyai wilayah topografi yang


bervariasi berupa perbukitan,pegunungan,sungai dan lembah dengan
ketinggian 1500 meter dari permukaan laut. Wilayah studi kami di
dominasi oleh Pemukiman dan Pusat pertokoan serta sentral Pertanian
terutama Padi.

Tim PKL Kabupaten Cianjur membatasi wilayah studi menjadi 7


kecamatan dari 32 kecamatan, dengan jumlah desa/kelurahan 84 dengan
jumlah desa sebanyak 78 dan 6 kelurahan di wilayah Kecamatan Cianjur.

51
Berikut adalah 7 Kecamatan yang berada di wilayah studi Kabupaten
Cianjur :
1. Kecamatan Cianjur
2. Kecamatan Karang Tengah
3. Kecamatan Cilaku
4. Kecamatan Warung Kondang
5. Kecamatan Gekbrong
6. Kecamatan Mande
7. Kecamatan Cugenang
Adapun wilayah administratif yang membatasi wilayah studi
Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Cikalong Kulon (Kabupaten Cianjur).


2. Sebelah Barat : Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Pacet
(Kabupaten Cianjur).
3. Sebelah Selatan: Kecamatan Cibeber (Kabupaten Cianjur).
4. Sebelah Timur : Kecamatan Sukaluyu (Kabupaten Cianjur).

Wilayah Studi Kabupaten Cianjur memiliki 2.817 Rukun Tetangga


(RT) sebagai level pemerintahan desa/kelurahan satuan lingkungan
setempat (SLS) terkecil yang dibawahi oleh 750 Rukun Warga (RW).
Kecamatan Cianjur memiliki jumlah SLS terbanyak yaitu sebanyak
589 RT dan 186 RW sedang Kecamatan dengan jumlah SLS terendah
adalah Kecamatan Mande dengan 292 RT dan 69 RW (Sumber :
Cianjur Dalam Angka 2015).
Wilayah Studi Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah seluas
29.867,56 ha dengan jumlah penduduk 761.710 jiwa.

C. Kondisi Demografi Kabupaten Cianjur (wilayah Studi)


1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data sekunder yang kami peroleh dari data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Cianjur dalam Angka 2015,hasil proyeksi

52
penduduk Kabupaten Cianjur tahun 2015,jumlah penduduknya
mencapai 761.710 jiwa terdiri 226.915 jiwa laki-laki dan 534.795 jiwa
perempuan. Jumlah penduduk tiap kecamatan sesuai dengan jenis
kelamin jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel berikut ;

Tabel III.1 : Penduduk Hasil Proyeksi,menurut Jenis Kelamin,Rasio Jenis


Kelamin dan Kecamatan 2015

No Kecamatan penduduk Jumlah Rasio


Laki- Perempuan Pendudu Jenis
Laki k Kelamin
1 Cianjur 86.623 87.301 174.007 99*
2 Mande 36.871 34.812 71.709 94,35
3 Karang Tengah 52.126 86.240 138.366 93
4 Warung 34.529 32.249 66.508 106
Kondang
5 Cugenang 80.783 76.430 157.213 90
6 Gekbrong 27.019 24.941 51.026 108
7 Cilaku 51.873 48.875 100.712 106,6
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur,2015

2. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk pada Kabupaten Cianjur meningkat setiap


tahunya. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel III.2 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cianjur

TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK PER TAHUN


2011 2012 2013 2014 2015
Wilstud 687625 702302 704475 708136 711346
Tingpert 0,020898 0,003085 0,00517 0,004513
Rata-rata Tk. Pertumbuhan 0,008416
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2015

53
D. Kondisi Transportasi
1. Jaringan Jalan dan Terminal
a. Jaringan Jalan

Di kabupaten Cianjur (wilayah studi) terdapat 78 ruas jalan sedangkan


yang di kaji adalah sebanyak 43 ruas jalan. Dari semua ruas jalan
tersebut jika dilihat dari konsisi jalanya 78 km kondisi baik 177,58 km
kondisi sedang 2,9 km kondisi rusak berat. Tipe perkerasan jalan di
Kabupaten Cianjur yaitu berpa aspal,beton,tanah dan virtu. Secara
umum pola jaringan Kabupaten Cianjur membentuk pola grid pada
wilayah perkotaan Cianjur.

b. Terminal

Kabupaten Cianjur (wilayah studi ) memiliki 2 Terminal Tipe ,


terdiri atas :

1) Terminal Pasir Hayam merupakan terminal tipe C yang terletak


di jalan Perintis Kemedekaan, dengan luas wilayah 4000m 2.
Terminal pasir hayam berfungsi melayani kendaraan umum
Antar Kota Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi,
Angkutan Kota, dan Angkutan Perkotaan.
2) Terminal rawabango merupakan terminal tipe C yang terletak di
jalan Raya Bandung, dengan luas wilayah 2400m2. Terminal
rawabango berfungsi melayani kendaraan umum Antar Kota
Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi, Angkutan Kota, dan
Angkutan Perkotaan

54
2. Pelayanan Angkutan Umum

Sistem pelayanan angkutan umum Kabupaten Cianjur (wilayah Studi)


merupakan jenis pelayanan trayek tidak tetap dan teratur. Untuk jenis
pelayanan terdiri dari:

a. Angkutan AKAP
b. Angkutan AKDP
c. Angkutan Perkotaan
d. Angkutan Pedesaan

Selain itu Kabuapten Cianjur (wilayah studi) juga masih dilayani oleh
becak dan ojeg. Pelayanan Angkutan umum di Kabupaten cianjur (wilayah
studi) terdiri dari 16 trayek angkutan perkotaan. Untuk AKDP
menggunakan jenis Bus besar sedangkan untuk Angkutan Perkotaan
Menggunakan Jenis Kendaraan (Kijang dan Jeep).

3. Peraturan Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur (Wilayah Studi) Nomor 17 Tahun


2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur.

E. Gambaran Umum Wilayah Penelitian


1. Karakterisitik Wilayah Simpang Hypermart
a. Lokasi Simpang Hypermart

simpang hypermart terletak di wilayah perkotaan Cianjur yaitu


disekitar pusat perbelanjaan Hypermart Kabupaten Cianjur. Kaki-
kaki simpang Hypermart terdiri dari 4 ruas jalan yaitu jalan KH
abdullah bin nuh, jalan raya bandung, jalan Ir H Djuanda dan jalan
Puncak Cianjur.

55
Sumber: googleearth2016
Gambar III.2 Lokasi Simpang Hypermart

b. Tata Guna Lahan

Tata guna lahan di simpang hypermart adalah pertokoan,perkantoran dan sekolah.


Pertokoan yang dimaksud adalah berupa kios-kios. Sekolah yang berada di
persimpangan tersebut adalah SDN Ippor Selakopi Keadaan simpang hypermart
dapat dilihat pada Gambar III.3 Di bawah ini

Sumber: Hasil Dokumentasi


Gambar III.3 Kondisi Tata Guna Lahan Simpang Hypermart

2. karakteristik lalu lintas simpang hypermart

56
a. Fungsi Jalan

Simpang Hypermart merupakan titik yang menghubungkan dengan


wilayah CBD perkotaan Cianjur. Simpang Hypermart terdiri dari jalan
Dr Murwadi, Jalan Puncak Cianjur dengan fungsi Jalan Arteri
kemudian Jalan KH Abdullah Bin Nuh dan Jalan IR H Djuanda
dengan fungsi Jalan kolektor sekunder. Peta lokasi simpang Hypermart
dapat dilihat pada Gambar III.4 Berikut ini

Sumber: Analisis Tim PKL Kabupaten Cianjur


Gambar III.4 Peta Lokasi Simpang Hypermart

b. Pengendalian Simpang Pada Simpang Hypermart

Pada simpang Hypermart pengendalian yang digunakan adalah dengan


memprioritaskan kendaraan menerus dijalan mayor yaitu Jalan Dr
Murwadi dan Jalan KH Abdullah Bin Nuh.

3. Prasarana Lalu Lintas di Simpang Tiga Hypermart


a. Rambu

pada simpang hypermart terdapat beberapa kategori rambu, yaitu rambu


larangan yang berupa rambu dilarang berputar , dilarang belok kiri
langsung, dilarang memberhentikan kendaraan di sekitar area
persimpangan. Lalu rambu peringatan untuk pejalan kaki pada saat

57
menyebrang jalan yang diharapkan menyebrang pada fasilitas yang
sudah disediakan yaitu zebra cross. Kemudian rambu Perintah Untuk
Pejalan Kaki dan Untuk para pengendara agar senantiasa mematuhi
rambu yang ada. Dan yang terakhir rambu petunjuk arah yang sangat
membantu para pengendara untuk mencapai tujuanya. Berikut
merupakan visualisasi dari beberapa rambu yang terdapat di simpang
Hypermart :

1) Rambu Larangan

Sumber: Hasil Dokumentasi


Gambar III.5 Rambu Larangan di Pendekat Jalan DR.Murwadi

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.6 Rambu Larangan yang berada di Pendekat JL.KH A Bin Nuh

2) Rambu Peringatan

58
Sumber: Hasil Dokumentasi
Gambar III.7 Rambu Peringatan Di Pendekat Jalan IR H Djuanda

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.8 Rambu Peringatan Di Pendekat Jalan Dr Murwadi

3) Perintah

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.9 Rambu Perintah di Pendekat Jalan Ir.Djuanda

59
Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.10 Rambu Perintah di Pendekat Jalan KH A B Nuh

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.11 Rambu Perintah di Lambang Kabupaten Cianjur

4) Rambu Petunjuk

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.12 Rambu Petunjuk Pendekat Jalan DR. Murwadi

60
b. Marka

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2013 Tentang


Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 33 . Di jelaskan bahwa marka
berfungsi untuk mengatur lalu lintas,memperingatkan, atau menuntun pengguna
jalan dalam berlalu lintas berupa Tanda dan Peralatan. Berikut merupakan Marka
tanda yang berada di Simpang Hypermart. Pada simpang Hypermart tidak
terdapat marka pada semua kaki simpangnya

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.13 Kondisi Marka Pada Pendekat Jalan Djuanda

Sumber: Hasil Dokumentasi


Gambar III.14 Kondisi Marka Pada Dr.Murwadi

c. Median

Pada simpang Hypermart median terdapat di Jalan DR.Murwadi dan Jalan


KH Abdullah Bin Nuh. Pada Gambar berikut dapat dilihat bahwa pada
simpang Hypermart tidak memiliki median pada semua kaki pendekat :

61
Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.15 Median Pada Pendekat Jalan KH A B Nuh

Sumber:Hasil Dokumentasi
Gambar III.16 Median Pada Pendekat Jalan Dr. Murwadi

d. Lampu penerangan Jalan

Lampu penerangan jalan termasuk dalam komponen perlengkapan jalan


sesuai dengan UU no 22 Tahun 2009 Lalu Lintas Angkutan Jalan Pasal 25.
Pada simpang hypermart terdapat 4 lampu penerangan, 2 lampu berada di
tepi jalan tiap mulut simpang dan 2 lampu berada di depan pusat
perbelanjaan Hypermatt Penempatan lampu penerangan jalan umum
tersebut dapat dilihat pada Gambar II.

62
Sumber: googlestreet2016
Gambar III.17 Lampu Penerangan Jalan Umum di Pendekat JL DR Murwadi

Sumber: googlestreet2016
Gambar III.18 Lampu Penerangan Jalan Umum di Pendekat JL KH A B Nuh

63
e. Geometrik
Geometrik pada simpang hypermart adalah simpang terdapat Lambang
Kota yang menjadi Ikon Kota cianjur, berbentuk bundaran yang tedapat di
tengah persimpangan.

Sumber : Tim PKL Kabupaten Cianjur 2016


Gambar III.19 Tampak Atas Simpang Hypermart
f. Karakterisitik pengguna jalan
Pada umumnya banyak penyimpangan yang dilakukan oleh pengguna
jalan di wilayah simpang hypermart pada pagi hari cukup baik. Hal ini
disebabkan karena adanya operasi yang dilakukan setiap pagi oleh pihak
kepolisian. Namun, setelah operasi berakhir, pengguna sepeda motor
masih banyak ditemukan yang tidak memakai helm.. Untuk pejalan
kaki,karena kurang tersedianya fasilitas pejalan kaki, maka banyak pejalan
kaki yang menyeberang sembarangan dan berjalan didaerah ruang milik
jalan. Sehingga dari hal-hal tersebut membuat potensi kecelakaan di
simpang tersebut. Selain itu sering ditemui Angkutan Umum yang
mengetem di persimpangan. Pada Gambar III.20 Dapat dilihat mobil
Angkutan Umum yang parkir di badan Jalan

64
Sumber : Hasil Dokumentasi
Gambar III.20 Angkutan Umum Yang Mengetem di Kaki Persimpangan

Karena tidak terdapat fasilitas penyebrangan, pejalan kaki menyebrang


menyebrang jalan di sembarang tempat. Kondisi pejalan kaki menyebrang
dapat dilihat seperti Gambar II.21

Sumber : Hasil Dokumentasi


Gambar III.21 Pejalan kaki yang menyebrang sembarangan

65
2

Gambar III.22 Pejalan kaki yang berjalan dibadan Jalan

66

Anda mungkin juga menyukai