Anda di halaman 1dari 2

Tugas Simulasi Tim Penilai Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian

Dalam pembentukan tim penilai jabatan fungsional analis kepegawaian, jumlah anggota tim
penilai harus ganjil.
Pemebentukan Tim Penilai Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian harus terdiri dari :
 1 (satu) orang Ketua yang merangkap Anggota.
Ketua Tim Penilai Jabatan Fungsional Analis Kepagawaian berhak untuk mengusulkan
pergantian anggota tim penilai yang berhalangan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
atau pensiun kepada pejabat yang berwenang, serta mengangkat anggota tim penilai
pengganti, apabila terdapat anggota tim penilai yang akan turut dinilai.
 1 (satu) orang Sekretaris yang merangkap Anggota.
Sekretaris secara fungsional dijabat oleh Pejabat yang membidangi kepegawaian.
 Sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Anggota.
Untuk anggota tim penilai sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) pemangku Jabatan
Fungsional Analis Kepegawaian atau Analis SDM Aparatur. Akan tetapi, apabila jumlah
anggota tim penilai dari Analis Kepegawaian/Analis SDM Aparatur tidak dapat
terpenuhi, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki
kompetensi dalam penilaian prestasi kerja Jabatan Fungsional Analis
Kepegawaian/Analis SDM Aparatur.
Untuk menjadi anggota tim penilai adapun beberapa persyaratannya antara lain adalah
menduduki jabatan atau pangkat paling rendah minimal sama dengan jabatan atau
pangkat Analis Kepegawaia/Analis SDM Aparatur yang akan dinilai, memiliki keahlian
serta mampu untuk menilai prestasi kerja dari Analis Kepegawaian/Analis SDM Aparatur
yang akan dinilai, serta dapat aktif dalam melakukan penilaian.
Setelah ditatapkan tim penilai jabatan pada instansi, langkah selanjutnya adalah membuat
surat usulan yang didalamnya tertuang siapa-siapa saja PNS yang akan menduduki jabatan
dalam tim penilai jabatan yang dibentuk.
Setelah surat usulan sudah terbit dapat mengikuti Alur Pembentukan Tim Penilai Jabatan
Analis Kepegawaian/Analis SDM Aparatur.
Alur Pembentukan Tim Penilai Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian/Analis SDM
Aparatur adalah sebagai berikut :
 Pertama adalah Usul Instansi Pengguna kepada BKN. Instansi Pengguna mengajukan
surat usulan pembentukan Tim Penilai Angka Kredit ke BKN yang berisi data PNS dan
kedudukannya dalam tim. Sebagai contoh Kantor Kementerian Agama sebagai instansi
pengguna mengajukan surat usalan pembentukan Tim Penilai Angka Kredit kepada BKN.
 Kedua adalah BKN Memeriksa Usul dari Instansi Pengguna. BKN dalam hal ini sebagai
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian memeriksa surat usulan dan nama-
nama PNS yang diajukan sebagai Tim Penilai.
 Ketiga adalah BKN Memberikan Rekomendasi. Pembentukan dan susunan anggota Tim
Penilai mendapatkan rekomendasi dari Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN.
Untuk pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Analis
Kepegawaian atau Analis SDM Aparatur harus mendapat rekomendasi dari Kepala BKN
atau Kepala Kantor Regional BKN.
 Keempat adalah Instansi Pengguna mendapatkan SK (Surat Keputusan) Tim Penilai. SK
(Surat Keputusan) Tim Penialai ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
berdasarkan Rekomendasi yang telah diberikan oleh BKN.

Anda mungkin juga menyukai