Anda di halaman 1dari 5

Ikhtisar Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian

 Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat
mandiri.
 Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan.
 Instansi pembina Jabatan Fungsional adalah instansi pemerintah yang bertugas membina suatu
jabatan fungsional menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Jabatan fungsional keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang keahlinya. Tugas utama jabatan fungsional keahlian meliputi pengembangai
pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah, dan
pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis.
 Jabatan fungsional keterampilan adalah jabatan fungsional kualifikasi teknisi atau penunjang
profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan
teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih. Tugas utama jabatan fungsional
keterampilan meliputi pelaksanaan kegiatan teknis yang berkaitan dengan penerapan konsep
dan metoda operasional di bidang ilmu pengetahuan tersebut serta pemberian pengajaran di
tingkat pendidikan tertentu.
 Analis Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
manajemen PNS dan pengembangan sistem manajemen PNS.
 Manajemen PNS adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang
terdiri atas formasi dan pengadaan, mutasi, pendidikan dan pelatihan (diklat), gaji, tunjangan
dan kesejahteraan, ketatausahaan kepegawaian, disiplin dan pengendalian kepegawaian,
pemberhentian dan pelaporan.
 Pengembangan sistem manajemen PNS adalah kebijakan manajemen PNS mencakup norma,
standar, prosedur mengenai sistem pengadaan kepegawaian, sistem mutasi, sistem
ketatausahaan kepegawaian dan sistem gaji, tunjangan dan kesejahteraan.
 Analis Kepegawaian keterampilan adalah Analis Kepegawaian yang dalam pelaksanaan
pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu.
 Analis Kepegawaian keahlian adalah Analis Kepegawaian yang dalam pelaksanaan
pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis
tertentu.
 Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka susunan sesuatu organisasi.
 Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam
rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
 Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
Pegawai Negeri Sipil terhadap negara. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai
Negeri Sipil yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan
tugas pokok dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung
jawab dalam bidang penertiban dan pendayagunaan aparatur negara.
 Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang untuk menetapkan angka kredit.
 Prestasi kerja seorang Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Fungsional Analis
Kepegawaian sangat dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
 Pendidikan adalah pendidikan formal yang disyaratkan untuk pengangkatan dalam jabatan
fungsional dibuktikan dengan ijazah/gelar. Pendidikan lainnya adalah pendidikan dan
pelatihan (diklat) fungsional, dan penilaiannya ditentukan oleh lamanya waktu mengikuti
diklat dengan bukti surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPL). Prajabatan, yang
dibedakan antara prajabatan golongan II dan prajabatan golongan III
 Unsur Manajemen PNS merupakan tugas pokok seorang pejabat Analis Kepegawaian yang
terdiri dari beberapa Sub-unsur, antara lain : 1. Formasi dan Pengadaan; 2. Mutasi; 3. Diklat;
4. Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan; 5. Tata Usaha Kepegawaian; 6. Disiplin dan
Pengendalian Kepegawaian; dan 7. Pemberhentian.
 Manajemen PNS dan Pengembangan Sistem Manajemen PNS adalah 2 (dua) unsur yang
merupakan tugas pokok pejabat Analis Kepegawaian, adapun sub-unsur Pengembangan
Sistem Manajemen PNS terdiri dari :
1. Sistem Pengadaan;
2. Pengembangan Jabatan;
3. Sistem Ketatausahaan Kepegawaian;
4. Sistem Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan;
5. Penyusunan Naskah Akademik; dan
6. Pelaporan.
 Unsur pengembangan profesi jabatan fungsional Analis Kepegawaian meliputi:
1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang manajemen PNS;
2. Pembuatan petunjuk teknis dibidang manajemen PNS;
3. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain dibidang manajemen PNS.
 Unsur penunjang tugas kegiatan jabatan fungsional Analis Kepegawaian meliputi :
1. Pengajaran/pelatih di bidang manajemen PNS;
2. Seminar,loka karya dibidang manajemen PNS;
3. Keanggotaan organisasi profesi Analis Kepegawaian;
4. Keanggotaan Tim Penilai;
5. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
6. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
 Tata cara penyusunan DUPAK :
1. Inventarisasi Bulanan
2. Membuat Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
3. Pengisian Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
 DUPAK diajukan oleh pejabat Analis Kepegawaian yang bersangkutan setelah menurut
perhitungan sementara, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat
setingkat lebih tinggi telah terpenuhi.
 Pengisian DUPAK harus mendasarkan pada DUPAK sebelumnya, dan diajukan dengan
melampirkan dokumen pendukung usul penetapan angka kredit berupa:
1. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit;
2. Surat pernyataan melaksanakan kegiatan, untuk kegiatan:
a. Manajemen PNS;
b. Pengembangan sistem manajemen PNS;
c. Pengembangan profesi;
d. Penunjang tugas Analis Kepegawaian;
e. Pendidikan dan pelatihan.
3. Foto copy Ijazah/Sertifikat/Surat Tanda Tamat Pendidikan, untuk:
a. Ijazah/Surat Tanda Tamat Pendidikan Formal;
b. Sertifikat/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan;
c. Sertifikat seminar, lokakarya.
4. Bukti fisik lain berupa buku, makalah atau karya tulis ilmiah lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku;
5. Surat Perintah melaksanakan kegiatan satu jenjang diatas/dibawah, dan
6. Laporan melaksanakan kegiatan, berupa:
a. Laporan kegiatan tahunan/Semester/Triwulan/Bulanan;
b. Laporan pelaksanaan kegiatan seminar, lokakarya sebagai pemrasaran,
moderator/pembahasan/nara sumber.
 Pengajuan DUPAK dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yang
ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat, yaitu:
1. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Januari
tahun yang bersangkutan; dan
2. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Juli
tahun yang bersangkutan;
3. Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap setiap Analis Kepegawaian dilakukan
paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun
 Pejabat Yang Terkait Dalam Pengajuan DUPAK :
1. Pejabat Fungsional
2. Atasan Langsung
3. Pejabat Kepegawaian
4. Tim Penilai
 Tatacara penilaian angka kredit:
1. Berkas DUPAK dan lampiran yang diterima, diadministrasikan dan diagendakan oleh
Sekretariat Tim Penilai;
2. Berkas-berkas tersebut kemudian diperiksa oleh Sekretariat Tim Penilai dan disusun dalam
bentuk Resume kegiatan;
3. Setelah selesai diperiksa kelengkapan berkas dan dibuatkan Resume kegiatan, Sekretariat
Tim Penilai mengadakan Pra-sidang;
4. Berkas yang sudah diperiksa tersebut kemudian disampaikan kepada Tim Penilai melalui
Sekretaris Tim Penilai, setelah dicatat selanjutnya diperiksa kelengkapannya dan
dilaporkan kepada Ketua Tim Penilai untuk dilaksanakan Sidang Tim Penilai;
5. Ketua Tim Penilai beserta seluruh anggota Tim Penilai melakukan penilaian terhadap
seluruh berkas DUPAK yang telah disiapkan Sekretariat Tim Penilai; (dalam bentuk
resume);
6. Rapat dipimpin Ketua Tim Penilai, apabila Ketua Tim Penilai berhalangan dipimpin oleh
Wakil Ketua Tim dan apabila Wakil Ketua berhalangan dapat dipimpin oleh Sekretaris
Tim Penilai;
7. Penilaian dilakukan sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2 (dua) anggota Tim Penilai, dan
untuk menjaga keobyektifan penilaian maka jumlah Tim Penilai harus ganjil;
8. Dalam hal Anggota Tim Penilai ikut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota
Tim Penilai Pengganti sesuai dengan syarat keanggotaan Tim Penilai;
9. Apabila hasil rapat penilaian diterima secara quorum, DUPAK ditandatangani oleh 2 (dua)
anggota Tim Penilai dan Ketua Tim Penilai, untuk selanjutnya dituangkan ke dalam
Penetapan Angka Kredit untuk ditetapkan oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit;
10. Kekurangan berkas (bukti lampiran) yang akan dinilai, dalam hal seperti ini
dikoordinasikan dengan Analis Kepegawaian dan atau Pejabat sebagai Atasan Analis
Kepegawaian yang bersangkutan:
11. Hasil penilaian Tim Penilai dimungkinkan:
a. adanya unsur-unsur penilaian yang memerlukan klarifikasi/keterangan dari Analis
Kepegawaian yang bersangkutan, atasan dan para ahli, maka Ketua Tim Penilai dapat
membentuk Tim Penilai Teknis yang secara fungsional mempunyai kompetensi untuk
memberikan saran dan pendapat;
b. memberikan catatan pada DUPAK yang dinilai atau merekomendasikan kepada
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit karena belum terpenuhinya
besaran angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat.
 Secara umum kewenangan penilaian bagi Pejabat Yang Berwenang Untuk Menetapkan Angka
Kredit disesuaikan dengan kewenangan menilai dari Tim Penilai masing-masing bagi:
1. Jenjang Madya oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit Pusat (Instansi
Pembina Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian);
2. Jenjang Muda dan Pertama oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Instansi Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota; dan
3. Jenjang Penyelia, Pelaksana Lanjutan dan Pelaksana oleh Pejabat Yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit Instansi Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.
 Penetapan angka kredit adalah merupakan hasil penilaian yang dilaksanakan dalam
persidangan Tim Penilai yang hasilnya dituangkan dalam formulir Penetapan Angka Kredit
(PAK) dan hasilnya tidak dapat diganggugugat dan formulir Asli Penetapan Angka Kredit
(PAK) disampaikan kepada PNS yang bersangkutan, dan Tembusan disampaikan kepada:
a. Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan;
b. Pimpinan Unit Kerja;
c. Sekretaris Tim Penilai;
d. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
e. Kepala Bagian/Biro Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD);
f. Pejabat lain yang berkaitan dengan penetapan angka Kredit.
 Dalam melaksanakan penilaian dan penetapan angka kredit harus diperhatikan beberapa hal
penting yaitu:
1. Penilaian kompetensi, yaitu kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas jabatannya.
2. Akuntabilitas dan transparansi bahwa dalam setiap sidang penilaian untuk usul kegiatan
yang tidak dapat dinilai harus dicatat dan diberikan alasan-alasannya yang dilampirkan
waktu surat penyampaian PAK.
3. Penetapan angka kredit bersifat final, bahwa tidak dapat diajukan keberatan oleh PNS
yang bersangkutan, dan tidak dapat diganggu-gugat maka Tim Penilai dalam
melaksanakan tugasnya harus kompeten bekerja secara teliti, obyektif, total dan komitmen.
 Penilaian dan penetapan angka kredit, digunakan dalam:
a. Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Dari 3 (tiga) jenis pengangkatan dalam jabatan
fungsional Analis Kepegawaian, penilaian dan penetapan angka kreditnya berbeda masing-
masing antara lain adalah: Pengangkatan Melalui Penyesuaian dalam Jabatan (Inpassing);
Pengangkatan Melalui Pengangkatan Pertama; Pengangkatan Melalui Perpindahan
Jabatan.
b. Kenaikan Jabatan/Pangkat
c. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Untuk Pejabat Fungsional Analis Kepegawaian
Yang Telah Mencapai Batas Pangkat Maksimal Dalam Jenjangnya
 Dari proses penilaian dan penetapan angka kredit pejabat fungsional yang telah memenuhi
jumlah angka kredit kumulatif dikumpulkan, selanjutnya ditetapkan dalam Penetapan Angka
Kredit dengan rekomendasi dapat dipertimbangkan untuk dinaikkan jabatan/pangkatnya
setingkat lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai