Anda di halaman 1dari 11

Hari/Tanggal : Jumat/4 Juni 2021

Materi : Tim PenilaiAngka Kredit Jabatan Assesor Sdm Aparatur

Narasumber : Afriani/Kasubbag Pertimbangan Pengangkatan JFK


Tugas : Ihtisar Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Assesor Sdm Aparatur

Nama Muchtar Hidayat Permana


Perserta/No.Urut /20
NIP 197203252000031001

TIM PENILAI
ANGKA KREDIT JABATAN ASSESSOR SDM APARATUR

I. Dasar Hukum
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN;
2. PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS;
3. PERMENPAN & RB Nomor 41Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Assessor
SDM Aparatur dan Angka Kreditnya;
4. PERKA BKN Nomor 16 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Menpan & RB Nomor 41 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Assessor SDM
Aparatur dan Angka Kreditnya;
5. PERKA BKN Nomor 49 Tahun 2015 tentang Karya tulis Ilmiah;
6. PERMENPAN Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan dan
Pembinaan Jabatan Fungsional PNS;
7. PERMENPAN Nomor 39 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Asesor SDM
Aparatur;
II. Tujuan;
1. Tujuan Pembelajaran Umum; Peserta Diklat Mampu Memahami Proses
Pembentukan Tim Penilai Angka Kredit.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus;
• peserta diklat dapat memahami tahapan penilaian angka kredit; dan
• peserta diklat dapat dan mampu untuk menjadi anggota tim penilai angka
kredit jabatan fungsional assessor sdm aparatur
III. Pengertian Assessor SDM Aparatur
A. Pengertian
1. Assessor, adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan penilaian kompetensi manajerial;
2. Jabatan Fungsional Asesor Sumber Daya Manusia Aparatur adalah
jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan penilaian kompetensi manajerial;
3. Penilaian Kompetensi Manajerial PNS adalah suatu proses
membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh PNS dengan kompetensi
jabatan yang dipersyaratkan dengan metode penilaian tertentu;
4. Kompetensi Manajerial PNS adalah karakteristik yang mendasari individu
dengan merujuk pada kriteria efektif dan/atau kinerja unggul dalam
jabatan tertentu;
B. Tugas Pokok JF Assessor SDM Aparatur;
1. Jabatan fungsional assessor merupakan jabatan tingkat ahli;
2. Melakukan kegiatan penilaian kompetensi manajerial, yang meliputi
pelaksanaan penilaian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian
dan pemanfaatan hasil penilaian, serta pengembangan metode
penilaian;
C. Jenjang Jabatan;
1. Jabatan Fungsional Assessor Pertama;
2. Jabatan Fungsional Assessor Muda;
3. Jabatan Fungsional Assessor Madya;
4. Jabatan Fungsional Assessor Utama;
D. Jenjang Pangkat;
JabatanFungsion JabatanFungsion JabatanFungsion JabatanFungsion
al Assessor al Assessor Muda al Assessor al Assessor
Pertama Madya Utama
Penata Muda Tk. Penata Golongan Pembina Pembina Utama
I Golongan Ruang III/c Golongan Ruang Madya Golongan
Ruang III/b IV/a Ruang IV/d
Penata Tk. I Pembina Tk. I
Golongan Ruang Golongan Ruang
III/d IV/b
Pembina Utama Pembina Utama
Muda Golongan Tk. I Golongan
Ruang IV/c Ruang IV/e

E. Pejabat yang mengusulkan Angka Kredit


Usul PAK Assesor SDM Aparatur diajukan oleh:
1) pejabat pimpinan tinggi madya atau pejabat pimpinan tinggi
pratama yang membidangi kepegawaian;
2) pejabat pimpinan tinggi pratama atau paling rendah pejabat
administrator yang membidangi kepegawaian;
3) pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi kepegawaian;
4) pejabat pimpinan tinggi pratama atau pejabat administrator yang
membidangi kepegawaian.
F. Bagian Ketiga Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
1) pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi pembinaan
manajemen kepegawaian;
2) pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi pembinaan
jabatan fungsional kepegawaian;
3) Asesor SDM Aparatur Ahli Madya dilingkungan Badan Kepegawaian
Negara;
4) Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara;
5) pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi ;
6) sekretaris daerah provinsi atau kabupaten/kota atau pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi kepegawaian;
G. Tim Penilai
1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat dibantu oleh Tim Penilai.
2) Tim Penilai memiliki tugas:
mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang dilakukan oleh
pejabat penilai;
memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai capaian
tugas jabatan;
memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau jenjang
jabatan;
memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian capaian tugas
jabatan;
memberikan pertimbangan penilaian SKP;
memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang
Berwenang dalam pengembangan PNS, pengangkatan dalam
jabatan, pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, serta
keikutsertaan Asesor SDM Aparatur dalam pendidikan dan
pelatihan.
3) Tim Penilai Asesor SDM Aparatur terdiri atas:
Tim Penilai Pusat bagi pejabat pimpinan tinggi madya yang
membidangi pembinaan manajemen kepegawaian dan pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi pembinaan jabatan
fungsional kepegawaian;
Asesor SDM Aparatur Ahli Madya dan Asesor SDM Aparatur Ahli
Utama;
Tim Penilai Kantor Regional bagi Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara;
Tim Penilai Instansi bagi pimpinan Instansi Pusat atau pejabat
pimpinan tinggi madya yang membidangi kepegawaian;
Tim Penilai provinsi atau kabupaten/kota bagi sekretaris daerah
provinsi atau kabupaten/kota atau pejabat pimpinan tinggi
pratama yang membidangi Kepegawaian;
4) Tim Penilai terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang
membidangi pembinaan Jabatan Fungsional Asesor SDM Aparatur,
unsur kepegawaian, dan Asesor SDM Aparatur dengan jenjang paling
kurang sama dengan jenjang pejabat fungsional yang dinilai.
Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
seorang ketua merangkap anggota;
seorang sekretaris merangkap anggota; dan
paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
Susunan keanggotaan Tim Penilai harus berjumlah ganjil.
Ketua Tim Penilai paling rendah pejabat pimpinan tinggi
pratama atau Asesor SDM Aparatur Ahli Madya.
Sekretaris Tim Penilai bagi Tim Penilai pusat dan Tim Penilai
instansi berasal dari unit pimpinan tinggi pratama yang
membidangi pembinaan Jabatan Fungsional kepegawaian dan
bagi Tim Penilai provinsi atau kabupaten/kota berasal dari
unsur kepegawaian.
Anggota Tim Penilai berasal dari Asesor SDM Aparatur.
Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:
menduduki pangkat atau jabatan paling rendah sama dengan
pangkat atau jabatan Asesor SDM Aparatur yang dinilai;
memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai Angka Kredit
Asesor SDM Aparatur;
aktif melakukan penilaian Angka Kredit Asesor SDM Aparatur.
Apabila jumlah anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari
Asesor SDM Aparatur, anggota Tim Penilai dapat diangkat dari
PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai Hasil Kerja
Asesor SDM Aparatur.
Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditetapkan
oleh:
Pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi pembinaan
manajemen kepegawaian untuk Tim Penilai Pusat;
Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara untuk Tim
Penilai kantor regional;
pimpinan Instansi Pusat atau pejabat pimpinan tinggi madya
yang membidangi kepegawaian untuk Tim Penilai instansi;
sekretaris daerah provinsi atau kabupaten/kota atau pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi kepegawaian untuk
Tim Penilai provinsi atau kabupaten/kota.
Pembentukan Tim Penilai ditetapkan setelah mendapat
persetujuan dari instansi Pembina;
Dalam hal Instansi Pemerintah belum membentuk Tim Penilai,
penilaian Angka Kredit dapat dilaksanakan oleh Tim Penilai
pada Instansi Pemerintah lain terdekat atau Tim Penilai Pusat.
5) Hal-hal yang perlu diperhatikan Tim Penilai;
durasi penetapan angka kredit
tempat dan ruang sidang tim penilai
ruang sekretariat tim penilai
peralatan dan bahan kerja
tempat penyimpanan berkas/arsip
tenaga administrasi yang permanen
sumber daya pendukung lainnya

H. Persidangan Penetapan Angka Kredit;


1. Persidangan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun, yaitu pada bulan Januari dan Juli;
2. Dalam keadaan tertentu dan untuk memperlancar penilaian serta
memperhatikan volume beban kerja, Tim Penilai dapat melakukan
persidangan di luar jadwal persidangan tersebut;
3. Sidang dipimpin oleh Ketua Tim Penilai;
4. Pra-sidang Penetapan Angka Kredit;
Ketua Tim Sekretariat dalam hal ini pejabat yang secara fungsional
bertanggung jawab di bidang kepegawaian melaksanakan prasidang
sebagai bahan yang akan di sidangkan oleh tim penilai.
I. Periode Penilaian;
Januari Kenaikan Pangkat April
Juli Kenaikan Pangkat Oktober

J. Sekreatariat Tim Penilai;


dipimpin seorang Sekretaris yang secara fungsional dijabat oleh pejabat di
bidang kepegawaian.
Tugasnya;
1. menerima, mengadministrasi dan mengagendakan usul;
2. penetapan angka kredit pejabat fungsional;
3. menyiapkan persidangan Tim Penilai;
4. melayani keperluan Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya;
5. mendokumentasikan hasil kerja Tim Penilai dan bukti prestasi kerja yang
telah dinilai;
6. membantu Tim Penilai dalam menuangkan hasil penilaian angka kredit
pejabat fungsional yang telah disepakati Tim Penilai dalam PAK;
7. melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Tim Penilai.
K. Kedudukan Tim Penilaian tergantung pada:
1. keberadaan dari pejabat fungsional itu sendiri, menyangkut:
a. jumlah pejabat fungsional pada struktur organisasi;
b. ke profesionalan pejabat fungsional;
c. tingkat jabatan/pangkat (serendah-rendahnya sama).
2. tingkat keberadaan pejabat yang berwenang;
3. kecenderungan profesionalan Tim Penilai, pengangkatan Tim Penilai di
luar jabatan fungsional mengarah pada profesinya;
4. kesiapan sumber daya manusia.

IV. Peran Tim Penilai


A. Tim Penilai Jabatan Fungsional (Tim Penilai Angka Kredit) adalah adalah tim
penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit dan bertugas menilai prestasi kerja pejabat
fungsional.
B. Tim Penilai Jabatan Fungsional Assessor Sdma adalah tim penilai yang
dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit dan bertugas menilai prestasi kerja Assesor SDMA.
✓ Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka
kredit oleh pejabat yang berwenang setelah mendengar pertimbangan tim
penilai;
✓ Tim penilai dibentuk oleh pimpinan instansi pembina jabatan fungsional
tersebut atau pimpinan instansi pengguna jabatan fungsional
C. Kompetensi;
1. memiliki pengetahuan dibidang penilaian Assessor;
2. memahami tugas pokok Assessor SDM aparatur;
3. dapat aktif melakukan penilaian; dan
4. secara teknis memahami prinsip penilaian, menyangkut:
➢ butir kegiatan;
➢ satuan hasil;
➢ unsur utama/penunjang;
➢ angka kredit kumulatif minimal;
➢ secara keseluruhan memahami jabatan fungsional.
D. Tim penilai harus;
1. Professional;
2. idependen, tercermin digantikannya anggota Tim Penilai yang ikut dinilai;
3. mentalitas baik; dan
4. kompeten.
E. Fungsi Tim Penilai;
1. memverifikasi terhadap penilaian sementara yang dilakukan pejabat
fungsional;
2. menentukan besarnya angka kredit yang diperoleh pejabat fungsional;
3. menyampaikan hasil rapat Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, berupa angka kredit yang telah dituangkan
dalam PAK;
4. memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan jabatan fungsional;
5. melaporkan hasil pelaksanaan jabatan fungsional secara berkala dalam
setiap penilaian; serta
6. merekomendasikan kepada pejabat yang berwenang untuk:
• menegur pejabat fungsional apabila dalam jangka waktu 4 (empat)
tahun lebih sejak menduduki pangkat terakhir belum dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi;
• menegur pejabat fungsional apabila setiap tahun sejak menduduki
pangkat/jabatan tertinggi dalam jenjangnya belum dapat
mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh
lima) dari kegiatan tugas pokok pada unsur utama untuk Assessor
Utama Golru IV/e;
• mengangkat kembali dalam jabatan fungsional;
• memberhentikan dari jabatan fungsional; dan
• membebaskan sementara.
F. Tugas Tim Penilai
1. melakukan penilaian angka kredit dalam membantu pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit sesuai tingkat kewenangannya;
2. melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan pelaksanaan jabatan
fungsional itu sendiri.
G. Hak dan Wewenang Ketua Tim Penilai berhak untuk:
1. mengusulkan pergantian anggota tim penilai yang berhalangan,
sekurang-kurang 6 bulan atau pensiun kepada pejabat yang berwenang;
2. mengangkat anggota tim penilai pengganti, apabila terdapat anggota tim
penilai yang turut dinilai.
3. Penghargaan dalam Keanggotaan Tim Penilai;
setiap Pemangku Jabatan Fungsional Kepegawaian yang menjadi anggota
Tim Penilai Jabatan Fugsional setiap tahun memperoleh angka kredit
sebesar 0,500 dari unsur penunjang, dengan syarat sebanyak-banyaknya
terlibat dalam keanggotaan Tim Penilai 3 (tiga) Tim Penilai.
H. Sekreatariat Tim Penilai;
dipimpin seorang Sekretaris yang secara fungsional dijabat oleh pejabat di
bidang kepegawaian.
Maksud-tujuan;
• Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk
Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Ketua berasal dari
pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang
kepegawaian.
• Sekretariat Tim Penilai dibentuk dengan keputusan pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.
• Tugas sekretariat Tim Penilai adalah memberikan bantuan pengelolaan
administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas Tim Penilai dan pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.
• Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim
Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
• Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang pensiun atau berhalangan
6 (enam) bulan atau lebih, maka Ketua Tim Penilai mengusulkan
penggantian Anggota Tim Penilai secara definitif sesuai masa kerja yang
tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai.
I. Masa Jabatan Anggota Tim Penilai;
1. masa jabatannya 3 tahun;
2. dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya;
3. setelah menjabat 2 masa jabatan, dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 masa jabatan
4. Tugasnya;
• menerima, mengadministrasi dan mengagendakan usul;
• penetapan angka kredit pejabat fungsional;
• menyiapkan persidangan Tim Penilai;
• melayani keperluan Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya;
• mendokumentasikan hasil kerja Tim Penilai dan bukti prestasi kerja
yang telah dinilai;
J. Syarat Keanggotaan Tim Penilai;
1. jabatan/pangkat serendahrendahnya sama dengan jabatan/pangkat dari
Assessor yang dinilai;
2. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Assessor
yang dinilai;
3. dapat melakukan penilaian.
K. Tim Penilai Teknis;
1. Melakukan penilaian kegiatan yang bersifat teknis tertentu termasuk
karya ilmiah dapat dibentuk tim penilai teknis (PNS/non PNS) untuk
memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai.
2. Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi,
maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang
mempunyai kompetensi dalam penilaian prestasi kerja Assessor.
L. Susunan keanggotaan Tim Penilai:
1. seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis;
2. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
3. Sekretaris merangkap anggota;
4. sekurang-kurangnya 4 (empat) anggota, sekurang2-nya 2 (dua) orang
dari pejabat Analis Kepegawaian;
5. dengan ketentuan:
• jumlah anggota tim penilai harus ganjil;
• sekretaris secara fungsional di jabat oleh pejabat yang membidangi
kepegawaian.
M. Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh;
1. Kepala BKN untuk Tim Penilai Pusat ❑
2. Sekretaris Utama BKN utuk Tim Penilai Unit kerja ❑
3. Pimpinan Instansi Pusat untuk Tim Penilai Instansi ❑
4. Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi ❑
5. Sekretaris Daerah Kab/Kota utuk Tim Penilai Kab/Kota.
N. Bagaimana jika;
1. Tim Penilai Kabupaten/Kota belum terbentuk, penilaian angka kredit
dapat dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat,
Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.
2. Tim Penilai Provinsi belum terbentuk, penilaian angka kredit dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit
Kerja.
3. Tim Penilai Instansi belum terbentuk, penilaian angka kredit dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Unit Kerja.
O. Tim Penilai terdiri dari;
1. kab/kota;
➢ Sekretaris daerah Kab/Kota atau eselon II yang ditunjuk;
1) untuk Penilaian Angka Kredit Assessor Pertama s/d Assessor
Madya;
2) bagi Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b sampai dengan Assessor Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a;
3) Bagi Assessor di lingkungan Kabupaten/Kota.
2. Propinsi;
➢ Sekretaris daerah Kab/Kota atau eselon II yang ditunjuk;
1) untuk Penilaian Angka Kredit Assessor Pertama s/d Assessor
Madya;
2) bagi Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b sampai dengan Assessor Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a;
3) Bagi Assessor di lingkungan Propinsi.
3. Instansi;
➢ Pimpinan Instansi atau pejabat eselon II yang ditunjuk;
1) untuk Penilaian Angka Kredit Assessor Pertama s/d Assessor Madya;
2) bagi Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b sampai dengan Assessor Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a;
3) Bagi Assessor di lingkungan instansi masing-masing.
4. Unit kerja;
Sekretaris Utama BKN atau pejabat eselon II yang ditunjuk;
1) untuk Penilaian Angka Kredit Assessor Pertama s/d Assessor Madya;
2) bagi Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b sampai dengan Assessor Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a;
3) Bagi Assessor di lingkungan BKN.
5. Pusat;
Kepala BKN atau pejabat eselon I yang ditunjuk;
1) untuk Penilaian Angka Kredit Assessor Madya s/d Assessor Utama;
2) bagi Assessor Madya, pangkat Pembina TK.I, Gol.Ruang IV/b s/d
Assessor Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e;
3) Bagi Assessor di BKN dan Instansi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai