Anda di halaman 1dari 4

A A

Penanganan
Darurat

Bencana
NonAlam

SISTEM DASAR
BAB 2 SISTEM DASAR PENANGANAN DARURAT BENCANA NON ALAM
(PANDEMI) DI INDONESIA Hal

SISTEM PENANGANAN COVID-19 DI INDONESIA

Penanganan Covid-19 di Indonesia a) Undang-undang Nomor 4 Tahun


diselenggarakan dengan 1984 tentang Wabah Penyakit
pendekatan penanganan krisis Menular
kesehatan. Regulasi penanganan b) Undang-undang Nomor 24
krisis kesehatan di Indonesia diatur Tahun 2007 tentang
dengan 3 (tiga) Undang-undang Penanggulangan Bencana
berbeda yang saling berkaitan, c) Undang-undang Nomor 6 Tahun
yaitu: 2018 tentang Kekarantinaan

BASE LINE PENANGANAN KRISIS KESEHATAN

PROTOKOL
IHR & GHSA
UPAYA
RESPO PENANG-
PENYELENGGARAAN N GULANGAN
SISTEM AWAL WABAH
KEWASPADAAN DINI
KLB

PENETAPAN
KKM

MEMASTIKAN
DETEK
DINI

PROGRAM
KESEHATAN
BERJALAN DENGAN
S

TERPENUHINYA PENYELENG- PENANG-


I

GULANGAN
STANDAR MINIMAL GARAAN
KEKARANTINAAN KRISIS
PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN
KESEHATAN

PREVENTIF PENANGANAN

Baseline Penanganan Krisis Kesehatan (Grafik | YPRB).

Sebagaimana terlihat di atas, baseline Namun demikian, pada beberapa waktu


Penanganan krisis kesehatan di Indonesia terakhir, upaya penanganan krisis
berorientasi kepada upaya preventif, kesehatan di Indonesia telah diadvokasi
deteksi dini, dan penanganan krisis agar juga memperhatikan aspek promosi
kesehatan. Dalam konteks preventif, dan proteksi kesehatan.
penanganan krisis kesehatan tetap perlu
memastikan program-program dan
pelayanan dasar kesehatan tetap berjalan
dan terpenuhi sesuai standar pelayanan
minimal.
BAB 2 SISTEM DASAR PENANGANAN DARURAT BENCANA NON ALAM
(PANDEMI) DI INDONESIA Hal

A | Penyelenggaraan Kewaspadaan Dini KLB


Upaya deteksi dini dilakukan dengan Sistem kewaspadaan dini KLB
peningkatan kewaspadaan dini Kejadian diselenggarakan oleh Kementerian
Luar Biasa (KLB) Wabah. KLB merupakan Kesehatan, Dinas Kesehatan Prov/ kab/
timbul atau meningkatnya kejadian Kota, Rumah Sakit, Puskesmas,
kesakitan dan/atau kematian yang Laboratorium dengan melibatkan
bermakna secara epidemiologi pada suatu masyarakat. Kegiatan penyelidikan dalam
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan kewaspadaan dini KLB terlaksana
merupakan keadaan yang dapat menjurus selambat-lambatnya dalam 24 jam sejak
pada terjadinya wabah. teridentifikasi adanya KLB atau dugaan
KLB.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 949 Tahun 2004, sistem
kewaspadaan dini KLB dilakukan
melingkupi:
a) Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
b) Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
c) Peningkatan Kewaspadaan dan
Kesiapsiagaan terhadap KLB:
Ü Deteksi Dini Kondisi Rentan KLB
Ü Deteksi Dini KLB
Ü Deteksi Dini KLB melalui Pelaporan
Kewaspadaan KLB oleh Masyarakat WASPADA
Ü Kesiapsiagaan Menghadapi KLB

B | Respon Awal
Jika terkonfirmasi terjadi KLB, maka akan 1) Penyelidikan epidemiologi
dilakukan upaya penanganan awal dalam 2) Pemeriksaan, pengobatan, perawatan
standar protokol IHR dan GHSA sebagai dan isolasi penderita, termasuk
sistem peringatan dini pandemi global tindakan karantina
telah disepakati. Upaya penanganan awal 3) Pencegahan dan pengebalan
juga berorientasi kepada penanganan 4) Pemusnahan penyebab penyakit
korban wabah secara cepat. 5) Penanganan jenazah akibat wabah
Wabah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan 6) Penyuluhan kepada masyarakat
sesuai Undang-undang Nomor 4 Tahun 7) Upaya penanggulangan lainnya
1984 tentang Wabah dan Penyakit Menular.
Berdasarkan undang-undang tersebut,
upaya penangguangan wabah melingkupi:
BAB 2 SISTEM DASAR PENANGANAN DARURAT BENCANA NON ALAM
(PANDEMI) DI INDONESIA

C | Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat


Jika dalam perkembangannya KLB pencemaran biologi, kontaminasi kimia,
meluas, maka pemerintah dapat bioterorisme, dan pangan yang
menetapkan status Kedaruratan menimbulkan bahaya kesehatan dan
Kesehatan Masyarakat (KKM). KKM berpotensi menyebar lintas wilayah atau
merupakan suatu kejadian kesehatan lintas negara. Berdasarkan Undang-
masyarakat yang bersifat luar biasa undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
dengan ditandai penyebaran penyakit Kekarantinaan Kesehatan, status KKM
menular dan/atau kejadian yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
disebabkan oleh radiasi nuklir,

D | Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan


Dengan ditetapkannya status KKM, maka Dalam penyelenggaraan kakarantinaan
pemerintah dapat mengaktifkan sistem kesehatan, pemerintah menunjuk pegawai
kekarantinaan kesehatan dan negeri sipil yang bekerja di bidang
menyelenggarakan penanganan krisis kesehatan sebagai pejabat karantina
kesehatan. Kekarantinaan kesehatan kesehatan, yang diberi kewenangan oleh
ditetapkan dengan pertimbangan menteri kesehatan untuk melaksanakan
epidemiologis, besarnya ancaman, kekarantinaan kesehatan.
efektifitas, dukungan sumber daya, teknis
operasional, pertimbangan ekonomi,
sosial, budaya, dan keamanan.
Sistem kekarantinaan kesehatan Indonesia
melingkupi:
1) Karantina perbatasan
2) Karantina rumah
3) Karantina rumah sakit
4) Karantina wilayah
5) Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB)

E | Penanganan Krisis Kesehatan


Penanganan krisis kesehatan di Indonesia Lingkup aktivitas klaster kesehatan adalah:
secara spesifik diatur di dalam Peraturan 1) Pelayanan kesehatan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2019 2) Pengendalian penyakit dan kesehatan
tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan. lingkungan
Aktivasi klaster kesehatan dilakukan 3) Kesehatan reproduksi
dengan melihat beban layanan kesehatan. 4) Kesehatan jiwa
Krisis kesehatan terjadi jika beban layanan 5) Pelayanan gizi
kesehatan saat tanggap darurat melebihi 6) Identifikasi korban meninggal (DVI)
kapasitas kesehatan yang tersedia
sehingga memerlukan respon diluar
kebiasaan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai