Skripsi Upik Z. Alu Siap
Skripsi Upik Z. Alu Siap
SKRIPSI
Oleh :
i
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI
(AIR SUSU IBU) PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS NAMLEA KABUPATEN BURU
SKRIPSI
Oleh:
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
ii
Disusun Oleh :
UPIK ZULFIA ALU
NPM. 1420118186
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan
NPM : 1420118186
iii
Judul Skripsi : Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI (Air
Susu Ibu) Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Namlea Kabupaten Buru Tahun 2020.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
iv
HALAMAN PERUNTUKAN
PERSEMBAHAN
MOTTO
24 Oktober 2020
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga penyusunan Proposal dengan Judul: “Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi ASI (Air Susu Ibu) Pada Ibu Post Partum di
Wilayah Kerja Puskesmas Namlea Kabupaten Buru” dapat terselesaikan
dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada Kairatu.
Pada kesempatan kali ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan pernyataan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan hingga penyelesaian
penyusunan Skripsi ini, yaitu:
1. Rasma Tunny, S.Sos selaku Ketua Yayasan STIKes Maluku Husada yang
telah menyediakan fasilitas kepada penulis selama menempuh pendidikan di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada.
2. Dr. Sahrir Sillehu, M.Kes selaku Ketua STIKes Maluku Husada.
3. Ira Sandy Tunny, S.Si.,M.Kes, selaku Ketua Programa Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada.
4. Windatania Mayasari, S.ST., M.Kep selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan
dalam penyusunan Skripsi ini.
5. Ns. Dewi Syitra Rumadaul, S.Kep selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan
dalam penyusunan Skrispi ini.
6. Rigoan Malawat, S.Kep.,M.Kes selaku dosen penguji I yang telah
meluangkan waktu telah menguji, mengarahkan dan masukan dalam
penyusunan Skripsi ini.
7. Asih Dwi Astuti, S.ST.,M.Kes selaku dosen penguji II yang telah meluangkan
waktu telah menguji, mengarahkan dan masukan dalam penyusunan Skripsi
ini.
6
8. Seluruh Staf Dosen STIKes Maluku Husada terkhususnya Program Studi Ilmu
Keperawatan terima kasih atas banyak ilmu yang telah diberikan kepada
penulis.
9. Seluruh Staf Puskesmas Namlea yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan pengambilan data awal serta melakukan penelitian.
10. Kepada Kedua malaikat tercinta, ayahanda tersayang Umar Alu, ibunda
tercinta Siti Face dan orang-orang terkasih yang dengan gigihnya memberikan
motivasi, doa, dan materi yang tiada hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.
11. Teman teman sejawat Angkatan Ke IX Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKes Maluku Husada atas segala dorongan, kekompakan dan
pengertiannya selama menjalani masa-masa perkuliahan baik di dalam suka
maupun duka. Semoga kesuksesan selalu menyertai hidup kita semua dan
setiap perbuatan kita selalu bernilai baik.
Penulis meyadari Skrispi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak menemui beberapa hambatan dan kesalahan, namun penulis berharap
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sehingga penulis
dapat menyelesaikanya dengan baik.
Akhir kata penulis ucapkan semoga Skrispi ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi kita semua.
Namlea, Oktober 2020
Penulis
7
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI (Air Susu Ibu) Pada Ibu Post Partum Di Wilayah
Kerja Puskesmas Namlea Kabupaten Buru
ABSTRAK
UPIK ZULFIA ALU , WINDATANIA MAYASARI, S.Si.,M.Kep2)
1)
Latar Belakang : Refleks oksitosin dapat dipengaruhi oleh pikiran, perasaan dan emosi ibu.
Perasaan ibu dapat meningkatkan dan juga menghambat pengeluaran oksitosin. Hormone ini akan
menyebabkan sel-sel otot yang mengelilingi saluran pembuat susu mengerut atau berkontraksi
sehingga ASI terdorong keluar dari saluran produksi ASI dan mengalir siap untuk dihisap oleh
bayi. Sehingga kemungkinan jika ibu memiliki pikiran, perasaan dan emosi yang kuat, maka akan
menekan refleks oksitosin dalam menghambat dan menurunkan produksi ASI. Tujuan: Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI (air susu ibu) pada
ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Namlea Kabupaten Buru. Metode: Penelitian ini
menggunakan metode penelitian Pra-ekperimental dengan rancangan penelitian One group pra-
post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum dari bulan September-
Oktober 52 orang di Puskesmas Namlea Kabupaten Buru diambil dengan teknik ancidental
sampling. Pengumpulan data dengan cara observasi dan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan
uji statistik parametrik dengan uji non parametic Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa ada perbedaan sebelum dan setelah dilakukan tindakan pijat oksitosin dengan diperoleh
nilai p-value sebesar 0,001 sehingga p-value <α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan produksi ASI (air susu ibu) pre-test dan post-test dilakukan tindakan pijat oksitosin.
Kesimpulan: Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI (air susu ibu) pada ibu post
partum di Wilayah Kerja Puskesmas Namlea Kabupaten Buru.
8
The Effect Of Oxytocin Massage on The Production of Breast Milk in Post Partum Mothers in The
Work Area of The Puskesmas Namlea , Buru District
ABSTRACT
Background: The oxytocin reflex can be influenced by the thoughts, feelings and
emotions of the mother. Mother's feelings can increase and also inhibit oxytocin
secretion. This hormone will cause the muscle cells surrounding the milk-making ducts to
shrink or contract so that the milk is pushed out of the milk production ducts and flows
ready for the baby to suck in. So it is possible that if the mother has strong thoughts,
feelings and emotions, it will suppress the oxytocin reflex in inhibiting and reducing milk
production. Purpose: This study aims to determine the effect of oxytocin massage on the
production of breast milk (breast milk) in post partum mothers in the working area of the
Namlea Community Health Center, Buru Regency. Methods: This study used a pre-
experimental research with a one group pre-post test design. The population in this study
were post partum mothers from September-October is 52 people at the Namlea Public
Health Center, Buru Regency were taken using accidental sampling techniques. Data
collection by means of observation and questionnaires. Bivariate analysis used parametric
statistical tests with Paired Sample t-Test. Results: The results of this study indicate that
there is a difference before and after the oxytocin massage, with the pre-test mean score
of 7.07 and the post-test mean score of 11.87. Whereas for the p-value of 0,000 so that
the p-value <α (0.05), it can be concluded that there is a difference in the production of
breast milk (breast milk) pre-test and post-test by the oxytocin massage action.
Conclusion: There is an effect of oxytocin massage on milk production (breast milk) in
post partum mothers in the working area of the Namlea Community Health Center, Buru
Regency.
9
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................iii
HALAMAN PERUNTUKAN................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.1 Manfaat Penelitian.....................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
2.1 Teori Konsep Laktasi................................................................................8
2.1.1 Perubahan Anatomi dan Fsiiologis Payudara Pada Masa Laktasi.....8
2.1.2 Fisiologi Laktasi...............................................................................11
2.1.3 Kandungan ASI................................................................................15
2.1.4 Manfaat ASI.....................................................................................20
2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI...........................23
2.1.6 Masalah-masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan..............28
2.2 Teori Konsep Dasar Post Partum............................................................31
2.2.1 Pengertian Post Partum....................................................................31
2.2.2 Tahapan Masa Post Partum..............................................................32
2.2.3 Kebutuhan Masa Post Partum..........................................................32
2.2.4 Perubahan Fisiologis Pada Masa Post Partum.................................35
2.3 Teori Konsep Dasar Pijat Oksitosin........................................................38
2.3.1 Pengertian Pijat Oksitosin................................................................38
2.3.2 Tujuan Pijat Oksitosin......................................................................39
2.3.3 Manfaat Pijat Oksitosin....................................................................39
2.3.4 Alat dan Bahan.................................................................................39
2.3.5 Penatalaksanaan Pijat Oksitosin.......................................................40
2.4 Keaslian Penelitian..................................................................................42
BAB III..................................................................................................................46
KERANGKA KONSEP.........................................................................................46
3.4 Kerangka Konseptual..............................................................................46
3.1 Hipotesis Penelitian.................................................................................47
BAB IV..................................................................................................................48
METODE PENELITIAN.......................................................................................48
4.1 Desain Penelitian.....................................................................................48
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................48
10
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling..............................................................49
4.4 Variabel Penelitian..................................................................................50
4.5 Defenisi Operasional...............................................................................51
4.6 Instrumen Penelitian................................................................................52
4.7 Prosedur Pengambilan Data....................................................................52
4.8 Analisa Data............................................................................................55
4.9 Etika Penelitian........................................................................................56
BAB V....................................................................................................................58
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................58
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................................58
5.2 Hasil.............................................................................................................59
5.3 Pembahasan.................................................................................................62
BAB VI..................................................................................................................67
PENUTUP..............................................................................................................67
6.1 Kesimpulan..................................................................................................67
6.2 Saran............................................................................................................67
11
DAFTAR TABEL
12
DAFTAR GAMBAR
13
DAFTAR LAMPIRAN
lampiran XI Surat-surat
14
BAB I
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber kehidupan bagi anak yang
sangat penting dalam pertama kehidupan anak, dimana dalam air susu ibu
2018).
yaitu ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa
ASI ekslusif perlu diberikan pada bayi baru lahir sampai usia enam bulan dan
dapat dilanjutkan sampai anak usia 2 tahun. ASI sudah cukup untuk menjaga
pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI ekslusif sejak bayi
berwarna kekuningan yang keluar dari hari pertama sampai hari ke tiga ibu
1
2
yang lebih kecil terhadap berbagai penyakit infeksi, seperti diare, infeksi
saluran napas, infeksi telinga, pneumonia, dan infeksi saluran kemih. Selain
itu pula dapat mengurangi resiko terhadap kejadian obesitas, alergi ataupun
2018, cakupan ASI eksklusif pada bayi dibawah 6 bulan adalah 41% dan
ditargetkan mencapai 70% pada tahun 2030. Standar pertumbuhan anak yang
Indonesia sebesar 80%, namun hal itu belum tercapai sampai saat ini.
proses mulai menyusu pada anak umur 0-23 bulan adalah pada 1-6 jam
(35,2%). Proses mulai menyusu pada satu jam pertama setelah lahir atau IMD
ASI eksklsuif dengan nilai presentase (23,18%) tidak mencapai target Renstra
keluarnya ASI yang menjadi salah satu penyebab seseorang tidak dapat
menyusu, bayi sering menangis atau rewel, menyusu lebih lama dari
frekuensi biasanya, ingin selalu minum ASI dengan waktu yang cukup
pendek, tinja bayi keras dan payudara terasa membesar. Kecukupan dapat
dinilai dari penambahan berat badan bayi secara teratur, frekuensi BAK
paling sedikit 6 kali sehari, frekuensi BAB 6 sampai 8 kali dalam 24 jam
2018) ada pengaruh yang signifikan pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu
post partum di BPM Meli Rosita Palembang Tahun 2018 dengan nilai p value
keluar dari saluran produksi ASI dan mengalir siap untuk dihisap oleh bayi.
Sehingga kemungkinan jika ibu memiliki pikiran, perasaan dan emosi yang
Namlea Kabupaten Buru jumlah ibu post partum pada Tahun 2019 adalah
475, ibu post partu, pada tahun 2020 triwulan II 290 dan pada bulan
observasi yang dilakukan pada tanggal 9-13 Juli 2020 data menunjukan
bahwa pada 4 orang pasien mengalami kesulitan dalam menyusui karena ASI
tidak keluar yang menyebabkan ibu mengalami bendungan ASI, dan bayi
dengan salah satu bidan yang bertugas di Puskesmas Namlea bahwa bidan
pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum Ibu di
yang disusun oleh peneliti yaitu : “Apakah ada pengaruh pijat oksitosin
terhadap produksi ASI (Air Susu Ibu) pada ibu post partum di Wilayah Kerja
produksi ASI (Air Susu Ibu) pada ibu post partum di Wilayah Kerja
ASI (Air Susu Ibu) pada ibu post partum di Wilayah Kerja
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Puskesmas
ibu post partum untuk pemenuhan produksi ASI (Air Susu Ibu).
pijat oksitosin terhadap produksi ASI (Air Susu Ibu) pada ibu
Kabupaten Buru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
(Wahyuni, 2018)
ikat elastis yang terdapat dalam kedua bentuk yaitu, sirkuler dan
(Wahyuni, 2018).
11
endokrin dan terjadi ketika ibu ingin menyusui ataupun tidak, fase
kimiawi yang bertindak atas kemauan sendiri), atau atas control local
(Wahyuni, 2018)
saying antara ibu dan bayi). Lactogenesis III dimulai 30-40 jam
payudara oleh bayi yang baru lahir dan oleh ibu yang
merupakan nutrisi yang paling ideal bagi bayi. Volume saat yang
(Wahyuni, 2018).
waktu menyusu. Pada awal menyusui, susu ini kaya akan protein,
merupakan 98% dari seluruh lemak ASI. ASI terdiri dari asam
otak dan mata, serta saraf dan system vasikuler. Tetapi lemak
kadar zat besi dalam ASI yang terikat oleh laktoferin, yang
oleh ibu
saluran pencernaan
1. Bagi Ibu
bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu, ibu akan merasa
2. Bagi Bayi
a. Mengandung antibody
baik
g. Meningkatkan kecerdasan
1. Makanan
protein, lemak, vitamin dan mineral yang cukup selain itu ibu
dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-12 gelas per hari.
daun bawang
yang selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan
ASI yang baik harus dalam keadaan tenang (Rini & Kumala,
2017).
dan durasi ASI, contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah
4. Perawatan Payudara
5. Anatomi Payudara
papilla mammae atau putting susu ibu (Rini & Kumala, 2017).
6. Faktor Fisiologi
7. Pola Istirahat
ASI. Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI
optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama
mengisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir
normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah
badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ (Rini &
Kumala, 2017).
Tanda bayi cukup ASI usia 0-6 bulan, dapat dinilai kecukupan ASI bila
1. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal
3. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari.
7. Pertumbuhan berat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi
9. Bayi kelihatan puas, sewaktu waktu saat lapar bangun dan tidur
dengan cukup.
7. Tidak terjadi rasa nyeri atau lecet dan bendungan dalam payudara.
11. Setelah menyusu bayi akan tidur atau tenang selama 3-4 jam.
12. Bayi buang air kecil sekitar 8 kali sehari dan warna urine kuning
13. Berat badan bayi naik antara 140-200 gram dalam 1 minggu (Rini
sebagai berikut :
(flaky).
retak atau luka, maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Ibu dapat terus memberikan ASI nya pada keadaan luka tidak
begitu sakit.
b. Olesi putting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-
karena nyeri.
2. Payudara Bengkak
payudara, payudara pnas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar dan
diperiksa atau diisap ASI tidak keluar. Badan bisa demam setelah
a. Menyusui dini
payudara)
arah tengah)
(Wahyuni, 2018).
suhu tubuh meningkat. Didalam terasa ada masa padat (lump), dan
diluarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas
karena milk stosis dan non infection mastitis dan yang telah
dokter)
penghilang nyeri
(Wahyuni, 2018).
Post partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
(Wahyuningsih, 2019).
32
busuk, tidak demam, ibu cukup mendapat makanan dan cairan serta
2019).
2. Ambulasi
tidur dalam 24-48 jam post partum. Hal ini dilakukan bertahap.
3. Eliminasi
jika kandung kemih penuh atau lebih dari 8 jam belum berkemih
d. Ibu post partum diharapkan bias defekasi atau buang air besar
(BAB) setelah hari kedua post partum, jika hari ketiga belum
2018).
4. Kebersihan Diri
infeksi. Oleh karena itu kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur dan
1. Uterus
2. Lochea
Yaitu cairan atau secret berasal dari kavum uteri dan vagina
d. Lokhea alba berwarna putih terdiri dari atas leukosit dan sel-sel
(Wahyuni, 2018).
3. Endometrium
4. Serviks
(Wahyuni, 2018).
2018).
37
6. Sistem Muskuloskeletal
timbul menstruasi.
a. Suhu tubuh saat post partum dapat naik kurang lebih 0,5o C,
otot rectus abdomen makin terpisah dan linea alba makin malur ke
samping dan menjadi sangat tipis, pemisahan otot ini disebut diatatis
(Wahyuni, 2018).
belakang mulai dari nervus ke lima sampai enam scapula yang akan
39
(Wahyuni, 2018).
1. Meja
2. Kursi
6. Waslap 2 buah
7. Baby oil
9. Kassa
1. Pra Interaksi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Orientasi
a. Memberikan salam
keluarga
oksitosin
3. Kerja
kassa yang telah dibasahi air hangat, tarik putting susu ibu
4. Terminasi
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
menunjukan
bahwa t nilai
9,22 > t table
3,84 dengan
demikian Ho
ditolak dan H1
diterima
disimpulkan
bahwa ada
perbedaan
produksi ASI
(air susu ibu)
pre-test dan
post-test
dilakukan
tindakan pijat
oksitosin
persamaan dari peneliti sebelumnya dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti
sendiri.
1. Perbedaan
dua variabel.
2. Persamaan
KERANGKA KONSEP
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Garis Pengaruh
: Variabel Independen
apakah pijat oksitosin efektif terhadap produksi ASI (Air Susu Ibu) yang
Kabupaten Buru.
46
47
dari sebuah penelitian. Hipotesis dibuat berdasarkan teori, atau studi empiris
Kabupaten Buru.
Kabupaten Buru.
BAB IV
METODE PENELITIAN
2015).
kelompok subjek. Dalam rancangan ini, tidak ada kelompok control, tetapi
48
49
post partum dari bulan September sampai bulan Oktober adalah 52.
Hatmawan, 2020).
(Tarjo, 2019).
50
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
palatoskizis, labiopalatoskizis)
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
2019).
(Endra, 2017)
kueisoner yang berisi wawancara pada ibu post partum di Wilayah Kerja
melakukan penelitian.
Buru.
peneliti.
tindakan.
terkumpul.
2. Coding
3. Entri Data
4. Analiting
5. Cleaning
normal maka uji yang dipakai menggunakan uji paired sampel t-test
pijat oksitosin terhadap produksi ASI dan uji alternatifnya memakai uji
subjek tidak boleh bertentangan dengan etika. Oleh karena itu, setiap
dengan etika. Oleh karena itu setiap penelitian yang menggunakan subjek
(Nursalam, 2015).
dikumpulkannya(Nursalam,2015).
BAB V
luas wilayah kecamatan Namlea terdiri dari 6 Desa yaitu Desa Namlea, Desa
Ubung, Desa Lala, Desa Karang Jaya, Desa Batuboy dan Desa Siahoni,
Semua murid dan siswa di semua sarana pendidikan dasar dan lanjutan adalan
Negeri Sipil), 18 pegawai tidak tetap, dan 15 pegawai sukarela. Ada beberapa
58
59
5.2 Hasil
persalinan yang mengalami ASI (Air Susu Ibu) tidak keluar. Peneliti hanya
1. Karakteristik Responden
berikut :
Umur
19-25 6 40,0
25-30 5 33,3
30-35 3 20,0
>40 1 6,7
Total 15 100,0
Paritas 6 40,0
Primipara 6 40,0
Multipara 3 20,0
Grandemultipara
Total 15 100,0
Pekerjaan 6 40,0
PNS 5 33,3
Wiraswasta 4 26,7
IRT
Total 15 100,0
60
Pendidikan
SMP 2 13,3
SMA 6 40,0
DIII 2 13,3
S1 5 33,3
Total 15 100,0
Perawatan Payudara
YA 4 26,7
TIDAK 11 73,3
Total 15 100,0
Obat Pelancar ASI
YA 15 100,0
TIDAK
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 5.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa
Total 15 100,0
61
sampel (n<50) maka uji normalitas data yang digunakan adalah uji
atau nilai probabilitas <0.05, distribusi data tidak normal dan nilai
menggunakan Shapiro Wilk diperoleh nilai p value untuk nilai pre test
0,224 dan nilai p value post tes 0,026. Dengan nilai mean pre test 7,07
dan nilai mean post test 11,87. Hasil uji normalitas menunjukan data
tidak berdistribusi normal, maka uji yang digunakan yaitu uji non
oksitosin.
5.3 Pembahasan
Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu 15 ibu post
partum yang mengalami kesulitan menyusui dikarenakan ASI (air susu ibu)
tidak keluar sehingga anak menjadi rewel. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan produksi ASI (air susu ibu) yang
signifikan pada ibu post partum yang sudah dilakukan tindakan pijat
ASI tidak keluar adalah kondisi tidak diproduksinya ASI atau sedikitnya
produksi ASI. Hal ini disebabkan pengaruh hormone oksitosin yang kurang
menyusu, bayi sering menangis atau rewel, menyusu lebih lama dari
frekuensi biasanya, ingin selalu minum ASI dengan waktu yang cukup
pendek, tinja bayi keras dan payudara terasa membesar. Kecukupan dapat
dinilai dari penambahan berat badan bayi secara teratur, frekuensi BAK
paling sedikit 6 kali sehari, frekuensi BAB 6 sampai 8 kali dalam 24 jam
dalam (Hanum, et al 2015) pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk
mengatasi ketidak cukupnya ASI (air susu ibu). Pijat oksitosin adalah
hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI (air susu ibu)
pun keluar.
64
yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas ASI (air
susu ibu), yaitu pemijatan punggung. Pemijatan punggung ini berguna untuk
Menurut Lowdermik, Perry & Bobak dalam (Asih, Yusari 2017) pijat
(air susu ibu). Pijat oksitosin adalah adalah pemijatan pada sepanjang tulang
peningkatan rasa nyaman dan rileks pada saat diberikan pijat oksitosin yang
merangsang pengeluaran ASI (air susu ibu) pada ibu post partum sehingga
produksi ASI (air susu ibu). Selain itu pijat oksitosin juga memiliki manfaat
percaya diri, membantu ibu post partum agar mempunyai pikiran dan
Penelitian serupa juga dilakukan oleh (Italia & Yanti, 2019) yang
susu ibu) pada ibu post partum. Hal ini karena dengan melakukan pijat
penyumbatan saluran ASI (air susu ibu). Dengan melakukan pijat oksitosin
secara rutin pada ibu post partum makan akan melancarkan produksi ASI (air
Pada ibu yang pertama kali hamil sehingga belum berpengalaman dalam
pemberian ASI (air susu ibu) dan memungkinkan ibu tidak mengetahui hal-
Hal ini juga sejalan dengan (Nurhayati, 2018) di BPM Hj. Umamah,
Amd.Keb didapatkan bahwa pijat oksitosin dapat membantu ibu post partum
ibu post partum yang tidak melakukan pijat oksitosin. Hasil penelitian
menunjukan bahwa jumlah produksi ASI pada ibu yang melakukan pijat
produksi ASI ibu yang tidak melakukan pijat oksitosin 57,50 ml dengan
Menurut peneliti pijat oksitsin yang dilakukan pada saat pagi dan sore
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit, dan bayi tidak
mengalami penurunan berat badan, tidak rewel dan semakin sehat. Selain itu
pijat oksitosin juga memiliki manfaat yang lain seperti menenangkan dan
postpartum agar mempunyai pikiran dan perasaan yang baik tentang bayinya.
Dan juga status gizi ibu akan mempengaruhi produksi ASI apabila makanan
yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan teratur, maka produksi ASI
5.4 Keterbatasan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
pijat oksitosin terhadap produksi ASI (air susu ibu) pada ibu post partum di
tindakan pijat oksitosin terhadap produksi ASI (air susu ibu) pada ibu post
2. Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI (air susu ibu) pada
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Ibu Inpartu
67
68
dengan pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI (Air Susu Ibu)
Buru.
DAFTAR PUSTAKA
Hormat Saya
Tanggal Pengisian :
Identitas Partisipan :
1. No. Partisipan :
2. Inisial Responden :
3. Umur
a. 19-25 Tahun
b. 26-30 Tahun
c. 31-36 Tahun
d. >36 Tahun
4. Pendidikan Formal Terakhir
a. SMP
b. SMA
c. DIII
d. S1
5. Pekerjaan
a. PNS
b. Wiraswasta
c. IRT
6. Paritas
a. Primipara
b. Multipara
c. Grandemultipara
7. Melakukan Perawatan Payudara
a. Ya
b. Tidak
8. Mengkonsumsi Obat Pelancar ASI
a. Ya
b. Tidak
Lampiran III
LEMBAR KUESIONER
A. Data Demografi
No. responden :
12 Bayi buang air kecil sekitar 8 kali sehari dan warna urine
kuning pucat seperti jerami
Keterangan :
Lancar 76-100%
INFORMED CONSENT
No. Responden :
Inisial Responden :
Umur :
Alamat :
Responden Peneliti
No
Partisipa Inisial Parita Perawatan
n Responden Umur Pendidikan Pekerjaan s Payudara Obat Pelancar
P1 Ny I 1 4 1 1 1 2
P2 Ny N 1 4 3 2 2 2
P3 Ny E 3 2 3 2 2 2
P4 Ny W 4 1 2 3 1 2
P5 Ny N 1 2 2 1 2 2
P6 Ny A 1 2 3 1 2 2
P7 Ny S 2 4 1 2 2 2
P8 Ny D 2 3 1 2 2 2
P9 Ny S 3 1 2 3 1 2
P10 Ny Y 2 2 2 2 2 2
P11 Ny E 1 2 3 1 2 2
P12 Ny F 2 4 1 2 2 2
P13 Ny S 2 4 1 1 2 2
P14 Ny E 1 2 2 1 2 2
P15 Ny R 3 3 1 3 1 2
Keterangan :
1. Umur
a. 19-25
b. 26-30
c. 31-35
d. > 36
2. Pendidikan
a. SMP
b. SMA
c. DIII
d. S1
3. Pekerjaan
a. PNS
b. IRT
c. Wiraswasta
4. Paritas
a. Primipara
b. Multipara
c. Grandemultipara
5. Perawatan payudara
a. Ya
b. Tidak
6. Obat pelancar
a. Ya
b. Tidak
Lampiran VIII
Hasil Uji Normalitas
Cases
Descriptives
Median 7,00
Variance 1,781
Minimum 5
Maximum 10
Range 5
Interquartile Range 2
Median 12,00
Variance 1,124
Minimum 10
Maximum 13
Range 3
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Ranks
Ties 0c
Total 15
Test Statisticsa
Z -3.468b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Dokumentasi Penelitian
1. Inisial Responden : Ny I
No Tlp : 085756211260
Alamat : Bandar Angin
2. Inisial Responden : Ny N
No Tlp : 082248554261
Alamat : Dervas
3. Inisial Responden : Ny E
No Tlp : 08134311310
Alamat : Dervas
4. Inisial Responden : Ny W
No Tlp : 081220261418
Alamat : Karang Jaya
5. Inisial Responden : Ny N
No Tlp : 081344290564
Alamat : Jiku Besar
6. Inisial Responden : Ny A
No Tlp : 082124348070
Alamat : Pohon Durian
7. Inisial Responden : Ny S
No Tlp : 085254254436
Alamat : Jiku Besar
8. Inisial Responden : Ny D
No Tlp : 085244478308
Alamat : Nametek
9. Inisial Responden : Ny S
No Tlp : 081240933273
Alamat : Jiku Besar
Kampong Baru
Kepada Yth,
Kepala Puskesmas Namlea
Di
Tempat
Ketua LPPM
STIKes Maluku Husada
Yang Terhormat
Kepala Kesbangpol Dan Linmas Pemda Kab. Buru
Di, _
Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya ujian seminar Proposal Skripsi sebagai penjabaran Tri
Dharma Perguruan Tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada, maka
Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan dituntut untuk melaksanakan Penelitian dalam rangka
menyelesaikan studi akhir Program berupa Penyusunan Skripsi. Untuk itu kami mohon kesediaan
untuk memberikan izin Melakukan Penelitian Pada wilyah kerja pemda Kab. Buru
Kepada:
Nama : Upik Zulfia Alu
NPM : 1420118186
Program Studi : Keperawatan
Judul Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI (air susu
ibu) Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas
Namlea Kabupaten Buru.
Lokasi Penelitian
Puskesmas Namlea Buru
Waktu Penelitian : 26 September – 26 Oktober 2020
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan Atas bantuan dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
Mengetahui
an.Ketua
Wakil Ketua I (Bagian Ka. LPPM
Akademik) STIKes Maluku
Husada
Risman Tunny,
Wiwi Rumaolat,
S.Farm.,M.Farm.,Apt S.Pd.,M.Si.Med
NIDN. 1212068201 NIDN. 1230118201
Tembusan :