Anda di halaman 1dari 7

Biofarmasi 4 (1): 34-40, Pebruari 2006, ISSN: 1693-2242 DOI: 10.

13057/biofar/f040107
© 2006 Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta

REVIEW: Senyawa Bioaktif Penghambat Sistem Quorum Sensing


pada Bakteri Gram Negatif

Bioactive compound that inhabit quorum sensing system in gram negative


bacteria

NUR AINI, AHMAD DWI SETYAWAN♥


Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta 57126
Korespondensi: Jl. Ir. Sutami 36a Surakarta 57126. Tel. & Fax.: +62-271-663375. e-mail: unsjournals@yahoo.com

Diterima: 27 Desember 2005. Disetujui: 2 Pebruari 2006.

Abstract. Bacteria communicate using chemical signaling molecules as words. They release, detect, and respond to the
accumulation of these molecules, which are called autoinducers. Detection of autoinducers allows bacteria to distinguish
between low and high cell population density, and to control gene expression in response to changes the cell number.
This process is termed quorum sensing. Many bacterial behaviors are regulated by quorum sensing, including virulence
factors on Gram-negative bacteria. Quorum sensing is a novel target for antimicrobial therapies. Many eukaryotes
including plants, fungus, and animals produce molecules that can interfere bacteria communication, such as halogen
furanone from alga Delisea pulchra, N- (heptylsulfanylacetyl)-L-homoserine-lactone from Allium sativum, and flustramine
from bryozoan Flustra foliacea.

Key words: quorum sensing, inhibitors, bioactive compounds.

PENDAHULUAN yang mampu berinteraksi dengan komunikasi


interseluler bakteri (Peter et al., 2003). Berdasarkan
Sistem quorum sensing merupakan sistem penelitian Allison et al. (2005), telah teridentifikasi
komunikasi interseluler pada suatu populasi bakteri sejumlah tumbuhan yang mampu mengontrol
dengan menggunakan autoinducer atau molekul sistem quorum sensing, sehingga dapat dijadikan
sinyal sebagai bahasa. Konsentrasi autoinducer di sebagai alternatif cara pencegahan infeksi kronis
lingkungan sebanding dengan jumlah bakteri yang yang merusak tanpa menggunakan agen yang
ada. Dengan mendeteksi autoinducer, suatu bakteri menghambat pertumbuhan seperti antibiotik,
mampu mengetahui keberadaan bakteri lain di disinfektan yang dapat menyebabkan resistensi
lingkungannya (Taga dan Bassler, 2003). Selain mikroorganisme.
sebagai alat komunikasi, sistem quorum sensing
juga mengontrol perilaku tertentu dari bakteri
melalui pengubahan ekspresi gen oleh molekul SISTEM QUORUM SENSING
sinyal. Perilaku bakteri yang diatur oleh sistem
quorum sensing antara lain: bioluminescen, sekresi Sistem quorum sensing ditemukan pertama kali
virulensi, sporulasi, konjugasi, pembentukan dalam mengontrol ekspresi bioluminescen pada
biofilm, dan produksi pigmen (Taga dan Bassler, Vibrio fischeri dengan molekul sinyal N- (3-oxo-
2003). Hexanoyl)-Homoserine-Lactone, protein
Banyak bakteri yang menggunakan quorum regulatornya berupa LuxI dan LuxR (Parsek dan
sensing dalam mengontrol virulensinya terhadap Greenberg, 1997., Suga dan Smith, 2003). Sistem
organisme lain, sehingga quorum sensing quorum sensing merupakan kemampuan bakteri
merupakan target untuk agen kemoterapeutik untuk berkomunikasi dan mengatur perilakunya
(Rasch et al, 2004). Menurut Keivit dan Iglewski melalui molekul sinyal. Dengan sistem quorum
(2000), bakteri gram negatif yang virulen dapat sensing, bakteri mampu memonitor kehadiran
dijadikan nonpatogen dengan menghambat sistem bakteri lain di sekitarnya dengan memproduksi dan
quorum sensingnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai merespon molekul sinyal yang dikenal dengan
cara pencegahan infeksi kronis yang merusak tanpa autoinducer. Konsentrasi autoinducer sebanding
menggunakan agen yang menghambat dengan jumlah bakteri yang ada. Jadi dengan
pertumbuhan seperti antibiotik, disinfektan yang mendeteksi autoinducer, bakteri mampu
dapat menyebabkan resistensi organisme. mengetahui keberadaan bakteri di sekitarnya (Taga
Bermacam-macam organisme eukariot termasuk dan Bassler, 2003). Autoinducer direspon melalui
tumbuhan, fungi dan hewan mengeluarkan senyawa perubahan ekspresi gen sehingga membentuk
AINI dan SETYAWAN – Senyawa bioaktif penghambat sistem Quorum Sensing 35

perilaku tertentu, misalnya: Produksi enzim


ekstraseluler pada Pseudomonas aeruginosa dan
Erwinia carotovora (Jones et al., 1993),
bioluminescen pada Vibrio fischeri dan Vibrio
harveyi (Bassler et al., 1993), produksi antibiotik
pada E. carotovora (Bainton et al., 1992) dan
pembentukan biofilm pada P. aeruginosa (Davies et
al., 1998). Menurut Eberl (1999) molekul sinyal AHL
Gambar 2. Contoh molekul sinyal: C4-HSL – molekul
berfungsi ekologis yaitu untuk berinteraksi dengan sinyal pada bakteri Aeromonas hydrophila.
populasi bakteri lain atau dengan inang eukariotik.
Sistem quorum sensing pada bakteri dibedakan Pada bakteri gram negatif, sistem quorum
menjadi 2 macam yaitu: gram positif oligopeptida sensing berkaitan dengan asosiasinya dengan inang,
dan gram negatif lux IR. (i) Gram positif termasuk metabolit sekunder dan produksi faktor
oligopeptida. Pada bakteri gram negatif molekul virulen (Finch et al., 1998).
sinyalnya adalah oligopeptida. Prekursor peptida
disintesis, diproses dan dimodifikasi menjadi Tabel 1. Berbagai molekul sinyal bakteri gram negatif
molekul oligopeptida yang matang, kemudian (Voloshin dan Kaprelyant, 2004).
dikeluarkan melalui kompleks transport ATP binding
cassette. Konsentrasi autoinducer meningkat No Spesies bakteri Molekul sinyal
Perilaku yang
sejalan dengan pertambahan jumlah sel. Pada diatur
konsentrasi tinggi, autoinducer dapat dideteksi oleh 1 Agrobacterium N- (3- konjugasi
sensor kinase. Informasi ini dikirim ke dalam sel tumefaciens oxooctanoyl)-
Homoserine
melalui fosforilasi, dan berhenti pada perubahan
Lactone
yang sesuai untuk ekspresi gen target ( Taga dan 2 Erwinia carotovora N- (3- Sintesis
Bassler, 2003). (ii) Gram negatif Lux IR. LuxI oxohexanoyl)- antibiotik
merupakan protein yang mengkatalis pembentukan Homoserine karbapenem
autoinducer AHL (Acyl Homoserine Lactone) yang Lactone
tersebar ke dalam dan keluar sel. LuxR adalah tipe 3 Pseudomonas N- (3- Produksi enzim
protein yang berikatan dengan autoinducer yang aeruginosa oxododecanoyl)- yang virulen,
spesifik ketika konsentrasi autoinducer mencapai Homoserine pembentukan
Lactone biofilm
tingkat tertentu. Ikatan antara LuxR dengan AHL
4 Vibrio fischeri N- (3- bioluminescen
akan mengenali sekuen DNA tertentu sehingga oxohexanoyl)-
mengaktifkan transkripsi dari sekuen gen tersebut Homoserine
(Gambar 1) (Taga dan Bassler, 2003). Masing- Lactone
masing bakteri mempunyai molekul sinyal dan 5 Vibrio harveyi N- (3- bioluminescen
protein regulator yang spesifik (Tabel 1) (Hentzer hydroxytanoyl)-
dan Givskov, 2003). Homoserine
Lactone
6 Erwinia stewartii N- (3- Sintesis
oxooctanoyl)- eksopolisakarida
Homoserine
Lactone
7 Ersinia N- (3- motilitas
pseudotuberculosis oxooctanoyl)-
Homoserine
Lactone
8 Pseudomonas N- (3-Hexanoyl)- Produksi
aureofaciens Homoserine antibiotilk
Lactone phenazin
9 Pseudomonas Alkyl oxybenzen hipometabolisme
carboxydoflava
10 Aeromonas N-Butanoyl-L- Produksi enzim
hydrophila Homoserine eksoprotease
Lactone
Gen target

MEKANISME PENGHAMBATAN SISTEM


QUORUM SENSING BAKTERI GRAM NEGATIF
Gambar 1. Sistem quorum sensing Lux IR pada bakteri
gram negatif. Protein Lux I mengkatalis pembentukan
molekul autoinducer (pentagon hijau). Autoinducer Banyak bakteri yang menggunakan quorum
berdifusi secara bebas melewati membran sel dan sensing dalam mengontrol virulensinya terhadap
berakumulasi. Pada konsentrasi autoinducer tinggi, protein organisme lain, sehingga quorum sensing
LuxR akan berikatan dengan autoinducer . Ikatan antara merupakan target baru untuk agen kemoterapeutik
autoinducer dengan LuxR ini akan mengaktifkan (Rasch et al, 2004). Menurut Keivit dan Iglewski
transkripsi gen target (Schauder dan Bassler, 2001). (2000), bakteri gram negatif yang virulen dapat
36 Biofarmasi 4 (1): 34-40, Pebruari 2006

dijadikan nonpatogen dengan cara menghambat antagonis yang mampu bersaing atau bercampur
sistem quorum sensingnya. Hal ini dapat dijadikan dengan sinyal AHL asli untuk berikatan dengan
sebagai cara pencegahan infeksi kronis yang reseptor LuxR. Inhibitor kompetitif strukturnya mirip
merusak tanpa menggunakan agen yang dengan molekul sinyal AHL sehingga berikatan dan
menghambat pertumbuhan seperti antibiotik, mengambil tempat berikatan AHL tetapi gagal untuk
disinfektan yang dapat menyebabkan resistensi mengaktifkan LuxR. Inhibitor nonkompetitif
organisme. mempunyai struktur kurang mirip atau tidak mirip
Pada bakteri gram negatif, sistem quorum dengan molekul sinyal AHL, molekul ini mengikat
sensingnya menggunakan molekul sinyal AHL, maka pada sisi yang berbeda pada protein reseptor.
beberapa cara yang dapat mengganggu sistem (Hentzer dan Givskov, 2003).
quorum sensing adalah: (i) penghambatan
pembentukan sinyal AHL, (ii) penghambatan
penyebaran sinyal AHL, dsan (iii) penghambatan
penerimaan sinyal AHL (Gambar 3).

Penghambatan Pembentukan Sinyal AHL


Pembentukan AHL dikatalis oleh protein LuxI.
Prosesnya meliputi mekanisme reaksi yang
berurutan yang menggunakan S-Adenosyl
Methionine (SAM) sebagai donor asam amino untuk
pembentukan cincin homoserine lactone, dan Acyl
Carrier Protein (ACP) sebagai precursor untuk rantai
acyl dari molekul sinyal AHL. Beberapa analog SAM
seperti S-adenosylhomosistein, S-adenosylcysteine,
dan sinefungin dapat digunakan sebagai inhibitor
pembentukan AHL yang dikatalis oleh protein RhlI
pada Pseudomonas aeruginosa (Hentzer dan
Givskov, 2003). Antibiotik yang termasuk dalam
macrolide antibiotic mampu menekan sintesis AHL
pada P. aeruginosa ketika diberikan pada Gambar 3. Penghambatan sistem quorum sensing pada
konsentrasi penghambatan di bawah minimal Pseudomonas aeruginosaa. Protein regulator LasI pada P.
(Hentzer dan Givskov, 2003). Aeroginiosa menggunakan S-adenosyl methionine (SAM)
dan acyl-ACP dalam sintesis 3O-C12-HSL. B. Pengikatan
AHLs analog pada LasR akan mencegah pengaktifan faktor
Penghambatan Penyebaran Sinyal AHL
transkripsi. C. Antibodi khusus mengikat AHLs saat
Komunikasi antar sel bakteri dapat dihambat disekresikan ke lingkungan sehingga mencegah masuknya
oleh adanya penurunan konsentrasi molekul sinyal kembali AHLs ke dalam sel bakteri. D. Proses laktonasi
yang aktif di lingkungan. Kerusakan AHL dapat akan mendegradasi AHLs saat disekresikan ke lingkungan
terjadi secara nonenzimatik, misalnya molekul dan mencegah AHLs mengikat protein regulator LasR. E.
sinyal AHL dapat dihidrolisis pada pH tinggi. Penargetan ekspresi substrat LastI akan mencegah
Beberapa bakteri mampu mendegradasi molekul produksi 3O-Cl2-HSL. F. Senyawa obat diketahui dapat
sinyal AHL secara spesifik. Dong et al. (2002) menghambat berbagai faktor yang mengontrol ekspresi
LasI dan LastR. G. Antisens spesifik oligonukleotida
menemukan bahwa AiiA, enzim yang diproduksi
(oligos) dapat berpasangan dengan RNA LasR dan LasI
oleh bakteri Bacillus sp dapat mempercepat reaksi serta menghambat translasi gen yang pada akhirnya
hidrolisis molekul AHL. Ekspresi dari gen AiiA pada menurunkan produksi protein (Hentzer dan Givskov,
Erwinia carotovora, bakteri patogen pada tanaman 2003).
menunjukkan penurunan pelepasan sinyal AHL,
menurunkan aktivitas enzim pektolitik ekstraseluler
dan melemahkan gejala infeksinya pada tanaman SENYAWA BIOAKTIF TUMBUHAN PENGHAMBAT
(Hentzer dan Givskov, 2003). SISTEM QUORUM SENSING
AHL merupakan suatu senyawa ekstraseluler,
sehingga dapat dijadikan sebagai target inaktivasi Beberapa tumbuhan telah diketahui dapat
dan destruksi. Suatu antibody khusus dapat menghambat sistem quorum sensing, sehingga
mengikat dan mencegah aktivitas N- (3- dapat dijadikan sebagai cara pencegahan infeksi
oxododecanoyl)-L-Homoserine-Lactone atau 3O-C12- kronis tang merusak tanpa menggunakan agen
HSL pada Pseudomonas aeruginosa. Pengetahuan yang menyebabkan resistensi mikroorganisme
ini dapat dijadikan dasar untuk mencari agen (Allison et al., 2005). Tumbuhan yang mampu
kemoterapeutik yang dapat engikat dan mencegah menghambat sistem quorum sensing antara lain:
molekul sinyal yang mengaktifkan faktor transkripsi Delisea pulchra dan Allium sativum Linn. Pada
gen target (Smith dan Iglewski, 2003). bagian berikut dibahas sistem quorum sensing pada
kedua tumbuhan tersebut sebagai contoh kasus
Penghambatan penerimaan sinyal AHL pada dunia tumbuhan.
Penghambatan penghantaran molekul sinyal
quorum sensing dapat dilakukan oleh molekul
AINI dan SETYAWAN – Senyawa bioaktif penghambat sistem Quorum Sensing 37

Delisea pulchra faktor virulensi dan patogenitas Pseudomonas


Delisea pulchra merupakan makroalga laut dari aeruginosa (Hentzer dan Givskov, 2003). Halogen
Australia. Termasuk ke dalam kelompok alga furanon mampu memodulasi konsentrasi seluler dari
merah. Alga ini menghasilkan halogen furanon yang protein LuxR yang bertanggung jawab menerima
menunjukkan aktivitas terhadap bakteri yang cukup AHL pada Vibrio fischeri (Manefield, 2002).
kuat seperti anti pembusukan dan antimikrobia (De Berdasarkan penelitian Hentzer et al. (2002),
Nys et al., 1993; Hentzer et al., 2002; Kazlauskas halogen furanon mampu berinteraksi dengan
et al., 1977). Senyawa furanon D. pulchra terdiri komunikasi antar sel pada P. aeruginosa. Furanon
dari struktur cincin furan dengan rantai acyl pada ini mengurangi ekspresi gen yang dikontrol quorum
posisi C3 dan substitusi bromin pada posisi C4, sensing, tetapi tidak mempengaruhi sintesis protein
sedangkan pada posisi C5 mempunyai rantai dan pertumbuhan. Halogen furanon mengurangi
samping yang bermacam-macam dan bersifat produksi factor virulensi dan pembentukan bifilm
halogen seperti bromin. Iodine, dan chloride pada P.aeruginosa tersebut (Hentzer et al., 2002).
(Schauer, 1978). Delisea pulchra menghasilkan 30 Sedangkan penelitian Manefield et al. (1999)
jenis senyawa halogen furanon yang disimpan pada furanon mampu menghambat AHL yang mengatur
permukaan talus dengan konsentrasi 1-100 ng/cm2. bioluminescen Vibrio fischeri, factor virulensi pada
Furanon pada permukaan talus ini berhubungan Vibrio harveyi, P. aeruginosa, dan Erwinia
dengan kolonisasi bakteri laut (Maximilien, 1998). carotovora.
Delisea pulchra mempunyai metabolit sekunder, Senyawa furanon ini juga terdapat secara alami
halogen furanon ( (z)-5 (bromomethylene-Furan-2 sebagai di alam sebagai pheromone, flavour
(5H)-one) (Gambar 4) yang mampu mnghambat compound , dan metabolit sekunder (Martinelli et al,
sistem quorum sensing (Lonn, 2005). Halogen 2004). Butenolids (2 (5H)-Furanon) telah diisolasi
furanon ini mempunyai struktur kimia mirip dengan dari Streptomyces sp. atau dari Hortonia sp.
molekul sinyal Acyl-Homoserine-Lactone (AHL) pada Furanon juga diproduksi oleh alga hijau, alga
bakteri gram negatif sehingga bersaing dengan merah, dan alga coklat, sponge, fungi,dan ascidian.
molekul sinyal AHL untuk berikatan dengan protein Pada kecoa jantan , furanon digunakan sebagai sex
regulator LuxR. Apabila yang halogen furanon pheromone. Furanon ini terdapat secara alami pada
berhasil berikatan dengan LuxR, maka LuxR gagal nanas dan strawberry dan membuat senyawa cita
mengaktifkan gen target (Hentzer dan Givskov, rasa pada keju dan wine (Martinelli et al, 2004;
2003). Hauck et al., 2003).
Senyawa furanon alami mempunyai efek yang
H kecil terhadap system quorum sensing P.
Br
aeruginosa sehingga furanon alami dimodifikasi
dengan proses sitesis kimia dan diskrining untuk
Br
meningkatkan efisiensinya (Hentzer and Givskov,
O
2003). Furanon sintetis misalnya C30 dan C56
berinteraksi dengan aksi AHL dan menghambat
O ekspresi gen yang dikontrol oleh system quorum
Gambar 4. Struktur halogen furanon ( (Z)-5 sensing pada P. aeruginosa secara in vivo. Furanon
(bromomethylene)-Furan-2 (5H)-one) sintetik secara signifikan menaikkan ketahanan
hidup mencit yang diiinfeksi dengan P. aeruginosa,
Halogen furanon yang mempunyai struktur yang sehingga mengurangi patologinya pada paru-paru
mirip dengan AHL dapat mencegah molekul sinyal mencit. Furanon sintetis C30 dan C56 berhasil
AHL pada Serratia liquefasciens untuk brikatan menekan transkripsi lasR-PlasB-gfp pada paru-paru
dengan protein regulator LuxR (Rassmusen et al., tikus (Wu et al., 2004).
2000). Furanon mengontrol transkripsi gen SwaA
dengan cara berkompetisi dengan molekul sinyal N- Allium sativum Linn.
Butanoyl-L-Homoserine-Lactone (C4-HSL) sehingga Allium sativum Linn. (bawang putih) termasuk
mengurangi produksi komponn aktif serrawetin W2 dalam familia liliacea (Tjitrosoepomo, 2002). Di
yang berperan enting untuk traslokasi permukaan beberapa negara, bawang putih dikenal dengan
dari sel yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa nama yang beragam, di antaranya: garlic (Inggis),
furanon berhubungan dengan komunikasi Vitlok (Swedia), thoam (Arab), ajo (Spanyol),
interspesies selama swarming dari kultur campuran, Commun (Perancis), dan Aglio (Italia). Sedangkan
dan bukan melalui pnghambatan sintesis di Indonesia, bawang putih mempunyai nama
autoinducer (Rassmusen et al., 2000). daerah yang sangat banyak, antara lain disebut
Selain pada S. liquefasciens, halgen furanon bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), bhabang
(brominated furanon) juga menghambat motilitas pote (Madura), Larun (Gayo), bawang hdanak
pada bakteri Proteus mirabilis (Gram et al., 1996). (Lampung). Dasun putih (Minang), Kasuna (Bali),
Di samping itu. Furanon tidak hanya manpu Langsuna (Sasak), ncuna (Bima), Kalfeofolen
mmpengaruhi komunikasi sel-sel bakteri dalam (Timor), bawang pulak (Tarakan) (Rukmana, 1995).
sau\tu spesies, namun juga antar species dalam Bawang putih merupakan tanaman herba
proses kolonisasi komunitas bakteri (Manefield et perrenial yang membentuk umbi lapis, tumbuh
al., 2002). Furanon juga dapat menghambat Acyl secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi
Homoserine Lactone yang mengkontrol produksi
38 Biofarmasi 4 (1): 34-40, Pebruari 2006

30-75 cm, mempunyai batang semu yang terdiri dibahas sistem quorum sensing pada hewan ini
dari pelepah-pelepah daun. Sedangkan batang yang sebagai contoh kasus pada dunia hewan.
sebenarnya berada di dalam tanah. Akar bawang
putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang Flustra foliacea
berjumlah banyak (Thomas, 1989). Umbi lapis Flustra foliacea merupakan Bryozoa laut, bersifat
bawang putih mengdanung lebih dari 100 metabolit foliaceus, termasuk ke dalam familia Flustridae,
sekunder yang secara biologi sangat beragam ordo Cheilostomatida (Connaughey dan Harlow,
(Challem, 1995; Manitto, 1981). Senyawa ini 1983). Merupakan invertebrta yang hidupnya
kebanyakan mengdanung belerang yang bersifat sesil, berasal dari perairan Kanda dan
bertanggung jawab atas asa, aroma, dan sifat-sifat tersebar di Laut Utara. Flustra foliacea mempunyai
farnakologi bawang putih (Ellmore dan Feklderg, senyawa bilogi aktif yaitu Brominated alkaloid
1994; Herbert, 1995). (senyawa 3) dan monoterpen (senyawa 50. Menurut
Berbagai penelitian yang telah dikembangkan Dyrinda (1985), ekstrak F. foliacea mempunyai efek
untuk mengeksplorasi aktivitas biologi umbi bawang toksik terhadap larva dari berbagai invertebrata
putih yang terkait dengan farmakologi antara lain lain, ikan, dan bakteri. Ekstrak F.
sebagai antidiabetes, anti hipertensi, anti kolesterol, foliaceamengandung senyawa yang mempunyai
anti antherosklerosis, antioksidan, anti agregasi sel aktivitas kuat melawan Bacillus subtilis, sedangkan
platelet, pemacu fibrinolisis, antimikrobia dan anti alkaloidnya mampu melawan bakteri gram negatif
kanker (Hernawan dan Setyawan, 2003). Persson et seperti Enterobacter cloacae, Eschericia coli,
al. (2005) mengemukakan bahwa Allium sativum Klebsiella pneimoniae, Proteus vulgaris, P.
mempunyai aktivitas sebagai penghambat sistem aeruginosa, Salmonella enterica, Serratia
quorum sensing. marcescens, dan juga melawan kandungan G+C
Berdasarkan penelitian Persson et al. (2005), yang rendah pada bakteri gram positif
Allium sativum mempunyai senyawa aktif yang Staphylococcus aureus dan S. epidermidis (Laycock
mampu menghambat sistem quorum sensing yang et al., 1986). Flustra foliacea juga mengandung
potensial yaitu N- (Heptylsulfanylacetyl)-L- flustramine (senyawa 12) yang aktif melawan
Homoserine-Lactone (Gambar 5). Dilihat dari Botrytis cinesea dan Rhizoctonia solani (Holst et al.,
struktur senyawa tersebut, dapat disimpulkan 1994). Flustra foliacea menghasilkan
bahwa ekanisme penghambatan quorum sensing Deformylflustrabromine yang bersifat sitotoksik
oleh Allium sativum ini melalui penghambatan pada sel kanker kolon manusia (Anonim., 2004)
kompetitif dengan regulator transkripsi LuxR dan Berdasarkan penelitian Peter et al. (1999)
lasR sehingga menghambta molekul sinyal untuk terdapat 12 senyawa metabolit sekunder pada F.
berikatan dengan LuxR sehingga gen target tidak foliacea (Gambar 6).
terekspresi.

Gambar 5. N- (heptylsulfanylacetyl)-L-homoserine-lactone.

Ekstrak bawang putih efektif menghambat


quorum sensing pada Pseudomonas aeuginosa.
Analisis genechip menunjukkan bahwa ekstrak
bawang putih secara spsifik berhubungan dengan
ekspresi quorum sensing yang mengontrol gen
penydani faktor virulen. Ekstrak bawang putih
mampu mnghambat pembentukan biofilm dan
patogenisitas dari Pseudomonas aeruginosa, dan
juga mngurangi toleransi biofilm P. aeruginosa
terhadap tobramisin. Selain itu juga mengurangi
virulnsi pada Caenorhabditis elegans (Rasmussen et
al., 2005).

SENYAWA BIOAKTIF HEWAN PENGHAMBAT


SISTEM QUORUM SENSING
Gambar 6. Senyawa metabolit sekunder F. foliacea.

Hewan-hewan tertentu juga mampu Dari kedua belas metabolit sekunder F. foliacea,
menghasilkan senyawa bioaktif yang mampu senyawa yang mampu berinteraksi dengan system
menghambat sistem quorum sensing pada mikrobia, komunikasi interseluler bakteri adalah senyawa
misalnya Flustra foliacea. Pada bagian berikut
AINI dan SETYAWAN – Senyawa bioaktif penghambat sistem Quorum Sensing 39

3,6,8,9 dan 10. Senyawa 8 dan 10 mempunyai Dwarjayn, S.A., R. de Nys, and P.D. STEinberg. 1999.
aktivitas antagonis AHL dan mempunyai Localization and surface quantification of secondary
kemampuan secara spesifik untuk menghambat AHL metabolites in the red algae Delisea pulchra. Marine
Biology 133: 727-736.
yang mengatur ekspresi gen. Senyawa 8 dan 10
Dyrynda, P.E.J. 1985. Functional alleochemistry in
bersifat antagonis dengan AHL pada Pseudomonas temperate waters; chemical defences of bryozoans. In
aeruginosa yang mengatur produksi enzim Nielsen, C. and G.P. Larwood. Bryozoa: Ordovician to
eksoprotease ekstraseluler pada P. aeruginosa Recent. Fredensborg, Ge.: Olsen and Olsen.
(Passador et al., 1993; Riedel et al., 2001). Eberl, L. 1999. N-Acyl homoserine lactone mediated genes
regulation in gram negative bacteria. Systematics and
Applied Microbiolgy 22 (4): 493-506.
Ellmore, G. and R. Feldberg. 1994. Allisin lyase localisation
PENUTUP in bundle sheaths of garlic clove (Allium sativum).
American Journals of Botany 81: 89-95.
Sistem quorum sensing merupakan sistem Finch, R.G., D.I. Pritchard, B.W.P. Williams, and G.S.A.B.
komunikasi interseluler bakteri yang juga mengatur Stewart. 1998. Quorum sensing: a novel target for anti
produksi faktor virulen dari bakteri gram negatif , infective therapy. Jurnal of Antimicrobiology
sehingga sistem quorum sensing ini dapat dijadikan Chemotherapy 42: 569-571.
Hauck, T, F. Bruhlmann, and W. Schwab. 2003.
sebagai target baru senyawa antimikrobia dengan
Foramation of 4-hydroxy-2,5-dimetil 3 (2H) furanon by
cara menghambat sistem quorum sensing ini. Zygosaccharomyces rouxii identification of an
Berbagai senyawa aktif mampu menghambat sistem intermediete. Applied and Environmental Microbiology
quorum sensing bakteri gram negatif, diantaranya 69 (7): 3911-3918.
halogen furanon dari alga Delisea pulchra, N- Hentzer, M. and M. Givskov. 2003. Pharmacological
(Heptylsulfanylacetyl)-L-Homoserine-Lactone dari inhibition of quorum sensing for the treatment of
Allium sativum, dan flustramine dari bryozoan chronic bacterial infection. Journal of Clinical
Flustra foliacea. Dengan ditemukannya berbagai Investigation 112: 1300-1307.
Hentzer, M., K. Riedel, T.B. Rasmussen, A. Heydorn, J.B.
senyawa penghambat sistem quorum sensing, dapat
Anderson, M.R. Parsek, S.A. Rice, L. Eberl, S. Molin, N.
digunakan sebagai suatu cara untuk mencegah Hoiby, S. Kjelleberg, and M. Givskov. 2002. Inhibition
timbulnya infeksi bakteri gram negatif. of quorum sensing in Pseudomonas aeruginosa
biofilm bacteria by a halogenated furanone compound.
Microbiology 148: 87-102.
DAFTAR PUSTAKA Herbert, R.B. 1995. Biosintesis Metabolit Sekunder. Edisi
ke-2. London: Chapman and Hall.
Hernawan, U.E. and A.D. Setyawan. 2003. Review:
Allison, A., K. Downum., B. Bennett., and K. Mathee.
Senyawa organosulfur bawang putih (Allium sativum)
2004. Identification of Quorum sensing Inhibitor in
dan aktivitas biologinya. Biofarmasi 1 (2): 65-76.
South Florida Medicinal Plant: an Understanding Aspect
Holst, P.B., U. Anthony, C. Christophersen, and P.H.
of Officicacy. Florida: Center of Etnobotany and Natural
Nielsen. 1994. Two alkaloids, flustramine E and
Products, Departemen of Biological Science,
debromoflustramine B from the marine bryozoan
International University Miami, USA
Flustra foliacea. Canadian Journal of Chemistry 64:
Anonim. 2004. Flustra foliacea. http:
1312-1316.
//192.171.163.164/species/adult_gen_flustrafoliacea.h
Jones, S., B. Yu, N.J. Bainton, and 11 others authors.
tm
1993. The lux autoinducer regulates the production of
Bainton, N.J., B.W. Bycroft., S.R. Chhabra., and 8 Others
exoenzime virulence determinants in Erwinia
Author. 1992. A general role for the lux autoinducer in
carotovora and Pseudomonas aeruginosa. EMBO
bacterial cell signalling: control of antibiotic
Journal 12: 2477-2482.
biosynthesis in Erwinia. Gene 116: 87-91
Kazlauskas, R., P. Murthy, R. Quin, and R. Wells. 1977. A
Bassler, B.L., M. Wright., R.C. Showalter., and M.R.
new class of halogenated lactones from the red alga
Silverman. 1993. Intercelluler signalling in Vibrio
Delisea fimbriata. Tetrahedron Letter 1: 37-40.
harveyi: sequence and function of gene regulating
Kievit, T.R and B.H. Igleweski. 2000. Bacterial quorum
expression of luminescence. Molecular Microbiology 2:
sensing in phatogenic relationship. Infect and
773-786.
Immunology [September 2000]: 4839-4849.
Challem, J. 1995. The Wonders of Garlic.
Laycock, M.V., J.I.C. Wright, J.A. Findlay, and A.D. Patil.
www.jrthorns.com/challem/garlic.htm
1986. New physostigmine related bromoalkaloids from
Christopersen, and J.S. Carle. 1978. Chemical signals from
the marine bryozoan Flustra foliacea. Canadian
marine Bryozoa. Naturwissenchaeften 65: 440-441
Journal of Chemistry 64: 1312-1316.
Connaughey, Mc. and B. Harlow. Pengantar Biologi Laut 2.
Lonn, J. 2005. May We Fight Bacteria by Inhibitting Cell-
Missouri: C.V. Mosby Company
Cell Signaling UsingFuranon? Institute of Oral Biology.
Davies, D.G., M.R. Parsek, J.P. Pearsson, B.H. Iglewski,
Dental Faculty, Universitas of Oslo Norway.
J.W. Costerton, and E.P. Greenberg,. 1998. The
www.odont.uio.no/forsking/uldanning
involvement of cell to cell signals in the development of
Manefield, M., R. de Nys, N. Kumar, R. Read, M. Givskov,
bacterial biofilm. Science. 280: 295-298.
P. Steinberg, and S. Kjelleberg,. 1999. Evidence that
De Nys, R., A.D. Wright, G.M. Konig, and O. Stiecher.
halogenated furanones from Delisea pulchra inhibit
1993. New halogen furanones from marine alga
acylated homoserine lactone (AHL) mediated gene
Delisea pulchra (cf fimbriata). Tetrahedron 49: 1213-
expression by displacing the AHL signal from its
11220
receptor protein. Microbiology 145: 283-291.
Dong, Y.H., A.R. Gusti, Q. Zhang, J.L. Xu, and L.H. Zhang.
Manefield, M., M. Welch, M. Givskov, G.P.C. Salmond, and
2002. Identification of quorum quenching N-acyl-
S. Kjelleberg. 2002. Halogenated furanones from the
homoserine lactone from Bacillus species. Applied and
red alga, Delisea pulchra inhibit carbapenem
Environmental Microbiology 64 (4): 1754-1759
antibiotik synthesis and exoenzym virulence factor
40 Biofarmasi 4 (1): 34-40, Pebruari 2006

production in phyttopatogenic Erwinia carotovora. Rasmussen, T.B., T. Bajarnsholt, M.E. Skindersoe, M.


FEMS Microbiology Letters 205: 131-138. Hentzer, P. Kristoffersen, M. Kote, J. Nileson, L. Eberl,
Manitto, P. 1981. Biosintesis Produk Alami. New York: John and M. Givskov. 2005. Screening for quorum sensing
Wiley and Sons. inhibitor by use of a novel genetic system the quorum
Martinelli, D., G.U. Sequin, H. Brdanl, and R. Bachosen. sensing selector. Journal of Bacteriology 185 (5):
2004. Effect of natural and chemichally synthesised 1799-1814.
furanones on quorum sensing in Chromobacterium Riedel, K., T. Ohnesong, K.A. Krogfit, T.S. Hansen, K.
violaceum. BMC Microbiology 4: 25. Omeri, M. Givskov, and L. Eberl. 2001. N-Acyl
Maximilien, R. 1998. Chemical mediation of bacterial homoserine lactone mediated regulation of the up
surface colonisation by secondary metabolites from the secretion system in Serratia liquefaciens MG1.
red algae Delisea pulchra. Aquatic Microbiology and Journal of Bacteriology 183: 1805-1809
Ecology 15: 233-246. Rukmana, R. 1995. Budidaya Bawang Putih. Yogyakarta:
Parsek, M.R., and E.P. Greenberg. 1997. Acyl Homoserine Kanisius.
Lactone Quorum Sensing in Gram Negative Bacteria: A Santoso, H.B. 2000. Bawang Putih. Edisi ke-12.
Signalling Mechanism Involved Association With Higher Yogyakarta: Kanisius.
Organism. Schauder, S., and B.L. Bassler. 2001. The language of
www.pnas.org/cgi/content/full/96/16/8789=fn152 bacteria. Journal of Microbiology 15 (12): 1468-1480.
Passador, L., J.M. Coole, M.J. Gambello, L. Rust, and B.H. Schauer, P.J. 1978. Produk Alami Lautan dari Segi Kimiawi
Iglewski. 1993. Expression of Pseudomonas dan Biologi Jilid 1. New York: Academic Press.
aeruginosa virulence genes require cell to cell Smith, R.S. and B.H. Iglewski. 2003. Pseudomonas
comunication. Science 260: 1127: 1130. aeruginosa quorum sensing as a potensial
Persson, T., T.H. Hansen, T.B. Rasmussen, S.E. antimicrobial target. Journal of Clinical Investigation
Skindersoe, M. Givskov, and J. Nielsen. 2005. Rational 112: 1460-1465
design and synthesis of new quorum sensing inhibitors Suga, H. and K.M. Smith. 2003. Molecular mechanisms of
derived from acylated homoserine lactone and natural bacterial quorum sensing as a new drug target. Current
product from garlic. Royal Society 3 (2): 253-262. Opinion in Chemical Biologi 7: 586-591.
Peters, L., G.M. Konig, A.D. Wright, R. Pukall, E. Taga, M.E. and B.L. Bassler. 2003. Chemical
Stakebrandt, L. Eberl, and K. Riedel. 2003. Secondary communication among bacteria. Proceeding of the
metabolites Flustra foliacea and their influence on National Academy of Science USA 100 (2): 14549-
bacteria. Applied and Environmental Microbiology 14554.
3469-3475. Thomas, A.N.S. 1989. Tanaman Obat Tradisional.
Rasch, M., C. Buch, B. Austin, W.J. Slierendrecht, K.S. Yogyakarta: Kanisius
Ekmann, J.L. Larsen, C. Johansen, K. Riedel, L. Eberl, Tjitrosoepomo, G. 2002. Taksonomi Tumbuhan
M. Givskov, and L. Gram. 2004. An inhibitor of Spermatophyta. Yogyakarta: Gadjah Mada University
bacterial quorum sensing reduces mortality caused by Press
vibriosis in rainbow trout (Oncorhynchus mykiss Voloshin, S.A. and A.S. Kaprelyants. 2004. Cell-cell
wal-baum). Sistematic and Applied Microbiology 24 interactions in bacterial populations. Biochemistry 69
(3): 350-359. (11): 1268-1275
Rasmussen, T.B., M. Manefield, J.B. Danerson, L. Eberl, U. Wu, H., Z. Soang, M. Hentzer, J.B. Anderson, S. Molin, M.
Anthoni, C. Christophersen, P. Steinberg, S. Kjelleberg, Givskov, and N.H.A. iby. 2004. Synthetic furanones
and M. Givskov. 2000. How Delisea pulchra inhibits quorum sensing and enhance bacterial
furanones affect quorum sensing and swarming motility clearance in Pseudomonas aeruginosa lung infection
in Serratia liquefaciens MGJ. Microbiology (146): in mice. JAC 53: 1054-1061.
3237-3244.

Anda mungkin juga menyukai