Anda di halaman 1dari 8

Pola Bilangan

Sobat, apakah kalian pernah bermain bola sodok atau yang biasa dikenal
dengan biliard?
Apakah kalian menyadari di awal permainan bola biliard, bola yang disusun
membentuk sebuah pola?  
Coba kalian perhatikan gambar susunan bola biliard!
Dari gambar, terlihat bahwa bola tersusun dari 5 baris dengan membentuk pola
segitiga, dimana baris pertama terdapat 1 bola, baris kedua terdapat 2 bola, baris
ketiga terdapat 3 bola, baris keempat terdapat 4 bola, dan baris kelima terdapat 5
bola. Kira-kira kalau disusun menjadi 10 baris, ada berapa banyak jumlah bola
yang tersusun ya?

Selain itu, apakah Sobat tahu mengenai Amuba?


Amuba itu sebuah steak ya, eh itu mah Abuba hehehe.
Amuba adalah salah satu sel yang berkembang biak dengan cara membelah diri
menjadi 2. Misalkan pada awal terdapat satu Amuba, dan setiap 15 menit Amuba
membelah diri menjadi 2, berapakah jumlah seluruh Amuba setelah 2 jam?

Nah, untuk menjawab 2 pertanyaan diatas, pastinya Sobat harus memahami dulu
dong konsep atau rumus dari pola bilangan tersebut. Yuk, kita pelajari bersama-
sama!

Pengertian Pola Bilangan


Menurut Sobat, Pola Bilangan itu apa sihh? Yuk kita telaah pengertian Pola
Bilangan dari setiap katanya!
Pola mengandung makna bentuk atau susunan yang tetap dan Bilangan
mengandung makna satuan jumlah yang merujuk pada angka. Jadi Pola Bilangan
adalah bentuk atau susunan yang tetap pada suatu angka.
Sampai sini, sudah mulai paham? Yuk kita lanjut ke pembahasan berikutnya!

Jenis-Jenis dan Rumus Pola Bilangan


Sobat, setelah kita tahu pengertian dari Pola Bilangan, sekarang kita akan
mengenal lebih dalam mengenai jenis-jenis dan rumus pola bilangan. Yuk disimak,
check it out!

Pola Bilangan Ganjil


Pola bilangan ganjil adalah susunan angka yang terdiri dari angka ganjil. Karena
terdiri dari angka ganjil, maka pola bilangan ganjil dimulai dari 1,3,5,7, dan
seterusnya.

Pola bilangan ganjil mempunyai rumus sebagai berikut:


Un = 2n – 1

Pola Bilangan Genap

Pola bilangan genap adalah susunan angka yang terdiri dari angka genap. Karena
terdiri dari angka genap, maka pola bilangan genap dimulai dari 2,4,6,8, dan
seterusnya.

Pola bilangan genap mempunyai rumus sebagai berikut:


Un = 2n

Pola Bilangan Segitiga

Sobat, coba kita lihat gambar Pola Bilangan diatas. Pola bilangan pada gambar
membentuk sebuah bangun datar yaitu segitiga. Pola bilangan segitiga adalah
susunan angka yang akan membentuk bangun segitiga. Contoh dari pola bilangan
segitiga adalah 1,3,6, dan seterusnya.

Pola bilangan segitiga mempunyai rumus sebagai berikut:


Un = ½ n(n+1)

Pola Bilangan Persegi


Sobat, dari namanya saja, kita sudah tahu kalau pola bilangan persegi akan
membentuk sebuah bangun datar yaitu persegi. Pola bilangan persegi adalah
susunan angka yang akan membentuk bangun persegi. Contoh dari pola bilangan
persegi adalah 1,4,9, dan seterusnya.

Pola bilangan persegi mempunyai rumus sebagai berikut:

Kakak ada pertanyaan nih Sobat. Bilangan ke 30 dari pola bilangan persegi berapa
ya, Sobat? Bisa diitung dulu ya, Sobat! Kalau sudah tahu jawabannya, bisa jawab
di kolom komentar.

Pola Bilangan Persegi Panjang

Meskipun sama-sama persegi, tapi bentuk pola bilangan persegi dan persegi
panjang itu sangat beda lho, Sobat! Pola bilangan persegi panjang adalah susunan
angka yang membentuk bangun persegi panjang. Contoh dari pola bilangan persegi
panjang adalah 2,6,12, dan seterusnya.

Pola bilangan persegi panjang mempunyai rumus sebagai berikut:


Un = n(n + 1)

Pola Bilangan Pascal

Bilangan pascal pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf dan ilmuwan yang
berasal dari Perancis yang bernama Blaise Pascal. Untuk Sobat yang suka pelajaran
Fisika pasti sudah tidak asing ya mendengar nama Blaise Pascal, karena Blaise
Pascal sangat terkenal dengan salah satu penemuannya yang dinamakan Hukum
Pascal. Segitiga pascal terbentuk dari penjumlahan 2 buah bilangan yang saling
berdampingan sehingga membentuk sebuah bilangan baru di baris berikutnya yang
berada di tengah dan bilangan 1 selalu berada di paling ujung.

Jadi, bilangan pascal sendiri memiliki definisi suatu susunan angka yang terbentuk
dari penjumlahan 2 buah bilangan yang saling berdampingan sehingga membentuk
sebuah bilangan baru di baris berikutnya yang berada di tengah dan bilangan 1
selalu berada di paling ujung.

Untuk jumlah bilangan dari setiap barisnya pada pola bilangan pascal, mempunyai
rumus sebagai berikut:

Pola Bilangan Aritmatika


 
Apakah Sobat pernah mendengar mengenai barisan aritmatika? Nah kalo sobat
pernah mendengarnya, pola bilangan aritmatika ini sama dengan barisan aritmatika
yang sobat ketahui. Pola bilangan aritmatika adalah suatu susunan angka yang
memiliki selisih yang tetap antara kedua sukunya. Maksudnya ialah selisih
bilangan ke 2 dengan bilangan ke 1 sama dengan selisih bilangan ke 3 dengan
bilangan ke 2. Contoh dari pola bilangan aritmatika ialah 1,5,9,13,17,21,25, dan
seterusnya. Selisih bilangan ke 2 dengan bilangan ke 1 adalah 5 – 1 = 4. Selisih
bilangan ke 3 dengan bilangan ke 2 adalah 9 – 5 = 4. Jadi, selisih bilangan ke 2
dengan bilangan ke 1 sama dengan selisih bilangan ke 3 dengan bilangan ke 2.

Dari contoh diatas, untuk mencari bilangan ke n dari pola bilangan aritmatika dapat
kita rumuskan sebagai berikut :
Un = a + (n – 1) b
Dimana a merupakan suku pertama dari pola bilangan aritmatika dan b merupakan
beda atau selisih antara kedua bilangan yang berdekatan.

Pola Bilangan Fibonacci

Pola bilangan fibonacci adalah suatu susunan angka dengan nilai angka berikutnya
diperoleh dari hasil menambahkan kedua angka sebelumnya secara berturut-turut.
Contoh dari pola bilangan fibonacci adalah 0,1,1,2,3,5,8, dan seterusnya.

Pola bilangan fibonacci dapat dirumuskan sebagai berikut:


Contoh: U5= U5-1 +U5-2

U5= U4 + U3

Contoh Soal Pola Bilangan


 
Setelah kita mempelajari mengenai pengertian pola bilangan, jenis-jenis dan rumus
pola bilangan, saatnya kita latihan soal ya sobat, agar lebih memahami konsep dari
pola bilangan. Kakak ada 2 contoh soal nih. Yuk, kita kerjakan contoh soal
bersama-sama!

Contoh Soal 1
 
Diketahui pola bilangan 3,6,9,15,24,39, ... , ... , ...
Tentukan termaksud jenis pola bilangan seperti apa dan tentukan 3 bilangan
berikutnya dari pola bilangan tersebut!

Pembahasan:
Pertama, kalian harus memperhatikan pola bilangan pada soal:

Bisa Sobat Pintar lihat, pola bilangan yang terbentuk adalah jenis pola bilangan
fibonacci, dimana susunan angka dengan nilai angka berikutnya diperoleh dari
hasil menambahkan kedua angka sebelumnya secara berturut-turut.
Angka 9 diperoleh dari 6 + 3
Angka 15 diperoleh dari 9 + 6
Dan berikutnya mengikuti pola seperti diatas

Maka 3 bilangan berikutnya adalah


39 + 24 = 63
63 + 39 = 102
102 + 63 = 165

Jadi, 3 angka berikutnya adalah 63, 102, dan 165 mengikut pola bilangan
fibonacci.

Contoh Soal 2
Dari suatu pola barisan aritmatika, diketahui bilangan ke 6 adalah 49 dan bilangan
ke 10 + bilangan ke 12 adalah 128 . Tentukan bilangan ke 20 dari pola bilangan
aritmatika tersebut!
U6 = 49 U10+U12 = 128

Un= a + (n-1)b a + (n-1)b+a + (n-1)b =128

U6 = a+ (6-1)b a + (10-1)b +a (12-1)b =128

49= a + 5b a+ 9b+a+11 b =128

2a+20 b =128

2(49-5b)+20b =128

98 -10b + 20b =128

10b =128-98

b =30:10

b =3

49-5b=a

49-5(3)=a

49-15 =a

34 =a

Pembahasan:
Dari soal, diketahui pola barisan yang dibentuk adalah pola
barisan aritmatika.
Kita akan mencari nilai bilangan ke 1 (pertama) dan nilai beda
antar bilangan yang terdekat dengan menggunakan rumus pola
bilangan aritmatika
Un = a + (n – 1)b
U6 = a + (6 – 1)b = a + 5b = 49
U10 + U12 = ( a + (10 – 1)b ) + ( a + (12 – 1)b ) = 128
                      (a + 9b) + (a + 11b) = 128
                      2a + 20b = 128
Setelah itu, kita eliminasi 2 persamaan yang telah didapatkan

Setelah didapatkan nilai b atau nilai beda nya, kita subtitusikan nilai b untuk
mendapatkan nilai bilangan ke 1 (pertama)  ke dalam salah satu persamaan. Agar
lebih mudah, sobat bisa menggunakan persamaan yang pertama ya
U6 = a + (6 – 1)3 = 49
         a + (5)3 = 49 →  a = 49 – 15
                                    a = 34

Setelah didapatkan nilai bilangan ke 1 (pertama) dan nilai beda antar bilangan yang
terdekat, selanjutnya kita mencari bilangan ke 20
Un = a + (n – 1)b
U20 = 34 + (20 – 1)3 = 34 + 57 = 91

Jadi, bilangan ke 20 dari pola bilangan aritmatika pada soal adalah 91.

Barisan Geometri
Barisan Geometri adalah barisan yang mempunyai perbandingan tetap pada setiap
dua suku yang berurutan. Perbedaannya dengan barisan aritmatika yaitu barisan
aritmatika memiliki penjumlahan atau pengurangan yang tetap, sedangkan barisan
geometri memiliki perbandingan tetap berupa perkalian atau pembagian.
Contoh Barisan Geometri
3, 6, 12, 24, 48, 96, … dan seterusnya r (rasio)= 2
1, 3, 9, 27, 81, 243, … dan seterusnya r (rasio)=3
2, 6, 18, 54, 162, 486, … dan seterusnya
Jika kalian perhatikan contoh barisan geometri di atas, perbandingan dari barisan yang
berurutan tetap/konstan.

Rumus Barisan Geometri


Keterangan:
Un     = Suku ke n
Un-1 = Suku ke n – 1
r       = Rasio
a      = Suku pertama

Urutan Operasi Bilangan:


KurPaKarKaBagTaKur

Kurung

Pangkat

Akar

Kali

Bagi

Tambah

Kurang

Anda mungkin juga menyukai