LKM Ims
LKM Ims
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, pendidikan terakhir Sekolah Menengah
Pertama (SMP), menikah saat berusia 19 tahun, berhubungan seksual pertama
kali setelah menikah dengan suami, jumlah pasangan seksual 1 orang (suami),
hubungan seksual dilakukan secara genito-genital dan anogenital tanpa kondom.
Suami pasien bekerja sebagai supir truk antar kota antar propinsi dan pulang ke
rumah setiap 1-2 bulan. Saat ini pasien sedang hamil ± 5 bulan, riwayat
kehamilan sebelumnya disangkal. Riwayat keluhan berupa bintil-bintil berair,
luka yang tidak nyeri, bintil-bintil di kemaluan dan keputihan sebelumnya pada
pasien disangkal. Riwayat kencing nanah, bintil-bintil berair, dan luka yang tidak
nyeri pada suami tidak diketahui.
Keadaan umum pasien tampak lemah, status gizi kesan kurang, kesadaran
compos mentis, tanda vital da lam batas normal. Status dermato venereologis
pada hampir seluruh tubuh kulit serotik; pada perut bagian bawah dan kedua
pangkal paha terdapat makula dan papul hiperpigmentasi, teraba keras, multipel,
ter sebar; pada vulva, perineum dan perianal terdapat papul verukosa multipel
dengan luas area (perianal) ± 6 x 5 cm2, hasil tes acetowhite positif. Pemeriksaan
inspekulo pada cervix didapatkan bintik-bintik kemerahan.
Penyelesaian Subjective
kasus dengan
metode SOAP Informasi umum pasien
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 25 tahun
Saat ini pasien sedang hamil ± 5 bulan,
Keluhan utama : kutil di sekitar kelamin dan dekat anus. Sejak ± 2 bulan
yang lalu, timbul benjolan di dekat anus yang bertambah besar dan
bertambah banyak, kadang terasa gatal, buang air besar sulit dan terasa
sakit, kadang hingga disertai darah.
Keluhan lain :
- timbul bisul terutama di perut bagian bawah dan kedua pangkal
paha, beberapa sembuh sendiri tanpa diobati dan timbul bisul yang
lain. Keluhan mlanjer di bawah dagu, lipat ketiak dan lipat paha,
- nyeri pada tenggorokan,
- badan demam dan terasa lemas disangkal. Keluhan sering demam
dan sering diare disangkal.
- badannya sempat bertambah kurus pada ± 3 bulan pertama
kehamilannya, tetapi pasien tidak ingat berat badannya.
- keputihan berwarna putih keruh dari kemaluan sejak ± 2 bulan yang
lalu. Keputihan tidak berbau, kadang terasa gatal, bertambah
banyak.
- Riwayat keluhan berupa bintil-bintil berair, luka yang tidak nyeri,
bintil-bintil di kemaluan dan keputihan sebelumnya pada pasien
disangkal. Riwayat kencing nanah, bintil-bintil berair, dan luka
yang tidak nyeri pada suami tidak diketahui.
Riwayat sosial :
- Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
- pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP)
- menikah saat berusia 19 tahun
- berhubungan seksual pertama kali setelah menikah dengan suami,
- jumlah pasangan seksual 1 orang (suami),
- hubungan seksual dilakukan secara genito-genital dan anogenital
tanpa kondom.
- Suami pasien bekerja sebagai supir truk antar kota antar propinsi
dan pulang ke rumah setiap 1-2 bulan.
Objectif
- Pada perut bagian bawah dan kedua pangkal paha terdapat makula
dan papul hiperpigmentasi, teraba keras, multipel, tersebar.
- Pada vulva, perineum dan perianal terdapat papul verukosa
multipel dengan luas area (perianal) ± 6 x 5 cm2
- Tanda vital normal
- Diagnosis dokter pasien mengalami sifilis sekunder,
trichomoniasis dan kandidiasis vulvovaginalis
Assesment
- Diagnosis sifilis sekunder kasus ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan status dermato venereologis..
- Diagnosis trichomoniasis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
inspekulo pada cervix berupa terdapatnya bintik-bintik kemerahan.
- Diagnosis kandidiasis vulvovaginalis pada pasien ditegakkan
berdasarkan perianal terdapat papul verukosa multipel dengan luas
area (perianal) ± 6 x 5 cm2.
Plan
Farmakologi :
- Benzathine penicillin G 2,4 juta unit IM dalam dosis tunggal
(pengobatan sifilis sekunder).
- Metronidazole oral 2 g dosis tunggal selama 7 hari (pengobatan
trichomoniasis).
- Klotrimazole 100 mg dosis tunggal secara intravaginal selama 7
hari ( pengobatan kandidiasis vulvovaginalis pada perempuan
hamil).
Non farmakologi
- Makan makanan bernutrisi dengan pola makan teratur.
- Berolahraga secara rutin
- Tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan
- Tes HIV
- Tes serologi
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Monitoring
- Monitoring manifestasi klinis
- Tes serologi ulang untuk sifilis 3 bulan setelah terapi
- Pemeriksaan apusan discharge fornix 1,5 bulan setelah terapi
metronidazole
- Pemeriksaan inspekulo ulang
Konseling
- Penggunaan klotrimazol tablet vagina
Cucilah kedua tangan,masukkan 1 tablet ke dalam vagina sebelum
tidur sebanyak 100 mg. Sebaiknya tablet dimasukkan pada posisi
terlentang dengan kedua kaki ditarik sedikit ke arah badan, cucilah
kedua tangan sesudah memasukkan clotrimazole tablet vaginal ke
dalam vagina.
- Tidak berhubungan seks selama terapi dengan penisilin.
DRP’s
Bentuk sediaan tidak tepat - Bentuk sediaan obat yang diberikan telah sesuai dan pasien masih
dapat meminum obat yang diberikan.
Kondisi pasien tidak dapat disembuhkan oleh obat - Berdasarkan data follow up kondisi pasien didapatkan bahwa
keluhan yang diderita pasien berkurang
Obat tidak diindikasi untuk kondisi pasien - Pengobatan pada pasien sudah sesuai indikasi
Terdapat obat lain yang efektif - Pengobatan yang diberikan kepada pasien telah efektif sesuai
dengan kondisi pasien.
3 Dosis Tidak Tepat
Dosis terlalu rendah - Dosis terapi yang diberikan sesuai sehingga bisa mengatasi keluhan
utama pasien
Dosis terlalu tinggi - Dosis terapi pengobatan yang diberikan telah sesuai dengan literature
Frekuensi penggunaan tidak tepat - Frekuensi penggunaan pengobatan yang telah sesuai.
Durasi penggunaan tidak tepat - Durasi dari penggunaan obat sesuai dengan literatur
Penyimpanan tidak tepat - Penyimpanan obat-obatan telah tepat sesuai dengan literatur yaitu
pada suhu kamar, tempat kering dan terlindung dari cahaya
4 Reaksi Yang Tidak Diinginkan
Obat tidak aman untuk pasien Ya Obat paracetamol yang diberikan tidak aman untuk pasien
Terjadi reaksi alergi - Pasien tidak menunjukkan reaksi alergi dari obat-obatan yang
diberikan.
Terjadi interaksi obat - Tidak terdapat interaksi obat pada obat-obat an yang digunakan.
Dosis obat dinaikan atau diturunkan terlalu cepat - Dosis obat dinaikkan atau diturunkan berdasarkan kondisi pasien
Muncul efek yang tidak diinginkan Ya Muncul efek yang tidak diinginkan dari penggunaan obat paracetamol
yaitu efek samping hepatotoksik
Administrasi obat yang tidak tepat - Administrasi obat yang diberikan telah tepat.
5 Ketidaksesuaian Kepatuhan Pasien
Terdapat kondisi yang tidak diterapi - Pasien tidak membutuhkan terapi tambahan karena semua masalah
pasien sudah diberikan pengobatan
Pasien membutuhkan obat lain yang sinergis - Pasien telah mendapatkan obat yang bekerja sinergis.