PEMBUATAN SUPPOSSITORIA
PARASETAMOL
KELOMPOK 3 (GANJIL):
Formula :
Paracetamol : ZatAktif
• Paracetamol 125 mg
Palm Kernel Oil : Basis Supos
• Palm Kernel Oil 1,35
Palm Kernel Stearin : Basis Supos
• Palm Kernel Stearin 0,3375
Stearic Acid : Bahan tambahan untuk
meningkatkan titik lebur • Stearic Acid 5%
Glyceryl Monostearat : Bahan • Glyceryl Monostearat 5%
tambahan untuk menurunkan titik
lebur (plastisizer)
PERHITUNGAN BAHAN
Basis untuk 1000 supos = 2 gram x 1000 = 2000 gram – 125 gram = 1.875 gram
1. Paracetamol : 0,125 gram x 1000 = 125 gram Basis supos di lebihkan 50%
2. Palm Kernel Oil : 1,35 gram x 1000 = 1.350 gram + 50% = 2.025 gram
3. Palm Kernel Stearin : 0,3375 gram x 1000 =337,5 gram + 50% = 506,25 gram
Prinsip : Homogenitas dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel maupun distribusi ukuran partikelnya dengan pengambilan
sampel pada berbagai tempat menggunakan mikroskop untuk hasil yang lebih akurat atau jika sulit dilakukan atau membutuhkan
Tujuan : Untuk melihat ada atau tidaknya distribusi zat aktif yang tidak merata, keretakan, lubang, eksudasi cairan, dan pembengkakan
basis
Prinsip: Pengamatan dilakukan secara organoleptik. Untuk melihat ada- tidaknya migrasi zat aktif dilakukan dengan memotong
supossitoria secara longitudinal lalu dilihat secara visual pada bagian internal dan eksternal dan harus nampak seragam. Tes ini lebih
ditekankan pada distribusi zat berkhasiat di dalam basis suppositoria. Juga diamati adanya retakan atau lubang
3. Keseragaman Bobot
Tujuan : Memastikan supos yang dihasilkan memiliki bobot yang tidak terlalu berbeda jauh
Prinsip : Bobot supos ditimbang masing-masing sebanyak 20 buah dihitung bobot rata-rata dan simpangan baku relatifnya.
Evaluasi sediaan akhir
1. Uji penampilan
Tujuan : Untuk melihat ada atau tidaknya distribusi zat aktif yang tidak merata, keretakan, lubang, eksudasi cairan, dan pembengkakan basis.
Prinsip: Pengamatan dilakukan secara organoleptik. Untuk melihat ada- tidaknya migrasi zat aktif dilakukan dengan memotong supos secara
longitudinal lalu dilihat secara visual pada bagian internal dan eksternal dan harus nampak seragam.
5. Keseragaman kandungan
Tujuan : Menjamin keseragaman kadar zat aktif dalam masing-masing suppositoria.
Prinsip: Menetapkan kadar 10 satuan supo satu per satu sesuai penetapan kadar.
8. Uji disolusi (Abdou, Dissolution, Bioavalability and Bioequivalence; TA A 673, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Leon Lachman).
Tujuan : Untuk mengetahui kecepatan pelepasan zat aktif dari sediaan suppos secara in vitro.
9. Uji Stabilitas
Jenis uji stabilitas yang dilakukan ada dua yaitu: uji stabilitas dipercepat dan uji stabilitas jangka panjang. Suhu yang digunakan untuk uji
stabilitas dipercepat adalah 40 ± 2oC dengan kelembaban udara 75% ± 5% dan dilakukan selama enam bulan. Uji stabilitas jangka panjang
dilakukan pada suhu 30 ± 2oC dengan kelembaban udara 75% ± 5% minimum selama dua tahun. Stabilitas jangka pendek dilakukan pada
awal, tiga bulan dan enam bulan penyimpanan, sedangkan stabilitas jangka panjang dilakukan pada awal, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18
bulan, 24 bulan dan bahkan sampai batas kadaluarsa suatu produk.
CLASS MATERIAL
Venus Mars
Venus has a Despite being red,
beautiful name Mars is a cold place
Saturn Mercury
It’s the ringed one It’s the farthest planet
and a gas giant from the Sun
Syarat Ruang Produksi
Terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah abu-abu (grey area) dan daerah hitam (black
area).
1. Daerah abu-abu terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu ruangan proses sediaan
padat, semi padat, cairan, ruang pengujian IPC, ruang pengemasan primer, ruang
airlock, dan ruang karantina. Tata letak tiap ruangan disesuaikan dengan jenis kegiatan
dan alur proses produksi.
2. Daerah hitam meliputi ruang pengemasan sekunder, ruang ganti pakaian serta ruang
penyimpanan bahan kemasan dan produk jadi. Bangunan untuk produksi baik itu di
liquid building (bangunan khusus untuk pembuatan sediaan cair) dan main building
(bangunan untuk produksi sediaan solid dan semi solid) memiliki rancangan
konstruksi, tata ruang dan letak yang sesuai untuk memudahkan dalam pelaksanaan
kerja.
FAKTOR-FAKTOR