Anda di halaman 1dari 2

A.

Penerapan Nilai BerAKHLAK oleh Tokoh Masa Lalu

Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur adalah Presiden Indonesia
keempat yang memimpin dari tahun 1999 hingga 2000 setelah dipilih secara oleh MPR hasil
pemilu 1999. Gus Dur lahir pada 7 September 1940 dan wafat pada 30 Desember 2009.

1. Berorientasi Pelayanan
Menurut Gus Dur, kualitas pelayanan publik pada pemerintahan saat itu dirasa masih
jauh dari pemerintahan yang baik dan bersih. Melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun
2000, Gus Dur membentuk Komisi Ombudsman Nasional (KON) yang saat ini dikenal
sebagai Ombudsman RI. Ombudsman adalah Lembaga Negara yang bertugas mengawasi
pelayanan publik negara maupun swasta. Pembentukan Ombudsman dilandasi tiga
pemikiran dasar, yaitu peran seta masyarakat melakukan pengawasan, peran seta
masyarakat untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang, dan menciptakan keadilan
dan kesejahteraan.

2. Akuntabel
Komitmen pemberantasan korupsi merupakan tonggak penting dalam pemerintahan
sebuah negara. Keinginan membentuk lembaga negara bidang pencegahan dan
pemberantasan korupsi sudah ada sejak era reformasi. Di masa pemerintahan Gus Dur
dibentuk badan-badan negara untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi, antara lain
Tim Gabungan Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Ombudsman Nasional,
Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara dan beberapa lainnya. Gus Dur memiliki
komitmen kuat untuk melawan kasus korupsi di Indonesia.

3. Kompeten
Atas dedikasi dan kepemimpinan Gus Dur dalam pembangunan Indonesia, beliau
mendapatkan banyak gelar dan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Beberapa
penghargaan dari luar negeri antara lain penghargaan Doctor of Philosophy (Honoris
Causa) tahun 2000 dari Asian Institute of Technology, Doktor Kehormatan bidang Filsafat
Hukum tahun 2000 dari Thammasat University, Honorary Degree in Public Administration
and Policy Issues tahun 2000 dari University of Twente, dan Doctor of Political Science
tahun 2003 dari Konkuk University.

4. Harmonis
Gus Dur juga dikenal menjunjung tinggi toleransi antar agama, suku, dan ras. Salah
satu peran beliau dalam menghapus diskriminasi terhadap etnis Tionghoa adalah dengan
mencabut Inpres No 14 Tahun 1967 tentang Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina
dan menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000. Langkah yang diambil Gus Dur menjadi
awal kebebasan untuk masyarakat Tionghoa di Indonesia mendapat kebebasan untuk
menganut agama, kepercayaan serta adat istiadat mereka, termasuk merayakan Imlek
secara terbuka. Berkat peran beliau dalam mempromosikan pluralisme tersebut, Gus Dur
mendapat julukan sebagai Bapak Tionghoa.

5. Loyal
Meskipun besar di lingkungan pesantren dan keluarga islami, Gus Dur juga seorang
nasionalis. Menurut Gus Dur, Pancasila adalah serangkaian prinsip-prinsip yang bersifat
lestari dan memuat ide-ide yang baik tentang hidup bernegara yang mutlak diperjuangkan.
Gus Dur dengan penuh keyakinan menjelaskan bahwa negara yang berideologi Pancasila
termasuk negara yang damai dan harus dipertahankan. Kecintaan Gus Dur pada Indonesia
dibuktikan dengan kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia keempat.

6. Adaptif
Menjadi seorang pemimpin di awal era reformasi, Gus Dur terus berinovasi dalam
mengahdapi perubahan. Untuk menjalankan pemerintahan yang lebih baik, Gus Dur
melakukan membubarkan Departemen Penerangan. Menurut Gus Dur pembubaran
Departemen Penerangan bertujuan untuk menjamin kebebasan pers rakyat. Menghadapai
masalah ekonomi akibat krisis moneter sebelumnya, Gus Dur membentuk Dewan Ekonomi
Nasional yang bertugas memperbaiki perekonomian Indonesia. Gus Dur juga
merealisasikan pemisahan TNI-POLRI dan menempatkan Lembaga TNI dan POLRI di
bawah kuasa Presiden langsung.

7. Kolaboratif
Setiap melakukan perjalanan ke luar negeri Gus Dur hampir selalu mencari kepastian
bahwa negara-negara yang dikunjungi mendukung pemerintahan beliau. Dukungan itu
berarti mendukung program pemulihan ekonomi Indonesia dan menolak separatisme di
Indonesia. Gus Dur juga ingin menarik kembali investor-investor asing yang sempat
melakukan relokasi industrinya karena masalah keamanan dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai