PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kata etik atau etika berasal dari kata bahasa latin, yaitu kata mores dan
ethos. Umumnya sebagai rangkaian: mores of community (kesopanan
masyarakat) dan ethos of the people (akhlak manusia). “Ethos” yang berarti
adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Etika adalah suatu
prinsip atau tatanan nilai moral seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi suatu pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Salah satu tenaga
kesehatan adalah tenaga keperawatan yang meliputi perawat dan bidan.
Buku pedoman kode etik dan disipilin profesi keperawatan Rumah Sakit Haji
Jakarta ini disusun agar dapat memberikan landasan tentang alasan
mengapa perawat/bidan harus mempelajari dan menghayati tentang etika
profesi keperawatan/kebidanan.
2. Tujuan
2.1. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Haji
Jakarta.
2.2. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan yang etis
di Rumah Sakit Haji Jakarta.
2.3. Sebagai pedoman dalam pembinaan masalah etika dan disiplin profesi
keperawatan di Rumah Sakit Haji Jakarta.
3. Ruang lingkup
Ruang lingkup etika keperawatan adalah Perawat dan Bidan Rumah Sakit
Haji Jakarta.
4. Dasar Hukum
4. 1 Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
4. 2 Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.
4. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2001 tentang
registrasi dan praktik keperawatan.
4. 4 Rumusan Kode Etik Keperawatan PPNI
4. 5 Rumusan Kode Etik Kebidanan IBI
4. 6 Peraturan Perusahaan Rumah Sakit Haji Jakarta
2.1.3.3 Akuntabilitas
Merujuk pada kemampuan untuk menjawab pertanyaan
seorang mengenai sesuatu yang telah dilakukan atau
dengan kata lain menyediakan penjelasan kepada
pasien/klien. Pihak lembaga tempatnya bekerja dan juga
pada profesi keperawatan/kesehatan lainnya.
3.1. Respek
Respect diartikan sebagai perilaku perawat yang menghormati atau
menghadapi pasien/klien dan keluarganya. Perawat harus menghargai
hak-hak pasien/klien seperti hak untuk pencegahan bahaya dan
mendapatkan kejelasan secara benar. Penerapan “Informed Consent”
secara tidak langsung menyatakan suatu trilogy hak pasien/klien yaitu
hak dihargai, hak untuk menerima dan menolak tritmen. Penghargaan
perawat terhadap pasien/klien diwujudkan dalam pemberian asuhan
yang bermutu secara ramah dan penuh perhatian. Kepekaan perawat
dituntut untuk dapat menghargai hak pasien/klien yang berarti
mengetahui kapan menghormati hak pasien/klien untuk menolak
treatment dan kapan mengesampingkan hak tersebut. Selain
menghargai pasien/klien dan keluarganya, perawat juga harus
menghargai rekan-rekan kerjanya seperti dokter, pekerja social, ahli
gizi dan lain-lain.
3.2. Otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan
membuat keputusannya sendiri meskipun demikian masih terdapat
berbagai keterbatasan, terutama yang berkaitan dengan situasi dan
kondisi, latar belakang individu, campur tangan hukum dan tenaga
professional yang ada. Pada prinsipnya otonomi berkaitan dengan hak
seseorang untuk memilih bagi diri sendiri, apa yang menurut
pemikiran dan pertimbangannya merupakan hal yang terbaik. Dengan
demikian akan melibatkan konsep diri dalam menentukan nasib atau
mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.
4. Penerapan Kode Etik dan Disiplin Profesi Perawat Rumah Sakit Haji
Jakarta
Kode etik dan disiplin perawat merupakan suatu pedoman untuk kegiatan
yang didasarkan pada nilai-nilai dan kebutuhan sosial. Kode etik dan disiplin
profesi ini hanya akan berarti sebagai suatu dokumen yang hidup jika
Berikut ini adalah penerapan kelima unsur kode etik dan disiplin profesi
perawat oleh perawat praktisi dan hubungannya dengan pihak-pihak tertentu :
MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong keinginan yang luhur demi
tercapainya:
1. Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
2. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
3. Tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap warga Negara Indonesia
Maka ikatan Bidan Indonesia sebagai profesi kesehatan yang menjadi wadah
persatuan dan kesatuan para bidan di Indonesia menciptakan Kode Etik Bidan
Indonesia yang disusun atas dasar penekanan keselamatan pasien/klien di atas
kepentingan lainnya. Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan
kesungguhan hati dari setiap bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
professional dan sebagai anggota tim kesehatan demi tercapainya cita-cita
pembangunan nasional di bidang kesehatan pada umumnya, KIA/KB dan Kesehatan
Keluarga pada khususnya. Mengupayakan segala sesuatunya agar kaumnya pada
detik-detik yang sangat menentukkan pada saat menyambut kelahiran insane
generasi secara selamat, aman dan nyaman merupakan tugas dari para bidan.
Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan,
kode etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam
pelaksanaan pelayanan professional.
7. Penutup
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati
dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia
Pedoman Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan Page 31
BAB IV
HAK PASIEN
Hak Pasien yang dimaksud dalam buku ini adalah yang sesuai dengan Undang-
undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pasal 32.
xc
2. Alur kerja Tim Panel (Komite etik) dalam penanganan pelanggaran etik :
2.1. Setelah mendapat laporan dari Bidang Keperawatan, Komite Etik
Keperawatan mengumpulkan Tim Etik Keperawatan (untuk
mempelajari kronologis kejadian).
2.2. Tim Etik Keperawatan beraudiensi dengan kepala ruangan dan Bidang
Keperawatan (Untuk jadi bahan pertimbangan Tim Etik Keperawatan
dalam pengambilan keputusan).
2.3. Tim Etik Keperawatan memanggil perawat yang melakukan
pelanggaran, untuk mengklarifikasi pelanggaran etik yang dilakukan.
2.4. Tim Etik Keperawatan merujuk pelanggaran etika dan disiplin pada
buku pedoman etik dan disiplin profesi perawat/bidan.
Pedoman Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan Page 45
2.5. Tim Etik Keperawatan memutuskan jenis pelanggaran etik yang
dilakukan dengan merujuk kepada buku pedoman etik dan disiplin
profesi keperawatan/kebidanan
2.6. Tim Etik Keperawatan merekomendasikan hasil keputusan kepada
bidang keperawatan/SDM
2.7. Tim Etik Keperawatan mendokumentasikan hasil rekomendasi
penanganan pelanggaran etik.
4. Pembiayaan
Biaya kegiatan di bebankan pada anggaran rutin Rumah Sakit Haji Jakarta.
Perawat dan bidan dalam menjalankan peranya selalu dihadapkan dengan masalah
–masalah yang berhubungan dengan etik dan disiplin profesi. Dengan demikian etik
dan disiplin profesi menjadi sangat penting untuk dipahami oleh individu perawat dan
bidan. Etik merupakan sikap yang menuntun perawat dan bidan dalam bertindak
sebagai anggota profesi.
Hari / Tanggal :
Nama :
NIK :
Ruangan :
Masalah :
Uraian kegiatan
:............................................................................................... ...........................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................................
Dengan ini mengusulkan kepada Tim Komite etik dan disiplin profesi keperawatan /
kebidanan untuk menindaklanjuti masalah tersebut diatas.
Jakarta,..................................., ......
Mengetahui
( ........................................ ) ( .................................................. )
1. Hari / Tanggal :
2. Nama :
3. NIK :
4. Ruangan :
5. Masalah :
6. Uraian kegiatan :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Jakarta,..................................., ......
Atasan Langsung
( .................................................. ) ( ..................................................... )
Nama Perawat /Bidan
Nama :
NIK :
Ruangan :
Masalah :
(..........................)
Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin profesi