Anda di halaman 1dari 15

2.1.

1 Diagnosis yang muncul

1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik dibuktikan dengan

tampak meringis.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas dibuktikan dengan

merasa lemah.

4. Deficit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

dibuktikan dengan tidak mampu mandi/berpakaian secara mandiri.

5. Gangguan mobilitan fisik berhubungan dengan efek agen farmakologis

(anestesi) dibuktikan dengan fisik lemah.

6. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan prosedur

pembedahan dibuktikan dengan perdarahan.


2.1.2 Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan (SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera Setelah dikakukan tindakan Observasi :
fisik dibuktikan dengan tampak meringis keperawatan 1x24 jam diharapkan  Identifikasi lokasi, karakteristik,
Tingkat nyeri menurun. frekuensi, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
Kriteria Hasil :  Identifikasi factor penyebab nyeri
 Keluhan nyeri menurun (5)  Monitor efek samping penggunaan
 Tampak meringis menurun analgetik
(5)
 Sikap protektif menurun (5) Terapeutik :
 Berikan teknik nonfarmakologis
(tarik nafas dalam, kompre hangat
atau dingin)
 Kontrok lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitas istirahat dan tidur

Edukasi :
 Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi pereda nyeri
 Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
 Anjurkan teknik nonfarkamkologis
untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian analgetik
(jika perlu)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan Setelah melakukan tindakan Observasi :
integritas kulit. keperawatan 1x 8 jam diharapkan
Tingkat infeksi menurun.  Monitor tanda dan gejala infeksi
local dan sistemik
Kriteria Hasil :
Terapeutik :
 Kebersihan tangan meningkat
(5)  Batasi jumlah pengunjung
 Kebersihan badan meningkat  Berikan perawatan kulit pada area
(5) edema
 Nyeri menurun (5)  Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
 Pertahankan teknikn aseptic pada
pasein beresiko tinggi
Edukasi :

 Jelaska tanda dan gejala infeksi


 Ajarkan cuci tangan dengan benar
 Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian antibiotok


ataupun imusisasi (jika perlu)

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah melakukan tindakan Observasi :


imobilitas dibuktikan dengan klien merasa keperawaran 1x24 jam
lemah. diharapkan Toleransi aktivitas  Identifikasi keterbatasan fungsi dan
meningkat. gerak sendi
Kriteria Hasil :  Monitor lokasi dan sifat
ketidaknyamanan atau rasa sakit
 Kemudahan dalam melakukan selama bergerak atau beraktivitas
aktivitas sehari-hari meningkat
(5) Terapeutik :
 Kecepatan berjalan meningkat
(5)  Lakukan pengendalian nyeri
 Jarak berjalan meningkat (5) sebelum memulai latihan
 Perasaan lemah menurun (5)  Berikan posisi tubuh optimal untuk
gerakan sendimpasif atau aktif
 Fasilitasi menyusun jadwal latihan
rentang gerak aktif atau pasif
 Berikan penguatan positif untuk
melakukan latihan bersama
Edukasi :

 Jelaskan kepada pasien atau


keluarga tujuan dan rencanakan
latihan bersama
 Anjurkan pasien duduk ditempat
tidur, disisi tempat tidur (menjuntai)
atau di kursi
 Anjurkan melakukan latihan rentang
gerak pasif dan aktif secara
sistematis
4. Deficit perawatan diri berhubungan dengan Setelah dikakukan tindakan Observasi :
kelemahan fisik dibuktikan dengan tidak keperawatan 1x24 jam diharapkan
mampu mandi/berpakaian secara mandiri. Perawatan diri meningkat.  Monitor tingkat kemandirian
 Identifikasi kebutuhan alat bantu
Kriteria Hasil : dlam melakukan kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan.
 Kemampuan mandi meningkat  Monitor integritas kulit pasien.
(5)
 Kemampuan mengenakan Terapeutik :
pakaian secara mandiri
meningkat (5)  Dampingi dalam melakukan
 Mempertahankan kebersihan perawatan diri
diri meningkat (5)  Fasilitasi kemandirian klien
 Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi :

 Anjurkan melakukan perawatan diri


secara konsisten sesuai kemampuan
 Anjurkan ke toilet secara mandiri

5. Gangguan mobilitan fisik berhubungan dengan Setelah dikakukan tindakan Observasi :


efek agen farmakologis (anestesi) dibuktikan keperawatan 1x24 jam diharapkan
dengan fisik lemah. Mobilitas fisik meningkat.  Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
Kriterian Hasil :  Identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
 Nyeri menurun (5)
 Kelemahan fisik menurun (5) Terapeutik :
 Kekuatan otot meningkat (5)
 Gerakan terbatas menurun (5)  Fasilitas aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi :

 Jelaskan tujuan dan prosedur


mobilisasi
 Anjurkan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)

6. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan Setelah dikakukan tindakan Observasi :


dengan prosedur pembedahan dibuktikan keperawatan 1x24 jam diharapkan
dengan perdarahan. Keseimbangan cairan meningkat.  Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi
Kriteria Hasil :  Monitor tekana darah
 Monitor jumlah dan warna urin
 Asupan cairan meningkat (5)
 Monitor inteka dan output cairan
 Kelembaban membrane
mukosa meningkat (5) Terapeutik :
 Membrane mukosa membaik
(5)  Atur waktu pemantauan sesuai
 Turgor kulit membaik (5) dengan kondisi klien
 Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan
3.1 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan (SLKI) (SIKI)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera Setelah dikakukan tindakan Observasi :
fisik dibuktikan dengan tampak meringis keperawatan 1x24 jam diharapkan  Identifikasi lokasi, karakteristik,
DS : Tingkat nyeri menurun. frekuensi, intensitas nyeri
 Klien mengeluh nyeri pada luka post op  Identifikasi skala nyeri
Sectio Caesarea Kriteria Hasil :  Identifikasi factor penyebab nyeri
 Klien mengatakan nyeri muncul ketika  Keluhan nyeri menurun  Monitor efek samping penggunaan
bergerak  Tampak meringis menurun analgetik
 Klien mengatakan luka jahitan post  Sikap protektif menurun
operasi sangat dirasakan saat berjalan Terapeutik :
 Klien mengeluh perut terasa kembung  Berikan teknik nonfarmakologis
(tarik nafas dalam, kompre hangat
DO : atau dingin)
 Skala nyeri klien  Kontrok lingkungan yang
 Sesekali klien tampak meringis memperberat rasa nyeri (suhu,
 Klien tampak berhati-hati bila bergerak pencahayaan, kebisingan)
 Tampak luka post-op di bagian bawah  Fasilitas istirahat dan tidur
abdomen kurang lebih 10 cm yang masih
ditutup verban Edukasi :
 TD : 110/80 mmHg  Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
 Suhu : 36,5 ◦c  Jelaskan strategi pereda nyeri
 Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
 Anjurkan teknik nonfarkamkologis
untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian analgetik
(jika perlu)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan Setelah melakukan tindakan Observasi :
integritas kulit. keperawatan 1x 8 jam diharapkan
DS : Tingkat infeksi menurun.  Monitor tanda dan gejala infeksi
 Klien mengatakan perban luka berdarah lokal dan sistemik
Kriteria Hasil :
 Klien mengatakan nyeri muncul ketika Terapeutik :
bergerak  Kebersihan tangan meningkat
 Klien tampak sesekali memengangi luka (5)  Batasi jumlah pengunjung
post op Sectio Caesarea menggunakan  Kebersihan badan meningkat  Berikan perawatan kulit pada area
tangannya (5) edema
DO :  Nyeri menurun (5)  Cuci tangan sebelum dan sesudah
 Verban luka post op Sactio Caesarea kontak dengan pasien dan
tampak kotor karena bekas darah lingkungan pasien
 Tampak luka post op Sectio Caesarea  Pertahankan teknik aseptik pada
mulai kering pasein beresiko tinggi
 Skala nyeri 4
 Tampak luka post-op di bagian bawah Edukasi :
abdomen kurang lebih 10 cm yang masih  Jelaska tanda dan gejala infeksi
ditutup verban  Ajarkan cuci tangan dengan benar
 TD : 110/80 mmHg
 Anjurkan meningkatkan asupan
 Suhu : 36,5 ◦c nutrisi
 Nadi : 80 x/i  Anjurkan meningkatkan asupan
 Pernafasan : 20 x/i cairan
Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian antibiotok


ataupun imusisasi (jika perlu)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah melakukan tindakan Observasi :
imobilitas dibuktikan dengan klien merasa keperawaran 1x24 jam
lemah. diharapkan Toleransi aktivitas  Identifikasi keterbatasan fungsi dan
DS : meningkat. gerak sendi
 Klien mengatakan merasa lemah
 Klien mengatakan aktivitasnya terkadang Kriteria Hasil :  Monitor lokasi dan sifat
masih dibantu keluarga ketidaknyamanan atau rasa sakit
 Klien mengatakan masih belum bias  Kemudahan dalam selama bergerak atau beraktivitas
berjalan terlalu jauh sendiri melakukan aktivitas sehari-
 Klien mengatakan masih belum bisa hari meningkat (5) Terapeutik :
beraktivitan seperti biasa  Kecepatan berjalan
meningkat (5)  Lakukan pengendalian nyeri
 Jarak berjalan meningkat (5) sebelum memulai latihan
DO :
 Perasaan lemah menurun (5)  Berikan posisi tubuh optimal untuk
 Klien tampak masih mencoba berlatih gerakan sendi pasif atau aktif
berjalan
 Fasilitasi menyusun jadwal latihan
 Tampak luka post op Sactio Caesarea di rentang gerak aktif atau pasif
bagian bawah abdomen kurang lebih 10
 Berikan penguatan positif untuk
cm
melakukan latihan bersama
 Klien tampak lesu
 Tampak Sesekali aktivitas klien tampak Edukasi :
di bantu keluarganya
 TD : 110/80 mmHg  Jelaskan kepada pasien atau
 Suhu : 36,5 ◦c keluarga tujuan dan rencanakan
 Nadi : 80 x/i latihan bersama
 Pernafasan : 20 x/i  Anjurkan pasien duduk ditempat
tidur, disisi tempat tidur (menjuntai)
atau di kursi
 Anjurkan melakukan latihan rentang
gerak pasif dan aktif secara
sistematis
3.2 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No Hari/ No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal DX Keperawatan
1. Kamis/ Nyeri berhubungan dengan agen Observasi : S : Klien mengatakan nyeri sudah
20 Juni cedera fisik dibuktikan dengan  Mengidentifikasi lokasi, tidak terasa
2019 tampak meringis. karakteristik, frekuensi, intensitas O : Klien tampak sudah tenang
nyeri Skala nyeri 1
 Mengidentifikasi skala nyeri Luka bekas operasi tampak
 Mengidentifikasi faktor penyebab mulai kering
nyeri A : Masalah belum teratasi, skala
 Memoonitor efek samping penggun nyeri 1
aan analgetik P : Intervensi dilanjutkan dirumah,
Terapeutik : klien di pulangkan.
 Memberikan teknik
nonfarmakologis (tarik nafas dalam,
kompre hangat atau dingin)
 Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu,
pencahayaan, kebisingan)
 Memfasilitas istirahat dan
tidur Edukasi :
 Menjelaskan penyebab dan pemicu
nyeri
 Menjelaskan strategi pereda nyeri
 Menganjurkan monitor nyeri secara
mandiri
 Menganjurkan teknik
nonfarkamkologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
 Mengkolaborasikan pemberian
analgetik (jika perlu)
2. Kamis Resiko infeksi berhubungan Observasi : S : Klien mengatakan verban
/20 Juni dengan kerusakan integritas kulit. bekas luka post operasi
2019  Memonitor tanda dan gejala infeksi sectio caesarea sudah bersih
lokal dan sistemik O : Luka post operasi sectio
caesarea di bersihkan
Terapeutik :
dengan NaCL 0.9 %
 Membatasi jumlah pengunjung A : Masalah belum teratasi, luka
 Memberikan perawatan kulit pada tampak bersih dan tampak
area edema sudah mulai kering
 Mencuci tangan sebelum dan P : Intervensi dilanjutkan dirumah,
klien dipulangkan
sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
 Mempertahankan teknik aseptic
pada pasein beresiko tinggi
Edukasi :

 Menjelaskan tanda dan gejala


infeksi
 Mengajarkan cuci tangan dengan
benar
 Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
 Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi :

 Mengkolaborasikan pemberian ant


ibiotik ataupun imusisasi (jika
perlu)
3. Kamis/ Intoleransi aktivitas berhubungan Observasi : S : Klien mengatakan sudah
20 Juni dengan imobilitas dibuktikan  Mengidentifikasi keterbatasan mulai bias berjalan dan
2019 dengan klien merasa lemah. fungsi dan gerak sendi beraktivitas sendiri
 Memonitor lokasi dan sifat O : Klien tampak mulai
ketidaknyamanan atau rasa sakit berlatih jalan dan beraktivitas
selama bergerak atau beraktivitas sendiri
A : Masalah belum teratasi, tampak
Terapeutik : sesekali aktivitas klien di bantu
 Melakukan pengendalian nyeri seb keluarganya
elum memulai latihan P : Intervensi dilanjutkan dirumah,
 Memberikan posisi tubuh optimal klien dipulangkan
untuk gerakan sendimpasif atau
aktif
 Memfasilitasi menyusun jadwal
latihan rentang gerak aktif atau pasif
 Memberikan penguatan positif
untuk melakukan latihan bersama

Edukasi :
 Menjelaskan kepada pasien atau
keluarga tujuan dan rencanakan
latihan bersama
 Menganjurkan pasien duduk
ditempat tidur, disisi tempat tidur
(menjuntai) atau di kursi
 Menganjurkan melakukan latihan
rentang gerak pasif dan aktif secara
sistematis

Anda mungkin juga menyukai