Anda di halaman 1dari 25

ZOOM CLASS LEBIH TENANG DENGAN ASURANSI JIWA

BATCH 6

PERTANYAAN 1

Mba icha dan mba win, kalau kaya 3 perusahaan asuransi yg kemarin bermasalah diawal tahun
gimana mba? walau banyak nasabahnya , nah salah satunya itu ada prudential .. masih aman kah
disana mba untuk bikin asuransi atau balik lagi tergantung produknya?

Lalu kalau misal kaya perusahaan besar lain seperti allianz, great eastern, tokio marine menurut
mba icha dan mba win bagaimana mba juga mba mengenai kondisi perusahaan dan produknya?
Tadi ga ada di salah 4-5 perusahaan yg ada di slide soalnya, apakah ga rekomen mba icha dan
mba win?

Makasih banyak mba icha dan mba win.. 🥰

Jawab
Cek dari laporan keuangan sih kalau mau versi repotnya, cek apakah perusahaannya masih sehat
atau nggak. Lalu rekomendasi produk itu bukan berarti produk lain nggak direkomen ya,
kebetulan aku dan mbawin pakenya itu jadi pahamnya itu. Karena produk asuransi tuh kan cara
kerjanya mirip-mirip aja, jadi yang dibandingin ya kesehatan perusahaannya sama premi.

PERTANYAAN 2

Kak apakah boleh diinfo kontak agen yg amanah dan bagus knowledgenya dr bbrp company yang
td di list di materi?

Lalu kalau asuransi CI, itu biasanya lebih hemat yang sendiri apa nempel dengan asji? Apakah
sempat banding2 juga untuk CI?

Jawab
aku ga punya CI jadi belum pernah survey sihhh

aku sama mbawin kan bukan agen asuransi ya ahahaha jadi cuma bisa jawab dari sisi pengalaman
dan risiko finansial aja sebetulnyaa

kalau lebih hemat mana, lebih ok mana, itu bisa dibandingin sendiri

jangan khawatir untuk tanya2 agen ya


aku waktu cari askes aku minta ilustrasi dari banyak perusahaan asuransi, jadi pilih2nya ya balik
lagi dari premi dan manfaatnya (selain tentu dari perusahannya)

Tambahan
CI biasanya nempel sama Asji tapi asji khusus kecelakaan, cmiiw. Aku pernah beli yang dari CAR,
preminya murah sih menurutku. Kalo aku pribadi kembali ke kebutuhan dan kemampuan, kalo
memang dananya ada bisa beli terpisah, jadi punya asji sendiri, CI sendiri.

PERTANYAAN 3

Halo mba icha dan mba windi, mau nanya kalo misalnya suami sudah berhenti merokok apa perlu
diberi keterangan merokok ketika ditanya asuransi?

Jawab
Kalau memang sudah berhenti tidak perlu sih pake keterangan merokok, kan memang udah tidak
merokok.

PERTANYAAN 4

Teh Icha & Mba Windi, mau tanya. Punten kalo receh karena aku masih awam banget soal asji
😂

1. Diversifikasi asji itu artinya pakai beberapa asji untuk 1 nama ya? Apakah tujuannya agar UP
nya berasal dari banyak sumber? Bisa double/triple claim gitu kah dari perusahaan asuransi yg
berbeda?

2. Apakah orang yg tidak bekerja namun punya tanggungan (misal janda beranak 2 dari golongan
tidak mampu) bisa dibuatkan asji atas nama ybs? Misal kita biasa menanggung biaya hidup 1
keluarga tsb, lalu kita khawatir kalau kita meninggal lalu anak2nya tidak ada yg membiayai.

Makasih banyak sharingnya ❤

Jawab
1. Diversifikasi ini tujuannya untuk menyebar risiko aja sih. Sama seperti kita investasi, kan
sebaiknya juga tidak ditaroh di satu keranjang, karena namanya bisnis , apapun itu akan ada
kemungkinan perusahaan itu bangkrut, tutup, manajemen ganti, dsb, yang memang di luar kuasa
kita. maka boleh saja kalau kita mau menyebar risiko itu.

Untuk asuransi jiwa bisa ya double atau triple klaim, yang biasanya harus ditanyakan untuk
doubleklaim itu asuransi kesehatan yang sifatnya membiayai pengobatan (bukan yang cuma
rawat inap), nah itu biasanya ga bisa double klaim, tapi bisa substitusi. Misal di biaya pengobatan
10 juta, di Asuransi A ditanggung 8 juta, nah 2 jutanya bisa ditagihkan ke Asuransi B.
2. Ini maksudnya gimana? kamu membelikan asji untuk si janda?
Ga masalah sih mau siapapun yang beli asuransi. Yang diatur itu kan antara tertanggung dan
penerima manfaat. Jadi misal tertanggung adalah si janda, penerima manfaat anaknya, kamu
yang bayarin preminya, ga masalah. Tapi kalo gini, berarti yang bayarin ga punya hak apapun
karena memang tidak ada kaitannya dengan si tertanggung.

Tapi ini artinya UP akan keluar kalo si janda meninggal dunia ya. Kalau kamunya yang meninggal
ya ngga ngaruh apapun ke mereka. Kecuali kamu beli asji, lalu kalo km meninggal, uang
pertanggungan yng keluarga dapat sebagian disisihkan untuk mereka.

Tanggapan
Kalau asji yg bisa double claim ini diilustrasikan... misal saya bikin asji di perusahaan A dgn UP
2M dan asji di perusahaan B dgn UP 1 M. Kalau saya meninggal, penerima manfaat bisa klaim
UP senilai total 3M, begitu kah Mba?

Jawab
Iyes

Tanggapan
Sipp makasih penjelasannya Mbawiin, aku tercerahkan 🙏🏻

PERTANYAAN 5

Teh Ica dan mba windi, memangnya merokok/tidak merokok berpengaruh ke apanya ya ketika
ingin membeli ASJI? soalnya suami saya perokok, namun beberapa bulan yg lalu sempet
medcheck semuanya sehat.

Jawab
Ngaruh ke premi. Orang yang berisiko tinggi preminya akan lebih tinggi, contoh usia, riwayat
penyakit, jenis kelamin, jenis pekerjaan, ini ngaruh ke besarnya premi.

Tambahan
hitungan preminya beda katanya mbak, aku tanya agen sih dulu karena beli barengan temenku
yang suaminya merokok

Tanggapan
Teh Icha, Mba Win & temen-temen semua, izin bantu menjawab & sharing dari kacamata &
sepengetahuan saya sebagai agen asuransi di lapangan 🙏🏻

Merokok-tdk merokok berpengaruh utk premi asuransi unitlink kalau sepengetahuan saya
🙏🏻
Utk asuransi tradisional, kelas/resiko pekerjaan & status merokok tdk memengaruhi premi.
Yg memengaruhi premi asuransi tradisional: gender, besar UP/manfaat, riwayat kesehatan
pribadi & keluarga.

Jawab
yesss, maklum ya bukan agen ahahaha makanya kalau detail detail gini pasti balik lagi tanya agen
PERTANYAAN 6

Mbak Ica dan mba Windi, boleh dong kalau luang dibuatkan list pertanyaan yang harus
ditanyakan ke agen, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang mengulik apa yang biasanya
'disembunyikan' atau ga biasanya dijelaskan kalau tidak ditanyakan oleh kita.

Soalnya awam banget, udah pernah coba ketemu agen tapi kayak blank waktu dipersilakan tanya.

Jawab
Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan :
1. UPnya berapa.
2. Premi berapa, bayarnya bulanan atau tahunan
3. Saat seperti apa polis kita tutup
4. Apa saja manfaat yang akan kita peroleh di kondisi bagaimana manfaat tersebut bisa kita
dapatkan. Ini misal asji, apa hanya kecelakaan atau karena sebab apapun?. Jangan sampe niatnya
beli asji biasa, belinya malah asji kecelakaan.
5. Berapa lama masa tunggu.
6. Apa saja yang dikecualikan.
7. SYarat klaim.
8. Apa saja yang bisa membatalkan polis.
9. Kalau beli unitlink, minta jelasin berapa porsi asuransi, berapa investasi. sampai tahun ke
berapa kena biaya akuisisi.
10. bagaimana kalau mau mengubah nama penerima manfaat.

Itu cukup sih menurutku

Tambahan
pertama minta dibuatkan ilustrasi dulu, nah dari situ apapun yang kamu bingung tanya aja itu
maksudnya apa. yang terpenting tanya pengecualian sih kalau aku, minta diperlihatkan juga nanti
di polis, tulisan pengecualiannya ada di mana aja. sama tanya kenaikan per tahun kalau term life
itu ilustrasinya gimana.

PERTANYAAN 7

Mba, apakah biaya awal asuransi unitlink itu pasti berpengaruh kpd nilai investasi nasabah utk k
depannya?
(Produk yg biaya awalnya rendah psti lbh baik drpd biaya yg lbh tinggi). Td disebut ada yg
dikenakan hnya 2 thn saja. Ada jg yg biayanya 50% cm kena 1 tahun.
Apakah ini psti lbh menguntungkan nasabah drpd yg biayanya sampai kena 5 tahun lbh, baru
nsbh dpt porsi investasinya?

Jawab
Tentu ngaruh ya. Semakin lama masa akuisisi maka tentu semakin kecil uangmu yang akan masuk
ke porsi investasinya. Semakin pendek masa akuisisi maka semakin cepat porsi investasi masuk
ke investasimu. Ini tanpa memperhitungkan pengembangan investasi ya. Ibaratnya cuma nabung
biasa.

Kalau terkait pengembangan investasi, ini tergantung pilihan investasi (pasar uang, pendapatan
tetap, saham), dan tergantung kepiawaian Manajer Investasi yang dipilih si perusahaan Asuransi.

Sama-sama milih investasi saham asuransi A dan Asuransi B hasil pengembangan investasinya
bisa saja beda.

PERTANYAAN 8

mbk windi.dan mbk anisa mau tanya, kalau untuk kesehatan anak sebaiknya asuransi apa ya
mbk? mengingat sekarang bpjs uda bnyk yg gk dicover. dan usia anak sy sekarang 6 tahun.
sebaiknya apa ya mbk? Dan kebetulan suami usia 49 tahun sy 40 tahun sebaiknya ambil asuransi
apa ya mbk buat sikecil nanti biar ada warisan meski sedikit ? Krn kalo sdh usia khan mahal di
preminyanya mbk. Mohon arahannya mbk. Trimakasih

Jawab
Ini mungkin nanti Icha yang jawab ya karena dia punya asuransi kesehatan pribadi. kalau aku
karena udah cukup dari perusahaan, kalau nambah cuma asuransi kesehatan buat rawat inap
saja.

Jadi asuransi kesehatan swasta yang mengcover biaya rawat jalan kayak BPJS itu ga murah, kalau
dananya memang ada pilih aja perusahaan aasuransi yang punya banyak kerjasama dengan
rumah sakit. Biasanya setauku, Prudential, Manulife, AIA, gitu, kerjasamanya banyak ke RS-RS
besar bahkan bisa sampai LN.

Tapi kalau dananya terbatas, bisa tetap pakai BPJS untuk rawat jalan, namun tambah untuk rawat
inap. Asuransi kesehatan rawat inap ini ga mengganti biaya berobatmu ya, dia cuma mengganti
sejumlah hari km nginep. Misal satu malam diganti 1 juta, maka misal km dirawat 7 hari, akan
keluar 7 juta. Asuransi kesehatan jenis ini juga biasanya bundling dengan cover untuk operasi
(diganti sejumlah tertentu), ruang ICU.

Seperti itu.
Untuk asjinya, kalau memang kendala di premi, maka bisa beli asji term life aja. Itu td udah kita
kasi rekomendasi produknya di slide. Abis ini aku share nama agen asuransiku ya kalau mau minta
simulasi.

Tambahan
untuk anak banyak kok opsi asuransi kesehatan, coba minta ilustrasi aja mbak ke beberapa agen
biar bisa dibikinin ilustrasinya sesuai kebutuhan. askes tuh yang masuk akal preminya covernya
hanya rawat inap ya, yang cover rawat jalan ada tapi nggak worth it (bahkan agen agen aja nggak
nyaranin beli, btw askes yang cover vaksin ga ada ya hehe). kalau buat asji juga lagi lagi dicoba
dulu aja minta ilustrasi. menurutku kalau anak udah 6 tahun beli term life masih ok sih misal
belinya yang 10 atau 15 tahun gitu (ga mesti yang 20 tahun). kalau produk karena bukan agen
jadi jujur ga hafal banget ya cuma ada dulu pas survey ada beberapa term life yang nawarin
asuransinya 5-20 tahun.

Tanggapan
Trimakasih mbk atas penjelasan dan diksh nama agennya. 🙏🏻🙏🏻

Tambahan
Untuk asuransi kesehatan coba saja minta ilustrasi dari berbagai perusahaan asuransi. Utamakan
pilih perusahaan yang bekerjasama dengan banyak rumah sakit. Jika memungkinkan untuk
pembayaran via kartu maka lebih baik. Tp jikapun pakai sistem reimbursement ga masalah.

Kalau km mau nyari asuransi kesehatan yang sifatnya kayak BPJS (mengcover rawat inap dan
rawat jalan) maka harus sedia dana yang lumayan ya.

Kalau memang dirasa BPJS ga mencukupi, jika dananya cukup silahkan beli asuransi kesehatan yg
cover rawat jalan dan inap. Berarti km harus cari yang mengcover sesuai biaya perawatan ya.

Tp kalau setelah km cari ternyata merasa wah mahal banget, saranku km bisa beli yg rawat inap
aja. Krn rawat inap biasanya juga udah bundling dengan bedah, dan ICU. Jadi minimal kalo cuma
sakit biasa tetep pake BPJS tp kalo butuh rawat inap walau km tetep pake BPJS tp ada
reimbursement untuk rawat inapnya dan uangnya bisa digunakan untuk mencover biaya-biaya
yg ga ditanggung BPJS. Pastikan aja saat klaim asuransinya ga harus pakai kwitansi asli krn
biasanya RS ga mau ngeluarin untuk pasien BPJS

(suami usia 49 tahun sy 40 tahun sebaiknya ambil.asuransi apa ya mbk buat sikecil nanti biar ada
warisan meski sedikit)

Beli asuransi jiwa ya. Jenisnya sesuaikan dengan kemampuan dana aja. Minta ilustrasi sama agen
untuk dibandingkan. Misal minta buatkan dong ilustrasi term life, unitlink, whole life, begitu. Ga
usah sungkan memang itu tugas agen 😃
Namanya warisan artinya diperoleh anak setelah kita meninggal ya. Dan kalau pengen ngasi
warisan dari jalur asuransi maka pastikan masa pertanggungannya mengcover karena UP hanya
cair jika kita meninggal di masa pertanggungan (masa asuransi).

Jadi kalo niatnya oh mau ngasi warisan kalo aku meninggal sebelum pensiun, ambil termlife aja
cukup. Tp kalo niatnya mau ngasi warisan walaupun anakku udah berkeluarga dan punya anak,
maka pilih whole life.

Konsekuensi pilihan tersebut ada di besaran premi. Whole life akan lebih mahal tentunya.

PERTANYAAN 9

Kak apakah boleh diinfo kontak agen yg amanah dan bagus knowledgenya dr bbrp company yang
td di list di materi?

Jawab
Sunlife Erlin – Kontak di WAGrup Zoom Class Asji 6
Brilife Hayar – Kontak di WAGrup Zoom Class Asji 6

PERTANYAAN 10

Halo mba anisa dan mba windi. Saya masih ada pertanyaan.

Untuk suami istri yang keduanya bekerja, apakah:

1. Sebaiknya diversifikasi produk asuransi juga selain diversifikasi brand?

2. Lalu adakah rekomendasi produk asji utk prioritas diversifikasi? Misalnya yg penghasilannya
lebih besar sebaiknya produk A/B?

3. Adakah produk asji yg jika lewat masa pertanggungan, ahli waris tetap bs mendapat UP-nya,
meski mungkin tidak 100%? Misalkan utk masa pertanggungan 20 tahun, tp pemilik asji wafat di
tahun ke-21?

Terima kasih sebelumnya.

Jawab
1. Diversifikasi brand aja udah cukup. Kalau untuk produk ini tergantung ketersediaan dana ya.
Yang jelas, premi asji tradisional < unitlink < wholelife. Sesuaikan saja sama kemampuan.

2. Ga berdasarkan penhasilan sih untuk diversifikasi, Yang disesuaikan itu UPnya. Penghasilan
yang lebih besar maka UPnya lebih besar. Jadi bisa suami dibelikan Asuransi A UP 2 M, Istri
Asuransi B UP 1 M. mau dua-dua termlife atau keduanya unitlink, balik lagi tergantung dana yang
ada. Kelebihan termlife premi lebih murah, kelebihan unitlink, ada nilai tunainya kalau km bayar
tanpa cuti premi.

Jadi sederhanya, untuk UP 1 M, di asji term life km bayar premi Rp 700 rb/bulan. Kalau meninggal
dapat duit 1 M, tapi kalau ga meninggal ya uangnya ga ada yang kembali.

Kalau beli unitlink dengan UP 1 M, bayar preminya 1.2 juta./bln. Kalau meninggal dapat duit Rp
1 M plus hasil investasi (sesuai hasil pengembangan investasi). Kalau ngga meninggal km dapat
dana tunai yg kamu investasikan + hasil pengembangan investasinya.

3. Asuransi jenis apapun, uang Pertanggungan akan cair hanya jika kita meninggal di masa
pertangungan. Kamu beli asji termlife dengan masa pertanggungan 20 tahun, meninggalnya di
tahun ke 20 lewat 6 bulan, ya berarti udah di luar masa pertanggungan, tidak akan ada UP yang
cair.

Begitupun dengan asji unitlink. Demikian juga whole life. Walau namanya whole life ye tetap ada
masa pertanggungannya 99 thn misalnya, km meninggal di usia 100 thn ya UPnya ga keluar, yg
keluar adalah investasinya sesuai dana yang tersedia.

Jadi pastikan aja masa pertanggungannya meng-cover kebutuhan. Prinsipnya seperti yang aku
jelaskan tadi ya. Misal nih kita beli asji dg waktu 20 thn, dengan pertimbangan anak kita sekarang
usia 5 tahun, 20 thn lagi berarti kan anaknya udah usia 25 thn. Kalaupun kita meninggal di thn
ke-21, ya anak kita usianya juga sudah 26 th, sudah lulus kuliah dan kemungkinan sudah bekerja,
jd ya gpp, kita meninggal dianya juga udah mandiri.

Kalau mau tetap terlindungi, maka menjelang masa asuransi berakhir, ya perpanjang lagi, biar
terus terlindungi.

begitu ya

Tanggapan
Terima kasih banyak untuk jawaban lengkapnya, Mba Windi! Detail dan jelas sekali. 🙏

PERTANYAAN 11

Halo mba Windi mba Ica mau tnya nih, di PruCinta itu kan bayar 10taun utk perlindungan 20taun.
Nah klo sudah hampir 20taun dan tidak ada klaim, baiknya di perpanjang atau buka polis baru
lagi sebelum habis masa 20taun ya mba ? Dengan pertimbangan klo buka polis baru, usia sudah
ga muda lagi preminya makin besar. Baiknya gimana ya mba. Semoga paham maksudku 😂🙏

Jawab
nah ini makanya menurutku usia masuk asji tuh dipertimbangkan juga dengan usia anak ya. misal
anak sekarang bayi, beli prucinta 20 tahun tandanya masa pertanggungan berhenti di usia 20
tahun. mending jangan digaspol dulu beli aja misal UP secukupnya deh belum ideal. nanti anak
di usia 3 tahun, beli lagi tambah, jadi yang ini berhenti saat dia umur 23 tahun (asumsi udah lulus
kuliah). kalau udah 20 tahun gimana? ya anak udah gede juga udah nggak perlu lagi asji kan.
Tanggapan
Teh icha & mbak windhi nyambung sama pertanyaan dan jawaban ini, aku mau tanya, kalau
casenya itu pertanggungan untuk pasangan gt gmn karena istrinya nggak bekerja dan satu2nya
sumber penghasilan dari suami, lalu memang berencana tdk punya anak. Itu baiknya langsung
pol 20 tahun lalu sblm 20 tahun diperpanjang atau pakai jenis asji yg lain ya mbak?

Jawab
iya ada orang yang santai gitu kan, kaya ah beli yang 10 tahun dulu aja, preminya lebih murah
dibanding yang 20 tahun, nanti setelah 10 tahun beli lagi asuransinya. padahal 10 tahun
kemudian mungkin preminya jadi lebih mahal karena usia, dan belum tentu produknya masih
ada. jadi selama mampu sih menurut aku gaspol aja 20 tahun, atau beli whole life sekalian (again
kalau ada uangnya hehe) sehingga di usia berapapun suami meninggal, kita tetep dapat UP.

PERTANYAAN 12

Mba Windi kmren yg suka kerja sama dgn asji TNI itu apa ya? Lupa Namanya

Jawab
https://www.heksainsurance.co.id/Produk/Anuitas

Bukan yg suka kerjasama dg TNi Ya tp bank-bank mengasuransikan pinjaman anggota TNI Polri
ke perusahaan asuransi ini. Jadi sifatnya kerjasama antar instansi. Aku ga tau apakah mereka
menghandle untuk TNI POLRI kalo masuk perorangan atau ngga. Tp bisa dicoba untuk ditanyakan

Tanggapan
Baik mba windi, makasih ya

PERTANYAAN 13

Malam mba Windi & mba Ica, maaf td tdk sempat ikut zoom krn hrus ke rs. Sy punya pertanyaan
mba.

Sy berencana untuk mengambil asuransi jiwa unit link syariah dr Allianz. Dgn usia sy skrg 33thn
dan memiliki 1 anak usia 2thn. Penawaran dr allianz adalah asuransi unit link syariah dan di
instrumen pendapatan tetap. Di cover smpai usia 99th. Penyakit kritis smpai usia 65thn dan
meninggal dunia krn kecelakaan smpai usia 85thn. Premi perbulan 550.000. Total UP nya 1M.
Apakah sdh ckup oke gak mba klo seperti itu? Atau mgkn ada saran lain seperti apa.

Klo dr yg sy baca mba, produk nya ini bebas menentukan masa premi. Marketingnya sampaikan,
di tahun ke 10 bisa ajukan cuti premi
Sy jg prnh di simulasikan dri davestera bri, waktu itu dgn premi 600rb/bln. Total UP nya 1,4 M.
Meninggal dunia dgn masa asuransi 68thn dan personal accident plus 28thn. Dengan instrumen
pasar uang 40%, pendapatan tetap 40%, campuran 20%. Apakah porsinya lebih baik dibagi2
seperti itu atau sebaiknya ke 1 instrumen saja y mba?

Terimakasih

Jawab
Kalau porsi investasi sih sebetulnya balik ke tujuannya ya. Tujuan nilai tunai dalam UL itu bukan
untuk investasi nyari return, tapi untuk jaga-jaga aja kalau misal suatu hari harus cuti premi
(nggak bisa bayar karena kehilangan penghasilan misalnya, asuransinya nggak lapse). Dengan
demikian, kalau kita niatnya bayar terus (bukan diniatkan untuk nabung) ya seharusnya nggak
jadi masalah juga mau diinvestasikan di mana uangnya. Selama paham risikonya tentunya ya.
Kalau ada porsi campurannya bisa jadi akan lebih fluktuatif dibanding yang full di pasar uang
misalnya. Tapi mengingat kita nggak nyari nilai tunai sebagai tabungan juga, jadi menurutku yang
penting cuma ini sih. 1. Mampukah bayar preminya? 2. Cukupkah UP nya untuk biaya hidup
sementara. 3. Yakin nggak perusahaan asuransinya ok jadi nggak ada kemungkinan gagal bayar.
Itu aja sih

(Klo dr yg sy baca mba, produk nya ini bebas menentukan masa premi. Marketingnya sampaikan,
di tahun ke 10 bisa ajukan cuti premi)

Nah ini kan ya berarti tujuannya akan cuti premi. Cuti premi kan bukan berarti ga bayar sama
sekali tapi pake hasil investasi kita buat bayar preminya. Artinya lama-lama nilai investasi bisa
jadi habis juga untuk bayar premi.

PERTANYAAN 14

teh ica mba windi mau tanya lg, misal aku mau beli asji nih katakan prucinta. Aku mau beli yg UP
nya misal 500rb karna mampunya saat ini cuma segitu. kemudian 5 tahun kemudian, keuanganku
semakin membaik, aku mau upgrade UP nya misal jadi 1 M, itu bisa ga? Atau beli polis baru
dengan UP 1M tapi produknya tetep prucinta? bisa ga kalo 1 produk punya 2 polis dengan nama
yang sama? atau baiknya beda produk?

Jawab
Prucinta bisa punya lebih dari 1 polis ya so far (gatau misal kalau aturannya ganti lol). Aku pegang
2 polis Prucinta. Misal sekarang mampunya UP 500juta. Tahun depan tambah polis 1M. Jadi total
punya 2 polis dengan UP 1,5M itu bisa. Mau sama produk boleh, mau beda produk juga ga
masalah. Pertimbangan beda produk, mungkin ternyata tahun depan dari perusahaan asuransi
lain bisa jadi ada yang lebih murah dengan UP yang sama, kan ya beli beda juga ga masalah. Atau
kaya aku, produk asji manulife suamiku udah nggak dijual lagi, jadi mau tambah polis/upgrade
juga ga bisa, ya terpaksa beli produk lain.
PERTANYAAN 15

ingin bertanya pada kedua narsum, bagaimana menghitung UP dan asuransi jiwa jenis apa yg
cocok jika kepala keluarga menanggung juga keluarga besar (ortunya)? Selain itu, juga sedang
kejar dana pensiun, bagaimana membagi porsi agar keduanya bisa dicapai?

Jawab
Sama aja ya sih sebetulnya apakah yang ditanggung hanya anak atau anak dan ortu. Cuma ya
otomatis perlu UP yang lebih besar. Tapi lagi-lagi, kaya yang aku bilang di kelas, asji ini
semampunya dulu aja. Misal setelah dihitung perlunya UP 10M tapi sekarang baru mampu bayar
premi untuk UP 1M ya nggak apa-apa. Kalau suami meninggal masih lebih ok pegang duit 1M
daripada nggak sama sekali kan. Untuk dana pensiun juga sama ya, kita perlu nominal besar
sehingga dimulai dulu aja. Tahun ini baru bisa sebulan 200ribu ya nggak apa-apa, nanti tahun
depan penghasilan naik, nabung untuk pensiun naik, asuransi juga bisa naik.

Jadi intinya mulai dulu aja ahahaha memulai lebih baik dibanding tidak memulai lol

PERTANYAAN 16

mau minta saran dr narsum. Saya pernah ikut asuransi unit link 15 tahun yg lalu brg dg beberapa
teman, persis spt yang dijelaskan mba windy ada Proteksi dan investasi. iuran 350/bln. Dań cukup
membayar premi Selama 10 Tahun. 5 Tahun terakhir saya tidak membayar. Beberapa temen
menyarankan untuk tarik saja. Salah 1 yang uda narik juga bilang ga seberapa dan jatuhnya rugi
ditambah agen kt dulu sudah tidak tau kmn. Saya sediri Bingung sebaiknya saya tarik dan saya
alokasikan (Misalnya beli asuransi lain, atau di investasikan saja) dulu saya beli asuransi ini
berharap bs di cover kalau2 saya sakit kanker (karna ada keturunan) selama ini tdk pernah
terpakai karna Kalau sakit/rawat inap bisa pake asuransi kantor suami. Ada saran kah atau poin2
yang harus dicek/dipikirkan? terima kasih 🙏🏻

Jawab
nah ini ya contohnya. udah 5 tahun ga bayar itu kan bukan jadi asuransi gratis ahahaha tapi uang
kita yang diinvestasikan selama 10 tahun itu dipake buat bayar premi asuransi makanya
asuransinya masih berjalan. jadi kalau ditarik pun mungkin jadinya "ga seberapa" karena ya
emang udah kepake selama 5 tahun. kalau "jatuhnya rugi" sih ya nggak rugi ya kan kamu tetep
ada perlindungan asuransinya, tetep dibayar kalau sakit.

mending ditanya dulu, kalau sekarang distop itu ada nilai tunainya berapa? worth nggak
menurutmu? lalu cek askes dari kantor kalau misal sampai kena kanker itu dikasih sampai
seberapa banyak. kemudian survey asuransi pribadi yang bisa cover kanker itu bisakah kamu
bayar per bulannya dari cashflow bulanan? kalau ternyata dari cash flow belum cukup, ya lanjutin
dulu aja askes UL nya. kalau ternyata udah cukup, dan bisa beli baru dengan perlindungan yang
dirasa lebih ok, bisa beli baru. gitu yaa. emang harus dihitung sih.

PERTANYAAN 16

Mbak win dan teh icha, saya mau tanya, saya dan suami sama" umr 33 dan dagang, kami baru di
beri amanah 2 anak 3th dan 1th, namanya dagang ya pasti kadang rame kadang gak, kdg jg
pembayarn lancar kdg jg bs sampe 4bln, kami sama" blm paham keuangan, suami saran cm
nabung" saja. U/ keuangan insyAllah cukup jika harus jalan antara investasi dan asuransi, cuma
investasi ini suami lbh pro ke di putar usaha, krn hasilnya lbh banyak ketimbang misal reksadana.
Tp ya gitu pasti bakal muter terus ya, mau nambah modal brp pun pasti bakal kurang aja dan
pasti bkl muter terus. Gimana caranya biar keuangan kami bs lbh baik, apa benar u/ investasi lbh
baik di putar saja? Krn barangnya pun tahan lama, gak yg mengikti model, dan hasilnya lbh baik.

Lalu u/ asuransi, asuransi apa yg sesuai dgn kondisi kami, apa unitlink? bilamana apabila
pembayaran kurang lancar bs cuti premi? Saya ingin toh kalaupun anak sdh besar, sdh mandiri,
up kami bs u/ amal, atau gak bantu anak kami dlm usaha, Kalau u/ term misal 20th umur km msh
53, rasanya (harapannya sih) msh hidup 😁 jd kayaknya kurang cocok ya, krn msh awam jd hati
msh blm terima jika menganggap asuransi proteksi yg bila masih hidup ya anggap uang hilang
🤣, kalau bs misal whole life up nya ttp cair u/ itu td, warisan / amal 😁🙏

Lalu u/ dana pensiun, apa cocok bila di taruh dlm nabung emas, gimana perhitungannya, maaf
bila ini melenceng, akan saya tanyakan jika ada kulwap pehitungan dana pensiun dan alokasinya
lbh baik kemana 😁🙏(gak jawab gpp)

Lalu klg saya jg gak melek keuangan, cuma usaha saja tanpa ada perlindungan baik kesehatan /
kematian, ayah ibu umr 56th, saya rencana bikin asji u/ beliau, adk terakhir mau masuk kuliah,
mgkn selesai kuliah semoga org tua masih ada, kalau u/ perhitungan keuangan usaha mgkn msh
bs jalan cuma mgkn agak repot transisinya, rencana up u/ transisi itu, kdg dlm masa duka, usaha
blm bs jalan, pembayarn dr org blm masuk sdgkan bayar kewajiban tetap harus kan, nah itu
pertimbangan saya, apa seperti itu bisa? Kmrn sempat tanya" prucinta, mskipun ibu ada diabet,
tp rasanya semgat hidupnya msh tinggi, dan dr garis turunan sekitar 75-80an, kayaknya msh
kurang cocok u/ yg masa perlindungan 20th, kurang dikit mgkn ya sekitar 25-30. Lbh baik whole
atau unitlink ya?

Terima kasih 🙏 maaf banyak sekali pertanyaanya 😊

Jawab
iya ini yang pensiun akan sangat panjang ya. kalau usaha emang gitu, gatel banget semua pengen
jadi modal. padahal kena pandemi bentar aja banyak yang jadi bingung nggak bisa melanjutkan
hidup karena nggak ada dana darurat. jadi kalau udah paham pentingnya dana darurat (untuk
melanjutkan hidup saat nggak ada penghasilan) seharusnya sih udah nggak gatel lagi dana
darurat dipake modal usaha ya. nah lalu untuk asuransi.
betul sih logikanya mending UL biar kalau nggak bisa bayar bisa cuti premi, dengan syarat pas
bisa bayar uangnya ada alias apakah mampu bayar preminya? kan nggak bisa maksain juga ya.
logika yang whole life juga ok sih, kalau kamu meninggal uangnya bisa untuk warisan. jadi yang
mana aja ok menurutku asalkan mampu bayarnya. nah pertanyaannya, tau dari mana mampu
bayarnya?

ini makanya perlu dari basic ya, apakah sudah yakin penghasilan > pengeluaran, apakah sudah
tau persis apa apa aja pos pos pengeluaran tetap kita tiap bulan (penghasilan boleh tidak tetap
tapi pengeluaran kan tetap), apakah sudah tau pentingnya dana darurat, baru pada akhirnya ke
asuransi. kita cuma akan tau seberapa banyak uang yang bisa kita belikan asuransi kalau kita udah
selesai sama poin-poin awal itu.

lalu untuk ortu, lagi lagi ga ada yang lebih baik ya, balik ke kamu tujuannya apa hahahaha mbawin
kali mau nambahin?

Tambahan

(Kmrn sempat tanya" prucinta, mskipun ibu ada diabet, tp rasanya semgat hidupnya msh tinggi,
dan dr garis turunan sekitar 75-80an, kayaknya msh kurang cocok u/ yg masa perlindungan 20th,
kurang dikit mgkn ya sekitar 25-30. Lbh baik whole atau unitlink ya?)

Aku garis bawahi pertanyaan ini ya. Sepertinya di sini masih ada mispersepsi tentang fungsi
asuransi jiwa. Fungsi asuransi jiwa itu untuk melindungi yang punya ketergantungan financial
kepada orang yang diasuransikan.

Orangtua diasuransikan jiwanya untuk melindungi agar anaknya yang masih ketergantungan
financial ke ortu akan tetap aman kalau-kalau si ortu meninggal. Jadi bukan mengacu ke "Ibuku
semangat hidupnya masih tinggi" bukan begitu ya. Kalau pendekatannya seperti itu jatuhnya
bukan asuransi jiwa tetapi dana pensiun.

Jadi yang jadi patokan adalah berapa lama si anak yang menjadi tanggungan masih butuh biaya
sampai dia bisa nyari duit sendiri. Bukan berapa lama angka harapan hidup si ortu, karena justru
kalo hidup kan ga ada UP yang cair. Semoga ngerti ya sampai sini.

nah di pertanyaan mba Dzakhirotus ini ada adik yang baru masuk kuliah, Tarohlah masa kuliah 4
tahun ya, setelah itu nyari kerja sampai bener--bener settle 2 tahun deh, artinya si adik ini masih
punya ketergantungan financial ke ortu selama 6 tahun ke depan. Maka masa pertanggungan
Asuranji jiwa untuk ortu minimal 6 tahun.

Maka sebenarnya si ibu hanya butuh asji dengan masa perlindungan 6-10 tahun. Karena memang
di masa ini yang krusial kalau ibu meningal, maka adik ngga ada yang membiayai. artinya
tanggung jawab membiayai adik akan jatuh ke keluarga lain. Kalau ibunya meninggal setelah 6-
10 tahun, sebenarnya ya ga ada issue apapun yah, pertama memang sudah tua, kedua anaknya
sudah selesai kuliah. Jadi meninggal dengan tidak meninggakan kewajiban financial.

Sekali lagi dipahami bahwa tujuan asuransi adalah menempatkan seseorang ke kondisi financial
sama seperti sebelum terjadinya risiko.

Sampai sini, saranku kalau memang ibunya mau dibelikan asji maka termlife atau Unitlink jk
waktu 10 thn sebenarnya udah cukup, jika dananya terbatas. Ingat usia > 50 thn premi asji udah
pasti ga murah, jadi ini dicek dulu aja.

Namun jika memang tujuannya adalah agar ada warisan dan dananya memang ada, whole life
bisa jadi pilihan. Kalau whole life masa pertnggungannya sampai 99 thn, jadi memang bisa
dibilang mau meninggal kapanpun, keluarga akan dapat pencairan UP.

Btw untuk ayah ibunya selain direncanakan dibelikan asji, jangan lupa tetap disertai investasi
dana pensiun, apalagi kalau angka harapan hidup keluarga tinggi maka tentu butuh dana pensiun
yang tidak sedikit.

Semoga paham perbedaan dana pensiun dan asuransi jiwa ya, biar ga tertukar.

PERTANYAAN 17

Mb brarti konsep asji itu UP keluar kl yg didaftar meninggal pada saat Masi kontrak asuransi
berjalan..nah bila masa kontrak sudah selesai itu uang premi yg selama kontrak dibayar TIDAK
ADA yang cair ya...?? Hanya ada proteksi selama polis berjalan dan tidak ada nilai tunai kl tidak
ada klaim??

Bagaimana kl dengan unitlink??

ini soalny aku awam banget tentang asuransi

Jawab
Iyes, konsep asji seperti itu. UP akan cair hanya selama masa pertanggungan. Masa
pertanggungan 20 tahun, meninggal di tahun ke 21 maka tidak ada UP yang keluar.

Apakah rugi?

Tidak ada rugi sama sekali ya karena tujuan kita memang menyiapkan dana kalo yg diasuransikan
meninggal dunia saat masih ada orang yang butuh duit dari dirinya, kasarnya gitu ya.

Anak terkecil saat ini usia 5 tahun, ayahnya beli asji dengan masa pertangungan 20 thn, Berarti
masa asuransi berakhir saat anaknya berusia 25 tahn.
Kalau meninggal di range uisa anak 5-25 thn, keluarga tetap aman krn ada UP yang cair bisa
digunakan untuk biaya hidup dan bayar uang sekolah sambil cari penghasilan pengganti.

Kalau si ayah meninggal di usia anak >26 thn, ya udah gpp, toh anaknya udah selesai kuliah udah
mandiri.

Duit yang udah dibayarkan premi gimana?


Ga gimana-gimana, namanya beli perlindungan ya ada biaya yg kita bayar untuk rasa aman. Sama
seperti kita bayar satpam untuk jaga rumah kita, Dengan bayar satpam kita merasa aman harta
dan jiwa kita minimal ada yang jaga kalo ada maling masuk. Tapi kalau ga ada maling ya
alhamdulillah, kan ga jadi merasa rugi udah bayar satpam.
Ini mungkin lebih gampang dipahami kalau misal kita melayat ke kerabat.
Saat yang meninggal masih muda, biasanya orang-orang akan spontan bertanya
"Usia berapa meninggalnya"
"40 tahun"
"Wah masih muda ya, anaknya berapa?"
"3, mana masih kecil-kecil lagi"
"Aduh kasian, ibunya kerja ngga?"

Kalau ibunya kerja, biasanya orang akan komen "Oh syukurlah, minimal masih ada yang
membiayai ya"
Kalau ibunya ngga kerja, biasanya juga orang akan komen " Wah gimana ya, aduh semogalah ada
keluarga lain yang bisa bantu-bantu mereka ya"

Beda cerita kalau yang meninggal usia ? 56 thn atau udah pensiun atau anaknya udah tamat
kuliah.

"Yang meninggal usia berapa?"


"56 tahun”
"Oh udah tua ya, anaknya ada yang masih sekolah?'
"Ngga sih udah lulus kuliah semua, udah pada nikah pun"
"Oh syukurlah"

percakapan akan berhenti sampai situ, ga akan nanya istrinya kerja ngga, gimana biaya sekolah
anak. Karena ya memang udah ga ada orang yang punya ketergantungan financial lagi.

Semoga paham ya. Makanya saat menentukan masa pertanggungan asuransi diusahakan sampai
usia anak terakhir bisa cari duit sendiri, yg mana ini biasanya sampai usia 22 -25 thn.
Selain berdasarkan usia anak terkecil, kalau kalian nanggung orangtua maka masa
pertanggungannya bisa ambil dari angka harapan hidup ortu, ya sama juga bisa sekitar 20
tahunan, artinya kan ortu akan tergantung financial ke kita sampai dia meningal dunia.

Jadi, kalau memang kalian masih belum rela ga ada sama sekali duit yang kalian terima kalau
orang yang diasuransikan panjang umur, ya sudah beli saja unitlink tapi jangan pakai cuti premi,
bayar terus sama kayak kalian kalau beli termlife sehingga di akhir periode akan ada uang tunai
yang akan kalian dapat.

Saranku ambil aja yang investasinya risiko rendah.

Begitu ya

PERTANYAAN 18

Mba maaf oot pertanyaaan soal Askes. Aku baru dapet Askes dari kantor. Belum tau benefitnya
gimana karena baru aja terima dan belum di pakai. Tp di hati rasanya masih waswas klo suatu
saat sakit pdhl sudah ada BPJS dan Askes kantor. Kira2 apa yg perlu di ketahui ya mba soal Askes
swasta ini yg sekiranya ga bkn insecure saat sakit ? Karena namanya juga Askes kantor ya
dapetnya sesuai kantor kerjasama dengan perusahaan apa, dan manfaat asuransi tiap karyawan
berbeda berdasarkan jabatan.

Jawab
Ini baiknya kamu tanya ke HRD ya apa saja yang ditanggung, setauku tiap kantor ada surat yang
menerangkan apa saja tanggungan perusahaan. Perbedaan antar jabatan setauku juga tidak
dibedakan berdasar jenis perlindungan tapi hanya berdasarkan plafond. Jadi ya perlindungannya
sama, Sama-sama ditanggung kalao operasi, rawat inap, gigi, kacamata, misalnya tapi besaran
plafodnnya yang berbeda. Kamu akan insecure terus selama memang ngga tau apa aja yang
ditanggung perusahaan, jadi better ditanyain.

Untuk askes swasta perlindungannya akan sebanding dengan premi, Makin besar ya makin
lengkap, makin kecil makin terbatas. tapi bisa dipastikan untuk jumlah duit yg sama, pasti akan
lebih sedikit perlindungannya dibanding askes kantor, karena askes kantor itu dapetnya harga
gelondongan maka pasti lebih murah.

Kekurangan askes kantor memang di RS kerjasama ya, ngga bisa bebas, maka askes swasta bisa
kamu jadikan sebagai tambahan, Biar ga overlap sekali lagi better ditanyakan dulu apa yg dicover
kantor lalu sisanya yang ga dicover bisa km beli di askes swasta.

PERTANYAAN 19

Utk istri yg tidak bekerja, baik ny nama yg tertulis utk penerima manfaat ny dmasukan nama wali
utk anak mbk...? Smisal kek yg mbk bilang, spa tw ortu ny meninggal barengan n anak blm 18thn...
Jd 2 nama yg tertulis g ada nama istri... Tp nama anak n waliny...?

Jawab
Kalau anaknya masih di bawah 18 tahun, ahli waris bisa pasangan dan anggota keluarga lain (adik,
abang, kakak, ortu). Karena kan bisa saja tidak meninggal barengan juga 😃
PERTANYAAN 20

Selamat siang mba icha n mba windi, klo saat webinar kmrn kan disebutkan salah satu syarat
utama pilih provider asuransi adalah RBC dan mba windi jg kasih warning jangan hanya
berdasarkan RBC saja krn siapa tau memang ga pernah mencairkan uang pertanggungan
nasabahnya.

Nah selain nama besar perusahaan dan RBC, kita bisa lihat dari mana lagi ya mba buat tau
perusahaan asuransi ini tuh layak beli ga produknya?

Jawab
Lihat Jumlah pesertanya, makin banyak makin bagus. Perusahaan besar dan terkenal biasanya
pesertanya banyak. Ingat konsep gotong royong di RT ya, kalau banyak peserta kan kemungkinan
duitnya pas pencairan ga ada lebih kecil.

Lihat juga dari kerjasama dengan rumah sakit. Makin luas makin bagus, jika punya cabang di LN
juga bagus,

Intinya kan kita beli asuransi itu pengen :


- Pas dipake ga ribet
- Pas butuh si asuransi mudah dihubungi
- Pas ada risiko gampang dicairkan.

jadi kemudahan informasi seperti call center, aplikasi pendukung, kantor cabang juga bisa jadi
pertimbangan.

PERTANYAAN 21

Mbak, mau tanya satu lagi

saat ini aku kerja di organisasi internasional yg based nya di JKT. dari kantor, selain ada health
insuransi, ada juga life insurance (dikelola perusahaan asuransi swasta internasional yg bekerja
sama dgn kantor)

preminya ini dipotong dari gaji selama masih kerja. nilai UP nya lumayan. aku yg kerja nilainya UP
nya 2x, suami sebagai spouse jg dapat life insuransi dgn nilai yg lbh kecil x

jujur krn ini aku ragu2 dan ngerasa sayang beli tambahan asji. faktor apa yg kira2 perlu aku
pertimbangkan ya Mbak? takutnya justru aku miss dan ngerasa tenang2 aja, tp luput masih ada
risk yg blm di cover
Jawab
UP 2 x. 2 kali apa ini?
Tanggapan
x itu nominal maksudnya Mbak, aku lupa besaran pastinya harus liat polis, tp kalau ga salah UP
asji ku 2M, UP asji suamiku separohnya 1M

Jawab
Kalo merasa udah cukup ga perlu sih mba ditambah.

Coba dihitunga aja kebutuhan UP keluarga berapa sebenernya pakai rumus yang dikasi di excel
atau hitungan sederhananya :

Penghasilan tahunan x ( usia anak terkecil mandiri - usia saat ini)

Misal anak terkecil usia 5 tahun, asumsi mandiri usia 25 thn. (25-5=20)

Penghasilan sebulan : 10 juta


Setahun : 120 juta

UP = 120 juta x 20 = 2.4 M

PERTANYAAN 22

Ijin tanya Mbak klo mau cairkan asji itu apakah ada waktunya sekian hari setelah meninggal?

Jawab
Ada mba. Tertulis di polis sekitar 30-90 hari

PERTANYAAN 23

Mau tanya misal suami didaftarkan asji dan kita sbg ahli warisnya. Kmdian misalkan cerai dan
terjadi resiko. Brarti kita masih punya hak atau bagaimana y statusnya apabila tdk ada prenup?
Apakah otomatis ke anak atau bagaimana?

Jawab
Setauku krn ada prinsip insurable interest maka kalo udah cerai ya udah hilang haknya, jadi ke
anak.

PERTANYAAN 24
Waktu zoom kemarin kalo ga salah denger mba Ica bilang klo temennya buka asji utk suaminya
tanpa bilang suaminya. Emang bisa begitu ya mba ? Artinya suami cukup fyi aja, klo dia habis di
buatkan istri asji ? Ga perlu ttd atau cek kesehatan suami ? Maaf klo salah tangkap 🙏

Jawab
Secara aturan harusnya yg diasuransikan tau ya bahwa dia diasuransikan. Tp pada prakteknya
terkadang ada asuransi yg ga konfirm ke peserta asuransi, sepanjang ntar di polis ada ttd yang
diasuransikan ya udah gitu.

Untuk tes kesehatan ga selalu ada. Sebagian perusahaan asuransi tidak mensyaratkan adanya
med check.

Jadi ini sifatnya untung-untungan ya mba 😂 bisa aja asuransi ga konfirm ke suami tp bisa juga
confirm.

Tanggapan
Oh brrt prosesnya ga ribet ya mba. Bayanganku harus ini itu. Sedangkan suami aku blm terbuka
pikirannya soal asji. Nah yg butuh asji kan aku 😩
Kalo tau spt ini jd aku tinggal eksekusi aja hehe

PERTANYAAN 25

Hallo teh, saya mau tanya saya punya 2 polis unit link yg disertai UP dgn tertanggung kedua anak
saya awalnya itu untuk biaya pendidikan mreka nanti saat ini masih ditanggung perusahaan, yg
satu udh jalan 3thn satunya lagi baru 2thn,,
Mengingat sekarang nilainya agak anjlok mnrut teh icha & mb windy baiknya saya lanjutkan atau
ditaruh di reksadana? Itu pembayaranya smpai 10thn, mohon pencerahanya yaa
terimakasih🙏🏼

Jawab
Untuk asuransi unitlink anaknya. Ini dari awal tujuannya udah ga tepat ya. Asuransi itu untuk
perlindungan, sebaiknya tidak digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan.

Penjelasan gampangnya, anak itu kan bakal masuk sekolah dengan waktu yang pasti ya. Usia 6
thn SD, 12 thn SMP, 15 thn SMA, 18 thn kuliah. Ini tiap tingkatan butuh dana.

Sementara asuransi unitlink yg km miliki, UPnya itu cair kalo si tertanggung (yg diasuransikan
meninggal dunia).

Artinya kalo ga meninggal ga ada UP yang cair, sementara meninggal ga meninggal yg


diasuransikan, ya anak kita tetap butuh dana pendidikan.
Jd ini ga tepat ya

Saranku, coba km cek polis asuransimu. Cek siapa nama tertanggung, berapa UPnya, dan berapa
porsi investasinya.

Jika tertanggung adalah nama suamimu atau namamu, maka aku lebih sarankan ini gpp
diteruskan tp fungsinya sekarang bukan sebagai dana pendidikan ya tapi sebagai asuransi jiwa
orangtua.

Kalau nama tertanggung adalah nama ortu lanjut cek UPnya ya. Jika UPnya sudah memadai ya
sudah ga perlu nambah asji lagi untuk ortuny. Kalo kurang, jika ada dananya bisa nambah beli asji
lagi. Kalo ga ada ya ga usah dulu juga gpp.

Untuk uang tunai yang saat ini minus, berarti kemungkinan km ambil yg risk tinggi (saham), kalau
bisa ganti aja jadi RDPU, tp kalo ga bisa ya udah gpp. Seperti yg aku jelaskan kemarin di zoom,
dana tunai (investasi) di unitlink peruntukannya memang bukan untuk kita harapkan hasil
investasinya tp sebagai dana jaga-jaga aja kalo lupa bayar premi atau kebetulan lagi ga ada duit
buat bayar premi, maka ada dana cadangan yg bisa diambil.

Kalau tertanggungnya adalah nama anakmu. Maka sebaiknya ditutup saja. Ambil dananya lalu
pindahkan ke reksadana, lanjutkan untuk dana pendidikan. Untuk ortunya berarti tetap butuh
asuransi jiwa ya.

Bisa dibaca ya alasannya di bawah ini. Semoga jelas

--

ASURANSI PENDIDIKAN ATAU INVESTASI PENDIDIKAN?

Ini aku jelasin dulu bedanya Investasi dan Asuransi ya.

Investasi digunakan untuk tujuan keuangan yang sifatnya bisa direncanakan, tau kapan
waktunya, tau berapa jumlah yang dibutuhkan. Misalnya Investasi untuk dana pensiun, investasi
untuk dana haji.

Asuransi : digunakan untuk proteksi, yaitu untuk tujuan-tujuan keuangan yang pasti terjadi atau
probabilitas kejadiannya ada tapi kita ngga tau kapan kejadiannya. Contohnya sakit, meninggal
dunia, kecelakaan, kebakaran.

Makanya untuk asuransi yang terpenting itu asuransi kesehatan (BPJS boleh) dan asuransi jiwa
(ketika keuangan memungkinkan). Askes penting agar saat sakit kita tidak perlu berutang. Sakit
itu siapa aja pasti mengalaminya.
Asji penting untuk tulang punggung keluarga sebagai safety net, kalau dia meninggal, keluarga
bisa tetap melanjutkan hidup pakai uang pertanggungan. Meninggal akan terjadi kan yah, tapi ga
tau kapan. Kalau meninggal muda udah pasti akan berpengaruh ke keuangan keluarga.

Sekarang, apakah pendidikan sesuatu yang tidak terduga?

Tentu tidak ya. Dari anak lahir, sudah pasti 6-7 tahun lagi ia akan SD, 12 tahun lagi akan SMP, 15
tahun lagi akan SMA, dan 18 tahun lagi akan kuliah. Sangat terduga dan bisa direncanakan dengan
baik.

Jadi sebenernya tidak ada yang namanya asuransi pendidikan. Kalau kalian membeli asuransi
pendidikan, bisa kalian cek sendiri polisnya, itu adalah asuransi jiwa unit link. Nah yang menjadi
perhatian kita, di asuransi pendidikan itu agak “kurang tepat”, karena jiwa yang diasuransikan itu
adalah jiwa anak. Ingat-ingat kosep asuransi jiwa ya, yang harusnya diasuransikan itu si pencari
nafkah krn kalau dia meninggal, sumber penghasilan keluarga akan berhenti.

Nah di asuransi pendidikan, karena yang diasuransikan jiwa adalah si anak, jadi kalau anak
meninggal, kita dapet uang pertanggungan. Untuk apa sebetulnya kan?

Kalau anak meninggal kita tidak butuh dana pendidikan lagi. Justru malah kalau mau kasarnya
biaya pendidikan dia malah hilang. Beda cerita kalau ortu meninggal, anak yang butuh uang untuk
melanjutkan hidup dan pendidikan jadi yang butuh asuransi jiwa itu ortu bukan anak.

Asuransi pendidikan juga membagi uang kita untuk investasi + asuransi jiwa untuk anak. Jadi
secara itung-itungan, UPnya ya ga maksimal, investasinya juga ga maksimal, karena terbagi-bagi.

Dengan jumlah uang yang sama, kalau kita investasikan sendiri ke produk yang beneran untuk
investasi, dan jumlah yang sama juga uangnya kita belikan asuransi jiwa untuk si ortu, maka
seharusnya return yang didapat lebih besar dan UP yang didapat juga lebih besar, dibanding ikut
asuransi Pendidikan

Kalau kalian mau repot dikit, yang udah ikutan asuransi pendidikan coba deh diitung sendiri, uang
yang udah kalian tabung berapa, kalian dapet berapa. Apakah sesuai?

Plus, misal kalian kalau lupa bayar, maka alokasi uang yang untuk bayar asuransinya otomatis
akan ditarik dari hasil investasi kalian. Sering denger kan produk asurasi jiwa yang nyebut, bayar
premi 5 thaun aja, atau 10 thn saja, selanjutnya bebas premi. Itu bukan bebas premi ya
sebenarnya, tapi preminya diambil dari hasil investasi. Nah kalau ditarik terus, bisa-bisa di akhir
periode uang yang tadinya diinvestasikan plus hasil pengembangan investasi cuma buat bayar
premi aja.
Biar yakin, coba sekarang telepon agen asuransinya dan tanya berapa saldo investasi asuransi
pendidikannya

Nah dari situ bisa diputuskan sendiri ya untuk menyiapkan dana pendidikan, butuhnya produk
investasi atau produk asuransi?

@Annisast & @Winditeguh


PERTANYAAN 26

Assalamualaikum teh icha dan mba windy, mau tanya apa ada living proofnya entah klien atau
keluarga atau temen2 mba windy dan teh icha yang udh bener2 cair klaim asji nya? Soalnya yg
pernah sy tau, di bpjs ketenagakerjaan, agak sulit meng klaim asuransi jiwanya ketika ada
nasabah yg meninggal dunia 🙏🏼
Sy belum pernah tau kalau dr asuransi swasta lain

Jawab
Kalo temenku yg aku tau memang yang dari Brilife ya. Cair sesuai yang dijanjikan. Untuk merk
lain, aku ga tau krn memang ya ga pernah juga nanya-nanya atau memang blm ada temenku yang
meninggal muda kebetulan punya asji merk tertentu.

https://kalteng.antaranews.com/amp/berita/490442/bri-life-palangka-raya-bayar-klaim-
meninggal-dunia-senilai-600-juta

Ini gampang sih ya sebenernya, tinggal seachinh aja di google. Paling mudah mungkin cari berita
artis. Karena asuransi kalo org terkenal gitu pasti dibertitakan

https://m.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/irena-justine-meninggal-dunia-keluarga-dapat-
asuransi-250-juta-5303a5.html

Ini kebwtulan memang bank-bank yang suka bikin berita 😂

Untuk BPJS TK, tanpa melihat soal susah atau tidak klaimnya, asji di BPJS TK itu kecil sekali lho,
ssntunan kematian itu hanya 12 juta, kalo aku ga salah ditambah UPnya cuma sekitar 42 jutaan.
Jd jangan tergantung asji di BPJS TK ya

https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/penerima-upah.html

Tanggapan
halo mba kebetulan aku kerja di bpjstk 😁 sekalian ijin edukasi ya mba 🙏
ini bener banget mba utk santunan kematian bpjstk mmg kecil kl utk meninggal biasa. kl utk
meninggal kecelakaan kerja santunannya upah terlapor x 48 jd misal dilaporin upahnya UMP jg
masih sekitar 221jt dan beasiswa anak jg baru di 174 jt utk 2 org anak s.d kuliah. lebih baik emg
punya tambahan asji lain jika biaya hidupnya lebih dari itu karena kan blm tentu meninggal
karena kecelakaan kerja yg dptnya besar.
tp penting jg memastikan upah yg dilaporkan perusahaan sesuai atau tidak dg gaji pokok +
tunjangan tetap.
kl klaim dirasa sulit mgkn karena ada bbrp kendala biasanya yg sering sih NIK tidak valid,
perusahaan belum membayarkan iuran dibulan tenaga kerja meninggal jd ada masa tunggu ahli
waris utk klaim, atau datanya tidak sesuai biasanya hrd telat melapor kejadian meninggal jd misal
meninggal april baru dilaporkan juni nah dikami harus koreksi dl ke kantor pusat seperti itu.
Jawab
Terima kasih penjelasannya mba Ela

Tanggapan
Iya mbak, tapi aku khawatir kalau yg di up beritanya itu artis atau public figure itu cm buat
menarik lebih banyak nasabah aja 😅😅😅 (udah nethink duluan, hampuraaa 🙏🏼🙏🏼)
Kalau rakyat biasa takutnya sulit atau bgmn gitu. Makasi jawabannya mba windi

Iyaah bpjs TK emg cm 42 juta mbak

Jawab
Kalo bukan artis males kali mereka masukin berita 😂😂. Kalo udah nethink dan ga percayaan
ya mau produk sebagus apapun ga akan dibeli sih 😃 , dan karena asji ini bukan program
pemerintah yg wajib kalian ikuti jadi bebaaas. Risiko kan kita yg tanggung masing-masing.

Tanggapan
Nah itu diaaa kenapa aku ikut kelas ini biar tambah wawasan, ilmu dan dapet insight dr ahlinya
yg mudah2an bisa merubah mindset akuu. Krn jujur di lingkunganku masih awam bgt sm asji
🙏🏼

PERTANYAAN 27

Assalamualaikum mbak windi.. Untuk brilife asji apakah mostly by phone atau harus ke agen nya
langsung

Jawab
Aku lebih sarankan ke agen ya.

Ini no agennya
Brilife Hayar – Kontak di WAGrup Zoom Class Asji 6

Tanggapan
🥰terimakasih mbak windi

PERTANYAAN 28
Selamat malam mba,
Mgkn pertanyaan saya lebih tepat buat mba Annisa yg pernah live bersama Astralife

Untuk asuransi flexy yg persetujuannya online, apakah nanti akan mendapatkan polis yg tebal
(seperti pru)? Atau hanya selembar penyataan perikatan saja? (Saya pernah ikut manulife via
telemarketer dapatnya bukan buku polis)

Jawab
halooo, ga dapet apa apa HAHA

cuma login aja selayaknya belanja online ya

eh dapet epolicy deng pdf (lol jadi cek email)

iya ada epolicy (yang ternyata udah aku forward juga ke adik adikku)

jadi fisiknya ga megang apa-apa lagi

PERTANYAAN 29

Mba Windi izin apakah ada kontak agen manulife? Saya tertarik mau tanya2 ttg produk MEA ini.
Terima kasih Mba Windi..

Jawab
Manulife Kristian - Kontak di WAGrup Zoom Class Asji 6

PERTANYAAN 30

Mba ini ad nomor agennya kah

Jawab
Sunlife Erlin - Kontak di WAGrup Zoom Class Asji 6

PERTANYAAN 31

Mbak Windi, WP disini maksudnya apa ya? Jujur ini murah sekali dibanding yang lain

Jawab
Waiver if premium. Manfaat tambahan mba
@Annisast X @Winditeguh

Anda mungkin juga menyukai