Anda di halaman 1dari 54

Riwayat Penyakit, Pemeriksaan Fisik

dan Pemeriksaan Penunjang


Pasien Urologi
PENGANTAR
Riwayat penyakit

 anamnesis riwayat penyakit teliti,


langkah awal untuk menegakkan
penyakit
 langkah berikutnya adalah
pemeriksaan fisik yang memenuhi
kaidah – kaidah yang benar menurut
ilmu kedokteran.
 keluhan dari pada pasien urologi dapat :
terjadi pada segala umur, laki/
perempuan dengan segala latar
belakang ekonomi, berdampak pada
fisik maupun mental.
pada konsultasi sebaiknya didahului
dengan pengantar dan jabat
tangan ---- 20 menit
 pengantar/ keluarga sebaiknya
ikut masuk mendampingi dan
sampai konsultasi berakhir.
 dimulai dengan menanyakan
umur dan riwayat pekerjaan
( cat - Ca VU )
 apakah perokok berat ( Ca ginjal,
Ca VU ), pada pasien wanita
ditanykan berapa jumlah anaknya,
umur berapa saat mempunyi anak
pertama, ada tidaknya
komplikasi saat hamil dan
persalinan, apakah memakai
kateter ( infeksi ).
 keluhan utama dicatat, kapan keluhan
pertama timbul, kemudian pasien
disuruh menceriterakan riwayat
penyakitnya, keluhan yang menyertai
dan apakah ada dampak pada
kehidupannya.
 keluhan pasien urologi dibedakan 2
macam : saluran kencing bagian atas
dan bawah.
 yang banyak adalah pasien datang
dengan keluhan saluran kencing
bagian bawah kencing berdarah
( hematuria )
 catatan ditulis jelas, singkatan yang
lazim, tiap lembar sebaiknya ada
identitas penting apabila disaat
yang akan datang ada tuntutan
hukum.
 dengan menggambar sudah
menghemat banyak kata, buat
sketsa dari mana rasa sakit berasal
dan dijalarkan kemana.
 spesifik rasa sakitnya : kolik,
tumpul atau tajam, hindari kata –
kata yang mempunyai arti ganda
( disuri = sakit, sulit ---- sakit )
 rasa sakit juga perlu ditanyakan
apa pernah sebelumnya sakit
seperti ini rasa sakitnya menetap/
tidak, lamanya, faktor yang
memperburuk/ menghilangkan.
ginjal -------- rasa sakitnya dapat
dipinggang
ureter -------- rasa sakitnya dapat di
pinggang, fossa iliaka, lipat paha
dan skrotum
buli-buli ------------ rasa sakitnya di
suprapubis.
leher buli dapat dijalarkan ke
sepanjang uretra dan ujung penis,
perineum
prostat letaknya dapat di
perineum, rektum, lipat paha, paha
medial atas, bagian pinggang
bawah dan suprapubis.
keluhan yang menyertai : mual,
mutah, panas menggigil.
untuk frekwensi : dinyatakan
dalam angka misal siang 6 kali/
malam 3 kali
Hematuri : makroskopis/ mikroskopis,
awal, akhir, selama kencing, disertai
rasa sakit/ tidak, disertai rasa sakit di
pinggang/ uretra/ perut hematuri
disertai rasa sakit : batu, infeksi,
sedangkan apabila tidak disertai rasa
sakit dapat disebabkan oleh tumor
pada ginjal, buli - buli, prostat.
 hemospermia disertai rasa sakit :
prostatitis, batu prostat
 Keluhan inkontinensia ( urgensi,
stress, paradoksal, kontinua )
 ada benjolan : letak benjolan,
pertama kali diketemukan kapan,
disertai rasa sakit/ tidak, mudah
berdarah, sebelumnya ada benjolan
serupa.
 pasien mengeluh dengan LUTS,
hematuria, pneumaturia, rasa
sakit, ada benjolan diperut
ditanyakan : ada perubahan
buang air besar, nafsu makan
dan BB turun
 riwayat pemakaian obat :
- cyclophosphamide menyebabkan
hematuria, kistitis.
- NSID menyebabkan nephropathi
analgetika
- alkohol untuk menerangkan
frekwensi / nokturia
 riwayat operasi ( seksiosesaria ) dan
penyakit venerik termasuk AIDS.
Lower urinary tract symptoms and haematuria

Storage ( filling ) Voiding ( obstructive ) Haemeturia


Daytime frequency Hesitency Painles
Nocturia Reduced flow pressure Pain
Urgency Post micturition dribble Total
Incontinence Intermitent flow Initial
Strangury Feeling incomplete emptying Terminal
Suprapubic pain Pneumaturia
Faecaluria
Dysuria
I. PEMERIKSAAN ABDOMEN
II. PEMERIKSAAN GENETALIA
III. PEMERIKSAAN SKROTUM DAN ISINYA
IV. PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
V. ULTRASONOGRAFI
VI. FOTO POLOS ABDOMEN DAN IVP
VII. URETEROGRAFI
VIII. SISTOGRAFI
IX. RETROGRADE URETEROPIELOGRAFI
X. ANTEGRAD PILOURETROGRAFI
XI. COMPUTERIZED TOMOGRAPHY (CT)
XII. BONE SCAN
XIII. MAGNETIC RESONANCE IMAGING
(MRI)
XIV. RENOGRAFI
XV. VASOGRAFI
XVI. ANGIOGRAFI
XVII. SISTOURETROSKOPI
XVIII. THE FLOW RATE
Flow rate

 pemeriksaan baik laki – laki /


permpuan dengan keluhan LUTS
 vesika urinaria penuh / minimal 150 cc
 normal adalah ---------- 15 cc per detk /
20 cc perdetik.
 hasil kurang dari 15 cc per
detik ----- ada BOO
 sebagian kecil hasil kurang dari 15
cc per detik ----- tak ada BOO
 sebagian kecil hasil lebih dari 15 cc
per detik -- ada BOO
Pemerksaan urin.

 pemeriksaan laboratorium yang


paling tua
 murah, cepat -------- menyisihkan
pemeriksaan lanjutan yang mahal
 erithosit -------- perdarahan
( keganasan, infeksi, kolik )
 leukosit / piuria ---------- infeksi
- nitrit ------------ infeksi oleh
bakteri
- protein --------------- penyakit
pada glomerulus
 gula ------------------- penyakit
diabetes yang tidak terkontrol
 leukosit, nitrit ------- urin mid
stream ---- kultur dan
sensitivitas
 piuri kultur tak
tumbuh ------- dicurigai
infeksi tuberkulose
 angka koloni 100.000
permilimeter ----- infeksi --- perlu
pengobatan
 sitologi : urin segar----pengecatan
Papannicolaou ( onti sel tak normal)
 infeksi, inflamasi --------- positip
palsu
 karsinoma transisional deferensi
baik ---- negatip palsu
 urin tampung 24 jam :
batu --- kalsium, oksalat citrat
 faal ginjal ---- kreatinin clearance
Darah
- sering faal ginjal ------- kreatinin,
BUN/ ureum
- marker penyakit kelenjar
prostat ------ PSA, Prostat Asid
Fosfatase
- tumor testes -------- AFP, hCG,
Lactat Dehidrogenase
- infertilitas, t prostat ------- FSH, LH
( HPG Axis )
Semen

- infertilitas perlu pemeriksaan 2


kali
- jumlah, motilitas dan
morphologi
- kultur sensitivitas ---- jarang
membantu pengelolaan keluhan

Anda mungkin juga menyukai