Anda di halaman 1dari 75

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY " E " P5A0

POST PARTUM HARI PERTAMA SAMPAI DENGAN HARI KEDUA


DIPUSKESMAS BARA BARAYA TANGGAL 14 JUNI 2022

DISUSUN OLEH:

EFRADIS KURNIATI 1220004


SASMITA HARUN 1220012
FATRI TAMO AMA DOWA 1220013
MARIA KRISTINA GURU 1220008

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Askeb seminar ini diperiksa dan disetujui untuk di pertahankan dalam


seminar PKK II di hadapan pembimbing lahan maupun institusi STIK GIA
MAKASSAR pada tanggal `14 juni 2022.

Pembimbing lahan Pembimbing Institusi

( ) (Herlianty, S.ST .,SKM.,M.Kes)

MENGETAHUI KETUA PRODI DIII KEBIDANAN

Herlianty, S.ST .,SKM.,M.Kes


NIDN:0926018601
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas seminar berjudul “ Asuhan
Kebidanan Pada Ny “ E “ P5A0 Post Partum Hari Pertama Di
Puskesmas Bara Baraya Tanggal 14 S.D 15 Juni 2022” dengan sebaik-
baiknya”.
Dalam penyusunan ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan,
serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas
terselesainya makalah ini, maka dengan tulus kami sampaikan terima
kasih.
Dalam penyusunan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi.Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatau
permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.

Penulis

Makassar, 18 Juli 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas itu merupakan masa yang paling rawan dan selalu
dialami oleh ibu yang habis melahirkan, dimana pada masa ini
terjadinya proses pengeluaran darah dari dalam uterus selama atau
sesudah persalinan dan pada normalnya berlangsung selama kurang
lebih 6 minggu (Purwoastuti & Walyani, 2015). Pada proses
pengeluaran darah ini ada yang berjalan lancar dan ada juga yang
lambat. Yang mempengaruhi kelancaran pengeluaran darah ini salah
satunya adalah kuatnya kontraksi uterus.
Jika uterus mengalami kelambatan atau kegagalan
berkontraksi maka bisa menyebabkan perdarahan pada ibu post
partum. Kegagalan uterus berkontraksi ini biasa disebut dengan
atonia uteri (Sukarni & Margareth, 2013). Atonia uteri (uterus tidak
bisa mengkerut) merupakan penyebab terjadinya perdarahan pada
saat melahirkan maupun setelah melahirkan (Sulastri., Maliya, A., &
Susilaningsih, E. Z. 2014). Jika hal ini tidak ditangani dengan cepat
dan tepat dapat berakibat pada kematian ibu

B. Rumusan Masalah
Bagaimana mengetahui masa nifas pada Ny “ E “ P5A0 post
partum hari pertama di puskesmas bara baraya tanggal 14 s.d 15
juni 2022.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu nifas normal.

b. Tujuan Khusus
1. Dapat melaksanakan identifikasi data dasar pada ibu
nisaf normal.
2. Dapat menentukan diagnosa atau masalah aktual pada
ibu nifas normal
3. Menentukan rencana tindakan pada ibu nifas
4. Dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan pada
ibu nifas normal
5. Dapat membuat evaluasi asuhan kebidanan pada ibu
nifas normal
BAB II
LANDASAN TEORI
MASA NIFAS
1. Tinjauan Umum Masa Nifas

A. Pengertian masa nifas


Masa nifas (puerperineum) adalah masa pulih kembali seperti
pra hamil yang dimulai setelah partus selesai atau sampai kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan pulih kembali seperti
semula. Masa nifas berlangsung selam kira-kira 6 minggu
(Sarwono,2016). Masa nifas atau masa puerperineum adalah masa
setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 40 hari. Pada masa
ini organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan
seperti keadaan sebelum hamil (involusi).(Rukiyah,2017).

B. Tujuan Masa Nifas


Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk ibu dan bayi
yaitu:
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologis.
b. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayi.
c. Memulihkan dan mempertahankan kesehatan fisik ibu dengan :
1. Mobilisasi bertahap
2. Menjaga kebersihan
3. Mencegah terjadinya anemia
4. Memulihkan dan mempertahankan kesehatan psikologis
ibu dengan memberi dukungan dan memperkuat
keyakinan ibu dalam menjalankan peran ibu.
5. Mencegah terjadinya komplikasi selama masa nifas dan
bila perlu melakukan pengobatan atau rujukan.
6. Memperlancar dalam pembentukan ASI.
7. Memberikan konseling informasi dan edukasi/ KIE
kepada ibu dan keluarganya tentang perubahan fisik dan
tanda-tanda infeksi, pemberian ASI, asuhan pada diri
sendiri, gizi seimbang, kehidupan seksual dan
kontrasepsi sehingga ibu mampu merawat dirinya dan
bayinya secara mandiri selama masa nifas
Pada masa pasca persalinan, seorang ibu memerlukan :
1. Informasi dan konseling tentang :
a. Perawatan bayi dan pemberian ASI.
b. Apa yang terjadi termasuk gejala adanya masalah yang
mungkin timbul.
c. Kesehatan pribadi, personal hygiene dan masa
penyembuhan.
d. Kehidupan seksual.
e. Kontrasepsi.
f. Nutrisi.
2. Dukungan dari :
a. Petugas kesehatan.
b. Kondisi emosional dan psikologi suami serta keluarganya.
3. Pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda
terjadinya komplikasi.
C. etiologi
menurut dewi vivian, sunarsi (2013) etiologi post partum ada 2 yaitu:
1) post partum dini
post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir,
robekan jalan lahir dan hematoma.
2) post partum lambat
post partum lambat adalah tertinnginya sebagian plasenta,
ubinvolusi didaerah insersi plasenta dari luka bekas secsio
sesaria.

D. Tahapan Dalam Masa Nifas


1. Tahapan immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24
jam.Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya
pendarahan karena atonia uteri.Oleh karena itu, bidan dengan
teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,
pengeluaran lochea, mengukur tekanan darah dan suhu.
2. Tahapan Early postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam
keadaan normal, tidak ada pendarahan, lochea tidak berbau
busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan
cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Tahapan late postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan
pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.

E. Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas


Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peran
penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak. Pada Permenkes
Nomor 1464 tahun 2017 (Kementrian Kesehatan RI,2016). Bidan
diberikan wewenang dalam melakukan pelayanan ibu nifas normal
dan pelayanan ibu menyusui.

F. Perubahan Fisiologis Masa Nifas


Masa nifas merupakan masa kembalinya organ-organ
reproduksi seperti sedia kala sebelum hamil, sehingga pada masa
nifas banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi diantaranya :
Perubahan dalam system reproduksi.

1. Uterus
Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)
sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil, setelah
plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras karena
kontraksi retraksi otot-ototnya.Fundus uteri ± 3 jari dibawah
pusat.Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa
berkurang tetapi sesudah 2 hari ini uterus mengecil dengan
cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba dari luar.Setelah 6
minggu tercapainya lagi ukurannya yang normal.Epitelerasi
siap dalam 10 hari, kecuali pada tempat plasenta dimana
epitelisasi memakan waktu 3 minggu.
2. Pengeluaran lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari cavum
uteri dan vagina dalam masa nifas. Pada hari pertama dan
kedua lochea rubra atau lochea cruenta, terdiri atas darah
segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
sisa-sisa verniks caseosa, lanugo dan meconium.
a. Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel
desidua, verniks caseosa, lanugo dan meconium selama
2 hari pasca persalinan.
b. Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lender
hari ke 3-7 pasca persalinan.
c. Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada
hari ke 7-14 pasca persalinan.
d. Lochea alba
Cairan putih setelah 2 minggu
e. Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluaran cairan seperti nanah
berbau busuk.

G. Perubahan sistem reproduksi


1. Perubahan dalam Rahim (involusi uterus)
ivolusi uterus melibatkan reorganisasi dan penanggalan 
desidua/metrium dan pengelupasan lapisan pada tempat
implantasi plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan berat
serta perubahan tempat uterus, warna dan jumlah lochea.
2. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak terganggu
seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya
lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil
setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga Rahim,
setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari
hanya dapat dilalui 1 jari.
3. Endometrium
Timbul thrombosis, degenerasi dan nekrosis, ditempat
implantasi plasenta. Pada hari-hari pertama, endometrium
setebal 12,5 mm akibat pelepasan desidua dan selaput janin
4. Perubahan pada perineum, vulva dan vagina
sVulva dan vagina mengalami penekanan serta
peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi
dan dalam proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam
keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali
kepada keadaan tidak hamil dan juga dalam vagina secara
berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia
menjadi lebih menonjol.
5. Perubahan sistem pencernaan
Ibu mungkin menjadi lapar dan siap makan kembali
dalam 1 jam atau 2 jam setelah melahirkan. Menurunnya fungsi
usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB.dapat
terjadi pada masa nifas awal dikarenakan kekurangan bahan
makanan selama persalinan dan pengendalian pada masa
defekasi dan adanya rasa takut dari ibu karena perineum sakit,
terutama jika terdapat luka perineum.
6. Perubahan sistem perkemihan
Berkemih tidak mudah bagi sebagian besar ibu dalam 24
jam pertama pasca persalinan. Beberapa alasan mengapa
fungsi kandung kemih menjadi kerja keras pasca persalinan,
antara lain :
a. Perasaan untuk BAK ibu kurang meskipun kandung
kemih penuh karena biasanya ibu mengalami kesulitan
buang air kecil, selain khawatir nyeri jahitan juga karena
penyempitan saluran kencing akibat penekanan kepala
bayi saat proses melahirkan.
b. Uretra tersumbat karena perlukaan
c. Ibu bisa BAK dengan berbaring
7. Perubahan sistem endokrin
Kadar hormone-hormone plasenta, hormone plasenta
laktogen (hpl) dan chorionia gonadotropin (HCG), turun dengan
cepat dalam 2 hari, hpl sudah tidak terdeksi lagi.Kadar estrogen
dan progesterone dalam serum turun dengan dalam 3 hari
pertama masa nifas. Diantara wanita menyusui, kadar prolactin
meningkat setelah bayi persalinan.
8. Perubahan tanda-tanda vital
a. Suhu badan
Suhu badan setelah persalinan mungkin naik
sedikit 37,5˚C-38˚C sebagai akibat kerja keras waktu
melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, apabila
dalam keadaan normal suhu badan akan kembali lagi.
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80
kali permenit.Sehabis melahirkan bisa terjadi bradikardia
puerperial yang denyut nadinya mencapai 40-50
kali/permenit.
c. Tekanan darah
Biasanya tidak berubah,kemungkinan tekanan
darah akan lebih rendah setelah setelah ibu melahirkan
karena ada perdarahan tetapi tidak dibawah 100/70
mmHg.
d. Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan
keadaan suhu dan denyut nadi.
9. Perubahan sistem cardiovaskuler
Pada persalinan terjadi proses kehilangan darah hingga
200-500 ml yang menyebabkan adanya perubahan pada kerja
jantung. Pada 2-4 jam pertama post partum, akan terjadi
diuresis secara cepat karena pengaruh rendahnya estrogen
yang mengakibatkan volume plasma mengalami penurunan.
Pada 2 minggu post partum, kerja jantung dan plasma akan
kembali normal.
10. Perubahan system hematologi
Leukocytosis yang diangkat sel-sel darah putih
berjumlah 15.000 mmᶟ selama persalinan, selanjutnya
meningkat sampai 15.000-30.000 mmᶟ tanpa menjadi patologis
jika wanita tidak mengalami persalinan yang lama/panjang. HB,
HCT, dan eritrosit jumlahnya berubah-ubah pada awal masa
nifas.Dalam 10 hari pertama setelah melahirkan peningkatan
factor pembekuan yang terjadi selama kehamilan masih
menetap namun diimbangi oleh peningkatan aktivitas
fibrinolitik.
11. Perubahan sistem pecernaan
Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya tingginya kadar progesteron
yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi
otot-otot polos. Beberapa hal yang berkaitan dengan
perubahan pada sistem pencernaan, antara lain:
1. Nafsu makan
Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar
sehingga diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan.
Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3-4 hari
sebelum faal usus kembali normal.
2. Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot
traktus cerna menetap selama waktu yang singkat
setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia
bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas
ke keadaan normal.
3. Konstipasi
Pasca melahirkan ibu sering mengalami
konstipasi. Hal ini disebabkan tonus otot usus menurun
selama proses persalinan dan awal masa postpartum,
diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan,
kurang makan, dehidrasi, hemoroid maupun laserasi
jalan lahir.
12. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus.
Pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman
otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah placenta dilahirkan. Ligamen-ligamen,
diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu
persalinan berangsurangsur menjadi ciut dan pulih kembali
sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi
retrofleksi karena ligamentum retundum menjadi kendor. Tidak
jarang pula wanita mengeluh “kandungannya turun” setelah
melahirkan karena ligamen, fasia, jaringan penunjang alat
genitalia menjadi kendor. Stabilitas secara sempurna terjadi
pada 6-8 minggu setelah persalinan.

13. Perubahan Sistem Integumen


perubahan juga terjadi pada sistem integument yaitu :
1) Melanin menurun secara bertahap setelah melahirkan,
menyebabkan penurunan hiperpigmentasi (namun
demikian, warnanya tidak akan kembali ke status
sebelum hamil).
2) Perubahan vascular kehamilan yang tampak akan hilang
dengan penurunan kadar esterogen.

H. Perubahan psikologis masa nifas


Adaptasi psikologis post partum menurut teori Reva Rubin
dibagi dalam 3 periode yaitu sebagai berikut :
1. Periode Taking In
a. Berlangsung 1-2 hari setelah melahirkanIbu pasif
terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu menjaga
yang baik.
b. Ibu menjadi sangat tergantung pada orang lain,
mengharapkan segala sesuatu kebutuhan dapat
dipenuhi orang lain.
c. Perhatiannya tertuju pada kekwatiran akan perubahan
tubuhnya.
d. Mungkin ibu akan bercerita tentang pengalamannya
ketika melahirkan secara berulang-ulang.
e. Diperlukan lingkungan yang kondusif agar ibu dapat tidur
dengan tenang untuk memulihkan keadaan tubuhnya
seperti sedia kala.
f. Nafsu makan bertambah sehingga dibutuhkan
peningkatan nutrisi, dan kurangnya nafsu makan
menandakan ketidaknormalan proses pemulihan.

2. Periode Taking Hold


a. Berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan pada fase ini
ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannya dalam
merawat bayi.
b. Ibu menjadi sangat sensitive, sehingga mudah
tersinggung. Oleh Karen itu, ibu membutuhkan sekali
dukungan dari orang-orang terdekat.
c. Saat ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk
menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan
bayinya. Dengan begitu ibu dapat menumbuhkan rasa
percaya dirinya.Pada periode ini ibu berkonsentrasi pada
pengontrolan fungsi tubuhnya, misalkan buang air besar,
mulai belajar untuk mengubah posisi seperti duduk atau
jalan, serta belajar tentang perawatan bagi diri dan
bayinya.
3. Periode Letting Go
a. Berlangsung 10 hari setelah melahirkan.
b. Secara umum fase ini terjadi ketika ibu kembali ke
rumah.
c. Ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan mulai
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
d. Keinginan untuk merawat bayi meningkat.
e. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang
berkaitan dengan bayinya, keadaan ini disebut baby
blues. (Herawati Masnur, 2016 hal 154-155).

4. Postpartum Blues
Baby blues atau post partum blues adalah gejala depresi
yang biasanya dialami oleh ibu setelah melahirkan antara hari
ketujuh hingga ke empat belas, yang akan terjadi untuk
sementara waktu dan tanpa pengobatan, kondisi ini akan hilang
dengan sendirinya. Dua pertiga dari ibu yang telah melahirkan
bayinya akan mengalami beberapa gajala depresi seperti
adanya ketidakstabilan emosi, mudah tersinggung, mudah
marah, sedih tanpa diketahui penyebab sedihnya dan mudah
menangis.
5. Depresi Postpartum
Depresi post partum adalah gangguan depresi serius
yang dapat terjadi setelah ibu melahirkan bayinya. Penyebab
pasti belum diketahui, tetapi depresi ini merupakan kelanjutan
dari depresi yang terjadi pada awal kehamilan, akhir kehamilan
dan atau baby blues yang tidak tertangani dengan baik.
Tanda dan gejala depresi post partum antara lain.
Timbulnya rasa sedih, adanya perubahan pola makan dan
tidur, ibu merasa selalu lelah, penurunan libido, merasa cemas,
mudah tersinggung, merasa kesepian, emosi yang labil,
menangis secara terus-menerus tanpa penyebab pasti dan
memiliki pemikiran yang ekstrem untuk membahayakan dirinya
sendiri dan atau anaknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi
postpartum antara lain. Kecemasan pada masa prenatal,
depresi prenatal, harga diri, stres terhadap anak, stres pada
kehidupan, kurangnya dukungan sosial, hubungan suami istri
yang kurang harmonis, riwayat depresi sebelumnya, binggung
dengan temperamen bayi, status perkawinan, status sosial
ekonomi, blues persalian, dan kehamilan yang tidak diinginkan
atau tidak direncanakan.
Beberapa intervensi yang dapat membantu ibu terhindar
dari depresi postpartum antara lain :
a. Pelajari diri sendiri
b. Tidur dan makan yang cukup.
c. Hindari perubahan hidup sebelum atau sesudah
melahirkan.
1) Beritahukan perasaan anda.
2) Dukungan keluarga dan orang lain.
3) Persiapan diri yang baik.
4) Lakukan pekerjaan rumah tangga
5) Dukungan emosional.
6) Dukungan kelompok depresi post partum
7) Bersikap tulus iklas dalam menerima peran
barunya.
6. Psikosis Post Partum
Psikosis post partum adalah suatu kondisi gangguan
jiwa yang ditandai dengan adanya ketidakmampuan
membedakan antara ketidakmampuan kenyataan dan
khayalan. Psikosis post partum adalah suatu kondisi gangguan
jiwa yang telah terjadi sebelum ibu melahirkan bayinya.
I. Tanda Dan Gelaja
1. Vagina bengkak/bernanah
Kondisi vagina bengkak atau bernanah dapat terjadi
pada ibu yang melahirkan secara normal. Biasanya hal ini
disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada jahitan sehabis
melahirkan. Hindari memencet bisul pada vagina karena akan
memperparah infeksi pada vagina.
Selain itu, upayakan untuk tidak banyak bergerak dan
gunakan celana dalam yang longgar agar kondisi ini tidak
semakin parah. Segera konsultasikan ke dokter agar segera
mendapat pengobatan yang tepat.
2. Infeksi pada luka bekas operasi
Jika melahirkan secara caesar, Anda mungkin tidak
memiliki gangguan tertentu pada vagina, tetapi ibu perlu
mewaspadai luka bekas operasi pada perut. Rutinlah
berkonsultasi ke dokter pasca-operasi dan sampaikan jika
mengalami keluhan seperti di bawah ini.
1) Rasa nyeri yang hebat pada luka bekas operasi
2) Bekas luka operasi berdarah, bengkak atau keluar
cairan
3) Perut kembung dan terasa penuh
4) Demam
3. Keluar nanah dari lubang vagina
Tanda bahaya pada masa nifas lainnya yang perlu Anda
waspadai adalah jika keluar nanah dari vagina. Kondisi ini bisa
jadi menunjukkan adanya infeksi pada bagian dalam perut ibu
atau peritonitis.
Infeksi masa nifas ini dapat terjadi baik setelah
persalinan normal maupun operasi caesar. Peritonitis adalah
kondisi yang sangat berbahaya pada ibu. Jika tidak segera
ditangani, infeksi dapat menyebar hingga ke ginjal, usus dan
hati.
4. Perdarahan yang berlebihan
Saat masa nifas berlangsung, Anda akan mengeluarkan
sejumlah darah seperti haid yang berlangsung hingga 6 minggu
atau 42 hari. ]
Namun darah yang keluar terlalu banyak maka
sebaiknya waspada terhadap tanda bahaya nifas. Segeralah
berkonsultasi ke dokter jika perdarahan berlebihan disertai
gejala seperti:
1) panas dingin
2) kulit pucat
3) pusing dan sakit kepala
4) jantung berdebar
5) nyeri hebat pada perut bagian bawah, dan bau tidak
sedap pada vagina.
Pasalnya, hal ini bisa jadi menandakan rahim Anda mengalami
pembengkakan atau terdapat sisa-sisa plasenta yang tertinggal
di dalamnya.
5. Sering merasa haus tapi buang air kecil sangat sedikit
Anda juga perlu berhati-hati jika sering merasa haus
tetapi buang air kecil sangat sedikit. Padahal Anda merasa
sudah cukup minum. Apalagi jika mengalami rasa nyeri dan
kesulitan saat buang air kecil.
Segeralah periksakan diri ke dokter jika mengalami hal
ini sebab bisa jadi itu adalah pertanda adanya infeksi.
6. Mual, muntah dan nafsu makan hilang
Pada trimester pertama kehamilan, kondisi ini mungkin
wajar Anda alami. Namun jika terjadi setelah melahirkan maka
sebaiknya ibu berhati-hati. Pasalnya, mual, muntah, dan nafsu
makan hilang juga merupakan tanda bahaya nifas, seperti
infeksi pada rahim. Oleh karena itu, sebaiknya ibu tidak
menganggap remeh jika mengalami hal ini, ya.
7. Tekanan darah tinggi (preeklampsia)
Setelah proses bersalin, kondisi tubuh Anda perlu
dipantau secara rutin baik oleh dokter maupun perawat, seperti
melakukan pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi infeksi maupun
preeklampsia. Meskipun jarang terjadi tapi kondisi ini dapat
berakibat fatal.
8. Sakit kepala hebat atau migrain
Menurut jurnal Continuing Education in Anaesthesia
Critical Care & Pain, 4 dari 10 ibu mengalami sakit kepala pada
satu minggu pertama setelah melahirkan. Hal ini biasanya
terjadi akibat adanya perubahan hormonal, stres dan kelelahan.
Namun, sebaiknya Anda berhati-hati jika mengalami
sakit kepala yang tak tertahankan atau migrain sebab hal ini
bisa jadi adalah pertanda preeklampsia. Segeralah periksakan
diri ke dokter jika sakit kepala disertai gejala seperti:
1) pandangan kabur
2) tekanan darah tinggi
3) bengkak pada wajah, tangan dan kaki
4) berkeringat berlebih, serta mual dan muntah.
9. Sesak nafas sebagai tanda bahaya nifas
Tanda bahaya pada masa nifas berikutnya yang perlu
Anda waspadai adalah sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi
jika terdapat penyumbatan pada pembuluh darah paru-paru
(emboli paru).
Hal ini disebabkan oleh masuknya cairan ketuban pada
pembuluh darah ibu yang terbawa hingga ke paru-paru dan
membuat sumbatan.
Kondisi ini biasanya terjadi sesaat setelah melahirkan
dan dapat berisiko kematian. Meski begitu, kejadian emboli
paru terbilang langka jadi ibu tidak perlu khawatir berlebihan ya.
10. Payudara bengkak
Payudara yang bengkak akan terasa nyeri dan berat. Ini
biasanya terjadi sejak hari pertama pasca-persalinan karena
adanya peningkatan aliran darah dan produksi ASI. Jika tidak
segera menyusui si kecil, bengkak pada payudara akan
menyebabkan demam dan menurunkan suplai ASI pada hari-
hari berikutnya.
Waspadalah jika bengkak pada payudara disertai rasa
panas dan permukaan kulitnya menjadi kemerahan. Gejala-
gejala tersebut bisa jadi adalah pertanda adanya infeksi pada
payudara (mastitis) akibat menumpuknya ASI.
Lakukan pemijatan secara rutin dan pompalah ASI jika
tidak digunakan untuk mencegah hal ini terjadi. Selain itu,
berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan saran
pengobatan yang lebih tepat.
11. Baby blues
Selain pada fisik, terdapat pula tanda bahaya nifas
secara psikologis. Menurut Women Mental Health, 8 atau 9 dari
10 orang mengalami gangguan mood pasca-melahirkan. Ini
terjadi karena adanya perubahan drastis pada ibu setelah
melahirkan, mulai dari perubahan fisik, hormonal hingga
perubahan aktivitas. Akibatnya ibu berisiko mengalami
postpartum psychiatric disorder yang ditandai dengan gejala
depresi dan baby blues.
Jika mengalami baby blues, ibu akan sulit
mengendalikan emosi sehingga mudah menangis atau marah
pada hal-hal kecil. Pada kondisi yang lebih parah, dapat
menyebabkan hal-hal seperti:
1) rasa nyeri pada anggota tubuh tertentu tanpa sebab
yang jelas
2) sulit mengingat sesuatu
3) kehilangan semangat hidup, bahkan ingin melukai diri
atau bayi yang baru dilahirkan.

J. PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN NIFAS


Asuhan Kebidanan adalah penerapan dan fungsi kegiatan yang
menjadi tanggungjawab bidan dalam memberikan pelayanan klien
yang mempunyai kebutuhan atas masalah dalam bidang kesehatan
ibu dan anak pada masa remaja, pra konsepsi, kehamilan, persalinan,
nifas dan menyusui, periode maternal, klimakterium serta menopause,
bayi baru lahir, bayi, balita dan anak pra sekolah.
Maka asuhan kebidanan nifas adalah penerapn dan fungsi
kegiatan yang menjadi tanggungjawab bidan dalam memberikan
pelayanan klien yang mempunyai kebutuhan atas masalah dalam
bidan kesehatan pada masa nifas. Pada topik ini, kita akan
membahas tentang lingkup penatalaksanaan asuhan kebidanan nifas
serta aspek penatalaksanaannya. Pada penatalaksanaan asuhan
kebidanan, merupakan bentuk rencana asuhan menyeluruh yang
dilaksanakan secara efisien dan aman.
Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan
bersama dengan klien, suami maupun anggota keluarga yang lain.
Jika bidan tidak melakukan asuhan secara mandiri, maka bidan tetap
memikul tanggungjawab atas terlaksananya seluruh perencanaan
sesuai dengan lingkup kewenangannya.
Bidan tetap memiliki tanggungjawab untuk mengarahkan
penatalaksanaannya, misalnya memastikan langkah-langkah tersebut
benar-benar terlaksana. Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi
dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi,
maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien sesuai
dengan lingkup kewenangan dan tanggungjawab bidan dalam
asuhan. Manajemen kebidanan yang efisien akan meningkatkan mutu
dan asuhan kepada klien. Pada saat penatalaksanaan asuhan, kaji
ulang apakah semua rencana asuhan telah dilaksanakan. Beberapa
aspek yang perlu diingat terkait penatalaksanaan dalam lingkup
manajemen kebidanan, adalah sebagai berikut.
1. Penatalaksanaan dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan
yang telah disusun. Rencana tindakan disusun berdasarkan
prioritas ancaman kondisi klien.
2. Tindakan antisipasi dirumuskan sesuai kebutuhan, artinya
bahwa tindakan antisipasi dilaksanakan karena adanya
diagnosa atau masalah potensial yang mengancam klien.
3. Tindakan segera sesuai kebutuhan artinya direncanakan
tindakan segera apabila kondisi klien mempunyai indikasi
perlunya dilakukan tindakan segera. Asuhan Kebidanan Nifas
dan Menyusui.
4. Tindakan rutin secara komprehensif artinya tindakan yang
direncanakan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan atau
masalah fisik, psikologis, sosial klien.
5. Penatalaksanaan asuhan melibatkan klien atau keluarga
artinya klien atau keluarga diberikan informasi tentang kondisi
yang dialami klien, kemudian dilibatkan sejak pengambilan
keputusan asuhan dan tindakan yang akan diberikan.
6. Penatalaksanaan juga mempertimbangkan kondisi psikologis,
sosial budaya klien atau keluarga artinya dalam memilih
rencana tindakan tidak hanya sesuai kebutuhan fisik, tetapi
juga memperhatikan keadaan jiwa ibu, nilai dan kepercayaan
yang dimiliki ibu dan keluarga.
7. Menggunakan tindakan yang aman didukung evidence based,
artinya bahwa dalam menentukan tindakan memilih tindakan
yang aman bagi klien, dan diutamakan pada tindakan yang
berdasarkan bukti riset yang terbaik, dan tindakan tersebut
terbukti menguntungkan klien.
8. Mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan kewenangan
yang berlaku, sumber daya dan fasilitas yang tersedia tanpa
mengabaikan prinsip dan standar yang harus dilakukan.
9. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk
biopsikososialspiritual dan budaya, artinya bahwa dalam
mengimplementasikan rencana tindakan pada kliennya
mempertimbangkan keadaan pasien sebagai individu yang
unik, berbeda-beda, tidak dapat disamakan antara individu
yang satu dengan yang lain, terdapat dinamika, fleksibilitas,
tetapi memenuhi standar pelayanan kebidanan yang berlaku.
10. Memperhatikan privasi klien, artinya dalam melaksanakan
tindakan selalu memperhatikan kebutuhan rasa nyaman,
perlindungan dan harga diri klien. Bertanggung jawab penuh
pada kesinambungan asuhan kebidanan, artinya bidan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan tidak hanya
bertanggungjawab pada tindakan yang dilakukannya sendiri,
tetapi mengikuti perkembangan setiap tindakan yang dilakukan
oleh tim kesehatan.
11. Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan,
maksudnya adalah bahwa setelah melakukan pemeriksaan dan
tindakan bidan hendaknya mencatat dalam status klien/catatan
perkembangan pasien. Sehingga perkembangan kondisi klien
dapat terlihat, dan rangkaian asuhan yang diberikan juga dapat
terlihat.

K. Perawatan Masa Nifas


1. Mobilisasi.
a. Jelaskan bahwa latihan tertentu sangat membantu
seperti :
1) Dengan tidur terlentang dengan lengan
disamping, menarik otot perut ibu selagi menarik
nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke
dada : tahan satu hitungan sampai 5, rileks dan
ulangi 10 kali.
2) Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan
kegel).
3) Berdiri dengan tungkai dirapatkan kencangkan
otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan sampai 5
hitungan kendurkan dan ulangi latihan sebanyak
5 kali.
4) Mulai mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap
gerakan setiap minggu naikkan 5 kali. Dan pada 6
minggu setelah persalinan ibu harus mengerjakan
sebanyak 30 kali.
2. Diet
Ibu menyusui harus mengkomsumsi tambahan kalori
500 tiap hari. Makanan harus diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. Pil besi
harus di minum minimal 40 hari pasca melahirkan. Minum
sedikit 3 liter, minum zat besi, minuman kapsul vitamin  A  
dengandosis 200.000 unit.
1) Miksi hendaknya dapat dilakukan sendiri mungkin
karena kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan
pendarahan.
2) Defekasi.
Buang air besar harus dapat dilakukan 3-4 kali sehari
pasca persalinan, bila tidak bisa maka diberi obat peroral
atau perektal atau klisma.
3. Perawatan payudara.
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama
pada putting susu.
b. Menggunakan BH yang menyokong payudara.
c. Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI
yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali selesai
menyusui. Menyusui tetap dilakukan dari putting susu
yang tidak lecet.
d. Apabila lecet berat dapat di istirahatkan 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminum dengan menggunakan sendok.
e. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum
paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
f. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI
lakukan :
1) Pengompresan payudara dengan menggunakan
kain basah dan air hangat selama 5 menit.
2) Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
3) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan
payudara sehingga putting susu menajadi
lunak.
4) Susukan bayi setiap <3 jam. Apabila tidak dapat
menghisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan
tangan
5) Letakkan kain dingin pada payudara setelah
menyusui.
4. Laktasi
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi,
mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu
segar, bersih dan siap untuk diminum. Tanda ASI cukup :
a. Bayi kencing 6 kali dalam 24 jam.
b. Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan.
c. Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bagun
dan tidur cukup.
d. Bayi menyusui 10-11 kali dalam 24 jam.
e. Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
menyusui.
f. Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI.
g. Bayi bertambah berat badannya.
h. ASI tidak cukup :
1) Jarang disusui
2) Bayi diberi makanan lain
3) Payudara tidak dikosongkan setiap kali selesai
menyusui.
5. Senggama
Secara fisik aman untuk mulai berhubungan suami istri
begitu dengan darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa
nyeri.Begitu darah merah berhenti dan tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk melakukan hubungan suami istri
kapan saja ibu siap.
6. Istirahat
Sarankan ibu untuk tidur siang atau tidur selagi bayi
tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam bebrapa
hal yaitu mengurangi jumlah ASI yang diproduksi,
memperlambat proses involusio dan memperbanyak jumlah
pendarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
merawat bayi sendiri.
7. Pemeriksaan pasca persalinan, meliputi pemeriksaan umum,
keadaan umum, payudara, dinding perut, secret vagina,
keadaan alat kandungan.
8. Kebersihan
Anjurkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air mulai dari depan ke belakang yaitu dari vulva ke
anus. Sarankan ibu mengganti pembalut minimal 2 kali sehari,
sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelumdan sesudah membersihkan alat kelaminnya.Jika ibu
mempunyai luka eposiotomi atau laserasi sarankan untuk tidak
menyentuh luka tersebut.
9. Keluarga berencana (KB)
Idealnya pasangan harus menunggu 2 tahun lagi
sebelum ibu hamil lagi.Pada umumnya metode KB dapat
dimulai 2 minggu setelah melahirkan.Sebelum menggunakan
KB hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan yaitu bagimana
efektivitasnya. Kelebihan/keuntungan, efek samping, cara
menggunakan metode itu, kapan mulai digunakan dan waktu
kontrolnya.

10. Nasehat untuk ibu nifas


1) Fisioterapi post natal sangat baik bila diberikan
2) Sebaiknya bayi disusui
3) Kerjakan gymnastic sehabis bersalin
4) Untuk kesehatan ibu dan bayi, serta keluarga sebaiknya
melakukan KB untuk menjarangkan anak.
5) Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi

L. Komplikasi masa nifas


Perdarahan pasca persalinan:.
Penyebab pasti perdarahan belum diketahui dengan pasti,
tetapi faktor yang memungkikan terjadinya perdarahan post partum
(Kementrian Kesehatan RI, 2017) yaitu sebagai berikut :
1. Terjadinya trauma pada saat ibu hamil atau melahirkan seperti
biu hamil dengan bekas SC, episiotomi, persalinan pervagina
dengan forsep dan histerektomi.
2. Adanya kelainan pada saat plasenta berimplantasi di uterus
seperti plasenta previa, solusio plasenta, plasenta
akreta/inkreta/perkreta, kehamilan ektopik dam molahidatidosa
3. Uterus mengalami overdistensi (makrosomia, kehamilan
kembar, hidramnion atau bekuan darah) yang menyebabkan
hilangnya kontraksi uterus.
4. Memiliki riwayat persalinan dengan komplikasi (persalinan
lama, terlalu cepat, riwayat tonia sebelumnya dan
korioamnionitis).
5. Volume darah ibu hamil yang kurang karena berat badan yang
kurang preeklamsia berat/eklamsia, sepsis atau gagal ginjal.
6. Adanya gangguan pembekuan darah (koagulasi).

M. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas


1. Nutrisi dan cairan
Disamping perawatan pada bayi, yang juga sangat
penting diperhatikan adalah merawat kesehatan ibu.Demikian
pula dengan asupan makanannya terutama bagi ibu yang
menyusui.
2. Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan bagi ibu pasca
bersalin karena hal ini akan meningkatkan sirkulasi darah dan
mencegah resiko terjadinya tromboplebitis, meningkatkan
fungsi kerja peristaltic dan kandung kemih sehingga dapat
mencegah konstipasi dan retensi urine serta ibu akan merasa
sehat.
3. Eliminasi BAB/BAK
4. Ibu pasca bersalin harus kerkemih 6-8 jam pertama minimal
200cc.
5. Kebersihan diri
Menjaga kebersihan bagi ibu nifas sangatlah penting
karena ibu post partum sangat rentan terhadap kejadian infeksi
sehingga ibu perlu selalu menjaga kebersihan seluruh
tubuhnya, pakaian yang dikenakannya serta kebersihan
lingkungannya.
6. Perawatan luka perineum
Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan
untuk penyehatkan antara paha yang dibatasi vulva dan anus
pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai
dengan kembalinya organ genetic seperti pada waktu sebelum
hamil.

7. Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup. Hal ini
sangat penting karena jika ibu kurang istirahat akan
mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum.
8. Seksual
Pada masa nifas sering terjadi penurunan libido pada
ibu. Adanya rupture perineum dan penurunan hormone steroid
akan mempengaruhi keinginan ibu untuk berhubungan seksual.
9. Keluarga Berencana (KB)
Pada periode postpartum, pemakaian kontrasepsi
diperlukan oleh karena dapat meningkatkan kesehatan ibu dan
janin dengan memperpanjang masa interval diantara
kehamilan, karena jarak kehamilan yang terlalu dekat (3-18
bulan) akan meningkatkan kejadian BBLR, kelahiran
premature, bayi kecil. Kematian neonatal, dan kematian janin.

N. Pelayanan kesehatan pada ibu nifas


Menurut Heryani Reni 2016 Kebijakan program nasional pada
masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada
masa nifas dengan tujuan untuk :
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2. Melakukan pecegahan terhadap kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada
masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
Dalam melakukan pelayanan kesehatan pada ibu nifas ada 6
kunjungan yang dilakukan yaitu:
1. Kunjungan
6-8 jam post partum asuhan yang diberikan :
1) Mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri.
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan,
rujuk jika pendarahan berlanjut.
3) Memberikan konseling tentang pencegahan perdarahan
masa nifas yang disebabkan atonia uteri.
4) Pemberian ASI awal
5) Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibuu
dan bayi baru lahir.
6) Menjaga bayi tetap sehat agar terhindar hipotermi.
7) Setelah bidan melakukan tertolongan persalinan maka
bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi
baru lahir dalam keadaan baik.
2. Kunjungan
6 hari port partum asuhan yang diberikan :
1) Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal,
uterus berkontrasi dengan baik, tinggu fundus uteri
dibawah umbilicus, tidak ada pendarahan ap normal.
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau
perdarahan ap normal.
3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makan, cairan dan
istirahat.
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta
tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui.
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan
perawatan bayi sehari-hari.
3. Kunjungan
2 minggu post partum asuhan:
pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang
diberikan pada kunjungan 6 hari postpartum.
4. Kunjungan
6 minggu post partum asuhan yang diberikan :
1) Menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami ibu selama
masa nifas.
2) Memberikan konseling keluarga berencana (KB) secara
dini

2. Tinjaun Umum Zat Gizi Ibu Nifas


A. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat tentang status gizi
di atas bahwa status gizi adalah status kesehatan tubuh yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient, sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi, dibedakan antara status gizi , kurus, normal, resiko untuk gemuk,
dan gemuk agar berfungsi secara baik bagi organ tubuh.
a. Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau
zat gula yang tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H),
dan Oksigen (O). Di dalam tubuh karbohidrat akan dibakar
untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat
akan menghasilkan empat kalori. Menurut besarnya molekul
karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang 12 panjang
serta bercabang-cabang. Kerbohidrat merupakan bahan
makanan penting dan merupakan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada mahluk hidup
dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pectin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin
mobil menggunakan bensin sebagai bahan bakar, glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh (Toto). Hidrat arang atau karbohidrat
disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang
tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen (H), dan oksigen (O).
Di dalam tubuh hidrat arang akan dibakar untuk menghasilkan
tenaga atau panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan
empat kalori. Menurut besarnya molekul hidrat arang dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
Fungsi dari karbohidrat antara lain:
1. Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori.
2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya
pada monosakarida pada disakarida.
3. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak
tercukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan 13 energi dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan
mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-
butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan
dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa berupa
ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak
seimbangan natrium dan dehidrasi, serta PH cairan
tubuh menurun.
5. Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur
peristaltik usus dan memberi bentuk pada faeses.
Karbohidrat bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain:
1. Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak:
1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
2. Pembentuk cadangan sumber energi:
kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan
dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi
yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
3. Memberi rasa kenyang:
karbohidrat mempunyai volume yang besar
dengan adanya selulosa sehingga memberikan rasa
kenyang. Bahan makanan sumber karbohidrat berasal
dari makanan pokok seperti biji-bijian (beras, jagung,
sagu) dan umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar dan
kacangkacangan).
Sebagai makanan pokok, karbohidrat
nmengandung zat pati dan gula yang mampu
menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas, setiap
pembakaran satu gram karbohidrat mampu
menghasilkan empat kalori.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa
karbohidrat adalah zat tepung yang merupakan
makanan pokok yang menghasilkan tenaga dengan
satuan kalori. Satu gram karbohidrat dapat
menghasilkan empat kalori. Sumber tenaga ini
dibutuhkan untuk 14 bekerja, bernafas dan lain-lain.
Karbohidrat terutama terdapat pada tumbuhtumbuhan,
seperti beras, jagung, kentang, gandum dan ubiubian.

b. Protein
Diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua
jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit,
rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk
pertumbuhan dan mengganti jaringan yang rusak,
perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu, protein
berguna untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan
basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga
mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Selain fungsi
tersebut, protein juga berfungsi sebagai:
1) Membangun sel tubuh
2) Mengganti sel tubuh
3) Membuat air susu, enzim dan hormon
4) Membuat protein darah
5) Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
6) Pemberi kalori
Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen, selain itu unsur sulfur dan fosfor
juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh melalui
tumbuh-tumbuhan (protein, nabati) seperti kacang-
kacangan terutama kedelai dan kacang hijau serta hasil
15 olahannya (tempe dan tahu), dan melalui hewan
(protein hewani), seperti daging, susu, telur, ikan.
Apabila tubuh kekurangan protein, maka serangan
penyakit busung lapar akan selalu terjadi. Busung lapar
adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat
kekurangan protein dalam waktu lama.
Fungsi protein yaitu:
1) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel
tubuh.
2) Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-
hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin adalah
protein, demikian pula berbagai enzim.
3) Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh
terdapat dalam tiga kompartemen: intraseluler (di dalam
sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel), intravaskular
(di dalam pembuluh darah).
4) Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak
sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam basa untuk
pH pada taraf konstan.
5) Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk
memerangi infeksi bergantung pada kemampuan tubuh
memproduksi anti bodi.
6) Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam
darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui
membran sel ke dalam sel-sel.
7) Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan
karbohidrat karena menghasilkan 4 kalori/g protein
(Almaitsaer). Dari keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa protein adalah merupakan senyawa kimia yang
mengandung unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-
kadang juga mengandung unsur P dan S. Berdasarkan
sumber atau asalnya, protein dibedakan atas protein
nabati (tumbuhan), misalnya kacang-kacangan, tahu,
tempe, kacang kedelai dan gandum, protein hewani
seperti daging, telur, susu, keju, ikan dan lain-lain. 1
gram protein menghasilkan 4 kalori. Asupan protein
berhubungan dengan lama proses penyembuhan luka 12.
c. Lemak
Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama
lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Satu gram
lemak dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan kalori yang
diperlukan tubuh. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga,
lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin
yaitu vitamin: A, D, E, dan K.
Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
banyak akan memberi rasa kenyang yang lama, selain itu
lemak memberi rasa gurih pada makanan. Menurut sumbernya
lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan
lemak hewani. Klasifikasi lipida menurut fungsi biologisnya di
dalam tubuh yaitu lemak simpanan yang terutama terdiri atas
trigliserida yang disimpan di dalam depot-depot di dalam
jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak merupakan
simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak
trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan
lemak.
Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida
dan kolestrol. Di dalam jaringan lunak lemak struktural ini,
sesudah protein merupakan ikatan struktural paling penting di
dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural terdapat
dalam konsentrasi tinggi. Fungsi lemak antara lain:
1) Lemak meupakan sumber energi
paling padat
yang menghasilkan 9 kalori untuk setiap gram, yaitu 2,5
kali besar 17 energi yang dihasilkan oleh karbohidrat
dan protein dalam jumlah yang sama.
2) Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam
linoleat,
dan linolinat.
3) Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu
transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak A, D, E,
dan K.
4) Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein,
sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
5) Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak
memperlambat sekresi asam lambung, dan
memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak
memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak
memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan
khusus pada makanan.
6) Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa
pencernaan.
7) Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit
mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas secara
cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam
memelihara suhu tubuh.
1) Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang
menyelubungi organ tubuh seperti jantung, hati, dan
ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di
tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan
bahaya lain.
Konsumsi lemak sebanyak 15-30 % kebutuhan
energi total dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini
memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan
untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Di
antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan
paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal
dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda.
d. Vitamin
Vitamin digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Vitamin larut dalam air
Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air
adalah vitamin B dan vitamin C, jenis vitamin ini tidak
dapat disimpan dalam tubuh, kelebihan vitamin ini akan
dibuang lewat urine, sehingga definisi vitamin B dan
vitamin C lebih mudah terjadi.
2. Vitamin larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini
adalah vitamin A, D, E dan K. Jenis vitamin ini dapat
disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar,
terutama dalam hati .
Vitamin juga dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan
besar, yaitu:
1. Vitamin larut lemak
Kelompok vitamin larut lemak adalah A, D, E, K.
Kelompok vitamin ini bersifat larut lemak dan minyak,
tetapi tidak larut air. Vitamin larut lemak biasanya dapat
tersimpan efektif dalam selsel tubuh.
2. Vitamin larut air
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini
adalah vitamin B dan C. Vitamin ini bersifat larut air,
tetapi tidak larut lemak.
Vitamin larut air yang di dalam tubuh biasanya relatif
sedikit. Jika terlalu banyak akan dikeluarkan melalui air
seni. Dengan demikian selalu dibutuhkan jumlah vitamin
larut air yang cukup. Artinya kebutuhan untuk setiap
harinya harus dicukupi hari itu pula.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya vitamin tidak dibuat
sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari
makanan. Vitamin B dan C yang larut dalam air tidak
dapat disimpan dalam jumlah besar dalam tubuh,
sehingga perlu pasokan teratur dari makanan dan
kelebihannya akan dibuang melalui air seni. Vitamin A,
D, E, K larut dalam lemak dan kelebihannya disimpan
oleh tubuh, sehingga tidak perlu pasokan setiap hari dari
makanan. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa vitamin adalah merupakan suatu senyawa
organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit. Namun, bila kebutuhan vitamin di dalam tubuh
tidak terpenuhi akan mengakibatkan terganggunya
proses dalam tubuh sehingga tubuh mudah sakit.
Kekurangan vitamin di dalam tubuh disebut
avitaminosis.
e. Mineral
Mineral merupakan senyawa organik yang mempunyai
peranan penting dalam tubuh. Unsur-unsur mineral adalah
karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), selain
itu mineral juga mempunyai unsur kimia lainnya, yaitu kalsium
(Ca), Klorida (CO), besi (Fe), magnesium (Mg), fosfor (P),
kalium (K), natrium (Na), sulfur (S). Tubuh manusia tidak dapat
mensintesa mineral, sehingga harus memperoleh dari
makanan. Mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit.
Mineral merupakan zat penting untuk kesehatan tubuh,
karena semua jaringan dan air di dalam tubuh mengandung
mineral. Demikian mineral merupakan komponen penting dari
tulang, gigi, otot, jaringan, darah dan saraf. Mineral penting
dalam pemeliharaan dan pengendaliaan semua proses faal di
dalam tubuh, mengeraskan tulang, membantu kesehatan
jantung, otak dan saraf. Mineral juga membantu keseimbangan
air dan keadaan darah agar jangan terlalu asam atau terlalu
basa selain itu mineral juga membantu dalam pembuatan anti
bodi, yaitu sel-sel yang berfungsi membunuh kuman. Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mineral adalah
merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting
dalam tubuh. Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun
dan zat pelindung. Banyak terdapat dalam lauk pauk atau
sayuran, misalnya Fe (zat besi) terdapat dalam bayam,
kangkung, dan katuk, telur dan sayuran hijau lainnya.
f. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh
manusia, kurang lebih 60-70 % berat badan orang dewasa
berupa air, sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh. Air
berfungsi sebagai zat pembangun yang merupakan bagian dari
jaringan tubuh dan sebagai zat pengatur yang berperan
sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan. Dengan adanya air
pula sisa-sisa pencemaran dapat dikeluarkan dari tubuh, baik
melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun usus. Air juga berfungsi
sebagai pengatur panas tubuh dengan jalan mengalirkan
semua panas yang dihasilkan ke seluruh tubuh. Air memiliki
manfaat yang sangat penting sebagai komponen terbesar
tubuh, yaitu:
1. Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-
sisa metabolisme, hormon ke organ sasaran (target
organ).
2. Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktifitas
fisik.
3. Mempertahankan keseimbangan volume darah
Air merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-66 % dari berat
badan orang dewasa atau 70 % dari bagian tubuh tanpa lemak
(lean body mass). Adapun fungsi air tersebut adalah sebagai
pelarut dan alat angkut, katalisator, pelumas, fasilitator
pertumbuhan, pengatur suhu dan peredam benturan. Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa air merupakan
bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
fungsinya tidak dapat tergantikan oleh senyawa lain. Fungsi air
adalah pembentuk cairan tubuh, alat pengangkut unsur-unsur
gizi, pengatur panas tubuh dan pengangkut sisa oksidasi dari
dalam tubuh.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY " E " P5A0
POST PARTUM HARI PERTAMA SAMPAI DENGAN HARI KEDUA
DIPUSKESMAS BARA BARAYA TANGGAL 14 JUNI 2022

No . Register : -
Tanggal Masuk : 14 Juni 2022,Pukul 07.00 WITA
Nama Partus : 14 Juni 2022,Pukul 10.15 WITA
Nama Pengkaji. : 14 juni 2022, Pukul 12.50 WITA
Nama Pengkaji : Efradis Kurniati

STANDAR 1 : IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas Istri/Suami
Nama : Ny “ E“ / Tn “J“
Umur : 31 Tahun / 37 Tahun
Nikah/Lamanya : 1 Kali / ± 14 Tahun
Suku : Makasar / Makasar
Agama : Kristen / Kristen
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : IRT / Sopir Ambulan
Alamat : Jl.Muh.Yamin Lr. No.35
B. Data Biologis /Fisiologis
1. Keluhan Utama :
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus belakang dirasakan
sejak setelah melahirkan.
2. Riwayat Keluhan Utama :
a. Keluhan tersebut dirasakan setela melahirkan terutama saat
bergerak.
b. Sifat keluhan hilang muncul
c. Ibu mengatasi keluhan dengan massase uterus
3. Riwayat kesehatan Yang Lalu
a. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap obat – obatan,makanan dan
minuman
b. Ibu tidak ada ketergantungan terhadap rokok dan alcohol
4. Riwayat kesehatan dalam keluarga
a. Ibu tidak tidak ada riwayat penyakit keturunan dan menular seperti
hipertensi,DM,TBC,Asma, jantung,dan Hepatitis.
b. Ibu tidak ada riwayat penyakit menular seperti : HIV/AIDS
5. Riwayat reproduksi
a. Riwayat Haid
a) Menarche. : 13 tahun
b) Siklus Haid : 4- 5 hari
c) Lama Haid : 28-30 hari
d) Dismenore : Tidak ada
b. Riwayat Kehamilan
a) P5A0
b) HPHT : 28-08-2021
c) HTP : 04-06-2022
d) Tanggal persalinan 14 Juni 2022,Pukul 10.15 WITA
c. Riwayat Persalinan
a. Kala 1 ( Kala pembukaan)
Lamannya : ± 3 Jam (07.00-09.45 )
b. Kala II ( Kala pengeluaran)
Lamannya : ±15 menit (09.45 - 10.15 Wita)
Bayi lahir tanggal 14 Juni 202, pukul 10.15 Wita dengan
pendarahan ± 100 cc.
Bayi lahir dengan JK : Laki-laki
BBL : 3,400 gram
A/S : 8/10
PBL : 47 cm

c. Kala III
Plasenta lahir lengkap 10.30 Wita
d. Kala IV ( 2 jam)
Observasi keadaan umum ibu
TD : 120/90 mmHg
N : 82x/i
S : 35,4ºc
P : 22x/i
Kontraksi uterus : baik (teraba bulat dan keras)
Perdarahan : normal
6. Riwayat ginekologi
Ibu tidak pernah menderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
ataupun penyakit infeksi dan tumor pada alat reproduksi.
7. Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB dikarenakan takut akan efek
samping yang akan ditimbulkan.
8. Riwayat Sosial,Ekonomi,Psikologi Dan Spiritual
a. Penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari
b. Interaksi ibu dengan suami dan keluarga baik, dan pengambil
keputusan adalah suami
c. Ibu, suami dan keluarga merasa senang dengan kelahirannya
d. Ibu dan keluarga selalu berdoa kepada Tuhan YME untuk
kesehatan bayinya
e. Ekonomi keluarga menengah, biaya persalinan ditanggung oleh
suami
9. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
N
Kebutuhan Sebelum hamil Setelah post partum

1 Nutrisi
a. Pola 3x sehari 3-4x sehari
Makan nasi,ikan,dan nasi,ikan,dan
b. Jenis sayur sayuran.
Makanan baik baik
c. Nafsu 7-8 gelas/ hari 7-9 gelas / hari
Makan Air Putih Air Putih
d. .Minum
e. Jenis
Minuman
2 Eiminasi
BAB
a. Frekuensi 1-2 kali /hari, ibu belum BAB
b. Warna kuning
c. Bau Khas
d. Konsisten Lunak
BAK
a . Frekuensi 4-6 kali /hari 5-6 kali/ hari
b . warna Kuning Kuning
c . Bau Khas Khas
3 Pola istirahat
ibu belum tidur
a .Tidur Siang 1-2 jam setelah
melahirkan
b . Tidur 7-8 jam 2-4 jam
Malam
4 Personal
Hygiene 2x sehari Belum Mandi
A. Mandi menggunakan
sabun 1 kali menggunakan
B. Goaok Gosok gigi : 3x pepsodent
Gigi sehari Belum Keramas
C. Keramas menggunakan
pepsodent Sudah
D. Ganti Keramas 3x menggantikan
Pakaian seminggu pakaian
menggunakan
shampo
Ganti pakaian
sehabis mandi
atau setiap kali
basah
5 seksualitas Tidak dikaji Tidak dikaji

10. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum ibu baik,
b. ibu sadar komposmentis (kesadaran penuh)
TTV
TD : 120/90 mmHg ( N : 110/70 -120/90 mmHg)
N : 82x/I ( N : 70 - 100 x /menit )
S : 35,4ºc ( N : 36,5 ºc- 37,5ºc )
P : 22x/i ( N : 16 -24 x/menit )
c. Kepala/Rambut
Inspeksi : Rambut hitam pendek, tidak mudah
rontok, dan tidak berketombe.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
d. Wajah
Inspeksi : Tampak meringis jika bergerak
e. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Sclera putih (tidak ikterus)
konjungtiva merah muda
f. Hidung
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tampak bersih dan tidak ada
secret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Bibir tampak lembab, tidak ada sariawan, tidak ada
caries dan gigi lengkap, lidah bersih dan gusi
berwarna merah muda
h. Telinga
Inspeksi : Simetris sisi kiri dan kanan, tidak ada serumen
i. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan vena
jugularis
j. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk/menonjol,
tampak hiperpigmentasi pada areola mamae
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan,tampak pengeluaran
kolostrum saat areola dipencet
k. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, tampak linea nigra striae
livide
Palpasi : TFU 2 jrbpst, kontraksi uterus baik, terasa bulat dan
keras
l. Genetalia
Inspeksi : pengeluaran lokia rubra berwarna merah, tidak ada
varises
Palpasi : tidak ada varises dan oedema pada vulva,ada nyeri
tekan pada perineum
m. Ekstremitas atas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, jari-jari lengkap dan bersih
Palpasi : tidak ada oedema
n. Ekstremitas bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, jari-jari
lengkap dan bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan oedema
o. Perkusi : refleks patella (+) kiri dan kanan
p. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11 gram. ( N : 11 - 12 g % )
Albumin : (-) negatif
Reduksi : (-) negatif

STANDAR II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnosa : P5A0 Post partum hari pertama sampai hari kedua
DS :
1. Ibu melahirkan tanggal 14 Juni 2022, jam 10.15 Wita
2. Ibu mengatakan sakit perut bagian bawah
DO :
1. pengkajian tanggal 14 Juni 2022, jam 10.15 Wita
2. Keadaan umum baik, kadang meringis saat nyeri
3. Kontraksi uterus baik (teraba bulat dan keras)
4. Tampak pengeluaran lochia rubra, berwarna merah, dan berbau
khas.
5. TFU 2 jrbpst, post partum hari pertama sampai hari kedua
Analisa dan interpretasi data :
1. Setelah melahirkan uterus mengalami kendor dan bereaksi keras
sehingga dapat menutupi aorta yang bermuara pada bekas implantasi
placenta dengan pemantauan melalui palpasi teraba fundus 2 jrbpst.
(Prawiro Rahadjo. Ilmu Kebidanan 2015).
2. Lochia rubra adalah cairan secret yang berasal dari colom uteri dan
vagina pada hari pertama sampai hari ketiga post partum berisi lender
dan darah berwarna merah. (lochia rubra). (Ilmu Kebidanan Untuk Bidan
2016)

STANDAR III : RENCANA TINDAKAN /INTERVENSI


Tujuan : post partum hari pertama sampai dengan hari kedua
berlangsung normal
Kriteria :
a) TFU turun 1 cm tiap hari
b) Pengeluaran Lochea sesuai hari
c) Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
d) Pengeluaran ASI
e) Kontraksi uterus baik (teraba bulat dan keras) Tanda-
tanda vital dalam batas normal
TD : 11070-120/90 mmHg
N 60 - 100 x/m
S : 36,5-37,5ºc
P : 16-24x/m

INTERVENSI
1. Beritahu kepada klien tentang hasil pemeriksaan
Rasional : agar ibu dapat mengetahui pemeriksaan yang
dilakukan
2. Observasi keadaan umum ,TTV,TFU,dan pengeluaran lochea
Rasional : Agar dapat mengetahui perkembangan proses
involusio
3. Lakukan personal hygiene pada ibu
Rasional : Agar ibu merasa nyaman dan mencegah terjadinya
infeksi
4. menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional : untuk membantu mengembalikan energy yang telah
dipakai
saat persalinan
5. menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung gizi
Rasional : agar dapat membantu proses pemulihan dan
pembentukan ASI
6. Jelaskan pada ibu tentang pentingya ASI dan teknik menyusui yang
baik dan benar
Rasional : agar ibu mengerti tentang memberikan ASI sedini
mungkin dapat memberikan sistem kekebalan tubuh dan
melindungi dari infeksi serta mempercepat proses involusio
7. menganjurkan ibu untuk KB sedini mungkin
Rasional : agar dapat membantu untuk mengatur jarak
kelahiran
8. menganjurakan untuk melakukan perawatan payudara pada ibu
Rasional : untuk mencegah terjadinya bendungan ASI
9. menganjurkan ibu untuk minum obat
Rasional : untuk mempercepat proses pemulihan
STANDAR IV: IMPLEMENTASI
Tanggal 14 Juni 2022,pukul 12.50 WITA
1. Pukul 12.50 Wita
Menyampaikan hasil pemeriksaan:
TD : 120/90 mmHg
S : 35,5°c
P : 22x/i
N : 82x/m;
ibu mengerti dan mendengarkan dengan seksama hasil
pemeriksaan yang diberitahukan
2. Pukul 12.52 Wita
Mengobservasi keadaan umum,TTV, TFU, dan pengeluaran
lochea: lochea berwarna merah; telah dilakukan
3. Pukul 12.53 Wita
Melakukan personal hygiene pada ibu ( mandi 2x sehari, sikat
gigi 3x sehari, keramas ±2 minggu, mengganti pakaian
dalamsetiap kali lembab, atau basah dan mengganti pakaian
setelah mandi) ; ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Pukul 12.54 Wita
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup:
Tidur siang : 30 menit
Tidur malam : ± 8 jam; ibu mengerti dan mau melakukannya
5. Pukul 12.56 Wita
Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung cukup gizi seperti :
Karbohidrat : Nasi,jagung,dan umbi-umbian
Protein hewani dan nabati : Telur, ikan,susu dan kacang-
kacangan
Lemak : Daging
Vitamin : Sayur-sayuran hijau dan buah-buahan
Mineral : Air putih ; ibu mengerti dan mau
melakukannya
6. Pukul 12.60 Wita
Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI dan teknik
menyusui yang baik dan benar
a. Pentingnya ASI yaitu dapat memberikan kekebalan pada tubuh dan
melindungi bayi dari infeksi.
b. Teknik menyusui yang baik dan benar:
a) Periksa ibu dan bayi berada dalam posisi rileks dan nyaman
b) Posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya,agar ia mudah
menelan
c) Tempatkan hidung bayi sejajar dengan putting
d) Dekatkan bayi kepayudara ibu, tunggu hinggga ia membuka
mulutnya
e) Jika putting susu masuk mulut bayi biarkan ia menyusui hingga
payudara kosong lamanya sekitar 5-10 menit
f) Jika sudah kosong pindahkan kepayudara sebelah, jika ia sudah
kenyang sendawakan agar ia tidak muntah ; ibu mengerti dan
mau melakukannya.
7. Pukul 13.02 Wita
Menganjurkan ibu untuk KB sedini mungkin
Manfaat KB:
a) Untuk mengatur jarak kehamilan anak
b) Untuk membatasi jumlah anak
c) Untuk mensejahterahkan keluarga dari segi ekonomi; ibu
mengerti dan mau melakukannya
8. Pukul 13.04 Wita
Menjelaskan manfaat perawatan payudara ibu
a) Agar ibu mengatasi secara dini perawatan payudara dengan
putting susu retraksi
b) Agar ibu mengatasi secara dini perawatan payudara dengan
bendungan ASI
c) Agar ibu mengatasi secara dini perawatan payudara dengan ASI
kurang; ibu mengerti dan mau melakukannya
9. Pukul 13.06 Wita
Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan; ibu mau
melakukannya

STANDAR V : EVALUASI
Tanggal 14Juni 2022,pukul 12.50 Wita
a) Post partum hari pertama berlangsung
b) TFU 1jrbpst
c) Lochea rubra: berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-
sisa selaput ketuban biasanya 1-3 hari.
d) Tidak terjadi infeksi pada daerah perineum
e) Tampak pengeluaran ASI saat areola mamae di pencet
f) Kontraksi uterus baik (teraba bulat dan keras)
g) TTV
TD : 120/90mmHg
S : 35,5°c
N : 82x/m
P : 22x/m

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN


(SOAP)

Data Subjektif (S)


1. Ibu melahirkan tanggal 14 Juni 2022,Pukul 10.15 Wita
2. Ibu mengatakan sakit atau nyeri perut bagian bawah

Data Objektif (O)


1. Pengkajian tanggal 14 Juni 2022, jam 16.35 Wita
2. Keadaan umum ibu baik tapi kadang meringis saat nyeri
3. Kontraksi uterus baik (teraba bulat dan keras)
4. Tampak pengeluaran lochea rubra berwarna merah dan berbau khas
5. TTV
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/m
S : 35,5ºc
P : 22x/m

Analisa (A)
PIIIA0 Post partum hari pertama
Penatalaksanaan (P)
Tanggal 14 Juni 2022, pukul 12.50 Wita
1. Pukul 12.50 wita
Menyampaikan hasil pemeriksaan:
TD : 120/50mmHg
S : 35,5°c
P : 22x/m
N : 80x/m;
ibu mengerti dan mendengarkan dengan seksama hasil
pemeriksaan yang diberitahukan

2. Pukul 12.52 Wita


Mengobservasi keadaan umum,TTV, TFU, dan pengeluaran
lochea: lochea berwarna merah; telah dilakukan
3. Pukul 12.54 Wita
Melakukan personal hygiene pada ibu ( mandi 2x sehari, sikat
gigi 3x sehari, keramas ±2minggu, mengganti pakaian dalam
setiap kali lembab, atau basah dan mengganti pakaian setelah
mandi) ; ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Pukul 12.56 Wita
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup:
Tidur siang : 30 menit
Tidur malam : ± 8 jam; ibu mengerti dan mau melakukannya
5. Pukul 13.02 Wita
Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung cukup gizi seperti
Karbohidrat : Nasi,jagung,dan umbi-umbian
Protein hewani dan nabati : Telur, ikan,susu dan kacang-
kacangan
Lemak : Daging
Vitami n : Sayur-sayuran hijau dan buah-
buahan
Mineral : Air putih ; ibu mengerti dan mau
melakukannya
6. Pukul 13.04 Wita
Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI dan teknik
menyusui yang baik dan benar
1. Pentingnya ASI yaitu dapat memberikan kekebalan pada tubuh dan
melindungi bayi dari infeksi.
2. Teknik menyusui yang baik dan benar:
a. Periksa ibu dan bayi berada dalam posisi rileks dan nyaman
b. Posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya,agar ia mudah
menelan
c. Tempatkan hidung bayi sejajar dengan putting
d. Dekatkan bayi kepayudara ibu, tunggu hinggga ia membuka
mulutnya
e. Jika putting susu masuk mulut bayi biarkan ia menyusui hingga
payudara kosong lamanya sekitar 5-10 menit
f. Jika sudah kosong pindahkan kepayudara sebelah, jika ia sudah
kenyang sendawakan agar ia tidak muntah ; ibu mengerti dan
mau melakukannya.
7. Pukul 13.06 Wita
Menganjurkan ibu untuk KB sedini mungkin
Manfaat KB:
a. Untuk mengatur jarak kehamilan anak
b. Untuk membatasi jumlah anak
c. Untuk mensejahterahkan keluarga dari segi ekonomi; ibu
mengerti dan mau melakukannya
8. Pukul 13.08 Wita
Menjelaskan manfaat perawatan payudara ibu
1. Agar ibu mengatasi secara dini perawatan payudara dengan
putting susu retraksi
2. Agar ibu mengatasi secara dini perawatan payudara dengan
bendungan ASI
3. Agar ibu mengatasi secara dini perawatan payudara dengan ASI
kurang; ibu mengerti dan mau melakukannya
9. Pukul 13.10 Wita
Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan; ibu mau
melakukannya.

CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY “ E “ HARI PERTAMA DAN


HARI
KEDUA POST PARTUM DI PUSKESMAS BARA-BARAYA
TANGGAL 14 JUNI S.D 15 JUNI 2022

POST PARTUM HARI PERTAMA


PARAF
N HA W KEGIATAN
CI CI
R
LAH INSTITU
I/
A SI
TAN
N
G
G
A
L
1 Sela 12 Data Subyektif (S)
s a. ibu mengatakan nyeri pada
a bagian bawah abdomen
, b. ibu mengatakan bahwa tidurnya
1 terganggu
4 c. ibu melahirkan tanggal 14 juni
J 2022pukul 08.00 wita
u Data Objektif ( O )
n a. keadaan umum ibu baik
i b. kesadaran komposmentis
2 c. TTV : TD : 120 / 90 mmgh
0 N : 82 x / i
2 S : 36,5 ºc
2 P : 22 x / i
d. Kontraksi Uterus (Teraba Bualat
Dan Keras)
e. TFU 2 Jrbpst
f. Pengeluaran lochia rubra yang
berwarna merah
g. Tidak ada tanda-tanda infeksi
Analisa ( A )
Post partum hari pertama
Penatalaksanaan ( P )
a. Mengobservasi TTV
b. iMengevaluasi TFU 2 Jrbpst
c. Menganjurkan Ibu untuk
istrahat yang cukup
d. Mengobservasi pengeluran
lochea
e. Menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi
f. Menganjurkan ibu untuk ber KB
terutama kontrasepsi jangka
panjang
g. Menjelaskan pada ibu tentang
manfaat perawatan payudara
h. Menganjurkan kembali ibu
untuk minum obat yang telah di
berikan oleh bidan / dokter

POST PARTUM HARI KEDUA

PARAF
N HA W KEGIATAN
CI CI
RI/ A
LAH
TAN KT
AN INSTITU
GG U
SI
AL
2 Rab 08 Data Subyektif (S)
u a) Keadaan ibu umum baik
, b) Ibu mengatakan tidurnya
1 terganggu Karena bayi menangis
5 c) Ibu dan keluarga sangat senang
J dengan Kelahiran bayi
u d) Ibu melahirkan tanggal 14 juni
n 2022,Pukul 10.15 wita
i e) Ibu tidak mendapatkan jahitan
2 pada Perineum
0
2 Data Objektif (O)
2 a. Keadaan umum ibu baik
b. kesadaran Komposmentis
TTV : TD : 120/80 mmgh
N : 86 x / i
S : 36,7ºc
P : 24 x / i
#. TFU 3 Jrbpst
#. Kontraksi uterus teraba keras dan
bulat
#. Pengeluaran lochia rubra
#. Tidak ada tanda-tanda infeksi
Analisis ( A )
Diagnose : post partum hari kedua
Piñata laksana ( P )
Tanggal 14 juni 2022
a. mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
sudah dilakukan
b. mengobservasi TTV
TD : 120 / 90 mmhg
N : 80 x / i
S : 36,5ºc
P : 24 x / i
c. mengkaji tingkat nyeri-nyeri
pada abdomen mulai
menghilang
d. mengobservasi TFU 2 Jrbpst
e. mengobservasi pengeluaran
lochia rubra berwarna merah
f. menganjurka ibu untuk
mobilisasi dini, ibu bersedia
melakukannya
g. menganjurkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar,
ibu bersedia melakukannya
h. mengajarkan ibu cara merawat
payudara, ibu bersedia
melakukannya.
i. Menberi penjelasan pada ibu
tentang pentingnya asi untuk
gizi, ibu bersedia melakukannya
j. Menganjurkan ibu untuk minem
obat yang di berikan. Vit A,C
tablet Fe,parasetamol,dan
amocilin, ibu bersedia
mengkonsumsinya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN NIFAS

Pokok Bahasan : Perawatan Nifas


Hari/tanggal : Rabu September
Waktu Pertemu1`
an : 35 menit
Tempat : Puskesmas Bara baraya
Sasaran : Ibu nifas Puskesmas Bara baraya

A. TUJUAN
i. Tujuan umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan pasien
mengerti dan mampu melakukan perawatan pada ibu nifas dirumah.
ii. Tujuan khusus
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian nifas
b. Peserta mampu menjelaskan tujuan dilakukan perawatan nifas
c. Peserta mampu mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas
d. Peserta mampu melakukan perawatan pada masa nifas

B. Sasaran
 Ibu nifas yang ada di Puskesmas Bara baraya
C. Materi
Pokok bahasan : perawatan ibu nifas.
Sub pokok bahasan :
1. Pengertian nifas
2. Tujuan perawatan nifas
3. Tanda-tanda bahaya masa nifas
4. Perawatan nifas

D. Metode
1.Ceramah
2.Tanya jawab

E. Media
1. LCD
2. Leaflet

F. Materi Penyuluhan

Tahap Wakt Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


u
pendahulu Mempersiapkan alat,
Peserta menyiapkan diri
an peserta dan penyaji ditempat penyuluhan
pelaksanaa Pembukaan acara oleh mendengarkan pembuka
n moderator an yang disampaikan
oleh moderator
penyampaian materi mendengarkan dan mem
oleh penyaji: beri umpan balik
1. pengertian nifas terhadap materi yang
2. tujuan disampaikan.
perawatan nifas
3. tanda-tanda
bahaya nifas
4. perawatan pada
ibu nifas
sesi tanya jawab dan 1. mengajukan
evaluasi hasil yang pertanyaan
dipandu oleh mengenai materi
moderator yang belum
dipahami
2. menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
penutup penutup oleh
moderator

G. Evaluasi
1. Evaluasi structural.
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
kebidanan dan penanggung jawab Puskesmas Bara baraya.
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan.
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum penyuluhan selesai.
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias teradap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
berlangsung
c. Peserta terliat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu
menjalankan fungsinya dan perannya dengan baik.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan
b. Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh penyaji.
c.
H. Pengorganisasian
  Moderator :
Penyaji : 

Pembimbing :

PERAWATAN NIFAS

a. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk
pulihnya kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan
berakhir kira-kira 6 minggu,akan tetapi seluruh alat genetalia baru
pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 5 bulan.

b. Tujuan perawatan nifas


1. Memulihkan kesehatan umum
2. Mempertahankan kesehatan psikologi
3. Mencegah infeksi dan komplikasi
4. memperlancar pembentukan air susu ibu
5. mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri
sampai masa nifas selesai dandapat merawat bayinya
dengan baik.

c. Tanda-tanda bahaya nifas


 Ibu nifas harus segera pergi/memeriksakan sirinya ketenaga
kesehatan jika dijumpai tanda-tanda bahaya, seperti :
1. Perdarahan lewat jalan lahir
2. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
3. Demam lebih dari 2 hari.
4. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit
kepala dan kejang-kejang.
5. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit.
6. Mengalami gangguan jiwa (post partum blues).

d. Perawatan Masa Nifas


1. Mobilisasi
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak
karena letih dan sakit. Berdasarkanpenelitian ibu sudah
diperbolehkan miring kekanan dan kekiri pada 2 jam setelah
melahirkandan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam kurun
waktu 3 jam setelah persalinan denganbantuan keluarga atau
bidan / perawat. Pasien sectio caesarea mobilisasi dilakukan
dalam kurun waktu 24 –36 jam setelah melahirkan.
2. Diet/ Nutrisi
Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan
baik, kaya protein, vitamin dan karbohidrat. Ibu menyusui
harus mendapatkan paling sedikit 2500 kalori dalam satu
hari,dengan tambahan 500 ml susu per hari . Minum
sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum
untuk menambah zat gizisetidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.
3. Nutrisi dan cairan pada ibu nifas:
a) Kebutuhan gizi ibu nifas adalah 700 kkal/hari.
b) Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan
protein, mineral dan vitamin yang cukup.
c) Minum setiap sebelum menyusui sedikitnya 3 liter/hari.
d) Pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan.
e) Minum kapsul vit. A (2000000 unit) agar bisa
memberikan vit. A kepada bayi melalui ASI.
f) Vit. C 100 mg, B1 1,3 mg dan B2 1,3 mg.
g) Makanan yang mengandung asam lemak omega 3
yang banyak terdapat pada ikan laut.
4. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam
PP, kadang-kadang wanita sulit kencing,karena spingter
uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme sehingga terjadi
iritasi dan nyeri,bila kandung kemih penuh dapat
menyebabkan terganggunya kontraksi uterus sehinggadapat
terjadi perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi upayakan
untuk mempercepat BAK.Jika tidak bisa dilakukan
kateterisasi.

5. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada
ibu. Oleh karena itu, ibu nifas disarankan :
1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi
Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air. Untuk membersihkan daerahdisekitar kelamin
dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian
didaerah sekitar anussetiap selesai buang air kecil
maupun buang air besar. Keringkan dengan handuk
dengan cara ditepuk tepuk dari arah muka ke
belakang.
2) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut
setidaknya dua kali sehari
3) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
6. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti  dan ibu dapat memasukkan 1
atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah
merahberhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan,
aman untuk memulai hubungan suamiistri kapan saja ibu
siap.
7. Latihan Senam Nifas
Tujuan : mempercepat involusi uteri, menambah
kebugaran tubuh, dan untuk mengembalikan bentuk tubuh
seperti sebelum hamil.
a. Senam otot dasar panggul
1) Kerutkan/kencangkan otot sekitar vagina
seperti menahan BAK selama 5 detik.
Kemudiankendorkan selama 3 detik lalu
kencangkan lagi. Mulailah dengan 10x 5
detik pengencanganotot 3x sehari
2) Secara bertahap lakukan senam sampai
30–50x dalam sehari.

b. Senam otot perut


Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan
lutut tertekuk pada alas yang datar dankeras, mulai
dengan melakukan 5x/hari untuk tiap jenis senam ini.
Tiap minggu frekuensiditambah 5x, maka pada akhir
masa nifas tiap jenis senam ini dilakukan 30x.
8. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar
pengeluaran ASI. Perawatan payudaradilakukan dengan cara
:
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b. Menggunakan BH yang menyokong payudara.
c. Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang
keluar pada sekitar putting susu tiap kaliselesai
menyusui.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama
24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan
menggunakan sendok.
e. Untuk menghilangkan nyeri, minum parasetamol 1
tablet tiap 4 – 6 jam.
9. Kontrasepsi
 Sebaiknya sebelum memilih kontrasepsi dikonsulkan
terlebih dahulu ke bidan atau dokter. Kontrasepsi yang
dianjurkan adalah IUD/spiral, implan,suntik 3 bulanan dan
steril. Yang tidakdianjurkan adalah pil kombinasi dan suntik 1
bulanan.
10. Perawatan tali pusat
a. Perawatan tali pusat bayi dirumah
Tali pusat jika masih belum lepas bisa dibungkus 
dengan kasa kering dan bersih. Tidak diperbolehkan
memberi rempah-rempah atau jenis yang lain pada tali
pusat bayi.
b. Mengganti kasa pembungkus tali pusat jika basah ata
u terkena kotoran bayi. Janganmenunggu diganti saat 
memandikan bayi saja.
c. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan 
kering dan bersih  untuk mencegah terjadinya infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Astutik., R. Y. 2014. Payudara dan laktasi.jakarta:salemba medika,pp, 12-


3,Risa Pitriani, Rika Andriani, (2014) panduan lengkap Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Normal.
Poltekkes KemenkesYogyakarta, 2013. Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas.
Yogyakarta:Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI Diakes Pada Tanggal
11 Agustus 2021
Almaitsaer (2019 pemulihan premium luka ibu nifas.
Irianto DP (2017) Pemenuhan gizi ibu nifas.
Abdou, R., & Miller, T. (2017). Postpartum tubo-ovarian abscess, likely
arising from pelvic inflammatory disease during pregnancy. BMJ Case
Reports, bcr-2017-220183. doi: 10.1136/bcr-2017-220183

Health, M. (2015). Postpartum Psychiatric Disorders – MGH Center for


Women’s Mental Health. Retrieved 21 April 2021, from
https://womensmentalhealth.org/

Anda mungkin juga menyukai