Anda di halaman 1dari 4

PENILAIAN PERSEDIAAN SISTEM FISIK :

1. Metode TANDA PENGENAL KHUSUS


Misalkan persediaan akhir barang AB sebanyak 13.000 unit terdiri dari : 13 karung @ 1.000 unit.
Berdasarkan tanda pengenal khusus yang ada pada setiap karung, misalkan barang yang
bersangkutan terdiri dari :
a. 6 karung dengan tanda pengenal Rp.6.000,-
b. 4 karung dengan tanda pengenal Rp.6.500,-
c. 3 karung dengan tanda pengenal Rp.5.000,-

Tentukan :

1. nilai persediaan akhir barang AB pada tanggal 30 April 2013


2. laba kotor atas penjualan barang AB jika barang dijual dengan harga Rp.7.500,- tiap unit

Jawaban:

1. Persediaan akhir barang AB sebagai berikut:

6 x 1.000 x Rp.6.000,- =..............


4 x 1.000 x Rp.6.500,- =..............
3 x 1.000 x Rp.5.000,- =................ +

2. Jumlah barang yg dijual = barang yang tersedia - persediaan akhir barang


= ...................... - .................
=..............
Hasil penjualan = 26.000 unit x Rp. 7.500,- = Rp ................
Mencari Harga Pokok Penjualan/ HPP
Barang tersedia dijual Rp................
Persediaan akhir Rp................ –
HPP Rp................ –
Laba Kotor Rp.................

2. Metode RATA RATA SEDERHANA


Menghitung harga rata rata = Rp...... + Rp....... + Rp...... + Rp...... = Rp......... = Rp.........
4 4
Harga pokok penjualan:.............
Nilai persediaan akhir barang dagang : 13.000 unit x Rp......... = ............

3. Metode RATA RATA TERTIMBANG


Harga rata rata tiap unit : Rp.288.500.000,- = Rp.5.858,97
39.000 unit
Harga pokok penjualan :..........
Nilai persediaan akhir : 13.000 unit x Rp......... = Rp............
4. Metode MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA/ MPKP/ FIFO/ FIRST IN FIRST OUT
Barang yang terakhir masuk dijual lebih dulu,
Harga pokok penjualan barang :
5.000 unit @ Rp.5.000,- =
11.000
10.000

maka nilai persediaan akhirnya 13.000 unit :


10.000 unit @ Rp.6.500,- =Rp........
3.000 unit @ Rp.6.000,- =Rp........ +
Jumlah =Rp.........

5. Metode MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA/ MTKP/ LIFO/ LAST IN FIRST OUT
Barang terakhir masuk dijual lebih dulu.
Harga pokok penjualan:

Persediaan Akhir
6. Metode PERSEDIAAN DASAR
Nilai persediaan akhir dihitung sebagai berikut :
a. Jika kuantitas persediaan akhir lebih banyak dibanding persediaan dasar, maka nilai
persediaan akhir adalah = nilai persediaan dasar ditambah harga pasar kelebihannya.
Contoh:
Persediaan dasar AB ditentukan sebanyak 10.000 unit @ Rp.5.500,-
Persediaan akhir barang dagang sebanyak 13.000 unit (30 Apr 2013) adalah:
Jawab: Persediaan dasar 10.000 unit @ Rp.5.500,- Rp................
kelebihannya(13.000 – 10.000) x Rp.6.500,-(harga akhir)Rp................ +
Nilai persediaan akhir........................................................Rp.......................

b. Jika kuantitas persediaan akhir lebih rendah dibanding persediaan dasar, maka nilai
persediaan akhir adalah nilai persediaan dasar dikurangi harga pasar kelebihannya.
Contoh:
Persediaan dasar AB ditentukan sebanyak 14.000 unit @ Rp.5.500,-
Persediaan akhir barang dagangsebanyak 13.000 unit (30 Apr 2013) adalah:
Jawab: Persediaan dasar 14.000 unit @ Rp.5.500,- Rp................
kelebihannya(13.000 – 14.000) x Rp.6.500,-(harga akhir)Rp................ -
Nilai persediaan akhir...............................................................................

7. Metode TAKSIRAN
Biasanya digunakan oleh perusahaan yang membuat laporan keuangan secara bulanan (interim)
Metode taksiran dilakukan dengan 2 cara :
a. Metode Laba Kotor
Cara nya dengan mengumpulkan data persediaan awal, pembelian, penjualan, lalu
menghitung HPP. Persediaan akhir dihitung dengan cara mengurangi barang yang tersedia
untuk dijual dengan HPP.
Contoh:
Persediaan barang dagang awal Rp.250.000,- jumlah pembelian Rp.700.000,-, jumlah
penjualan Rp.1.000.000,-. Tingkat laba kotor rata rata 40% dari penjualan bersih. Hitung
persediaan akhirnya.
Jawab: Penjualan bersih Rp1.000.000
Persediaan awal Rp250.000
Pembelian Rp700.000 +
Barang tersedia dijual Rp950.000
Persediaan akhir ????????? -
HPP (60% x Rp.1.000.000) Rp600.000 -
Laba kotor (40% x 1.000.000) Rp400.000

Barang tersedia dijual Rp950.000


HPP Rp600.000 –
Persediaan akhir (taksiran) Rp350.000

b. Metode Harga Eceran


Biasanya digunakan oleh perusahaan yang menjual dengan cara eceran.
Contoh:

Harga Pokok Harga Jual


Persediaan awal Rp.2.000.000,- Rp.3.000.000,-
Pembelian Bersih Rp.1.195.000,- + Rp.1.500.000,- +
Barang tersedia dijual Rp.3.195.000,- Rp.4.500.000,-
Penjualan (Rp.2.000.000,- )
Persediaan atas dasar harga jual Rp.2.500.000,-

Jawab:
Perbandingan harga pokok dengan harga jual :
(Rp.3.195.000,- : Rp.4.500.000) x 100 % = 71%
Nilai persediaan akhir = 71% x Rp.2.500.000,-
=...............
SOAL LATIHAN

1. Suatu perusahaan mencatat persediaan barang DX secara fisik/ periodik sebagai berikut:
Tgl 1 Juli Persediaan awal 10.000 kg @ Rp.2.500,00
Tgl 9 juli Pembelian 50.000 kg @ Rp.2.750,00
Tgl 18 Juli Pembelian 30.000 kg @ Rp.3.000,00
Tgl 25 Juli Pembelian 10.000 kg @ Rp.3.250,00
Persediaan akhir pada tanggal 31 Juli sebanyak 20.000 kg.
Berdasarkan data diatas hitunglah harga pokok penjualan (HPP) dan nilai persediaan akhir dengan
metode:
a. Rata rata sederhana
b. Rata rata tertimbang
c. FIFO
d. LIFO

2. UD ARWANA menjual barang dagang tipe A3. Mutasi barang A3 bulan Januari 2013 sebagai
berikut:
Jan 1 Persediaan awal 10.000 kg @Rp.4.500,00
Jan 5 Pembelian 8.500 kg @Rp.4.650,00
Jan 10 Penjualan 15.000 kg @Rp.7.500,00
Jan 16 Pembelian 13.000 kg @Rp.4.500,00
Jan 22 Penjualan 10.000kg @Rp.7.000,00
Jan 25 Pembelian 6.000 kg @Rp.4.250,00
Catatlah mutasi barang A3 dalam kartu persediaan menggunakan sistem :
a. FIFO perpetual
b. LIFO perpetual
c. Rata rata bergerak

Anda mungkin juga menyukai