Anda di halaman 1dari 18

10/20/2016

Sebagai LANDASAN Komunikasi Terapeutik

 Komunikasi Inter Personal (KIP) adalah:


“Interaksi yg dilakukan dari Orang ke Orang secara
Langsung yang bersifat Dua Arah baik secara Verbal
maupun Non Verbal dengan Saling berbagi Informasi dan
Perasaan antar Individu dalam Kelompok Kecil dengan
Tujuan tertentu”.
 KONSELING : “Proses pemberian Informasi yang
Obyektif dan Lengkap yg dilakukan secara Sistematis
dengan Panduan Komunikasi Inter-Personal, Teknik
Bimbingan dan Penguasaan Pengetahuan Klinik yang
bertujuan untuk membantu seseorang mengenali
kondisinya saat ini, masalah yg sedang dihadapi dan
menemukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah
tsb.

1
10/20/2016

 Suatu Komunikasi Inter Personal BELUM


tentu suatu Konseling, tetapi setiap
Konseling merupakan Komunikasi Inter
Personal (KIP).

1. Mampu mengetahui (mempunyai Pengetahuan yg


Luas), belajar Prinsip-prinsip, Konsep dan Ide-ide.
2. Terampil menterjemahkan Pengetahuan menjadi
Tindakan/ Perbuatan.
3. Mampu menggunakan Pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki sebagai Motivasi.
4. Fleksibel dan Selektif terhadap Perilaku yang
Benar.
5. Beraorientasi pada pihak lain, dengan membangun
Empati.

2
10/20/2016

1. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal adalah Suatu Proses.


2. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal adalah Sebuah Sistem.
3. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal saling menguntungkan satu
sama lain.
4. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal disesuaikan secara terus
menerus.
5. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal menetapkan kita dalam
berbagai aturan.
6. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal harus dapat memahami
perbedaan-perbedaan.
7. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal memberikan keseimbangan
antara kenyamanan dan keakraban
8. Komunikasi/ Hubungan Interpersonal yg telah lalu dapat
mempengaruhi saat ini dan masa yang akan datang.

Keterbukaan (Openess)
Empati (Emphaty)
Dukungan (Supportiveness)
Rasa Positif (Possitivenes)
Kesamaan (Equality)

3
10/20/2016

 Komunikator dan komunikan saling


mengungkapkan ide atau gagasan
bahkan permasalahan secara bebas
dan terbuka tanpa ada rasa malu.
 Keduanya saling mengerti dan
memahami pribadi masing-masing.

 Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan


kondisi yang dialami mereka tanpa berpura-pura dan
keduanya menanggapi apa-apa saja yang di
komunikasikan dengan penuh perhatian.
 Empati merupakan kemampuan seseorang untuk
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain.
 Apabila komunikator atau komuniakan mempunyai
kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain,
kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang
efektif.

4
10/20/2016

 Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang


disampaikan akan mendapatkan dukungan
dari pihak-pihak yang berkomuniaksi.
 Dukungan membantu seseseorang untuk lebih
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas
serta meraih tujuan yang diharapkan.

 Apabila pembicaraan antara komunikator dan


komunikan mendapat tanggapan positif dari kedua
belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan
lebih mudah dan lancar.
 Rasa positif menjadikan orang-orang yang
berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga
yang dapat menganggu jalinan komunikasi.

5
10/20/2016

 Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan


pribadi akan menjadi semakin kuat apabila
memiliki kesamaan tertentu antara komunikator
dan komunikan dalam hal Pandangan, Sikap,
Kesamaan Ideologi dan lain sebagainya.

Keterbukaan
(Openess)

Empati (Emphaty)

Dukungan KIP Menjadi


(Supportiveness)
Efektif
Rasa Positif
(Possitivenes)

Kesamaan (Equality)

6
10/20/2016

KOMUNIKATOR/ TENAGA
KESEHATAN KOMUNIKAN/ KLIEN

 Mengirimkan Infromasi  Menerima Informasi


 Pendidikan/ Mendidik  Menambah Pengetahuan
 Memberikan Instruksi  Penerima Kewajiban
 Memberikan pesan  Penerima pesan
penghiburan/ Menghibur penghiburan/ketenangan
 Persuasi/ Pesan yang  Dapat merubah sikap.
mempengaruhi

7
10/20/2016

8
10/20/2016

Interaksi intim termasuk komunikasi


di antara teman baik, anggota
famili, dan orang-orang yang
sudah mempunyai ikatan
emosional yang kuat.

 Percakapan sosial adalah interaksi untuk


menyenangkan seseorang secara sederhana.
 Tipe komunikasi tatap muka penting bagi
pengembangan hubungan informal dalam
organisasi.
 Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama
dan berbicara tentang perhatian, minat di luar
organisasi seperti isu politik, teknologi, dan lain
sebagainya.

9
10/20/2016

 Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi


antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang
meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang
lain.
 Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil
barang-barang organisasi maka atasannya akan
menginterogasinya untuk mengetahui
kebenarannya.

 WAWANCARA ADALAH salah satu bentuk


komunikasi interpersonal di mana dua orang
terlibat dalam percakapan yang berupa
tanya jawab.
 Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai
suatu pekerjaannya

10
10/20/2016

Pengirim - Penerima
Encoding - Decoding

Pesan - Pesan
Saluran

Gangguan/ Noise
Umpan Balik

Bidang Pengalaman
Efek

11
10/20/2016

12
10/20/2016

13
10/20/2016

Gangguan Fisik dari Pesan yang disampaikan


Gangguan Psikologi antara Pengirim dan Penerima
Pesan
Gangguan Semantik (Kata-kata, Simbol, Bahasa yg
digunakan)

14
10/20/2016

15
10/20/2016

Menurut SIFAT-nya, KIP dibedakan mjd 2


macam:

Komunikasi Diadik (Dyadic Komunikasi kelompok kecil (Small


Communication) Group Communication)

 Proses komunikasi  Proses komunikasi


yang berlangsung yang berlangsung tiga
antara dua orang orang atau lebih
dalam situasi tatap secara tatap muka,
muka. dimana anggotanya
saling berinteraksi satu
sama lain.

16
10/20/2016

Bentuk: PENYULUHAN
• Individu
• Keluarga
• Kelompok Khusus
• Masyarakat

MATERI

SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)

MEDIA

17
10/20/2016

Next....

18

Anda mungkin juga menyukai