Anda di halaman 1dari 4

FISHING GROUND ( Daerah Penangkapan Ikan)

PEMBENTUKAN DPI/FG SECARA BUATAN


A. Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan
Keberadaan daerah penangkapan ikan menurut spesis ikan dan dari musim. Pemilihan
daerah penangkapan ikan akan dikaitkan dengan dari efisiensi, keuntungan dan
ekonomi usaha perikanan. Metode pemilihan akan dibahas sebagai berikut :
1. Asumsi awal tentang area lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku
ikan yang diarahkan dengan menggunakan data riset oseanografi dan
meteorologi.
2. Asumsi awal tentang musim dan daerah penangkapan ikan, dari pengalaman
menangkap ikan yang lampau yang dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan
penangkapan ikan masa lampau.
3. Pemilihan daerah penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan
mempertimbangkan dengan seksama jarak dari pangkalan, kepadatan
gerombolan ikan, kondisi meteorologi, dan lain sebagainya.

B. Pembentukan daerah penangkapan ikan dengan light fishing


Agar cahaya dalam kegiatan light fishing dapat memberikan daya guna yang maksimal,
diperlukan syarat-syarat antara lain sebagai berikut:
1. Mampu mengumpulkan ikan-ikan yang berada pada jarak yang jauh (horizontal
maupun vertikal)
2. Ikan-ikan tersebut hendaklah berkumpul ke sekitar sumber cahaya, di mana
mungkin akan tertangkap (catchable area).
3. Setelah ikan berkumpul, hendaklah ikan-ikan tersebut tetap senang berada di
sana pada suatu jangka waktu tertentu (minimum sampai saat alat tangkap mulai
beroperasi atau diangkat)
4. Sekali ikan berkumpul disekitar sumber cahaya hendaklah ikan-ikan tersebut
jangan melarikan diri ataupun menyebarkan diri (escape, disperse).

Sumber Cahaya sebagai Alat Bantu Penangkapan di Indonesia antara lain:


1. Obor
Obor dibuat dari bambu yang kemudian diisi dengan minyak tanah dan diberi sumbu
pada bagian ujung atasnya. Pada waktu operasi penangkapanq obor ditempatkan pada
sisi perahu sedemikian rupa sehingga pancaran cahayanya dapat menerangi
permukaan air. Penggunaan alat ini memiliki beberapa kelemahan yaitu cahayanya
mudah berubah oleh tiupan angin dan bila turun hujan alat ini tidak dapat digunakan.
Dahulu alat ini banyak digunakan untuk penangkapan di Selat Bali. namun sekarang
penggunaannya sulit ditemukan lagi.

2. Lampu Petromaks
Lampu petromaks umumnya memiliki kekuatan cahaya 200 lilin atau sekitar 200 watt.
Terdapat dua jenis lampu yang digunakan oleh nelayan yaitu lampu petromaks dengan
bola gelas yang berada pada bagian bawah dan tabung lampu yang berada di atas,
sedangkan yang satu lagi adalah petromaks dengan tabung minyak pada bagian bawah
dan lampu berupa kaos lampu pada bagian atas. Di daerah Indonesia bagian timur
penggunaan petromaks jenis kedua biasa dilakukan untuk melakukan penangkapan
ikan di pinggiran pantai dengan cara menombak. Spesifikasi cahaya lampu petromaks
umumnya dipengaruhi oleh cahaya bulan. Oleh karena itu, biasanya lampu petromaks
tidak efisien jika digunakan pada saat terang bulan (purnama). Keadaan ini disebabkan
karena pada kondisi demikian ikan-ikan akan cenderung menyebar di dalam kolom air
dan tidak naik ke atas permukaan air. Pada saat terang bulan umumnya nelayan-
nelayan yang menggunakan atraktor lampu sebagai alat penarik ikan, tidak melakukan
operasi penangkapan ikan (Gunarso, 1985).

3. Lampu Listrik
Persyaratan Daerah Penangkapan Ikan Buatan dengan Alat bantu Cahaya
Operasi penangkapan dengan menggunakan alat bantu cahaya tidak dapat dilakukan
pada setiap kondisi, ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Beberapa persyaratan dalam
penangkapan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal dengan
memperhatikan antara lain.

a) Syarat Lingkungan
• Kondisi lingkungan yang baik adalah cahaya lampu yang digunakan pada malam
yang gelap.
• Fase bulan menjadi faktor yang menentukan gelap dan terangnya bulan. Light
fishing hanya akan efektif dilaksanakan pada bulan gelap, dengan demikian
cahaya lampu tidak dapat dioperasikan pada siang hari.
• Keadaan keadaan tingkat kekeruhan dalam perairan juga akan mengurangi daya
tembus cahaya di perairan pada akhirnya hal ini mempengaruhi efisiensi
penggunaan cahaya.
• Dalam keadaan cuaca yang baik dan arus laut yang tidak terlalu kencang, Arus
yang terlampau kencang akan mempengaruhi posisi alat tangkap di dalam air

b). Syarat Penangkapan


1) Selain faktor-faktor lingkungan diatas, ada beberapa syarat lain yang
menentukan keberhasilan suatu operasi penangkapan. Beberapa syarat yang
perlu diperhatikan antara lain.
2) Cahaya yang akan digunakan harus tepat untuk jenis ikan yang akan ditangkap
dengan mengetahui behavior dari ikan-ikan yang hendak ditangkap terhadap
jenis cahaya.
3) Cahaya yang digunakan juga harus mampu menarik ikan pada jarak yang jauh
baik vertikal maupun horisontal, untuk syarat ini biasa digunakan cahaya
berwarna biru atau hijau.
4) Ikan-ikan diusahakan untuk berkumpul pada area penangkapan tertentu.
5) Waktu yang tepat untuk menentukan mulai penangkapan terhadap ikan-ikan
yang telah berkumpul.

C. Pengembangan Rumpon Daerah Penangkapan Ikan


Definisi Rumpon
Definisi rumpon menurut SK Mentan No. 51/Kpts/IK.250/1/97 adalah
Alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan pada perairan laut.
Selanjutnya dalam SK Mentan No. 51/Kpts/IK.250/1/97 tentang Pemasangan dan
Pemanfaatan rumpon menjelaskan bahwa terdapat 3 jenis rumpon, yaitu:
1. Rumpon Perairan Dasar adalah alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dan
ditempatkan pada dasar perairan laut.
2. Rumpon Perairan Dangkal adalah alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dan
ditempatkan padaperairan laut dengan kedalaman sampai dengan 200 meter.
3. Rumpon Perairan Dalam, adalah alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dan
ditempatkan pada perairan laut dengan kedalaman di atas 200 meter.

Tingkah Laku Ikan Di Sekitar Rumpon


Keberadaan ikan di sekitar rumpon karena berbagai sebab, antara lain:
1. Rumpon sebagai tempat bersembunyi di bawah bayang-bayang daun rumpon bagi
beberapa jenis ikan tertentu.
2. Rumpon sebagai tempat berpijah bagi beberapajenis ikan tertentu.
3. Rumpon itu sebagai tempat berlindung bagi beberapa jenis ikan yang mempunyai
sifat fototaksis negatif.

Teori tertariknya ikan yang berada di sekitar rumpon disebabkan karena:


1. Rumpon sebagai tempat berteduh (shading place) bagi beberapa jenis ikan
tertentu.
2. Rumpon sebagai tempat mencari makan (feeding ground) bagi ikan-ikan tertentu.
3. Rumpon sebagai substrat untuk meletakkan telurnya bagi ikan-ikan tertentu.
4. Rumpon sebagai tempat berlindung (shelter) dan predator bagi ikan-ikan tertentu.
5. Rumpon sebagai tempat sebagai titik acuan navigasi (meeting point) bagi i kan-
ikan tertentu yang beruaya.

Cara menentukan keberadaan ikan di Lokasi Fishing Ground :


A. Cara visual cara mencari gerombolan ikan dapat dilakukan dengan memperhatikan
fenomena sebagai berikut :
1. Perubahan warna air laut
2. Lompatan ikan ikan kecil dipermukaan laut
3. Riak kecil diatas permukaan laut
4. Adanya buih dipermukaan laut
5. Burung yang menukik menyambar arah permukaan laut

B. Secara tidak langsung


1. Fish behaviour
2. Parameter oceanografi
3. Hidroakustik

Anda mungkin juga menyukai