Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Purse Seine atau pukat cincin adalah suatu alat tangkap ikan yang digolongkan dalam
kelompok jaring lingkar (Surrouding Net) jaring dioperasikan dengan melingkari
kumpulan ikan, baik dari bagian samping maupun dari bagian bawah sehingga kumpulan
ikan tersebut tidak dpat meloloskan diri dari jaring.
Dalam dunia penangkapan atau disebut Daerah Penangkapan (Fishing Ground) dalam
suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam
jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dapat dioprasikan secara ekonomis. Hal ini
dapat diterangkan bahwa walaupun pada suatu area perairan terdapat sumberdaya ikan
yang menjadi target utama.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang penulis dapatkan yaitu bagaimana cara menentukan fishing
ground (Daerah Penangkapan) ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar siswa mengetahui cara menentukan
fishing ground.
1.4 Waktu Dan Tempat
Praktek kerja lapangan (PKL)dilaksanakan kurang lebih 3 bulan di mulai dari 26
Januari sampai 10 April 2023 di laksanakan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan
Tilamuta Kabubupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.

1
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Unit pelaksanaan teknis Dinas (UPTD) pelabuhan Perikanan Tilamuta Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalodiminta segera melakukan sosialisasi
peraturan Gubernur (Pergub)tentang UPTD PP Tilamuata. Pada Tahun 2021 PPI
Tilamuta mendapat kucuran dana untuk perbaikan fasilitas. Selain perbaikan dermaga,
ada juga fsilitas air bersih, rehabilitasi tempat pemasaran ikan
Sektor Kelautan dan Perikanan sejauh ini masih menjadi salah satu program
andalan pemerintah provinsi untuk menggerakan ekonomi warga. Berbagai bantuan telah
dan terus dikucurkan diantaranya bantuan kapasitas 3 GT dengan mesin 15 PK ,serta
bantuan kapal Penangkapan dari Pusat KM .INKA MINA.

2.2 Struktur Organisasi


Struktur di kapal KMN.INKA MINA 728
Nahkoda : TAUFIK KATILI
Mualim I : MUHAMAD HADI
Kepala Kamar Mesin (KKM) : CANDRA
Juru Mudi : TAUFIK KATILI
Kelasi 1 : INDRA
RONI
YONI 
ABA
JAMAL

2
BAB III
KAJIAN TEORI

3.1 Pengertian Daerah Penangkapan Ikan


Suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam
jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan serta ekonomis.
Suatu wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai “daerah penangkapan ikan” apabila
terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan teknologi
penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Hal ini dapat diterangkan bahwa
walaupun pada suatu areal perairan terdapat sumberdaya ikan yang menjadi target
penangkapan tetapi alat tangkap tidak dapat dioperasikan yang dikarenakan berbagai faktor,
seperti antara lain keadaan cuaca, maka kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
daerah penangkapan ikan demikian pula jika terjadi sebaliknya (Soemarto, 1979).
3.2 Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan
Hal pertama yang harus kita ketahui tentang keberadaan daerah penangkapan ikan
menurut spesis ikan dan dari musim. Pemilihan daerah penangkapan ikan akan dibahas
dengan sesuai pemahaman dari efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan. Metode
pemilihan akan dibahas sebagai berikut :
a. Asumsi awal tentang area lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku ikan
yang diarahkan dengan menggunakan data riset oseanografi dan meteorologi.
b. Asumsi awal tentang musim dan daerah penangkapan ikan, dari pengalaman
menangkap ikan yang lampau yang dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan
penangkapan ikan masa lampau.
c. Pemilihan daerah penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan
mempertimbangkan dengan seksama jarak dari pangkalan, kepadatan gerombolan
ikan, kondisi meteorologi, dan lain sebagainya.
d. Kawasan laut:Daerah penangkapan di pasif utara,daerah penangkapan di laut china
selatan,daerah penangkapan di china bagian tenggara, dan lain sebagainya.
(Widjajanto, 2003).

3.3 Klasifikasi fishing ground.


a. Daerah pertemuan 2 arus. Terbentuk karena pertemuan 2 arus sebagai akibat
perbedaan masa air (arus kuroshio dan oyashio)

3
b. Daerah yang terbentuk karena mempunyai temperature optimum. Terbentuk karena
adanya pertemuan masa air yg berbeda temperature, sehingga menjadikan temperature
optimum
c. Daerah yang terbentuk karena percampuran air yang mengarah ke atas. Terbentuk
karena pertemuan arus panas dan arus dingin yang berbenturan, mengakibatkan arah
arus ke atas atau ke bawah dan kemudian menyebar membentuk formasi.
(Widjajanto, 2003).

4
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Mengenal Daerah Penangkapan Ikan di Teluk Tomini


Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan atau Kondisi-kondisi yang perlu dijadikan acuan
dalam menentukan daerah penangkapan ikan adalah sebagai berikut :
a. Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang
bersama-sama dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat
ikan tersebut. Kepadatan dari distribusi ikan tersebut berubah menurut musim khusus
nya pada ikan pelagis. Daerah yang sesuai untuk habitat ikan, oleh karena itu, secara
alamiah diketahui sebagai daerah penangkapan ikan. Kondisi yang diperlukan sebagai
daerah penangkapan ikan harus dimungkinkan dengan lingkungan yang sesuai untuk
kehidupan dan habitat ikan, dan juga melimpahnya makanan untuk ikan.
b.Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakanperalatan
penangkapan ikan bagi nelayan.Umumnya perairan pantai yang bisa menjadi daerah
penagkapan ikan memilikikaitan dengan kelimpahan makanan untuk ikan. Tetapi
terkadang pada perairantersebut susah untuk dilakukan pengoperasian alat tangkap,
khususnya peralatanjaring karena keberadaan kerumunan bebatuan dan karang koral
walaupun itusangat berpotensi menjadi pelabuhan. Terkadang tempat tersebut
memiliki arusyang menghanyutkan dan perbedaan pasang surut yang besar. Pada
tempat tersebut para nelayan sedemikian perlu memperhatikan untuk
menghiraukanmengoperasikan alat tangkap. Terkadang mereka menggunakan trap
nets, gillnets dan peralatan memancing ikan sebagai ganti peralatan jaring seperti
jaring trawl dan purse seine.
c. Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis.Anggaran dasar
yang mencakup pada investasi sebagian besar dibagi menjadidua komponen, yakni
modal tetap seperti peralatan penangkapan ikan dan kapalperikanan, dan modal tidak
tetap seperti gaji pegawai, konsumsi bahan bakar danbiaya perbekalan. Para manajer
perikanan harus membuat keuntungan padasetiap operasi. Jika daerah penangkapan
tersebut terlalu jauh dari pelabuhan, ituakan memerlukan bahan bakar yang banyak.
Jika usaha perikanan tersebutbenar-benar memiliki harapan yang besar, usaha yang
dijalankan mungkin bolehpergi ke tempat yang lebih jauh. Nelayan yang dalam kasus
demikian dapatmemperoleh keuntungan dengan manajemen usaha perikanan. Jika

5
kita dapatmembuat alat untuk meningkatkan efisiensi usaha perikanan
sepertimenggunakan mesin perikanan yang lebih efisien, kemudian kita dapat
jugamemperbesar kapasitas kita untuk menangkap ikan ke tempat yang lebih
jauh.Daerah penangkapan ikan juga dikontrol oleh permintaan pasar untuk
ikan.Permintaan untuk produk ikan akan dipengaruhi oleh kapasitas ketersediaan
daritempat tersebut, sebagai contoh, adalah baru saja dikembangkan sebagai
daerahpenangkapan ikan. Jadi, daerah penangkapan ikan selalu memiliki nilai
yangrelatif, berhubungan dengan keseimbangan ekonomi, daerah penangkapan
ikanlainnya, efisiensi usaha perikanan dan permintaan ikan di dalam pasar.
Begitulah,harus selalu berusaha menemukan daerah penangkapan ikan yang
ekonomisdan efektif dari metode penangkapan ikan yang dimodernisasi.

Gambar 2. Menentukan Fishing Ground

4.2. Persiapan Bahan dan Alat


Sebelum berangkat melaut segalah peralatan dan perbekalan yang akan dibawah
selama operasi penangkapan disiapkan dengan teliti,jangan sampai ada yang tertinggal.
Berbagai macam persiapan yang harus dilakukan diantaranya sebagai berikut
1. Bahan bakar minyak ( BBM)
2. Bahan makanan
3. Es balok
4. Lampu tenaga surya, obor
5. Senter
6. Alat-alat navigasi (kompas,peta laut)
7. Peralatan menyelam ( fins,masker )
8. Periapan – persiapan mesin ( peralatan motor)
9. Persiapan pengaturan alat tangkap

6
4.3. Pencarian Daerah Penangkapan Ikan
Pada operasi penangkapan ikan menggunakan rumpon, kapal penangkap langsung
menuju ke tempat rumpon yang sudah dipasang beberapa hari sebelumnya. Beberapa
persyaratan daerah penangkapan yang dianggap baik untuk pukat cicin atau untuk daerah
sulawesi disebut pamo adalah perairan yang terdapat gerombolan ikan pelagis yang
berkumpul, jenis-jeni ikan tersebut dapat dikumpulkan dengan alat pengumpul (lampu dan
rumpon), perairan lebih dalam dari pada alat tangkap yang digunakan.
Untuk mengenal daerah penangkapan diperlukan perlukan pengalaman yang cukup
lama. Cara mencari kumpulan ikan dibantu dengan memperhatikan perubahan warna air laut,
lompatan ikan

Fishing Ground

Dena .Daerah Penangkapan Ikan

Daerah Penangkapan Ikan (Posisi Rumpon)

7
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada setiap kapal harus dapat menentukan tempat fishing ground dengan baik agar bisa
menghasilkan hasil yang memuaskan dan bisa mendapat ikan yang bisa memenuhi
standar yang memuaskan seperti ikan cakalang
5.2 Saran
Agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan, setiap kapal harus menentukan fishing
ground yang bagus dan banyak ikannya

8
DAFTAR PUSTAKA

Pustaka : http://pondok-munzir.blogspot.com/search/label/Artikel%20Perikanan

Soemarto, 1979. Daerah Penangkapan, Diklat Ahli Usaha Perikanan, Jakarta

Widjajanto, S et al. 2003. Ada Apa dengan Laut (Pemanfaatan Sumber daya Perairan)
Departemen Kelautan dan perikanan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perikanan.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai