Pada umumnya nelayan yang pergi untuk melaut tidak mengetahui kemana mereka akan
pergi untuk mencari ikan. Nelayan hanya mengandalkan insting dan pengalaman yang ada dalam
mencari daerah penangkapan ikan yang dituju. Namun kenyataannya, daerah yang dituju tidak
selalu menghasilkan jumlah ikan yang cukup melimpah, sehingga nelayan harus mencari daerah
penangkapan ikan yang menyebabkan biaya operasional yang cukup tinggi, waktu operasional
yang lama, dan tenaga yang lebih (Simbolon 2017). dan tenaga yang lebih (Simbolon 2017).
Daerah penangkapan ikan merupakan tempat terjadinya interaksi antara alat tangkap yang
digunakan untuk menangkap dengan sumberdaya ikan sebagai target penangkapan Daerah
penangkapan (Fishing Ground) adalah merupakan daerah atau area dimana populasi organisme
dapat dimanfaatkan sebagai penghasil perikanan, yang bahkan apabila memungkinkan diburu
oleh fishing master yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan dengan menggunakan peralatan
penangkapan ikan yang dimilikinya
Daerah penangkapan ikan adalah daerah perairan dimana penangkapan ikan dilakukan.
Suatu daerah perairan dinamakan daerah penangkapan ikan apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Di daerah tersebut terdapat ikan yang melimpah sepanjang tahun
2. Alat tangkap dapat di operasikan dengan mudah dan sempurna
3. Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan sehingga dapat dijangkau oleh kapal ikan
4. Daerahnya aman yaitu tidak dari alur pelayaran dan pengaruh angin yang
membahayakan.
Upaya penentuan daerah penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan pada umumnya
masih bersifat tradisional, sehingga kurang efektif. Penentuan daerah penangkapan ikan hanya
berdasarkan pengalaman turun-temurun dari zaman dahulu hingga sekarang dengan melihat tanda-
tanda alam, seperti ada tidaknya kawanan burung di permukaan laut, buih-buih di permukaan laut
dan lain-lain. Ketidakpastian hasil tangkapan disebabkan karena nelayan belum mengetahui lokasi
yang potensial untuk menangkap ikan, sehingga harus menjelajah mencari tanda-tanda alam
tersebut menyebabkan biaya operasional penangkapan menjadi tinggi akibat dari tingginya biaya
BBM kapal (Muchlisin et al., 2012).
2. Menentukan Fishing Ground
Apabila dalam suatu perairan terdapat banyak sumberdaya ikan tetapi alat tangkap tidak
bisa dioperasikan dikarenakan suatu faktor tertentu maka daerah tersebut tidak bisa dikatakan
sebagai daerah penangkapan ikan. Karena Penentuan daerah penangkapan ikan haruslah memenuhi
berbagai macam syarat/kriteria. Salah satu dari kriteria tersebut adalah karakteristik biofisik dan
ekologi perairan. Karakteristik biofisik inilah yang akan mempengaruhi Komposisi senyawa organik
perairan, pergerakan nutrient, tingkahlaku dan migrasi ikan, kelimpahan ikan, dll. walaupun pada
suatu areal perairan terdapat sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan tetapi alat
tangkap tidak dapat dioperasikan yang dikarenakan berbagai faktor, seperti antara lain keadaan
cuaca, Gelombang, arus, dll, maka kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai daerah
penangkapan ikan, demikian pula jika terjadi sebaliknya.