Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial selalu

berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhannya

itu, manusia melakukan berbagai upaya. Upaya tersebut selalu berpedoman

kepada pengetahuan kebudayaan yang dimiliki dan digunakannya untuk

mempersepsi suatu obyek yang dihadapinya dan setelah disertai dengan harapan-

harapan tertentu terhadap obyek, kemudian ia bertindak melakukan sesuatu atau

berperilaku tertentu terhadap obyek tersebut, baik berupa benda-benda maupun

manusia lain. http ://file.upi.edu/Diretori/FIP/Jur.Administrasi-Pendidikan/Yoyon-

Bahtiar-Irianto/Modul-4-Dinamika Kelompok.

Dengan demikian, hidup berkelompok sangat penting dalam menjalani

kehidupan. Kelompok menjadi kuat jika dapat dikelola dengan baik. Kekuatan

dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan, mengembangkan potensi, dan aktualisasi

diri dari anggotanya. Dalam kelompok, manusia mengalami proses sosialisasi dan

pendidikan. Kelompok juga berfungsi sebagai ruang bekerja, ruang belajar, ruang

bermain, dan ruang bercanda. Sebaliknya, jika kelompok tidak dapat dikelola

dengan baik, tentu saja bisa menjadi kelemahan. Bukannya pemenuhan kebutuhan

yang diperoleh, tetapi konflik kepentingan dan bukan harmonisasi yang didapat,

tetapi ketidakharmonisan serta bukan kesenangan yang bisa diraih, tetapi

kesedihan. Hidup berkelompok dapat menentukan keberhasilan suatu

pembangunan, seperti pembangunan dalam sektor pertanian.

1
Kelompok tani yang ada sekarang ini hanya menjadi alat bagi sebagian

masyarakat atau kelompok tertentu untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sehingga pembentukan kelompok tani sudah tidak sesuai lagi dengan harapan

semula demi tercapainya kesejahteraan masyarakat tani melalui pembangunan

pertanian. Petani harus berkelompok, mengingat usahatani pada umumnya

dihadapkan pada banyaknya intervensi dari lingkungannya. Perlu diingat bahwa

semua yang mengintervensi usahatani tersebut pada dasarnya adalah lembaga

(Pangarsa, 2006).

Seiring dengan waktu banyak kelompok tani yang tidak dapat

mempertahankan para anggotanya sehingga kelompok tani tersebut hanya tinggal

nama saja. Namun ada juga kelompok tani yang semakin maju walaupun tidak ada

lagi bantuan yang diterima oleh kelompok tani tersebut. Dengan kenyataan

tersebut maka perlu dilakukan kajian tentang penyebab petani, selaku individu

maupun anggota kelompok tani tidak mau dan mampu untuk bertindak dinamis

meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh

kelompok tani dan kendala yang dihadapi oleh kelompok tani. Semakin efektif

kelompok semakin baik kehidupan anggota-anggota dalam kelompok tersebut.

Suatu konsep yang menunjukkan keefektifan kelompok dalam mencapai tujuan-

tujuannya adalah konsep dinamika kelompok.

Kelompok ataupun organisasi dapat dikatakan dinamis apabila kelompok atau

organisasi itu efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya. Aspek dinamika

kelompok ini memberikan peluang sebesar-besarnya kepada anggota untuk

2
bekerjasama dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kelompok (Tuyuwale

dalam Damima, 2001).

Oleh karena itu, untuk mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok dapat

dilakukan dengan menganalisis anggota kelompok melalui perilaku para anggota

dan pemimpinnya, maka perlu dilakukan penelitian, yang dikaji dari unsur-unsur

dinamika kelompok.

Desa Mata Air merupakan Desa yang memiliki potensi usahatani yang sangat

baik, dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Di

Desa Mata Air khususnya dusun V terdapat enam kelompok tani, dan salah satu

kelompok tani yang hingga saat ini masih aktif atau masih melakukan berbagai

kegiatannya yaitu Kelompok Tani Abdi Laboratus yang dibentuk pada tanggal 17

Oktober 2006. Berdirinya Kelompok Tani Abdi Laboratus ini merupakan

kerjasama Pemerintah Kabupaten Kupang, melalui Kantor Penyuluhan Pertanian

dengan Kelompok Tani Abdila Boratus. Kelompok Tani Abdi Laboratus memiliki

lahan seluas 5 ha, dan mempunyai anggota sampai saat ini berjumlah 25 orang

yang masih aktif dan diketuai oleh Bapak Johanes Lalang, dengan jumlah anggota

yang banyak ini, maka akan terdapat banyak perbedaan-perbedaan di antara

anggota kelompok itu sendiri sehingga dapat mempengaruhi aktivitas dari

Kelompok Tani Abdi Laboratus. Peneliti tertarik untuk meneliti kedinamisan

kelompok tani tersebut karena berdasarkan prasurvei, kelompok tani yang ada ini

sudah terbentuk sejak lama dan masih bertahan dalam usahatani Hortikultura

(sayuran) sampai saat ini. Hal inilah yang menjadi fokus penelitian dengan judul

3
‘Dinamika Kelompok Tani Abdi Laboratus di Desa Mata Air Kecamatan

Kupang Tengah Kabupaten Kupang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka permasalahan dari

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana profil kelompok tani Abdi Laboratus di Desa Mata Air

Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang ?

2. Bagaimana kedinamisan kelompok tani Abdi Laboratus di Desa Mata Air

Kecamatan Kupang Tengah dari unsur-unsur dinamika kelompok yaitu

tujuan kelompok, kekompakan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas

kelompok, pengembangan dan pembinaan kelompok, suasana kelompok,

efektivitas kelompok, dan tekanan kelompok ?

3. faktor–faktor apa saja yang mendukung eksistensi kelompok tani

sehingga masih bertahan dan aktif hingga saat ini ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Profil kelompok Tani Abdi Laboratus di Desa Mata Air Kecamatan

Kupang Tengah Kabupaten Kupang.

2. Kedinamisan Kelompok Tani Abdi Laboratus di Desa Mata Air

Kecamatan Kupang Tengah yang dikaji dari unsur- unsur dinamika

kelompok yaitu tujuan kelompok, kekompakan kelompok, struktur

kelompok, fungsi tugas kelompok, pengembangan dan pembinaan

4
kelompok, suasana kelompok, efektivitas kelompok, dan tekanan

kelompok.

3. faktor –faktor apa saja yang mendukung eksistensi kelompok tani sehingga

masih bertahan dan aktif.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi kelompok tani, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

pengurus kelompok yang ada di Kabupaten Kupang dalam membuat

kebijakan kelompok dan merencanakan kegiatan.

2. Penelitian ini merupakan bahan masukan dalam rangka lebih

memantapkan tercapainya tujuan kelompok tani yang sudah terbentuk

hingga saat ini.

3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi, referensi dan bahan

perbandingan, untuk penelitian lanjutan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rujukan Penelitian Terdahulu

Dalam penelitiannya Sulaiman (2002), menyatakan bahwa : (1) tingkat

kedinamisan kelompok tani padi sawah di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang

Tengah tergolong tinggi dengan pencapaian skor rata-rata sebesar 120,47 atau

80,31%; unsur tekanan kelompok memberikan sumbangan sebesar yaitu 89,56%

bagi kedinamisan kelompok tani, sebaliknya unsur kekompakan kelompok hanya

memberikan sumbangan sebesar 62,22%; (2) hasil uji korelasi Rank Sperman

menunjukkan bahwa niali rs = 0,251; Zhitung = 1,76 > Ztabel = 1,64 (ɑ = 0,05). Hasil

ini membuktikan bahwa strata sosial mempunyai hubungan yang nyata dengan

tingkat kedinamisan kelompok tani padi sawah di Desa Noelbaki. Dengan

demikian semakin tinggi strata sosial anggota kelompok dalam masyarakat,

semakin baik pula tingkat kedinamisan dalam kelompok tani dan begitu pula

sebalikntya.

Hasil penelitian Roma. A. T. (2014), tingkat kedinamisan kelompok

masyarakat penerima bantuan modal Desa Mandiri Anggur Merah di Desa

Tuapuka tergolong rendah atau tidak dinamis dengan pencapaian skor rata-rata

sebesar 2,6 atau 51,13%. Unsur tekanan kelompok memberikan sumbangan paling

kecil bagi tingkat kedinamisan kelompok yaitu sebesar 36,9%, unsur pembinaan

dan pengembangan kelompok sebesar 38,1%, unsur agenda terselubung sebesar

44%, unsur efektivitas kelompok sebesar 51,1%, unsur fungsi tugas kelompok

6
sebesar 53,8%, unsur kesatuan atau kekompakan kelompok sebesar 57,8%, unsur

tujuan kelompok sebesar 59,3%, unsur struktur kelompok sebesar 60,9%, serta

unsur suasana kelompok memberikan sumbangan bagi tingkat kedinamisan

kelompok tertinggi yaitu sebesar 66,7%.

Penelitian yang dilakukan oleh Sairo (2015) mengatakan bahwa, tingkat

Kedinamisan Kelompok Tani Efata di Desa Oelatimo Kecamatan Kupang Timur

Kabupaten Kupang termaksud dalam kategori sangat dinamis dengan pencapaian

skor rata-rata 4,22 atau sebesar 84%. Unsur yang menyumbang paling besar bagi

kedinamisan kelompok adalah unsur tujuan kelompok sebesar 93% dengan skor

rata-rata 4,65. Unsur yang menyumbang paling kecil bagi kedinamisan kelompok

adalah unsur agenda terselubung sebesar 57% dengan skor rata-rata 2,89. Kendala

bagi anggota kelompok tani terhadap unsur agenda terselubung adalah kepasifan

anggota tani Efata terhadap dinamika dan perjalanan kehidupan bermasyarakat di

Desa Oelatimo khususnya pada Kelompok Tani Efata.

Melki (2016) mengemukakan bahwa dinamika Kelompok Tani Besbaun

tergolong dinamis, dari kesembilan unsur dinamika dengan rata-rata 80,04%. Dari

39 responden yang memberikan sumbangsih terhadap kesembilan unsur dinamika,

yang memberikan jawaban dinamis sebanyak 28 (71,80%) orang. Kurang dinamis

10 ( 25,64%) orang, dan tidak dinamis 1 (2,56%) orang. Kesembilan unsur

dikelola dengan baik oleh pengurus anggota yakni tujuan 77% memberikan

tanggapan dinamis, sedangkan tidak dan kurang dinamis 23%, struktur 69%

dinamis sedangkan tidak dan kurang dinamis 31%, fungsi tugas 72% dinamis,

sedangkan tidak dan kurang dinamis 28%,kesatuan 84% dinamis, sedangkan tidak

7
dan kurang dinamis 16%, dan efektifitas 82% dinamis, sedangkan tidak dan

kurang dinamis 18%.

Kendala-kendala yang dihadapi dalam kelompok Tani Besbaun : kurang aktif

dalam kegiatan, kurang berani untuk berbicara, mengutamakan kepentingan

pribadi, fasilitas kurang mendukung, kurang interaksi antara individu, kurangnya

penerapan sanksi secara tegas.

Bria (2018) mengemukakan bahwa tingkat kedinamisan Kelompok Tani

Harapan Makmur di Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten

Kupang dalam kategori tinggi dengan pencapaian skor rata-rata 4,06 dengan

persentase maksimum 81.2%. unsur yang menyumbang paling besar bagi

kedinamisan kelompok adalah unsur tujuan kelompok sebesar 86.6% dengan skor

rata-rata 4.33. Sedangkan unsur yang menyumbang paling kecil bagi kedinamisan

kelompok adalah unsur pembinaan dan pengembangan kelompok sebesar 79.2%.

Dengan skor rata-rata 3,96. Masalah-masalah yang dihadapi oleh petani pada

Kelompok Tani Harapan Makmur adalah pembinaan dan pengembangan

kelompok, tekanan kelompok serta kurangnya pemahaman dan ketrampilan petani

dalam melakukan pemupukan pada tanaman padi.

Yeremias (2019) mengemukakan dalam penelitiannya bahwa: (1) tingkat

kedinamisan Kelompok Tani Anugerah Mollo Desa Netpala Kecamatan Mollo

Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan, berada pada kategori sangat dinamis

yakni 84%, (2) Hubungan faktor-faktor sosial ekonomi hanya ada satu dari lima

variabel yang berhubungan nyata yaitu luas lahan dengan koefisien rs 0,278 dan

thitung 1,782 lebih besar dari ttabel 1,699 (p > 0,05), sedangkan faktor sosial lainnya

8
seperti umur, pendidikan formal, jumlah tanggungan, dan pengalaman

berusahatani menunjukan hubungan tidak signifikan dengan tingkat kedinamisan

anggota Kelompok Tani Anugerah Mollo di Desa Netpala Kecamatan Mollo

Utara Kabupaten Timur Tengah Selatan.

Rusdianto. (2019) mengemukakan dalam penelitiannya bahwa : (1) Tingkat

Kedinamisan Kelompok Tani Lalor di Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah

Kabupaten Malaka termaksud dalam kategori tinggi dengan pencapaian skor rata-

rata adalah 3,67 atau sebesar 73,43%. Unsur tujuan kelompok memberikan

sumbangan paling besar yaitu 83,4 % dengan pencapaian skor rata-rata 4.

Sebaliknya unsur yang memberikan sumbangan paling rendah adalah unsur

tekanan kelompok sebesar 54,34% dengan pencapaian skor rata-rata adalah 2,76.

Masalah-masalah yang dihadapi oleh petani pada Kelompok Tani Lalor adalah

Pembinaan dan Pengembangan Kelompok, dan Tekanan Kelompok. (2)

Hubungan karakteristik responden dengan kedinamisan kelompok tani yaitu,

terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan formal, pendidikan

non formal, tanggungan keluarga, pengalaman berusahatani, dan luas lahan

terhadap kedinamisan Kelompok Tani Lalor di Desa Wehali.

2.2 Konsep Teori


2.1.1 Kelompok Dan Kelompok Tani
1) Pengertian Kelompok

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial

yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.

Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang

yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the essence of

9
a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their

interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit

yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat

dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi. Kelompok

adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi

satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya,

dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Mulyana,

2000).

Interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila

masing-masing anggota kelompok:

a) Mengerti akan tujuan yang dibebankan di dalam kelompok tersebut

b) Adanya saling menghomati di antara anggota-anggotanya

c) Adanya saling menghargai pendapat anggota lain

d) Adanya saling keterbukaan, toleransi dan kejujuran di antara anggota

kelompok.

2) Pengertian Kelompok Tani

Kelompok tani adalah kumpulan Petani/Peternak/Pekebun/Nelayan yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan

(sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usaha anggota ( peraturan menteri pertanian nomor :

273/Kpts/OT.160/4/2007 ). Keanggotaan kelompok tani berjumlah 20-25

orang atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan

usahataninya (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2011). Kelompok tani juga dapat

10
diartikan sebagai organisasi non formal di perdesaan yang

ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani”. Umumnya kelompok

tani dibentuk atas dasar kesamaan tujuan, kesamaan kepentingan dan

kesamaan kondisi dalam suatu lingkungan petani. Dengan dibentuknya

kelompok tani akan mempermudah untuk penyampaian materi penyuluhan

berupa pembinaan dalam memberdayakan petani agar memiliki kemandirian,

bisa menerapkan inovasi, dan mampu menganalisa usahatani, sehingga petani

dan keluarganya bisa memperoleh pendapatan dan kesejahteraan yang

meningkat dan layak.

Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan

kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)

keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006).

2.1.2 Karakteristik Kelompok Tani

Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaan

yang ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani,” sekumpulan orang

jika disebut kelompok tani bila memiliki ciri kelompok tani, unsur pengikat

dan fungsi kelompok tani. ( Departemen Pertanian, 2007 ).

1. Ciri Kelompok Tani

1) Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota,

2) Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam

berusahatani,

3) Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman,

11
4) Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota

berdasarkan kesepakatan bersama.

2. Unsur pengikat Kelompok Tani

1) Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya,

2) Adanya kawasan usahatani yang menjadi tanggung jawab bersama

diantara para anggotanya

3) Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani

dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya

4) Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang-

kurangnya sebagian besar anggotanya,

5) Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk

menunjang program yang telah ditentukan.

3. Fungsi Kelompok Tani

Pembinaan kelompok tani-nelayan diarahkan untuk memberdayakan

petani nelayan agar memiliki kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan

inovasi (teknis, sosial dan ekonomi), mampu memanfaatkan azas skala

ekonomi dan mampu menghadapi resiko usaha, sehingga memperoleh tingkat

pendapatan dan kesejahteraan yang layak, untuk itu pembinaan diarahkan

agar kelompok tani dapat berfungsi sebagai kelas belajar mengajar, sebagai

12
unit produksi, serta sebagai wahana kerjasama menuju kelompok tani sebagai

kelompok usaha.

a) Kelas Belajar :

Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna

meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK) serta tumbuh

dan berkembangnya kemandirian dalam berusahatani sehingga

produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan

yang lebih sejahtera.

b) Wahana Kerjasama :

Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama di antara

sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan

pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha lainnya akan lebih

efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan.

c) Unit Produksi :

Usahatani yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok tani,

secara keseluruhan harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang

dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari

segi kuantitas, kualitas maupun ciri-ciri Kelompok tani.

2.1.3 Pengertian Dinamika Kelompok

13
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga, kekuatan, selalu

bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap

keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara

anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat

terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-

menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat

dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.

Dinamika kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau

lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota

satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami

secara bersama.  Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep

yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang

dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.

Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

1) Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap

anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling

menghargai

2) Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati

dan saling menghargai pendapat orang lain

3) Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota

kelompok

4) Menimbulkan adanya iktikad yang baik di antara sesama anggota

kelompok.

14
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang

masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum

mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti

es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang

lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut

sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi

kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut

”storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku

individu, pada proses ini individu mengalami ”forming”. Setiap kelompok

harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota

kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut

”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan

berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”.

Di lihat dari dimensi psikologi sosial, menilai dinamika kelompok berarti

menilai kekuatan atau gerak yang terdapat di dalam suatu kelompok yang

menentukan perilaku kelompok dan anggotanya dalam pencapaian tujuan.

Ketentuan-ketentuan yang dimaksud menurut Beal et al . (1962), Cartwright

dan Zander (1968), dalam Margono Slamet (1998 ), dan K. Subrata (2000,)

berasal dari unsur-unsur dinamika kelompok yaitu ; (1) Tujuan Kelompok,

(2) Fungsi Anggota Kelompok, (3) struktur kelompok (4) suasana kelompok,

(5) kekompakan kelompok, (6) pembinaan kelompok, (7) tekanan pada

kelompok, dan (8) keefektifan kelompok, (9) maksud terselubung.

2.1.4 Unsur- Unsur Dinamika Kelompok

15
Kelompok harus bisa produktif, harus bisa menghasilkan sesuatu,

bermanfaat bagi anggotanya. Agar kelompok produktif, kelompok harus

dinamis. Untuk bisa dinamis, unsur-unsur dinamika sebagai kekuatan

kelompok tersebut harus terpenuhi. Menurut Abu Huraerah dan Purwanto

(2010), Unsur-unsur dinamika kelompok tersebut adalah :

1. Tujuan kelompok (Group Goald)

Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan

anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan

diketahui oleh seluruh anggota. Tujuan dari dibentuknya kelompok tani untuk

lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan petani dan

keluarganya sebagai subjek pendekatan kelompok, agar lebih berperan dalam

pembangunan, serta mempermudah anggota-anggotanya dalam mencapai

sebagian yang dibutuhkan atau diinginkan. Untuk mencapai tujuan kelompok

tersebut diperlukan seorang pemimpin yang mampu mendorong anggotanya

untuk berpartisipasi dalam kegiatan usahatani selain itu diperlukan aktivitas

bersama oleh para anggota.

Cartwright dan Zander (1968) menekankan bahwa kejelasan tujuan

kelompok akan sangat berpengaruh pada aktivitas anggota dalam mencapai

tujuan kelompok. Demikian juga Margono Slamet (1989) mengemukakan

bahwa kejelasan dan formalnya tujuan kelompok akan mempengaruhi

kedinamisan kelompok, sebab tujuan yang tidak jelas dan tidak formal akan

menyebabkan kekaburan bagi anggota, dan tidak memotivasi anggota untuk

bertindak. Anggota kelompok tidak tahu arah dan kegiatan kelompok dan hal-

16
hal yang harus dilakukan, sehingga tujuan sebagai salah satu unsur dinamika

kelompok menjadi lemah.

Tujuan dibentuknya kelompok :

1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumberdaya manusia (SDM)

melalui pendidikan, pelatihan dan studi banding.

2) Meningkatkan kesejahteraan anggotanya secara keseluruhan tanpa kecuali

yang terlibat dalam kepengurusan maupun hanya sebagai anggota, secara

material maupun non material sesuai kontribusi, andil serta masukan yang

diberikan dalam rangka pengembangan Organisasi.

3) Menyelenggarakan dan mengembangkan usaha di bidang pertanian.

4) Dalam membangun kerjasama dengan berbagai pihak, harus diketahui dan

disepakati oleh rapat anggota.

5) Sebagai ikatan jiwa antara anggota kelompok

6) Menjadi sasaran dan juga menjadi sumber dari konsep perencanaan kerja

7) Menjadi motivasi dalam mengadakan persaingan/aktivitas.

8) Menjadi perangsang untuk mendapatkan kepuasan kerja.

9) Menjadi arah yang tetap dalam menjalankan tugas kelompok.

Hubungan antara  tujuan kelompok dengan  tujuan anggota mempunyai

lima kemungkinan bentuk yaitu :  

a) sepenuhnya bertentangan,

b) sebagian bertentangan,

c) netral,

d) searah  dan e) identik.  

17
Dengan demikian bentuk hubungan ”a” tidak menguntungkan dan bentuk

”d” adalah yang paling baik.

2. Struktur Kelompok (Grou Structure)

Struktur kelompok merupakan suatu sistem relasi antar anggota- anggota

kelompok berdasarkan peranan status mereka serta sumbangan masing-

masing dalam interaksi terhadap kelompok untuk mencapai suatu tujuan

tertentu (Soetarno, 1994). Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara

individu-individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing

individu (Soedarsono, 2005). Struktur kelompok harus sesuai/mendukung

sehingga tercapainya tujuan kelompok. Struktur kelompok yaitu dari adanya

seorang pemimpin dalam kelompok/ ketua, wakil ketua, sekretaris,

bendahara, seksi-seksi dan anggota. Masing- masing memiliki peranan dan

tugasnya tersendiri sehingga dapat melaksanakan kerja sama yang baik dalam

mencapai tujuan didalam kelompok.

Menurut Abdul Syani (1987:102), sejumlah rangkaian atau sistem yang

dapat menyebabkan kelompok dapat dikatakan berstruktur, yaitu:

1) Adanya sistem dari status-status para anggotanya. Ia memiliki sususan

pengurus yang merupakan suatu rangkaian yang bersifat hierarkis.

2) Terdapat atau berlakunya nilai-nilai, norma-norma (kebudayaan) dalam

mempertahankan kehidupan kelompoknya yang berarti bahwa

keberhasilan struktur harus diutamakan.

3) Terdapat peranan-peranan sosial (social role) yang merupakan aspek

dinamis dari struktur.

18
Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :

a) Struktur Komunikasi

Sistem komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai

kepada seluruh anggota, komunikasi yang tidak lancar akan menimbulkan

ketidakpuasan anggota, pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.

misalnya bagaimana komunikasi yang terjalin antara ketua dan wakil

ketua, antara ketua dan sekretaris, antar ketua dan bendahara, serta ketua

dan anggota sehingga menjalin kerja sama dalam kelompok yang baik.

b) Struktur Tugas Atau Pengambilan Keputusan

Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan,

peranan,  dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh

anggota kelompok ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga dinamika

kelompok harus semakin kuat.

c) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan

Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan

keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan

ketidakcepatan (kelambatan) pengambilan keputusan  menunjukkan

lemahnya struktur kelompok.

d) Sarana Terjadinya Interaksi

Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam struktur

kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran interaksi

memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang  pertemuan kelompok)

dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

19
3. Fungsi Tugas (Task Funcction)

Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam

rangka mencapai tujuan. Fungsi tugas disini yaitu pembagian tugas dalam

kelompok, dimana para anggota kelompok diberi mandat atau tugas yang

harus segera dilaksanakan demi tercapainya suatu tujuan bersama. Fungsi dari

tugas yang telah diberikan dilaksanakan dengan baik dalam memberikan

informasi kepada sesama anggota kelompok. Secara keseluruhan fungsi ini

sebaiknya dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang

menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi.  Maksud

dari fungsi tugas adalah untuk memfasilitasi dan mengkoordinasi usaha-usaha

kelompok yang menyangkut masalah-masalah bersama dan dalam rangka

memecahkan masalah- masalah tersebut (Slamet, 2002).

Kriteria yang dipergunakan pada fungsi tugas ini terpenuhi atau tidak

adalah terdapatnya:

a. Fungsi memberi informasi. Informasi merupakan hal yang sangat penting

dalam kehidupan kelompok. Kelancaran arus informasi menandakan

fungsi tugas berjalan dengan baik. Jika kelompok tidak mendapat

informasi, berarti tidak ada gagasan yang masuk, maka kelompok itu akan

berhenti. Para anggota perlu mendapatkan informasi baru baik itu dari

ketua, maupun sesama anggota, sehingga dengan kondisi yang

menyenangkan gagasan yang muncul  dan penyebarannya kepada anggota

lainnya akan berjalan dengan baik

20
b. Fungsi koordinasi. Koordinasi berarti mengatur pola-pola

pemikiran/tindakan supaya ketemu dalam suatu kesepakatan pada suatu

keadaan. Betapapun kecilnya kelompok itu mengkoordinasi semua

kegiatan individu demi kepentingan kelompok adalah sangat penting.

Tanpa koordinasi cenderung mengakibatkan ketidakserasian tindakan

dalam kegiatan yang dilakukan.

c. Fungsi memuaskan anggota, Semakin anggota merasa senang dan puas,

semakin baik kekompakan kelompok. Sebab semakin tinggi tingkat

kepuasan anggota dapat mengakibatkan fungsi tugas dapat berjalan dengan

kuat.

d. Fungsi berinisiatif.Kelompok mempunyai fungsi menghasilkan inisiatif

melaksanakan kegiatan kelompok yang bermanfaat. Inisiatif dapat timbul

dari semua anggota kelompok dan bukan hanya dari pengurus atau

pimpinan kelompok saja. Semakin banyak prakarsa yang timbul dari

anggota, maka fungsi tugas semakin baik. Fungsi mengajak untuk

berpartisipasi, para anggota selalu bergairah untuk berpartisipasi karena

selalu ada motivasi.

e. Fungsi menjelaskan (Klarifikasi). Suatu tugas yang harus dilakukan suatu

kelompok adalah menjelaskan hal-hal yang mengganjal, harus secepatnya

dijernihkan. Tidak harus dari pimpinan saja tapi boleh dengan anggota,

sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Kelompok harus berusaha

jangan sampai sesuatu menjadi bentuk- bentuk pertanyaan yang tidak

terjawab. Makin banyak hal-hal yang tidak jelas, tidak terjawab, berupa

21
tanda tanya saja, berarti semakin banyak yang tidak diketahui, dengan

demikian fungsi tugas menjadi lemah. Sebaliknya semakin sering

kelompok menjelaskan kepada anggota tentang segala sesuatu yang

kurang jelas, maka fungsi tugas semakin baik.

4. Mengembangkan dan Membina kelompok (Group Building and

Maintenance)

Pembinaan kelompok sebagai upaya untuk tetap memelihara dan

mengembangkan kelompok, yakni berusaha memelihara tata kerja kelompok,

mengatur, memperkuat dan mengekalkan kehidupan kelompok. Kriteria

kinerja kelompok yang dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan

pembinaan dalam melestarikan kehidupan kelompok, yakni (a) kelompok

selalu meningkatkan partisipasi anggota, (b) semua anggota merasa menjadi

bagian dari kelompok, (c) kelompok selalu mengusahakan adanya kegiatan-

kegiatan yang melibatkan anggota serta menyediakan fasilitas yang

diperlukan, (d) melakukan koordinasi, pengawasan, dan kelancaran

komunikasi agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas, dan

(e) mendapatkan anggota baru, membinanya agar menjadi angggota yang

baik.

Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha

mempertahankan kehidupan kelompok. Usaha mempertahankan kehidupan

kelompok dapat dilihat dari berbagai ciri yaitu:

1) Partisipasi Semua Anggota

22
Semua anggota mengusahakan agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan

yang akan mengarahkan ke tujuan kelompok. Partisipasi aktif akan timbul

bila masing-masing anggota merasa memiliki kelompok. Semakin tinggi

rasa memiliki kelompok, semakin tinggi rasa tanggungjawab pada

kelompoknya. Masing-masing anggota berusaha menimbulkan kesadaran

bahwa orang lain membutuhkan dirinya, maka perlu saling mengingatkan

dan mencari tahu akan ketidakhadiran anggota. Semakin tinggi tingkat

partisipasi anggota, berarti pengembangan dan pembinaan kelompok

sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat.

2) Adanya Fasilitas

Semakin terjamin fasilitas, semakin berhasil usaha untuk

mempertahankan    kehidupan kelompok. Menumbuhkan kegiatan

kelompok harus dapat menumbuhkan bermacam-macam kegiatan, agar

anggota bisa berpartisipasi dalam kelompok. Kegiatan harus sesuai dengan

tujuan kelompok dan yang dapat meningkatkan partisipasi seluruh

kelompok. Semakin banyak kegiatan, anggota semakin berperan, semakin

baik usaha untuk mempertahankan kehidupan kelompok.

3) Menciptakan Norma

Norma berarti tata interaksi yang disepakati bersama yang mengatur sikap

dan perilaku anggota dalam kelompok. Norma kelompok digunakan untuk

standar perilaku anggota, yaitu perilaku mana yang dapat dan tidak dapat

dilakukan dan konsekuensinya yang akan yang diberlakukan sama bagi

anggota yang melanggarnya. Norma untuk mengatur anggota kelompok

23
beraktivitas, sehingga norma harus semakin melembaga pada setiap

anggota kelompok. Semakin jelas fungsi norma dirasakan oleh anggota,

semakin berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok.

4) Adanya Kesempatan Mendapatkan Anggota Baru.

Mendapatkan anggota baru merupakan bagian dari pembinaan kelompok.

Semakin terbuka kesempatan mendapatkan anggota baru, semakin berhasil

usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Dengan demikian

pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur

dinamika kelompok semakin kuat.

5) Proses Sosialisasi

Sosialisasi dimaksudkan untuk mengajarkan atau menurunkan norma

terhadap anggota baru, agar mereka merasa tidak asing dan cepat berperan

aktif dan memahami norma dan tujuan kelompok. Semakin baik anggota

baru memahami seluk beluk kelompok, maka pengembangan dan

pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok

semakin baik, usaha mempertahankan kehidupan kelompok semakin kuat.

5. Kekompakan Kelompok ( Group Cohesiveness)

Kekompakan kelompok akan mempengaruhi moral kelompok (group

morale), perasaan kesetiakawanan, keterlibatan dalam berbagai kegiatan, dan

semangat untuk mencapai produktivitas kelompok. kekompakan kelompok

menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini dapat

24
berupa: loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan.

Kekompakan kelompok adalah perasaan keterkaitan anggota terhadap

kelompok atau rasa memiliki kelompok (Slamet, 2002). Kelompok yang

anggota-anggotanya kompak akan meningkatkan gaira bekerja sehingga para

anggota lebih aktif dan termotivasi untuk tetap berinteraksi satu sama lain.

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:

a. Kepemimpinan Kelompok

Setiap kelompok mempunyai pemimpin, fungsi dari pemimpin ini tidak

lepas dari bentuk, sifat, dan ciri-ciri yang dipimpinnya. Pemimpin

mempunyai kewajiban untuk memajukan kelompoknya untuk membawah

dan mengarahkan anggota kearah atau tujuan, menggaktifkan anggotanya,

dan memperhatikan kesejahteraan anggotanya. Selain itu bertugas

menumbuhkan rasa kesamaan diantara anggota kelompok, dapat

menetralisir perbedaan dalam kelompok, menumbuhkan ide-ide anggota

dan keputusan dari anggota.

b. Keanggotaan Kelompok

Yang ideal anggota menunjukkan kemauan yang tulus, saling merangkul,

merasa bangga atas kelompoknya serta mampu untuk saling bekerja sama.

c. Nilai Tujuan Kelompok

Penilaian yang tinggi tehadap tujuan kelompok maka semakin banyak

anggota kelompok, kelompok semakin kuat.

d. Homogenitas Anggota Kelompok

25
Perbedaan diantara anggota tidak dirasakan, rasa kesamaan meningkat,

maka aktivitas meningkat dan  kelompok semakin kompak.

e. Keterpaduan Kegiatan kelompok

Setiap anggota merasakan melebur menjadi satu didalam setiap kegiatan

kelompok, kerjasama diantara kelompok semakin kuat, akan memperbesar

kekompakan kelompok.

f. Jumlah Anggota Kelompok

Jumlah anggota yang besar akan mempersulit interaksi dan dapat

memperlemah kekuatan kelompok.

6. Suasana Kelompok (Group Atmosphere )

Suasana Kelompok adalah suasana dalam lingkungan kelompok bersifat

fisik maupun mental yang mempengaruhi perasaan senang atau tidak senang

pada anggota kelompok. Suasana kelompok pada dasarnya merupakan

keadaan moral, sikap dan perasaan-perasaan yang terdapat di dalam

kelompok. Sebagai indikatornya dapat dilihat pada sikap anggota seperti

bersemangat atau sebaliknya apatis terhadap kegiatan dan kehidupan

kelompok. Kelompok menjadi semakin dinamis jika anggota kelompok

menunjukan semakin bersemangat dalam kegiatan kehidupan berkelompok.

Suasana kelompok itu dipengaruhi oleh berbagai hal di antaranya adalah

hubungan antara para anggota kelompok, kebebasan berprestasi, dan

lingkungan fisik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah

26
a. Hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan

yang rukun, bersahabat, persaudaraan, semangat dalam mencapai tujuan

kelompok, sehingga suasana kelompok menjadi lebih baik. Hubungan

yang kaku, formal, bermusuhan menimbulkan rasa apatis akan

mempengaruhi suasana yang tidak nyaman dalam berkelompok.

b. Kebebasan Berprestasi. Kebebasan berkreasi menimbulkan semangat kerja

yang tinggi sehingga kegiatan anggota kelompok semakin kelihatan.

c. Lingkungan fisik yang mendukung. Dalam kelompok diperlukan

lingkungan fisik yang baik sehingga dapat menimbulkan semangat

kelompok.

7. Tekanan Pada Kelompok ( Group Pressure )

Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan

dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan pada kelompok untuk

menimbulkan dorongan ataupun mempertahankan motivasi dalam kelompok.

Tekanan itu perlu untuk menumbuhkan kedinamisan, tetapi tekanan yang

terlalu kuat juga dapat mematikan kedinamisan. Tekanan yang dapat

meningkatkan atau melemahkan motivasi dapat berasal baik dari dalam

kelompok sendiri maupun dari luar. kelompok dapat memberikan tekanan

kepada para anggotanya melalui nilai-nilai tertentu yang mengikat perilaku

anggota dalam kehidupan berkelompok. Tekanan tersebut mengharapkan

perubahan perilaku, ide, sikap, dan kepercayaan anggota kelompok. Tekanan

yang kuat dan baik jika bersumber dari kelompok itu sendiri. Pemberian

tekanan pada kelompok harus cermat sebab jika salah akan menimbulkan

27
kepanikan dan akan mengurangi kedinamisan kelompok. Contoh pemberian

tekanan yaitu pemberian penghargaan atas prestasi atau hukuman atas

kesalahan. Semakin dirasakan sistem penghargaan maupun hukuman, akan

menumbuhkan dorongan berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok.

8. Efektifitas Kelompok (Group Effectiveness)

Efektifitas adalah kemampuan melaksanakanya tugas, fungsi (operasi

kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang

tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaanya. Begitu pula

menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa efektif adalah suatu

ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)

telah tercapai, dimana semakin tinggi besar presentase target yang dicapai,

makin tinggi efektifitasnya.

Suatu kegiatan dikatakan efesien apabila dikerjakan dengan benar dan

sesuai dengan prosedur sedang dikatakan efektif bila kegiatan tersebut

dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat. Tingkat

efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang

telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika

usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga

menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal

itu dikatakan tidak efektif.

Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas

kelompok dengan cepat dan berhasil baik serta memuaskan bagi setiap

anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan berikutnya (Soedarsono,

28
2005). Efektif yaitu berhubungan pada waktu yang digunakan oleh kelompok

tani. Dalam kelompok pemakaian waktu harus efektif atau sebaliknya apabila

waktu yang digunakan tidak sebaik mungkin akan kurang baik peningkatan

pendapatan para anggota tani. Misalnya waktu yang sudah ditentukan atau

aturan jam yang sudah ditentukan dalam kelompok misalnya untuk pertemuan

rapat, waktu yang ditentukan dalam melakukan kegiatan di lokasi usahatani,

keterlambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok, jika waktu yang

digunakan tidak disepakati bersama maka hubungan diantara para anggota

kelompok tidak baik dan kurangnya tingkat produktivitas yang diharapkan

oleh kelompok tani.

Dalam suatu kelompok adapun faktor-faktor penghambat dan pendorong

yang mempengaruhi kedinamisan suatu kelompok yaitu :

1. Faktor penghambat dinamika kelompok tani :

a) Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat

Terlambatnya suatu ilmu pengetahuan yang diakibatkan karena suatu

masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan atau ditindas masyarakat

lain

b) Sikap anggota kelompok

Adanya suatu sikap yang membanggakan dan mempertahankan tradisi-

tradisi yang lama dapat berpengaruh pada proses terjadinya perubahan.

c) Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

29
Organisasi yang telah mengenal sistem lapisan dapat dipastikan akan

ada sekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam

perubahan tersebut.

2. Faktor pendorong dinamika kelompok tani.

a) Adanya konflik antar anggota kelompok

Konflik yang terjadi didalam kelompok dapat menyebabkan keretakan

dan berubahnya pola hubungan diantara anggota kelompok. Misalnya

anggota yang tergabung didalam in-group suatu kelompok, karena

terdapat konflik di antara sesama anggota kelompok maka terjadi out-

group dari kelompok tersebut. Karena terdapat komflik tersebut maka

terjadilah perpecahan dalam kelompok tersebut.

b) Adanya perbedaan paham

Perbedaan paham diantara anggota kelompok dapat mempengaruhi

kelompok secara keseluruhan dan dapat berpengaruh pada kelompok

tersebut.

c) Adanya perbedaan kepentingan

Ketika dalam suatu kelompok terdapat perbedaan kepentingan, maka

kelangsungan kelompok akan terpecah. Anggota kelompok yang

merasa tidak sepaham akan memisahkan diri dan bergabung dengan

kelompok lain yang sepaham dengannya

d) Adanya perubahan struktur kelompok

30
Perubahan struktur didalam kelompok dikarenakan sebab-sebab yang

bisa berasal dari luar,yaitu mengenai perubahan yang diakibatkan

adanya perubahan situasi.

e) Adanya pergantian anggota kelompok

Pergantian anggota didalam sebuah kelompok memang tidak akan

selalu membawa perubahan kedalam struktur kelompok tersebut hanya

saja ada beberapa kelompok yang dapat mengalami keguncangan

diakibatkan karena adanya perubahan anggota kelompok didalamnya.

apalagi jika anggota-anggota kelompok yang berkaitan tersebut

memiliki posisi yang penting dan tinggi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Kelompok tani merupakan wadah belajar bagi petani untuk mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga petani dapat mengembangkan

usahataninya kearah yang lebih baik. Sebagai organisasi nonformal, kelompok

tani memiliki kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan kelompok

tani tersebut. Dinamika kelompok diartikan sebagai gerakan atau kekuatan yang

terdapat didalam kelompok, yang menentukan atau berpengaruh terhadap perilaku

kelompok dan anggotanya dalam mencapai tujuan.

Unsur yang dipakai untuk menganalisis tingkat kedinamisan kelompok

mencakup 8 unsur yaitu: tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas,

31
pembinaan dan pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana

kelompok, tekanan kelompok, dan keefektivan kelompok. Berdasarkan jumlah

skor maka kedinamisan kelompok dapat digolongkan menjadi ; tidak dinamis,

kurang dinamis, dan dinamis. Sejauh mana tingkat kedinamisan kelompok tani,

sudah tentu terkait erat dengan faktor pendukung kelompok tani tersebut sehingga

dilihat masih tetap aktif hingga saat ini.

KELOMPOK TANI
ABDI LABORATUS

DINAMIKA KELOMPOK TANI


UNSUR – UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
1. TUJUAN KELOMPOK
2. STRUKTUR KELOMPOK
3. FUNGSI TUGAS KELOMPOK
4. PEMBINAAN KELOMPOK
5. KEKOMPAKAN KELOMPOK
6. SUASANA KELOMPOK
7. TEKANAN KELOMPOK
8. EFEKTIVITAS KELOMPOK

Faktor-faktor
pendukung eksistensi
KEDINAMISAN KELOMPOK
kelompok tani

32
TIDAK DINAMIS KURANG DINAMIS

Gambar 3.1 Skema Kerangka Pemikiran

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelompok Tani Abdi Laboratus Desa Mata

Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Penelitian ini dilaksanakan

selama (1) bulan, yaitu pada bulan Mei 2020 sampai Juni 2020.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data yang dikumpulkan

terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari

responden melalui wawancara berdasarkan daftar pertanyaan dan kuisioner yang

telah disiapkan. Responden memilih jawaban yang telah disiapkan sesuai dengan

keadaan yang ada dalam kelompok, serta hasil pengamatan langsung atau

observasi, wawancara di tempat penelitian. Untuk data sekunder diperoleh dari

instansi/lembaga yang terkait dengan penelitian ini.

3.4 Metode Pengambilan sampel

Wilayah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan

pertimbangan bahwa sebagian besar kelompok tani yang pernah terbentuk namun

tidak aktif lagi dan terdapat satu kelompok tani yang masih tetap aktif dan telah

33
lama terbentuk yaitu Kelompok Tani Abdi Laboratus. Populasi dalam penelitian

ini adalah petani yang tergabung dalam satu kelompok tani Abdi Laboratus yang

ada di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah di mana terdapat jumlah

anggota sebanyak 25 orang. Sehingga jumlah sampel yang akan di jadikan

responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani yaitu 25

responden.

3.5 Variabel Pengamatan dan Konsep Pengukuran

Hal- hal yang diamati dari penelitian ini :

1. Identitas resonden meliputi : Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

jumlah tanggungan keluarga, pengalaman berusahatani.

a. Umur petani adalah umur pada saat penelitian berlangsung. (tahun)

b. Jenis kelamin adalah jati diri seseorang dalam aspek gender

(laki/perempuan)

c. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan formal adalah tingkat pendidikan formal yang

pernah ditempuh oleh petani. (tahun)

d. Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang

dibiayaioleh responden.(orang)

e. Pengalaman berusahatani yaitu seberapa lama petani tersebut

menjalankan usahataninya. (tahun)

2. Kedinamisan kelompok tani yang diukur melalui unsur-unsur dinamika

kelompok yaitu : (Tujuan Kelompok Tani, Struktur Kelompok Tani,

Fungsi Tugas Kelompok Tani, pembinaan dan pengembangan kelompok,

34
Kekompakan Kelompok Tani, Suasana Kelompok Tani, Ketegangan /

Tekanan dalam Kelompok, dan Efektivitas Kelompok).

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisa secara deskripitif

kualitatif yaitu memberikan gambaran informasi masalah secara jelas dan

mendalam hasil dari gambaran informasi yang akan diinterpretasikan sesuai dari

hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan dukungan teori yang berkaitan

dengan objek penelitian (Anwar dan Adang, 2013) dan skala likert yaitu dengan

jenjang 1 (Tidak dinamis), 2 (Kurang dinamis), 3 (Dinamis) dengan data yang

dihasilkan dari skala likert dalam analisis ini, maka akan diketahui kemampuan

dari setiap konsep pengukuran variabel. Selanjutnya untuk mengetahui

kedinamisan kelompok dilakukan perhitungan yaitu setiap skor jawaban dari

semua variabel yang diukur dijumlahkan untuk memperoleh skor komulatif.

Berdasarkan skor komulatif dari responden kemudian dikelompokkan ke dalam

tiga tingkatan atau jenjang dengan rentang interval seperti formula sebagai

berikut. (Djarwanto dalam Levis, 2003).

R−r
Rumus : i= n

Dimana :

i = nilai interval

R = skor komulatif tertinggi

r = skor komulatif terendah

n = jumlah kategori

35
Karena terdapat tiga kelas maka di buat pembagian tiga kelas dengan nilai

r yang sama, misalnya nilai r = 100-33,33 dibagi dengan jumlah kategori 3

maka diperoleh 22,22 atau r =22,22

Tabel 3.1 Pencapaian Skor Maksimum untuk Dinamika Kelompok Tani Abdi
Laboratus
N0 Persentase Ketegori Frekuensi Presentase
pencapaian skor Dinamika (Orang) (%)
maksimum Kelompok Tani
Abdi Laboratus
1 2 3 4 5
1 ≥33,33-55,55 Tidak dinamis ............ ...........
2 >55,55-77,77 Kurang dinamis ............ ...........
3 >77,77-100 Dinamis ........... ...........
Jumlah ∑ Fr 100

Sumber : Levis 2013, Metode Penelitian Perilaku Petani

3.6 Analisis Data

Data yang diperoleh dari ditabulasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu :

1) Untuk menjawab tujuan pertama yaitu mengetahui profil kelompok tani

Abdi Laboratus yang ada di Desa Mata Air digunakan analisis statistik

deskriptif kualitatif.

2) Untuk mengetahui tujuan kedua yaitu Kedinamisan Kelompok Tani, maka

data dianalisis dengan menggunakan skala likert yaitu mencari skor rata-

rata masing-masing responden dibagi dengan jumlah responden, yang

sudah dimodifikasi menjadi 3 kategori dengan pertimbangan untuk

mempermudah petani dalam memberikan pendapat yakni dengan rumus

sebagai berikut (Levis,2007 dalam Levis, 2013 ) :

36
Xi = ¿ xi / n)

Keterangan :

Xi = rata skor untuk responden ke-i

n = jumlah responden

Kemudian untuk mengetahui dalam kategori mana kedinamisan responden

berada dimana Xi = rata-rata skor untuk responden ke-i dan n = jumlah pertanyaan

untuk mengetahui dalam kategori mana kedinamisan responden berada, maka

dengan menghitung skor rata-rata untuk seluruh responden dibagi dengan jumlah

skor tertinggi dikali dengan 100%.

Rumus : K xi=¿ ∑ xi ¿ x 100


3

Keterangan : Kxi = kedinamisan untuk responden ke-i

n = jumlah Responden

∑xi = jumlah rata- rata skor untuk masing-masing responden

3 = skor Maksimum untuk dinamika kelompok tani

3) Untuk menjawab tujuan ketiga yaitu faktor–faktor apa saja yang

mendukung eksistensi kelompok tani sehingga masih bertahan dan aktif

hingga saat ini yang dilihat dari kedinamisan kelompok tani. maka

dilakukan analisis data secara statistik deskriptif kualitatif.

37
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian


4.1.1 Keadaan Geografis
1. Letak secara geografis

Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nusa

Tenggara Timur dengan ibu kota kabupaten yang terletak di Oelamasi yang mana

wilayah ini merupakan Kabupaten paling selatan di Indonesia. Secara geografis

Kabupaten Kupang terletak di antara 9°19- 10°57 Lintang Selatan dan 121°30 -

124°11 Bujur Timur dengan Luas wilayah keseluruhan 5.431,23Km dan

penduduk berjumlah 304.548 Jiwa. Wilayah ini terdiri dari 24 pulau yang mana

hanya 3 pulau yang berpenghuni yakni, Pulau Timor dengan luas wilayah

4.937.62Km Pulau Semau dengan luas 246.66 Km dan Pulau Kera dengan luas

38
1,5 Km. Dari ketiga pulau berpenghuni tersebut terbentuk 24 Kecamatan yaitu

semau, semau selatan, kupang barat, Nekamese, Kupang Tengah, Taebenu,

Amarasi, Amarasi Barat, Amarasi Timur, Amarasi Selatan, Kupang Timur, Amabi

Oefeto Timur, Amabi Oefeto, Sulamu, Fatuleu, Fatuleu Barat, Fatuleu Tengah,

Takari. Salah satu Kecamatan yang menjadi lokasi penelitian yaitu kecamatan

Kupang Tengah.

Kecamatan Kupang Tengah merupakan salah satu Kecamatan yang cukup

strategis karena berada diantara dua kota pemerintahan yaitu Kota Kupang dan

Kota Oelmasi dengan memiliki Luas wilayah keseluruhan 94,79 Km2 dengan

penduduk berjumlah 44,526 Jiwa. Kecamatan Kupang tengah memiliki 7 Desa

yaitu : Desa Mata Air, Desa Noelbaki, Desa oebelo, Desa Oelnasi, Desa Oelpuah,

Desa Penfui Timur, Desa Tanah Merah, dan 1 Kelurahan yaitu Kelurahan Tarus.

Salah satu desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Mata Air. Desa

Mata Air adalah bagian dari pemerintah Kecamatan Kupang Tengah dengan Luas

Wilayah 600.000 m2. Wilayah Desa ini terdiri dari wilayah dataran tinggi dan

dataran rendah yang terbentang hingga pesisir laut teluk kupang. Desa Mata Air

terletak lebih kurang 1,5 km ibu kota Desa ke ibu kota Kecamatan dan lebih

kurang 25 KM dari kota kabupaten dan kurang lebih 20 KM dari pusat ibu kota

Provinsi. Luas wilayah Desa Mata Air terbagi dalam 14 Rw 32 Rt dan 5 Dusun,

masing-masing dusun 1 Mata Air, dusun II Boapuah, dusun III Kampung Baru,

dusun IV Oetete I (satu), dusun V Oetete II (dua). Adapun batas-batas desa

sebagai berikut :

1) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Noelbaki

39
2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Penfui Timur dan sebagian

Oelnasi,

3) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Tarus

4) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Teluk Kupang

2. Iklim

Kondisi iklim di wilayah Desa Mata Air tidak jauh berbeda dengan kondisi

iklim di wilayah Kabupaten Kupang secara keseluruhan, yaitu 4-5 bulan

mengalami musim hujan yang berlangsung antara bulan Nopember atau desember

sampai bulan Februari atau maret. Dan 7-8 bulan musim kemarau yang

berlangsung dari bulan maret atau april sampai bulan oktober atau november.

4.1.2 Keadaan Penduduk Desa Mata Air

1. Jumlah penduduk Desa Mata Air menurut jenis kelamin

Penduduk Desa Mata Air berjumlah 6.808 jiwa, terdiri dari 3552 laki-laki dan

3256 perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) di desa ini sebanyak 1.121,

sehingga rata-rata 5 jiwa dalam kk yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Persentase
No (L/P) (orang) (%)
1 Laki-Laki 3552 52,17
2 Perempuan 3256 47,82
Jumlah 6.808 100
Sumber : Diperoleh dari Kantor Desa Mata Air 2020

Tabel 4.1 Menunjuhkan jumlah penduduk yang ada di Desa Mata Air yaitu

6.808 jiwa dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki 3552 jiwa dengan

nilai persentase 52,17%, sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan

3256 jiwa dengan nilai persentase 47,82% yang tersebar di 5 dusun.

40
2. Jumlah penduduk Desa Mata Air menurut pekerjaan

Mata pencaharian penduduk Desa Mata Air bervariasi, adapun pilihan mata

pencarian mereka adalah petani, PNS, TNI/POLRI, Nelayan, wirausaha. Dalam

profil Desa Mata Air tercatat terdapat 772 petani,184 PNS serta 34 TNI/POLRI,

sedangkan diluar itu menjalani profesi sebagai nelayan, wirausaha, buruh tani atau

bekerja tidak tetap. Selengkapnya dapat di lihat pada tabel 4.1. berikut :

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Pekerjaan


No Mata Pencarian Jumlah (jiwa) Presentase (%)
1 Petani/Peternak 772 46,87
2 PNS 184 11,17
3 TNI/POLRI 34 2,06
4 Wiraswasta 117 7,10
5 Nelayan 50 3,03
6 Buruh 280 17,00
7 Pensiunan 78 4,73
8 Lainnya 132 8,01
Jumlah 1,647 100,00
Sumber : Diperoleh dari Kantor Desa Mata Air 2020

Penduduk Desa Mata Air mayoritas bermata pencarian di bidang pertanian

yaitu sebagai petani atau peternak sebanyak 772 jiwa (46,87%) dari total jiwa

yang sudah bekerja. Sedangkan yang lainnya yang bekerja sebagai PNS sebanyak

184 jiwa (11,17%), Wiraswasta 117 jiwa (7,10%), Nelayan sebanyak 50 jiwa

(3,035%), Buruh sebanyak 280 jiwa (17,00), dan yang sudah pensiun sebanyak

78 jiwa (4,73%) dan pekerjaan lainnya 132 jiwa (8,01%).

41
4.1.3 Keadaan Pertanian Desa Mata Air

Lahan Desa Mata Air digunakan 500 ha untuk pemukiman penduduk yang

sebagian besar lahan pemukiman berada di dataran tinggi, dan 350 ha lahan

digunakan untuk lahan persawahan yang terletak didataran, selain itu 155 ha lahan

digunakan untuk areal perkebunan, 495 ha digunakan untuk hutan prodiktif, 30 ha

digunakan untuk Hutan manggrove.

Keadaan umum pertanian di Desa Mata Air ini sangat beragam yaitu

tanaman tahunan seperti kelapa, mangga, jambu. tanaman semusim seperti padi,

jagung, pepaya, dan tanaman hortikultura (sayur-sayuran, tomat, lombok, kacang-

kacangan), yang sebagian besar ditanami tanaman berumur pendek (hortikultura;

sayur-sayuran). Desa Mata Air memiliki 13 Kelompok Tani yang diantaranya 10

kelompok tani hortikultura, termaksud petani padi sawah, 2 kelompok tani air

tawar bioflog dan tambak. Petani di Desa Mata Air lebih banyak mendapatkan

hasil untuk memenuhi kebutuhannya dengan menanam tanaman Hortikultura.

Dengan adanya kerja sama dan pendampingan dari politani Kupang, petani

di Desa Mata Air bisa mendapatkan edukasi tentang bagaimana memilih bibit,

melakukan pengolahan dan membuat pengairan yang cukup. Untuk pemasaran

sebagian petani di Desa Mata Air menggunakan teknologi untuk bisa

memasarkan hasil pertaniannya melalui media sosial. Kendala yang di alami oleh

petani di Desa Mata Air yaitu ketersediaannya air kurang, karena dilihat dari

keadaan sekarang yaitu musim kering penggunaan debit air yang hanya 0,39 liter

per detik artinya untuk mengairi tanaman hortikultura 1 ha membutuhkan 200

42
lebih liter air. Tiga lokasi sumber mata air yang ada yaitu Oeloli, Naimanu, dan

Woapuah namun air yang ada saat ini sedang turun.

Kelompok tani Abdi Laboratus adalah salah satu kelompok tani

hortikultura yang memiliki usaha yang baik dalam usahataninya yaitu menanam

berbagai jenis tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura yang sudah diusahakan

di tahun ini antara lain tomat, lombok, kacang panjang, bawang merah dan

pepaya. Hasil keuntungan yang diperoleh dari kelompok tani ini di jual ke

pedagang yang langsung mengambil di lokasi sehingga menguranginya biaya

transportasi. Adapun yang dipasarkan lewat media sosial.

4.1.4 Profil Kelompok Tani Abdi Laboratus

Kelompok Tani Abdi Laboratus merupakan salah satu dari beberapa

kelompok tani yang ada di Desa Mata Air yang berdiri pada tanggal 17 Oktober

2006 dengan jumlah anggota 15 karena adanya berbagai keinginan dan kebutuhan

serta kedekatan diantara sesama keluarga sehingga terus bertambah hingga saat ini

menjadi 25 anggota kelompok tani.

Terbentuknya Kelompok Tani Abdi Laboratus di motivasi karena sebagian

besar petani pada waktu itu masih kekurangan ilmu, bercocok tanam, dan sulitnya

mendapatkan pupuk sehingga mereka membentuk kelompok tani agar dapat

merangkul para anggota petani untuk merubah pola pikir, perilaku dan sikap para

anggota kelompok untuk bisa bercocok tanam, saling berbagi ilmu tentang

43
pertanian dan cara menggunakan teknologi pertanian, sehingga bisa meningkatkan

hasil pendapatan dan mampu mensejahterakan anggota kelompok tani.

Terbentuknya kelompok tani ini juga sebagai tempat pelatihan dan

permagangan bagi pelaku Agribisnis hortikultura, perbanyakan benih tanaman

secara vegetative (okulasi, Grafting, cangkok,dll), pertanian lahan kering (irigasi

tetes), padi sawah, pengolahan hasil, budidaya ikan air tawar, beternak babi,

beternak ayam pedaging, buras dan pembuatan pupuk organik (padat dan cair).

Struktur organisasi dari kelompok tani Abdi Laboratus terdiri dari ketua,

sekretaris, bendahara, dan anggota kelompok. Luas lahan yang dimiliki oleh

kelompok tani Abdi Laboratus yaitu sebesar 5 ha. Usaha tani yang di usahakan

oleh kelompok tani Abdi Laboratus yaitu cabe, Tomat, bawang merah, kacang

panjang, ketimun, dan sebagian anggota mengusahakan tanaman hias.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Umur
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Umur Tahun 2020
Kelompok Umur
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
(Tahun)
28 – 50 19 76
> 50 6 24
Jumlah 25 100
Sumber : Diolah dari data Primer 2020

Pada Tabel 4.3 Menunjuhkan bahwa umur responden yang berkisar dari 28

tahun sampai >50. Umur petani/respondent pada interval 28-50 tahun berjumlah

19 responden dengan memiliki nilai presentasi terbesar yaitu 76% dan pada

interval >50 tahun memiiki memiliki presentasi rendah yaitu 24% dengan jumlah

responden sebanyak 6 orang.

44
Tingkat umur mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan

aktivitas dalam hal ini konsep berpikir. Dalam penelitian ini umur responden

sangat berpengaruh dengan cara berpikir yang berbeda terhadap pertanyaan yang

disampaikan dalam memberikan jawaban. Umur responden yang mudah sangat

cepat dalam merespon dan menanggapi pertanyaan sedangkan responden yang

sudah berumur lebih tua membutuhkan waktu yang lama dalam menanggapi

pertanyaan dan memberikan jawaban.

4.2.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses atau kegiatan yang ditujuhkan untuk

mengubah perilaku (pengetahuan, sikap, dan ketrampilan) manusia. Pendidikan

formal merupakan jenjang pendidikan dibangku sekolah yang telah diselesaikan

oleh petani. Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi keberhasilan

suatu usaha atau pekerjaan yang dijalani didalam kelompok karena semakin tinggi

tingkat pendidikan semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki dan semakin

dewasa dalam memandang permasalahan yang dihadapi dalam kelompok, cara

menyelesaikan masalah dan cara berinteraksi dengan orang lain. Dari hasil

penelitian yang dilakukan dengan tingkat pendidikan responden rata –rata yaitu

SMP dan SMA.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut tingkat pendidikan Tahun 2020


No Tingkat Jumlah (orang)
Pendidikan Persentase (%)
1 Sekolah Dasar 0 0
2 SMP 11 44
3 SMA 14 56
4 Sarjana 0 0
Jumlah   25 100
Sumber : Diolah dari data Primer 2020

45
Pada Tabe 4.4 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kelompok tani Abdi

Laboratus rata– rata adalah SMP dan SMA. Dan tingkat pendidikan terbanyak

pada tingkat pendidikan SMA sebanyak14 responden dengan presentase (56%)

sedangkan tingkat pendidikan SMP sebanyak 11 responden (44%).

4.2.3 Pekerjaan

Pekerjaan merupakan salah satu tempat dimana seseorang fokus melakukan

aktifitas dalam kelompok dengan tujuan tetentu, dalam hal ini pandapatan atau

pengasilan. Penghasilan tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai

pemenuhan kebutuhan perekonomian namun kadang pekerjaan itu juga membuat

sesorang beta akan pekerjaan. Dari hasil penelitian berdasarkan karakteristik

responden menurut tingkat pekerjaan di dalam kelompok tani Abdi Laboratus

rata-rata berasal dari petani dengan jumlah 25 responden dengan nilai presentase

seratus persen.

4.2.4 pengalaman Berusahatani

Pengalaman usahatani seorang petani sangat mempengaruhi seseorang dalam

dalam berusaha tani. Semakin lama berusahatani seorang petani akan lebih

mengerti bagaimana cara berusahatani dengan baik guna mensejahterakan

keluarganya dan banyak pengetahuannya dari pengalaman untuk saling berbagi ke

anggota kelompoknya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dari hasil penelitian

pengalaman berusahatani responden dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.5 Distribusi Responden menurut Pengalaman Berusahatani


Pengalaman
No Jumlah (orang) Persentase (%)
Berusahatani (Tahun)
1 >5 0 0
2 5 - 10. 9 36

46
3 > 10 16 64
Jumlah   25 100
Sumber : Diolah dari data Primer 2020

Berdasarkan pada tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar responden

terbanyak yang memiliki pengalaman berushatani yaitu sebanyak 16 responden

yang tergolong >10 tahun dengan persentasinya 64%, sedangkan pengalaman

usahatani responden yang dilihat dari interval 5-10 tahun yaitu sebanyak 9

responden dengan jumlah presentasi 36%.

4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga

Tabel4.6 Distribusi Responden berdasarkan jumlah Tanggungan Keluarga


No Jumlah Jumlah (orang)
Tanggungan Persentase (%)
1 1-3. 13 52
2 4 - 6. 11 44
3 7 - 9. 1 4
Jumlah   25 100
       
Sumber : Diolah dari data Primer 2020

Berdasarkan pada tabel 4.6 menunjuhkan bahwa responden yang memiliki

tanggungan keluarga 1-3 orang sebanyak 13 responden dengan presentase 52%,

yang memiliki tanggungan 4-6 orang adalah sebanyak 11 responden dengan

presentase 44%, dan yang memiliki jumlah tanggungan antara 7-9 adalah 1

responden dengan presentase 4%. Sesuai dengan hasil penelitian pada dinamika

kelompok tani Abdi Laboratus Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga

47
akan semakin meningkat kebutuhan didalam keluarga. Hal ini mungkin

memotivasi kepalah keluarga untuk lebih bersemangat dalam mencari informasi

dan menguluti dunia pertanian.

4.3 Analisis Dinamika Kelompok Tani Abdi Laboratus

4.3.1 Tujuan Kelompok

Tujuan kelompok tani merupakan salah satu yang dimiliki oleh setiap

anggota kelompok karena dengan adanya tujuan dari kelompok maka baik itu

ketua maupun anggota kelompok berusaha atau bekerja keras agar mencapai

tujuan yang telah di tetapkan bersama. Adapun tujuan dari kelompok tani Abdi

Laboratus yaitu untuk meningkatkan kesejatrakan anggota kelompok. Dari hasil

penelitian pada unsur atau indikator tujuan kelompok yang sesui pada teorinya

yaitu dinamis. dapat dilhat pada pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Kategori kedinamisan Tujuan Kelompok


Jumlah
Kategori Kedinamisan % Skor Persentase
No Responden
Tujuan Kelompok Maksimum (%)
(orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 4 16
3 Dinamis 77,77 - 100 21 84
Jumlah 25 100

Berdasarkan data analisis dari setiap jawaban responden diketahui bahwa

tingkat kedinamisan kelompok yaitu dengan persentase 94% dimana responden

yang menjawab kurang dinamis pada ketegori tujuan kelompok diantara interval

55,55-77,77 yaitu 4 orang dengan presentase 16% dan yang menjawab dinamis

sebanyak 21 responden dengan persentase 84%. Alasan responden yang

memberikan jawaban dinamis karena mereka sangat memahami tujuan

48
terbentuknya kelompok dan sesuai dengan yang diharapkan sedangkan yang

menjawab kurang dinamis kurang memahami dan belum sesuai dengan yang

diharapkan.

4.3.2 Struktur kelompok

Struktur Kelompok adalah bentuk hubungan antara Individu – individu

didalam kelompok yang disesuaikan dengan peran dan posisi masing-masing

Individu (Soedarsono, 2005). Pada penelitian ini struktur Kelompok pada

kelompok tani Abdi Laboratus sudah sesuai dengan posisi masing – masing. Dan

dinyatakan dinamis. Dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Kategori kedinamisan Struktur Kelompok


Jumlah
Kategori Kedinamisan % Skor Persentase
No Responden
Struktur Kelompok Maksimum (%)
(orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 0 0
3 Dinamis 77,77 – 100 25 100
Jumlah 25 100

Sesuai pada hasil analisis bahwa Struktur kelompok dalam kelompok tani

Abdi Laboratus meliputi Ketua Bapak Yohanis Lalang, Sekretaris Bapak Jusak

Ndun, Bendahara Ibu Bibiana Boleng, Koordinasi Lapangan Bapak Karolus

Mahal, Humas/promosi Bapak Benediktus Ratu, semuanya berperan aktif sesuai

tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Dari hasil penelitian pada unsur

atau indikator struktur kelompok memiliki tingkat kedinamisan yaitu 95% dan

memperoleh jawaban bahwa sebagian besar anggota kelompok atau 25 responden

mengatakan jawaban yang sama, yaitu kelompok tani Abdi Laboratus memiliki

49
struktur kelompok yang jelas terdapat ketua, Sekretaris, Bendahara, dan posisi

lainnya terdapat pembagian tugas yang jelas.

4.3.3 Fungsi Tugas

Fungsi tugas adalah segalah sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok

agar kelompok dapat menjalankan tugasnya sehingga tujuan kelompok dapat

tercapai (Tuyuwale, 1990). Dalam analisis penelitian Kelompok tani Abdi

Laboratus sudah menjalankan fungsi tugasnya masing-masing dengan baik di

mana tugas kelompok ketua dalam memberikan informasi kepada semua anggota

kelompok mengenai segala kegiatan kelompok yang akan dijalankan, dapat

memecahkan masalah di dalam anggota serta memotivasi anggotanya, sekretaris

membantu ketua untuk mencatat kegiatan-kegiatan yang ada didalam kelompok,

bendahara memiliki tugas untuk mengelolah dana yang diperoleh kelompok.

Setiap anggota bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan.

Tabel 4.9 Kategori kedinamisan Fungsi Tugas Kelompok


Kategori Jumlah
% Skor Persentase
No Kedinamisan Fungsi Responden
Maksimum (%)
Kelompok (orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 0 0
3 Dinamis 77,77 - 100 25 100
Jumlah 25 100

Pada hasil analisis penelitian, responden sebanyak 25 orang memberikan

jawaban antara interval 77,77 – 100 dengan tingkat kedinamisan terhadap fungsi

tugas yaitu sebesar 96%. Artinya fungsi tugas sudah berjalan dengan baik.

4.3.4 Pembinaan dan Pengembangan Kelompok

Kelompok tani Abdi Laboratus telah melakukan pembinaan dan

pengembangan bagi kelo mpok dengan baik. Pembinaan dilakukan bukan saja

50
pada saat adanya pertemuan kelompok tetapi dilakukan pada saat kegiatan

berlangsung disetiap lahan anggota kelompok mengenai masalah atau kendala –

kendala yang dihadapi. Salah satu contohnya juga pembinaan yang dilakukan oleh

ketua yaitu tentang jarak tanam bawang merah yang sekarang ini telah diusahakan

oleh kelompok tani Abdi Laboratus. Setiap kali mengikuti pelatihan dari luar

daerah ketua akan berbagi pengetahuan lewat rapat kelompok atau cara

demonstrasi kepada anggota, agar anggota kelompok dapat mempraktekannya.

Tabel 4.10 Kategori Kedinamisan Pembinaan dan Pengembangan


Kategori Kedinamisan
Jumlah
Pembinaan dan % Skor Persentase
No Responden
Pengembangan Maksimum (%)
(orang)
Kelompok
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 5 20
3 Dinamis 77,77 – 100 20 80
Jumlah 25 100

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa sebanyak 5 responden atau

20% menjawab kurang dinamis sedangkan sebanyak 20 responden atau 80%

menjawab dinamis. Alasan responden yang menjawab kurang dinamis karena

kurang atau tidak aktif dalam kegiatan atau pertemuan kelompok sehingga setiap

kali adanya pembinaan tidak mengetahui apa yang dilakukan. Sedangkan alasan

responden yang menjawab dinamis karena anggotanya selalu aktif baik dalam

kegiatan maupun pertemuan kelompok, sehingga dapat diketahui tingkat

kedinamisan responden dari unsur pembinaan dan pengembangan yaitu 86%.

51
4.3.5 Kekompakan Kelompok

Kekompakan kelompok adalah perasaan keterkaitan anggota terhadap

kelompok atau rasa memiliki kelompok, Kelompok yang anggota-anggotanya

kompak akan meningkatkan gaira bekerja sehingga para anggota lebih aktif dan

termotivasi untuk tetap berinteraksi satu sama lain (Slamet, 2002). Kelompok tani

Abdi Laboratus selalu menjaga kekompakannya dalam segala kegitan yang sudah

ditetapkan oleh kelompok namun sebagian tidak mengikuti kegiatan karena ada

urusan yang mendadak tetapi anggota yang lain tetap menjalankan kegiatan yang

dikerjakan sehinga kegiatan tetap berjalan tanpa harus terjadi penundaan.

Tabel 4.11 Kategori Kedinamisan Kekompakan Kelompok


Kategori Kedinamisan Jumlah
% Skor Persentase
No Kekompakan Responden
Maksimum (%)
Kelompok (orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 5 20
3 Dinamis 77,77 - 100 20 80
Jumlah 25 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa repsonden

yang memberikan jawaban dinamis yaitu 20 orang (80%), dan memberikan

jawaban kurang dinamis yaitu 5 orang (20%). Resonden yang memberikan

jawaban dinamis karena adanya rasa memiliki, kerjasama yang nyata dan saling

menghargai, sedangkan responden yang memberikan jawaban kurang dinamis

karena masih kurangnya rasa memiliki serta kurangnya menghargai diantara

anggota kelompok. Sehingga tingkat kedinamisan kelompok tani Abdi Laboratus

pada unsur kekompakan kelompok yaitu 88%.

4.3.6 Suasana Kelompok Tani

52
Suasana kelompok adalah menyangkut keadaan moral, sikap dan perasaan

bersemangat atau apatis yang umum terdapat dalam kelompok ( Slamet 1978).

Kelompok semakin dinamis jika anggota kelompok semakin bersemanagat dalam

kegitan dan kehidupan kelompok. Suasana dipengaruhi oleh bergai hal

diantaranya yaitu hubungan diantara anggota kelompok suasana lingkunga tempat

aktivitas yang nyaman. Kelompok tani Abdi Laboratus memiliki suasana

hubungan diantara anggota kelompok, kebebasan berpartisipasi dan lingkungan

fisik. Kelompok tani Abdi Laboratus menjalani suasana yang baik yaitu

mengutamakan rasa persaudaraan karena diantara pengurus dan anggota masih

adanya hubungan keluarga, sedangkan lingkungan fisik yang dimaksud yaitu

lokasi dari rumah ke lahan tidak terlalu jauh sehingga mudah untuk dijangkau

walaupun terdapat satu atau dua orang yang memiliki jarak lokasi rumah ke lahan

yang masih jauh dengan keadaan jalan yang kurang baik.

Tabel 4.12 Kategori kedinamisan Suasana Kelompok


Jumlah
Kategori Kedinamisan % Skor Persentase
No Responden
Suasana Kelompok Maksimum (%)
(orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 1 4
3 Dinamis 77,77 - 100 24 96
Jumlah 25 100

Dari data analisis diatas dapat diketahui bahwa resonden memberikan

jawaban dinamis sebanyak 24 orang (96%), sedangkan yang menjawab kurang

dinamis yaitu 1 orang (4%). Alasan responden memberikan jawaban tersebut

karena suasana didalam kelompok sudah terbukti adanya rasa persaudaraan yang

kuat dan kenyamanan didalam kelompok sedangkan 4% respondenyang

53
menjawab kurang dinamis adalah sebaliknya. Sehingga tingkat kedinamisan dari

unsur suasana kelompok yaitu 86%.

4.3.7 Tekanan dalam Kelompok

Fungsi tekanan dalam kelompok yaitu membantu kelompok mencapai tujuan,

dapat mempertahankan dirinya sebagai anggota kelompok, membantu anggota

kelompok untuk memperkuat pendapatnya sehingga tidak adanaya konflik

diantara anggota kelompok. Unsur tekanan kelompok pada kelompok tani Abdi

Laboratus mengalami tekanan baik dari dalam kelompok yaitu keberhasilan dalam

melaksanakan tugasnya, karena dengan adanya tekanan anggota dapat

memperoleh hasil yang baik dalam usaha taninya (tanaman Hortikultura).

Sehingga itu yang menjadi tekanan bagi yang belum melaksanakan tugas secara

baik.

Tabel 4.13 Kategori kedinamisan Tekanan Kelompok


Jumlah
Kategori Kedinamisan % Skor Persentase
No Responden
Tekanan Kelompok Maksimum (%)
(orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 2 8
3 Dinamis 77,77 – 100 23 92
Jumlah 25 100

Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan dapat diketahui bahwa tingkat

kedinamisan kelompok tani Abdi Laboratus berdasarkan tekanan kelompok

menurut pandangan anggota kelompok adalah dinamis dengan presentase 89%.

Dimana responden yang memberikan jawaban dinamis adalah 23 orang (92%),

sedangkan responden yang memberikan jawaban kurang dinamis sebanyak 2

orang (8%). Alasan yang memberikan jawaban dinamis karena walaupun ada

tekanan didalam kelompok itu adalah suatu motivasi untuk tetap semangat dalam

54
bekerja sehingga adanya perubahan didalam kelompok tani. Sedangkan responden

yang menjawab kurang dinamis karena sebaliknya.

4.3.8 Efektivitas Kelompok

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kelompok tani Abdi Laboratus berhasil

melaksanakan tugas, bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan dan selalu

efektiv pada tugas yang di rencanakan.

Tabel 4.14 Kategori kedinamisan Efektivitas Kelompok


Jumlah
Kategori Kedinamisan % Skor Persentase
No Responden
Efektivitas Kelompok Maksimum (%)
(orang)
1 Tidak Dinamis 33,33 - 55,55 0 0
2 Kurang Dinamis 55,55 - 77,77 1 4
3 Dinamis 77,77 – 100 24 96
Jumlah 25 100

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas tingkat kedinamisan pada unsur

efektivitas kelompok menurut pandangan responden adalah dinamis yaitu 95%.

Dimana sebanyak 24 (96%) responden memberikan jawaban dinamis dengan

alasan sudah melaksanakan tugas dengan baik saling percaya diantara anggota

kelompok, saling mendukung semua aktivitas kelompok,sedangkan 4% responden

menjawab kurang dinamis dengan alasan belum sepenuhnya tercapai akan tujuan

kelompok dan belum adanya suatu perubahan dalam kelompok.

4.4 Faktor Pendukung Eksistensi Kelompok Tani Dalam Kedinamisan

Kelompok tani Abdi Laboratus

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam usaha untuk

mempertahankan eksistensi kelompok tani. Kelompok tani Abdi Laboratus

55
melakukan beberapa hal yaitu pemamfaatan media sosial secara maksimal,

kemajuan teknologi dimanfaatkan oleh kelompok tani ini sebagai sarana untuk

menyampaikan informasi-informasi tentang kegiatan yang dilakukan, mencari

informasi didunia pertanian untuk disebarluaskan kesesama anggota kelompok

untuk memcoba mempraktekan.

Adanya sikap aktif yang ditunjuhkan oleh anggota kelompok dalam usaha

mencapai tujuan dan memperkokoh kelompok. Diantara anggota kelompok

memiliki kemampuan untuk saling mengajak anggota lainnya untuk terus aktif

dalam tiap kegiatan yang dijalankan hal ini juga untuk mempertahankan eksistensi

kesejahteraan kelompok dan anggotanya. Anggota kelompok tani Abdi Laboratus

tidak hanya melakukan interaksi dengan sesama anggota didalam kelompoknya

saja, tetapi juga melakukan kontak dan komunikasi dengan lingkungan diluar

kelompoknya dengan tujuan untuk menambah pengetahuan serta berbagi

pengalaman.

Selain mengadakan interaksi dan komunikasi akan membuat kelompok lebih

dikenal oleh kelompok lainnya. Kelompok tani Abdi Laboratus dipimpin oleh

ketua Bapak Yohanes yang sering melakukan interaksi dengan anggota

kelompoknya untuk sharing atau bertukar informasi terkait dengan masalah yang

dihadapi anggota. Dari hasil penelitian bahwa proses interaksi yang terjadi dalam

kelompok tani Abdi Laboratus berjalan dengan baik. Setiap anggota melakukan

perlakuan yang sama, walaupun adanya aturan – aturan yang harus diikuti oleh

tiap anggota kelompok.

56
Faktor pendukung dalam mempertahankan eksistensi kelompok tani Abdi

Laboratus baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor pendukung

yang berasal dari dalam yaitu kreativitas dalam melakukan inovasi kegiatan.

Adanya inovasi dalam kegiatan kelompok dapat mengantisipasi agar tidak

munculnya rasa bosan tiap anggota untuk keluar dari kelompok, tapi mampu

menarik anggota untuk terus mau bergabung.

Sikap kompak, saling menghargai, bekerja sama oleh tiap-tiap anggota akan

menimbulkan rasa saling memiliki. Rasa saling memiliki yang tertanam dari tiap

anggota kelompok akan membuat mereka untuk saling menjaga antara satu sama

lain. Sikap inilah yang dimiliki kelompok tani Abdi Laboratus yang menjadi

salah satu pendukung agar kelompok tetap bertahan dan eksis. Selain itu rasa

nyaman didalam kelompok juga menjadi faktor pendukung, situasi yang

diciptakan oleh ketua pada anggotanya, apabila ketua memberikan rasa nyaman

maka anggota akan merasa damai dan rasa ingin untuk tetap berada dalam

kelompok tersebut dan enggan untuk berpindah ke kelompok lainnya. Situasi

yang nyaman dengan menjalin hubungan yang baik diantara anggota merupakan

faktor pendukung dalam usaha mempertahankan kelompok tersebut hingga saat

ini.

Faktor pendukung yang berasal dari luar kelompok yaitu adanya anggota baru

yang tertarik untuk masuk dalam kelompok Abdi Laboratus. Dengan adanya

anggota baru menujuhkan bahwa kelompok masih eksis/aktif. Dengan adanya

anggota baru maka jumlah anggota akan semakin bertambah. Faktor pendukung

lainnya diluar kelompok yaitu interaksi yang terjadi dengan anggota kelompok

57
lain. Semakin sering anggota kelompok melakukan interaksi dengan anggota

kelompok lain maka akan semakin dikenal oleh masyarakat diluar kelompok.

Karena perlu adanya interaksi dan sosialisasi dengan kelompok lainnya.

Selain faktor pendukung ada juga faktor penghambat dalam usaha

mempertahankan eksistensi kelompok tani Abdi Laboratus. faktor penghambat

yang berasal dari dalam yaitu Kurangnya keaktifan anggota dalam mengikuti

kegiatan kelompok serta pertemuan atau rapat kelompok. Tidak semua anggota

aktif mengikuti kegiatan yang diadakan dalam kelompok. Banyak hal yang

membuat mereka tidak selalu dapat mengikuti kegiatan yang diadakan yaitu

memiliki kesibukan dan kepentingan pribadi. Masih merupakan faktor yang

berasal dari dalam kelompok yaitu kurangnya kekompakkan. Kekompakkan

merupakan modal yang sangat penting bagi kelompok.

Eksistensi suatu kelompok sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di

dalamnya. Eksistensi suatu kelompok akan sulit dicapai apabila individu-individu

di dalamnya tidak mampu bekerjasama. Kurangnya kekompakkan merupakan

salah satu faktor yang menghambat terwujudnya eksistensi kelompok tani. Sampai

saat ini kekompakkan yang dimiliki masing-masing anggota dianggap masih

kurang. Hambatan yang berasal dari luar kelompok yaitu terjadinya konflik dari

anggota kelompok lain yang menyampaikan hal-hal negatif terhadap kelompok

tersebut, ada pun karena masih ada hubungannya kekeluargaan sehingga

mempengaruhi anggota yang aktif agar keluar dari kelompoknya.

58
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas mengenai kedinamisan kelompok tani Abdi

Laboratus dapat di ambil kesimpulan bahwa :

1. Profil kelompok tani Abdi Laboratus berdiri pada tahun 17 oktober

2006dengan total anggota pada awal berdiri sebanyak 19 orang dan

prioritas yang baik dari kelompok dan ketertarikan dari anggota lain yang

ingin bergabung hingga sekarang anggota bertambah menjadi 25 orang.

Struktur kelompok tani Abdi Laboratus terdiri dari ketua, sekretaris,

bendahara dan anggota. Tiap anggota dalam Kelompok tani sudah

diberikan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.

2. Dinamika kelompok tani Abdi Laboratus dikatakan dinamis yang dilihat

dari kedelapan unsur dengan rata-rata 91,04%. Dari 25 responden telah

memberikan jawaban dari Kesembilan unsur telah dikelola dengan baik oleh

59
ketua dan anggota yaitu dengan unsur dinamika kelompok tujuan 84%

memberikan tanggapan dinamis sedangkan yang memberikan tanggapan

kurang dinamis 16%, pada unsur struktur dan fungsi tugas 100%

memberikan tanggapan dinamis, pembinaan/pengembangan dan

kekompakan 80% memberikan tanggapan dinamis sedangkan 20%

memberikan tanggapan kurang dinamis, suasana kelompok 96%

memberikan tanggapan dinamis sedangkan 4% memberikan tanggapan

kurang dinamis, tekanan 92% memberikan tanggapan dinamis sedangkan

8% memberikan tanggapan kurang dinamis, efektivitas 96% memberikan

tanggapan dinamis sedangkan 4% memberikan tanggapan kurang dinamis.

3. Faktor pendukung eksistensi kelompok tani Abdi Laboratus yaitu :

- Faktor pendukung kreatif dalam melakukan inovasi, anggota yang

kompak, saling menghargai, adanya rasa memiliki diantara sesama

anggota kelompok, kenyamanan, interaksi di antara anggota kelompok

dan kelompok lain, adanya anggota baru.

- Adapun faktor penghambat dalam mempertahankan eksistensi yaitu

kurangnya keaktifan dalam mengikuti kegiatan atau pertemuan

kelompok, kurangnya kekompakan dalam kelompok, dan adanya

hubungan kekeluargaan anggota dari kelompok lain sehingga

mempengaruhi anggota yang aktif untuk keluar.

5.2 Saran

1) Sesuai dengan hasil penelitian dan pengamatan dilapangan maka penulis

memberikan saran agar kelompok tani Abdi Laboratus yang merupakan

60
salah satu dari beberapa kelompok yang ada di Desa Mata Air agar lebih

memahami keinginan dari anggotanya sehingga terus berpartisipasi dan

aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan, serta lebih kompak dalam

mempertahankan kedinamisan kelompoknya.

2) Untuk pemerintah daerah agar lebih memperhatikan kebutuhan kelompok

dan menjadi kebijakan pembinaan dan pengembangan kelompok tani

dimasa yang akan datang.

3) Bagi peneliti sebagai bahan informasi, menambah wawasana, dan sebagai

bahan perbandingan.

61
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 1987. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta. Bumi Aksara
Ali Ahsan Al Haris.2015. Penyuluhan Dinamika Kelompok. Makalah
Bria. 2018. Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah Di
Kelompok Tani Harapan Makmur di Kelurahan Tuatuka Kecamatan
Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal/Buletin IMPAS Volume.
20. No. 03 Edisi November 2019. Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Cendana Kupang.
Damima, V.2001. Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah di Kecamatan Tondano
Kabupaten Minahasa (Studi Kasus Terhadap Kelompok Tani di
Desa Tataaran 1). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Departemen Pertanian.2007. Pedoman Penumbuhan Dan Pengembangan
Kelompok Tani Dan Gabungan Kelompok Tani.
https://kelembagaan.wordpress.com/kelembagaan
petani/peraturan menteri pertanian/.Pada tanggal 30
November 2019.

http://file.upi.edu/Diretori/FIP/Jur.Administrasi-Pendidikan/Yoyon-Bahtiar-
Irianto/Modul-4-Dinamika Kelompok.

62
https ://Karyatulis Iimiah.com/Definisi-Pengertian-dinamika-Kelompok/.diakses
pada tanggal 30 November 2019
Juvendi P., Ventje V.R., Charles R. Ngangi 2017. Dinamika Kelompok Tani
Maesaan Waya di Desa Manembo, kecamatan Langowan Selatan.E-
Jurnal unsrat, Vol.13. No.1 A, Januari 2017 :217-224
Levis. L. R. 2013. Metode Penelitian Perilaku Petani. Penerbit Ladelero.
Maumere.
Mulyana, D. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung.

Murdikanto T. 1993. Komunikasi Pembangunan. Surakarta (ID) : Universitas


Sebelas Maret.
Neuk, Melki. 2016. Dinamika Kelompok Tani Besbaun Desa Baumata Utara
Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang.
Nunu Heryanto, 2016. Pengembangan Model Pemberdayaan Berbasis Dinamika
Kelompok untuk Meningkatkan Kemandirian Petani Dalam
Berusahatani. Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pangarsa, A, 2006. Memperkuat Kelompok Tani Sebagai Media Belajar Unit
Produksi dan Lembaga Ekonomi. Pusdiklat IPB. Bogor.
Peraturan menteri pertanian nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007. Pengertian
Organisasi Petani
Roma A. T. 2014. Analisis Dinamika Kelompok dan faktor sosial ekonomi pada
Kelompok Masyarakat Penerima Dana Bantuan Program
Pembangunan Desa Mandiri Anggur Merah di Desa Tuapuka
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang.
Razi, Fahrur. 2011. Modul Kunjungan Pembinaan Kepada Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha Oleh Penyuluh Kepada Sasaran

63
Perseorangan/Anjagsana dan Kelompok. Pusat Penyuluhan
Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Rusdianto, R., Levis, L., & Nainiti, S. (2019). Dinamika Kelompok Tani Lalor di
Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka.
Buletin Impas, 29-37. Vol 20.No 2.(2019). Edisi April. Diambil
dari https://ejurnal.undana.ac.id/impas/article/view/1137
Sairo. 2015. Dinamika Kelompok Tani Efata Desa Oelatino Kecamatan Kupang
Timur Kabupaten Kupang. Skripsi Fakultas Pertanian Undana Nusa
Cendana Kupang.
Sulaiman, F. (2012) Dinamika Kelompok Tani Padi sawah di Desa Noelbaki
Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Trimo, STP. 2006. Evaluasi Penyuluhan Pertanian Permasalahan dan Upaya
Pemecahannya di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
Unpublished
Yeremias, T. (2019). Dinamika Kelompok Tani Anugerah Mollo di Desa Netpala
Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timur Tengah Selatan. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana.

64
LAMPIRAN

1. Unsur – unsur Kelompok Tani Abdilaboratus

1.1 Tujuan Kelompok

Jumlah Pertanyaan Kategori


No Jumlah Rata-Rata %skor Max

A B C

1 3 3 3 9 3 100 Dinamis
2 3 3 3 9 3 100 Dinamis
3 3 3 3 9 3 100 Dinamis
4 3 3 3 9 3 100 Dinamis
5 3 3 3 9 3 100 Dinamis
6 3 3 3 9 3 100 Dinamis
7 3 3 3 9 3 100 Dinamis
8 2 2 3 7 2 77,78 Dinamis
9 3 3 3 9 3 100 Dinamis
10 3 3 3 9 3 100 Dinamis
11 3 3 3 9 3 100 Dinamis
12 3 3 3 9 3 100 Dinamis
13 3 3 3 9 3 100 Dinamis
14 3 3 3 9 3 100 Dinamis
15 3 3 3 9 3 100 Dinamis
16 3 3 3 9 3 100 Dinamis
17 3 3 3 9 3 100 Dinamis
18 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis

65
19 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis
20 3 3 3 9 3 100 Dinamis
21 2 2 2 6 2 67 Kurang Dinamis
22 3 3 3 9 3 100 Dinamis
23 2 2 2 6 2 67 Kurang Dinamis
24 3 3 3 9 3 100 Dinamis
25 3 3 3 9 3 100 Dinamis
Jumlah 70 70 71 211 70 2344
Rata – 3 3 3 8 3 94 Dinamis
Rata
1.2 Srtuktur Kelompok

Jumlah Pertanyaan Kategori


No Jumlah Rata- % skor Max
Rata
A B C D E

1 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
2 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
3 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
4 3 3 3 2 2 13 3 86,67 Dinamis
5 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
6 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
7 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
8 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
9 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
10 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
11 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
12 3 2 3 3 2 13 3 86,67 Dinamis
13 3 2 3 3 2 13 3 86,67 Dinamis
14 3 3 3 2 2 13 3 86,67 Dinamis
15 3 2 3 3 3 14 3 93,33333333 Dinamis
16 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
17 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
18 3 2 3 3 2 13 3 86,67 Dinamis
19 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
20 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
21 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
22 3 3 3 3 2 14 3 93,33 Dinamis
23 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis

66
24 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
25 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
Jumlah 75 71 75 73 62 356 71 2373
Rata –Rata 3 2,84 3 3 2 14 3 95 Dinamis

1.3 Fungsi Tugas

         
Jumlah Pertanyaan Kategori
No Jumlah Rata- % skor
Rata Max
A B C D

1 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
2 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
3 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
4 3 3 2 2 10 3 83,33 Dinamis
5 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
6 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
7 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
8 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
9 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
10 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
11 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
12 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
13 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
14 3 2 3 2 10 3 83,33 Dinamis
15 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
16 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
17 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
18 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
19 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
20 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
21 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
22 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
23 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
24 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis

67
25 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
Jumlah 75 74 74 64 287 72 2392
Rata – Rata 3 3 3 3 11 3 96 Dinamis

1.4 Pembinaan dan Pengembangan Kelompok

Jumlah Pertanyaan Kategori


No Jumlah Rata- % skor Max
Rata
A B C D

1 3 3 2 2 10 3 83,33 Dinamis
2 3 3 2 3 11 3 91,67 Dinamis
3 3 3 2 3 11 3 91,67 Dinamis
4 2 2 2 2 8 2 66,67 Dinamis
5 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
6 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
7 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
8 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
9 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
10 3 3 2 3 11 3 91,67 Dinamis
11 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
12 3 3 3 2 11 3 91,67 Dinamis
13 2 2 2 2 8 2 66,67 Kurang Dinamis
14 3 3 2 2 10 3 83,33 Dinamis
15 2 2 2 2 8 2 66,67 Kurang Dinamis
16 2 2 2 2 8 2 66,67 Kurang Dinamis
17 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
18 2 2 2 2 8 2 66,67 Kurang Dinamis
19 3 3 2 2 10 3 83,33 Dinamis
20 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
21 2 3 3 3 11 3 91,67 Dinamis
22 3 3 3 3 12 3 100 Dinamis
23 2 2 2 3 9 2 75,00 Dinamis
24 2 3 2 3 10 3 83,33 Dinamis
25 2 2 2 2 8 2 66,67 Kurang Dinamis

68
Jumlah 66 68 61 64 259 65 2158  
Rata –Rata 3 3 2 3 10 3 86 Dinamis

1.5 Kekompakan Kelompok


Jumlah Jumlah Rata- % skor Max Kategori
Pertanyaan Rata
No
A B C

1 3 3 2 8 3 88,89 Dinamis
2 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
3 2 3 2 7 2 77,78 Dinamis
4 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis
5 3 3 3 9 3 100 Dinamis
6 3 3 3 9 3 100 Dinamis
7 3 3 2 8 3 88,89 Dinamis
8 3 3 3 9 3 100 Dinamis
9 3 3 3 9 3 100 Dinamis
10 3 3 2 8 3 88,89 Dinamis
11 3 3 3 9 3 100 Dinamis
12 2 2 2 6 2 66,67 Dinamis
13 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis
14 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis
15 2 3 2 7 2 77,78 Dinamis
16 3 3 2 8 3 88,89 Dinamis
17 3 3 3 9 3 100 Dinamis
18 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis
19 3 3 3 9 3 100 Dinamis
20 3 3 2 8 3 88,89 Dinamis
21 2 2 2 6 2 66,67 Kurang Dinamis
22 3 3 3 9 3 100 Dinamis
23 3 3 3 9 3 100 Dinamis
24 3 3 3 9 3 100 Dinamis
25 3 3 3 9 3 100 Dinamis
Jumlah 66 69 62 197 66 2189

69
Rata – Rata 3 3 2 8 3 88 Dinamis

1.6 Suasana Kelompok


Jumlah
Pertanyaan
No Jumlah Rata-Rata % skor Max Kategori
A B C

1 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
2 3 3 3 9 3 100 Dinamis
3 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
4 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
5 3 2 3 8 3 88,89 Dinamis
6 2 2 3 7 2 77,78 Dinamis
7 2 2 3 7 2 77,78 Dinamis
8 2 2 3 7 2 77,78 Dinamis
9 2 2 3 7 2 77,78 Dinamis
10 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
11 3 2 1 6 2 66,67 Kurang Dinamis
12 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
13 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
14 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
15 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
16 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
17 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
18 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
19 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
20 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
21 2 3 2 7 2 77,78 Dinamis
22 2 2 3 7 2 77,78 Dinamis
23 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
24 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
25 2 3 3 8 3 88,89 Dinamis
Jumlah 53 68 72 193 64 2144

70
Rata - Rata 2 3 3 8 3 86 Dinamis

1.7 ketegangan/Tekanan dalam Kelompok


Jumlah Pertanyaan
No Jumlah Rata- % skor Kategori
Rata Max
A B C D E

1 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
2 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
3 1 3 1 3 3 11 2 73,33 Dinamis
4 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
5 2 3 3 3 3 14 3 93,33 Dinamis
6 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
7 1 3 2 1 3 10 2 66,67 Kurang Dinamis
8 1 3 1 3 2 10 2 66,67 Kurang Dinamis
9 1 3 2 3 3 12 2 80,00 Dinamis
10 2 3 3 3 3 14 3 93,33 Dinamis
11 1 3 3 3 2 12 2 80,00 Dinamis
12 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
13 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
14 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
15 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
16 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
17 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
18 2 3 3 3 3 14 3 93,33 Dinamis
19 2 3 3 3 3 14 3 93,33 Dinamis
20 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
21 3 3 3 3 3 15 3 100 Dinamis
22 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
23 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
24 1 3 3 3 3 13 3 86,67 Dinamis
25 2 3 3 3 3 14 3 93,33 Dinamis
Jumlah 44 75 69 73 73 334 67 2227

71
Rata – 2 3 3 3 3 13 3 89 Dinamis
Rata

1.8 Efektivitasa Kelompok


Jumlah Pertanyaan
No Jumlah Rata- % Kategori
Rata skor
Max
A B C D E F G

1 3 3 3 3 3 2 3 20 3 95,24 Dinamis
2 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
3 3 3 3 3 2 2 3 19 3 90,48 Dinamis
4 3 3 3 2 2 2 2 17 2 80,95 Dinamis
5 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
6 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
7 3 3 3 3 3 2 3 20 3 95,24 Dinamis
8 3 3 3 3 3 2 3 20 3 95,24 Dinamis
9 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
10 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
11 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
12 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
13 3 3 3 3 3 2 2 19 3 90,48 Dinamis
14 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
15 3 3 3 3 2 3 2 19 3 90,48 Dinamis
16 3 3 2 3 3 3 3 20 3 95,24 Dinamis
17 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
18 3 3 2 3 3 3 3 20 3 95,24 Dinamis
19 3 3 3 3 3 2 3 20 3 95,24 Dinamis
20 3 3 2 3 3 2 2 18 3 85,71 Dinamis
21 3 2 2 2 2 2 2 15 2 71,43 Kurang Dinamis
22 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
23 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
24 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis
25 3 3 3 3 3 3 3 21 3 100 Dinamis

72
Jumlah 75 74 71 73 71 66 70 500 71 2381 Dinamis
Rata - 3 3 3 3 3 3 3 20 3 95 Dinamis
Rata

73

Anda mungkin juga menyukai