PENDAHULUAN
1
orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktivtas serta tujuan bersama yang
tidak di sadari. Salah satu bentuk bagian dari organisasi informal adalah
kelompok-kelompok yang terbentuk karena berdasarkan kebutuhan dan
profesi antara lain : kelompok tani.
Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang tumbuh
berdasarkan kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan
(sosial,ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk bekerja sama dalam
meningkatkan dan mengembangkan produktifitas usaha tani, memanfaatkan
sumber daya petani, mendistribusikan hasil produksinya dan menciptakan
kesejahteraan anggotanya sebagai bentuk kelompok sosial yang ada dalam
masyarakat seperti membentuk kelompok tani.
Didesa Rigi Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo terdapat
beberapa kelompok tani. Salah satunya kelompok MA’E TAKU GOE.
Kelompok tani ini di bentuk sejak tahun 2013 dengan jumlah anggotanya 20
orang. Dengan adanya kelompok tersebut, masyarakat desa selalu memupuk
kebersamaan antar petani. Kelompok MA’E TAKU GOE memiliki kegiatan
berupa kerja sama di sawah maupun ladang dan beternak. Walaupun ada
dinamika atau masalah antar anggota kelompok yang berkaitan dengan
kegiatan yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal, namun anggota
kelompok MA’E TAKU GOE tetap menjaga kekompakan dan kerjasama
dalam mempertahankan keberadaan kelompok dengan mencari solusi
bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Kelompok tani ini menciptakan budaya solidaritas antas sesama
petani dengan menjalankan aturan kelompok untuk kepentingan bersama dan
perlu dijaga bersama keleestariannya sebagai kewajiban bersama para
anggota. Artinya rasa persaudaraan dan semangat kebersamaan untuk bekerja
sama masih terus dipertahankan dan masih terus diperjuangkan. Sejak tahun
2013 sampai tahun 2015 kelompok tani ini masih dijalankan oleh masyarakat
Desa Rigi, namun seiring berjalannya waktu pada tahun 2016 kelompok tani
MA’E TAKU GOE mengalami kemacetan atau tidak difungsikan lagi.
Kelompok tani tersebut memiliki struktur yang lengkap tetapi tidak
2
menjalankan semua fungsi seperti yang sudah direncanakan bersama antara
anggota kelompok. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk
melakukan studi dengan judul “KEMACETAN PADA KELOMPOK TANI
MA’E TAKU GOE DESA RIGI, KECAMATAN BOAWAE, KABUPATEN
NAGEKEO’’.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
individu maupun pola- pola budaya yang menciptakan dan mempertahankan
motivasi- motivasi itu (George 2004: 121)
5
2.2.1.2. Ciri- ciri kelompok tani
Kelompok tani memiliki ciri-ciri saling mengenal, akrab, dan saling
percaya antara sesama anggota mempunyai pandangan dan kepentingan
yang sama dalam berusaha tani serta memiliki kesamaan dalam tradisi atau
pemukiman hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi atau sosial,
bahasa, pendidikan dan juga terdapat pembagian tugas dan tanggungjawab
sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama (Sado Hamzah, 1989 :
5).
2.2.1.3. Fungsi Kelompok tani
Adapun fungsi kelompok tani sebagai kelompok belajar yaitu wadah
mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha
tani sehingga produktifitasnya meningkat, pendapatnya bertambah serta
kehidupan menjadi lebih sejahtera.
Kelompok tani sebagai wadah kelompok dan kerja sama untuk
memperkuat kerja sama di antara sesama petani dalam kelompok tani serta
dengan kelompok lain, sehingga usaha taninya akan lebih efisien serta
lebih mampu menghadapi tantangan, hambatan, dan gangguan.
Kelompok tani sebagai unit produksi usaha tani yang dilaksanakan
secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang
dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas (Sado Hamzah, 1989 : 6).
2.2.2. Pengembangan kelompok tani
Adapun pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan
kemampuan setiap kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya,
peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis,
penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan tersebut diatas yang menyangkut
kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai suatu
usaha untuk meningkatkan produktifitas usaha tani melalui pengelolaan
usaha tani secara bersama. Dengan adanya kelompok tani para petani
6
dapat bersama-sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa
pemenuhan sarana produksi pertanian dan pemasaran hasil.
Beberapa keuntungan dari pembentukan kelompok tani itu antara lain
bahwa dengan adanya pembentukan kelompok tani maka interaksi dalam
kelompok semakin erat, kepemimpinan kelompok semakin terbina,
peningkatan secara tepat tentang antara jiwa kerja sama antara petani
semakin terarah, proses penerapan teknologi semakin cepat, pengambilan
hutang petani semakin naik, orientasi pasar semakin meningkat, baik
yangberkaitan dengan pemasukan atau produksi yang dihasilkan, dan
semakin membantu efisiensi pembangunan air irigasi serta pengawasan
oleh petani sendiri. Sedangkan alasan di bentuk kelompok tani yaitu untuk
memanfaatkan secara lebih baik semua sumber daya yang tersedia, juga
dikembangkan oleh pemerintah sebagai alat pembangunan dan adanya
alasan ideologi yang mengharuskan para petani untuk terikat oleh suatu
amanat suci yang harus mereka amalkan melalui kelompok taninya.
2.2.3. Petani
2.2.3.1. Pengertian petani
Petani merupakan orang yang melakukan kegiatan bertani dengan cara
bercocok tanam. Petani juga merupakan orang yang melakukan usaha
dalam mengembangbiakan tanaman untuk memperoleh hasil dengan
bantuan tanah, air, iklim dan sinar matahari. Berbagai aktivitas yang
7
berkaitan dengan pertanian seperti mengolah lahan pertanian merupakan
kegiatan yang sering di lakukan petani. Sawah, ladang, dan kebun
merupakan tempat petani melakukan aktifitasnya.
Kegiatan bercocok tanam yang dilakukan sangat di pengaruhi oleh
tanah, air/kelembaban, iklim, dan sinar matahari. Apabila faktor-faktor
tersebut tidak mendukung, maka aktivitas pertanian dan hasil yang
diharapkan oleh petani menjadi kurang berhasil (Makin Atanasius, 2008).
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
3.2 Unit Analisis
Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah anggota kelompok
tani pada kelompok MA’E TAKU GOE Desa Rigi, Kecamatan Boawae,
Kabupaten Nagekeo.
3.3 Narasumber
Narasumber atau sumber data yang diambil untuk mendukung penelitian
ini adalah data primer, yaitu data yang diambil dari narasumber sebanyak 7
orang terdiri dari 1 orang ketua kelompok, 6 orang anggota kelompok.
c. Dokumentasi
10
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar dan karya-karya seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
cerita biografi,peraturan dan kebijakan (Sugiyono, 2013:73). Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data sekunder berupa data keseluruhan profil kelompok tani
pada kelompok MA’E TAKU GOE.
3.5 Skema Data
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini dapat dilihat dalam skema data
pada tabel 01 berikut:
Tabel 01
Skema Data
11
sama antar anggota
kelompok
12