Persiapan Dhohir
Bertobat dari segala dosa dan maksiat, baik dosa kepada Allah Swt, yaitu
pelanggaran dari segala larangan-Nya dan keengganan melaksanakan perintahNya,
maupun dosa kepada sesama manusia.
Membayar segala utang, mengembalikan harta yang diperoleh dengan cara zhalim
(korupsi) dan aniaya (merampas hak orang lain).
Carilah kawan seperjalanan yang saleh, yang baik, senang menolong, sering
mengingatkan jika lupa, suka menegur jika ada kesalahan, memotivasi kepada
keteguhan dan kesabaran.
Sebelum berangkat, berpamitan kepada teman, tetangga dan saudara lainya yang
berdekatan. Meminta restu mereka, dan mendoakan untuk mereka
Persiapan Batin
Niat dan tujuan semata-mata karena Allah Swt, dan bukan untuk mencari
kemasyhuran dan gelar.
Memperbanyak sedekah.
Rendah hati, lemah-lembut, mengutamakan kebaikan, budi pekerti yang baik. Tidak
menyakiti orang lain, husnu zhan (berbaik sangka), sabar dan tabah dalam
menghadapi perbuatan yang tidak menyenangkan dan menyakitkan
Ikhlas dalam segala ucapan dan perbuatan. Tidak memperhitungkan segala apa yang
telah dikeluarkan untuk menyempurnakan ibadah haji maupun umrah
Ikhlas dan sabar dalam menghadapi musibah atau kerugian yang menimpa fisik dan
harta. Sebab segala musibah dan kerugian yang diterima secara ikhlas, termasuk
kebaikan berpahala di sisi Allah Swt
Menjelang Berangkat
Bismillah
Setelah duduk membaca lagi:
Alhamdulillah
Diteruskan dengan membaca:
Subhânaladzî sakhara lanâ hâdzâ wa mâ kunnâ lahû muqrinîn wa innâ ilâ robbinâ
lamunqolibûn
“Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kami (padahal) kami tidak sanggup
mengendalikannya. sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah.” (QS. Al-Zukhruf: 14)
Allahu Akbar 3 x
Atau membaca:
Subhânaka innî dzolamtu nafsî faghfir lî innahû lâ yaghfiru dzunûb illâ anta
“Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku menganiaya diriku sendiri (maka) ampuni aku karena
tidak ada (yang) bisa mengampuni kecuali Engkau .” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasaî dengan
sanad sahih)
Banyaklah berbuat kebaikan dalam perjalanan selain sabar dan tawakal kepada Allah
Swt
Berdoalah di setiap kesempatan dalam perjalanan karena doa yang sedang bepergian
mustajab sebagaimana disebutkan dalam hadist:
“Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan: doa orang yang dizhalimi, doa orang yang
sedang bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya.” (HR. Tirmidzi)
Sebelum ihram rapikan kuku, rambut, jenggot, kumis, bulu ketiak dan bulu lainnya.
Kemudian mandi (membasahi badan dari kepala sampai kaki), menyela-nyela jari
tangan dan kaki, kemudian berwudhu.
Selanjutnya mengenakan pakaian ihram. Bagi pria yang satu disebut Rida (kain bagian
atas) dan Izzar (kain bagian bawah).
Pakaian ihram untuk wanita sama halnya dengan pakaian ketika shalat. Yaitu jilbab
yang harus menutupi seluruh rambut (rambut tidak boleh terlihat). Baju harus
menutupi dada. Tidak boleh memakai pakain tipis hingga terlihat rambut atau kulit,
selain telapak muka dan telapak tangan. Kaki memakai kaos kaki/stoking.
Sebelum niat boleh memakai wewangian, body lotion, parfum dan lainnya. Namun
tidak boleh dilakukan sesudah niat.
Bila salat wajib didirikan, kerjakan salat sunat ihram setelahnya, atau boleh
menjadikan salat wajib itu penganti salat sunat ihram.
Perhatian
Shalat sunnat ini tidak diniatkan untuk ihram, tapi berniat mengerjakan shalat
sunnat yang disebabkan satu sebab. Misalnya shalat dhuha, shalat hajat, tahiyatul
masjid dll.
Setelah berpakaian ihram, salat sunat dan niat dilakukan di Bir Ali.
2. Ihram Umrah
Ihram umrah adalah niat untuk melaksanakan umrah kemudian diikuti dengan Talbiyah.
Ihram umrah ini merupakan tanda telah masuknya rangkaian ibadah umrah dengan
diharamkannya melakukan segala sesuatu selama melalaksanakan umrah sebagaimana
takbiratul ihram dalam shalat.
Niat untuk umrah antara lain:
Labbaika Allâhuma Umratan
“Aku taati panggilan-Mu untuk melakukan umrah”
Setelah niat tidak boleh melanggar larangan ihram. Tidak boleh berkata buruk, mengunjing,
bertengkar, berdebat yang tidak bermanfaat dan larangan lainnya untuk menjaga
kesempurnaan umrah. Banyaklah membaca talbiyah:
Labaîk allâhumma labaîk, labaîk lâ syarîka laka labaîk, innal hamda wan ni’mata laka
wal mulku, lâ syarîka laka
“Aku penuhi seruan-Mu Ya Allah, aku penuhi seruan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan seluruh kerajaan milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-
Mu.”
Setelah berulang kali membaca talbiyah diselingi shalawat:
allâhumma shalli wa sallim ‘alâ muhammad wa ‘alâ Ali muhammad
“Ya Allah limpahkan kesejahteraan dan keselematan kepada Muhammad dan keluarganya.”
Kemudian bacalah doa yang disukai, misalnya doa:
allâhumma inna nas-aluka ridhâka wal jannah wa naûdzubika min sakhatika wannâr.
“Ya Allah kami meminta ridha-Mu dan surgaMu. Kami berlindung dari kemarahan dan api
neraka.”
3. Masuk ke Masjidil Haram
Ketika masuk masjid dahulukan kaki kanan dengan membaca:
Allahumaftah lî abwâba rohmatika
“Ya Allah bukakan bagiku semua pintu RahmatMu.”
Kemudian berjalan dengan tenang dan khusuk sambil membaca talbiyah.
Ketika melihat Kabah berdoa sambil mengangkat kedua tangan:
4. Memulai Tawaf
Ketika hendak tawaf benarkan letak baju ihram menjadi Idhthiba. Yaitu ujung baju ihram
bagian kanan disimpan di pundak sebelah kiri.
Mulailah tawaf dengan berjalan cepat (raml) di tiga putaran pertama sambil idhtihba di
seluruh putaran. Dan bacalah doa diatas setiap kali Isyarah (melambaikan tangan ke arah
Hajar Aswad) .
Ketika raml bacalah doa ini:
Perhatian
Raml (berjalan cepat) di 3 putaran pertama tawaf hanya disunahkan ketika pertama
kali tawaf umrah dalam satu pejalanan. Dan tidak disunahkan pada tawaf sesudahnya.
Bila tidak mampu maka berusaha semampunya ber-raml. Bila tidak sanggup juga
berjalanlah biasa. Raml hanya disunahkan bagi laki-laki.
Selesai raml pada 3 putaran pertama mulai mulai berjalan biasa pada empat putaran akhir.
Pada putaran selanjutnya bacalah:
Allâhumaghfir warham wa’fu ‘amma ta’lam wa antal a’azul akrom, Allâhuma robbanâ
âtinâ fiddunyâ hasanah wa fil âkhirati hasanah wa qinâ adzabanâr
“Ya Allah rahmati dan ampunilah aku dari dosa yang Engkau ketahui, karena Engkau Maha
Besar dan Mulia. Ya Allah berilah aku kebaikan dunia dan akhirat, bebaskan aku dari api
neraka.”
Selama tawaf bacalah dzikir dan doa pilihan anda atau membaca doa ini:
Subhânallahi wal hamdulillâhi wa lâ illâha illallah wallâhu akbar wa lâ haula wa lâ
quwwata illa billâhi
“Maha Suci Allah, Segala puji bagiNya dan tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar
dan tidak ada daya upaya kecuali dari Allah.” (HR. Ibnu Majah)
5. Rukun Yamani
Di Rukun Yamani (sudut yang berdampingan dengan Hajar Aswad) isyarah (tangan
diarahkan) dengan tangan kanan tanpa mencium tangan sesudahnya.
Antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad bacalah doa:
Allâhumma rabbanâ âtinâ fiddunyâ hasanah wa fil âkhirati hasanah wa qinâ adzabannâr
“Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan selamatkan kami dari api
neraka.”
Tidak ada doa khusus dalam setiap putaran tawaf kecuali hanya beberapa doa yang
telah disebutkan diatas. Anda boleh membaca doa sendiri atau dengan bahasa yang
anda kuasai.
Mencium Hajar Aswad adalah sunah sedangkan menghormati sesama Muslim wajib
hukumnya, maka jangan mengejar pahala sunah namun berakibat dosa.
Jangan paksakan mencium Hajar Aswad bila keadaan penuh sesak. Bila keadaan
penuh sesak dan tidak memungkinkan raml, berjalan biasa atau tetap raml
semampunya.
Jangan paksakan salat yang berhadapan langsung dengan maqam Ibrahim bila penuh
sesak, carilah tempat kosong. Kemudian Istilam (bila memungkinkan) ke arah Hajar
Aswad sambil berdoa di Multazam (bila memungkinkan) atau cukup berdoa di tempat
anda berada.
Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim, maka hindari mengusap, mencium
untuk mengharap berkah. Ingat! Jangan rusak ibadah anda dengan perbuatan yang
tidak ada tuntunannya.
8. Sai
Sebelum ke shafa letakan kembali pakain dengan cara idhthiba’ (bagi laki-laki) dan ketika
mendekat shafa bacalah:
Innash-shofâ wal marwata min sya’â-irillâhi, Abda-u bimâ bada Allâh bihi
“Sesungguhanya Shafa dan Marwah sebagian dari syiar Allah. Aku mulai dengan apa yang
dimulai Allah.”
Ketika sampai di Shafa menghadap Kabah dengan mengangkat kedua tangan sambil
membaca:
Allahu Akbar 3 x
Lâ ilâha illallahu wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyî wa yumîtu
wa huwa ‘alâ kulli syai-in qadîir, Lâ ilâhi illallahu wahdahu, anjaza wa’dahu wa nasharo
’abdahu wahazamal ahzâba wahdahu
“Tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagiNya, milik-Nya semua kerajaan dan
pujian. Ia yang menghidupkan dan yang mematikan, Ia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Tidak ada Tuhan selain Allah, ditepati janji-Nya, dibela hambaNya dan dikalahkan semua
musuh olehNya.”
Rabbighfir warham wa tajâwaz ‘amma ta’lam innaka antal a’azul akrom, Allâhumma
âtina fiddunyâ hasanah wa fil âkhiroti hasanah wa qinâ adzabannâr
“Ya Allah ampuni aku, hapuskan segala dosa yang Engkau ketahui, (karena) sesungguhnya
Engkau Maha Mulia dan Maha Besar. Ya Allah berilah aku kebaikan dunia akhirat dan
selamatkan aku dari api neraka.”
9. Tahallul
Selesai Sai kemudian Tahallul dengan menggunting atau mencukur rambut sedangkan bagi
wanita hanya mengunting beberapa helai rambut sepanjang ruas jari saja. Ketika mencukur
rambut mulailah mencukurnya pada bagian sebelah kanan kepala dan berdoa:
Allâhummaghfir lil muhalliqîna wa lil muqoshirîn
“Ya Allah, ampunilah orang yang bercukur dan yang bergunting .”
Mengunting atau memotong rambut boleh dilakukan oleh siapa saja, anak kecil ke orang tua
atau sebaliknya, istri kepada suaminya atau sebaliknya. Hendaknya wanita dipotong oleh
muhrimnya. Anda menjadi halal kembali dan selesailah umrah anda.