Anda di halaman 1dari 2

“Kondisi saat seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud.


(HR Muslim)

Dalam kitab Futuhat al-Makkiyyah, karya Ibn 'Arabi, diceritakan panjang lebar tentang makna spiritual sujud.
Bagi Ibn 'Arabi, sujud adalah simbolisasi penghayatan kita terhadap asal-usul peciptaan kita berasal dari tanah.
sujud adalah simbol puncak rahasia (sir al-asrar).

Orang-orang yang sujud sesungguhnya orang yang diberi kesempatan Tuhan untuk mengikis kesombongan
dan keangkuhan. Sehebat apa pun manusia akan kembali ke tanah. Ketika kembali menyatu dengan tanah,
tidak bisa lagi dibedakan antara jenis tanah raja dan tanah budak, tanah laki-laki dan tanah perempuan, tanah
orang yang kulit putih dan tanah kulit hitam.

Semuanya sama dan kembali menjadi satu. Itulah sebabnya kalangan sufi sering menghubungkan antara sujud
dan tauhid al-dzati. Ketika segala yang berbeda menjadi satu dan ketika yang satu menyatu dengan Yang
Mahasatu, itulah makna: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (Kita berasal dari-Nya dan kepada-Nya kita
kembali/QS al-Baqarah [2]:156).

Orang-orang yang sering bersujud seharusnya tidak lagi memelihara sikap egois (ananiyyah) dan perasaan ujub
(inniyyah). Orang yang sering bersujud akan tampat bekas-bekas sujud (atsar al-sujud) di dalam wajah dan
penampilannya, baik penampilan fisik maupun emosi dan spiritualnya

Sujud para malaikat adalah karena menghormati Nabi Adam A.S. dan bukan menyembah Iblis tidak mematuhi
perintah Tuhan ini karena merasa dirinya besar dan memiliki kelebihan dibandingkan manusia.
Imam Al-Maghari mengatakan di dalam tafsirnya, setelah Allah mengabarkan kepada malaikat berhubung
posisi Adam yang dijadikan sebagai khalifah di muka bumi, lantas Allah memerintahkan mereka sujud sebagai
tanda hormat, bukan ibadat sebagai mengakui kemuliaan Adam dan sebagai pernyataan bersalah terhadap
apa yang mereka katakan sebelumnya.
Di antara keistimewaan Adam adalah karunia ilmu yang banyak, sehingga melemahkan kinerja tingkat capaian
keilmuan maksimum Malaikat. Allah menambahkan pada ayat-ayat berikut, dengan kemuliaan lain, yaitu
perintah kepada sekalian Malaikat supaya bersujud kepadaNya. Ini menambah tanda-tanda kemuliaan dan
kelebihan pada makhluk bernama manusia yang berasal dari Adam A.S.
Pengertian Sujud
Mewujudkan ungkapan syukur dapat dilakukan kapan saja,dimana saja dan dengan berbagai cara. Kita
dapat mengungkapkan rasa syukur sesaat setelah menerima nikmat,setiap selesai salat,setelah makan,ketika
bangun tidur,setelah selesai buang hajat dan lain sebagainya.Kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita di
rumah,di sekolah,di jalan ,maupun di masyarakat pun kita dapat mengungkapkan rasa syukur. Rasa syukur di
ungkapkan dengan berbagai macam cara seperti dengan mengucapkan alhamdulillah,melakukan sujud
syukur,memberi sedekah,dan memperbanyak ibadah kepada Allah.
Dan dalam ibadah yang berhubungan dengan shalat, sering kita jumpai ada berbagai macam sujud. Sujud
adalah bagian yang tak terpisahkan dari ibadah wajib shalat. Sujud secara bahasa berarti tunduk dan khudu`,
merendah dan cenderung. Dalam istilah, sujud adalah meletakkan sebagian kening yang terbuka atas tanah.
Dengan bersujud kita menyerahkan secara total kepasrahan kita hanya kepada Allah SWT. Sujud tersebut
bukan sekedar membungkukkan punggung atau menyungkurkan dahi ke bumi dengan cara-cara
tertentumelainkan pengakuan dalam hati bahwa dirinya adalah hamba yang sangat lemah dan hina dihadapan
Allah yang maha besar.
Macam-macam Sujud
Ada 3 macam sujud yaitu Sujud Syukur, Sujud Tilawah,dan Sujud Sahwi,yang nantinya akan kita bahas
pengertian,dalilnya,tata caranya dan lain lain.
Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang di lakukan karena lupa atau ragu- ragu didalam sholat. Sujudnya dua kali
dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam. sebab sebab orang yang salat melakukan sujud
sahwi adalah:
 Lupa meninggalkan salah satu rukun shalat seperti lupa melakukan rukuk,iktidal,atau sujud
 Lupa atau ragu jumlah rakaat
 Lupa membaca doa qunut (bagi yang membiasakan qunut)
 Lupa melakukan tasyahud awal
 Kelebihan atau kekurangan dalam jumlah rakaat.Khusus untuk kasus kekurangan rakaat ini, apabila ada
yang mengingatkan bahwa rekaat salat kita kurang, maka harus segera berdiri, takbir dan melengkapi
jumlah rekaatnya,kemudian baru melakukan sujud sahwi.
Cara melakukan sujud sahwi sebagai berikut:msujud sahwi dilaksanakan sebelum salam apabila orang yang
sedang shalat lupa akan bilangan shalat yang sedang dikerjakan atau lupa tidak melakukan tahiyat awal dan
kita baru ingat sebelum dia salam.
Hikmah melakukan sujud sahwi di dalam salat adalah, kita menyadari bahwa manusia adalah tempatnya
salah dan lupa. Yang tidak pernah lupa hanyalah Allah SWT. Sehingga manusia tidak boleh sombong dan
angkuh. Kalau kita bisa menyelesaikan sesuatu, bisa mendapatkan nilai bagus, bisa menang dalam
pertandingan dan sebagainya, semua itu tidak lepas dari pertolongan Allah SWT .
Selanjutnya, orang yang salah, khilaf dan lupa harus segera memohon ampun kepada Allah SWT. Ketika kita
lupa dalam salat, kita segera melakukan sujud sahwi. Demikian juga dalam praktek kehidupan di luar salat.
Kalau kita berbuat salah maupun khilaf harus ssgera mungkin membaca istighfar dan memohon ampun kepada
Allah SWT. Demikian halnya ketika kita bersalah dengan orang tua, guru maupun teman harus segera meminta
maaf kepada mereka.
Sujud Tilawah
Sujud Tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah salam Al-Qur’an ketika salat
maupun di luar salat,baik pada saat membaca/menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya.
Sujud tilawah dilakukan karena menemukan ayat sajdah di dalam Al Quran, baik ketika membacanya
maupun hanya mendengarkan, baik di dalam salat maupun di luar salat.
Adapun ayat-ayat sajdah di dalam Al Quran jumlahnya ada 15 tempat, yaitu :
 Al A’raf (nomor surat 7) ayat 206
 Ar Ra’du (nomor surat 13) ayat 15
 Nahl (nomor surat 16) ayat 50
 Al Isra’ (nomor surat 17) ayat 109
 Maryam (nomor surat 19) ayat 58
 Al Hajj (nomor surat 22) ayat 18
 Al Hajj (nomor surat 22) ayat 77
 Al Furqan (nomor surat 25) ayat 60
 An Naml (nomor surat 27) ayat 26
 As Sajdah (nomor surat 32) ayat 15
 Shad (nomor surat 38) ayat
 Fushilat (nomor surat 41) ayat 38
 An Najm (nomor surat 53) ayat 62
 Al Insyiqaq(nomor surat 84) ayat 21
 Al Alaq (nomor surat 96) ayat 19
Tata cara sujud tilawah dibagi menjadi 2 macam yaitu sujud tilawah di lakukan di luar shalat dan sujud
tilawah dilakukan di dalam shalat.
 Sujud Ttilawah dilakukan di luar shalat
Sujud tilawah di luar salat dilakukan apabila kita membaca Al Quran tidak pada waktu salat,
 Sujud Tilawah dikerjakan di dalam shalat
Pada waktu kita berdiri dalam salat membaca ayat sajdah, atau imam membaca ayat sajdah di dalam salat
kemudian langsung sujud satu kali dengan bacaan sujud tilawah seperti bacaan sujud tilawah di luar salat.
Setelah selesai sujud langsung berdiri kembali dan melanjutkan salat.
Sujud Syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah atau
telah terhindar dari bahaya.Syukur sendiri artinya berterima kasih kepada Allah Swt.
Sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi yaitu ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti
seseorang mendapat hidayah masuk Islam, atau umat Islam mendapat pertolongan atau kelahiran anak. Kedua
ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya
pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.
Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan sujud syukur ini adalah, sebagai hamba Allah kita akan
senantiasa mensyukuri nikmat Allah.

Anda mungkin juga menyukai