Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui design dan rancangan drone yang dapat memenuhi spesifikasi
yang diharapkan.
2. Mengetahui kontribusi tiap faktor yang mempengaruhi kualitas drone.
3. Mengetahui Biaya Loss Function terhadap penyimpangan spesifikasi drone.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh selama melakukan penelitian ini adalah :
1. Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara merancang
drone yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
2. Melatih menjadikan pribadi yang disiplin dan tepat waktu dalam melakukan
segala hal khususnya bagi hal-hal yang bermanfaat
3. Membiasakan diri sebagai pribadi yang inovatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Drone
Drone nama lain Unmaned Aerial Vechile (UAV) merupakan salah satu
teknologi canggih berupa kendaraan udara yang berbentuk menyerupai helikopter
yang dapat dioperasikan tanpa dikendarai oleh awak atau pilot. Drone
dioperasikan menggunakan remote control.
2.2 Kualitas
Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang kemampuanya dapat memuaskan kebutuhan baik yang dinyatakan secara
tegas maupun tersamar ( Irwan & Didi Haryono, 2015). Beberapa pakar kualitas
memberikan definisi tentang kualitas dengan bahasa yang berbeda. Pakar kualitas
ternama W. Edwards Deming menyatakan bahwa kualitas tidak berarti yang
terbaik tetapi pemberian kepada pelanggan tentang apa yang mereka inginkan
dengan tingkat kesamaan yang dapat diprediksi serta ketergantungannya terhadap
harga yang mereka bayar. Sementara pakar kulaitas lainnya, Philip P. Crosby
mendefinisikan kualitas sebagai pemenuhan prasyarat dengan meminimalkan
kerusakan yang mungkin timbul atau dikenal dengan standard zero defect.( Irwan
& Didi Haryono, 2015)
- Brainstorming
- Flowcharting
- Cause-effect diagram
3. Pemisahan faktor kontrol dan faktor gangguan
Faktor yang diamati terdiri atas faktor kontrol dan faktor gangguan :
a. Faktor kontrol adalah faktor yang nilainya dapat diatur atau dikendalikan
atau yang nilainya akan kita atur atau kendalikan
b. Faktor gangguan (noise factor) adalah faktor yang nilainya tidak bisa kita
ataur atau kendalikan.
4. Penentuan jumlah level dan nilai level faktor
Level-level faktor dipilih untuk menentukan matrik orthogonal yang sesuai.
Juka faktor ditetapkan berlevel dua, maka harus digunakan orthogonal array
dua level begitu pula jika levelnya tiga. Jika ada perbedaan faktor maka
jumlah yang lebih besar kan menyatukan jenis matrik yang harus dipilih.
5. Identifikasi interaksi faktor kontorl yaitu interaksi muncul jika dua faktor atau
lebih mengalami perlakuan secara bersama memberikan hasil yang berbeda.
6. Perhitungan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu dilakukan untuk
menghitung jumlah minimum percobaan yang harus dilakukan untuk
menyelidiki faktor yang diamati.
Faktor Derajat Kebebasan Jumlah
A (2-1) 1
B (2-1) 1
C (2-1) 1
D (2-1) 1
E (2-1) 1
AxB (2-1)x(2-1) 1
BxC (2-1)x(2-1) 1
Total derajat kebebasan 7
7. Pemilihan Orthogonal array
Dalam memilih jenis orthogonal array harus diperhatikan jumlah level faktor
yang diamati yaitu :
a. Jika semua faktor adalah 2 level pilih orthogonal array untuk 2 level
faktor
b. Jika semua faktor adalah 3 level pilih orthogonal array untuk 3 level
faktor
c. Jika beberapa faktor adalah 2 level dan lainya 3 level pilih mana yang
dominan
d. Jika terdapat campuran 2, 3 dan 4 level faktor lakukan modifikasi
orthogonal array dengan metode Merging column
1 1 1 1 1 1 1 1 4,8 4,4
2 1 1 1 2 2 2 2 8 6,8
3 1 2 2 1 1 2 2 15,6 14,8
4 1 2 2 2 2 1 1 10,8 7,2
5 2 1 2 2 1 2 1 0,4 0,4
6 2 1 2 2 1 2 1 10 7,6
7 2 2 1 1 2 2 1 0,4 0,8
8 2 2 1 2 1 1 2 8,8 7,6
2 2
L ( y )=k │ σ + ( y−m ) │ dan σ =
2 ∑ ( yi− ӯ ) (untuk sample produk)
n
Keterangan :
k : Koefisien Biaya
m : Nilai target dari karakteristik kualitas
y : nilai respon dari karakterisitik kualitas
∆ : Penyimpangan dari nilai target
σ : Standart deviasi
2. Fungsi kerugian Smaller The Better
Fungsi ini digunakan apabila target karakteristik kualitas adalah nol (0),
yang berarti bahwa nilai kualitas semakin jelek jika fungsi kerugian
semakin jauh dari nol.
3. Fungsi kerugian Larger The Better
Fungsi ini digunakan apanbila karakteristik kualitas yang dituju bertambah
besar nilai kualitasnya semakin baik.
4. Fungsi kerugian Tidak Simetris
Fungsi ini digunakan apabila dalam situasi tertentu karakteristik kualitas
n.t.b. mungkin berbeda antara satu sisi dengan sisi lainnya. Dalam hal ini
kerugian pada suatu arah mungkin lebih besar dibandingkan dengan arah
yang lain.
[ ∑ ( )]
Kx 2 2
yi T
SS x = −
i=1 n xi N
Dengan
SA’ = SSA – MSA.VA
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 ID Development
Dalam pembuatan drone kali ini Divisi kami Sebagai divisi Idea Developmen
mempunyai usulan – usulan dalam proses peembutan dron mulai dari bahan -
bhan sebagai berikut
FRAME / RANGKA
PLASTIK , ALUMINIUM,
3 HEXACOPTER UAVfuture
KABON
PLASTIK , ALUMINIUM,
5 OCTOCOPTER UAVfuture
KABON
X8 PLASTIK , ALUMINIUM,
6 UAVfuture
OCTOCOPTER KABON
MOTOR PENGGERAK
BALING-BALING MOTOR
Propeller Cw Ccw 3
2 ABS 12.5 cm
bALDE
BATERAI
KONFIGURASI DISCHARD
NO TYPE KAPASITAS TEGANGAN
SELL RATE
ZIPPY
3 1500 mAh 11,1 v 3s 25 – 30 c
Flightmax
ZIPPY
4 1300 mAh 14,8 v 4s 40 - 50 c
Compac
ESC
BESAR
NO TYPE TEGANGAN SUMBER
ARUS
ARDUPILOT
KAKI KAKI
Landing Skid RC
3 ABS Tokopedia
tarantula
REMOTE CONTROL
Frekuensi: 2.4GHz
Sensitivitas: 1024
Bandwidth: 500KHz
Band: 142
Sensitivitas: 1024
Berat: 392g
Power: 6V 1.5AA * 4
Ukuran: 174x89x190mm
Pembaruan online: ya
Warna hitam
Dan untuk Referensi dalam pembuatan drone dalam bentuk video, buku dan
Jurnal, adapun Referensi Video adalah sebagai berikut :
1. DJI Flamewheel F450 ARF w/ NAZA-M GPS –Quadcopter BUILD
Video (Dubstep) (https://www.youtube.com/watch?v=pUP-uytBfnk )
2. How to make Quadcopter at Home - Make a Drone
(https://www.youtube.com/watch?v=XvMdL1PncEQ)
3. Make your own Quadcopter with Ardupulot APM 2.6 : Part 01 -
Assembly of parts (https://www.youtube.com/watch?v=t6RvHSwrrgw )
Referensi Buku, Jurnal, dan Web adalah sebagai berikut :
1. RishaAnugerahLema 2016. Flight Controller pada system
Quadcoptermenggunakan sensor berbasikMikrokontroller.
JurnaltugasakhirUniversitasSanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. FatchulArifin,ST,MT.dkk. 2015.
RancanganQuadcopterdilengkapidengan Automatic Navigation GPS
Control dan Camera Stabilizer sebagaialatbantu monitoring
lalulintasdengan Live Straming System.
JurnallaporanpenelitianUniversitasNegri Yogyakarta.
3.4.2 Biaya
Tabel 3.1 Biaya Produksi
3.4.3 Tahap Perakitan Drone
1. Persipkan alat dan bahan sesuai yang sudah di desain/ inginkan
2. Merangkai Frame sesuaidenganapa yang kitarencanakan
3. Mengkoneksikan ESC pada PBC frame
4. Merangkaikonektor motor ke ESC
5. Setelah motor terpasang, selanjutnyapasangArducopter
6. KoneksikanController ESC keArducopter
7. MemasangReceiver Controller
8. MengkoneksikandanmengkalibrasikanantaraRemotkeReceiver
9. Memasang baling-balingketempat yang telah di rencanakan
10. Memasang kaki-kaki drone