Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang : 1. Untuk dapat mewujudkan masyarakat yang madiri, maju, sehat, adil
dan makmur seperti yang dicita-citakan, baik pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) maupun dalam
Wilayah Pengembangan (WP) Provinsi Jawa Barat, perlu didukung
penyelenggaraan Program Pengembangan Perumahan dan
Permukiman di Jawa Barat, yang memadai. Berdasarkan RPJPD,
Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, berperan
dalam peningkatan sosial, ekonomi, pelestarian konservasi alam dan
pemenuhan kebutuhan layanan publik yang lebih baik dan serasi
antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa kumuh.
(ii) mewujudkan lingkungan ruang terbuka publik yang lebih baik,
diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi peningkatan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan (iii) tersedianya
Ruang Terbuka Publik (RTP) di Provinsi Jawa Barat, sesuai fungsi
dan kepentingannya.
2. Program Penataan Bangunan dan Lingkungannya, Kegiatan
Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Daerah Provinsi dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota,
Sub Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pekerjaan
Pekerjaan 1 Pekerjaan Review Dokumen Perencanaan
Penataan Alun-Alun Langensari Kota Banjar, diharapkan dapat
menghasilkan pedoman/petunjuk, konsep-konsep serta landasan
peraturan dan/atau standar ruang terbuka publik dan/ atau Ruang
Terbuka Non Hijau (RTNH), dalam kebutuhan aktivitas sosial,
sesuai kaidah dan filosofi serta kultur kawasan yang ada, sehingga
dapat mewujudkan
3. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dan kebutuhan sektor-
sektor terkait lainnya seperti adanya ruang publik (alun-alun)
sebagai pusat interaksi/ aktivitas sosial dan kreativitas masyarakat
atau komunitas yang lebih baik dan memadai.
4. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut, sesuai Undang-Undang
(UU) nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, (pasal 31
diamanatkan perlunya ketentuan, mengenai penyediaan dan
pemanfaatan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau),
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU)
nomor 11/PRT/M/2009, tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) di Wilayah
Perkotaan/Kawasan Perkotaan.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) nomor 5 tahun
2008 tentang Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau/Ruang Terbuka Publik, maka Bidang Permukiman, melalui
Program Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman,
merupakan salah satu program pemerintah Provinsi Jawa Barat,
untuk dapat memecahkan masalah-masalah keterbatasannya Ruang
Terbuka Hijau (RTH)/Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) atau
Ruang Terbuka Publik (RTP), baik ditingkat kabupaten maupun
kota di Provinsi Jawa Barat, yang diharapkan hasil kegiatan tersebut
dapat menselaraskan konsep dan fungsi ruang sesuai kebutuhan dan
peruntukan kawasan yang ada.
3. Sasaran : Untuk dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, sehat, adil
dan makmur seperti yang dicita-citakan baik pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) maupun dalam
Wilayah Pengembangan (WP) Provinsi Jawa Barat tersebut, perlu
didukung penyelenggaraan program pengembangan perumahan dan
permukiman yang memadai. Berdasarkan RPJPD pembangunan Dinas
Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat berperan dalam
peningkatan sosial, budaya, ekonomi, kesehatan pelestarian konservasi
alam, keutuhan lingkungan, mempertahankan ekologis/keseimbangan
lingkungan/alam dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa Barat.
Antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa kumuh.
(ii) mewujudkan lingkungan perkotaan kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Barat, sesuai dengan kehidupan yang lebih baik, berkelanjutan
serta mampu memberikan nilai tambah baik bagi peningkatan
perekonomian maupun kesejahteraan serta kesehatan masyarakat.
(iii) tercapainya pendataan ruang terbuka publik di kabupaten/kota
sesuai kepentingannya, dan (iv) terciptanya keselarasan/keserasian
antara kawasan permukiman dengan pendukung sarana dan prasarana
ruang terbuka publik sesuai kultur kawasan yang ada, serta dapat
mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat sehingga
tersedia atau terciptanya ruang terbuka publik (alun-alun) sebagai pusat
interaksi dan aktifitas masyarakat yang lebih baik dan memadai.
4. Lokasi Pekerjaan : Lokasi pekerjaan ini berada di Langensari, Kec. Langensari, Kota
Banjar, Jawa Barat 46324
6. Nama dan : 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : Tri Budy Hendriyanto, S.T.,
Organisasi M.M.
Pejabat Pembuat
2. Nama Kegiatan: Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan
Komitmen (PPK)
Teknis Sistem Penataan Bangunan dan Lingkungan di
Kawasan Strategis Daerah Provinsi dan Lintas Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Nama Sub Kegiatan: Penataan Bangunan dan Lingkungan
4. Alamat: Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat
Jalan. Kawaluyaan Indah Raya No.4, Kel. Jatisari, Kec. Buahbatu,
Kota Bandung, Jawa Barat 40286
Data Penunjang
7. Data Dasar : Dalam penyusunan Review Dokumen Perencanaan Penataan Alun-
Alun Langensari Kota Banjar tersebut adanya data status lahan,
Profosal Kawasan, Usulan Kegiatan, penetapan lokasi (penlok) yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, dan data dasar
lainnya yang menjadi dasar penyusunan Review Dokumen
Perencanaan Penataan Alun-Alun Langensari Kota Banjar.
8. Standar Teknis : SNI-SNI tentang Bangunan Gedung serta standar teknis terkait.
9. Studi-Studi : -
terdahulu
10. Referensi Hukum : Undang-undang RI No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Undang-undang RI No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Undang-undang RI No. 11 tahun 2010 Tentang Cagar Budaya;
Undang-undang RI No. 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan
Daerah;
Peraturan pemerintah RI No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
Peraturan Pemerintah RI No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah;
Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
Perlem LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan dan Lingkungan;
Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
Permen PU nomor 12/PRT/M/2009, tanggal 24 Juni 2009, tentang
Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau
(RTNH) di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan;
Permen PU nomor 5 tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
Permen PU No. 30/PRT/M/2007 tentang Pedoman rencana Tata
Bangunan;
Permen PU No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
Permen PUPR No. 19 Tahun 2021 Tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Cagar Budaya yang
Dilestarikan;
Kepmen PUPR No. 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 185 Tahun 2021 Tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2022;
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
910/Kep.592-BPKAD/2021 tentang Standar Biaya Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2022;
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
027/Kep/451-BPKAD/2021 tentang Standar Harga Barang
Kebutuhan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2022.
Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan
Indonesia No. 22/SK.DPN/X/2020 tentang Pedoman Standar
Minimal Remunerasi / Biaya Personil (Billing Rate) dan Biaya
Langsung (Direct Cost) untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi Tahun
2021
Peraturan perundang-undangan terkait lainnya
.
13. Peralatan : -
Material, Personil
dan Fasilitas dari
PPK
A. TENAGA AHLI
Memiliki dan
Wajib
S.1
melampirkan
1. Team Leader (Teknik 2 Tahun
SKA Ahli 1
Arsitektur)
Madya Arsitek
(101)
Memiliki dan
Wajib
melampirkan
Tenaga Ahli S.1
SKA Ahli Muda
2. Sipil (Teknik 1 Tahun 1
Teknik
Sipil)
Bangunan
Gedung
(201)
Memiliki dan
Wajib
S.1
Tenaga Ahli melampirkan
(Teknik
3. Landscape 1 Tahun SKA Ahli Muda 1
Landscape
Arsitektur
)
Landscape
(103)
Memiliki dan
Wajib
Tenaga Ahli S.1 melampirkan
4. Mekanikal (Teknik 1 Tahun SKA Ahli Muda 1
Mesin) Teknik
Mekanikal
(301)
Memiliki dan
Wajib
Tenaga Ahli S.1 melampirkan
1
5. Elektrikal (Teknik 1 Tahun SKA Ahli Muda
Listrik) Teknik Tenaga
Listrik.
(401)
Memiliki dan
Wajib
S.1
Ahli K3 melampirkan 1
6. (Semua 0 Tahun
SKA Ahli Muda
Jurusan)
K3 Konstruksi.
(603)
B. TENAGA SUB PROFESIONAL/TENAGA PENDUKUNG
SLTA
1. Surveyor 4 Tahun
/D3>
Teknisi
(Cost SLTA
2. 4 Tahun Cad Oprator 1
Control/Esti /D3>
mator)
Operator
LTA /D3> 4 Tahun
3. CAD
C. TEKNISI/OPERATOR/ TENAGA PENDUKUNG
D.3
Operator Operator
(Informati 2 Tahun 1
1. Komputer Komputer
ka)
KLASIFIKASI
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
pemberi tugas termasuk melalui kerangka acuan kerja ini.
Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari pemberi
tugas, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan /kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggungjawab konsultan perencana.
Klasifikasi/Sub Klasifikasi Pekerjaan Usaha Jasa Perencana,
Klasifikasi Perencanaan Penataan Ruang.
Untuk Kualifikasi Tenaga Ahli harus melampirkan Daftar Riwayat
Hidup personel diusulkan, Referensi dari pengguna jasa, Sertifikat
Kompetensi Kerja dan Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan
yang di tanda tangan oleh direktur perusahaan/pemberi tugas) dengan
bukti setoran pajak PPH pasal 21 form 1721 atau form 1721-A1 dan
memiliki SKA sesuai SBU.
18. Klasifikasi dan Memiliki Perijinan Usaha di Bidang Jasa Konsultansi Konstruksi dan
Sub Klasifikasi Sertifikat Badan Usaha (SBU):
Penyedia
1. Memiliki Perijinan Usaha di Bidang Jasa Konsultansi Konstruksi
atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko NIB Nomor KBLI 71102
kualifikasi perusahaan kecil yang masih berlaku;
2. Sertifikat Badan Usaha ( SBU ) Klasifikasi Perencanaan
Penataan Ruang, Sub Klasifikasi Jasa Perencana dan
Perancang lingkungan bangunan dan lansekap (PR 103) atau
Sub Klasifikasi Jasa Pengembangan Lingkungan Bangunan
dan Lansekap ( AL 004 ) kualifikasi kecil yang masih berlaku.
3. Kualifikasi penyedia Jasa adalah kecil
Pelaporan
20. Laporan Memuat:
Pendahuluan 1. Gambaran umum lokasi perencanaan
2. Pemahaman terhadap KAK
3. Pengumpulan data dan informasi awal
4. Review terhadap perencanaan Konstruksi
5. Metodologi pelaksanaan Konsultan Perencanaan
6. Penugasan tenaga personil , serta organisasi proyek
7. Jadwal pelaksanaan Konsultan Perencanaan
Di serahkan paling l ambat 7 (Tujuh) hari sejak SPMK diterbitkan.
Sebanyak : 3 (Tiga) bu ah (gam bar berwarna )
Format : Disesuaikan
Jen is I Uk uran Kertas : HVS 80 gramiUku ran F4 (Folio)
Dijilid soft cover
23. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam Angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
Hal-Hal Lain
24. Persyaratan Kerja : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
sama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi : -
26. Alih Pengetahuan : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen