Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN POST OP HERNIA DENGAN


NYERI DALAM PENERAPAN INTERVENSI TEHNIK RELAKSASI
GENGGAM JARI DI RUMAH SAKIT TK III
Dr. R. SOEHARSONO BANJARMASIN

(Nursing Care Patients Post-Op Hernia With Pain


In The Application Of Finger Grip Relaxation Technique
Intervention in HospitalTk III Dr R Soeharsono
Banjarmasin)
Ernawati*, Taufiq**
Akademi Keperawatan Kesdam VI/Tanjungpura
Program Studi D-III Keperawatan
e-mail: ns.ernawati_78@yahoo.com

Abstrak

Hernia adalah terjadinya penonjolan pada isi rongga dari bagian yang lemah atau
dinding rongga yang biasanya disebabkan oleh bekerja berat. Penatalaksanaan utama
hernia adalah herniotomi. Nyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan
yang dikarenakan adanya karusakan jaringan. Tujuan penelitian untuk
menggambarkan dan menerapkan tentang asuhan keperawatan post op hernia
dengan teknik relaksasi genggam jari. Metode penelitian yang digunakan yaitu desain
kasus dengan asuhan keperawatan. Tempat di Rs Tk III Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin. metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. instrumen studi kasus ini menggunakan
format asuhan keperawatan medical bedah, SOP relaksasi genggam jari dan alat tulis.
Hasil studi kasus didapatkan penurunan skala nyeri setelah pemberian teknik relaksasi
genggam jari, pasien pertama skala nyeri 6 menjadi 2 dan pasein kedua didapat skala
nyeri 6 menjadi 2. Dari studi yang dilakukan didapatkan hasil teknik relaksasi genggam
jari dapat menurunkan nyeri pada pasien post op herniotomy. Teknik relaksasi
genggam jari dapat digunakan dalam menurunkan skala nyeri pada pasien post op
herniotomi

Kata kunci : herniotomi, nyeri, relaksasi genggam jari

Abstract

A hernia is a protrusion of the contents of the cavity and a week part or cavity wall
which is usually caused by heavy work. The main treatment for hernia is herniotomy,
which usuallyresult in pain. Pain is an unpleasant feeling caused by tissue damage.
Objective to describe and apply post-op hernia nursing care using finger grip relaxation
techniques. Methods this paper uses a nursing care case design. The case study site
is at Hospita Tk III Dr R Soeharsono Banjarmasin with data collection methods using
interviews, observation, physical examination and documentation. This case study
instrument uses format of medical surgical nursing care, finger grip relaxation SOP and
writing instruments. Results from the results of the care study, there was a decrease in
the pain scale after giving finger grip relaxation techniques, the first patient the pain
scale was 6 to 2 and the patient second got a pain scale of 6 reduced to 2, from the

6
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

study, it was found that the finger grip relaxation technique can reduce pain in the
patient. Post-op hernia. Conclusion Finger grip relaxation can be used to reduce the
oain scale in post-op hernia patients

Keywords : herniotomy, Pain, Finger grip relaxation

PENDAHULUAN
Menurut World Health Organiztion (WHO), penderita hernia terus meningkat setiap
tahunnya. Didapatkan data pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 penderita
hernia segala jenis mencapai 19.173.279 penderita (12,7%) dengan penyebaran paling
banyak adalah Negara negara berkembang seperti negara negara afrika, Asia
tenggara termasuk Indonesia.
Berdasarkan data Indonesia pada tahun 2019 penderita hernia berjumlah 1.432
dengan hernia ingunalis, termasuk Provinsi Kalimantan selatan Berjumlah 248
Orang(5,59%). Dari hasil studi yang dilakukan pada bulan Februari 2021 Di Rumah
Sakit Tingkat III Dr R Soeharsono Banjarmasin diruang Wira pada tahun 2020 didapat
jumlah 55 orang.
Hernia merupakan penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui defak fasia
dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara kongetinal memberi jalan keluar pada
setiap alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut.lubang itu dapat muncul
karena lubang embrional yang tidak menutup atau melebar, akibat tekanan rongga
perut yang tinggi(kariasa,2018)
Pasien yang mengalami tindakan post operasi, biasanya dipindahkan ke unit
pemulihan untuk menstabilkan kondisi pasien sebelum pulang atau sebelum di bawa
ke ruang rawat inap, pada ruang pemulihan, pasien akan membutuhkan pemantauan
ketak pemulihan dan biasanya hal yang sering dikaji adalah tanda-tanda vital, tingkat
kesadaran, status pernafasan, sirkulasi, kondisi luka dan tingkat nyeri(Arlina dan
Ternando,2017)
Nyeri merupakan pengalaman merupakan pengalaman sensori yang dibawa olej
stimulus akibat adanya kerusakan jaringan. Manajemen nyeri mempunyai beberapa
tindakan atau prosedur baik secara farmakologis dilakukan dengan pemberian
analgesik, yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, sedangkan secara
non farmakologis, dapat dilakukan dengan cara relaksasi, tekhnik pernafasan,
pergerakan atau perubahan posisi, massage, terapi panas atau dingin, music,
relaksasi genggam jari, TENS ( Trancutaneous Electrical Nervel ) ( Arlina dan
Ternando,2017)

7
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

Relaksasi genggam jari salah satu tekhnik relaksasi yang dilakukan untuk
mengelola emosi dan mengembangkan kecerdasan emosional. Emosi dapat
digambarkan seperti gelombang energy yang mengalir didalam tubuh, pikiran, dan
jiwa. Saat ini kita merasakan perasaan yang berlebihan, aliran energy didalam tubuh
kita menjadi tersumbat dan tertahan, sehinga akan menghasilkan rasa nyeri.
Disepanjang jari jari tangan kita terdapat saluran atau meridian energy yang terhubung
dengan berbagai organ dan emosi, dengan memegang setiap jari samba bernafas
dalam dalam, kita dapat memperlancar aliran energy emosiaonal dan perasaan kita
untuk membantu jasmani dan penyembuhan( Adi, dkk,2017 )
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menuangkannya dalam sebuah karya
tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan keperawatan pasien post op hernia dengan nyeri
dalam penerapan intervensi teknik relaksasi genggam jari di Rumah sakit TK III Dr
Soeharsono Banjarmasin pada tahun 2021” untuk mengetahui Keefektifan dan
manfaaat pemberian relaksasi genggam jari sebagai salah satu dari intervensi dari
masalah keperawatan.
METODE PENELITIAN
Jenis metode studi kasus yang digunakan yaitu metode studi kasus deskriptif.
Subjek yang digunakan adalah Laki laki yang berjumlah 2 orang yang berusia 20 tahun
dan 61 tahun yang mengalami hernia. Studi kasus dilakukan di ruangan Wira Bedah di
Rumah Sakit tingkat III Dr R Soeharsono Banjarmasin. Instrumen studi kasus meliputi
Format asuhan keperawatan, Status dan Catatan pasien, SOP Relaksasi genggam
jari, buku tulis, alat tulis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
resume meliputi pengkajian, data focus, diagnose keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
Tindakan operasi pada Tn. M pada tanggal 01 april 2021 dan pengkajian pada
tanggal 01 april 2021 dan pada Tn. A dilakukan tindakan operasi dan pengkajian pada
tanggal senin 05 april 2021. Pengkajian klien dilakukan di ruangan Wira dan tindakan
keperawatan telah disetujui oleh semua pihak.
Kasus I pada Tn. M setelah dilakukan pengkajian didapatkan data diantaranya usia
20 tahun, jenis kelamin laki laki dengan diagnose medis hernia ingunalis Tn. M
mengeluh nyeri setelah tindakan operasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dibagian
abdomen bawah sebelah kanan, skala nyeri 6 dengan kategori sedang, nyeri hilang

8
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

timbul, pasien tampak meringis menahan sakit, tampak lemah dan acuh dengan
lingkungan sekitar, terlihat luka bekas operasi, luka tidak mengeluarkan cairan berbau
busuk. Pemeriksaan fisik meliputi tekanan darah :120/80 mmHg, suhu : 36C,
Respirasi: 20x/menit dan nadi :81x/menit
Kasus II dilakukan pengkajian pada tanggal 05 april 2021 pada Tn. A berusia 61
tahun jenis kelamin laki-laki dengan diagnose medis hernia inguinalis. Klien mengeluh
nyeri setelah operasi dibagian lipatan paha sebelah kiri, nyeri terasa seperti teriris iris
dengan skala 6 dan terasa hilang timbul dank lien tampak lemah, tampak meringis
menahan nyeri, klien tampak melindungi area luka, luka terlihat masih basah dan tidak
mengeluarkan cairan yang berbau. Pemeriksaan fisik meliputi Tekanan darah : 130/80
mmHg Suhu:36,5C Respirasi:18x/menit Nadi :80x/menit.
Berdasarkan pengkajian terhadap ke 2 pasien maka diagnose yang muncul adalah
nyeri akut berhubung dengan diskontunuitas jaringan akibat tindakan operasi. Maka
intervensi untuk mengatasi nyeri yaitu dengan menerapkan control nyeri selam 3x24
jam dengan tujuan klien mampu menunjukan control nyeri yang adekuat dengan
kriteria hasil : ekspresi wajah berubah, nyeri berkurang, dan menyatakan rasa nyaman.
Intervensi yang dilakukan pada kedua klien ini diantaranya: 1. Mengobservasi tanda
tanda vital 2..lakukan pengkajian nyeri 3. Anjurkan istirahat tidur yang cukup
4.mengajarkan teknik relaksasi genggam jari 5. Kolaborasi pemberian obat.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn. M pada tanggal 01 april 2021 dan
pada Tn. A pada tanggal 05 april 2021 selama 3 hari meliputi:mengkaji kualitas nyeri
dan faktor penyebab nyeri : nyeri pada luka bekas operasi, seperti tertusuk-tusuk dan
teriris iris pada Tn. A, terasa hilang timbul, skala nyeri 6 pada Tn. M dan Tn. A
mengajarkan teknik relaksasi genggam jari sebanyak 15 kali selama 3 hari dan skala
nyeri berkurang menjadi 2. Memonitor tanda tanda vital dan menganjurkan istirahat
tidur yang cukup. Evaluasi tindakan keperawatan pada Tn. M dan Tn. A berdasarkan
dignosa utama yaitu nyeri akut berhubungan dengan diskontunuitas jaringan akibat
tindakan operasi, evaluasi tindakan keperawatan dilakukan dihari ke 3 Tn. M pada
tanggal 03 april 2021 didapatkan nyeri berkurang, nyeri akibat operasi hernia, seperti
ditusuk-tusuk, terasa didaerah abdomen kanan bawah, dengan skala nyeri 2, terasa
hilang timbul, dank lien tampak lebih nyaman. Tanda tanda vital : Tekanan Darah :
120/80 mmHg, Suhu: 36,5oC, Nadi : 84 X/menit, Respirasi : 20 X/menit
Sedangkan pada Tn. A dilakukan pada tanggal 07 april 2021 didapatkan nyeri
berkurang, nyeri akibat operasi hernia, seperti teriris-iris, terasa didaerah liparan paha

9
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

sebelah kiri, dengan skala nyeri 2, terasa seperti hilang timbul dengan tanda tanda vital
dalam batasan normal : Tekanan darah :120/80 mmHg, Suhu: 36,7oC, Nadi : 85
X/menit, Respirasi: 20 X/menit
Pembahasan
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melaluidefak atau bagian yang lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan (Sjamsuhidayat,2017). Tanda dan gejala hernia
terasa lebih menonjol bila pasien batuk, salah satu tanda pertama hernia adanya masa
dalam daerah inguinalis manapun atau bagian atas skrotum. Sejumlah hernia turun
kedalam skrotum sehingga skrotum membesar, pasien hernia sering mengeluh tidak
nyaman dan pegal pada daerah ini, yang dapat dihilangkan dengan reposisi manual
hernia kedalam kavitas perionalis.tetapi dengan berdiri atau terutama dengan gerak
badan, maka biasanya hernia muncul lagi (Sabitason,2013). Untuk mengatasi hernia
biasanya dilakukan pembedahan yang dinamakan herniatomi yaitu dengan
pembesaran kantong hernia sampai ke lehernya, kantong hernia dibuka dan isi hernia
dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian direposisi kantong hernia dijahit ikat
setinggi mengkin lalu dipotong. Secara fisiologis adanya sayatan pada pembedahan
yang akan mengakibatkan terputusnya saraf dan mengakibatkan keterbatasan gerak
maka dari itu menimbulkan nyeri akut.
Nyeri akut adalah nyeri yang sebagian besar diakibatkan oleh penyakit atau injuri
jaringan. Nyeri jenis ini datang secara tiba tiba sebagai contoh setelah trauma atau
pembedahan, nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cidera yang sudah
terjadi, nyeri akut umumnya terjadi kurang dari 6 bulan (Judha, 2012). Asuhan
keperawatan nyeri akut meliputi pengkajian, data fokus, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi, dan evaluasi. Batasan karakteristik nyeri yang dikaji meliputi :
(1) Skala nyeri. (2) Ekspresi wajah. (3) Sikap melindungi area nyeri. (4) Perubahan
selera makanan. (5) fokus pada diri sendiri. Pada pembedahan herniotomi termasuk
dalam jenis nyeri visera. Pembedahan herniotomi menyebabkan adanya luka
pembedahan yang mengakibatkan terputusnya jaringan syaraf yang menyebabkan
nyeri akut dan akan menimbulan keterbatasan gerak dan pasien merasa cemas untuk
melakukan mobilisasi dini. Salah satu utama penangangan nyeri tidak adekuat adalah
penilaian nyeri yang kurang baik. Kegagalan pasien untuk menyampaikan rasa nyeri
yang dialami dapat menyebabkan rasa nyeri tidak tertangani dengan baik pada
akhirnya menimbulkan komplikasi medis serius pada pasien nyeri akut(Aribawa, 2017).

10
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

Hasil pengkajian dari ke 2 pasien, Pada Tn. M mengeluh nyeri pada luka bekas
operasi, seperti ditusuk-tusuk, dibagian abdomen bawah sebelah kanan, skala nyeri 6,
terasa hilang timbul, pasien tampak meringis, pasien tampak melindungi sekitar luka,
pasien tampak acuh dengan keadaan lingkungan sekitar. Pada Tn. A mengeluhkan
nyeri dibekas luka operasi, seperti teriris iris , dibagian selangkangan sebelah kiri ,
skala nyeri 6, terasa hilang timbul, pasien tampak melindungi luka bekas operasi,
pasien tampak meringis, pasien tampak acuh dengan lingkungan sekitar. Dari data
tersebut dapat ditegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan
agen injuri fisik karena data yang di peroleh sesuai dengan batasan karakterisik nyeri
akut. Penatalaksanaan dari nyeri akut dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologi
salah satu terapi nonfarmakologi adalah terapi relaksasi genggam jari. Teknik relaksasi
genggam jari adalah relaksasi genggam jari dapat mengendalikan dan mengembalikan
emosi yang akan membuat tubuh menjadi rileks. Relaksasi genggam jari menghasilkan
implus yang dikirm melalui serabut sraf aferen non-nosiseptor. Serabut saraf non-
nosiseptor mengakibatkan gerbang tertutup sehinga stimulus pada korteks serebri
dihambat dan dikurangi akibat counter simulasi relaksasi dan menggengam jari.
Sehingga intensitas nyeri akan berubah dan mengalami modulasi akibat stimulasi
relaksasi genggam jari yang lebih dulu dan lebih banyak mencapai otak (Pinandita,
2012).
Berdasarkan hasil evaluasi pada Tn. M skala nyeri turun dari 6 menjadi 2, Tn. A
skala nyeri turun dari 6 menjadi 2 selama 3 hari perawatan dengan dilakukan tindakan
keperawatan dengan teknik relaksasi genggam jari terbukti menurunkan nyeri post
operasi herniotomi. Penurunan skala lainnya antara lain dengan relaksasi nafas
dalam, akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan, hypnosis, guided imagery,
distraksi, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), rmenganjurkan klien
untuk beristirahat tidur yang adekuat, memonitor tanda-tanda vital dapat menurunkan
intensitas nyeri. Kesimpulan dari relaksasi genggam jari pada ke-2 klien didapatkan
hasil bahwa skala nyeri berkurang dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan, TTV dalam
batas normal, klien dapat tidur dengan nyaman. Berdasarkan hasil penelitian dari
Pinandita, dkk (2012) menjukkan bahwa relaksasi genggam jari terbukti lebih efektif
menjadi terapi kombinasi bersama terapi analgesik jika dibandingkan hanya terapi
analgesik sebagai terapi tunggal menurunkan nyeri. Berdasarkan hasil penelitian dari
Arlina dan Ternando (2017) menunjukkan bahwa teknik relaksasi genggam jari efektif
dalam menurunkan nyeri post operasi serta teknik relaksasi juga membuat pasien

11
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, setress fisik dan
emosi pada nyeri.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 01 april 2021 didapatkan
adanya perbedaan konsep teoritis dan kenyataan pada kasus yang ditemukan
dilapangan, tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu banyak ditemukan dan perbedaan
tersebut dapat menjadikan ilmu tambahan bagi penulis. Sesuai dengan data subjektif
dan data objektifyang telah ditemukan pada kedua klien yang mana didapatkan
dengan keluhan nyeri sehingga didapatkan diagnosa keperawatan post op herniotomi
yang sama pada kedua pasien yaitu nyeri akut berhubung dengan diskontunuitas
jaringan akibat tindakan operasi, lalu dilakukan pengkajian dan asuhan keperawatan
selama 3 hari setelah post operasi herniotomi yaitu pada pasien 1 dimulai pada tanggal
01 april 2021 tepat nya hari kamis sampai dengan hari sabtu tanggal 03 april 2021
maka diagnose nyeri akut berrhubung dengan diskontunuitas jaringan akibat Tindakan
operasi dapat teratasi selama tiga hari perawatan dengan hasil klien mengatakan nyeri
berkurang pada daerah nyeri yaitu di bagian abdomen kanan bawah yang dirasakan
seperti nyut-nyutan dengan skala nyeri 2 (1-10) nyeri ringan nyeri terasa ketika
bergerak sedangkan pada pasien 2 dengan diagnose yang sama yaitu nyeri akut
berhubung dengan diskontunuitas jaringan akibat tindakan operasi yang dilakukan
perawatan selama tiga hari yaitu dari tanggal 05 april sampai dengan tanggal 07 april
2021 yang dimulai dari hari senin sampai dengan rabu dengan hasil yang kurang lebih
sama perkembangannya bahwa klien mengatakan nyeri berkurang pada daerah luka
operasi yaitu pada daerah lipatan paha sebelah kiri dengan skala 2 (1-10) nyeri ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi G.W, Murhayati A, Wulandari Y, Pengaruh Tekhnik Relaksasi Genggam Jari
Dengan Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Hernia Dengan Spinal
Anestesi. Diakses pada 01 maret pukul 15.00 WITA. Stikes Kusuma Husada

Ariwibawa, M. 2017. Dasar Manajemen Nyeri. Jakrata.CV.Sagung Seto.


Arlina, Z.,ternando, H. 2017. Pengaruh Tekhnik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Lapartomi. Palembang

Judha M. Sudarti, Afroh Fauziah.2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Pinandita. 2012. Pengaruh Tekhnik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan


Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Lapartomi. Jurusan Keperawatan
Stikes Muhammadiyah Gombong. Vol.8 No. 1. Hal 32-42

12
ISSN: 2714-8181

Volume 2 No. 1, Hal 6-12, April 2021 JNA


Journal Nursing Army

Sjamsuhidajat, De Jong. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai