Kom
1 INFORMASI UMUM
2 KOMPONEN INTI
Pertemuan 1
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
E. ASESMEN
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
ii. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang
diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka
tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan
yang diberikan oleh guru. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini
bagi para peserta didik yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir yang
berhasil diraih dan dengan pertimbangan lainnya dari guru.
REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik
ini, bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan
pembelajaran ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh
perbaikan pada tahap remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab
adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti
Penilaian Harian. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para
peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan
dengan pertimbangan ainnya dari guru
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
Budaya mutu adalah system nilai dari sebuah organisasi
Perangkat lunak adalah perangkat, program, prosedur dan dokumen yang berkaitan
dengan suatu system (misalnya system computer)
DAFTAR PUSTAKA
Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim.
Kemendikbudristek, 2021
https://biztech.proxsisgroup.com/perkembangan-perangkat-lunak/
RINGKASAN MATERI
• Bukan hanya manusia dan peradaban saja yang mengalami evolusi atau perubahan,
ternyata perangkat lunak sekalipun mengalami transisi dari masa ke masa sejalan
dengan perkembangan industry dan teknologi, perangkat lunak juga mengalami
transformasi.
• Kilas sejarah perkembangan, selama tiga dekade pertama dari era komputerisasi,
tantangan utama adalah mengembangkan hardware atau peranagkat keras komputer
yang dapat mengurangi biaya pengolahan dan penyimpanan data. Selama dekade
tahun 1980-an, kemajuan yang pesat dari mikro elektronik menghasilkan kemampuan
komputer yang lebih baik pada tingkat biaya yang lebih rendah.
• Namun masalah sekarang berbeda, tantangan utama adalah mengurangi biaya dan
memperbaiki kualitas solusi berbasis komputer (solusi yang diimplementasikan
dengan mempergunakan software). Software merupakan perangkat lunak yang
disebut juga sebagai penerjemah perintah-perintah yg dijalankan pengguna komputer
untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras.
• Melalui software atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu
perintah. Di masa ini, faktor kunci dalam keberhasilan suatu usaha bahkan bergantung
pada kualitas dan kemapuan sebuah software untuk mendukung bisnis dan bahkan
dapat membedakan satu perusahaan dari perusahan saingannya.
Lantas, bagaimana perkembangan software dari masa ke masa? Bagiamana
perkembangan software di era masa kini? Berikut ulasannya:
b. Embeded Intelligence
Suatu product yang diberi tambahan “Intellegence” dan biasanya
ditambahkan mikroprosesor yang mutakhir. Contohnya adalah automobil,
robot, peralatan diagnostic serum darah
c. Low Cost Hardware
Harga hardware yang semakin rendah, ini dimungkinkan karena
munculnya Personal Computer
d. Consumer Infact
Adanya perkembangan komputer yang murah menyebabkan banyaknya
software yang dikembangkan, software ini memberi dampak yang besar
terhadap masyarakat
2) Device Driver
Membantu komputer mengontrol perangkat peripheral. Driver artinya adalah
pemacu yang maksudnya adalah dengan dipasangnya suatu device ke komputer
sementara operating sistem kita atau komputer tidak mengenalinya maka driver tadi
yang akan memperkenalkan bahwa device yang dipasang itu adalah benar adanya
dan bisa digunakan karena Device Driver adalah program komputer yang mengawal
jenis-jenis peranti yang dipasangkan (install) pada komputer. Program ini adalah
spesifik untuk peranti yang tertentu saja dan tidak boleh digunakan pada peranti
yang lain , contoh: mesin pencetak(printer) memerlukan driver untuk berfungsi.
3) Program Utilitas
Adalah sebuah program yang digunakan untuk Meningkatkan kapabilitas
program komputer yang telah ada pada computer. Perangkat lunak utilitas
merupakan perangkat lunak komputer yang didisain untuk membantu proses
analisis, konfigurasi, optimasi, dan membantu pengelolaan sebuah komputer ataupun
sistem. Perangkat lunak utilitas harus dibedakan dengan perangkat lunak aplikasi
yang memungkinkan pengguna melakukan berbagai hal dengan komputer seperti
mengetik, melakukan permainan, merancang gambar, dan lain-lain. Perangkat lunak
utilitas lebih memfokuskan penggunaannya pada pengoptimasian fungsi dari
infrastruktur yang terdapat dalam sebuah komputer. Karena fungsinya, perangkat
lunak utilitas umumnya tidak ditujukan untuk pengguna secara umum, melainkan
ditujukan untuk pengguna yang memiliki pemahaman atas cara kerja sistem
komputer yang cukup baik.
Kebanyakan perangkat keras utilitas ini dibuat secara khusus untuk
melakukan fungsi tertentu pada suatu area komputasi secara spesifik, seperti
memformat harddisk, atau melakukan pengecekan konektifitas jaringan. Namun
dalam perkembangannya sejumlah perangkat lunak utilitas terkadang pula
dipaketkan dalam satu paket utilitas yang ditujukan untuk beragam kebutuhan.
Karakteristik Perangkat Lunak Karakteristik
Proses Perangkat Lunak terdiri dari:
a. Understandability, membuat proses secara eksplisit didefinisikan dan
bagaimana sehingga mudah untuk mengerti definisi proses
b. Visibility, Aktifitas proses menghasilkan hasil yang jelas sehingga tahapan
proses yang dilakukan terlihat
c. Supportability, Aktifitas Proses dapat didukung atas CASE tools
d. Acceptability, Penerimaan atas proses yang terdefinisi dan yang digunakan oleh
Engineer selama pembangunan Produk Perangkat Lunak.
e. Reliability, Proses didesain dalam suatu metode untuk dihindarkan dari
kesalahan
f. Robustness, Proses dapat meneruskan dalam masalah yang tidak diharpkan
terjadi
g. Maintainabiity, Proses yang merefleksi atas perubahan terhadap permintaan
atau perbaikan proses yang diidentifikasi
h. Rapidity, bagaimana cepat dapat berjalan atas proses pengiriman atau
implementasi sebuah sistem dari Spesifikasi yang ada sampai selesai
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat menggunakan aplikasi perangkat lunak dan gim?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang perangkat lunak dan gim?
LKPD
PETUNJUK PENGERJAAN
paling tepat!
TUGAS KELOMPOK ;
1. Lihat video yang ditayangkan oleh
guru!
2. Baca dan carilah literatur yang
mendukung video yang anda
amati!
3. Diskusikan dengan kelompok
tentang perkembangan perangkat
lunak dan gim!
4. Buat hasil diskusi di
lembar presentasi
5. Presentasikan di depan kelas!
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK
Kelas : .............................................
Nilai Total =∑
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan Bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah.
b. b
Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
.
sendiri/individual.
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
c. c
kompetensi/materi baru atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan
.
kemampuan masing-masing
Pertemuan
2
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
E. ASESMEN
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
ii. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang
diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka
tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang
diberikan oleh guru. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para
peserta didik yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan
dengan pertimbangan lainnya dari guru.
REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya, dan sebagainya)
DAFTAR PUSTAKA
Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim.
Kemendikbudristek, 2021
https://gurupujaz.wordpress.com/2019/01/03/materi-1-pemodelan-perangkat-
lunak-software-engineering/
RINGKASAN MATERI
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat menggunakan suatu aplikasi perangkat lunak? Kendala
apa yang dihadapi?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang perangkat lunak dan gim?
LKPD
PETUNJUK PENGERJAAN
paling tepat!
TUGAS Kelompok
1. Di setiap kelompok, Buatlah
perencanaan pembuatan 1 aplikasi
(contoh : aplikasi rumahsakit)
2. Tentukan perencanaan, analisis,
desain, implementasi, integrasi,
pemeliharaan, pemasaran dan
distribusi perangkat lunak
3. Tentukan salah satu model
pengembangan perangkat lunak
untuk mengerjakan tugas di poin
1 dan 2!
4. Buat hasil diskusi di lembar presentasi
5. Presentasikan di depan kelas!
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK
Kelas : .............................................
Nilai Total =∑
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan Bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah.
b. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual.
c. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
peserta didik.
Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan
kemampuan masing-masing
Pertemuan
3
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
ii. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang
diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka
tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang
diberikan oleh guru. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para
peserta didik yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan
dengan pertimbangan lainnya dari guru.
REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
Budaya Mutu adalah merupakan sistem nilai dari sebuah organisasi yang
menghasilkan keadaan lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan
yang berkelanjutan dalam segi mutu. Budaya Mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi,
prosedur, dan harapan yang mengedepankan mutu
DAFTAR PUSTAKA
Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim.
Kemendikbudristek, 2021
https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/lpmp-dki-jakarta-upaya-pengembangan-
budaya-mutu-sekolah-dasar/
RINGKASAN MATERI
Budaya Mutu merupakan sistem nilai dari sebuah organisasi yang menghasilkan
keadaan lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan yang berkelanjutan dalam
segi mutu. Budaya Mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang
mengedepankan mutu.
Pada dunia pendidikan, peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam rangka mendukung upaya percepatan peningkatan mutu
pendidikan ini LPMP DKI Jakarta juga berupaya mewujudkan budaya mutu itu khususnya di
jenjang Sekolah Dasar. Hal ini sudah dilakukan sejak tahun 2017 melalui sekolah Dasar
Rujukan. Pada tahun 2019 ini, LPMP kembali mengupayakan peningkatan budaya mutu
difokuskan pada penilaian mutu pendidikan secara keseluruhan yang mencakup 1) Budaya
mutu pembelajaran, 2) Budaya Mutu ekstrakurikuler, dan 3) Budaya mutu manajemen
berbasis sekolah (MBS). Keseluruhan penilaian mutu ini muaranya adalah terwujudnya siswa
yang berkepribadian baik dan berprestasi.
Program pengembangan budaya mutu ternyata dalam perjalanannya masih mengalami
kendala bagi guru, yaitu pemahaman yang belum lengkap terkait implementasi kurikulum
2013. Cara mengatasinya adalah kepala sekolah menerapkan kepemimpinan transformasional
dengan pendekatan pendampingan kepada guru ketika melaksanakan tugasnya di kelas.
Pendekatan yang dilakukan kepala sekolah adalah melalui pendekatan manajemen yang
meliputi:
Tahap perencanaan, dengan menentukan target mutu, mensosialisasikannya kepada warga
sekolah
1. Tahap pengorganisasian, meliputi pembentukan struktur organisasi, penyampaian tupoksi,
pendelegasian wewenang
2. Tahap kepemimpinan, meliputi melatih guru, mendampingi guru, dan karyawan,
memantau guru dikelas, memotivasi, mendiskusikan hasil temuan, fokus pada target mutu
dan tindak lanjut
3. Tahap monitoring dan evaluasi, meliputi evaluasi program sekolah
Dampak dari semua tindakan ini adalah:
1. Proses pembelajaran semula berpusat pada guru dengan metode ceramah berubah
menjadi pembelajaran yang inovatif berpusat pada siswa (PAKEM) dengan pendekatan
tematik terpadu model saintifik, menggunakan berbagai media yang ada di dalam kelas dan di
luar kelas serta memanfaatkan narasumber dari tokoh masyarakat/DUDI
2. Penilaian semula menilai aspek pengetahuan saja berubah ke penilaian otentik dengan
menilai aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan;
3. Pengembangan ekstrakurikuler semula hanya pramuka, meningkat jumlahnya
4. Prestasi akademik meningkat, semula hanya memperoleh kejuaraan tingkat kabupaten
meningkat sampai menjuarai tingkat provinsi bahkan nasional.
Hal lain yang dapat diungkapkan tentang sekolah berbudaya mutu adalah, bahwa
pemahaman sekolah berbudaya mutu dimaknai dari dua sisi:
▪ Pertama, sekolah-sekolah tersebut diharapkan memenuhi kualifikasi minimal yang
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang mencakup 8 (delapan)
komponen standar mutu
▪ Kedua, sekolah-sekolah tersebut mampu memenuhi tuntutan mutu yang diinginkan oleh
masyarakat luas yang ditandai dengan meningkatnya animo pendaftar maupun kepercayaan
terhadap sekolah (sekolah yang difavoritkan)
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat menggunakan suatu aplikasi perangkat lunak? Kendala
apa yang dihadapi?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang perangkat lunak dan gim?
LKPD
PETUNJUK PENGERJAAN
paling tepat!
TUGAS :
1. Di setiap kelompok, Buatlah perencanaan pembuatan
1 aplikasi (contoh : aplikasi rumahsakit)
2. Tentukan budaya mutu nya seperti apa
3. Buat hasil diskusi di lembar presentasi
4. Presentasikan di depan kelas!
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK
Kelas : .............................................
Nilai Total =∑
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan Bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah.
b. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual.
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
c.
peserta didik.
Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan
kemampuan masing-masing.