Anda di halaman 1dari 14

INFORMASI UMUM

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Jakarta


Mata Pelajaran : Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
Penyusun : Muji Antoro, S.Pd, MMSI
Fase / Kelas : E/X
Elemen : Proses bisnis menyeluruh bidang pengembangan perangkat lunak
dan gim
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan
proses perencanaan, analisis, desain, implementasi,
integrasi, pemeliharaan, pemasaran, dan distribusi
perangkat lunak dan gim termasuk di dalamnya adalah
penerapan budaya mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup (K3LH), manajemen proyek, serta
pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan, keinginan
pelanggan, dan validasi sesuai dengan user experience (UX)
Materi Pokok :  Konsep Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan
hidup (K3LH)
Jumlah Peserta Didik : 36 Siswa
Alokasi Waktu : 2 JP dari
Kompetensi Awal : Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus memahami :
 Memahami tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja serta
Lingkungan hidup (K3LH)
Profil Pelajar Pancasila :  Melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan
ringan
 Bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya
 Berpikir Kritis dalam menganalisis dari perencanaan sampai
maintenance perangkat lunak dan gim
 Kreatif dalam mempresentasikan perencanaan sampai
maintenance perangkat lunak ada gim.
 Berkebinekaan Global dalam menerima pendapat, kritik dan
saran dari teman dan guru
Sarana dan Prasarana :
a. Sarana
 Alat  Gawai (laptop/handphone)
 Bahan  Kertas HVS, buku tulis
 Perkiraan Biaya  Biaya kuota internet dan alat tulis
b. Prasarana
 Sumber ajar
 Media ajar  Buku paket, modul, searching tools
 Lingkungan Belaj  Internet
ar  Ruang laboratorium komputer

Target Peserta Didik :  Peserta didik reguler/tipikal


 Peserta didik dengan kesulitan belajar
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Program Keahlian : Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Tipe Pembelajaran : Luring Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi

KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Mendeskripsikan dan menerapkan proses Keselamatan


dan Kesehatan kerja serta Lingkungan hidup (K3LH)dan me
mpresentasikan
B. Pemahaman Bermakna : 2. Peserta didik menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
kerja serta Lingkungan hidup (K3LH)
C. Pertanyaan Pemantik : 1. Apa yang kalian ketahui tentang K3LH?
2. Berikan contoh-contoh penerapan K3LH dalam
kehidupan sehari-hari!
3. Bagaimana cara mengimplementasikan penerapan K3LH
dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa akibatnya jika kita melalaikan K3LH?

KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti


1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik menyimak video
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai mengenai perkembangan perangkat
kegiatan pembelajaran dengan dipimpin lunak dan gim.
salah satu peserta didik untuk memimpin 2. Peserta menyimak pertanyaan yang
doa disampaikan oleh guru setelah
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan melihat tayangan video tadi.
kesiapan belajar 3. Peserta didik menjawab pertanyaan
4. Peserta didik menyimak Capaian guru dengan tepat dan antusias
Pembelajaran, tujuan pembelajaran yang 4. Peserta didik membentuk kelompok
akan dicapai yang disampaikan oleh guru beranggotakan 3-4 orang, kemudian
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tiap kelompok mengerjakan
6. Peserta didik menyimak dan merespon 5. Peserta didik berdiskusi dalam
apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kelompok untuk menjawab
yang berkaitan dengan materi yang akan pertanyaan-pertanyaan yang ada di
dibahas LKPD dengan komunikasi dan
7. Peserta didik menyimak garis besar kerjasama yang baik
cakupan materi dan kegiatan yang akan 6. Peserta didik mencari, menemukan
dilakukan dan mencatat informasi tentang
materi yang ditugaskan dengan
penuh antusias dan berpikir kritis
7. Peserta didik mendiskusikan untuk
menentukan informasi yang tepat
dan sesuai dengan tugas yang
diberikan
8. Peserta didik menganalisa dan
membandingkan paparan materi
yang telah diungkapkan dalam
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
kelompoknya dengan cermat dan
tepat
9. Setiap kelompok melaporkan hasil
diskusi dengan presentasi hasil
tugasnya
10. Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi LKPD dan simulas
i dengan komunikasi yang baik da
n penuh antusias
11. Peserta didik yang lain
memberikan tanggapan terhadap
presentasi temannya dengan cerma
t dan lugas
12. Peserta didik menerima tanggapan
dari peserta didik lain dan guru
13. Peserta didik memperhatikan
penguatan dan penjelasan yang lebih
luas dari guru atau peserta didik lain
14. Peserta didik memberikan tepuk
tangan pada kelompok yang sudah
tampil mempresentasikan hasil
diskusinya

c. Kegiatan Penutup dan Refleksi Peserta d. Refleksi Guru


Didik
1. Peserta didik membuat rangkuman / 1. Apakah ada kendala pada kegiatan
simpulan terkait dengan materi yang pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam
dipelajari pada hari ini dengan penuh
kegiatan pembelajaran?
antusias, cermat dan tepat 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
2. Peserta didik menjawab soal post test diidentifikasi pada kegiatan
dengan cermat dan tepat pembelajaran?
3. Peserta didik menerima penilaian/refleksi 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan d ketika berkegiatan dapat teratasi
dengan baik?
engan beberapa pertanyaan : 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
a. Apa yang menyenangkan dalam keg dalam kegiatan pembelajaran ini?
iatan pembelajaran hari ini? 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
b. Apa yang Anda lakukan untuk mem tuntas dalam pelaksanaan
perbaiki hasil belajar Anda? pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
c. Dengan pembelajaran hari ini, h
menuntaskan kompetensi?
idup saya lebih bermakna. (ya/tida
k)
4. Peserta didik menyimak rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
5. Peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan “Doa” dan salam penutup
ASESMEN

Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
ii. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang
diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan
pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang diberikan
oleh guru. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik
yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan
pertimbangan lainnya dari guru.

REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai
nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini, bila
memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang
sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.
Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu
mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan sebagai nilai
akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir
yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru

RINGKASAN MATERI

K3LH

K3LH Adalah Singkatan dari kesehatan, keselamatan, dan keamanan dan Linkungan HIdup,


A. Pengertian
Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan K3LH agar tidak terjadi kesalahan
yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita harus memperhatikan kebersihan yang ada pada
lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa
lingkungan itu telah benar-benar bersih. Nyaman memiliki arti yang menunjukan bahwa tempat itu
memang rapi dan indah serta enak untuk dipandang

B. Keselamatan Kerja
Yaitu usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk
mencegah kecelakaan,cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja pada setiap karyawan dan
untukmelindungi sumber daya manusia.

Faktor-faktor pendukung keselamatan kerja yaitu:


1. Pengaturan jam kerja dengan memperhatikan kondisi fit untuk pekerja
2. Pengaturan jam istirahat yang memadai untuk menjaga kestabilan untuk bekerja
3. Pengaturan Penggunaan peralatan kantor yang menjamin kesehatan kerja pekerja
4. Pengaturan Sikap tubuh dan anggota badan yang efektif yang tidak menimbulkan gangguan
ketika bekerja
5. Penyediaan sarana untuk melindungi keselamatan kerja pekerja
6. Kedisiplinan pekerja untuk mentaati ketentuan penggunaan peralatan kerja dan perlindungan
keselamatan kerja yang telah disediakan dan diatur dengan SOP (Standard Operating
Prosedur) yang telah ditetapkan

Kesehatan Kerja
Yaitu Suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan menunjukkan keadaan yang fit untuk
mendukung terlaksananya kegiatan kerja dalam rangka menyelesaikan proses penyelesaian
pekerjaan secara efektif.

Faktor-faktor pendukung kesehatan kerja yaitu:


1. Pola makan yang sehat dan bergizi
2. Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan pekerja
3. Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/ profesiona
4. Pola pengaturan tata cara sikap bekerja secara ergonomi
5. Pola pengaturan lingkungan yang harmonis yang tidak mengganggu kejiwaan
6. Pola pengaturan tata ruang kerja sehat
7. Pola pengaturan tata warna dinding dan perabotan yang tidak ganggu kesehatan
8. Pola pengaturan penerangan ruang kerja yang memadai
9. Pola perlindungan atas penggunaan peralatan yang menimbulkan gangguan kesehatan.

 Peraturan perundang-undangan yang mengatur K3LH


Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yang diatur oleh
Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia.

 Peraturan perundang-undangan K3
 Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).
 Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan
dan Peredaran Pestisida.
 peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan
Kerja di Bidang Pertambangan.
 Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

 Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja


 Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan.
 Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
 Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban
Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
 Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen Perusahaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
 Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
 Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

 Peraturan perundang-undangan perlindungan tenaga kerja


Pengertian Tenaga Kerja, Undang Undang dan Jenis Perlindungan -Dalam pasal 1 angka 2 Undang-
Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari pembangunan masyarakat
pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan masyarakat tersebut adalah kesejahteraan rakyat
termasuk tenaga kerja. Tenaga kerja sebagai pelaksana pembangunan harus di jamin haknya, diatur
kewajibannya dan dikembangkan daya gunanya. Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
PER-04/MEN/1994 pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang bekerja pada perusahaan yang
belum wajib mengikuti program jaminan social tenaga kerja karena adanya pentahapan kepesertaan.
Bentuk perlindungan tenaga kerja di Indonesia yang wajib di laksanakan oleh setiap
pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan orang untuk bekerja pada perusahaan tersebut
harus sangat diperhatikan, yaitu mengenai pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan di maksud
diselenggarakan dalam bentuk jaminan social tenaga kerja yang bersifat umum.
Jaminan pemeliharaan kesehatan merupakan jaminan sebagai upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan.
Adapun syarat-syarat keselamatan kerja antara lain :
o Mencegah dan mengurangi kecelakaan
o Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
o Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
o Memberikan kesempatan atau jalan penyelamatan diri waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
o Memberikan pertolongan pada kecelakaan
o Memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja
o Memperoleh penerangan yang cukp dan sesuai
o Menyelanggarakan suhu dan lembab udara yang baik
o Memeliharaan kebersihan, kesehatan dan ketertiban

Jenis Perlindungan Kerja


1. Perlindungan Sosial atau Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja sebagaimana telah dikemukakan di atas termasuk jenis perlindungan sosial
karena ketentuan-ketentuan mengenai kesehatan kerja ini berkaitan dengan sosial kemasyarakatan,
yaitu aturan-aturan yang bermaksud mengadakan pembatasan-pembatasan terhadap kekuasaan
pengusaha untuk memperlakukan pekerja/buruh ”semaunya” tanpa memperhatikan norma-norma
yang berlaku, dengan tidak memandang pekerja/buruh sebagai mahluk Tuhan yang mempunyai hak
asasi.kesehatan kerja bermaksud melindungi atau menjaga pekerja/buruh dari kejadian/keadaan
hubungan kerja yang merugikan kesehatan dan kesusilaannya dalam hal pekerja/buruh melakukan
pekerjaannya. Adanya penekanan ”dalam suatu hubungan kerja” menunjukkan bahwa semua tenaga
kerja yang tidak melakukan hubungan kerja dengan pengusaha tidak mendapatkan perlindungan
sosial sebagaimana ditentukan dalam Bab X UU No 13 Tahun 2003.

2. Perlindungan Teknis Atau Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja termasuk dalam apa yang disebut perlindungan teknis, yaitu
perlindungan terhadap pekerja/buruh agar selamat dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alat
kerja atau bahan yang dikerjakan.

3. Perlindungan ekonomis atau Jaminan Sosial


Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban
Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi
kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya,
mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial
yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal, Undang-
undang Jaminan SosialTenagakerja, No, 3 Tahun 1992 Pasal 10.

C. Jenis – Jenis Jaminan Sosial tenaga kerja


1. Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja maupun penyakit akibat kerja maerupakan resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja
yang melakukan pekerjaan. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilannya
yang diakibatkan oleh kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka
perlu adanya jaminan kecelakaan kerja.

2. Jaminan Kematian
Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan
terputusnya penghasilan, dan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga
yang ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban
keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

3. Jaminan hari Tua


Hari tua dapat mengkibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mapu bekerja. Akibat
terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan kerisauan bagi tenaga kerja dan mempengaruhi
ketenaga kerjaan sewaktu masih bekerja, teruma bagi mereka yang penghasilannya rendah. Jaminan
hari tua memberikan kepastian penerimaan yang dibayarkan sekaligus dan atau berkala pada saat
tenaga kerja mencapai usia 55 ( lima puluh lima ) tahun atau memnuhi persyaratan tersebut.

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan unutk meningkatkan produktivitas tenaga kerja
sehingga dapat melaksankan rugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan dibidang
penyembuhan ( kuratif ).

 Identifikasi pelanggaran prosedur K3


Prosedur Pencegahan Gangguan K3 bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akikbat kerja di tempat kerja dan menjamin ;
Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja dalam keadaan selamat dan
sehat.Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien.Bahwa proses produksi
dapat berjalan dengan lancar.
Kondisi diatas dapat tercapai bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakkan dan penyakit akibat
kerja dapat dicegah dan ditanggulangi secara terpadu.

Langkah – langkah pencegahan yang dapat ditempuh untuk menaggulangi kecelakaan kerja antara
lain :

Menurut ILO (Intenarnational Labour Organization ).Peraturan perundang-undangan yang


memberikan ketentuan dan persyaratan K3 yang selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan Teknologi (Up to date); penerapan ketentuan dan persyaratan dalam peraturan
perundang-undangan diberlakukan sejak tahap rekayasa; Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan
K3 langsung ditempat kerja.

Standarisasi
Baik buruknya K3 ditempat kerja diketahui melalui pemenuhan standar K3.
Inspeksi
Dilakukan kegiatan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap tempat kerja, mesin, alat dan
instalasi, apakah masih memenuhi terhadap ketentuan dan persyaratan K3.
Riset.
Riset yang dapat dilakukan antara lain : Teknis, medis, psychologis, dan statistic untuk menunjang
tingkat kemajuan di bidang K3 sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Pendidikan dan Latihan
Dipergunakan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya K3 disamping untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan K3.
Persuasi
Merupakan suatu cara pendekatan K3 secara pribadi tanpa menerapkan sangsi-sangsi.
Asuransi
Jaminan kesehatan dengan pembayaran premi yang semakin rendah bagi perusahaan yang
memenuhi persyaratan K3 dan tingkat keparahan dan sering terjadinya kecelakaan yang kecil.

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF


1. Coba amati lingkungan ruang praktik di sekolah saat ini, lalu pilih emoji berikut
yang mewakili perasaanmu. (silang pada gambar)
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan ruang praktik di
sekolah akan berdampak pada semangat belajarmu?
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Jakarta
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
Komp. Keahlian : Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
Kelas/Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022-2023
3. Apa saja yang dapat kamu: lakukan
Alokasi Waktu 2 JP (1 Pertemuan)
untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
ruang praktik di sekolah belajar di rumah?

4. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
serta Lingkungan hidup (K3LH)?

LKPD
Nama Anggota Kelompok
_________________
_________________
_________________
_________________

PETUNJUK PENGERJAAN

Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat


yang disediakan!

Bacalah perintah dengan seksama!

Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk


menentukan jawaban yang paling tepat!
TUGAS KELOMPOK ;
Lihat video yang ditayangkan oleh
guru!
Baca dan carilah literatur yang
mendukung video yang anda amati!
Diskusikan dengan kelompok tentang
perkembangan perangkat lunak dan
gim!
Buat hasil diskusi di lembar presentasi
Presentasikan di depan kelas!
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK

Nama Peserta Didik : ..........................................…

Kelas : .............................................

Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom skor


Skor
No. Komponen / Subkomponen
7 8 9 10
1 Persiapan :
Referensi tentang perkembangan perangkat lunak dan
gim
2 Proses Kerja :
Sistematika kerja
3 Hasil :
a. Pelaporan / makalah
b. Presentasi simulasi
4 Waktu :
Ketepatan waktu penyampaian laporan

Persiapan Proses Hasil Waktu Total


Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot 15 30 40 15 100
Total

Nilai Total =∑

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai
level kompeten

PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Jakarta


Kelas/Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim

Komponen / Sub Komponen Indikator / Kriteria Unjuk Kerja Skor


Persiapan (skor maksimal 10)
Referensi tentang perkembangan Konsep ide yang dipilih sangat tepat
perangkat lunak dan gim 10
dan sesuai
Konsep ide yang dipilih tepat dan 9
sesuai
Konsep ide yang dipilih kurang tepat
8
dan sesuai
Konsep ide yang dipilih tidak tepat dan
7
sesuai
Proses Kerja (skor maksimal 10)
Sistematika kerja Sistematika kerja dalam membuat lapo
10
ran efektif dan sesuai
Sistematika kerja dalam membuat lapo
9
ran efektif dan kurang sesuai
Sistematika kerja dalam membuat lapo
8
ran kurang efektif namun sesuai
Sistematika kerja dalam membuat lapo
7
ran kurang efektif dan sesuai
Hasil (skor maksimal 20)
Pelaporan/makalah Laporan rapi dan menarik, dilengkapi
10
cover dan lampiran
Laporan rapi dan menarik, dilengkapi
9
cover
Laporan dilengkapi cover dan lampira
8
n, namun kurang rapi dan menarik
Laporan kurang rapi dan menarik,dan
7
tidak dilengkapi cover dan lampiran
Presentasi simulasi Presentasi simulasi sangat baik 10
Presentasi simulasi baik 9
Presentasi simulasi cukup baik 8
Presentasi simulasi kurang baik 7
Waktu (skor maksimal 10)
Ketepatan waktu pengumpulan proy Kurang dari 4 hari 10
ek 5 - 10 hari 9
11 – 13 hari 8
Lebih dari 14 hari 7

PEMBELAJARAN REMEDIASI

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara :


a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan
dengan gaya belajar peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan
sesuai dengan kemampuannya
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai ketuntasan belajar.

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui :


a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
Bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah.
b. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual.
c. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta
didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan
kemampuan masing-masing

Anda mungkin juga menyukai