Anda di halaman 1dari 41

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 10 SERAM BAGIAN BARAT
Jln.Baru Eti : Email.smknegeri10serambagianbarat@gmail.com
MATA PELAJARAN
Dasar-dasar Layanan Kesehatan X
SEMESTER Ganjil

OLEH :
Helen Tamu ,S.KEP

TAHUN PELAJARAN
2022/2023

A. INVORMASI UMUM
1. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMK Negeri 10 Seram Bagian Barat
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Layanan Prima
Fase/Kelas : E/X
Elemen : Teknik Dasar Layanan Kesehatan Dengan Layanan Prima
Penyusun : MGMP PRODUKTIF SMK N 10 SBB
Alokasi Waktu : 5 jampel ( 3 kali pertemuan)

2. Kompetensi Awal :
- Peserta didik mampu menjelaskan secara komprehensif melalui praktek, proses layanan
kesehatan, mencakup praktik dasar tenaga layanan kesehatan, memeriksa tanda-tanda vital yang
meliputi periksaan suhu tubuh, pemeriksaan denyut nadi dan nafas, pemeriksaan tekanan darah
dan
- Peserta didik mampu menerapkan etika-etiket dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan
klien maupun tim kerja sesuai dengan budaya kerja di tempat kerja

3. Profil Pelajar Pancasila :


- Mandiri dalam melakukan setiap praktik dengan menyelesaikan tindakan sesuai dengan SOP
- Bernalar kritis dalam menyelesaikan setiap soal yang diberikan
- Kreatif dalam membangun komunikasi dengan sesama rekan kerja, klien maupun keluarga di
tempat kerja

4. Sarana Prasarana :
- Media : PPT , LCD Proyektor, Video pembelajaran,internet
- Alat : Laptop, HP android, buku paket
- Lingkungan belajar : Ruang kelas
- Bahan bacaan : Buku Cetak, LKPD, internet

5. Target Siswa :
- Siswa kelas X Keperawatan
- Jumlh siswa : 22 siswa

6. Model Pembelajaran
- Discovery Learning
- Moda pembelajaran : Tatap Muka,
- Metode pembelajaran : diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik, kunjungan industry

B. KOMPETENSI INTI

1. Tujuan Pembelajaran (TP) :


Dengan menggunakan Model Pembelajaran DL, peserta didik di harapkan

1. Peserta didik mampu memahami dan mempraktekkan proses layanan kesehatan


2. Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemeriksaan tanda-tanda vital
3. Peserta didik mampu mengaplikasikan etika-etiket dalam melukan komunikasi yang efektif dengan tim kerja,
klien maupun keluarga di tempat kerja

2. Asesmen : (Bentuk penilaian)


- Asesmen Diagnostik (Dilakukan sebelum proses pembelajaran)
- Asesmen Formatif (di lakukan selama proses pembelajaran)
- Asesmen Sumatif (dilakukan setelah selesai Proses Pembelajaran)
(Terlampir)
3. Pemahaman bermakna : (Manfaat/Kegunaan setelah mengikuti pembelajaran ini)
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik diharapkan mampu mendemonstrasikan layanan prima
sesuai SOP
Contohnya :
 Ketika peserta didik berada di lingkungan tempat tinggalnya sudah bisa melakukan
pengukuran tekanan darah, suhu, nadi maupun nafas dilingkungan keluarga maupun
masyarakat setempat
 Sudah dapat membedakan tekanan darah tinggi/rendah, suhu tinggi/rendah, nadi
cepat/lambat, nafas cepat/lambat

4. Pertanyaan Pemantik : (tahap apersepsi)


( Pertanyaan yang menimbulkan ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran ini)
- Ada itu layanan prima
- Apa saja yang termasuk dalam layanan prima
- Dengan mempelajari Materi berikut ini, kita dapat mengetahui dasar-dasar layanan prima

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Di sesuaikan dengan Model Pembelajaran dan di sarankan untuk melakukan Pembelajaran
Berdeferensiasi)

PERTEMUAN 1
Kegiatan Awal Kegiatan Inti

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan


dengan berdo’a bersama. secara umum tentang pelayanan dalam
2. Peserta didik disapa dan melakukan kesehatan.
pemeriksaan kehadiran bersama 2. Dengan metode Tanya jawab guru
dengan guru. memberikan pertanyaan mengenai :
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang
a. Definisi pelayanan prima
akan diterapkan dalam pembelajaran. b. Proses dalam melakukan pelayanan
4. Peserta didik diberikan penjelasan 3. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
bahwa selama pertemuan ke depan dengan tepat dan antusias.
akan mengikuti pembelajaran secara 4. Peserta didik menyimak video
tatap muka, dan materi hari ini adalah pembelajaran yang berkaitan dengan
pelayanan prima dalam layanan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan. Dengan demikian peserta kesehatan.
didik diminta untuk fokus dan 5. Peserta didik membaca buku, handout
menyiapkan catatan apabila atau literature lainnya dari buku atau
dibutuhkan. internet berkaitan dengan teknologi
5. Peserta didik menyimak Capaian dalam pelayanan kesehatan dengan
Pembelajaran, tujuan penuh responsive (berpikir kritis) dan
pembelajaran yang akan dicapai yang kreatif.
disampaikan oleh guru 6. Peserta didik membentuk
kelompok beranggotakan 4-5 orang,
6. Peserta didik dan guru berdiskusi kemudian tiap kelompok mengerjakan
melalui pertanyaan pemantik : LKPD mencari informasi tentang
a. Pernahkah kalian macam-macam pelayanan prima bidang
Mendengar tentang pelayanan kesehatan.
prima dalam kesehatan?
b. Pernahkan kalian tahu 7. Peserta didik berdiskusi dalam
pelayanan apa saja yang kelompok untuk mengerjakan tugas
digunakan untuk yang ada di LKPD dengan komunikasi
dan kerjasama yang baik

8. Peserta didik mencari, menemukan


melakukan pelayananan prima? dan mencatat informasi tentang materi
c. Tindakan apa saja yang pertama yang ditugaskan dengan penuh antusias
dilakukan dalam melakukan dan berpikir kritis
pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan? 9. Peserta didik mendiskusikan untuk
menentukan informasi yang tepat dan
sesuai dengan tugas yang diberikan

10. Peserta didik menganalisa dan


membandingkan paparan materi yang
telah diungkapkan dalam kelompoknya
dengan cermat dan tepat

11. Setiap kelompok melaporkan hasil


diskusi dengan presentasi hasil
tugasnya

12. Peserta didik mempresentasikan hasil


diskusi LKPD dan simulasi dengan
komunikasi yang baik dan penuh
antusias

13. Peserta didik yang lain memberikan


tanggapan terhadap presentasi
temannya dengan cermat dan lugas

14. Peserta didik menerima tanggapan dari


peserta didik lain dan guru

15. Peserta didik memperhatikan penguatan


dan penjelasan yang lebih luas dari
guru atau peserta didik lain

16. Peserta didik memberikan tepuk tangan


pada kelompok yang sudah tampil
mempresentasikan hasil diskusinya

Kegiatan Penutup Referensi

Refleksi Peserta Didik : http://syintialarasatiakperpemkabsrg.


1. Peserta didik membuat blogspot.com/2016/11/pelayanan- prima-di-
rangkuman / simpulan terkait bidang-kesehatan.html
dengan materi yang dipelajari
pada hari ini dengan penuh antusias, https://www.youtube.com/watch?v=Q
cermat dan tepat qQgPXmozIU
2. Peserta didik dapat menannyakan hal
yang tidak dipahami kepada guru.
3. Peserta didik
Mengkomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan LK
4. Peserta didik menerima
penilaian/refleksi hasil kegiatan yang
sudah dilaksanakan dengan beberapa
pertanyaan :
a. Apa yang menyenangkan dalam
kegiatan pembelajaran hari ini?

b. Apa yang Anda lakukan untuk


memperbaiki hasil belajar Anda?

c. Dengan pembelajaran hari ini,


hidup saya lebih bermakna.
(ya/tidak)

5. Peserta didik menerima apresiasi dan


motivasi dari guru
6. Peserta didik menyimak rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
7. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan “Doa” dan salam
penutup.

Refleksi Guru :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan
pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam


kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat


diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan


ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa


dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap


tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat


menuntaskan kompetensi?

PERTEMUAN 2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara
dengan berdo’a bersama. umum tentang tanda-tanda vital.
2. Peserta didik disapa dan 2. Dengan metode Tanya jawab guru
melakukan pemeriksaan memberikan pertanyaan mengenai :
kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan a. Tindakan dasar dalam pelayanan
kesehatan
guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan b. Tindakan TTV
dalam pembelajaran. 3. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
4. Peserta didik diberikan penjelasan dengan tepat dan antusias.
bahwa selama pertemuan ke 4. Peserta didik menyimak video pembelajaran
depan akan mengikuti yang berkaitan dengan pengukuran tanda-
pembelajaran secara daring tanda vital.
dan/atau luring, dan materi hari 5. Peserta didik membaca buku, handout atau
ini adalah memahami literature lainnya dari buku atau internet
dan berkaitan dengan tindakan dasar keperawatan
mempraktikan pelayanan (TTV) dengan penuh responsive (berpikir kritis)
kesehatan (TTV). Dengan dan kreatif.
demikian peserta didik diminta 6. Peserta didik membentuk kelompok
untuk fokus dan menyiapkan beranggotakan 4-5 orang, kemudian tiap
catatan apabila dibutuhkan. kelompok mengerjakan LKPD mencari
5. Peserta didik menyimak Capaian informasi tentang pemeriksaan tanda-tanda
Pembelajaran, tujuan vital.
pembelajaran yang akan dicapai
yang disampaikan oleh 7. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
untuk mengerjakan tugas yang ada di LKPD
dengan komunikasi dan kerjasama yang baik

8. Peserta didik mencari, menemukan dan


mencatat informasi tentang materi yang
guru ditugaskan dengan penuh antusias dan
berpikir kritis
6. Peserta didik dan guru berdiskusi
melalui pertanyaan pemantik : 9. Peserta didik mendiskusikan untuk
a. Pernahkah kalian menentukan informasi yang tepat dan sesuai
mendengar tensimeter ? dengan tugas yang diberikan
b. Apakah kalian sudah
10. Peserta didik menganalisa dan
pernah melihat ketika
membandingkan paparan materi yang telah
seseorang menggunakan
diungkapkan dalam kelompoknya dengan
tensimeter?
cermat dan tepat
c. Selain tensimeter
pelayanan apa sajakah 11. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi
yang dilakukan untuk dengan presentasi hasil tugasnya
melakukan pemeriksaan
TTV? 12. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
LKPD dan simulasi dengan komunikasi yang
baik dan penuh antusias

13. Peserta didik yang lain memberikan


tanggapan terhadap presentasi temannya
dengan cermat dan lugas

14. Peserta didik menerima tanggapan dari


peserta didik lain dan guru

15. Peserta didik memperhatikan penguatan dan


penjelasan yang lebih luas dari guru atau
peserta didik lain

16. Peserta didik memberikan tepuk tangan pada


kelompok yang sudah tampil
mempresentasikan hasil diskusinya

Kegiatan Penutup Referensi

Refleksi Peserta Didik : http://syintialarasatiakperpemkabsrg.blogs


1. Peserta didik membuat rangkuman pot.com/2016/11/pelayanan-prima-di- bidang-
/ simpulan terkait dengan materi kesehatan.html
yang dipelajari pada hari ini
dengan penuh antusias, cermat
dan tepat
2. Peserta didik dapat
menannyakan hal yang tidak
dipahami kepada guru.
3. Peserta didik
mengkomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan LK
4. Peserta didik menerima
penilaian/refleksi hasil kegiatan
yang sudah dilaksanakan
dengan beberapa pertanyaan :
d. Apa yang menyenangkan
dalam kegiatan
pembelajaran hari ini?

e. Apa yang Anda lakukan


untuk memperbaiki hasil
belajar Anda?

f. Dengan pembelajaran hari


ini, hidup saya lebih
bermakna. (ya/tidak)

5. Peserta didik menerima apresiasi


dan motivasi dari guru
6. Peserta didik menyimak rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
7. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan “Doa” dan
salam penutup.

Refleksi Guru :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan
pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam


kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat


diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki


kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata


siswa dalam kegiatan
pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat


dianggap tuntasdalam pelaksanaan
pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa


dapat menuntaskan
kompetensi?

PERTEMUAN 3

Kegiatan Awal Kegiatan Inti

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara
dengan berdo’a bersama. umum tentang praktik Tanda- tanda vital.
2. Peserta didik disapa dan 2. Dengan metode Tanya jawab guru
melakukan pemeriksaan memberikan pertanyaan mengenai :
kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan a. Definisi pemeriksaan tanda-tanda vital
guru membahas tentang b. Praktik pemeriksaan Tanda-tanda vital
kesepakatan yang akan diterapkan pada pasien
dalam pembelajaran. 3. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
4. Peserta didik diberikan penjelasan dengan tepat dan antusias.
bahwa selama pertemuan ke 4. Peserta didik menyimak pembelajaran yang
depan akan mengikuti berkaitan dengan pengukuran tanda-tanda
pembelajaran secara daring vital.
dan/atau luring, dan materi hari 5. Peserta didik membaca buku, handout atau
ini adalah praktik TTV. Dengan literature lainnya dari buku atau internet
demikian peserta didik diminta berkaitan dengan pengukuran tanda-tanda vital
untuk ocus dan menyiapkan dengan penuh responsive (berpikir kritis) dan
catatan apabila dibutuhkan. kreatif.
5. Peserta didik menyimak Capaian 6. Peserta didik membentuk kelompok
Pembelajaran, tujuan beranggotakan 2 orang, kemudian tiap
pembelajaran yang akan dicapai kelompok mengerjakan LKPD tentang
yang disampaikan oleh guru pendokumentasian tanda-tanda vital.

6. Peserta didik dan guru berdiskusi 7. Peserta didik melakukan praktik dalam
melalui pertanyaan pemantik : kelompok untuk mengerjakan tugas yang
ada di LKPD dengan komunikasi dan
kerjasama yang baik

8. Peserta didik mencari, menemukan dan


mencatat informasi tentang materi tanda-
tanda vital yang ditugaskan
dengan penuh antusias dan berpikir
a. Sudahkah di rumah kritis
kalian mencoba
menggunakan tensimeter? 9. Peserta didik mendiskusikan untuk
menentukan informasi yang tepat dan sesuai
b. Apa saja hal-hal yang perlu
dengan tugas yang diberikan
diperhatikan
dalam pemeriksaan 10. Peserta didik menganalisa dan
TTV? membandingkan paparan materi yang telah
diungkapkan dalam kelompoknya dengan
cermat dan tepat

11. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi


dengan presentasi hasil tugasnya

12. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi


LKPD dan simulasi dengan komunikasi yang
baik dan penuh antusias

13. Peserta didik yang lain memberikan


tanggapan terhadap presentasi temannya
dengan cermat dan lugas

14. Peserta didik menerima tanggapan dari


peserta didik lain dan guru

15. Peserta didik memperhatikan penguatan dan


penjelasan yang lebih luas dari guru atau
peserta didik lain

16. Peserta didik memberikan tepuk tangan


pada kelompok yang sudah tampil
mempresentasikan hasil diskusinya

Kegiatan Penutup Referensi

Refleksi Peserta Didik : http://syintialarasatiakperpemkabsrg.blogs


1. Peserta didik membuat rangkuman pot.com/2016/11/pelayanan-prima-di- bidang-
/ simpulan terkait dengan materi kesehatan.html
yang dipelajari pada hari ini
dengan penuh antusias, cermat
dan tepat
2. Peserta didik dapat menannyakan
hal yang tidak dipahami kepada
guru.
3. Peserta didik
mengkomunikasikan kendala
Yang dihadapi selama
mengerjakan LK
4. Peserta didik menerima
penilaian/refleksi hasil kegiatan
yangnsudah dilaksanakan dengan
beberapa pertanyaan :
g. Apa yang menyenangkan
dalam kegiatan
pembelajaran hari ini?

h. Apa yang Anda lakukan


untuk memperbaiki hasil
belajar Anda?

i. Dengan pembelajaran hari


ini, hidup saya lebih
bermakna. (ya/tidak)

5. Peserta didik menerima apresiasi


dan motivasi dari guru
6. Peserta didik menyimak rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
7. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan “Doa” dan
salam penutup.

Refleksi Guru :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan
pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam


kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat


diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki


kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata


siswa dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat
dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa


dapat menuntaskan
kompetensi?

C. LAMPIRAN

RINGKASAN MATERI

Pelayanan prima di bidang kesehatan ( Health Excellent Service ), Health


costumer care secara harfiah berarti pelayanan kesehatan yang sangat baik atau pelayanan
kesehatan terbaik. Pelayanan prima adalah faktor kunci dalam keberhasilan pencapaian
tujuan program kesehatan, khususnya dalam bidang pelayanan masyarakat.
Jika program pelayanan masyarakat ingin dapat tumbuh dan berkembang, maka
program biasa dapat melakukan upaya-upaya terobosan untuk dapat bertahan dalam
persaingan. Program akan dapat diuntungkan dan dapat dukungan jika dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terus meningkat.
Untuk melaksanakan hal ini, kita perlu meningkatkan jumlah dukungan
pelanggan program yang kita miliki. Dengan demikian kita hendaknya memiliki sistem
yang dapat mempertahankan dukungan pelanggan. Seperti halnya mendapatkan
dukungan pelanggan yang baru. Dalam hal untuk mendapatkan simpati baru,
pelayanan bidang kesehatan juga perlu mempertahankan loyalitas
konsumen/pelanggannya yang telah ada.
Pelayanan prima bidang kesehatan ( Health costumer care ) berarti upaya
memelihara dan mempertahankan para pelanggan pelayanan kesehatan dan terus
melakukan upaya menambah pelanggan baru.
Banyak aspek yang perlu dijadikan bahan permikiran dan bahan pertimbangan
agar dapat mewujudkan kepuasan pelanggan pelayanan kesehatan dan bukan hanya
sekedar memberikan janji pelayanan yang terbaik. tetapi ternyata dalam praktek
pelayanannya tidak baik.
Pelayanan prima bidang kesehatan ( Health costumer care ) yang baik dibutuhkan
kesiapan semua anggota pelaksana program tanpa kecuali. apakah mereka yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan para pelanggannya, untuk dapat
melaksanakan tugas dan bekerjasama bersama orang lain. Untuk itu dibutuhkan rasa
percaya diri untuk menyesuaikan dan mempertimbangkan kepercayaan dan menjaga
rahasia pelanggan yang ada pada kita.
Pelayanan prima dibidang kesehatan ( Health costumer care ) bukan hanya sekedar
memberikan susuatu layanan tekhnis kesehatan saja tetapi juga layanan informasi
pelayanan kesehatan. Hal ini memerlukan sedikit layanan ekstra dengan harapan
pelayanan yang akan diperoleh adalah pelayanan terbaik.
Menurut Elthainammy(1990), Pelayanan Prima (excellence service) adalah suatu
sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Dari defenisi
tersebut dapat dipahami bahwa pelanggan/penerima layanan merupakan faktor
penting dalam unsur Pelayanan Prima. Kebutuhan dan harapan pelanggan/penerima
layanan selalu menjadi alat evaluasi bagi penyelenggara pelayanan public agar
memenuhi standar kualitas layanan. Karena itu standar kualitas layanan terkait erat
dengan kepuasan penerima layanan/pelanggan
Pentingnya Pelayanan Prima

Pelayanan prima kesehatan, adalah salah satu pelayanan yang dirindukan


oleh masyarakat pada saat ini, adalah pelayanan kesehatan yang dapat memperhatikan
kebutuhan dari masyarakat, yakni jika unit pelayanan masyarakat yg ingin maju dan
mengharapkan pelanggannya untuk memakai atau memanfaatkan jasa pelayanannya,
maka unit pelayanan tersebut harus dan tetap mengajak (baca: melalui promosi )
kepada pelanggannya agar selalu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan .
Walaupun banyak sudah unit lain yakni pihak swasta yang menawarkan
produk-produk jasanya untuk bersaing. Maka barang siapa yang tetap konsisten
terhadap azas kepatuhan pelayanan prima, maka dialah yang akan jadi pemenangnya.
Masyarakat sekarang ini semakin cerdas dalam menilai dari setiap langkah yang
akan diambil, karena kebutuhannya selalu di hitung dengan rincian untung rugi secara
ekonomi yang terkadang agak terlalu rijit. Maka unit pelayanan kesehatan pun sudah
saatnya melakukan reevaluasi dan pembenahan dari kebijakan yang telah dibuat,
apakah menurut anggapan pelanggannya secara ekonomi menguntungkan atau tidak.
Jika dalam perhitungan tersebut lebih cenderung berpihak pada keuntungan para
pelanggannya, maka produk pelayanan kesehatan tersebut kemungkinan besar akan
diminati oleh masyarakat pelanggan/pendukungnya. Namun juga jangan salah, tanpa
dibarengi peran promosi yang efektif hal ini akan lama sampai pada tujuan akhir.
Pelayanan prima bidang kesehatan, penting bagi unit pelaksana pelayanan
kesehatan, termasuk pimpinan dan staf pelayanan tersebut. Ini catatan penting bagi
civitas unit pelaksana pelayanan tersebut karena dapat meningkatkan citra dan
mempertahankan loyalitas pelanggan serta membantu untuk menyamakan misi dan
visi dari programnya.

• Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima


Pelayanan prima bidang kesehatan, dikembangkan berdasarkan prinsip 3 A.
Pertama, kita harus menyajikan Attitude (sikap) yang benar. Kedua, kita harus saling
memberikan Attention (perhatian) yg tidak terbagi. Ketiga, semua pelanggan senantiasa
mencari action (Tindakan)
Pelayanan prima berdasarkan konsep attituide (sikap) meliputi tiga prinsip
berikut:
• Melayani pelanggan berdasarkan penampilan yang sopan dan serasi.
• Melayani pelanggan dengan berfikir positif sehat dan logis.
• Melayani pelanggan dengan sikap selalu menghargai.
Pelayanan prima berdasarkan attention (perhatian) meliputi tiga prinsip:
a. Mendengar dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan para
pelanggan.
b. Mengamati dan menghargai kepada para pelanggannya.
c. Mencurahkan perhatian penuh kepada para pelanggan.

Pelayanan prima berdasarkan action (tindakan) meliputi lima prinsip:


a. Mencatat setiap pesan para pelanggan.
b. Mencatat kebutuhan pelayanan
c. Menegaskan kembali kebutuhan pelayanan
d. Mewujudkan kebutuhan pelanggan
e. Menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan masih mau kembali
setia untuk memanfaatkan pelayanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan konsep pelayanan prima bidang
kesehatan, yaitu:
1. Apabila dikaitkan dengan tujuan pemerintah dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat maka pelayanan prima kesehatan adalah
pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat.
2. Pelayanan prima kesehatan didasarkan pada struktur pelayanan terbaik.
3. Untuk instansi yang sudah mempunyai standar pelayanan kesehatan maka
pelayanan prima , yaitu adalah pelayanan yang memiliki standar.
4. Apabila pelayanan selama ini sudah sesuai dengan standar, maka pelayanan
prima upaya mencari terobosan sehingga berarti pelayanan yang diberikan dapat
melebihi standar.
5. Untuk instansi yang belum mempunyai standar pelayanan maka pelayanan
prima adalah pelayanan yang terbaik dari instansi yang bersangkutan. Usaha
selanjutnya adalah menyusun standar pelayanan prima.

• Perilaku Dalam Pelayanan Prima


Dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan, faktor
peilaku manusia adalah dapat menentukan, selain bentuk isi (content) mutu barang
atau jasa yang diberikan.
Perilaku yang baik pertama dalam memberikan pelayanan menurut De Vriye, et al.
Adalah:
1. Self Esteem : Penghargaan terhadap diri sendiri, dengan pandai menghargai
dirinya sendiri, seorang karyawan akan berpikiran dan bertindak positif terhadap
orang lain, sehingga pandai menghargai pelanggan dengan baik. Dengan
demikian pelayanan bukan menundukkan diri.
2. Exceed Expectations (melampaui harapan) : Memberikan pelayanan dengan
melebihi apa yang diharapkan pelanggan (mematuhi dan melebihi standar)
secara konsisten.
3. Ricovery (pembenahan) : Adanya keluhan pelanggan jangan dianggap sebagai
suatu beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau
meningkatkan diri. Apa masalahnya, dengrkan pelanggan, kumpulkan data,
bagaimana pemenuhan standarnya.
4. Vision (visi) : Pelayanan yang prime berkaitan erat dengan visi organisasi.
Dengan budaya kerja atau budaya organisasi (Corporate Culture) atau Budaya
mutu (Quality Culture) dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat
diwujudkan sepenuhnya seperti yang diharapkan.
5. Improve (Perbaikan atau peningkatan) : Peningkatan mutu pelayanan secara
terus menerus (Continous Improvement) dalam memberikan kepuasan kepada
pelanggan agar tidak ditinggalkan. Karena para pesaing ingin berusaha
meningkatkan diri untuk menarik hati pelanggan. Meningkatkan diri dapat
dengan pendidikan dan latihan sebagai modal, membuat standar pelayanan lebih
tinggi, menyesuaikan tuntutan lingkungan dan pelnggan, dan merencanakan
pelayanan yang baik bersama karyawan sejak awal.
6. Care (perhatian) : Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik
dan tulus. Memenuhi kebutuhannya, memperlakukannya dengan baik, menjaga
dan memenuhi standar mutu sesuai dengan standar ukuran yang diharapkan.
7. Empower (Pemberdayaan) : Memberdayakan agar karyawan mampu
bertanggung jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya
peningkatan pelayanan yang bermutu.

• Pelayanan Prima Dalam Bidang Kesehatan


Dalam instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.828/MENKES/VII/1999 tentang Pelaksanaan Pelayanan Prima Bidang Kesehatan,
dijelaskan bahwa:
Berdasarkan aspek-aspek kesederhanaan, kejelasan, kepribadian, keamanan,
efisiensi, ekonomis, keadilan, ketepatan waktu, kebersihan, kinerja dan juga sikap
perilaku, maka pelaksanaan pelayanan prima bidang kesehatan perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau petunjuk yang
mudah dipahami dan diperoleh pada setiap tempat/lokasi pelayanan sesuai
dengan kepentingannya menyangkut prosedur/tata cara pelayanan, pendaftaran,
pengambilan sample atau hasil pemeriksaan, biaya/tarif pelayanan serta
jadwal/waktu pelayanan.
2. Setiap aturan tentang prosedur/tata cara/petunjuk seperti yang tersebut
diatas harus dilaksanakan secara tepat, konsisten, konsekuen sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
3. Hak dan kewajiban pemberi atau penerima pelayanan diatur secara jelas setiap
persyaratan yang diwajibkan dalam rangka menerima pelayanan harus mudah
diperoleh dan berkaitan langsung dengan kepentingan pelayanan serta tidak
menambah beban masyarakat penerima pelayanan.
4. Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima pelayanan yang mudah
dilihat/dijumpai pada setiap tempat pelayanan. Saran yang masuk harus selalu
dipantau dan dievaluasi, bila perlu diberi tanggapan atau tindak lanjut dalam
rangka upaya perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan.
5. Penanganan proses pelayanan sedapat mungkin dilakukan oleh petugas
yang berwenang atau kompeten, mampu terampil dan professional sesuai
spesifikasi tugasnya. Setiap pelaksanaan pemberian pelayanan dan hasilnya
harus dapat menjamin perlindungan hukum dan dapat dijadikan alat bukti yang
sah.
6. Selalu diupayakan untuk menciptakan pola pelayanan yang tepat sesuai dengan
sifat dan jenis pelayanan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
7. Biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan
memperhitungkan kemampuan masyarakat. Hendaknya diupayakan untuk
mengatur mekanisme pungutan biaya yang memudahkan pembayarannya
dan tidak menimbulkan biaya tinggi. Pengendalian dan pengawasan
pelaksanaannya harus dilaksanakan dengan cermat, sehingga tidak terdapat
titipan pungutan oleh instansi lain.
8. Pemberian pelayanan dilakukan secara tertib, teratur dan adil, tidak
membedakan status social masyarakat. Cakupan / jangkauan pelayanan
diupayakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata.
9. Kebersihan dan sanitasi lingkungan tempat dan fasilitas pelayanan harus selalu
dijamin melalui pelaksanaan pembersihan secara rutin dan penyediaan fasilitas
pembuangan sampah / kotoran secukupnya sesuai dengan kepentingannya.
10. Selalu diupayakan agar petugas memberikan pelayanan dengan sikap ramah
dan sopan serta berupaya meningkatkan kinerja pelayanan secara optimal
dengan kemampuan pelayanan yang tersedia dalam jumlah dan jenis yang
cukup.
PEMERIKSAAN VITAL SIGN

Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang
digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada
pasien yang secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi
kardiopulmonal dan untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna
untuk menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise.

Tanda-tanda vital terdiri atas :


a. Tekanan darah
Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh
jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui
nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat
sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi.
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun :
berdasarkan Joint National Committee VII adalah sebagai berikut :
TDS* TDD*
Klasifikasi
Tekanan Darah mmHg mmHg

Normal < 120 < 80


Pre-Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi 140-159 90-99
Stage 1

Hipertensi >160 >100


Stage 2

Keterangan :
TDS : Tekanan Darah Sistolik TDD :
Tekanan Darah Diastolik

b. Denyut nadi
Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:
1) Normal: 60-100 x/mnt
2) Bradikardi: < 60x/mnt
3) Takhikardi: > 100x/mnt

Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:


1) Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara
rutin.
2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan
siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri
karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
c. Suhu tubuh
Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu
benda/makhluk hidup. Suhu tubuh dihasilkan dari:
1) Laju metabolisme basal diseluruh tubuh
2) Aktifitas otot
3) Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon
Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah
termometer air raksa dan digital.
Metode mengukur suhu tubuh:
1) Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak
dianjurkan pada bayi
2) Axilla. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan
menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari
pada oral
3) Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral

d. Pernapasan
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Faktor yang
mempengaruhi Respiratory Rate:
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Suhu Tubuh
4) Posisi tubu
5) Aktivitas

Interpretasi
a. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
b. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
c. Apnea : Bila tidak bernapas .
I. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi dan
simulasi
Sumatif Pilihan ganda
dan uraian
LKPD 1
Instruksi Tugas

proyek

Instruksi:

Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 4-5 orang


1. Masing-masing kelompok melihat video yang sudah di share oleh
bapak/ibu guru tentang pelayanan prima di RS!
2. Kemudian silahkan dijabarkan pelayanan prima seperti apakah yang
sudah di terapkan dalam video tersebut!
3. Buatlah dalam bentuk Powerpoint agar dapat di presentasikan di depan
kelas!
4. Maksimal pengumpulan 1 (satu) minggu setelah tugas diterima
5. Pada saat pembelajaran atau zoom meeting, kalian dapat melakukan
koordinasi antar teman dalam satu kelompok dan sampaikan kesulitan
yang di alami saat mengerjakan tugas
6. Buatlah struktur pembagian tugas dalam kelompok, deskripsikan
pembagian tugas dengan jelas!
7. Diskusikan dengan kelompokmu hasil yang sudah kalian dapatkan saat
observasi!
LEMBAR KERJA 1

Kelas : .....................................................
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk pengerjaan!
1. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang
disediakan!
2. Bacalah perintah dengan seksama!
3. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk
menentukan jawaban yang paling tepat!
LKPD 2
Instruksi Tugas

proyek

Instruksi:

Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 4-5 orang


1. Masing-masing kelompok melakukan study literasi tentang
pemeriksaan tanda-tanda vital!
2. Kemudian silahkan membuat poster tentang rentang normal tiap tanda-
tanda vital!
3. Buatlah poster semenarik mungkin agar dapat ditempelkan di ruangan
kelas!
4. Maksimal pengumpulan 1 (satu) minggu setelah tugas diterima
5. Pada saat pembelajaran atau zoom meeting, kalian dapat melakukan
koordinasi antar teman dalam satu kelompok dan sampaikan kesulitan
yang di alami saat mengerjakan tugas
6. Buatlah struktur pembagian tugas dalam kelompok, deskripsikan
pembagian tugas dengan jelas!
7. Diskusikan dengan kelompokmu hasil yang sudah kalian dapatkan saat
observasi!
LEMBAR KERJA 2

Kelas : .....................................................
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk pengerjaan!
1. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang
disediakan!
2. Bacalah perintah dengan seksama!
3. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk
menentukan jawaban yang paling tepat!
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL LEMBAR KERJA 1 dan 2
ASPEK Belum Cukup Kompeten (8-9) Sangat
Kompeten (0- Kompeten (6-7) Kompeten (10)
6)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Observasi tidak terlibat terlibat dalam terlibat dalam terlibat
pelayanan dalam Observasi Observasi dalam pelayanan
prima di observasi pelayanan prima pelayanan prima prima di
layananan pelayanan di layananan di layananan layananan
kesehatan prima di kesehatan kesehatan secara kesehatan secara
layananan namun kurang aktif tetapi aktif
kesehatan aktif menutup dan terbuka
diri untuk untuk
diskusi diskusi
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
hasil mempresentas mempresentasik mempresentasik mempresentasik
ikan hasil an hasil an hasil an hasil
observasi observasi namun observasi dengan observasi dengan
dengan sikap sikap yang baik
sikap yang yang baik dan
kurang baik namun tidak mampu
mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Observasi tidak kurang mampu mampu mampu
pelayanan menyusun mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
kesehatan observasi permasalahan permasalahan permasalahan
dan kurang tetapi tidak dan
mampu mampu menyusun
mengobservasi mengobservasi observasi
dengan baik dengan baik dengan baik
atau
sebaliknya

INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES


Keterangan :
- Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
- Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

LKPD 3
Instruksi Tugas

Praktek

Instruksi:

Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang


PENUNTUN PRAKTEK PEMERIKSAAN VITAL SIGN

NO LANGKAH / PROSEDUR PEMERIKSAAN


A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1. Pemeriksa berada di sebelah pasien.

2. Memberi penjelasan mengenai pemeriksaan tekanan darah


3. Menempatkan penderita dalam keadaan duduk/berbaring dengan
lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan
oleh pakaian
4. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa,
mengecek saluran pipa dan meletakkan meteran secara vertikal

5. Mempersiapkan stetoskop dengan corong bel yang terbuka

6. Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan


atas secara rapi dan tidak terlalu ketat, 2 cm di atas fossa cubiti
dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis
serta sejajar dengan jantung
7. Memastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.

8. Meraba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah medial

Menutup katup pengontrol pada pompa manset

9. Dengan tiga jari meraba pulsasi a. Brachialis pompa manset


dengan cepat sampai 30 mmHg di atas hilangnya pulsasi

Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri


teraba kembali.
Melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir.
10. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat
perabaan pulsasi
11. Memompa kembali manset sampai 30 mmHg di atas tekanan
sistolik palpatoir
112. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-
lahan (3 mmHg per detik). Melaporkan saat mana mendengar bising
pertama sebagai tekanan sistolik.

13. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang


terakhir sehingga setelah itu tidak terdengar bising lagi sebagai
tekanan darah diastolik
14. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik

15. Melepas manset dan merapikannya.

16. Dapat melaporkan hasil tekanan sistolik dan diastolik

ILUST RASI GAMBAR

B. PEMERIKSAAN NADI

1. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks


2. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba a.
Radialis
3. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik

4. Melaporkan hasil frekuensi nadi dalam


satu Menit

ILUSTRASI GAMBAR

C. PEMERIKSAAN SUHU BADAN

AXILLA

1. Membersihkan dengan tissue atau cucilah dalam air dingin bila


disimpan dalam desinfektan serta bersihkan dengan lap bersih

2 Memegang ujung termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari
kedua, turunkan tingkat air raksa sampai angka 35 derajat celsius

3 Membuka lengan pasien dan membersihkan keringat pasien dengan


handuk yang kering/ tissue

4 Menempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex


fossa aksillaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal lalu
menurunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien ke atas
dada, sedangkan pada anak, pegang tangannya dengan lembut.
5. Menunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian dilakukan pembacaan

6 Mengangkat termometer dan bersihkan dengan soft tissue/ lap


bersih dengan gerak rotasi.
7 Menurunkan tingkat air raksa ≤ 0°C.

8 Mencuci tangan dan menginformasikan ke pasien dan catat hasil


pemeriksaan pada buku.

ILUSTRASI GAMBAR

D. PEMERIKSAAN PERNAFASAN

1. Meminta penderita melepas baju (duduk atau berbaring)

2. Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan


pada
punggung/dada untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1
menit. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi) dihitung 1
frekuensi napas
3. Melaporkan hasil frekuensi nafas per menit
LEMBAR KERJA 3

Kelas : .....................................................
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.

No. Nama Px Diagnosa Ket


RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL LEMBAR KERJA 3
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES
ASPEK Belum Cukup Kompeten (8-9) Sangat
Kompeten (0- Kompeten (6-7) Kompeten (10)
6)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Observasi tidak terlibat terlibat dalam terlibat dalam terlibat
fase dalam Observasi fase Observasi fase dalam fase
prakerja observasi fase prakerja praktik prakerja praktik prakerja praktik
praktik TTV prakerja TTV TTV TTVsecara aktif
praktik TTV namun kurang tetapi menutup dan terbuka
aktif diri untuk untuk
diskusi diskusi
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
hasil mempresentas mempresentasik mempresentasik mempresentasik
ikan hasil an hasil an hasil an hasil
observasi observasi namun observasi dengan observasi dengan
dengan sikap sikap yang baik
sikap yang yang baik dan
kurang baik namun tidak mampu
mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Observasi tidak kurang mampu mampu mampu
penutup menyusun mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
dan observasi permasalahan permasalahan permasalahan
pendokume dan kurang tetapi tidak dan
ntasian mampu mampu menyusun
praktik TTv mengobservasi mengobservasi observasi
dengan baik dengan baik dengan baik
atau
sebaliknya

Keterangan :
- Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran
remediasi.
- Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk
memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten.
Pengayaan dan Remidial
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n
(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan CP dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
ii. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan
materi melebihi cakupan CP dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan. Soal-soal yang diberikan untuk mereka
jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada
saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan
yang diberikan oleh guru. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir
pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh perbaikan
adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan
lainnya dari guru.

REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas
atau belum mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Bagi para peserta didik ini, bila memungkinkan akan diberikan
“review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang sehingga
lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada
tahap remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab
adalah soal-
soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti
Penilaian Harian. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini
bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir
yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan lainnya dari guru
GLOSARIUM
Pelayanan prima : kemampuan maksimal seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
dalam hal pelayanan

Tanda-tanda vital : Ukuran Statistik berbagai fisiologi yang digunakan untuk


membantu menentukan status kesehatan seseoran

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut
yang mewakili perasaanmu. (silang pada gambar)

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan


berdampak pada semangat belajarmu?

3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan


kenyamanan lingkungan belajar di rumah?

4. Bagaimana menurutmu pelayanan prima dalam pelayanan


kesehatan yang ada saat ini? Menurutmu fasilitas-fasilitas
kesehatan yang sudah ada apakah sudah menerapkan pelayanan
prima?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang pelayanan prima
dalam pelayanan kesehatan?

DAFTAR PUSTAKA

http://idibalikpapankaltim.blogspot.com/2011/09/pelayanan-prima-
service-excellent-di.html

https://dokumen.tips/documents/konsep-pelayanan-prima-di-bidang-
kesehatan-pada-rumah-sakit-kel-1.html

https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-
content/uploads/2016/11/PEMERIKSAAN-VITAL-SIGN.pdf

RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL LEMBAR KERJA
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran
remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten

Anda mungkin juga menyukai