Stakeholders Dokumen
Dinas Lingkungan 1. Dokumen Lingkungan
Hidup 2. Ijin Lingkungan
3. Ijin TPS-B3
4. Ijin Pengelolaan Limbah Cair
Sarana yang wajib disediakan Klinik :
1) Sarana TPS limbah B3 Medis Infeksius dan Non Medis
Infeksius
2) Sarana IPAL klinik
3) Sarana toilet pasien
4) Sarana laundry linen
5) Sarana sterilisasi alat kesehatan
6) Sarana rekam medis
7) Sarana akreditasi
8) Sarana septic tank
9) Sarana drainase atau pematusan
10)Sarana air bersih
11)Sarana tempat sampah medis dan non medis
12)Sarana pencucian dan sterilisasi alat kesehatan
13)Sarana APAR
IPAL & IPLC
Hitung
Merancang Mengurus Laporan
produksi
IPAL IPLC berkala
limbah cair
Hitung
Hitung produksi limbah cair : produksi
limbah cair
1. Normatif :
Menghitung dari pemakaian air PDAM, asumsi produksi
limbah cair adalah 70% dari pemakaian air PDAM.
Kapasitas IPAL adalah 3x effluent hasil pengolahan air
limbah
contoh :
− pemakaian air PDAM 3 bulan berturut-turut = 30 m3 /
bulan
− berarti pemakaian air PDAM = 1 m3 / hari
− asumsi produksi limbah cair = 70% x 1 m3 / hari = 0,7
m3 / hari
− kapasitas IPAL = 3 x 0,7 m3 / hari = 2 m3
2. Neraca air :
Dengan pengamatan dan diskusi dengan staff klinik dibuat
diagram neraca air
Tindakan Medis
0,1 m3 / hari
Cuci Linen
0,1 m3 / hari
IPAL
Floor Drain Toilet Pasien 0,5 m3 / hari
0,1 m3 / hari
asumsi effluent hasil
Air PDAM Wastafel pengolahan air limbah
1 m3 / hari 0,05 m3 / hari 3
= 0,5 m / hari
Pel Lantai kapasitas IPAL = 3 x 0,5
0,05 m3 / hari 3
m / hari = 1,5 m
3
Dapur / Pantry
0,10 m3 / hari
Saluran Selokan
Mandi 0,30 m3 / hari
0,20 m3 / hari
IPAL TPS
B3
3m
1. Tindakan Medis
2. Cuci Alat Kesehatan
IPAL 3. Cuci Linen TPS
4. Floor Drain Toilet Pasien
5. Wastafel B3
6. Pel Lantai 3m
IPAL Merancang
Persyaratan IPAL: IPAL
1. IPAL terletak di luar Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan di
dalam Garis Sempadan Pagar (GSP)
2. IPAL hanya mengolah air limbah (cair) yang berasal dari :
a. air avur grey-water toilet pasien
b. air cucian linen (doek, sarung bantal, sprei dsb)
c. air cucian alat kesehatan
d. air cucian bahan lain yang digunakan dalam pelayanan
e. air pel lantai klinik
Sedang air dari :
a. air hujan disalurkan tersendiri melalui saluran drainage langsung ke
selokan
b. WC toilet pasien disalurkan tersendiri melalui saluran langsung
ke septic tank
3. Kapasitas IPAL minimal = 3 x volume produksi limbah cair per hari
4. IPAL wajib dilakukan uji baku mutu 3 (tiga) bulan sebelum
mengajukan IPLC
5. flow meter air bersih
6. buku Log effluent hasil pengolahan air limbah
Proses IPAL :
1. Sedimentasi
2. Dekomposisi anaerobik
3. Dekomposisi aerobik
PDAM
4. Resirkulasi
5. Desinfeksi
6. Filtrasi
7. Flowmeter
8. Dilusi
1. Sedimentasi :
Limbah cair didiamkan sehingga partikel2 kasar dan berat
mengendap di ruang ini.
Overflow limbah cair mengalir ke ruang Dekomposisi
Anaerobik.
Ruang ini perlu diperiksa berkala, dikuras bila penuh.
2. Dekomposisi anaerobik :
Limbah cair mengalami penguraian secara anaerobik
oleh bakteri pengurai.
Secara berkala perlu diisi dengan bakteri pengurai.
Ruang ini harus kedap udara, bila ada tutupnya perlu
diberi seal karet.
Ruang ini perlu diisi dengan bioball untuk penguraian oleh
bakteri pengurai.
Overflow limbah cair mengalir ke ruang Dekomposisi
Aerobik.
3. Dekomposisi aerobik :
Ruang ini diisi dengan bakteri pengurai, sarang tawon,
aerator dengan bubble diffuser.
Limbah cair mengalami penguraian secara aerobik oleh
bakteri pengurai.
4. Resirkulasi :
Air dari ruang Dekomposisi Aerobik ini dipompa kembali
masuk ke Ruang Sedimentasi, sehingga terjadi resirkulasi
dan mengalami penguraian beberapa siklus.
Overflow air dari Ruang Dekomposisi Aerobik ini masuk
ke ruang Desinfeksi.
5. Desinfeksi :
Ruang ini diisi dengan tablet klorin untuk desinfeksi.
Perlu dilakukan inspeksi secara berkala untuk
memastikan tablet klorin tidak habis.
6. Filtrasi
Air dari ruang Desinfeksi dipompa ke outlet IPAL.
Bila dikehendaki efektifitas pembersihan, bisa ditambahkan Filter
1 tabung dengan media :
a. pasir silica
b. manganese greensand
Media Filter ini perlu diganti setiap 1 tahun sekali.
7. Flowmeter :
Air dari filter diukur dengan Flowmeter Air Bersih, produksi
effluent hasil pengolahan air limbah dicatat secara berkala dalam
Buku Log setiap hari.
8. Dilusi :
Pada kondisi jumlah limbah cair sangat sedikit dan proporsi
limbah deterjen dari cuci linen sangat banyak, perlu dilakukan
penambahan air (dilusi) sebagai media penguraian bakteri.
Sehingga perlu ditambahkan air dari sumber air PDAM atau
sumur.
cerobong
udara MCB
Dilusi Resirkulasi
Dekomposisi Dekomposisi
Sedimentasi Desinfeksi Filtrasi
anaerobik aerobik
Flow
meter
UJi COBA FUNGSI IPAL :
Cuci Linen
0,1 m3 / hari
IPAL
Floor Drain Toilet Pasien 0,5 m3 / hari
0,1 m3 / hari
Pel Lantai
0,05 m3 / hari
Dapur / Pantry
0,10 m3 / hari
Saluran Selokan
Mandi 0,30 m3 / hari
0,20 m3 / hari
------Resirkulasi-------
Tiap bulan :
1. memeriksakan effluent hasil pengolahan air limbah dari
kegiatan Klinik Pratama ke Laboratorium Lingkungan
yang terakreditasi (KAN) standar baku mutu untuk
kegiatan rumah sakit sekurang-kurangnya 1x dalam
setiap bulan
2. membuat pencatatan debit harian tiap bulan
Tiap 3 bulan :
Menyampaikan laporan hasil uji effluent hasil pengolahan air
limbah, dilampiri :
hasil pencatatan debit harian pada bulan yang sesuai
dengan uji effluent
melalui link : https://lh.surabaya.go.id/esimpel
Flow meter
air bersih ½” Aerator
Bubble
Pompa celup Bakteri diffuser
otomatis pengurai
Honeycomb
Bioball Sarang tawon
Tablet
klorin
Filter
Multi
media