Anda di halaman 1dari 37

Nama : SUBUR PRAJITNO, dr., MS., AKK., FISPH., FISCM.

Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang , 09 Oktober 1956


RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
1. Universitas Airlangga – Kedokteran – Lulus 1982
2. Universitas Airlangga – Ilmu Kesehatan Masyarakat – Lulus 1989
PENGALAMAN MENGAJAR
1. Purnabakti Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
2. Dosen Luar Biasa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra
ORGANISASI PROFESI/FASYANKES
1. Komite Akreditasi dan Sertifikasi FISPH & FISCM BKSIKMIKPIKKFKI
2. Pengurus Regional 5 BKSIKMIKPIKKFKI
3. Pengurus Cabang Regional 5 PDK3MI
4. Pengurus Pusat PDK3MI & BKSIKMIKPIKKFKI
5. Pengurus IDI Wilayah Jawa Timur
6. Pengurus IDI Cabang Surabaya
7. Pengurus Cabang Surabaya PKFI
PEKERJAAN PRIBADI
1. Penanggungjawab Klinik Pratama dr. Subur Prajitno
2. Pembina Yayasan Sekar Airlangga Subur
3. Komisaris PT Subur Prajitno Kosmetika (shampoo Vitaral )
Subur Prajitno, dr., MS., AKK., FISPH., FISCM.
PENDAHULUAN
JENIS KLINIK
Pasal 2

1) Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi :


a. Klinik Pratama; dan
b. Klinik utama.
2) Klinik Pratama merupakan Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
Dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem organ.
3) Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik
dasar dan spesialistik.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014. Tentang Klinik


perorangan badan usaha badan hukum
usaha persekutuan perseroan
perseorangan perdata terbatas, koperasi,
(maatschap), yayasan, badan
firma, persekutuan usaha milik
komanditer (CV). Negara,
perseroan,
perseroan terbuka,
dan perum
KTP Akte notaris Akte notaris
SK Kemenkum
HAM RI
ijin operasional
Dinas akreditasi
Kesehatan
badan usaha / hukum
Notaris Dinas
Kemenkum Lingkungan
HAM Hidup
Ijin Lingkungan
IPAL IPLC
TPS-B3
KLINIK
SKRK Dinas PU
Tata Ruang pihak ke-3
IMB Cipta Karya
Laik pengangkutan +
Fungsi pengelolaan
limbah B3
Lain-lain :
− Asosiasi Klinik BB POM BPFK
− APAR
− Pajak obat / sediaan farmasi alkes
− AMDAL Lalin
Stakeholders Dokumen
Perusahaan Profil Perusahaan
Kelurahan / Desa Surat Keterangan Domisili
Badan Pertanahan Sertifikat Tanah
Nasional
Notaris Badan Usaha / Badan Hukum
Dinas Kesehatan Ijin Mendirikan Fasum Kesehatan
Ijin Operasional Klinik
Akreditasi Klinik
Organisasi Fasyankes PKFI
ASKLIN
Dinas Pekerjaan Umum, SKRK (Surat Keterangan Rencana
Cipta Karya dan Tata Kota)
Ruang Surat laik Fungsi
IMB Fasilitas Kesehatan
Stakeholders Dokumen
Dinas Perhubungan Rekayasa Lalin < 500 m2
Rekomendasi Lalin 500 -1.000 m2
AMDAL Lalin > 1.000 m2
Dinas Pematusan dan Tidak perlu ijin < 500 m2
Bina Marga Ijin drainage 500 -1.000 m2
Ijin drainage + gambar > 1.000 m2
ESDM Laporan / Ijin Genset

Stakeholders Dokumen
Dinas Lingkungan 1. Dokumen Lingkungan
Hidup 2. Ijin Lingkungan
3. Ijin TPS-B3
4. Ijin Pengelolaan Limbah Cair
Sarana yang wajib disediakan Klinik :
1) Sarana TPS limbah B3 Medis Infeksius dan Non Medis
Infeksius
2) Sarana IPAL klinik
3) Sarana toilet pasien
4) Sarana laundry linen
5) Sarana sterilisasi alat kesehatan
6) Sarana rekam medis
7) Sarana akreditasi
8) Sarana septic tank
9) Sarana drainase atau pematusan
10)Sarana air bersih
11)Sarana tempat sampah medis dan non medis
12)Sarana pencucian dan sterilisasi alat kesehatan
13)Sarana APAR
IPAL & IPLC

IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah

IPLC : Izin Pembuangan Limbah Cair

Hitung
Merancang Mengurus Laporan
produksi
IPAL IPLC berkala
limbah cair
Hitung
Hitung produksi limbah cair : produksi
limbah cair
1. Normatif :
Menghitung dari pemakaian air PDAM, asumsi produksi
limbah cair adalah 70% dari pemakaian air PDAM.
Kapasitas IPAL adalah 3x effluent hasil pengolahan air
limbah
contoh :
− pemakaian air PDAM 3 bulan berturut-turut = 30 m3 /
bulan
− berarti pemakaian air PDAM = 1 m3 / hari
− asumsi produksi limbah cair = 70% x 1 m3 / hari = 0,7
m3 / hari
− kapasitas IPAL = 3 x 0,7 m3 / hari = 2 m3
2. Neraca air :
Dengan pengamatan dan diskusi dengan staff klinik dibuat
diagram neraca air
Tindakan Medis
0,1 m3 / hari

Cuci Alat Kesehatan


0,1 m3 / hari

Cuci Linen
0,1 m3 / hari
IPAL
Floor Drain Toilet Pasien 0,5 m3 / hari
0,1 m3 / hari
asumsi effluent hasil
Air PDAM Wastafel pengolahan air limbah
1 m3 / hari 0,05 m3 / hari 3
= 0,5 m / hari
Pel Lantai kapasitas IPAL = 3 x 0,5
0,05 m3 / hari 3
m / hari = 1,5 m
3

Dapur / Pantry
0,10 m3 / hari
Saluran Selokan
Mandi 0,30 m3 / hari
0,20 m3 / hari

WC Septic Tank Sumur Resapan


0,15 m3 / hari 0,15 m3 / hari 0,15 m3 / hari
Siram Halaman/Tanaman Meresap ke tanah
0,05 m3 / hari 0,05 m3 / hari
Memisahkan saluran air hujan / drainage :
Air hujan disalurkan langsung melalui pipa drainage ke
selokan kota, jangan campur dengan limbah cair.
Memisahkan saluran air dapur / pantry dan kamar mandi :
Air dapur / pantry dan kamar mandi langsung melalui pipa
limbah cair domestik ke selokan kota

GSP GSB GSB GSP

IPAL TPS
B3
3m

Merancang letak IPAL :


IPAL harus diletakkan di luar GSB namun di dalam GSP
Menata pipa2 dan bak kontrol limbah cair :
Membuat saluran limbah cair dari sumber-sumber yang
berpotensi infeksius a.l. :
1. Tindakan Medis
2. Cuci Alat Kesehatan
3. Cuci Linen
4. Floor Drain Toilet Pasien
5. Wastafel
6. Pel Lantai
Sebaiknya pipa diberi warna hitam untuk membedakan
dengan pipa2 air lainnya.
Bila IPAL diletakkan di atas tanah, pipa limbah cair
disalurkan pada suatu bak kontrol yang volumenya cukup
untuk pompa air kotor submersible otomatis.
Bila IPAL ditanam di dalam tanah, pipa limbah cair bisa
langsung masuk ke dalam pipa inlet IPAL.
Menata pipa PDAM
ke IPAL untuk
fungsi DILUSI :
Menyiapkan pipa
PDAM ke IPAL
dilengkapi stop kran
untuk fungsi Dilusi
PDAM

GSP GSB GSB GSP

1. Tindakan Medis
2. Cuci Alat Kesehatan
IPAL 3. Cuci Linen TPS
4. Floor Drain Toilet Pasien
5. Wastafel B3
6. Pel Lantai 3m
IPAL Merancang
Persyaratan IPAL: IPAL
1. IPAL terletak di luar Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan di
dalam Garis Sempadan Pagar (GSP)
2. IPAL hanya mengolah air limbah (cair) yang berasal dari :
a. air avur grey-water toilet pasien
b. air cucian linen (doek, sarung bantal, sprei dsb)
c. air cucian alat kesehatan
d. air cucian bahan lain yang digunakan dalam pelayanan
e. air pel lantai klinik
Sedang air dari :
a. air hujan disalurkan tersendiri melalui saluran drainage langsung ke
selokan
b. WC toilet pasien disalurkan tersendiri melalui saluran langsung
ke septic tank
3. Kapasitas IPAL minimal = 3 x volume produksi limbah cair per hari
4. IPAL wajib dilakukan uji baku mutu 3 (tiga) bulan sebelum
mengajukan IPLC
5. flow meter air bersih
6. buku Log effluent hasil pengolahan air limbah
Proses IPAL :
1. Sedimentasi
2. Dekomposisi anaerobik
3. Dekomposisi aerobik
PDAM
4. Resirkulasi
5. Desinfeksi
6. Filtrasi
7. Flowmeter
8. Dilusi
1. Sedimentasi :
Limbah cair didiamkan sehingga partikel2 kasar dan berat
mengendap di ruang ini.
Overflow limbah cair mengalir ke ruang Dekomposisi
Anaerobik.
Ruang ini perlu diperiksa berkala, dikuras bila penuh.

2. Dekomposisi anaerobik :
Limbah cair mengalami penguraian secara anaerobik
oleh bakteri pengurai.
Secara berkala perlu diisi dengan bakteri pengurai.
Ruang ini harus kedap udara, bila ada tutupnya perlu
diberi seal karet.
Ruang ini perlu diisi dengan bioball untuk penguraian oleh
bakteri pengurai.
Overflow limbah cair mengalir ke ruang Dekomposisi
Aerobik.
3. Dekomposisi aerobik :
Ruang ini diisi dengan bakteri pengurai, sarang tawon,
aerator dengan bubble diffuser.
Limbah cair mengalami penguraian secara aerobik oleh
bakteri pengurai.

4. Resirkulasi :
Air dari ruang Dekomposisi Aerobik ini dipompa kembali
masuk ke Ruang Sedimentasi, sehingga terjadi resirkulasi
dan mengalami penguraian beberapa siklus.
Overflow air dari Ruang Dekomposisi Aerobik ini masuk
ke ruang Desinfeksi.

5. Desinfeksi :
Ruang ini diisi dengan tablet klorin untuk desinfeksi.
Perlu dilakukan inspeksi secara berkala untuk
memastikan tablet klorin tidak habis.
6. Filtrasi
Air dari ruang Desinfeksi dipompa ke outlet IPAL.
Bila dikehendaki efektifitas pembersihan, bisa ditambahkan Filter
1 tabung dengan media :
a. pasir silica
b. manganese greensand
Media Filter ini perlu diganti setiap 1 tahun sekali.

7. Flowmeter :
Air dari filter diukur dengan Flowmeter Air Bersih, produksi
effluent hasil pengolahan air limbah dicatat secara berkala dalam
Buku Log setiap hari.

8. Dilusi :
Pada kondisi jumlah limbah cair sangat sedikit dan proporsi
limbah deterjen dari cuci linen sangat banyak, perlu dilakukan
penambahan air (dilusi) sebagai media penguraian bakteri.
Sehingga perlu ditambahkan air dari sumber air PDAM atau
sumur.
cerobong
udara MCB
Dilusi Resirkulasi
Dekomposisi Dekomposisi
Sedimentasi Desinfeksi Filtrasi
anaerobik aerobik

Flow
meter
UJi COBA FUNGSI IPAL :

Apabila IPAL sudah terinstalasi dengan benar, dapat


dilakukan uji coba fungsi IPAL.
Periksa kebocoran2 instalasi.
Periksa effluent hasil pengolahan air limbah ke Laboratorium
Lingkungan yang terakreditasi (KAN) standar baku mutu
untuk kegiatan rumah sakit dan mencantumkan :
Peraturan Gubernur Jatim No.72 tahun 2013 Tentang Baku
Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha
Lainnya lampiran III No.6 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Rumah Sakit.

Bila hasil pemeriksaan selama 3 bulan berturut-turut


menunjukkan hasil yang baik, maka bisa dilanjutkan ke DLH
untuk mengurus IPLC.
IPLC
Pengajuan IPLC :
 Surat Permohonan IPLC
Mengurus
 Daftar isian data perusahaan IPLC
 Ijin Operasional
 Ijin Usaha yang dimiliki (IMB, dan UKL-UPL)
 Ijin Lingkungan
 Denah lokasi IPAL
 Neraca penggunaan air
 Hasil Analisa laboratorium dari sample air limbah (3 bulan terakhir
berturut turut)
 Pencatatan Debit air selama 3 bulan berturut turut
 Copy Rekening PDAM 3 bulan terakhir
 Gambar / denah IPAL yang dilengkapi dengan diagram aliran air
limbah dan proses kinerja IPAL, termasuk Flowchart
 SOP (Standart Operasional Prosedur ) IPAL
 Copy Akta PT
 SK Pengesahan Menkumham
 Kartu Tanda Penduduk (KTP)
 Denah lokasi IPAL
Tindakan Medis
0,1 m3 / hari

Cuci Alat Kesehatan


0,1 m3 / hari

Cuci Linen
0,1 m3 / hari
IPAL
Floor Drain Toilet Pasien 0,5 m3 / hari
0,1 m3 / hari

Air PDAM Wastafel


1 m3 / hari 0,05 m3 / hari

Pel Lantai
0,05 m3 / hari

Dapur / Pantry
0,10 m3 / hari
Saluran Selokan
Mandi 0,30 m3 / hari
0,20 m3 / hari

WC Septic Tank Sumur Resapan


0,15 m3 / hari 0,15 m3 / hari 0,15 m3 / hari
 Neraca Siram Halaman/Tanaman Meresap ke tanah
penggunaan air 0,05 m3 / hari 0,05 m3 / hari
 Hasil Analisa
laboratorium dari
sample air limbah (3
bulan terakhir berturut
Peraturan Gubernur Jatim No.72 tahun 2013 Tentang
turut)
Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan
Usaha Lainnya lampiran III No.6 Baku Mutu Air Limbah
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Rumah Sakit
FLOWCHART/ Diagram Alir IPAL
Bak Ruang Ruang
Ruang Ruang
Kontrol Dekomposisi Dekomposisi
Sedimentasi Desinfeksi
Inlet Anaerob Aerob

------Resirkulasi-------

Selokan/ Bak Filter Ruang


Flowmeter Penampungan
Pembuangan Kontrol Multimedia
Akhir Outlet

 Gambar / denah IPAL yang dilengkapi dengan diagram aliran air


limbah dan proses kinerja IPAL, termasuk Flowchart
Laporan
LAPORAN BERKALA : berkala

Tiap bulan :
1. memeriksakan effluent hasil pengolahan air limbah dari
kegiatan Klinik Pratama ke Laboratorium Lingkungan
yang terakreditasi (KAN) standar baku mutu untuk
kegiatan rumah sakit sekurang-kurangnya 1x dalam
setiap bulan
2. membuat pencatatan debit harian tiap bulan

Tiap 3 bulan :
Menyampaikan laporan hasil uji effluent hasil pengolahan air
limbah, dilampiri :
hasil pencatatan debit harian pada bulan yang sesuai
dengan uji effluent
melalui link : https://lh.surabaya.go.id/esimpel
Flow meter
air bersih ½” Aerator

Bubble
Pompa celup Bakteri diffuser
otomatis pengurai

Honeycomb
Bioball Sarang tawon

Tablet
klorin
Filter
Multi
media

Anda mungkin juga menyukai