Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH

Dosen Pengampu : Dr. Hendro Widodo, M.Pd

Retno Ayu Diah Kumalasari

1800005263

7B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2021
SOAL

1. Peningkatan mutu pendidikan berbasis budaya sekolah dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu pendekatan struktural dan pendekatan kultural. Jelaskan kedua
pendekatan tersebut dan berikanlah contohnya :
- Pendekatan struktural (Pendekatan stuktural berhubungan dengan bagaimana cara
sekolah meningkatkan mutu sekolah, tetapi yang melakukan peningkatan berasal dari
pemerintah (dari atas ke bawah) yang  memusatkan perhatian pada pengubahan
aspek-aspek struktural-birokratik seperti gaya kepemimpinan, aspek struktur sekolah,
pengaturan hubungan antar unit organisasi, pembagian tugas sekolah, penataan
administrasi, pembuatan kebijakan, perubahan atau perbaikan kurikulum yang
dilakukan oleh pemerintah.
- Pendekatan kultural yaitu dengan pusat perhatian pada budaya keunggulan (culture
of excellence), yang menekankan pengubahan pada pikiran, kata-kata, sikap,
perbuatan, dan hati setiap warga sekolah. Perubahan perilaku nyata dalam sebuah aksi
yang dilakukan oleh pihak sekolah (dari bawah ke atas). Misalnya , ingin melakukan
budaya penerpan pendidikan karakter peduli lingkungan dengan program “RATU
MELISA” Radius Satu Meter Ambil Sampah maka sekolah tersebut tidak perlu izin
mendapat persetujuan dari pusat karena budaya yang ingin dikembangkan merupakan
budaya yang menjadi ciri khas dari sekolah tersebut. 

Lebih lanjut Sastrapratedja berpendapat bahwa pendekatan kultural lebih efektif


dibandingkan dengan pendekatan struktural

2. Identifikasi kultur sekolah (Artefak, nilai dan asumsi) yang ada di sekolah tempat PLP 2,
dan menurut kalian apa yang kurang dari kultur sekolah yang ada?
- Artefak ( SD Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta )
 Artefak Fisik : Berupa Bangunan, bangunan di SD tersebut terbagi menjadi
dua gedung. Gedung pertama adalah gedung utama dan gedung kedua hanya
berisi tempat parkir, ruang kelas, dan kantin( koperasi) . Gedung dua lantai
tersebut memiliki fasilitas yang cukup mewadai seperti ruang guru,
laboratorium TIK, ruang sarpras, UKS dan sebagainya. Di SD
Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta memiliki ruang kelas 15,
laboratorium 1, Perpustakaan 1 dan sanitasi siswa 18 , Lapangan Sekolah

 Artefak Non Fisik : Perilaku Warga Sekolah( kebiasaan yang sering


dilakukan di sekolah tersebut) di SD Muhammadiyah Karangkajen 2
Yogyakarta Bapak Ibu Guru di SD tersebut menerapkan 7 S (Senyum, Sapa,
Salam, Sopan, Santun, Semangat,Sukses) yang sudah berjalan dengan sangat
baik . Tidak hanya peserta ddik yang menerapkan 7 S tersebut tetapi semua
warga sekolah di SD Muhammadiyah Karangkajen 2 sudah
menerapkannya.ramah, senang dalam berbagi ilmu, cara penyampaian
komunikasinya pun juga bagus. Selain itu peserta didik juga merespon dengan
baik apabila sedang melaksanakan pembelajaran. Lalu untuk karyawan di sd
tersebut seperti satpam, cleaning servis juga menyambut dengan ramah dan
sopan sehingga orang yang masuk ke sd tersebut akan sangat dihargai
kedatangannya.

- Nilai :
 Nilai-nilai yang menjadi ciri khas SD Muhammadiyah Karangkajen 2
Yogyakarta yaitu nilai yang bercirikan Pendidikan Agama Islam dan
akademik untuk menghasilkan peserta didik yang cerdas, berprestasi tinggi
dan berakhlak mulia
 Nilai-nilai yang dapat dibudayakan yaitu pendidikan karakter :
 Nilai kejujuran
 Nilai kedisiplinan
 Nilai religious (agama)
 Nilai kemandirian
 Nilai bertanggung jawab
- Asumsi : Penanaman karakter religius di SD ini juga sangatlah bagus dan bisa
dijadikan contoh untuk sekolah lainnya. Ada juga budaya literasi yang sudah baik
banyak prestasi yang telah diraih baik dalam bidang akademik maupun non
akademik. Di SD ini juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler, sehingga setiap peserta
didik dapat mengikuti sesuai dengan bakat dan minat yang ada di dalam dirinya. Hal
– hal tersebut dapat mempegaruhi asumsi dari masyarakat bahwa sekolah tersebut
memang layak dan bagus untuk peserta didik yang akan bersekolah disitu
3. Jelaskan Bagan di bawah ini, dan bagaimana peran serta keterkaitan masing-masing
komponen dalam peningkatan mutu sekolah!

Infra Struktur Rancangan


Program
Misi Visi
Mutu PBM

Kultur Gaya
Sekolah Kepemimpinan

Bagan di atas merupakan model Organizing School For Excellency (OSFEC) yang lebih
menekankan pada peranan pemimpin sekolah sebagai upaya menciptakan dan mengembangkan
budaya sekolah dengan urutan sebagai berikut:

Visi : Mencakup cita-cita sekolah di masa depan, yang jelas dan mampu memberikan inspirasi
atau motivasi untuk seluruh warga sekolah.

Setelah visi, selanjutnya adalah misi sekolah, yang akan memberikan arahan atau panduan
kemana sekolah akan bergerak atau berjalan.

Misi : terdiri dari dua aspek, yaitu aspek operasional dan aspek moral. Aspek operasional lebih
kepada desain dan program kerja yang akan dijalani. Sedangkan aspek moral mengarah kepada
mengembangkan budaya sekolah untuk mewujudkan tujuan sekolah.

Budaya sekolah yang ada dan infrastruktur sebagai penentu mengenai program yang akan
dijalankanyang memadai akan memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Berdasarkan bagan diatas, budaya sekolah merupakan
faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sekolah dan peningkatan mutu
sekolah.Hal ini yang akan meningkatkan mutu sekolah apabila berhasil dilaksanakan dengan
baik.

Dari bagan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa budaya sekolah menjadi salah satu faktor
yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah. Tanpa adanya budaya sekolah mutu
sekolah tidak akan meningkat.

4. Tentukan satu pengembangan kultur sekolah yang akan saudara lakukan dan
kemukakan alasannya mengapa mengembangkan kultur tersebut serta bagaimana
langkah-langkah pengembangan kulturnya? Buatlah dalam bentuk Mapping.

Gambar Mapping nya ada di halaman berikutnya

Anda mungkin juga menyukai