Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang
Telp. (0711) 514165-519211
1/7

Ditetapkan Oleh:
TanggalTerbit DIREKTUR
RSUD PALEMBANG BARI,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Hj. MAKIANI, SH, MM, MARS
Pembina Utama Muda
NIP 196504131996032001
PENGERTIAN Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml
setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan
pascapersalinan.
a. Perdarahan setelah bayi lahir dan dalam 24
jam pertama persalinan (perdarahan pasca
persalinan primer)
b. Perdarahan setelah 24 jam pertama
persalinan (perdarahan pascapersalinan
sekunder )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan perdarahan pasca persalinan
KEBIJAKAN
PROSEDUR PENANGANAN UMUM
a. Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat.
b. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan
umum ibu termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah,pernapasan, dan suhu tubuh).
c. Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan
tindakan . jika tanda-tanda syok tidak terlihat,
ingatlah saat anda melakukan evaluasi lanjut
karena status wanita tersebut dapat
memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok,
segera mulai penanganan syok.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang 2/7
Telp. (0711) 514165-519211

d. Pastikan bahwa kontraksi uterus baik


 Lakukan pijatan uterus untuk mengeluarkan
bekuan darah yang terperangkap di uterus
akan menghalangi kontraksi uterus yang
efektif
 Berikan 10 unit oksitosin IM
e. Pasang infus cairan IV
f. Lakukan kateterisasi, dan pantau cairan keluar-
masuk
g. Periksa kelengkapan plasenta
h. Periksa kemungkinan robekan serviks, vagina,
dan perineum
i. Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan uji
beku darah
j. Setelah perdarahan teratasi (24 jam setelah
perdarahan berhenti), periksa kadar
hemoglobin:
 Jika HB kurang dari 7g/dl atau hematokrit
kurang dari 20% (anemia berat : beri sulfas
ferrosus 600 mg atau ferous fumarat 120mg
ditambah asam folat 400mcg per oral sekali
sehari selama 6 bulan).
 Jika HB 7-11g/dl : beri sulfa ferous fumarat
60 mg ditambah asam folat 400mcg per oral
sekali sehari selama 6 bulan
 Pada daerah endemik cacing gelang
(prevalensi sama atau lebih dari 20%)
berikan terapu albendasol 400 mg peroral
sekali, atau mebendasol 500 mg peroral
sekali atau 100 mg dua kalisehari selama 3
hari.
Pada daerah endemik tinggi cacing gelang
(prevalensi sama atau lebih dari 50%), berikan
terapi dosis tersebut selama 12 minggu setelah
dosisi pertama
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang 3/7
Telp. (0711) 514165-519211

PENANGANAN KHUSUS
1. Atonia uteri
Pada atonia uteri uterus gagal berkontraksi
dengan baik setelah persalinan.
a. Teruskan pemijitan uetrus
b. Oksitosin dapat diberikan bersamaan atau
berurutan
c. Kenali dan tegakkan diagnosis kerja atonia
uetri
d. Antisipasi dini akan kebutuhan darah dan
lakukan trnasfusi sesuai kebutuhan
e. Jika perdarahn terus berlangsung
 Pastkan plasenta lahir lengkap
 Jika terdapat tanda-tanda sisa plasenta
(tidak adanya bagian permukaan
maternbal atau robeknya membran
dengan pembuluh darahnya), keluarkan
sisa plasenta tersebut.
 Lakukan uji pembekuan darah
sederhana. Kegagalan terbentuknya
pembekuan setelah 7 menit atau adanya
bekuan lunak yang dapat pecah dengan
mudah menunjukan adanya koagulopati
c. Jika perdarahan terus berlangsung dan
semua tindakandi atas telah dilakukan,
lakuakan:
 Kompresi bimanual internal
 Komopresi aorta abdominalis
d. Jika perdarahan terus berlangsung setelah
dilakukan kimpresi :
 Lakukan ligasi arteri uterin dan ovarika
 Lakukan histerektomi jika terjadi
perdarahan yang mengancam jiwa
setelah ligasi.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang 4/7
Telp. (0711) 514165-519211

2. Robekan seviks, vagina, dan perineum


Robekan jalan lahir merupakan penyebab
kedua tersering dari perdarahan pasca
persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan
dengan atonia uteri. Perdarahan
pascapersalinan dengan uetrus yang
berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh
robekan serviks atau vagina.
a. Periksalah dengan seksama dan perbaiki
robekan pada serviks atau vagina dan
perineum
b. Lakukan uji pembekuan darah sederhana
jika perdarahan terus berlangsung,.
Kegagalan terbentuknya pembekuan setelah
7 menit atau adanya bekuan lunak yang
dapat pecah dengan mudah menunjukan
adanya koagulopati.
3. Retensio plasenta
Plasenta atau bagian-bagiannya dapat atau
tetap berada dalam uterus setelah bayi lahir.
a. Jika plasenta terlihat dalam vagina, mintalah
ibu untuk mengedan. Jika anda dapat
merasakn plasenta dalam vigina. Keluarkan
plasenta tersebut.
b. Pastikan kandung kemih sudah kosong. Jika
diperlukan, lakukan kateterisasi kandung
kemih.
c. Jika plasenta belum keluar, berikan oksitosin
10 unit IM. Jika belum dilakukan pada
penanganan aktif kala tiga.
d. Jika plasenta belum dilahirkan setelah 30
menit pemberian oksitosin dan uterus terasa
berkontraksi, lakukan penarikan tali pusat
terkendali.
Catatan : hindari penarikan tali pusat
dan penekanan fundus yang terlalu kuat
karena dapat menyebabkan inversi uterus
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang 5/7
Telp. (0711) 514165-519211

e. Jika traksi tali pusat terkendali belum


berhasil, cobalah untuk melakukan
pengeluaran plasenta secara manual.
Catatan : plasenta yang melekat dengan
kuat mungkin merupakan plasenta akreta
usaha untuk melepaskan plasenta yang
melekat kuat dapat mengakibatkan
perdarahan berat atau perforsi uterus, yang
biasanya membutuhkan tindakan
histerektomi.
f. Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan
uji pembekuan darah sederhana. Kegagalan
terbentuknya pembekuan setelah 7 menit
atau adanya bekuan lunak yang dapat
pecah dengan mudah menunjukan adanya
koagulopati.
g. Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam,
sekret vagina yang berbau), berikan
antibiotika untuk metritis.
4. Sisa plasenta
Sewaktu suatu bagian dari plasenta-satu atau
lebih lobus-tertinggal, maka uterus tidak dapat
berkontraksi secara efektif.
a. Raba bagian dalam uterus untuk mencari
sisa plasenta. Eksplorasi manual uterus
menggunakan teknik yang serupa dengan
yang digunakan untuk mengeluarkan
plasenta yang tidak keluar.
b. Keluarkan sisa plasenta dengan tangan,
cunam ovum, atau kuret besar.
Catatan : jaringan yang melekat dengan kuat,
mungkin merupakan plasenta akreta. Usaha
untuk melepaskan plasenta yang melekat
kuat dapat mengakibatkan perdarahn berat
atau perforasi uterus, yang biasanya
membutuhkan tindakan histerektomi.
Jika perdarahn berlanjut, lakuka uji pembekuan
darah dengan menggunakan uji pembekuan darah
sederhana
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang 6/7
Telp. (0711) 514165-519211

Kegagalan terbentuknya bekuan darah setelah


7 menitt atau terbentuknya bekuan darah yang
lunak yang mudah hancur menunjukan adanya
kemungkinan koagulopati.
5. Inversi uterus
Uterus dikatakan mengalami inversi jika bagian
dalam menjadi di luar saat melahirkan plasenta.
Reposisi sebaiknya dilakukan segera. Dengan
berjalannya waktu, lingkaran konstriksi sekitar
uterus yang terinvesi akan mengecil dan uterus
akan terisi darah.
a. Jika ibu sangat kesakitan, berikan petidin
1mg/kg BB (tetapi jangan lebih dari 100 mg)
IM atau IV secara perlahanan atau berikan
morfin 0.1 mg/kg BB IM.
Catatan : jangan berikan oksitosin sampai
inversi telah diresposisi.
b. Jika perdarahan berlanjut, lakukan uji
pembekuan darah dengan menggunakan uji
pembekuan darah sederhana. Kegagalan
terbentuknya bekuan darah setelah 7 menit
atau terbentuknya bekuan darah yang lunak
yang mudah hancur menunjukan adanya
kemungkinan koagfulopati.
c. Berikan antibiotika profilakasis dosis tunggal
setelah mereposisi uterus :
 Ampisilin 2g IV ditambah metronidaol
500mg IV
 Atau sefazolin 1g IV ditambah metronidaol
500 mg IV
d. Jika terdapat tanda-tanda infeksi ( demam,
sekret vagian yang berbau), berikan
antibiotika untuk metritis.
e. Jika dicurigai terjadi nekrosis, lakukan
histerektomi vaginal. Hal ini mungkin
membutuhkan rujukan ke pusat pelayanan
kesehatan teriser.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Jl. Panca Usaha No.1 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Seberang Ulu I Palembang 7/7
Telp. (0711) 514165-519211

6. Perdarahan pascapersalinan tertunda


(sekunder)
a. Jika terjadi anemia berat ( hemoglobin
kurang dari 8g/dl atau hematokrit kurang dari
20%), siapkan transfusi dan berikan tablet
besi oral dan asam folat.
b. Jika terdapat tanda-tanda infeksi ( demam,
sekret vagina yang berbau), berikan
antibiotika untuk metritis.
c. Berikan oksitosin
d. Jika serviks masih berdilatasi, lakukan
eksplorasi dengan tangan untuk
mengeluarkan bekuan-bekuan darah dan
sisa plasenta. Eksplorasi manual uterus
mengguankan teknik yang serupa dengan
teknik yang digunakan untuk mengeluarkan
plasenta yang tidak keluar.
e. Jika serviks tidak berdilatasi, evakuasi
uterus untuk mengelaurkan sisa plasenta
f. Pada kasus yang lebihg jarang, jika
perdarahan terus berlanjut , pikirkan
kemungkinan melakukan ligasi arteri uterina
dan utero-ovarika atau histerektomi
Lakukan pemeriksaan histologi dari jaringan hasil
kuret atau histerektomi. Jiak memungkinkan, untuk
menyingkirkan penyakit trofoblas ganas.
UNIT TERKAIT Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
PONEK
Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan
Instalasi Laboratorium
Instalasi Bedah Sentral

Anda mungkin juga menyukai