Anda di halaman 1dari 7

Implementasi dan Pengembangan

Three Lines Model dalam Deteksi dan


Pencegahan Fraud/Korupsi:
Strategi Penguatan SPI

Dr. Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA., CSFA., CGCAE


Kepala BPKP
Jakarta, 14 September 2021
Penerapan sistem pengendalian intern belum dioptimalkan Pentingnya upaya preventif dalam
untuk mencegah kecurangan pengendalian korupsi
Nature dari Sistem Pengendalian Intern dan Kecurangan Jika telah terjadi, korupsi mengakibatkan
kerugian yang besar
Tidak ada Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang dapat menyediakan
absolute assurance terhadap kecurangan Recovery atas uang negara yang dikorupsi
Penerapan Sistem Pengendalian Intern tidak menjamin seluruh risiko
sangat kecil
kecurangan dapat diatasi Kasus korupsi, merusak reputasi
Risiko kecurangan membutuhkan mitigasi dalam bentuk pengendalian yang baik institusi maupun individu
spesifik. Oleh karena itu, proses penilaian risiko kecurangan menjadi penting Proses litigasi menyita waktu dan
dalam pencegahan kecurangan biaya, baik bagi aparat hukum
Dalam penerapan pengendalian pencegahan kecurangan, organisasi perlu maupun calon tersangka
menilai dan memantau secara berkalanjutan efektivitas operasional untuk
membantu pencegahan kecurangan Semakin lama kejadian
korupsi tidak terungkap
Keterbatasan Sistem Kelalaian pegawai Kolusi semakin memberi peluang
Pengendalian Intern Poor judgment Pengabaian manajemen pelaku korupsi untuk menutup-nutupi
Sumber: Diadaptasi: IIA, AICPA & ACFE; COSO
tindakannya dengan kecurangan lain

Penerapan pengendalian intern perlu didorong BPKP mengembangkan pembaharuan SPIP yang
untuk menyentuh pengendalian kecurangan mengintegrasikan upaya pengendalian kecurangan
2
2
GOVERNING BODY

EXTERNAL ASSURANCE PROVIDERS


Accountability to stakeholders for organizational oversight
Governing body roles: integrity, leadership, and transparency

MANAGEMENT
INTERNAL AUDIT
Actions (including managing risk) to achieve
Independent assurance
organizational objectives
First line roles: Second line roles:
Provision of Expertise, support, Third line roles:
products/services to monitoring and Independent and objective
clients; managing challenge on risk-related assurance and advice on all
risks matters matters related to the
achievement of objectives

Delegation, direction, Alignment, communication


KEY: Accountability, reporting
Resources, oversight Coordination, collaboration

Fungsi Manajemen
Manajemen menerapkan
Peran Ketiga Lini terkait Risiko/Kepatuhan memfasilitasi Internal Audit mendorong
manajemen risiko kecurangan yang
Pencegahan Fraud dan memantau penerapan penguatan pencegahan fraud
efektif
manajemen risiko kecurangan

• Pencegahan penerapan
Kelemahan Penerapan Pencegahan kecurangan tidak
• Area/potensi kecurangan • Seringkali fokus ke tindakan
Kecurangan oleh Ketiga Lini pada dilaksanakan/belum optimal
belum di-explore represif
Sektor Publik di Indonesia • Pengendalian intern tidak
menjangkau area kecurangan
3
Upaya Penguatan Ketiga Lini Strategi dan Tools Pengendalian Korupsi
Preventif • Fraud Control Plan
Pembinaan Lini Pertama: bersifat mencegah • Proactive Audit
• CACM
Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian insiden korupsi • Reviu Kapabilitas Manajemen Risiko
Intern (termasuk Fraud Control Plan) Korupsi

Pembinaan Lini Kedua:


Edukatif • Sosialisasi anti korupsi
Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern membangun • Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi
kesadaran • Membangun budaya anti korupsi
• Diklat/Workshop peningkatan
Pembinaan Lini Ketiga: anti-korupsi
kompetensi keinvestigasian APIP
Peningkatan kapabilitas APIP K/L/D dan SPI Badan
Usaha; Joint Audit; Kolaborasi Pengawasan Intern
Represif • Audit Investigatif/PKKN/PKA
Pendekatan terakhir untuk • Asset tracing and loss recovery
memberikan efek deterrence • Audit Klaim, Audit Penyesuaian Harga,
Penguatan dan optimalisasi peran ketiga lini menjadi dan Tindakan korektif Evaluasi HKP, Audit Tujuan Tertentu
kunci pengendalian kecurangan. Lainnya Bidang Investigasi

Fraud Control Plan, sebagai bagian dari upaya preventif, merupakan desain pengendalian yang secara spesifik
menyasar isu kecurangan.
4
10 Atribut Fraud Pendalaman atau penguatan sistem pengendalian atau sistem tata kelola
organisasi yang telah ada dan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi masing-
Control Plan masing organisasi

Kebijakan Struktur Standar Perilaku Manajemen Risiko Manajemen SDM


Antikecurangan Antikecurangan dan Disiplin Kecurangan
Ditetapkan secara formal Unit kerja/bentuk lain Penjabaran nilai & Proses identifikasi, Upaya menciptakan
oleh pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab budaya organisasi analisis, dan evaluasi komunitas yang imun
organisasi atas pengelolaan strategi risiko kecurangan untuk terhadap kecurangan
pengendalian kecurangan selanjutnya dilakukan
penanganan

WBS &
Manajemen Deteksi Proaktif Investigasi Tindakan Korektif
Perlindungan
Pihak Ketiga
Pelapor
Due diligence dalam Optimalisasi WBS dan Secara proaktif Prosedur membuktikan Identifikasi dan eliminasi
hubungan dengan pihak jaminan perlindungan mendeteksi kecurangan dugaan kecurangan akar masalah
ketiga

Penerapan FCP mendorong optimalisasi peran ketiga lini dalam pengendalian kecurangan
5
Fraud Control Plan merupakan pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah,
menangkal, dan memudahkan pengungkapan kejadian yang berindikasi korupsi

Manfaat Penerapan FCP

Memperkuat tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern yang dimiliki organisasi

Mengintegrasikan hasil kerja antar-elemen organisasi dalam upaya pencegahan kecurangan

Menunjukkan komitmen Pimpinan K/L/D/BU terkait anti kecurangan

Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berbasis risiko

Menyiapkan framework implementasi Anti-Bribery Management System (ABMS)


T erima K asih
Kantor Pusat BPKP
Alamat: Jl. Pramuka No. 33 Jakarta 13120
Telp: 021-85910031 Fax: 021-85900608

bpkp_id @BPKPgoid BPKP

Anda mungkin juga menyukai