Moderasi Beragama
Moderasi Beragama
Kementerian Agama RI
2019
MODERASI BERAGAMA
Copyright 2019 oleh Kementerian Agama RI
Diterbitkan oleh:
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
Gedung Kementerian Agama RI
Jl.MH. Thamrin No.6 Lt. 2 Jakarta Pusat
1. Moderasi Beragama
2. Kerukunan Antarumat Beragama
ISBN 978-979-797-386-5
RINGKASAN
iii
implementasinya dalam pengalaman empirik masyarakat
Indonesia. Moderasi dijadikan sebagai cara pandang (pers
pektif) dalam seluruh praktik kehidupan beragama.
Bagian ketiga memetakan langkah-langkah yang perlu
ditempuh dalam melakukan penguatan dan implementasi
moderasi beragama. Tujuan penguatan ini adalah agar mo
derasi beragama dapat secara terstruktur dijadikan sebagai
program nasional, sehingga melekat menjadi cara pandang
baik bagi setiap individu maupun lembaga.
Penguatan moderasi beragama ini dilakukan dengan tiga
strategi utama, yakni: pertama, sosialisasi gagasan, pengeta
huan, dan pemahaman tentang moderasi beragama kepada
seluruh lapisan masyarakat; kedua pelembagaan moderasi
beragama ke dalam program dan kebijakan yang mengikat;
dan ketiga, integrasi rumusan moderasi beragama dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024.
Strategi struktural ini dilakukan untuk melengkapi dan
memperkuat langkah-langkah lain yang selama ini sudah
ditempuh, dan semakin perlu diperkuat, yakni memfasilitasi
ruang-ruang perjumpaan antarkelompok masyarakat, untuk
memperkuat nilai-nilai insklusif dan toleransi, misalnya
dalam bentuk dialog lintas-iman.
Buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sebanyak
mungkin pihak yang mendambakan hidup rukun dan damai
dalam keragaman. Buku Moderasi Beragama ini harus men
jadi milik bersama, bukan hanya milik penganut agama ter
tentu saja. Semoga!
iv
SAMBUTAN
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
v
Moderasi Beragama
.......................................................................
vi
Sambutan
.......................................................................
vii
MODERASI
PENGANTAR
KEPALA BADAN LITBANG DAN DIKLAT
KEMENTERIAN AGAMA RI
ix
Moderasi Beragama
.......................................................................
x
Pengantar
.......................................................................
Abdurrahman Mas’ud
xi
MODERASI
DAFTAR ISI
Ringkasan _____________________________________________________iii
Sambutan Menteri Agama Republik Indonesia _____________v
Pengantar Kepala Badan Litbang dan Diklat _______________ix
Daftar Isi _____________________________________________________xiii
PROLOG
Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI_______________1
Bagian Pertama
KAJIAN KONSEPTUAL MODERASI BERAGAMA ________ 15
A. Pengertian dan Batasan Moderasi _____________________ 15
B. Prinsip Dasar Moderasi: Adil dan Berimbang _________19
C. Landasan Moderasi dalam Tradisi Berbagai Agama __23
D. Indikator Moderasi Beragama __________________________42
E. Moderasi di antara Ekstrem Kiri dan Ekstrem Kanan_47
Bagian Kedua
PENGALAMAN EMPIRIK MODERASI BERAGAMA______53
A. Konteks Masyarakat Multikultural _____________________54
B. Modal Sosial Kultural Moderasi Beragama ____________63
C. Moderasi Beragama untuk Penguatan Toleransi Aktif___79
D. Moderasi Beragama untuk Nirkekerasan ______________85
E. Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital____________89
xiii
Bagian Ketiga
STRATEGI PENGUATAN DAN IMPLEMENTASI
MODERASI BERAGAMA____________________________________99
A. Moderasi Beragama di Kementerian Agama _________107
B. Sosialisasi Narasi Moderasi Beragama _______________111
C. Pelembagaan dan Implementasi Moderasi Beragama__118
D. Integrasi Moderasi Beragama dalam RPJMN 2020-
2024 _____________________________________________________128
E. Rencana Strategis Kementerian Agama ______________139
EPILOG ______________________________________________________153
DAFTAR PUSTAKA _________________________________________ 159
xiv
PROLOG
LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
1
Moderasi Beragama
.......................................................................
2
Prolog
.......................................................................
3
Moderasi Beragama
.......................................................................
4
Prolog
.......................................................................
5
Moderasi Beragama
.......................................................................
6
Prolog
.......................................................................
7
Moderasi Beragama
.......................................................................
8
Prolog
.......................................................................
9
Moderasi Beragama
.......................................................................
10
Prolog
.......................................................................
11
Moderasi Beragama
.......................................................................
12
Prolog
.......................................................................
13
Moderasi Beragama
.......................................................................
***
14
BAGIAN PERTAMA
KAJIAN KONSEPTUAL
MODERASI BERAGAMA
15
Moderasi Beragama
.......................................................................
16
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
17
Moderasi Beragama
.......................................................................
18
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
19
Moderasi Beragama
.......................................................................
20
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
21
Moderasi Beragama
.......................................................................
22
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
23
Moderasi Beragama
.......................................................................
24
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
semua ajaran agama. Tidak ada satu pun ajaran agama yang
menganjurkan berbuat aniaya/zalim, atau mengajarkan
sikap berlebihan.
Ajaran wasathiyah, seperti telah dijelaskan pengertiannya,
adalah salah satu ciri dan esensi ajaran agama. Kata itu
memiliki, setidaknya, tiga makna, yakni: pertama bermakna
tengah-tengah; kedua bermakna adil; dan ketiga bermakna
yang terbaik. Ketiga makna ini tidak berarti berdiri sendiri
atau tidak saling berkaitan satu sama lain, karena sikap berada
di tengah-tengah itu seringkali mencerminkan sikap adil dan
pilihan terbaik.
Contoh yang mudah dicerna dalam kehidupan sehari-
hari adalah kata “wasit”. Ia merupakan profesi seseorang
yang menengahi sebuah permainan, yang dituntut untuk
selalu berbuat adil dan memutuskan yang terbaik bagi
para pihak. Contoh lain, kedermawanan itu baik, karena ia
berada di tengah-tengah di antara keborosan dan kekikiran.
Keberanian juga baik karena ia berada di tengah-tengah di
antara rasa takut dan sikap nekad. Demikian seterusnya.
Dari sejumlah tafsiran, istilah “wasatha” berarti yang
dipilih, yang terbaik, bersikap adil, rendah hati, moderat,
istiqamah, mengikuti ajaran, tidak ekstrem, baik dalam hal-
hal yang berkaitan dengan duniawi atau akhirat, juga tidak
ekstrem dalam urusan spiritual atau jasmani, melainkan
tetap seimbang di antara keduanya. Secara lebih terperinci,
wasathiyah berarti sesuatu yang baik dan berada dalam
posisi di antara dua kutub ekstrem. Oleh karena itu, ketika
konsep wasathiyah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, orang tidak akan memiliki sikap ekstrem.
25
Moderasi Beragama
.......................................................................
26
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
27
Moderasi Beragama
.......................................................................
28
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
29
Moderasi Beragama
.......................................................................
30
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
31
Moderasi Beragama
.......................................................................
32
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
33
Moderasi Beragama
.......................................................................
34
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
35
Moderasi Beragama
.......................................................................
36
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
37
Moderasi Beragama
.......................................................................
38
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
39
Moderasi Beragama
.......................................................................
40
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
41
Moderasi Beragama
.......................................................................
42
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
43
Moderasi Beragama
.......................................................................
44
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
45
Moderasi Beragama
.......................................................................
46
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
47
Moderasi Beragama
.......................................................................
48
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
49
Moderasi Beragama
.......................................................................
50
Kajian Konseptual Moderasi Beragama
.......................................................................
51
Moderasi Beragama
.......................................................................
***
52
BAGIAN KEDUA
PENGALAMAN EMPIRIK
MODERASI BERAGAMA
53
Moderasi Beragama
.......................................................................
54
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
55
Moderasi Beragama
.......................................................................
56
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
57
Moderasi Beragama
.......................................................................
58
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
59
Moderasi Beragama
.......................................................................
60
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
61
Moderasi Beragama
.......................................................................
62
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
63
Moderasi Beragama
.......................................................................
64
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
65
Moderasi Beragama
.......................................................................
66
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
67
Moderasi Beragama
.......................................................................
68
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
69
Moderasi Beragama
.......................................................................
70
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
71
Moderasi Beragama
.......................................................................
72
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
73
Moderasi Beragama
.......................................................................
74
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
75
Moderasi Beragama
.......................................................................
76
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
77
Moderasi Beragama
.......................................................................
salat Idul Fitri atau Idul Adha, warga Kristiani juga turut
mengamankan. Bila ada acara di gereja namun jemaat ku
rang lahan parkir, maka jemaat dipersilakan parkir di halaman
masjid. Untuk menjaga ketenteraman bersama, takmir mas
jid maupun pengurus gereja akan melarang ceramah-cera
mah agama yang menyulut suasana permusuhan antarumat
beragama.
Pengalaman keberagamaan masyarakat di atas men
cerminkan sebuah moderasi beragama yang berakar dari
nilai-nilai kebaikan di masyarakat, sehingga merupakan
pranata sosial yang dapat disebut sebagai kearifan lokal.
Model moderasi beragama seperti ini dapat dipromosikan
dan dikembangkan di tempat lain dan merupakan sebuah
modalitas sosial sebagai temali kerukunan. Inisiasi yang
sudah dilakukan masyarakat yang dirujuk sebagai kearif
an lokal, sudah semestinya diterapkan sebagai model di
tempat lain.
Beberapa model toleransi di atas niscaya merupakan
cermin perilaku yang berakar pada pandangan keagamaan
yang moderat. Menyikapi hal ini sudah saatnya Negara meng
ambil peran untuk mempromosikan model-model moderasi
beragama sebagai modal sosial membangun negeri ini dalam
bingkai keharmonisan. Sejumlah contoh kecil pengalaman di
atas adalah contoh bagaimana masyarakat Indonesia piawai
menyikapi perbedaan dengan selalu mengedepankan musya
warah, kemanusiaan, toleransi, dan kearifan lokalnya.
Bangsa Indonesia sesungguhnya mempunyai modal so
sial yang kuat untuk menghadapi tantangan-tantangan atas
keragaman dan keberagamaan yang muncul. Konflik dan
ketegangan yang muncul di masyarakat tidak selalu men
78
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
79
Moderasi Beragama
.......................................................................
80
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
81
Moderasi Beragama
.......................................................................
82
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
83
Moderasi Beragama
.......................................................................
84
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
85
Moderasi Beragama
.......................................................................
86
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
87
Moderasi Beragama
.......................................................................
88
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
89
Moderasi Beragama
.......................................................................
90
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
91
Moderasi Beragama
.......................................................................
92
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
93
Moderasi Beragama
.......................................................................
94
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
95
Moderasi Beragama
.......................................................................
96
Pengalaman Empirik Moderasi Beragama
.......................................................................
97
Agama perlu anya bertujuan dalam rangka
dikembalikan kepada penguatan keberagamaan yang
perannya sebagai moderat. Agama perlu dikemba
panduan spiritualitas likan kepada perannya sebagai
dan moral, bukan panduan spiritualitas dan moral,
hanya pada aspek
ritual dan formal. bukan hanya pada aspek ritual
dan formal, yang mudah diak
ses untuk semua kalangan. Jika tidak direspon, era disrupsi
akan mengakibatkan efek domino merusak tatanan kehi
dupan keagamaan.
Respon terhadap efek domino era disrupsi di bidang
agama inilah yang melatarbelakangi Kementerian Agama,
melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), pada
akhir Desember 2018 memfasilitasi dialog antariman para
agamawan, budayawan, akademisi, generasi milenial, dan
praktisi media, untuk berdialog bersama mencari solusi
menjaga kebersamaan umat. Dialog itu kemudian meng
hasilkan suatu kesepakatan bersama yang dikenal dengan
nama “Risalah Jakarta”, yang dijadikan sebagai ruh untuk
merumuskan program-program Kementerian Agama di
Tahun 2019.
***
BAGIAN KETIGA
STRATEGI PENGUATAN
DAN IMPLEMENTASI
MODERASI BERAGAMA
99
Moderasi Beragama
.......................................................................
100
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
101
Moderasi Beragama
.......................................................................
102
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
103
Moderasi Beragama
.......................................................................
104
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
105
Moderasi Beragama
.......................................................................
106
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
107
Moderasi Beragama
.......................................................................
108
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
109
Moderasi Beragama
.......................................................................
110
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
111
Moderasi Beragama
.......................................................................
112
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
113
Moderasi Beragama
.......................................................................
114
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
115
Moderasi Beragama
.......................................................................
116
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
117
Moderasi Beragama
.......................................................................
118
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
119
Moderasi Beragama
.......................................................................
120
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
121
Moderasi Beragama
.......................................................................
122
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
123
Moderasi Beragama
.......................................................................
124
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
125
Moderasi Beragama
.......................................................................
126
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
127
Moderasi Beragama
.......................................................................
128
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
129
Moderasi Beragama
.......................................................................
130
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
131
Moderasi Beragama
.......................................................................
132
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
133
Moderasi Beragama
.......................................................................
134
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
135
Moderasi Beragama
.......................................................................
136
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
137
Moderasi Beragama
.......................................................................
138
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
139
Moderasi Beragama
.......................................................................
140
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
141
Moderasi Beragama
.......................................................................
142
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
143
Moderasi Beragama
.......................................................................
144
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
145
Moderasi Beragama
.......................................................................
146
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
147
Moderasi Beragama
.......................................................................
148
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
149
Moderasi Beragama
.......................................................................
150
Strategi Penguatan dan Implementasi
.......................................................................
***
151
MODERASI
EPILOG
153
Moderasi Beragama
.......................................................................
154
Epilog
.......................................................................
155
Moderasi Beragama
.......................................................................
156
Epilog
.......................................................................
*****
157
MODERASI
DAFTAR PUSTAKA
159
Budaya (Center for Religius and Cross-cultural Studies/
CRCS) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.
Kamali, Mohammad Hasyim, 2015. The Middle Path of Mode
ration in Islam, the Qur’anic Principle of Wasathiyah.
Oxford: Oxford University Press.
Kasali, Rhenald. 2017. Disruption. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Laporan Tahunan Kehidupan Keagamaan, 2016. “Meneguh
kan Komitmen Pemeliharaan Kerukunan Umat Ber
agama”. Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Lit
bang dan Diklat Kementerian Agama.
Laporan Tahunan Kehidupan Keagamaan, 2017. Puslitbang
Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama.
Latif, Yudi 2014. “Revitalisasi Pancasila di Tengah Dua
Fundamentalisme” dalam Komaruddin Hidayat (ed.).
Kontroversi Khilafah: Islam, Negara dan Pancasila.
Bandung: Mizan.
Panggabean, Rizal dan Ihsan Ali Fauzi. 2010. “Dari Riset
Perang ke Riset Bina-Damai: Mengapresiasi Sumbangan
Abu-Nimer” dalam Muhammed Abu-Nimer. Nirke-
kerasan dan Bina-Damai dalam Islam: Teori dan Praktik.
Jakarta Pustaka Alvabet, pp. xi-xxiii.
Reychler, Luc. 2006. “Challenges of Peace Research”. Inter-
national Journal of Peace Studies, Volume 11, number 1,
Spring/Sumer, 2006.
Ropi, Ismatu. 2017. Religion and Regulation in Indonesia.
London: Palgrave Macmilan.
160
Sendana, Uung. 2018. Tian dan Sheng dalam Penafsiran Roha-
niawan dan Cendekiawan Matakin dan Pengamat Budaya
Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Gerbang Kebajikan Ru.
Shihab, M. Quraish. 2019. Wasathiyyah Wawasan Islam ten-
tang Moderasi Beragama. Jakarta: Lentera Hati.
Si Shu (Kitab yang Empat) Kitab Suci Agama Khonghucu.
2016. Jakarta: Kementerian Agama RI.
Sila, Muhammad Adlin. 2017. “Kerukunan Umat Beragama
di Indonesia: Mengelola Keragaman dari Dalam” dalam
Ihsan Ali-Fauzi, Zainal Abidin Bagir dan Irsyad Rafsadi
(eds). Kebebasan, Toleransi dan Terorisme: Riset dan Ke-
bijakan Agama di Indonesia. Jakarta: PUSAD-Paramadina.
Suharto, Babun, et.al. 2019. Moderasi Beragama: Dari Indonesia
untuk Dunia. Yogyakarta: LKiS.
Suparlan. 2002. “Menuju Masyarakat Indonesia yang Multi
kultural” dalam Jurnal Antropologi Indonesia 69.
Suprapto. 2013. Semerbak Dupa di Pulau Seribu Masjid:
Kontestasi, Integrasi, dan Resolusi Konflik Hindu-Islam.
Jakarta: Prenadamedia.
Syafruddin, Didin dan Ismatu Ropi. 2018. GEN Z: Kegalauan
Identitas Keagamaan. Jakarta: PPIM UIN Jakarta.
Tim Penyusun. 2018. Ensklopedia Mengenal Lebih Dekat
Ragam Agama dan Kepercayaan di Indonesia. Jakarta:
Ekspose.
161
MODERASI