Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

Distribusi frekuensi pengaruh thermoregulasi terhadap perubahan berat badan

pada pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Perinatal RSUD

Dr.H. Soewondo Kendal adalah sebagai berikut :

1. Perubahan Berat Badan Bayi BBLR dengan Thermoregulasi Efektif

di Ruang Perinatal RSUD Dr. H Soewondo Kendal

Gambar 4.1
Perubahan Berat Badan Bayi pada BBLR dengan Thermoregulasi Efektif

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa perubahan berat

badan pada BBLR dengan thermoregulasi efektif mengalami penurunan

pada hari pertama sampai hari ke ketiga yaitu dari 1790 gram menurun

41
42

menjadi 1740 gram pada hari ke 1, 1715 gram pada hari ke 2 dan 1710

gram pada hari ke 3, dan kembali meningkat pada hari keempat yaitu

1725 gram dan hari kelima menjadi 1740 gram.

2. Perubahan Berat Badan Bayi BBLR dengan Thermoregulasi Tidak

Efektif di Ruang Perinatal RSUD Dr. H Soewondo Kendal

Gambar 4.2
Perubahan Berat Badan Bayi pada BBLR dengan Thermoregulasi Tidak
Efektif

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa perubahan berat

badan pada BBLR dengan thermoregulasi tidak efektif mengalami

penurunan pada hari pertama sampai hari ke ketiga yaitu dari 1700 gram

menurun menjadi 1670 gram pada hari ke 1, 1640 gram pada hari ke 2

dan 1600 gram pada hari ke 3, dan kembali meningkat pada hari keempat

yaitu 1650 gram dan hari kelima menurun kembali menjadi 1520 gram.
43

B. Analisis Bivariat

1. Perbedaan perubahan berat badan bayi BBLR dengan thermoregulasi

efektif di ruang perinatal RSUD Dr. H Soewondo Kendal

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi perbedaan perubahan berat badan bayi


BBLR dengan thermoregulasi efektif di ruang perinatal
RSUD Dr. H Soewondo Kendal

Kategori Mean SD Z Zcore P Value


BB Lahir 1790,91 112,9
-2,628 0,009
BB Hari Ke 5 1717,73 160,6

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas menunjukkan bahwa

hasil hitung menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai Z score -

2,628 dan p value 0,009 < 0,05 yang artinya Ha diterima Ho ditolak,

sehingga ada perbedaan perubahan berat badan bayi BBLR dengan

thermoregulasi efektif di ruang perinatal RSUD Dr. H Soewondo Kendal.

2. Perbedaan perubahan berat badan bayi BBLR dengan thermoregulasi

tidak efektif di ruang perinatal RSUD Dr. H Soewondo Kendal

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi perbedaan perubahan berat badan bayi


BBLR dengan thermoregulasi tidak efektif di ruang
perinatal RSUD Dr. H Soewondo Kendal

Kategori Mean SD Z Zcore P Value


BB Lahir 1682,22 140,5
-2,375 0,018
BB Hari Ke 5 1561,11 146,7

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas menunjukkan bahwa

hasil hitung menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai Z score -

2,375 dan p value 0,018 < 0,05 yang artinya Ha diterima Ho ditolak,

sehingga ada perbedaan perubahan berat badan bayi BBLR dengan


44

thermoregulasi tidak efektif di ruang perinatal RSUD Dr. H Soewondo

Kendal.

3. Pengaruh thermoregulasi terhadap perubahan berat badan pada pada Bayi

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Perinatal RSUD Dr.H.

Soewondo Kendal

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengaruh thermoregulasi terhadap


perubahan berat badan pada pada Bayi Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di Ruang Perinatal RSUD Dr.H.
Soewondo Kendal

Kategori Mean SD Z Zcore P Value


BB Lahir 1682,22 140,5
-2,066 0,039
BB Hari Ke 5 1561,11 146,7

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji Mann Whitney

menunjukkan nilai Z score -2,066 dan p value 0,039 < 0,05 yang artinya

Ha diterima Ho ditolak, sehingga ada pengaruh thermoregulasi terhadap

perubahan berat badan pada pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) di Ruang Perinatal RSUD Dr.H. Soewondo Kendal.

Anda mungkin juga menyukai