Anda di halaman 1dari 9

2021

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKAYU
Jalan Bupati Oesman Bakar Lingkungan I Kayuara , Provinsi Sumatera Selatan
Telepon : (0714) 3330203 Kode Pos 30711
Email : , Website : rsudsekayu.mubakab.or.id
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI....................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................4
BAB III TATA LASANA........................................................................8
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................10

2
BAB I
DEFINISI

Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter
atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi medis lain
terhadap penyakit seseorang

Meminta Pendapat Lain( Second Opinion ) adalah pendapat medis yang


diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun
rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari
pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari
dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter
pertama. Second opinion hanyalah istilah, karena dalam realitanya dilapangan,
kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk dimintakan
pendapat medisnya.

Meminta pendapat lain second opinion juga diatur dalam Undang –


Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H
tentang Hak pasien, disebutkan bahwa” setiap pasien memiliki hak meminta
konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai
surat izin Praktik ( SIP )baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.

Second opinion sebagai proses untuk mencegah salah diagnosa pada


pasien, dengan cara :

 Untuk memastikan penyakit yang diderita oleh pasien dengan


diagnosa yang tepat.
 Melakukan pemeriksaan ulang pada pasien yang memerlukan
second opinon.

3
BAB II

RUANG LINGKUP

Perbedaan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit oleh dokter sering


terjadi dibelahan dunia manapun. Di negara yang paling maju dalam bidang
kedokteranpun para dokter masih saja sering terjadi perbedaan dalam diagnosis
maupun proses terapi, sehingga menimbulkan keraguan pada pasien dan
keluarganya. Begitu juga di Indonesia, perbedaan pendapat para dokter dalam
mengobati penderita adalah hal yang biasa terjadi. Perbedaan dalam penentuan
diagnosis dan penatalaksanaan mungkin tidak menjadi masalah seriusbila tidak
menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita.
Tetapi bila hal tersebut menyangkut kerugian biaya yang besar dan ancaman
nyawa maka harus lebih dicermati.

Sehingga sangatlah penting bagi pasien dan keluarga untuk


mendapatkan second opinion dari dokter lain tentang permasalahan
kesehatannya sehingga mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Bila melakukan second opinion sebaiknya tidak menceritakan pendapat


dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya, agar
dokter terakhir tersebut dapat objektif dalam menangani kasusnya, kecuali dokter
tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah dilakukan atau
pemeriksaan yang pernah dilakukan.

Pasien yang memerlukan second opinion dapat terjadi pada pasien yang
dirawat diruangan :

 Instalasi rawat inap.


 Instalasi rawat jalan.
 Inatalasi gawat darurat.

Semua petugas yang bekerja dirumah sakit harus memahami bahwa semua
pasien, baik yang rawat inap maupun rawat jalan mempunyai hak yang sama
untuk mendapatkan second opinion mengenai kesehatannya. Semua petugas
memiliki peran untuk memberikan arahan kepada pasien untuk mendapatkan
second opinion.

4
Dengan semakin meningkatnya informasi dan tekhnologi maka semakin
terbuka wawasan ilmu pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal dalam
kehidupan ini. Demikian juga dalam pengetahuan masyarakat tentang wawasan
pengetahuan dan tentang masalah kesehatannya. Informasi yang tidak lengkap
bisa menyebabkan salah interpretasi oleh pasien atau keluarganya, sehingga
pasien atau keluarga merasa tindakan dokter salah atau tidak sesuai dengan
standar.

1) Pentingnya second opinion untuk pasien adalah :


 Kesalahan diagnosis dan penatalaksanaa pengobatan dokter sering
terjadi dibelahan dunia manapun, termasuk di indonesia.
 Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah
hal yang biasa terjadi, dan hal ini mungkin menjadi hal yang serius
bila tidak menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan
bagi pasien dan keluarga.
 Second opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa,
kerugian biaya atau dampak finansial yang besar.
2) Permasalahan kesehatan memerlukan second opinion:
 Keputusan dokter tentang tindakan operasi, apalagi yang akan
membuat perubahan anatomis permanen pada tubuh pasien dan
tidakan operasi lainnya.
 Keputusan dokter tentang penggunaan obat jangka panjang lebih dari
2 minggu, misalnya pemberian OAT, pemberian antibiotika jangka
panjang, atau pemberian obat-obatan lainnya.
 Keputusan dokter dalam pemberian obat yang sangat mahal, baik
obat minum, antibiotika, susu, atau pebrian imunisasi yang sangat
mahal.
 Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering obat-obatan anti biotika
pada kasus yang tidak seharusnya diberikan, seperti infeksi saluran
napas, muntah, demam virus, diare dan sebagainya. Biasanya dokter
memberikan diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberikan antibiotika.
 Keputusan dokter dalam pemeriksaan laboratorium dengan biaya
yang besar.
 Keputusan dokter dengan penyakit berulang yang dideritanya, misal :
penyakit Tifus berulang.

5
 Keputusan dengan diagnosis dokter yang meragukan, biasanya
dokter menggunakan istilah gejala, seperti gejala Tifus, gejala ADHD,
Gejala DBD dan sebagainya. Atau diagnosis Autis ringan, ADHD
ringan dan gangguan prilaku lainnya.
 Ketika pasien didiagnosa penyakit serius, seperti kanker, CKD, dan
lainnya, maka pasienpun biasanya diijinkan meminta pendapat lain.
 Keputusan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak
direkomendasikan oleh institusi kesehatan nasional maupun
internasional, seperti terapi bioresonansi, dan terapi antibiotika yang
berlebihan dan tidak sesuai dengan indikasi.
3) Dalam rangka membantu pasien untuk mendapatkan second opinion, rumah
sakit memberikan pertimbangan kepada pasien dan atau keluarga sebagai
berikut :
 Second opinion sebaiknya didapatkan dari dokter sesuai dengan
kompetensi dan keahliannya.
 Rekomendasi atau pengalaman keberhasialn pengobatan teman atau
keluarga terhadap doktertertentu dengan kasus yang sama sangat
penting untuk dijadikan referensi .
 Carilah informasi sebanyak-banyaknya bisa dari internet, tentang
permasalahan kesehatan.
 Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu, maka keputusan
second opinion juga harus dilakukan dalam waktu singkat.
 Mencari second opinion diutamakan kepada dokter yang dapat
menjelaskan dengan mudah, jelas, dan lengkap sehingga dapat
diterima dengan akal logika. Dokter yang beretika tidak akan pernah
menyalahkan keputusan dokter sebelumnya atau tidak akan pernah
menjelekkan pendapat dokter sebelumnya, atau menganggap dirinya
paling benar.
 Bila melakukan second opinion sebaiknya tidak menceritakan
pendapat dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat
dokter sebelumnya, agar dokter terakhir tersebut dapat objektif dalam
menangani kasusnya, kecuali dokter tersebut menanyakan
pengobatan sebelumnya ataupun pemeriksaan yang sudah dialukan.

6
 Bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan jangan
menggurui dokter yang anda hadapi karena informasi yang anda
dapat belum tentu benar. Tetapi sebaiknya anda diskusikan informasi
yang anda dapat dan mintakan pendapat dokter tersebut tentang hal
itu.
 Bila pendapat lain dokter tersebut berbeda, maka biasanya pasien
dapat memutuskan salah satu keputusan berdasarkan argumen yang
diterima secara logika. Dalam keadaan tertentu disarankan mengikuti
advis dari dokter yang terbukti terdapat perbaikan yang bermakna
dalam perjalanan penyakitnya. Bila hal itu masih membingungkan
tidak ada salahnyamelakukan pendapat ketiga.
 Keputusan second opinion terhadap terapi alternatip sebaiknya tidak
dilakukan karena pasti terdapat perbedaan pendapat denagn
pemahaman tentang kasus yang berbeda dan latar belakang
keilmuan yang berbeda.
 Kebenaran ilmiah tentang ilmu kedokteran tidak harus berdasarkan
senioritas dokter atau gelar yang disandang. Tetapi berdasarkan
kepakaran dan landasan pertimbangan ilmiah berbasis penelitian
dibidang kedokteran (evidence base medicine).

7
BAB III

TATA LAKSANA

Second opinion atau mencari pendapat lain yang berbeda adalah


merupakan hak seorang pasien dalammemperoleh informasi dan jasa pelayanan
kesehatannya. Hak yang dipunyai pasien ini adalah hakmendapatkan pendapat
lain ( second opinion ). Untuk medapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak
usah ragu untuk mendapatkan second opinion. Memang biaya yang dikeluarkan
akan menjadi banyak, tetapi paling tidak bermanfaat untuk mengurangi resiko
kemungkinan komplikasi atau biaya lebih besar lagi yang akan dilakukannya.
Misalnya pasien sudah direncanakan operasi caesar atau operasi usus buntu
tidak ada salahnya melakukan permintaan pendapat dokter lain yang kompeten.
Hak pasien untuk meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik didalam maupun diluar
Rumah Sakit.

Manfaat yang bisa didapatkan dari second opinion adalah pasien lebih
teredukasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya. Terdapat kondisi
yang meragukan bagi pasien pada saat meminta pendapat lain, misalnya ketika
dokter pertama menyaankan untuk operasi, tidak mengherankan bila pendapat
dokter lain akan berbeda, oleh karena setiap penyakit mempunyai gejala klinis
yang berbeda ketika hadir diruang periksa sehingga mempengaruhi keputusan
dokter.

Untuk mendapatkan second opinion pasien atau keluarga menghubungi


perawat/DPJP kemudian mengemukakan keinginannya untuk mendapatka
pendapat lain atau second opinion. DPJP berkewajiban memberikan
menerangkan kepada pasien dan keluarganya hal yang perlu dipertimabngkan
dalam mendapatkan second opinion. Apabila keputusan memperoleh pendapat
lain telah disepakati, formulir second opinion diisi oleh pasien/walinya dan
diketahui oleh DPJP serta saksi. Kemudian DPJP membuat surat pengantar
permohonan scond opinion. Bila dokter yang dipilih untuk second opinion
memberikan pendapatnya, hasil second opinion diberikan kepada DPJP dan
DPJP menjelaskan kembali tentang jawaban second opinion tersebut. Form
permintaan second opinion dan jawabannya disimpan di rekam medik pasien
tersebut. Pasien dipersilahkan memilih bila pendapat second opinion berbeda
dengan DPJP.

8
BAB IV

DOKUMENTASI

1. SK Kebijakan HPK
2. Panduan Second Opinion
3. SPO Second Opinion
4. FormulirSecond Opinion

Ditetapkan di RSUD Sekayu


Tanggal, Januari 2021

Direktur RSUD Sekayu

dr. MaksonParulianPurba, MARS

NIP 197103142001121002

Anda mungkin juga menyukai