Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN SECOND OPINION

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbedaan penatalaksanaan pengobatan dokter yang satu


berbeda dengan dokter lainnya sering terjadi di belahan dunia manapun.
Di negara yang paling maju dalam bidang kedokteran pun, para dokter
masih saja sering melakukan overdiagnosis, overtreatment atau wrong
diagnosis pada penanganan pasiennya.
Perbedaan pendapat pada dokter dalam mengobati penderita
adalah hal yang biasa terjadi. Perbedaan dalam penentuan diagnosis dan
penatalaksanaan mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak
menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi
penderita. Tetapi bila hal itu menyangkut kerugian biaya yang besar dan
ancaman nyawa maka akan harus lebih dicermati. Sehingga, sangatlah
penting untuk melakukan second opnion terhadap dokter lain tentang
permasalahan kesehatan tertentu yang belum tuntas terselesaikan.
Mencari second opinion akan memerlukan biaya lebih untuk
konsultasi tetapi ini bisa meminimalisir terjadinya kesalahan,
bagaimanapun dokter juga manusia selain itu penyakit juga bisa
menimbulkan gejala yang bervariasi, bisa berbeda antara satu orang
dengan yang lainnya atau sesuai dengan perjalanan penyakit. Manfaat
lain mendapatkan second opinion adalah pasien lebih teredukasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya.
Kalau kita kurang puas dan merasa tidak pas dengan pendapat
dokter yang menangani, carilah second opinion jika memang diperlukan
terutama pada penyakit-penyakit berat atau pada kondisi yang rawan
misalnya pada bayi. Pertanyaan-pertanyaan yang belum tuntas saat
berkonsultasi dengan dokter pertama bisa ditanyakan pada dokter kedua.

B. Definisi

Opini Medis adalah pendapat, profesional dokter terhadap suatu


diagnosa, tarapi dan rekomendasi medis lain terhadap penyakit
seseorang
Meminta Pendapat Lain (second opinion) adalah pendapat medis
(opini medis) yang diberikan oleh dokter lain dengan keahlian sama
terhadap suatu diagnosis atau terapi maupun rekomendasi medis lain
terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa
dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter
kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter
pertama.
Second opinion hanyalah istilah, karna dalam realitanya di
lapangan, kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk
dimintakan pendapat. Second opinion atau mencari pendapat kedua yang
berbeda adalah merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa
pelayanan kesehatannya. Hak pasien ini adalah hak mendapatkan
pendapat kedua (second opinion) dari dokter lainnya. Sesuai dengan
Undang-Undang no.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, bagian empat
pasal 32 poin H tentang hak pasien menyebutkan:

1
2

“setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit


yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin
Praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar rumah sakit”.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Sebagai pedoman bagi setiap staf pemberi asuhan di Rs. Dr. Sitanala
dalam pemenuhan hak pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
pertimbangan medis dari pihak lain dengan keahlian yang sama
(second opinion) baik di dalam maupun di luar RS.

2. Tujuan khusus

1. Tersedianya formulir second opinion


2. Meningkatkan pertisifasi pasien dan keluarga pasien dan keluarga
dalam proses asuhan, bertanya soal asuhan, minta pendapat
orang lain ( second opinion ), menolak prosedur diagnostic atau
tindakan.
3. Tersedianya alur prosedur permintaan second opinion
4. Tersedianya kebijakan terkait permintaan second opinion
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan second opinion meliputi


 Pasien dan keluarga
 Staf medis : dokter, perawat
 Staf lain : petugas lab, rongen
BAB III

TATA LAKSANA

Langkah-langkah pelayanan permintaan second opinion baik di dalam


dan di luar RS antara lain :

1. Pasien dan keluarga berhak mengajukan permintaan pendapat lain


(second opinion)
2. Pasien dan keluarga mengerti tentang haknya dalam second opinion
dan dapat menggunakan hak tersebut kapan saja
3. Pasien yang ingin mengajukan second opinion dapat meminta dan
mengisi formulir permintaan pendapat lain ( second opinion)
4. Biaya yang dikeluarkan dalam upaya second opinion akan
dikeluarkan olah pasien/keluarga
5. Perawat/ bidan jaga menghubungi dokter yang dimintai pendapat
lain, baik dokter dalam maupun dokter luar rumah sakit, dan meminta
jadwal bertemu.
6. Perawat/ bidan jaga memberitahukan pasien/ keluarga tentang
jadwal yang ditentukan.
BAB IV

DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara RS dengan


mengunakan format yang sudah disediakan oleh Instalasi Rekam Medis dalam
formulir permintaan pendapat lain (second opinion).
PANDUAN SECON OPINION

Anda mungkin juga menyukai