Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen Konstruksi adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen yang
berupa perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara sistematis pada suatu
proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
Microsoft Office Project 2016 merupakan software yang dibuat oleh
perusahaan Microsoft digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam
perencanaan manajemen konstruksi, akan tetapi walaupun telah terdapat software
yang memudahkan dalam perencanaan, software hanyalah alat bantú, perencana
tetap harus mengetahui dasar-dasar dan teori untuk perencanaan tersebut, agar
hasil output software tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Pemahaman yang
baik terhadap software tersebut diperlukan, agar proses input dan pengolahan data
tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan.
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai praktikum Manajemen Konstruksi adalah
sebagai berikut ini.
a. Mengetahui membuat kurva s dengan bantuan softwere Microsoft Excle
2016
b. Mengetahui langkah-langkah perencanaan manajemen dalam proyek
konstruksi dengan bantuan softwere Microsoft Office Project 2016
BAB II
KURVA S
2.1. Pengertian Kurva S
Menurut Husen (2009) kurva S atau Hanumm curve adalah sebuah grafik
yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap
sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat
menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot pekerjaan
yang direpresentasikan sebagai presentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek.
Pada tampilan kurva S didapatkan informasi mengenai kemajuan proyek serta
membandingkan antara kurva S dengan realisasi pekerjaan di lapangan.
Pembuatan kurva S jumlah presentase komulatif bobot masing masing kegiatan
pada suatu periode di antara durasi proyek di plotkan terhadap sumbu vertikal
sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva yang
berbentuk S. Bentuk S terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal proyek
biasanya masih sedikit, kemudian pada bagian pertengahan meningkat dalam
jumlah yang cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali
mengecil.

Gambar 2.1 Contoh Kurva S


BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENGOPERASIAN MICROSOFT OFFICE
PROJECT 2016
3.1 Pengaturan Awal

3.1.1 Membuka Microsoft Office Project 2016


a. Membuka Microsoft Office Project 2016 dengan klik Menu Start lalu pilih
logo Microsoft Office Project 2016 > Tampilan utama Microsoft Office
Project 2016 akan muncul. Seperti yang ditampilkan pada gambar 3.1 dan
gambar 3.2.

Gambar 3.1 Klik logo Microsoft Office Project 2016

Gambar 3.2 Tampilan awal Microsoft Office Project 2016


b. Kemudian, simpan file pada folder yang diinginkan dengan cara klik File
> Save As > beri nama file dengan Nama_Nim > klik OK. Seperti yang
ditampilkan pada gambar 3.3 dan gambar 3.4.

Gambar 3.3 Tampilan menu file

Gambar 3.4 Tampilan kotak dialog Save As


3.1.2 Pengaturan Tanggal Mulai Project
a. Setelah itu, atur tanggal mulai Project dengan cara klik Menu Project >
Project Information. Seperti yang ditampilkan pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Tampilan menu Project


b. Lalu pada bagian Start Date isi/pilih tanggal mulainya project, yaitu
20/03/21 dan pastikan bagian Current Date diisi sesuai dengan tanggal
pembuatan file tersebut. Selanjutnya klik OK. Seperti yang ditampilkan
pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Tampilan kotak dialog Project Information


c. Selanjutnya atur satuan mata uang yang digunakan dengan cara klik Menu
Project > klik submenu Change Working Time > muncul tampilan Change
Working Time > Option > Display > pada bagian Currency ganti menjadi
satuan mata uang Indonesia, yaitu IDR. Seperti yang ditampilkan pada
gambar 3.7.

Gambar 3.7 Mengubah satuan mata uang yang digunakan


d. Masih pada jendela Project Options, selanjutnya atur jadwal hari dan jam
kerja dengan cara klik Schedule lalu atur :
1) Pada bagian Week start on diganti menjadi Monday, karena kita
memulai hari setiap minggunya dari hari senin.
2) Pada bagian Default start time diisi jam 08.00, karena jam kerja
dimulai dari jam 8 pagi.
3) Pada bagian Default end time diisi jam 16.00, karena jam kerja
berakhir pada jam 4 sore.
4) Pada bagian Hours per day diisi 7, artinya dalam 1 hari bekerja selama
7 jam.
5) Pada bagian Hours per week diisi menjadi 42, karema dalam 1 minggu
ada 42 jam kerja, dimabil dari 7jam/hari × 6 hari = 42 jam.
6) Pada bagian Days per month diisi 26, karena dalam 1 bulan dihitung
30 hari dan dikurangi jumlah hari minggu di bulan itu.
7) Pada bagian Show assignment unit as diganti menjadi decimal.
8) Pada bagian New tasks created diganti menjadi Auto Scheduled.
9) Pada bagian Duration is entered in diganti menjadi Weeks.
10) Setelah semuanya sudah diatur lalu klik OK.

Gambar 3.8 Tampilan pengaturan schedule


e. Kemudian tentukan hari kerja dan jam kerja per hari dengan cara klik
Changing Working Time > klik Works Weeks > Details > akan muncul
jendela Details. Seperti yang ditampilkan pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Tampilan kotak dialog Details for “[Default]”


f. Setelah itu, pada bagian Select day (s) pilih Monday-Saturday dengan cara
blok Monday sampai Saturday > kemudian klik pilihan set day(s) to these
specific working times > kemudian atur jam kerja dimulai dari 08.00
sampai 12.00, kemudian bekerja kembali mulai jam 13.00 sampai jam
16.00 > klik OK. Selanjutnya pada jendela Changing Working Time klik
OK. Seperti yang ditampilkan pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Tampilan kotak dialog Details for “[Default]”


3.2 Pembuatan Kerangka Kerja

3.2.1 Pengisian Kerangka Kerja


a. Input setiap item pekerjaan dan sub pekerjaan pada kolom Task name
sesuai dengan soal praktikum. Seperti yang ditampilkan pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Item pekerjaan yang diinput


b. Setelah itu, tentukan setiap item sub pekerjaan, dengan cara blok setiap
item pekerjaan yang termasuk dalam sebuah sub pekerjaan. Seperti yang
ditampilkan pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 Tampilan pekerjaan yang diblok


c. Lalu pilih menu Task > Indent Task. Lakukan cara tersebut pada setiap sub
pekerjaan yang telah ditentukan pada soal praktikum. Seperti yang
ditampilkan pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan pilihan menu Indent Task


d. Maka, pekerjaan telah dipisah bergantung setiap sub pekerjaanya. Seperti
yang ditampilkan pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan setelah diberikan pemisah setiap sub pekerjaan


e. Kemudian dilakukan kembali untuk mengisi total Duration dengan cara
blok pada masing – masing Divisi lalu pilih F Task > Indent Task. Jadilah
total Duration untuk Pekerjaan Jalan Flexible Pavement.

Gambar 3.15 Tampilan total Duration Pekerjaan Jalan Flexible Pavement


3.2.1 Penggabungan antar pekerjaan (Predecessor dan Successor)
Hubungan antar pekerjaan dapat digambarkan dengan keterangan
Predecessors dan Successors.
a. Predecessors merupakan satu atau beberapa kegiatan yang mendahului
suatu kegiatan, sedangkan Successors merupakan satu atau beberapa
kegiatan setelah suatu kegiatan. Terdapat 4 tipe hubungan antar pekerjaan,
yaitu :
1) FS (Finish to Start) yaitu pekerjaan B dimulai setelah pekerjaan A
selesai.

2) SS (Start to Start) yaitu pekerjaan B dimulai saat pekerjaan A dimulai.

3) FF (Finish to Finish) yaitu pekerjaan B selesai saat pekerjaan A


selesai.

4) SF (Start to Finish) yaitu pekerjaan B selesai saat pekerjaan A


dimulai.
A

B
b. Untuk menggabungkan antar pekerjaan pada Microsoft Project dapat
dilakukan dengan cara mengisi kolom Predecessors.
c. Mengisi kegiatan apa saja yang mendahului kegiatan tersebut pada kolom
Predecessors. Pada kolom tersebut diisi angka/nomor kegiatan apa saja
yang mendahului kegiatan tersebut disertai singkatan dari salah satu tipe
hubungan pekerjaan.

Gambar 3.16 Tampilan kolom Predecessors dan kurva S

d. Hubungan antar pekerjaan bisa dilihat dari soal yang telah diberikan dan
penentuan tipe dapat ditentukan dari kurva S yang telah dibuat.
e. Untuk pengisian Predecessors pada sub-pekerjaan no. 4, dapat kita lihat
bahwa sub-pekerjaan no. 4 didahului oleh sub-pekerjaan no. 3.
Menentukan tipe hubungan antar pekerjaan yang kita lihat di kurva S
bahwa sub- pekerjaan ini bertipe SS, berarti pada kolom Predecessors
diisi 3SS.

Gambar 3.17 Tampilan mengisi kolom Predecessors tipe SS


f. Pada sub-pekerjaan no. 5 yang didahului oleh sub-pekerjaan no. 4 yang
dilihat dari kurva S bahwa hubungan antar pekerjaan tersebut adalah FF,
maka pada kolom Predecessors diisi 4FF.

Gambar 3.18 Tampilan mengisi kolom Predecessors tipe FF

g. Untuk pengisian Predecessors pada sub-pekerjaan no. 9 kita lihat bahwa


sub-pekerjaan no. 9 didahului oleh sub-pekerjaan no. 3 dengan tipe
hubungan FS.

Gambar 3.19 Tampilan mengisi kolom Predecessors tipe FS


h. Pada sub-pekerjaan no. 19 yang didahului oleh sub-pekerjaan no. 18 dan
memiliki selang waktu 2 minggu selesainya sub-pekerjaan no. 19 sebelum
dimulainya sub-pekerjaan no. 18 dilihat dari kurva S bahwa hubungan
antar pekerjaan tersebut adalah SF, maka pada kolom Predecessors diisi
18 SF-2 wks.

Gambar 3.20 Tampilan mengisi kolom Predecessors tipe SF

i. Mengisi semua hubungan antar pekerjaan sampai tampilan seperti di


bawah ini.

Gambar 3.21 Tampilan setelah selesai mengisi kolom Predecessors


3.3 Penanganan Sumber Daya

3.3.1 Merekap Kebutuhan Resource


Sumber daya yang diperlukan untuk suatu proyek baik berupa biaya,
material, dan pekerja dapat diinputkan pada Ms. Project 2016.
Langkah-langkah pengoperasiannya adalah sebagai berikut:
a. Klik menu View.
b. Klik perintah Resource Sheet.
c. Maka akan muncul lembar kerja Resource Sheet.

Gambar 3.22 Tampilan lembar kerja


d. Pada bagian Resource Name, diisi nama dari sumber daya tersebut.
e. Pada bagian type, terdapat 3 jenis isian, yaitu work (berupa pekerja),
material (berupa material), atau cost (berupa biaya).
f. Pada bagian Material Label, diisi satuan dari sumber daya tersebut.
g. Pada bagian Initial, diisi singkatan dari sumber daya tersebut.
h. Pada bagian max unit, diisi jumlah maksimal sumber daya yang tersedia.
i. Pada bagian std rate diisi biaya yang diperlukan persatuan material, untuk
tipe pekerja (work) biasanya diisi per hari (/day), biaya ini merupakan
biaya regular tanpa lembur.
j. Pada bagian ovt rate merupakan biaya lembur persatuan sumber daya.
k. Pada bagian cost use merupakan biaya tambahan apabila sumber daya itu
digunakan.
l. Pada bagian accure at merupakan waktu pembayaran, bisa start (di awal),
prorated (biasanya untuk pekerja), atau end (di akhir).

Gambar 3.23 Input kebutuhan resource

3.3.2 Pengisian Kebutuhan Resource pada Setiap Pekerjaan


Setelah kebutuhan sumber daya direkap, maka saatnya mengisikan
kebutuhan resource pada setiap pekerjaan, langkah-langkah pengoperasiannya
adalah sebagai berikut:
a. Ubah tampilan menjadi tampilan Gantt Chart, dengan cara klik menu task.
b. Klik Gantt Chart.
c. Klik Details.
d. Ganti tampilan dengan klik kanan, kemudian pilih work.
e. Kemudian pilih salah satu sub pekerjaan pada kolom task name, misalnya
sub pekerjaan Pembesihan lokasi/pembuangan.
f. Pada kolom Resource, diisi jenis sumber daya yang diperlukan untuk
pekerjaan tersebut.
g. Pada kolom Unit, diisikan kebutuhan jumlah sumber daya yang
diperlukan.
h. Klik Ok, maka kolom yang lainnya akan dihitung otomatis.
i. Pada Gantt Chart, akan muncul kebutuhan resource untuk setiap
pekerjaan.
Gambar 3.24 Input kebutuhan Resource setiap pekerjaan
Semua kebutuhan resource setiap pekerjaan diinputkan dengan cara yang
sama seperti di atas. Setelah selesai, maka tampilan Gantt Chart akan seperti pada
Gambar 3.25.

Gambar 3.25 Gantt Chart setelah kebutuhan resource diinputkan


3.3.3 Pengontrolan Kebutuhan Resource
Untuk penginputan jumlah pekerja, mandor, tukang, kepala tukang, dan
peralatan yang lainnya harus dikontrol supaya tidak over allocated (over alokasi),
untuk mengetahui apakah itu over allocated atau tidak, maka dilakukan dengan
langkah-langkah seperti berikut ini:
a. Klik menu View→ Resource Sheet → pada Resource/sumber daya yang
ada tanda peringatan dan berwarna berarti over alokasi, untuk mengatasi
hal tersebut pada kolom Max. Unit jumlahnya dinaikkan sampai Resource
tersebut berwarna hitam/tanda peringatannya hilang → setelah itu balik
lagi ke menu Gantt Chart.

Gambar 3.26 Tampilan Resource Sheet dan kolom Max. Unit

b. Untuk mengubah dari jumlah seluruh waktu yang ada dibagi dengan
jumlah jam kerja total setiap harinya. Lalu dimasukkan hasilnya dalam
Resource Sheet pada bagian Max.
Gambar 3.27 Mengubah Max Units

Gambar 3.28 Tampilan Gantt Chart setelah dikontrol Unitnya

3.4 Baseline
Baseline adalah suatu bentuk perencanaan (Scope, time/schedule, Cost)
yang telah disetujui dan ditetapkan dalam suatu proyek. Digunakan sebagai acuan
dan perbandingan Antara rencana kerja yang ditetapkan dengan kenyataan di
lapangan. Langkah-langkah membuat baseline adalah sebagai berikut ini.
a. Klik menu Project.
b. Klik perintah Set Baseline.
c. Klik sub-perintah Set Baseline.
Gambar 3.29 Tampilan sub menu Set Baseline

d. Kemudian akan mucul windows Set Baseline.


e. Pilih bagian set baseline, dengan pilihan baseline (dapat dibuat lebih dari
1 baseline, dengan nama baseline yang berbeda, dengan maksud untuk
mengetahui bagaimana proyek berubah sepanjang waktu).
f. Pada bagian for, pilih Entire Project (agar baseline dibuat untuk
keseluruhan proyek).
g. Klik OK.

Gambar 3.30 Tampilan windows set baseline


Untuk menampilkan lintasan kritis/Critical Task, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Klik Task – Gantt Chart.
b. Lalu klik Format – Critical Task.
c. Setelah itu makan lintasan kritis akan terlihat berwarna merah

Gambar 3.31 Tampilan Gantt Chart dengan lintasan kritis


d. Menginput Cost, % Complete dan Physical % Complete. Setelah
melakukan pengaturan set baseline, selanjutnya menampilkan %
Complete, Physical % Complete, dan Cost dengan langkah-langkah:
1) Menambahkan kolom % Complete pada MS. Project dengan cara
aktifkan menu Gantt Chart → klik kanan pada kolom Add New
Column → Insert Column → % Complete. % Complete diisi
berdasarkan durasi pekerjaan selama 2 minggu pelaksanaan.

Gambar 3.32 Tampilan membuat kolom % Complete


Gambar 3.33 Tampilan membuat kolom % Complete

2) Menambahkan kolom Physical % Complete pada MS. Project dengan


cara aktifkan menu Gantt Chart → klik kanan pada kolom Add New
Column → Insert Column → Physical % Complete. Physical %
Complete diisi berdasarkan realisasi terselesaikannya pekerjaan dalam
kurun waktu 2 minggu. Pada umumnya, Physical % Complete nilainya
lebih kecil dari % Complete karena realisasi pekerjaan biasanya
terlambat.

Gambar 3.31 Tampilan membuat kolom Physical % Complete

3) Menambahkan kolom Cost pada MS. Project dengan cara aktifkan


menu Gantt Chart → klik kanan pada kolom Add New Column →
Insert Column → Cost. Cost adalah biaya pekerjaan item tersebut.
Setelah resource dimasukkan, maka MS. Project akan secara otomatis
menghitung biaya berdasarkan Pekerja dan Mandor per item
pekerjaan.

Gambar 3.32 Tampilan menambahkan kolom Cost


e. Langkah selanjutnya, mengedit Bar Styles dan memunculkan Progress
Lines, dengan langkah-langkah sebagai berikut ini:
1) Klik kanan pada layer kemudian pilih Bar Style → Kemudian isi Top
dan Bottom seperti pada Gambar 3.33 → OK.

Gambar 3.33 Tampilan mengedit Bar Styles

2) Untuk memunculkan Progress Lines, lakukan dengan pilih menu


Format → Gridlines → Progress Lines → klik centang Display pada
Current Progress Line → OK.
Gambar 3.34 Tampilan mengedit Progress Lines

f. Pemantauan Target Pelaksanaan (Update Project) Perintah Update Project


digunakan untuk memperbaharui persentasi dari penyelesaian pekerjaan
atau menjadwal ulang pekerjaan yang belum selesai dari pekerjaan yang
dipilih atau semua kegiatan dalam proyek. Kasus sekarang, direncanakan
untuk pemantauan target pelaksanaan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Klik menu Project.
2) Klik perintah Update Project
3) Pilih Update work as complete through (perbarui pekerjaan yang
benar-benar telah terjadi, berdasarkan bagaimana proyek tersebut
dijadwalkan), kemudian masukkan tanggal 22 Oktober 2021.
4) Pilih set 0 % - 100 % complete (agar persentasi Project dalam rentang
0 sampai 100%).
5) Pilih Entire Project agar cakupan Update Project merupakan
keseluruhan Project.
6) Pilih OK.
7) Maka tampilan Gantt Chart seperti pada Gambar 3.35.
Gambar 3.35 Tampilan dialog box Update Project

Gambar 3.36 Tampilan Gantt Chart setelah Update Project


BAB IV
REPORT
Microsoft Office Project 2016 menyediakan fasilitas membuat laporan
(Report) dengan mudah. Bentuk laporan pada MS. Project, yaitu Report (laporan
berbentuk table/text) dan visual Report (laporan berupa gambar/grafik). Terdapat
6 kategori bentuk laporan proyek teks yaitu Cost Overview, Project Overview,
Upcoming Tasks, Work Overview, Overallocated Resources, Resource Overview,
Cash Flow, dan Earned Value Report.
Untuk membuat laporan proyek dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut ini:
a. Klik menu Report

Gambar 4.1 Tampilan dialog box perintah Report


b. Kemudian pilih Dashboard, Resources, dan Cost.
4.1 Cost Overview
Cost Overview merupakan laporan gambaran umum proyek yang
merupakan bentuk laporan teks dan grafik. Cara menampilkannya hanya cukup
klik report kemudian klik dashboard, lalu pilih Cost Overview.

Gambar 4.2 Tampilam dari Cost Overview Report

4.2 Project Overview


Project Overview merupakan laporan aktivitas atau tugas-tugas proyek
yang akan harusnya sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Cara
menampilkannya hanya cukup klik report kemudian klik dashboard, lalu pilih
Project Overview.

Gambar 4.3 Tampilan dari Project Overview


4.3 Upcoming Task
Upcoming Task merupakan laporan progress pekerjaan yang terlaksana
sesungguhnya dilapangan. Cara menampilkannya hanya cukup klik report
kemudian klik dashboard, lalu pilih Upcoming Task.

Gambar 4.4 Tampilan dari Upcoming Task

4.4 Work Overview


Work Overview merupakan laporan pekerjaan yang sudah terlaksana
dilapangan, sehingga kita dapat mengetahui berapa pekerjaan yang sudah
terlaksana dan berapa sisa pekerjaannya. Cara menampilkannya hanya cukup klik
report kemudian klik dashboard, lalu pilih Work Overview.

Gambar 4.5 Tampilan dari Work Overview


4.5 Overallocated Resources
Overallocated Resources merupakan laporan untuk mengetahui beban
pekerjaan yang berlebih disetiap sumber daya proyek. Cara menampilkannya
hanya cukup klik report kemudian klik resources, lalu pilih Overallocated
Resources.

Gambar 4.6 Tampilan dari Overallocated Resources

4.6 Resources Overview


Resources Overview adalah laporan yang menunjukan beban setiap
sumber daya proyek beserta sisa beban pekerjaannya hingga pekerjaan berakhir.
Cara menampilkannya hanya cukup klik report kemudian klik resources, lalu
pilih Resources Overview.

Gambar 4.7 Tampilan dari Resources Overview


4.7 Cash Flow
Cash Flow adalah laporan yang menunjukan aliran keuangan dalam
pekerjaan tersebut. Cara menampilkannya hanya cukup klik report kemudian klik
cost, lalu pilih Cash Flow.

Gambar 4.8 Tampilan dari Cash Flow

4.8 Earned Value Report


Earned Value Report digunakan untuk membantu mengukur kinerja suatu
proyek, dengan membandingkan biaya dan jadwal dengan garis dasar untuk
menentukan apakah proyek sesuai rencana. Cara menampilkannya hanya cukup
klik report kemudian klik cost, lalu pilih Earned Value.

Gambar 4.9 Tampilan dari Cash Flow

Anda mungkin juga menyukai