Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Kontruksi adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen yang
berupa perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara sistematis pada
suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
Microsoft Office Project 2019 merupakan software yang dibuat oleh
perusahaan Microsoft digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam
perencanaan manajemen konstruksi, akan tetapi walaupun telah terdapat
software yang memudahkan dalam perencanaan software hanyalah alat bantu.
Perencana pada kenyataannya tetap harus mengetahui dasar-dasar dan teori
untuk perencanaan tersebut agar hasil output software tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Pemahaman yang baik terhadap software tersebut
diperlukan agar proses input dan pengolahan data dapat sesuai dengan yang
dimaksudkan.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai praktikum Manajemen Konstruksi adalah sebagai
berikut ini.
a. Mengetahui langkah-langkah perencanaan manajemen dalam proyek
konstruksi dengan bantuan software Microsoft Office Project 2019.
b. Mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelasanaan pembangunan
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang optimal.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian WBS


WBS adalah sebuah cara yang digunakan untuk mendefinisikan dan
mengelompokkan tugas-tugas dari sebuah proyek menjadi bagian-bagian kecil
sehingga lebih mudah di atur. Dalam WBS terdaftar setiap pekerjaan, setiap
sub-pekerjaan, setiap tonggak penting dari proyek (milestone) dan produk atau
jasa yang akan diserah terimakan (deliverables). WBS merupakan suatu daftar
yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen
yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya Struktur dalam
WBS mendefinisikan tugas tugas yang dapat diselesaikan secara terpisah dari
tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya, penyerahan tanggung
jawab, pengukuran dan pengendalian proyek (Andi Maddeppungeng, dkk.,
2015).

Gambar 2.1 Work Breakdown Structure (WBS)


2.2 Pengertian OBS
Menurut Andi Maddeppungeng, dkk., (2021), OBS adalah yang
menunjukkan penanggung jawab pelaksana tiap tingkat atau level WBS,
sehingga penanggung jawab kegiatan atau pembagi tugas akan lebih terarah.

Gambar 2.2 Organizational Breakdown Structure (OBS)

2.3 Pengertian Kurva S


Menurut Andi Maddeppungeng, dkk., (2021), kurva-S adalah
pengembangan dan penggabungan dari diagram balok dan Hannum Curve.
Kurva-S digunakan untuk menggambarkan dan mengungkapkan nilai- nilai
kuantitas dalam hubungannya dengan waktu. Kurva-S menggambarkan secara
kumulatif kemajuan pelaksanaan proyek, kriteria ataupun ukuran kemajuan
proyek yang dapat berupa bobot prestasi pelaksanaan atau produksi nilai uang
yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau volume pekerjaan, penggunaan
sumber daya, jam, tenaga kerja dan masih banyak lagi. Kurva dibuat dengan
sumbu-x menunjukkan parameter waktu sedangkan sumbu-y sebagai nilai
kumulatif persentase (%) bobot pekerjaan.
Gambar 2.3 Kurva S
BAB III

LANGKAH PENGOPERASIAN

MICROFOST PROJECT 2019

3.1 Pengaturan Awal


3.1.1 Membuka Microsoft Office Project 2019
a. Microsoft Project dibuka dengan cara klik lambang Microsoft Project
2019, kemudian tampilan utama Microsoft Project 2019 akan muncul.

Gambar 3.1 Tampilan Awal File Project Microsoft Office Project 2019

b. File disimpan dengan cara klik file, lalu save as dan diberi nama file
dengan format Nama_NIM_Kelompok, kemudian save.

Gambar 3.2 Tampilan Menyimpan File Project


3.1.2 Pengaturan Tanggal Mulai Project
a. Tanggal mulai project diatur dengan cara klik menu project, lalu project
information. Bagian start date diisi pada tanggal mulainya project, yaitu
02/10/2023 dan bagian current date diisi sesuai dengan tanggal
pembuatan file tersebut, lalu klik OK.

Gambar 3.3 Tampilan Dialog Project Information

b. Atur satuan mata uang yang digunakan dengan cara klik menu project,
lalu klik submenu change working time, kemudian pilih option, lalu
display pada bagian currency diganti dengan satuan mata uang
Indonesia (IDR).

Gambar 3.4 Tampilan Project Options Bagian Display


c. Masih pada jendela project options, bagian schedule week starts on
diubah monday, default start time diubah pukul 8:00 AM, default end
time diubah pukul 17:00 PM, hours per day diubah 8, hours per week
diubah 48, days per mont diubah 24. Selanjutnya, show assignment units
diubah decimal, new tasks created diubah auto scheduled, duration is
entered in diubah weeks, works entered in diubah days kemudian klik
OK.

Gambar 3.5 Tampilan Jendela Schedule

d. Masih pada jendela change working time, klik dibagian work weeks, lalu
dipilih details, bagian select days diblok dari monday sampai saturday,
kemudian dipilih set days to these specific working times, lalu pada tabel
baris pertama diatur jam kerja dari 8:00 AM sampai 12:00 PM, dan pada
tabel baris kedua diatur jam kerja dari 13:00 PM sampai 17:00 PM.

Gambar 3.6 Tampilan Change Working Time


3.2 Pembuatan Langkah Kerja
3.2.1 Pengisian Kerangka Kerja
a. Input setiap item dan sub-pekerjaan yang akan dikerjakan pada kolom
task name.

Gambar 3.7 Tampilan Input Pekerjaan

b. Setelah itu, tentukan setiap item sub-pekerjaan dengan cara diklik menu
task, lalu dipilih indent task. Cara tersebut dilakukan pada setiap sub-
pekerjaan yang telah ditentukan.

Gambar 3.8 Tampilan Increse Indent pada Sub-Pekerjaan


c. Pada tabel duration dimasukan durasi pekerjaan sesuai dengan
ketentuan pada soal.

Gambar 3.9 Tampilan Menentukan Durasi Pekerjaan

3.2.2 Penggabungan Antar Pekerjaan (Predecessors dan Successor)


Penggabungan antar pekerjaan (predecessors dan successor) adalah
salah satu aspek penting dalam penjadwalan proyek. Pekerjaan yang saling
bergantung harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi situasi
predecessors dan successor yang tidak sesuai.

Predecessors adalah pekerjaan yang harus diselesaikan atau


minimal sudah dimulai sebelum pekerjaan lainnya dapat dimulai. Dalam hal
ini, predecessors adalah pekerjaan yang menjadi pendahulu dari pekerjaan
lainnya. Sedangkan successor adalah pekerjaan yang harus dilakukan
setelah pekerjaan lainnya selesai. Dalam hal ini, successor adalah pekerjaan
yang menjadi penerus dari pekerjaan pendahulunya. Terdapat empat tipe
hubungan antar pekerjaan, yaitu:

a. SS (start to start), yaitu pekerjaan B dan A dimulai secara bersamaan.

B
b. FF (finish to finish), yaitu pekerjaan B dan A selesai secara bersamaan.

c. SF (start to finish), yaitu pekerjaan B selesai saat pekerjaan A dimulai.

d. FS (finish to start), yaitu pekerjaan B dimulai setelah pekerjaan A selesai.

Untuk menggabungkan antar pekerjaan pada MS. Project dapat


dilakukan dengan cara mengisi kolom predecessors. Berikut lagkah-
langkah mengisi kolom predecessors.

a. Pada kolom predeseccors, diisi angka/nomor kegiatan apa saja yang


mendahului kegiatan tersebut disertai singkatan dari salah satu tipe
hubungan. Sebagai contoh untuk kegiatan “manajemen dan keselamatan
lalu lintas” (kegiatan No. 4) didahului oleh kegiatan “mobilisasi”
(kegiatan No. 3) dengan tipe hubungan SS (start to start), maka pada
kolom predecessors ditulis 3SS yaitu kegiatan No. 4 dimulai saat
kegiatan No. 3 dimulai.
Gambar 3.10 Tampilan Mengisi Kolom Predecessors Hubungan SS

b. Misalkan untuk kegiatan “pengeboran, termasuk SPT dan laporan”


(kegiatan No. 5) yang di dahului oleh kegiatan “mobilisasi” (kegiatan No.
3) dengan tipe hubungan FF (finish to finish) sehingga pada kolom
predecessors ditulis 3FF yaitu kegiatan No. 5 dan kegiatan No. 3 selesai
secara bersamaan.

Gambar 3.11 Tampilan Mengisi Kolom Predecessors Hubungan FF

c. Untuk kegiatan “galian untuk selokan drainase dan saluran air” (kegiatan
No. 9) yang didahului oleh “sondir termasuk laporan” (kegiatan No. 6)
dengan tipe hubungan FS (finish to start), maka pada kolom predecessors
ditulis 6FS+2 wks yaitu kegiatan No. 9 dimulai setelah dua minggu
kegiatan No. 6 selesai.

Gambar 3.12 Tampilan Mengisi Kolom Predecessors Hubungan FS

Anda mungkin juga menyukai