Anda di halaman 1dari 16

10 Langkah Efektif Penjadwalan di Microsoft Project

9 Comments

Schedulling, Tutorial

Wednesday, October 15, 2008

Anda tahu kan microsoft project? ok nek ndak tahu, tak kasih tahu, microsoft project adalah program yang
di gunakan untuk penjadwalan proyek, dengan program ini anda dapat mengetahui berapa biaya yang
dibutuhkan, dan mengetahui kapan to, proyek kita selesai, dengan program Microsoft Project ini pula anda
dapat membandingkan berapa biaya perencanaan dan berapa biaya pelaksanaan, sehingga dapat di ketahui,
kita itu rugi ataukah untung? bahkan, langkah terakhir nanti, anda bisa mendapatkan grafik kurva Snya,
gmn? uampuh tenan to programe..

oleh karena itu utowo oleh sebab itu, saiki tak kasih tahu, bgmn langkah2 menjalankan microsoft project
dengan efektif .. berikut langkahnya, (sory bhsne campur2, soale lg seneng es campur, puanas bnget disni,
sumuk berat.. he3)

1. Tentukan kalender proyeknya, dari sini anda dpt mengatur jam kerja, hari libur, semingu masuk
berapa kali dan lain2, cara menentukan melalui menu tools - change working time
2. Masukan task namenya (nama-nama pekerjaan yang ingin di jadwal), biasane hampir sama
dengan nama2 pekerjaan pada perhitngan RAB, nek pengen tahu tentang RAB? lihat artikel
sebelumnya

3. Masukan nilai durasi, durasi ngerti ora? durasi iku, lama/waktu dari perkerjaan yang di jadwal
tsb,
4. bar durasi, Menentukan Resource-Resource yang di gunakan, resoure kui adalah sumber daya,
sumber daya ada 2 macam, yaitu berupa tenaga dan material, nek tenaga yo seperti pekerja,
tukang, mandor, dan lain2, kalo material yo moto, garam, mrico, kecap,tomat dll, eh salah ding,
maksudku semen, pasir, batu kali dan lain2 (sory lg ngantuk ki.., dadi salah ketik,he3)

5. Memasukan Resource-resource yang telah ditentukan diatas kedalam masing2 pekerjaan


6. Menentukan Relationship, relation ship iku adalah hubungan ketergantungan, misale, pekerjaan
pondasi dikerjakan setelah pekerjaan galian, atau setelah pekerjaan galian mau ngerjakan apa?
nah, dilangkah inilah anda menentukannya, dong to koe?

7. Optimasi, optimasi iku seperti ngecek yang namanya overlocation resource, over location
resource itu adalah kelebihan tenaga yang di butuhkan dari pada yang tersedia, misale koe cuma
pny tukang 3, tapi dilapangan butuh 5, nah itu lo yang dimaksud overlocation resource, jelas?
8. Membuat Baseline/menyimpan sechedule rencana diatas, jadi koe kui, langkah 1 sampai 7, itu
sama saja anda sedang membuat sechedule rencana, setelah itu baru kita simpan, cara
nyompannya disebut dengan membuat base line

9. bar kui, anda bisa Membuat Progres, yaitu membuat kemajuan proyek, misale, pekerjaan ini
sudah selesai berp persen to? dst
10. Membuat Report, report dibagi 2, ada yang berupa table dan graphic, kl table, bisa dipilih
melalui view - report, tapi nek graphic, nanti anda mendapatkan kurva S,

disini juga ada download contoh kurva s sederhana, lihat artikel sebelumnya, ok?
Tutorial Membuat Scedule Menggunakan Microsoft
Project
Posted by Aga Yuditra

Microsoft Project adalah software yang digunakan untuk mengelola suatu proyek atau
biasa disebut Schedule. Dalam tutorial ini AGA akan membahas bagaimana cara
mengoperasikan Microsoft Projectdalam lingkup Pekerjaan Sipil. AGA akan mengambil
contoh sederhana pembuatan Schedule rumah tinggal, untuk proyek-proyek yang lebih
besar tergantung pengembangannya. Microsost Project lebih mirip dengan Network
Planning dari pada Schedule S-Curve.

Langsung saja kita mulai, dalam proyek pembuatan rumah terdapat bermacam-macam
pekerjaan mulai dari pengukuran, pondasi, pasangan dinding, lantai, kusen, atap, dll. Oleh
karena itu tahap pertama yang dilakukan adalah membuat daftar pekerjaan dari suatu
proyek, jangan sampai ada yang tertinggal.

Daftar pekerjaan bisa dibuat di dalam Microsoft Excel atau bisa juga diambil dari rincian
RAB yang sudah dibuat. Kali ini AGA menggunakan Microsoft Project 2007, untuk
versi Microsoft Project 2010 atau yang terbaru tidak banyak perubahan, karena hanya
perbedaan posisi toolbar saja.

Sebelum dimulai, kita harus menentukan Jam Kerja dan Hari Kerja dahulu.
Dalam Microsoft Project standard hari kerja adalah 5 hari (sabtu & minggu libur) untuk
jam kerja 8 jam. Hari kerja & Jam kerja harus disesuaikan dengan jam kerja di proyek
yang akan kita buat schedulenya. Cara mengganti hari kerja dan jam kerja buka link
dibawah ini

Cara Mengganti Hari Kerja Microsoft Project.

Langsung saja kita mulai proses pembuatan schedule menggunakan Microsoft Project.
1. Buka Microsoft Project, kemudian masukkan daftar pekerjaan yang sudah kita bahas di
atas pada kolom Task Name.

isikan-nama-pekerjaan-pada-kolom-task-name

2. Supaya lebih mudah dalam pengelolaannya buatlah hierarki / tingkatan pekerjaan.


Misalnya dalam Pekerjaan Pondasi terdapat sub pekerjaan yaitu Galian Tanah, Pasangan
Batu Kali, dll.
Caranya blok tugas pekerjaan Galian sampai Pasangan Batu Kali, kemudian klik icon
Indent. Maka secara otomatis pekerjaan tersebut menjadi sub pekerjaan dari Pekerjaan
Pondasi. (untuk lebih jelasnya lihat gambar)
langkah-pembuatan-hierarki

hasil-hierarki-pekerjaan-dan-sub-pekerjaan

3. Sekarang kita isi kolom Duration / durasi pekerjaan. Dalam penentuan durasi
pekerjaan harus berdasarkan rencana jumlah tenaga kerja dan jumlah alat.
Kita bisa membuat perhitungan durasi dalam program Excel, rumusnya adalah Volume
perkerjaan dibagi Produktivitas per hari. Produktivitas perhari tergantung dengan jumlah
tukang & kecepatan tukang, bisa dihitung menggunakan Indeks Pekerjaan Pasangan Batu
Kali dari SNI atau dari hasil survey.
Contoh Perhitungan Produktivitas Kerja :

Volume Pasangan Batu Kali = 20 m3


Produktivitas 1 Tukang Batu = 0.4 m3/jam
Jam Kerja = 8 jam

Produktivitas per hari = 0.4 x 8 = 3.2 m3/hari

Waktu yang dibutuhkan untuk Pasangan Batu Kali 20 m3

= 20 / 3.2 = 6.25 dibulatkan 7 hari

4. Setelah semua durasi terisi, saatnya mengisi kolom Prodecessor. Kolom Prodecessor
digunakan untuk menghubungkan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain.
Untuk penjelasan mengenai penggunaan kolom Prodecessor bisa membaca
artikel Penjelasan Hubungan Tugas / Predecessor dalam Microsoft Project.

Contoh pengisian kolom Prodecessor :

1. Urugan Pasir baris no.3 - Pasangan Batu baris no.4.


Pasangan Batu dimulai 1 hari sebelum Urugan Pasir selesai, maka pada pasangan batu
ditulis 3FS-1

2. Pengecoran Sloof baris no.8 - Pasangan Batu Bata baris no.11

Pasangan Batu Bata dimulai setelah Pengecoran Sloof selesai, maka pada pasangan batu
bata ditulis 8 atau 8FS

isikan-hubungan-antar-pekerjaan-pada-kolom-prodecessor

Isi kolom Predecessor pada semua pekerjaan. Sebagai bahan pembelajaran AGA lampirkan
contoh Schedule Menggunakan Microsoft Project. Karena hanya contoh, AGA
memasukkan durasi hanya kira-kira saja (tidak berdasarkan volume pekerjaan &
perhitungan produktivitas kerja), jadi jangan digunakan sebagai patokan. Yang perlu
dicermati adalah contoh penggunaan hubungan antar pekerjaan pada kolom predecessor.

Hubungan antar tugas yang sering digunakan adalah Finish to Start (FS) dan Start to start
(SS), untuk penjelasan tentang kapan kita menggunakan FS kapan menggunakan SS
silahkan buka Perbedaan Penggunaan Finish to Start (FS) dengan Start to Start (SS) dalam
Microsoft Project.

*klik gambar untuk memperbesar


Perbedaan Penggunaan Finish to Start (FS) dengan Start
to Start (SS) dalam Microsoft Project
Posted by Aga Yuditra

Dalam pembuatan scedule menggunakan ms. project, pasti akan menjumpai kolom
prodecessor yang harus diisi sesuai dengan hubungan antar pekerjaan. Di dalam ms project
ada 4 hubungan pekerjaan yang pernah aga bahas dalam sebuah artikel yang
berjudul Penjelasan Hubungan Tugas / Predecessor dalam Microsoft Project. Kali ini aga
tidak akan membahas keempat-empatnya, karena yang biasa digunakan hanya 2 (dua)
macam hubungan kerja.

Dua jenis hubungan kerja tersebut adalah Finish to Start (FS) dan Start to Start. Dalam
artikel ini akan aga jelaskan lebih mendetail tentang penggunaan FS dan SS dalam ms
project. Aga akan menjelaskan dengan gaya bahasa sendiri, jadi mohon maaf kalau
berantakan. hehe

ilustrasi hubungan pekerjaan

Finish to Start (FS)


Dimulai dari Finish to Start atau disingkat FS, coba lihat gambar di atas, cukup dengan
melihat gambar mungkin anda bisa sedikit memahami maksud hubungan FS. Finish to Start
artinya Pekerjaan B mulai dikerjakan setelah Pekerjaan A selesai, dengan jeda waktu Lag
atau Lead time tertentu.

*[1] [2] [3] [4] dst adalah nomor pekerjaan

Contoh 1 :
[2] Pekerjaan pasangan pondasi batu mulai dikerjakan setelah [1] Pekerjaan galian selesai.
Maka pada kolom prodecessor Pekerjaan pasangan pondasi batu diisi 1FS.

Contoh 2 : (Lag Time)


[4] Pekerjaan pasangan dinding mulai dikerjakan 2 hari setelah [3] Pekerjaan sloof selesai.
Maka pada kolom prodecessor Pekerjaan pasangan dinding diisi 3FS+2days.

Contoh 3 : (Lead Time)


[5] Pekerjaan instalasi lampu mulai dikerjakan 1 hari sebelum [4] Pekerjaan plafond
selesai. Maka pada kolom prodecessor Pekerjaan instalasi lampu diisi 4FS-1day.

Start to Start (SS)


Sekedar mereview lihat lagi gambar ilustrasi hubungan pekerjaan pada bagian SS. Start to
Start artinya Pekerjaan B dikerjakan bersamaan dengan Pekerjaan A, atau bersamaan
tetapi ada jeda waktu tertentu. Tapi perlu digaris bawahi, penggunaan SS hanya untuk
pekerjaan yang tidak saling berhubungan langsung.

Contoh :

[11] Pekerjaan pengecatan pagar dikerjakan bersamaan dengan [10] Pekerjaan pengecatan
dinding. Maka pada kolom prodecessor Pekerjaan pengecatan pagar diisi 10SS.

Perbedaan Penggunaan FS dan SS


Pekerjaan bekisting dikerjakan 2 hari setelah Pekerjaan pembesian dimulai. Tetapi saat
pemasangan besi terjadi keterlambatan selama 2 hari. Dalam kasus ini perhatikan
prodecessor Pekerjaan Bekisting, aga menggunakanprodecessor 1SS+2days sehingga
pekerjaan bekisting dikerjakan mulai tanggal 24/4/2013.

(lihat gambar dibawah *klik gambar untuk memperbesar)


kesalahan penggunaan SS

Jika melihat ilustrasi di atas maka tanggal pengecoran tidak berubah, seharusnya ketika
terjadi keterlambatan pekerjaan pembesian akan mempengaruhi tanggal dimulainya
pekerjaan pengecoran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan SS untuk hubungan kerja
diatas tidak tepat.

Karena jika menggunakan SS tidak tepat maka kita harus menggunakan FS, dengan tanggal
mulai pekerjaan bekisting yang sama. Aga menggunakan Finish to Start pada Pekerjaan
Bekisting dengan menulis 1FS-1daysehingga pekerjaan bekisting dikerjakan mulai
tanggal 24/4/2013.

(lihat gambar dibawah *klik gambar untuk memperbesar)

penggunaan hubungan pekerjaan yang benar

Jika melihat ilustrasi di atas akan terlihat bedanya saat petama tadi aga menggunakan SS
dengan saat aga menggunakan FS. Pada contoh yang terakhir aga menggunakan FS,
kemudian aga ubah durasi pekerjaan pembesian maka pekerjaan pengecoran akan mundur
(menurut logika seharusnya seperti itu). Sehingga dapat disimpulkan prodecessor yang
digunakan benar.

Untuk menentukan penggunaan FS atau SS memang kita dituntut untuk menggunakan


logika dan pemikiran yang rasional. Dengan kata lain kita harus membayangkan jika
pekerjaan A terlambat akan mempengaruhi pekerjaan B maka kita gunakan FS, namun jika
pekerjaan A telambat tidak mempengaruhi pekerjaan B maka kita gunakan SS.

Kesimpulan :
* Gunakan Finish to Start (FS), Jika Pekerjaan A terlambat akan mempengaruhi tanggal
mulai Pekerjaan B.
* Gunakan Start to Start (SS), Jika Pekerjaan A terlambat tidak mempengaruhi tanggal
mulai Pekerjaan B.

Sekarang sudah tau apa perbedaan Finish to Start dan Start to start kan? Jangan sampai
salah menggunakan yaa. Selamat belajar & bekerja yaa. :)

Anda mungkin juga menyukai