Anda di halaman 1dari 12

GFES NASIONAL ESSAY COMPETITION 2020

MitraTani : Solusi Pembiayaan Lembaga Keuangan Bank di Sektor


Pertanian sekaligus Upaya Restukturisasi Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Oleh :

Yuanita Nur Anggraini 18081194011/2018

Nikmatus Sholiqah 18081194023/2018

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Essay : MitraTani : Solusi Pembiayaan Lembaga Keuangan Bank di


Sektor Pertanian sekaligus Upaya Restukturisasi Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan
2. Biodata Ketua :
a. Nama Lengkap : Yuanita Nur Anggraini
b. NIM : 18081194011
c. Jurusan/Fakultas : Ilmu Ekonomi/ Fakultas Ekonomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
e. Alamat Rumah : KlopoSepuluh Rt.16 RW.04 Kec.Sukodono
Kabupaten Sidoarjo
f. Nomor Telepon/ HP : 081935040810
g. Alamat E-mail : yuanitanuranggraini@gmail.com
3. Biodata Anggota :
a. Nama Lengkap : Nikmatus Sholiqah
b. NIM : 18081194023
c. Jurusan/Fakultas : Ilmu Ekonomi/Fakultas Ekonomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
e. Alamat Rumah : Jl.Semolowaru Utara 1 No.65 Surabaya
f. Nomor Telepon/HP : 082301378620
g. Alamat E-mail : Nikmatus.18023@mhs.unesa.ac.id

Sidoarjo, 14 Desember 2020

Yuanita Nur Anggraini

NIM. 18081194011
LEMBAR ORISINALITAS KARYA
PENDAHULUAN

Islam mengajarkan umat muslim untuk mengkonsumsi makanan dan


minuman yang terjamin halal dan terjaga kesuciannya. Anjuran mengkonsumsi
makanan halal termakub dalam firman Allah dalam Surat Al-Baqarah (2) Ayat
168:

َ ‫ش أي َٰ َط ِن ۚ ِإنَّ ۥهُ لَ ُك أم‬


‫عد ٌُّو ُّم ِبين‬ ِ ‫ط َٰ َو‬
َّ ‫ت ٱل‬ ۟ ُ‫ض َح َٰلَ اًل َط ِيباا َو ََل تَت َّ ِبع‬
ُ ‫وا ُخ‬ ۟ ُ‫اس ُكل‬
ِ ‫وا ِم َّما فِى أٱْل َ أر‬ ُ َّ‫َٰ َٰٓيَأَيُّ َها ٱلن‬
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Berdasarkan Data Global Islamic Economy Report 2018/2019


menyebutkan bahwa makanan dan minuman memegang saham terbesar di global
halal industry. Nilainya USD 1,303 miliar. Makanan dan minuman halal
diproyeksikan akan tumbuh mencapai USD 1,863 miliar pada tahun 2023 (GIER,
2019). Hal ini didukung Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar didunia yaitu 190.113. 090 dari total penduduk Indonesia 237.641.326
jiwa (Ali, 2016). Sehingga Indonesia memiliki peluang sebagai pangsa pasar
produsen pangan halal didunia melalui sektor pertanian yang ditunjang dengan
kekayaan alam yang berlimpah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika
2018 penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai petani berjumlah 33.487.806
dari total penduduk 263,9 juta jiwa. Sayangnya Indonesia masih menjadi negara
dengan pengimpor pangan halal terbesar ke-4 di dunia, serta produktifitas para
petani di Indonesia mengalami kendala dalam segi permodalan, pasalanya banyak
dari lembaga keuangan bank yang memilih tidak melakukan pendanaan atau
pembiayaan pada sektor pertanian karena faktor resiko yang besar.

Dengan adanya permasalahan pendanaan yang dialami oleh petani serta


kendala resiko pembiayaan yang besar dari pembiayaan sektor pertanian oleh
bank, maka penulis menyetuskan gagasan yang berjudul “MitraTani : Solusi
Pembiayaan Lembaga Keuangan Bank di Sektor Pertanian sekaligus Upaya
Restukturisasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
ISI

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi pada
sektor pertanian dan sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
petani adalah dengan menggunakan konsep Sharing Economy yang dipadukan
dengan teknologi digital. Teknologi digital merupakan peralihan pada suatu
pengoperasioanalan yang tidak banyak menggunakan tenaga manusia dalam
pelaksanaannya, Namun cenderung menggunakan sistem pengoperasian yang
lebih canggih dan otomatis yaitu menggunakan System Computer dengan
mnggunkann bilangan biner (nol dan satu) dengan format yang dapat dibaca oleh
Komputer. Pesatnya perkembangan ditandai dengan munculnya sejumlah alat
komunikasi mutakhir, dimana seseorang dapat mengelola, memproduksi, serta
mengirimkan atau menerima segala bentuk pesan komunikasi tanpa terbatas ruang
dan waktu. Hal ini yang kemudian memicu terjadinya perkembangan media
massa, yang merupakan komponen dalam komunikasi (Ansori, 2016) .

Menurut data survei dari Assosiasi Penyelenggara Jaringan Internet


Indonesia (APJII) Menyatakan bahwa lebih dari setengah penduduk di Indonesia
terhubung ke internet. Sebanyak 48% pengguna intrenet di Indonesia melakukan
pencarian barang dan jasa melalui online, 46% pengguna mengunjungi toko
online, sebanyak 34% melakukan transaksi online via komputer dan laptob, dan
33% melakukan transaksi online menggunakan perangkat mobile seperti
smartphone. (Mohammad Trio Febriyantoro dan Debby Arisandi, 2018).
Sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat bahwasanya potensi belanja online dan
penggunaan internet sebagi media untuk mempromosikan usaha cukup
brkembang di Indonesia. serta apabila potensi ini dimaksimalkan penggunaannya
pada sektor pertanian akan memeberikan dampak yang tidak langsung bagi
perkembangan sektor pertanian di Indonesia.

MitraTani merupakan konsep pengembangan sektor pertanian di Indonesia


menggunakan konsep Sharing Economy, dalam konsep ini melibatkan peran
petani, investor dan pihak lembaga keuangan bank. Alasan menggunakan sektor
pertanian sebagai objek dalam konsep ini adalah dengan mengopimalisasi sektor
pertanian dapat membantu mendukung perekonomian nasional terutama menjadi
pemasok bahan pangan dan menyumbang devisa negara melalui ekspor komoditas
nonmigas, serta penghasilan sebagaian rakyat Indonesia bergantung kepada sektor
pertanian.

Konsep Sharing Economy yang digunakan oleh MitraTani adalah Peer to


Peer (P2P) lending yang merupakan penyelenggraaan layanan jasa keuangan
untuk mempertemukan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dalam rangka
melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung
dengan menggunakan sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet
(Darman, 2019). Konsep dari MitraTani akan memunculkan sebuah aplikasi yang
dapat diakses secara online layaknya platform marketplace pada umumnya.
Adanya aplikasi tersebut dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh petani
terkait sulitnya mendapatkan pembiayaan yang diajukan kepada bank, sehingga
produktifitas pada sektor pertanian dapat berjalan lancar dan membantu dalam
pemulihan pembangunan ekonomi di Indonesia serta mengingkatakan pendapatan
petani di Indonesia. Selain itu dalam konsep MitraTani ini menyediakan laporan –
laporan keuangan yang dapat mengidentifikasi profit usaha petani yang akan
ditawarkan kepada Investor oleh pihak bank. Karena dapat diakses secara online
calon investor lebih fleksibel untung mencari usaha petani yang akan dijadikan
tempat untuk menginvstasikan dananya. Konsep Sharing Economy yang
ditawarkan oleh MitraTani tergambar pada skema dibawah ini :

Gambar 1: Skema Konsep MitraTani


Dalam konsep Sharing Economy tersebut terdapat beberapa tahapan yag
dilakukan oleh MitraTani yaitu yang pertama melakukan kerjasama degan bank
terlebih dahulu sebagai lembaga Financial Intermediary, dan kemudian
melakukan penjaringan usaha petani dengan melalui berapa tahap yairu
pendataan, sosialisasi, pendaftaran, pelatihan dan menjadi mitra. Setelah
menjaring mitra petani, langkah selanjutnya adalah menjaring mitra investor yang
akan menyalurkan dananya kepada mitra petani. Kerjasama ini dilakukan dengan
akad Mudharabah Muqayyadah Of Balance Sheet antara pihak petani dan pihak
investor yang dilakukan melalui perantara bank syariah . Kesepakatan tersebut
dilaksanakan apabila petani mendapatkan pendapatan dengan porsi 90 : 10 yang
berasal dari keuntungan penjualan.

Untuk implmentasi konspe ini MitraTani membutuhkan integritas dari


beberapa pihak yang meliputi a) Masyarakat Petani, b) Bank syariah, c)
Pemerintah Daerah, d) Kementrian Pertanian, e) LPPOM MUI dan BPJPH. Untuk
penjelasan lebih detail sebagai berikut :

a) Masyarakat Petani
Sebagai mitra dari MitraTani yang memiliki peran sebagai produsen
bahan pokok, sayuran, buah ataupun perikanan
b) Bank Syariah
Sebagai mitra yang mmiliki peran untuk mempertemukan atau sebagai
perantara pemilik dana atau investor dengan masyarakat petani
c) Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah memiliki peran sebagai pihak yang membantu
dalam penjaringan mitra petani yang dilakukan di lini kelurahan.
Sekaligus memberikan izin serta legalitas bagi MitraTani untuk
mendapatkan akses pendataan masyarakat petani setempat sekaligus
melakukan sosialisasi memperkenalkan konsep MitraTani
d) Kementerian pertanian
Berperan melakukan edukasi kepada masyarakat atau kelompok tani
terkait bibit unggul, insektisida, pupuk sehingga hasil panen yang
dihasilkan akan lebih berkualitas dan bernilai jual tinggi
e) LPPOM MUI dan BPJPH
LPPOM MUI Berperan sebagai lembaga yang pemeriksa halal mlalui
pengkajian, pemeriksaan, menganalisa titik kritis dari kehalalan suatu
produk yang dilakukan melalui penelitian sains dan teknologi. BPJPH
Berperan mengeluarkan sertifikasi halal sesuai dengan UU No.33
Tahun 2014 tentang jaminan produk halal, dengan harapan dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk membeli dan
mengkonsumsi produk tsb.

Dalam Pelaksanaannya MitraTani tidak hanya memiliki tujuan


meningkatkan pendapatan petani namun juga memberikan solusi layanan
kemudahan dalam pembiayaan usaha tani di Indonesia. Dengan adanya produk
pertanian yang memiliki kualitas tinggi dan dapat bersaing di pasar lokal maupun
global akan membuat sektor pertanian menjadi sektor yang dapat memberikan
sumbangsih yang besar dalam pemulihan pembangunan ekonomi di Indonesia.
sehingga untuk optimalisasinya MitraTani mengusung program pemberdayaan
petani diantaranya sebagai berikut :

1. Pelatihan operasional dan pemasaran usaha


Kegiatan tersebut meliputi pengedukasian dan pelatihan bagaimana
mengoprasikan usaha di era teknologi serta kegiatan – kegiatan
pemasaran yang sesuai dengan prinsip syariah
2. Pelatihan pertanian dan teknologi baru
Kegiatan meliputi pengelolaan pertanian pada tanaman maupun pada
ternak untuk menghasilkan bibit unggul yang memiliki nilai jual tinggi
3. Peningkatan pemahaman keuangan syariah
Kegiatan edukasi yang meliputi keuangan syariah yang fokusnya untuk
petani dan peternak dalam memperoleh bantuan modal, penggunaan
instrumen keuangan syariah untuk operasional usaha petani tersebut,
serta penyusunan laporan keuangan untuk usaha petani tersebut.

Adapun gambaran tampilan dari fitur – fitur yang ada dalam aplikasi MitraTani,
sebagai berikut :
Gambar 2 :
Logo MitraTani

Gambar 3 : Tampilan Gambar 4 : Tampilan


Halaman awal Menu Usaha

Gambar 4 : Tampilan Gambar 5 : Tampilan


Tambahan profil Usaha
PENUTUP

Kesimpulan

a. Aplikasi MitraTani merupakan platform dari bank yang berguna untuk


mempertemukan pihak petani dengan pihak investor yang akan
melakukan pembiayaan pada usaha tani. MitraTani merupakan solusi
dari permasalahan yang dialami oleh petani yang kekurangan modal
dan sulit mendapatkan pendanaan, serta mengatasi masalah resiko
yang besar untuk pendanaan sektor pertanian oleh bank. Sehingga
sektor pertanian dapat memberikan sumbangsih pada pemulihan
pembangunan ekonomi di Indonesia
b. Untuk mengimplementasikan konsep MitraTani, maka diperlukan
kerjasama antar berapa pihak diantaranya Masyarakat Petani, Bank
Syariah, Pemerintah Daerah, Kementrian Perdagangan, Kementerian
Perindustrian, LPPOM dan BPJPH. Selain itu MitraTani Juga
melakukan kegiatan pemberdayaan petani yang dilakukan dengan cara
pelatihan operasional dan pemasaran usaha, pelatihan pertanian dan
teknologi baru dan peningkatan pemahaman keuangan syariah.
c. Beberapa fitur yang ditawarkan oleh MitraTani meliputi fitur pilihan
sektor pertanian yang terdiri dari pertanian, peternakan, dan
perkebunan, Fitur usaha tani yang berisi profil usaha para petani, fitur
profil usaha tani yang berisi deskripsi dari usaha tani, fitur tambahan
yang berisi menu daftar mitra, daftar usaha tani, FAQ, registrasi, dan
masuk

Saran

Kedepannya MitraTani menjadi trobosan baru dan utama sebagai


solusi untuk bank melakukan pembiayaan pada sektor pertanian tanpa
harus mengkhawatirkan resiko kerugian yang besar yang akan ditanggung
oleh bank serta meningkatkan kesejahteraan petani. Sekaligus sebagai
bahan rujukan pemeintah untuk mengoptimalisasi sektor pertanian untuk
membantu pemulihan pembangunan ekonomi di Indonesia
Daftar Isi
Ali, M. (2016). Konsep Makanan Halal dalam Tinjauan Syariah dan Tanggung
Jawab Atas Produk Produsen Industri Halal. Ahkam : Jurnal Ilmu Syariah,
291.

Ansori, A. (2016). Digitalisasi Ekonomi Syariah . Jurnal Keuangan dan bisnis


islam, 2.

Darman. (2019). Financial Technologi (FinTech) : Karakteristik dan Kualitas


Pinjaman pada Peer to Peer Lending di Indonesia. Jurnal Managemen
Teknologi, 131.

GIER. (2019). State Of Global Islamic Report 2019. Dubai: Thomson Router.

Mohammad Trio Febriyantoro dan Debby Arisandi. (2018). Pemanfaatan Digital


Marketing bagi usaha mikro, kecil, dan menengah pada masyarakat era
masyarakat konomi ASEAN. Jurnal Managemen Dewantara , 63.
Lampiran Scan KTM

Anda mungkin juga menyukai